31.5 C
Bogor
Friday, November 7, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1594

Stop Panic Buying

0

Bogor, Jurnal Inspirasi

Wabah virus Corvid-19 atau Corona yang mulai menyerang Indonesia, cukup membuat panik masyarakat. Hal itu terbukti dari langkanya masker dan hand sanitizer (pembersih tangan antiseptic) di pasaran sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa ada dua warga Depok yang positif Corona pada Senin (2/3).

Berdasarkan penelusuran wartawan koran ini, di apotik dan minimarket di kawasan Bogor Utara serta Timur, sudah kehabisan stok masker maupun hand sanitizer. Pada salah satu apotik di bilangan Jalan Bangbarung, Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, bahkan memasang tulisan bahwa stok kedua barang tersebut habis. “Sudah habis mas dari Senin (2/3) sore. Stoknya belum datang lagi,” kata salah satu pegawai apotik.

Begitupun ketika Jurnal Bogor menyambangi minimarket kawasan Jalan Pandu Raya. “Habis (masker dan hand sanitzer) dari kemarin,” ucap salah seorang kasir minimarket. Fenomena serupa pun terjadi di minimarket yang berlokasi di bilangan Bantarkemang, Kecamatan Bogor Timur. “Stoknya sudah habis, banyak juga orang yang nyari soal itu,” kata salah seorang pegawai, Lina.

Sementara berdasarkan hasil penelusuran di marketplace online, harga masker mulai meroket yang tadinya Rp25 ribu per box dengan isi 50 buah, kini dibanderol mulai Rp150 ribu hingga Rp380 ribu per box. Begitupun dengan harga hand sanitizer yang mulanya Rp70 ribu untuk ukuran 500 milimeter. Kini dapat mencapai Rp130 ribu hingga Rp145 ribu per kemasan.

Hal itupun membuat Anggota DPRD Kota Bogor Fraksi PDI Perjuangan, Atty Somaddikarya angkat bicara. Menurutnya, segala bentuk penimbunan barang yang merupakan kebutuhan sehingga menyebabkan kepanikan di masyarakat adalah sebuah kejahatan. “Aparat penegak hukum harus bergerak menyelidikinya. Apalagi penimbunan barang dilakukan untuk meraup keuntungan dengan menaikan harga berkali-kali lipat,” ujarnya kepada wartawan.

Selain itu, kata Atty, Dinas Perindustrian dan Pedagangan (Disperindag) Kota Bogor harus segera turun tangan untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi. “Mesti turun tangan dan menjamin kebutuhan soal masker dan sabun cuci tangan antiseptic terpenuhi, dan tidam terjadi gejolak,” ungkap politisi PDI Perjuangan ini.

Pemerintah, sambung Atty, wajib mengimbau masyarakat agar tak berduyun-duyun menimbun kedua barang itu, dan menstok bahan makanan. “Jangan sampai di Bogor ada fenomena panic buying. Sebab, bila terjadi kelangkaan, masyarakat juga yang dirugikan,” katanya.

Atty menyatakan, masyarakat wajib waspada terhadap potensi penyebaran virus Corvid-19. Namun tidak boleh terlalu panik sehingga membuat gaduh dengan melakukan penimbunan yang menyebabkan kelangkaan barang.

“Kalau ingin memakai masker di tempat ramai nggak apa-apa. Tapi yang paling penting membiasakan perilaku hidup sehat,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Atty juga mengimbau agar masyarakat segera memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala demam, batuk dan tenggorokan sakit. “Segera periksakan ke dokter, agar dapat segera diketahui penyebab sakit. Ini adalah bentuk kewaspadaan kita,” paparnya.

Dalam kesempatan berbeda, Anggota Komisi IV DPRD, Saeful Bakhri mengatakan, pemerintah harus melakukan antisipasi terhadap merebaknya virus tersebut. “Tiap puskesmas harus memberikan penyuluhan agar masyarakat tak panik,” katanya.

Selain itu, Disperindag pun harus mengontrol soal ketersediaan masker dan sabun cuci tangan antiseptic. “Ini kan sudah jadi kekhawatiran masyarakat. Mesti ada langkah antisipasi,” katanya.

Saeful juga meminta agar masyarakat tak panik dengan melakukan aksi borong masker dan hand sanitizer.

Terpisah, Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengimbau masyarakat Kota Bogor menyikapi penyebaran virus Corona dengan proposional dan tidak berlebihan. Namun, tetap memprioritaskan kewaspadaan dan kesiagaan.

“Lurah, Camat, Puskesmas harus siaga semua memonitor setiap laporan warga. Jadi pasien yang datang pasien yang ngeluh itu disikapi dengan waspada tinggi. Bgitu panas, begitu batuk protap berjalan,” katanya.

Ia juga meminta Dinas Kesehatab untuk melakukan pengecekan kesiapsiagaan secara rutin. Kata Bima, apabila ada warga yang terindikasi Corvid-19, tidak boleh datang sendiri untuk memeriksakan diri. “Harus dijemput, dan dikoordinasikan. Ada gugus tugas khusus ada hotline ada layanan gawat darurat dari Dinkes. Di Bogor memang tak ada rumah sakit rujukan Corona. Tetapi untuk observasi disiapkan di setiap rumah sakit dengan protap aturan dari Dinkes,” ucapnya.

Kata dia, pola hidup sehat cuci tangan dan menjaga kebersihan merupakan langkah untuk mencegah virus masuk ke dalam tubuh.

Fredy Kristianto

Pejabat di DPKPP Kena OTT

0

Cibinong, Jurnal Inspirasi

Polisi Resort (Polres) Bogor Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Dinas Permukiman, Kawasan Perumahan dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor, Selasa (3/3). Polisi sempat menutup akses masuk kantor DPKPP karena sedang melakukan pemeriksaan terhadap para terduga pelaku OTT.

Sedikitnya 8 anggota Reskrim Polres Bogor berpakaian preman mengamankan tiga Aparatur Negeril Sipil, seorang warga sipil,  dua dus dokuman, mobil dan satu bungkusan amplop coklat dalam OTT di DPKPP Kabupaten Bogor.

Para terduga yang ditangkap OTT beserta barang bukti mendapatkan pengawalan ketat ketika ingin dimasukan ke dalam mobil untuk dibawa ke Markas Komando (Mako) Polres Bogor.

Seorang terduga pelaku OTT sempat memberikan salam kepada awak media setelah turun dari mobil yang tiba di Mako Polres Bogor. “Assalamualaikum,” kata pria berbaju ASN itu 

Sementara itu, pihak Kepolisian masih enggan memberikan keterangan resmi akan adanya OTT di kantor DPKPP tersebut.

Kasat Reskirm Polres Bogor, AKP Benny Cahyadi mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap para ASN yang dibawa ke Polres Bogor. “Nanti ya, kami masih melakukan pemeriksaan. Kalau sekarang belum bisa ada keterangan apa-apa, nanti ya,” kata AKP Benny.

Noverando H

Jangan Anggap Enteng Soal Virus Corona

0

Megamendung, Jurnal Inspirasi

Penyebaran Virus Corona saat ini sudah menjadi persoalan global dan bukan lagi persoalan nasional, terlebih bagi regional daerah, sehingga masyarakat harus berhati – hati dan tidak menjadikannya sebagai sesuatu yang dianggap enteng. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, usai meresmikan Mushola Nurul Fadli di SMPN 1 Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Selasa (3/3).

“Kita tidak boleh menganggap enteng, tapi kita juga tidak boleh terlalu panik. Yang paling penting setiap warga masyarakat harus dapat menjaga diri masing – masing. Misalnya sering mencuci tangan dengan disinpektan serta memakai masker, sebab penyebaran virus corona ini bisa lebih cepat,” ujarnya.

Selain mendorong pemerintah untuk melakukan penanganan terhadap penyebaran virus corona, anggota DPR RI itu juga mempertanyakan mengenai apa yang menjadi rencana protokol dan kesiapan mitigasi.

“Saya ini salah satu yang mendorong pemerintah untuk segera melakukan penanganan cepat, agar jika ada yang terkena virus corona bisa segera di isolasi, sehingga tidak menyebar ke yang lainnya,” jelas Fadli.

Tidak hanya itu, anggota Komisi I DPR Fraksi Gerindra ini juga mengungkapkan, seharusnya pemerintah bergerak cepat dalam menutup jalur penerbangan sementara dari dan menuju ke China untuk sementara. Sebab, di negara – negara lain melakukan hal sama.

“Ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona, apalagi selama ini yang menjadi sorotan kan negara RRC. Namun demikian, jika kita punya mekanisme alat pendeteksi lengkap dari airport dan diperketat keamanannya tidak perlu khawatir,” terangnya.

Terkait larangan ibadah umroh sementara bagi warga dunia yang dikeluarkan Pemerintah Arab Saudi, kata Fadli harus dapat dipahami bersama. Mengingat apa yang dilakukannya itu bertujuan untuk mencegah penyebaran virus corona.

 “Pemerintah Arab Saudi mengikuti perkembangan, jadi kebijakan penghentian ibadah umroh harus bisa dipahami, dan itu sifatnya kan hanya sementara sebagai dari upaya antisipasi maraknya penyebaran virus corona, tinggal bagaimana dan sampai kapan kebijakannya itu berlaku,” tukasnya.

Dede Suhendar

Isolasi RSUD Dijadikan Inkubasi Covid-19

0

Cibinong, Jurnal Inspirasi

Guna mengantisipasi adanya pasien yang terjangkit virus corana, Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bogor akan memanfaatkan ruang isolasi penyakit menular di empat rumah sakit umum daerah (RSUD) menjadi ruang inkubasi pasien terjangkit covid-19.

Bupati Bogor, Ade Yasin mengatakan, pihaknya telah sedia payung sebelum hujan menghadapi penyakit menular yang melanda internasional.

“Kami memang belum punya ruangan inkubasi pasien yang terjangkit virus corona, paling kami akan memanfaatkan ruang isolasi penyakit menular,” ujar Ade Yasin kepada Wartawan, Selasa (3/3).

Ia menjelaskan, guna penangganan penyebaran virus corona itu Pemkab Bogor berfungsi sebagai pendeteksi dini. Jika pasien tersebut positif terjangkit virus corona, maka pihaknya akan merujuk ke Rumah Saki Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Suroso Jakarta.

“Dinas Kesehatan atau RSUD hanya melakukan pendeteksian dini dan inkubasi pasien yang diduga terjangkit virus corona, jika pasien tersebut benar – benar positif terjangkit virus menular tersebut maka akab di rujuk ke RSPI Sulianti Suroso atau rumah sakit rujukan lainnya,” katanya.

Mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor ini menerangkan, dirinya sudah memerintahkan Dinas Kesehatan dan jajarannya untuk geeak cepat menjemput bola bagi pasien yang diduga terjangkit virus corona.

“Dinas Kesehatan jika ada pasien yang diduga terjangkit virus corona itu harus gerak cepat menjemput pasien tersebut, jangan sampai mereka menunggu penyakit virus corona ini menyebar ke yang lainnya dahulu,” tegasnya

Politisi PPP ini juga meminta masyarakat jangan panik, tetap berkegiatan seperti biasa dan ada panic buying memborong masker, bahan baku makanan atau lainnya.

“Saya minta atau imbau agar masyarakat Bumi Tegar Beriman tidak panik apalagi sampai memborong masker, bahan baku makanan dan lainnya hingga mereka tidak melakukan kegiatan di luar rumah. Untuk kegiatan yang melibatkan banyak orang seperti menonton bola itu masih kami bolehkan,” pintanya.

Sementara itu, Kasi Survailance dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Adang Mulyana menjelaskan untuk mencegah masyarakat terjangkit virus corona maka harus melaksanakan pola hidup bersih sehat (PHBS).

“Selain peggunaan masker bagi orang yang sakit atau terjangkit virus corona, cara efektif lainnya agar kami tidak tertulas virus cukup mematikan ini adalah dengan menerapkan PHBS dan menjaga tubuh agar tetap fit agar tubuh kita imun atau bisa melawan virus corona ini,” tandasnya. 

Noverando H

DPRD Akan Bentuk Raker Masjid Baitul Faidzin

0

Cibinong, Jurnal Inspirasi

Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) berjanji akan mendorong Komisi III untuk menggelar rapat kerja (Raker) terkait masjid Agung Baitul Faidzin di Komplek Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bogor yang baru direnovasi dengan menghabiskan uang negara Rp26 miliar, yang telah mengalami kerusakan.


“Saya akan perintahkan komisi III DPRD Kabupaten Bogor untuk rapat kerja membahas renovasi Masjid Baitul Faidzin ini,” tegas wakil ketua II DPRD Kabupaten Bogor, Wawan Haikal Kurdi saat dihubungi Wartawan, Selasa (3/3).

Ia mengatakan, sejak jebolnya atap atau plafon masjid kebanggaan warga Kabupaten Bogor itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) seharusnya langsung lakukan pemanggilan pihak ketiga sebagai pelaksana pengerjaan renovasi tempat ibadah bagi umar muslim tersebut.

“Harusnya, Dinas PUPR Kabupaten Bogor harus segera memanggil pihak ketiga,” katanya.

Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu menambahkan, Dinas PUPR Kabupaten Bogor selain memanggil diminta harus memanggil ketiga sebagai pelaksana pengerjaan renovasi Masjid Baitul Faidzin itu, juga instansi itu dapat memanggil konsultan pengawas.

“Kalau itu tidak dijalankan atau tidak bisa dilakukan Dinas PUPR Kabupaten Bogor, maka saya akan perintahkan Komisi III untuk rapat kerja,” ungkapnya.

Terpisah, Inspektur pada Inspektorat Kabupaten Bogor, Benny Delyuzar menerangkan, bahwa proyek masjid yang berada di dekat kantornya itu menjadi temuan Badan Pemerikas Keuangan (BPK).

“Itu ada temuan BPK untuk mengembalikan karena ada lebih bayar akibat kurang volume. Temuan itu pada Tahun 2019 lalu,” ungkap Benny.

Lebih lanjut mantan Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Kabupaten Bogor ini memaparkan, pihaknya belum menegetahui pasti proses lanjutan temuan tersebut.

“Kalau mau tahu pastinya, silahkan tanya ke Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) proyek itu. Kegiatan itu ada di Dinas PUPR,” paparnya.

Sebelumnya, baru setahun usianya, plafon masjid agung Baitul Faidzin di Komplek Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bogor sudah rusak. 

Padahal, bangunan yang dibangun dari APBD Kabupaten Bogor sebesar Rp26 miliar ini baru selesai direnovasi pada 2019 lalu. n Noverando H

Video Warga Binaan Pondok Rajeg Beredar

0

Cibinong, Jurnal Inspirasi

Video rekaman dari balik jeruji besi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cibinong, Pondok Rajeg, Kabupaten Bogor oleh salah satu warga binaan dengan kasus pidana penganiayaan berat, beredar luas di Media Sosial (Medsos).

Ketika dikonfirmasi, Kalapas Kelas IIA Cibinong. Kabupaten Bogor, Ardian Nova Christiawan mengatakan, pihaknya berterima kasih atas informasi tersebut.

“Siap terima kasih infonya mungkin nanti kami perlu ketemu sampean mas,” kata Kalapas Kelas IIA Cibinong, Nova saat dihubungi Wartawan, Selasa (3/3).

Ia menjelaskan, maksud dan tujuannya dirinya hendak menemui awak media dalam perihal itu, pihaknya meminta data lengkap berupa video rekaman dari salah satu napi di tempatnya bertugas yang dimiliki media massa.

“Kami perlu ketemu sampean mas dan data lengkapnya biar kami tolong diinfo,” jelasnya.

Ia menambahkan, terkait informasi ini merupakan aduan masyarakat dan mesti ditindak lanjuti sebagai respon.

“Karena ini termasuk aduan masyarakat biar kami tindak lanjuti sebagai respon penilaian terhadap pengaduan. Silahkan teman-teman media mengutip statemen saya ini,” tegasnya.

Sekedar diketahui, beredarnya video rekaman berdurasi 25 detik yang direkam langsung oleh salah satu napi terpidana kasus penganiayaan berat beredar luas di media sosial Facebook.

Sementara, larangan menggunakan alat elektronik berupa handphone diatur dalam  Pasal 4 huruf j Permenkumham 6/2013 yang selengkapnya berbunyi demikian: Setiap Narapidana atau Tahanan dilarang: memiliki, membawa dan/atau menggunakan alat elektronik, seperti laptop atau komputer, kamera, alat perekam, telepon genggam, pager, dan sejenisnya. Bagi Narapidana yang melanggar aturan tersebut dapat dikenakan hukuman disiplin tingkat berat.

Noverando H

Penyusunan Rencana Pembangunan Kini Berbasis Elektronik

0

Cibinong, Jurnal Inspirasi

Program pembangunan yang disusun setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk tahun anggaran 2021 mendatang, tak bisa lagi sembarangan dan asal, program yang akan dikerjakan harus di setiap OPD harus nyambung atau berkaitan satu sama lainnya.

“Penyusunan program pembangunan untuk tahun 2021 sudah berbasis elektronik, di mana dengan sistem ini, setiap usulan program dari masing-masing OPD akan terlihat, jika tujuan programnya tak jelas otomatis akan dihapus,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kardenal, Selasa (03/03).

Kardenal mengatakan, untuk suksesnya penerapan program pembangunan berbasis elektronik, Diskominfo menginisiasi penandatangan kerja sama dengan seluruh OPD di lingkup Pemerintahan Kabupaten Bogor.

“Penandatangan kerja sama bagian dari penajaman, karena sebelumnya semua OPD sudah disosialisasikan tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan berbasis elektronik,” ujarnya.

Kardenal menegaskan, penyelenggaraan pembangunan berbasis elektronik merupakan intruksi dari pemerintah pusat yang dituangkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 45 tahun 2017. “Konsekuensi dari PP tersebut semua daerah berkewajiban menerapkan penyelenggaraan pemerintahan berbasis elektonik, sehingga akan mempermudah pemerintah pusat melihat program pembangunan apa saja yang dilaksanakan di setiap daerah,” katanya.

 Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bogorastra Winara mendukung terwujudnya sistem penyelenggaraan pemerintah berbasis elektronik di Kabupaten Bogor. Apalagi di era industri 4.0, di mana teknologi Informatika ujung tombak dalam mensukseskan pembangunan.

“Saya berharap melalui kegiatan ini bisa mendorong terwujudnya Kabupaten Bogor maju, nyaman dan berkeadaban melalui realisasi program Pancakarsa,” ujarnya.

Kepala Bidang E-Government Diskominfo Jawa Barat, Dian Istanti menjelaskan, selain penerapan sistem penyelenggaraan pemerintahan berbasis elektronik, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengintruksikan setiap daerah, agar menyediakan jaringan internet di semua ruang-ruang publik.

“Jaringan wifi di ruang-ruang publik di beberapa daerah di Jawa Barat sudah dimulai. Nah yang belum, kami minta 2021 segera direalisasikan, karena ini intruksi dari Kemenkominfo,” tegasnya menutupi.

Mochamad Yusuf

KPM Senang, TKSK Launcing Penyaluran Sembako

0

Sukajaya, Jurnal Inspirasi

Tenaga kerja Sosial Kecamatan Sukajaya menggelar launcing  penyaluran program sembako bagi warga yang tidak mampu. Kegiatan penyaluran yang merupakan perdana di laksanakan di tempat agen sembako di Desa Sukajaya, Selasa (3/3/). TKSK Kecamatan Sukajaya, Andi Hadiana mengatakan, ada sekitar 6.179 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang akan mendapatkan penyaluran program sembako ini.

Sebelumnya program sembako yang sebut dengan program Bantuan Pangan Non Tunai ( BPNT ).” Kegiatan sosial dengan  pemberian sembako ini di hadiri unsur kepala Desa Sukajaya berikut jajarannya Kepala Pos Polisi (Kapospol) Sukajaya dan Bhabinkamtibmas.

Adapun sembako yang di dapatkan oleh komunitas berupa beras, telor,dan tempe karena untuk awal tahun 2020 ini dengan mengucurkan dana sebesar Rp.150.000 yang sebelumnya hanya Rp.110.000,” jelas Andi.

Andi juga mengatakan launcing penyaluran perdana  program sembako ini sengaja di mulai dari agen desa Sukajaya dulu.” Untuk di wilayah kecamatan sukajaya sendiri ada 11agen dan elanjutnya akan dilakukan  ke agen desa lainnya,”

Endi salah satu agen desa sukajaya menambahkan di desa ini ada sekitar 432 kPM yang mendapatkan penyaluran program sembako mereka semuanya rata mendapatkan beras, telor,dan tempe.” Hal ini kami berterimakasih kepada TKSK Kecamatan Sukajaya yang selalu mendampingi sebagai agen program penyaluran sembako.”  imbuhnya.

Di tempat yang sama  Siti (50 ) salah satu keluarga penerima manfaat (kPM) mengaku sangat terbantu dengan adanya program berupa bantuan sembako bagi warga yang kurang mampu ”  Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah memberikan rezeki lewat program penyaluran sembako ini.

Menurutnya,  di saat dalam keadaan  lagi susah ini tentunya  pemerintah telah mengocorkan dana sebesar Rp.150,000 dari sebelumnya hanya Rp.110.000

Ia menyebutkan,  sekarang kami telah mendapatkan tambahan sembako seperti telor dan tempe karena kalau sebelumnya hanya beras saja,sekali lagi saya ucapkan terima kasih sebanyak banyaknya kepada pemerintah.” tutupnya.

Arip Ekon

Surat Keterangan tak Sengketa dari Kades Cikahuripan Dipertanyakan

0

Klapanunggal, Jurnal Inspirasi

Tumpang tindih surat tanah kembali terjadi. Kini dari satu bidang tanah bisa terdapat dua sampai lebih sertifikat. Hal itu terjadi di Desa Cikahuripan, Kecamatan Klapanunggal dalam membuat pernyataan tidak sengketa ialah Kepala Desa sendiri yang berarti tanah yang diduduki atau dijual kepada orang lain itu tidak bermasalah.

Namun nyatanya, setelah keluar surat tidak sengketa yang ditandatangani oleh Kepala Desa Cikahuripan, Makmur Nurhendi sebidang tanah seluas seribu meter persegi yang dibeli oleh Gunawan beberapa waktu lalu, kini lahannya sudah dibangun rumah oleh pemilik sertifikat dengan luas tanah 800 meter dengan nama pemilik Asof Sofyan. Atas kepemilikan surat ganda itu kini status tanah menjadi sengketa.

“Pak Adang yang punya dulunya, memang belum balik nama yang punya lahan baru, luas tanah milik Pak Adang di Akte Jual Beli (AJB) seluas 3000 meter pas diukur. Dijual lah ke pemilik baru namanya Pak Hendra  begitu diukur ada 1900. Sedangkan yang 1100 gak ada. dari Hendra dijual ke Gunawan dengan luas seribu meter persegi, dengan surat AJB dan sudah ada keterangan  tidak sengketa dari pak Kades Cikahuripan. Tiba-tiba ada milik baru dengan surat sertifikat denga luas tanah 800 m dengan nama pemilik Asof Sofyan,” kata Iwan selaku pelantara penjual tanah milik Hendra.

Iwan menambahkan, ketika dikonfirmasi orang hanya kepada Kades Cikahuripan terkait kepemilikan sertifikat ganda tersebut, kades berkilah lantaran ketika akan menandatangani surat tidak sengketa ada paksaan dari pihak Hendra, padahal hal itu tidak terjadi. Menurutnya, walaupun ada paksaan dari pihaknya seharusnya kepala desa bisa menepis lantaran punya wewenang.

“Yang anehnya saat saya konfirmasi ke Kades, dia bilang katanya kan waktu itu dipaksa untuk tandatangan, padahalkan engga itu mah bisa jadi akal-akalan aja. Masa seorang pemimpin mau disuruh sama masyarakat kalau hal itu malah bikin masalah,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Cikahuripan, Makmur Nurhendi mengatakan, dirinya tidak tahu kalau tanah yang ditandatangani surat tidak sengketa olehnya ternyata ada lagi yang memiliki sertifikat, Dia berkilah waktu penandatangan surat sengketa ada paksaan, atas dasar itu dia bersedia menandatangani surat keterangan tidak sengketa. “waktu itu ada paksaan dari pihak Hendra, jadi saya tandatangani. Soal ada sertifikat ganda saya tidak tau menahu,” singkatnya.

Nay Nur’ain

Warga yang Khawatir Buru Masker

0

Parung, Jurnal Inspirasi

Pasca pengumuman pemerintah terkait adanya dua orang warga negara Indonesia yang positif terjangkitnya virus Corona, membuat masyarakat khawatir. Kecemasan bahkan kepanikan warga terlihat salah satunya dengan meningkatnya pemesanan dan pembelian masker penutup hidung dan sabun pencuci tangan.

Selain dua jenis barang tersebut, adapula barang lain yang diburu masyarakat yaitu obat dan vitamin penjaga daya tubuh serta rempah – rempah. Meningkatnya pembelian barang – barang tersebut, membuat harga jualnya melonjak cukup tinggi. “Bahkan saat ini, sudah mulai agak sulit mencari dan membeli masker dan sabun pencuci tangan, baik di apotik maupun di toko swalayan,” ujar Husen (43) warga Kecamatan Bojongsari Depok saat ditemui wartawan di salah satu apotik di wilayah Kecamatan Parung, Selasa (3/3).

Pantauan awak media ini di Apotik Nur Hikmah yang berada di jalan raya Parung, Kecamatan Parung, terlihat banyak warga masyarakat yang datang ke apotik tersebut guna mencari masker, sabun pencuci tangan, obat dan vitamin hingga madu. “Peningkatan jumlah pembeli mulai terjadi sejak adanya pengumuman virus Corona yang menjangkiti 2 orang warga Depok,” ungkap Atin, seorang penjaga di toko tersebut.

Bahkan menurut Atin, saat ini persediaan masker dan sabun pencuci tangan sudah habis karena ada yang membeli dalam jumlah banyak. “Para pembeli yang datang ke apotik ini, bukan hanya warga Parung dan sekitarnya, tapi banyak juga warga dari wilayah Depok,” jelasnya.

Penelusuran Jurnal Bogor, harga masker dan sabun pencuci tangan, naik cukup tajam. Namun hal itu tidak menyurutkan pemesanan dan pembelian masyarakat. Hal serupa juga terjadi pada komoditas rempah – rempah yang diyakini akan mampu menjadi pencegah penyebaran virus Corona jika dikonsumsi secara rutin. Jenis rempah – rempah seperti Jahe (terutama Jahe Merah), Kunyit, Lengkuas, Temulawak dan Sereh menjadi primadona yang diburu warga.

 “Harganya mulai naik seiring meningkatnya pembelian. Contoh jahe merah, sekarang sudah mencapai harga 40 ribu lebih per kilogram,” ujar Suhanda (40).

Cepi Kurniawan