27.3 C
Bogor
Tuesday, November 11, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1548

Waspada Waktu Berjemur yang Berbahaya

0

Bogor | Jurnal Inspirasi

Akhir-akhir ini muncul ajakan untuk memandikan diri dengan sinar matahari, berjemur. Tujuannya adalah untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Ajakan tersebut juga menganjurkan waktu yang tepat, yaitu di antara pukul 10 dan pukul 12.

Anjuran waktu berjemur itu dipertanyakan oleh Dr. Yuli Setyo Indartono, dosen Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung. Menurut dosen yang menekuni bidang energi terbarukan, khususnya energi surya ini, waktu tersebut justru waktu yang berbahaya bagi manusia yang hidup di Indonesia. Berikut ini penjelasan beliau.

Radiasi ultraviolet (UV) dalam sinar matahari terbagi dalam tiga jenis, yaitu UV A, UV B, dan UV C, berdasarkan panjang gelombangnya dan, karena itu, tingkat energinya. UV C yang panjang gelombangnya paling pendek memiliki tingkat energi tertinggi, sehingga paling berbahaya. UV A yang tingkat energinya paling rendah pun masih membawa resiko kesehatan bagi manusia.

Menurut Montreal Protocol Scientific Assessment Panel (2019) :

  • UV A menyebabkan penuaan kulit secara prematur (keriput).
  • UV B, dibutuhkan untuk sintesis pembentukan vitamin D3, serta pembentukan sistem imun dalam tubuh. Tapi membawa resiko kanker kulit, katarak dan menekan sistem imun bila terpapar sangat lama
  • UV C, paling berbahaya bila dibandingkan UV B.

Lapisan ozon (O3) pada atmosfer atas bumi menapis radiasi UV tersebut. UV C terserap semua oleh lapisan ozon tersebut, sebagian besar UV B terserap, sedangkan UV A yang terserap tidak signifikan.

Holick (2008) menyatakan bahwa UV B diperlukan dalam proses sintesis vitamin D3 yang dibutuhkan tubuh manusia. Selain itu, paparan terhadap sinar matahari juga berdampak pada kanker kulit. Paparan UV B berlebihan meningkatkan peluang terjadinya kanker non-melanoma. Sebaliknya, ada indikasi bahwa paparan secukupnya (moderat) sinar matahari menurunkan resiko kanker melanoma yang lebih mematikan.

Berapa lama sebaiknya orang terpapar sinar matahari ? Secara eksplisit, Holick menyebutkan waktu, musim, posisi lintang, kondisi cuaca, dan derajat pigmentasi kulit sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi jawaban untuk pertanyaan tersebut. Holick memberikan contoh untuk seorang ras Kaukasus dengan kulit tipe II yang tinggal di sekitar lintang 42 derajat Utara di pertengahan hari di bulan Juni, yaitu di tengah musim panas, dalam kondisi langit cerah. Paparan sinar matahari pada kaki dan tangannya selama 5-15 menit di antara pukul 10 pagi sampai pukul 15 sore dengan frekuensi dua atau tiga kali seminggu sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan Vitamin D. Tapi itu bukan untuk seluruh daerah di Indonesia yg dilewati katulistiwa ( lintang geografis 0° ) sd 10°, dan untuk yg tinggal di daerah tropis lainnya.

Perhatikan bahwa contoh yang diberikan Holick tersebut untuk orang yang tinggal di lintang 42 derajat Utara. Ini adalah posisi kota-kota seperti Roma, Barcelona, Porto, Boston, Chicago, atau Hakodate di pulau Hokkaido, Jepang Utara. Rekomendasi itu tidak berlaku untuk orang yang tinggal di Jakarta atau Bandung. Apa pasal ?

Seperti yang dituliskan Holick, posisi lintang geografis merupakan faktor penentu. Ini terkait dengan intensitas sinar matahari yang jatuh di posisi lintang tersebut. Lapisan ozon yang melindungi bumi dari radiasi ultraviolet tidak merata tebalnya, lapisan ozon relatif tipis ada di atas khatulistiwa. Oleh karena itu intensitas radiasi UV relatif tinggi juga ada di daerah khatulistiwa sd 10°.

Pada sisi lain, ketika ketinggian matahari rendah, yaitu di pagi dan sore hari, intensitas radiasi yang sampai ke permukaan bumi juga lebih rendah. Penyebabnya adalah sinar matahari harus melewati lintasan di atmosfer yang lebih panjang. Intensitas radiasi paling tinggi tercapai ketika matahari berada di titik puncaknya, yaitu tengah hari.

Kita dapat menyimpulkan bahwa intensitas radiasi paling tinggi adalah saat tengah hari di khatulistiwa. Tingkat intensitas radiasi UV diukur dengan indeks UV yang dimulai dari indeks 0, 1, 2, ….dan seterusnya. Semakin besar indeks UV semakin tinggi pula intensitasnya.

Kita lihat data indeks UV di kota Bandung. Wiwiek Setyawati dkk. dari LAPAN melakukan penelitian tentang indeks UV di kota Bandung pada periode Oktober 2007 – Januari 2011. Hasilnya adalah hari-hari dengan indeks UV ekstrem, yaitu indeks 11 ke atas, ada sebanyak 533 dari 1211 hari, yaitu sekitar 44%. Indeks ekstrem ini umumnya tercapai di antara pukul 10 dan 13 siang.

Bandingkan data tersebut dengan data kota Roma sebagaimana yang dapat kita peroleh pada situs Weather Online. Sepanjang tahun 2019, indeks UV yang ditunjukkan tidak pernah melampaui angka 10.

Berdasarkan fakta-fakta tersebut, tidak mengherankan kalau WHO mengeluarkan rekomendasi yang keras : batasi waktu terpapar sinar matahari tengah hari. “The Sun’s UV rays are strongest between 10 a.m. and 2 p.m. ( = 2 hours each side of the solar noon). Limit exposure to the Sun during these hours.” Demikian yang ditegaskan organisasi dunia tersebut dalam pamflet Sunshine and health: How to enjoy the Sun safely.

Sebagai kesimpulan, untuk mendapatkan manfaat terbaik sinar matahari, berjemurlah di luar atau hindari waktu pukul 10 pagi sd pukul 14 siang. Di luar waktu 10-14 itu, ada tersedia radiasi UV B dengan intensitas relatif rendah, bermanfaat bagi pembentukan Vit D3 dan sistem imun dalam tubuh, dan aman bagi manusia.

Jadi, sebaiknya berjemur 5 sd 10 menit pada waktu :

  • Jam 7.30 sd 9.30 pagi
  • Jam 15 sd 16 sore

Referensi:

Montreal Protocol Scientific Assessment Panel (2019), Twenty Questions and Answers About the Ozone Layer: 2018 Update, https://ozone.unep.org/sites/default/files/2019-11/twentyquestions.pdf, diakses tanggal 29 Maret 2020

Michael F. Holick (2008), “Sunlight, UV-radiation, vitamin D and skin cancer: how much sunlight do we need?”, dalam Joerg Reichrath (ed.), Sunlight, Vitamin D and Skin Cancer, Landes Bioscience and Springer Science+Business Media, 2008

Wiwiek Setyawati, dkk. (2011), “Variasi temporal indeks ultraviolet (UV) di Bandung (6,8949 LS, 107,5867 BT) hasil monitoring AWS (Automatic Weather Station)”, Seminar Nasional Fisika 2011, http://repository.lapan.go.id/index.php?p=show_detail&id=4374&keywords=, diakses tanggal 29 Maret 2020

Weather Online, https://www.weatheronline.co.uk

Hadits Hari Ini

0


02 April 2020
08 Sya’ban 1441 H

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ جَمِيعًا عَنْ ابْنِ عُلَيَّةَ قَالَ أَبُو بَكْرٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ ابْنُ عُلَيَّةَ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ صُهَيْبٍ عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَعَا أَحَدُكُمْ فَلْيَعْزِمْ فِي الدُّعَاءِ وَلَا يَقُلْ اللَّهُمَّ إِنْ شِئْتَ فَأَعْطِنِي فَإِنَّ اللَّهَ لَا مُسْتَكْرِهَ لَهُ

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dari Ibnu Ulayyah, Abu Bakr berkata; telah menceritakan kepada kami Isma’il bin Ulayyah dari Abdul Aziz bin Shuhaib dari Anas dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Jika salah seorang dari kalian berdoa, hendaklah benar-benar mantap dalam mengharap, dan janganlah mengatakan: “ALLAHUMMA IN SYI’TA FA’THINI”. (Ya Allah, jika Engkau menghendaki maka berikanlah untukku), karena sesungguhnya Allah ‘azza wajalla tidak ada yang bisa memaksa.

HR Muslim No. 4837.

وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

17 Jiwa Jadi Korban Corona, Begini Kata Ketua DPRD Kota Bogor

0

Bogor | Jurnal Inspirasi

Jumlah warga Kota Bogor yang meninggal akibat Covid-19 sementara ini paling tinggi se-Jawa Barat. Terhitung hingga hari ini, Rabu (1/4/2020) ada 17 jiwa yang meninggal, termasuk 2 dokter yang menjadi garda terdepan. Jumlah yang positif maupun yang PDP (Pasien Dalam Pengawasan) juga semakin hari semakin banyak.

Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto menilai bahwa berdasarkan atas kondisi tersebut, maka perlu diambil langkah-langkah yang dapat mencegah penyebaran virus Corona ini agar tidak meluas lagi. Salah satunya dengan mengeluarkan Surat Kesepakatan Bersama (SKB) terkait pelaksanaan kegiatan ibadah di rumah dan pembatasan kegiatan masyarakat.

“Kita ingin agar keselamatan jiwa warga menjadi prioritas. Untuk itu, sesuai dengan Fatwa MUI, Forkopimda beserta elemen terkait memandang perlu untuk mengeluarkan SKB terkait pelaksanaan kegiatan ibadah di rumah dan pembatasan kegiatan masyarakat,” ujar Atang

Menurut Atang, selain pembatasan pelaksanaan kegiatan ibadah juga perlu menerapkan instruksi yang serupa terhadap pusat keramaian yang lain.

“Semua pusat keramaian harus ditutup, jangan kemudian kita menutup kegiatan ibadah, namun kita tetap membiarkan mall ataupun pusat perbelanjaan masih buka, padahal juga sama-sama menjadi tempat berkumpulnya banyak orang,” jelasnya.

Penutupan pusat keramaian inipun kata dia, sudah ditindaklanjuti dengan surat edaran dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang menutup pusat perbelanjaan, restoran, dan lain-lain.

“Ini adalah ikhtiar kita sebagai manusia. Para ulama kita di MUI juga sudah mengeluarkan fatwanya. Dan Kota Bogor ini tertinggi jumlah positif maupun jumlah warga yang meninggal karena corona. Semoga kebijakan dan langkah-langkah ini implementasinya bisa berjalan dengan baik, diridhoi Allah SWT, dan wabah Corona bisa segera berlalu,” harapnya.n

Reporter: Fredy Kristianto

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Rabu (1/4) hingga pukul 14.00 WIB.

  1. Orang Dalam Pemantauan (ODP) :
  • Jumlah : 689 orang
  • Selesai : 259 orang
  • Dalam Pemantauan : 430 orang
  1. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) :
  • Total : 51 orang
  • Selesai : 7 orang
  • Dalam Pengawasan RS : 33 orang
  • Meninggal : 11 orang
  • 11 Orang yang meninggal dalam Status PDP, Saat ini masih menunggu Hasil Lab Swab dari
    Litbangkes Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Dan 2 orang yang meninggal kemarin
    saat ini telah terkonfirmasi Positif setelah Hasil Lab Swab nya diperoleh sehingga menambah
    Data Terkonfirmasi Positif Covid-19.
  1. Terkonfirmasi Positif Covid-19 :
  • Jumlah : 28 orang
  • Selesai : 0 orang
  • Dalam Pengawasan RS : 22 orang
  • Meninggal : 6 orang

Keterangan : Terdapat Penambahan Jumlah Pasien Terkonfirmasi Positif 21 orang menjadi 28
orang.

Dewan Siapkan Langkah Tanggap Darurat Wabah Corona

0

Bogor | Jurnal Inspirasi

DPRD Kota Bogor serius menyiapkan berbagai langkah tanggap darurat wabah corona. Di antaranya dengan melakukan dukungan kebijakan anggaran dan mendukung kerja Gugus Tugas Covid-19 Kota Bogor agar penangannya berjalan optimal.

Hal tersebut diungkapkan Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto, setelah memimpin Rapat Badan Musyawarah di Ruang Paripurna DPRD Kota Bogor, Selasa (31/3/2020). Menurutnya, berdasarkan hasil rapat di Badan Musyawarah (Banmus), dewan telah memutuskan langkah-langkah serius DPRD untuk membantu Gugus Tugas Covid-19 dalam aksi tanggap corona.

“Ini sikap resmi yang diputuskan dalam Bamus, meskipun saat-saat sebelumnya pun kita sudah aktif turut membantu Pemkot dalam tanggap Covid-19 ini”, ungkap Atang kepada wartawan, Rabu (1/4/2020).

Rapat yang dilaksanakan dengan protokol ketat social distancing tersebut diikuti oleh lebih dari dua pertiga anggota Banmus itu menyepakati beberapa langkah penting. Kebijakan kelembagaan yang diambil DPRD sesuai hasil rapat Banmus setidaknya memuat 3 hal pokok, yakni pengangaran, pengawasan, dan turut proaktif dalam mengimplementasikan kebijakan penanganan Covid-19.

“Pertama, DPRD memberikan dukungan penuh terhadap kebijakan anggaran penanganan Corona di Kota Bogor dengan tetap mengacu pada regulasi yang berlaku. Dukungan anggaran tersebut melalui dua bentuk, yaitu penggunaan dana BTT yang selama ini sudah kita sepakati dan revisi program Pemkot yang tidak terlalu prioritas”, jelas Atang.

Selain itu, dukungan anggaran lainnya adalah melalui revisi atau pergeseran anggaran di DPRD yang berasal dari anggaran perjalanan dinas, bimbingan teknis, makan minum, dan beberapa pos lain yang masih bisa ditunda.

“Kami menugaskan Sekwan untuk menyisir pos-pos tersebut. Kami menargetkan minimal Rp. 5 Miliar bisa dialihkan untuk tanggap Covid-19. Syukur kalau bisa lebih banyak lagi”, ungkap Atang.

Kedua, sambung Atang, DPRD menugaskan khusus Komisi IV untuk mengawal kebijakan dan sekaligus melakukan pengawasan atas implementasi kebijakan tangap corona. Baik terhadap kinerja Gugus Tugas Covid-19 maupun penggunaan anggaran di lapangan agar benar-benar optimal dan tidak terjadi penyelewengan.

“Kami ingin memastikan bahwa semua langkah dan kebijakan bisa terimplementasi dengan optimal sehingga penanganan corona ini bisa lebih cepat,” ungkapnya.

Sementara yang ketiga, kata Atang, dewan akan memberikan rumusan terkait skema program untuk warga terdampak ekonomi dengan adanya kebijakan social distancing.

“Kami ingin memastikan bahwa programnya sesuai kebutuhan masyarakat, tepat sasaran, dan tidak ada penyelewengan. Selain itu, anggota DPRD juga telah dan akan terus aktif dalam membantu implementasi program tanggap corona,” tandas politisi PKS ini.

Fredy Kristianto

Wabah Corona, Semua Kegiatan Ibadah Dipusatkan di Rumah

0

Bogor | Jurnal Bogor

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akhirnya mengeluarkan kebijakan agar masyarakat mengganti kegiatan ibadah keagamaan yang dilakukan secara berkumpul dengan ibadah di rumah masing-masing.

Langkah tersebut diputuskan pada Rabu (1/4/2020), usai Pemkot Bogor bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor, Dewan Masjid Indonesia (DMI), Kemenag Kota Bogor dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), bersepakat menerapkan hal itu untuk memutus rantai penularan covid-19.

Kepada wartawan, Wakil Walikota Bogor Dedie A. Rachim menyampaikan keputusan bersama secara simbolis, salah satunya ke Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) masjid Al Mujahedin di Kelurahan Mekarwangi, Kecamatan Tanah Sareal.

“Langkah tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi Kota Bogor yang telah berada pada Kejadian Luar Biasa (KLB) covid-19 untuk perkembangan kasus,” ujar Dedie.

Menurut dia, dasar ditelurkannya keputusan tersebut adalah maklumat Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) serta Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020. Selain dari hasil rapat bersama Pemerintah Kota Bogor, Forkopimda Kota Bogor, MUI Kota Bogor, Dewan Masjid Kota Bogor, Kemenag Kota Bogor dan FKUB Kota Bogor pada Senin (30/3/2020).

Dedie menjelaskan, rapat tersebut memutuskan agar seluruh DKM di Kota Bogor mengganti pelaksanaan shalat Jum’at dengan sholat dzuhur di rumah masing-masing dan mengganti pelaksanaan sholat lima waktu berjamaah di rumah masing-masing.

Termasuk kegiatan ibadah di Gereja, Pura, Vihara, Klenteng dan kegiatan keagamaan lainnya yang dilakukan secara berkumpul serta berpotensi penularan wabah Covid-19 sampai batas waktu yang ditentukan kemudian.

“Sementata poin kedua, kata Dedie, semua pihak bertekad untuk bekerjasama secara maksimal dan terus berkoordinasi mencegah penyebaran Covid-19.

“Saya sudah menyampaikan secara simbolis, ya itu tadi ke DKM Masjid Al Mujahedin di Kelurahan Mekarwangi, Kecamatan Tanah Sareal. Selain itu disosialisasikan melalui media massa,” katanya.

Sementara itu, Ketua Dewan Masjid Kota Bogor, Ade Sarmili menilai bahwa saat ini masih banyak masyarakat yang masih merasa sehat, segar dan bugar.

Namun yang bahaya jika seseorang menjadi Carrier Corona atau orang yang memiliki atau terinfeksi virus corona tapi tidak bergejala atau terlihat seperti orang sehat, tidak merasa sakit atau memiliki gejala yang sangat ringan, namun bisa menyebabkan orang lain tertular penyakit.

“Orang tersebut sehat dan kuat karena mungkin sistem imun di tubuhnya kuat, tapi dia bisa menjadi Carrier Corona atau penyebab tersebarnya wabah itu, terutama kepada orang orang yang rentan, manula dan yang punya penyakit penyerta,” katanya.

Ade berharap keputusan bersama ini bisa meminimalisir kerumunan orang, sehingga perkembangan wabah Covid-19 bisa diputus sedikit demi sedikit. “Semoga ummat memaklumi dan menjadikan sebagai sumber ilmu,” tandasnya.

Fredy Kristianto

Bantuan Sembako untuk Ojol Disalurkan

0

Bogor | Jurnal Inspirasi

Siaran Pers:
Rumah Zakat bersama Kitabisa.com menyalurkan donasi ratusan ribu #orangbaik, yang terkumpul melalui program campaign www.kitabisa.com/indonesialawancorona bantuan berupa sembako dan kebutuhan pokok yang diperuntukan bagi para OJOL yang terdampak Covid 19.

tak kurang 50 paket sembako dan kebutuhan pokok, dibagikan hari ini Rabu, 01/04/2020 untuk para pengemudi Ojek online (OJOL) yang sangat terdampak akibat merebaknya virus Covid 19 di indonesia.

“Alhamdulillah terima kasih para donatur, Rumah Zakat dan Kitabisa.com yang telah pedulu kepada kami para OJOL, sekarang ini tarikan makin sepi sekarang pak, seharian ini hanya baru dapat satu penumpang saja, bingung pulang tidak ada beras, dan tiba-tiba dapat bantuan dari orang-orang baik” ucap Ibu Depi salah satu penerima manfaat paket sembako dari Rumah Zakat dan Kitabisa.com

“Rumah Zakat senantiasa membuka peluang kerjasama untuk bersinergi baik perorangan maupun lembaga untuk bisa turut serta membantu dengan berbagai program yang ada di Rumah Zakat, salah satunya adalah program bantuan sembako dan kebutuhan pokok bagi para warga yang terdampak ekonominya akibat merebaknya virus Covid 19” ucap Bapak Uus Kusnadi Branch Manager Rumah Zakat Bogor.

Sahabat juga bisa ikut serta berpartisipasi berdonasi melalui link :

www.kitabisa.com/indonesialawancorona

transfer donasi di :

Mandiri 132 000 481 9745
BCA 094 301 6001
Muamalat 101 008 2208
a.n Yayasan Rumah Zakat

konfirmasi donasi
081291906327 – Iwan TS

pedulicovid19

dimulaidaridonasikita

Terpanggil Turut Gempur Covid 19 Petani Cianjur Siap Pasok Sayuran Segar

0

Ciawi | Jurnal Inspirasi

Wabah Covid 19 yang tengah melanda Indonesia tak menyurutkan semangat petani untuk beraktivitas dilahan. Bahkan mereka merasa terpanggil untuk turut melindungi masyarakat dari paparan virus yang telah menelan banyak korban di dunia ini dengan cara terus melakukan aktivitas pertanian di lahan agar produksi terus berjalan, sehingga kebutuhan pangan terpenuhi dan berupaya memasok sayuran segar agar bisa dikonsumsi untuk mendukung daya tahan tubuh.

“Meski Covid 19 melanda, aktivitas petani dan pertanian berjalan seperti biasa. Hanya aktivitas berkumpul di saung saja yang dikurangi, “ ujar Santoso petani Pengelola Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Agro Farm Cianjur Rabu, (1/4).

Ia melanjutkan Covid 19 bisa ditaklukan dengan daya tahan tubuh yang kuat, salah satunya dengan banyak mengkonsumsi makanan bergizi seperti sayur mayur.
Namun dengan mewabahnya virus ini menjadikan masyarakat tidak leluasa bergerak seperti biasa. Anjuran social distancing mengharuskan masyarakat membatasi diri datang ketempat – tempat keramaian salah satunya pasar.

Hal ini menimbulkan kesulitan untuk bisa mendapatkan sayur mayur. Santoso mengatakan ini moment bagi petani seperti dirinya untuk turut berperan meringankan kesulitan masyarakat mendapatkan sayuran sebagai makanan bergizi untuk daya tahan tubuhnya.

“Disinilah petani turut mengambil peran , bagaimanapun caranya sebagai petani kami mencoba untuk bisa memasok sayuran ini ke masyarakat agar mereka tetap bisa mengkonsumsi sayuran tanpa harus datang ke pasar, “ ucapnya.

Santoso menuturkan P4S Agro Farm menginisiasi pembentukan Fast Mart yang memudahkan penjualan para petani di Cianjur dan memudahkan pembeli mendapatkan produk segar.

“Fast Mart adalah salah satu bentuk modernisasi sektor pertanian, memudahkan petani untuk menjual produknya dan masyarakat mudah mendapatkan produk pertanian segar langsung dari kebun,” terangnya.

P4S Agro Farm kata Santoso saat ini sudah menjalin kerjasama dengan banyak mitra salah satunya Koperasi Agro Humaniora Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP). Kerjasama ini merupakan wujud pengabdian dari petani yang tetap bersemangat menjalani aktivitas pertanian.

Santoso yakin produksinya terjamin higienis dan layak untuk dikonsumsi serta memberi manfaat. “ Sayuran dan tanaman rempah seperti jahe, kunyit, temulawak dll saat ini dibutuhkan masyarakat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, “ pungkasnya.

RG/PPMKP

Demokrat Masif Berantas Corona dan Demam Berdarah di Kota Bogor

0

Bogor | Jurnal Inspirasi

Tak hanya memerangi penularan covid-19, Kota Bogor juga tengah berperang melawan demam berdarah atau DBD. Hal itupun membuat Fraksi Partai Demokrat DPRD Kota Hujan masif bergerak menyemprotkan cairan disinfektan dan fogging pada beberapa wilayah yang dianggap rawan.

Ketua Fraksi Partai Demokrat, R. Dodi Setiawan menegaskan bahwa masyarakat dan pemerintah jangan hanya terfokus pada permasalahan covid-19, sehingga melupakan penyakit demam berdarah yang merupakan masalah tahunan setiap musim penghujan.

“Demam berdarah juga permasalahan serius. Makanya kami juga concern ke pencegahan penyakit tersebut,” ujar Dodi kepada wartawan, Rabu (1/4/2020).

Menurut Dodi, hampir setiap hari pihaknya melaksanakan fogging dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga pola hidup sehat dan pemberantasan sarang nyamuk (psn).

“Semua anggota Fraksi Partai Demokrat bergerak di dapil masing-masing untuk mencegah berjatuhannya korban jiwa. Untuk di Bogor Utara, saya sudah turun pada enam kelurahan,” jelasnya.

Selain itu, Dodi menegaskan bahwa pihaknya juga selalu mengedukasi masyarakat tentang pencegahan virus corona, yang semakin mengkhawatirkan di Kota Bogor. “Selalu, setiap turun ke masyarakat. Kita memberi tahu mereka tentang pentingnya menggunakan masker, etika saat batuk dan kebiasaan mencuci tangan apabila usai memegang benda, khususnya pada fasilitas umum,” ungkapnya.

Fredy Kristianto

Pemkot Matangkan Pergeseran Anggaran Demi Covid-19

0

Bogor | Jurnal Inspirasi

Wakil Walikota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan bahwa Pemkot Bogor tengah melakukan pembahasan pergeseran anggaran untuk penanganan Covid-19.

Menurutnya, pergeseran anggaran ini tengah disusun oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Hal itu agar besaran anggaran untuk penanganan corona dapat terukur.

“Misalnya untuk penambahan ruang isolasi serta insentif untuk tenaga medis,” ucap Dedie kepada wartawan, Rabu (1/4/2020).

Dedie menyatakan, dalam penanganan corona banyak aspek yang harus dipikirkan, termasuk dan dialokasi anggaran untuk penanganan sisi kerawanan sosialnya.

“Ya seperti penambahan komponen biaya PKH yang harus ditanggung APBD ada sebesar Rp13 milar, penyediaan sembako untuk warga miskin baru,” jelasnya.

Dedie menyatakan bahwa pendataan warga miskin baru ini harus didata dan agar tepat sasaran. “Jangan sampai warga yang sudah mendapatkan bantuan, dapat lagi,” ucapnya.

Fredy Kristianto

Lawan Corona, Mayora Cimande Sebar Masker

0

Caringin | Jurnal Inspirasi

Berbagai upaya pencegahan penyebaran virus corona terus dilakukan berbagai pihak. Seperti pembagian masker yang dilakukan PT Tirta Fresindo Jaya (TFJ) Plant Ciherang. Bantuan tersebut disalurkan melalui tim medis Klinik Pratama Melania Bruderan, Kota Bogor, Rabu (1/4/2020).

Pembagian masker tersebut merupakan bentuk kepedulian Mayora Plant Ciherang terhadap tenaga medis yang berada di garda terdepan dalam penanganan Covid-19.

“Seperti kita ketahui, penyebaran virus corona begitu cepat sehingga jumlah orang yang terpapar pun terus bertambah, hingga mengakibatkan kematian. Dan tak sedikit juga tenaga medis yang meninggal saat mereka tengah berjibaku dengan sepenuh hati demi menyelamatkan nyawa para pasien positif corona,”ujar Priangga anisgara, Dept Head IRGA PT TFJ Plant Ciherang.

Menurutnya, predikat pahlawan kesehatan bagi para tenaga medis yang sudah sepenuh jiwa raga membantu kesembuhan para pasien layak disematkan.

“Mereka jelas pahlawan bagi kita semua. Tanpa takut dengan risiko, mereka begitu tulus membantu sesamanya tanpa menghiraukan apapun dan rela bertaruh nyawa demi kesembuhan pasiennya,” katanya.

Dia menjelaskan, pemberian bantuan masker tersebut merupakan satu dari sekian banyaknya penerapan program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan.

“Semoga apa yang kami berikan, bisa bermanfaat bagi tim medis. Dan kita semua berharap virus ini akan segera hilang dan aktivitas masyarakat bisa kembali berjalan normal,” tandasnya.

Selain masker, pihaknya juga memberikan bantuan puluhan dus produk minuman.

Deni