26.8 C
Bogor
Saturday, November 8, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1586

Tim Sepaktakraw Akan All Out Pada Event Gubernur Cup

0

Cibinong | Jurnal Inspirasi  

TIM sepak takraw Kabupaten Bogor dipastikan akan ambil bagian pada Kejuaraan Sepak Takraw Piala Gubernur Jawa Barat tahun 2020, yang akan digelar di Gelanggang Olahraga Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kota Bandung, 15 hingga 19 April mendatang. Hal itu ditegaskan Ketua Pengurus Cabang Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Kabupaten Bogor Didi Furqon, Senin (9/3).

“Kita akan mengirimkan tim putra-putri di kejuaraan ini, dan kami akan ikut di nomor regu dan dobel regu yang akan dipertandingkan pada kejuaraan tersebut,” ujarnya.

Ia menjelaskan, jika keikut sertaan tim sepak takraw Kabupaten Bogor pada kejuaraan ini, sebagai langkah awal Pengcab PSTI ‘Bumi Tegar Beriman’ untuk menyeleksi atlet yang akan diturunkan pada Babak Kualifikasi  Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIV Jawa Barat 2022, yang akan dilaksanakan tahun 2021 mendatang.

“Kejuaraan sepak takraw Piala Gubernur ini sangat bergengsi. Apalagi Kabupaten Bogor punya tagline Bogor Spor and Tourism. Maka dari itu ketika menyebut sport berarti harpiahnya umum seluruh jenis olahraga yang wajib ikut termasuk sepak takraw. Jadi kalau kami tidak ikut serta kami takut Kabupaten Bogor menjadi malu dengan tagline tersebut,” tegasnya.

Jadi, sambung Didi Furqon, tagline itu sudah menjadi harga diri, dan jati diri dengan segala keterbatasan Pengcab PSTI Kabupaten Bogor, tentunya akan berjuang dalam keikut serta pada event Piala Gubernur Jawa Barat yang bakal di ikuti oleh 25 Kota/Kabupaten se-Jawa Barat ini.

“Kaitan dengan pendanaan, kami akan mencari sponsorship dengan Badan Urusan Milik Daerah Kabupaten Bogor, Pemda, maupun usaha yang ada di ‘Bumi Tegar Beriman’. Karena saya yakin dan percaya pihak-pihak tersebut akan terketuk jiwa dan nalurinya. Sebab masa Bupatinya ingin olahraga maju tapi para pengusahanya tidak mendukung, jelas ini akan memalukan Bupati dan Kabupaten Bogor,” pungkasnya.

Asep Syahmid

IKASI Kota Bogor Siapkan 10 Atlet Terbaik

0

Bogor | Jurnal  Inspirasi  

PENGURUS Cabang Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (Ikasi) Kota Bogor, tengah mempersiapkan sepuluh atlet junior dan senior sebelum bertanding di Kejuaraan Anggar tahun 2020 yang akan digelar di Jakarta, pada 4 hingga 5 April mendatang.

Pelatih Dwi Wahyu mengatakan, “Sepuluh atlet yang sudah kita siapkan untuk bertanding pada kejuaraan nanti, masih fokus berlatih di Gelanggar Olahraga Anggar Pajajaran, Kota Bogor secara kontinyu, sebelum bertolak ke Jakarta,” ujar Dwi Wahyu, Senin (9/3).

Dwi menjelaskan, jika sepuluh atlet yang telah disiapkan Pengcab Ikasi Kota Bogor di antaranya Arval, Zenna, Ayu, Rahma, tutun di under-14. Sedangkan di under-17 ada Salsa, sementara di nomor open senior ada Sultan, Agam, Wahyu, Anggi, dan Rara.

 “Keikutsertaan sepuluh atlet ini, bagian dari upaya Pengcab Ikasi Kota Bogor untuk menambah jam terbang, serta pengalaman bertanding atlet junior. Terlebih kepada atlet senior,” tegasnya.

Untuk target, tambah Dwi Wahyu, tentunya yang terbaik. Karena pada kejuaraan ini, selain menambah pengalaman bertanding, dan jam terbang atlet, tentunya prestasi medali emas juga jadi target Pengcab Ikask pada event tersebut. 

Asep Syahmid

PMP Kembali Diajarkan

0

Jakarta | Jurnal Bogor

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dan Komisi Pendidikan DPR diminta Badan Pembinaan Ideologi Pancasila untuk memasukan lagi Pendidikan Moral Pancasila (PMP) sebagai mata pelajaran di sekolah. Dengan demikian, kedua lembaga ini mesti merevisi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

“Sekarang jadi momentum yang tepat untuk merevisi, BPIP akan mendukung,” kata Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo, Minggu (8/3).

Hal tersebut disampaikan Benny untuk menanggapi kejadian saat Finalis Puteri Indonesia Kalista Iskandar yang tidak hafal Pancasila. Kalista tak mampu menyebut seluruh sila saat ditanya oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo dalam acara final acara tersebut. Bambang Soesatyo meminta finalis asal Sumatera Barat ini menyebutkan lima sila. Akan tetapi, Kalista tak bisa menyebutkan dengan benar sila keempat dan kelima. Ia bahkan menyebut sila dengan “nomor”.

Menurut Benny, kegagalan Kalista menyebutkan isi dari Pancasila disebabkan oleh sistem pendidikan yang tidak lagi memasukkan ajaran Pancasila ke dalam kurikulum. Ia juga mengatakan Upacara Bendera setiap Senin juga sudah tak diwajibkan sehingga Pancasila menjadi jarang diperdengarkan.

Karena itu, Benny meminta Nadiem dan Komisi Pendidikan DPR untuk segera bertemu membahas merevisi UU Pendidikan. Ia menginginkan PMP dimasukkan sebagai mata pelajaran.

Benny menyebut rencana ini sebetulnya sudah ingin dilakukan semasa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Namun, rencana itu dibatalkan karena tidak memiliki dasar hukum.

“Karena dalam UU Sisdiknas, itu tidak jadi materi pembelajaran,” kata Benny.

Asep Saepudin Sayyev |*

Pasien Mirip Corona Dilarikan ke RS Persahabatan

0

Kemang | Jurnal Inspirasi

Pihak Rumah Sehat Terpadu Dompet  Duafa (RST DD)di Jalan Raya Parung Bogor Desa Jampang, Kecamatan Kemang telah merujuk seorang pasien WNI yang alami gejala flu, batuk dan demam, mirip gejala Corona atau Covid-19. Pasien sempat di isolasi satu hari sebelum di rujuk Ke RS Persahabatan (RSP) di Jakarta Timut. Upaya itu dilakukan karena pasien memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri (Taiwan) dari itu untuk antisipasi pasien selama satu hari kemairn di isolasi sebelum akhirnya dirujuk.

Sebagai upaya pencegahan, ruang IGD RST Duafa sementara tidak beroperasi dan dilakukan disterilisasi dan juga diberikan sinar UV karena sebelumnya pasien di rawat IGD sebelum dirujuk.

“Ia pasien datang hari Sabtu dini hari (7/3) Pasien datang ke IGD RST DD dengan gejala demam, batuk dan pilek. Tentunya petugas medis wajib memberikan pelayanan dan pengobatan kepada siapapun pasien yang datang untuk berobat, daan saat itu ditempatkan di ruangan terpisah sebelum di rujuk,” ujar Direktur Utama RST DD dr Muhamad Zakaria, kepada Jurnal Bogor, kemarin.

Zakaria mengatakan, ia secepatnya melakukan antisipasi dengan merujuk pasie ke RS Persahabatan Meskipun belum positif Corona. Karena gejala yang dialami pasien mirip gejala Corona apalagi pasien mengaku pernah melakukan perjalanan ke Taiwan.

“Jadi sekali lagi baru dugaan dan sebagai bentuk kewaspadaan kami di RST DD, pasien di rujuk tadi Minggu dini hari,”katanya.

Ia menambahkan saat itu sempat terjadi kepanikan karena pengunjung takut di IGD, namun saat ini IGD di RT DD sudah normal. Masyarakat tak usah khawatir. “IGD udah normal kembali dan  pasien sudah dirujuk,”pungkasnya.

Cepi Kurniawan

Aset Kampoeng Kurma Dilacak, Sebagian Konsumen Ajukan Tarik Dana

0

Bogor | Jurnal Bogor

Sebagian konsumen Kampoeng Kurma mengajukan penarikan dana kepada manajemen. Langkah itu diambil, lantaran para konsumen tersebut tak kunjung mendapatkan kavling tanah yang dijanjikan  Manajemen Kampoeng Kurma (MKK).

“Penarikan dana langkah terakhir yang kami lakukan, karena selain kavling yang dijanjikan tak kunjung diberikan, dari sisi akad  pun tidak lagi berprinsip pada syariah, tapi sudah mengacu pada akad bhatil,” kata Alfian Sucipto, kepada wartawan usia bertemu dengan tim legal Kampoeng Kurma, Sabtu (07/03).

Alfian mengaku, dirinya sudah beberapa kali memberikan kesempatan kepada MKK untuk menunaikan kewajibannya menyediakan dan menyerahkan tanah kavling yang menjadi obyek jual beli.

Namun, kata konsumen yang tinggal di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) itu, MKK tidak kunjung menepati dengan berbagai alasan.  Saat ini, kata Alfian, dari 4.283 konsumen 2.657 diantaranya  belum mendapatkan haknya ataupun kepastian kavling. “Langkah menarik dana yang sudah disetorkan kepada MKK banyak dilakukan konsumen lainnya,” ujar konsumen yang membeli kavling di Blok Jonggol itu..

Alasan penarikan dana itu, kata Fahri, konsumen asal Citayam, Kota Depok, lantaran dari sisi agama sudah menyimpang. “Saya mau membeli kavling, karena tertarik dengan konsep syariah yang ditawarkan, selain memang saya dan keluarga menginginkan di sisa hidup nanti tinggal di kawasan yang berpedoman pada ajaran Islam yang saya anut,” katanya. 

Fahri pun mengaku kecewa, karena MKK tak menepati janjinya. “MKK, saya anggap sudah membohongi. Jujur saja ini menjadi pelajaran buat saya pribadi, kedepannya untuk berhati-hati,” ujarnya.

Fahri pun meminta, kepada siapa saja baik perseorangan atau korporasi yang ingin berbisnis sejalan dengan prinsip ajaran agama Islam jangan sampai mengecewakan umat lagi. “Kalau memang mau berbisnis secara syariah, saya minta untuk lebih dalam lagi belajar agama, agar kejadian seperti saya ini tidak terulang lagi,” tegasnya.

Sementara itu, Tim Legal MKK, Lilis Dalimunthe menghargai, sikap yang diambil sebagian konsumen yang mengajukan penarikan dana.  Namun, demikian, Lilis mengatakan, tim saat ini sedang melacak lahan yang sudah dibebaskan MKK di sejumlah lokasi.“Konsumen yang sudah mendapatkan lahan kavlingnya akan kita bantu untuk menyelesaikan legalitasnya sampai Akta Jual Beli (AJB),” katanya.

Lilis mengatakan, tim yang bekerja sejak dua bulan lalu sudah mengambil alih beberapa lahan yang selama tiga tahun ini dikuasi pihak ketiga. Lahan-lahan milik MKK itu tersebar di beberapa wilayah diantaranya, Jasinga, Cipanas, Jonggol dan Cirebon.  “Jadi sebetulnya ini bukan bodong, tapi pihak ketiga yang dipercaya manajmen belum memberikan lahannya ke kami. Sekarang beberapa sudah,” tegasnya.

Lilis menjelaskan, lahan yang belum diserahkan pihak ketiga berdasarkan data, diantaranya di Jonggol seluas 54,1 hektar, Tanjungsari 13,3 hektar, Jasinga 13,2 hektar, Koleang 10,2 hektar, Cirebon 7,8 hektar dan Cipanas  seluas 7,2 hektar. “Jadi total yang masih kita kejar ada sekitar 106 hektaran lagi,” katanya.

Lilis pun menegaskan, tim sudah melaporkan ulah oknum pihak ketiga yang melakukan penipuan kepada MKK  ke Polda Jawa Barat. “Laporan kami juga berlaku bagi oknum internal , termasuk kepada oknum internal MKK yang menggelapkan dana investasi konsumen,” tutupnya.

Mochamad Yusuf

Demokrat Penjajakan 2024 Temui Anies

0

Jakarta | Jurnal Bogor

Ada beragam hal yang bisa dimaknai dalam pertemuan antara Sekretaris Jenderal Demokrat, Hinca Panjaitan dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Balaikota Jakarta, Kamis (5/3) lalu.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin menduga, pertemuan yang digelar secara tertutup itu bisa saja membicarakan seputar Pemilihan Wakil Gubernur yang saat ini sedang diproses DPRD. “Namun tak menutup kemungkinan bisa juga Demokrat sedang menjajakkan Anies untuk 2024,” ungkapnya, Minggu (8/3).

Hal itu lantaran Anies sempat menjadi peserta konvensi Demokrat pada tahun 2014 lalu. “Bisa jadi saat AHY terhadang kekuatan lawan politiknya, maka Demokrat menjajaki tokoh lain. Salah satunya Anies,” tandasnya.

Menurut Ujang, Demokrat melihat Anies berpotensi menjadi calon presiden pada pemilu mendatang. Langkah Demokrat menjaring tokoh, kata dia, perlu dilakukan untuk mengantisipasi adanya hadangan terhadap karir politik Agus Harimurti Yudhoyono pada Pemilu 2024. “Bisa jadi saat AHY terhadang kekuatan lawan politiknya. Maka Demokrag menjajaki tokoh lain, yang salah satunya Anies.”

Selain itu, pertemuan Demokrat dengan Anies pun bisa jadi membahas soal pemilihan Wakil Gubernur DKI. Sebab, dalam waktu dekat pemilihan wagub DKI bakal segera dilakukan. Dua calon wagub yang akan didaftarkan adalah Nurmansjah Lubis dari PKS dan Ahmad Riza Patria dari Gerindra. “Pertemuan tersebut pasti punya tujuan.”

Ketua Fraksi Demokrat DPRD DKI Desie Christyana mengatakan pertemuan pimpinan partainya dengan Anies hanya membahas soal penanggulangan virus Corona dan penyelenggaran kongres Demokrat yang bakal digelar di DKI. “Kami mengapresiasi langkah DKI yang tanggap dalam menanggulangi virus Corona,” ujarnya.

Menurut dia, Anies Baswedan telah bertindak cepat membentuk tim dan layanan dalam menindaklanjuti penyebaran virus sebelum Presiden Joko Widodo mengumunkan ada 2 warga Indonesia yang positif terjangkit virus tersebut. “DKI cepat dalam membentuk tim sebelum ada kabar warga yang positif diumumkan,” kata dia.

Asep Saepudin Sayyev |*

Awal Puasa Ramadan 24 April

0

Jakarta | Jurnal Inspirasi

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengumumkan awal puasa 1 Ramadhan 1441 hijriah jatuh pada tanggal 24 April 2020. Keputusan ini disampaikan melalui Maklumat PP Muhammadiyah nomor 01/MLM/I.0/E/2020 yang diunggah di situs resmi PP Muhammadiyah, Minggu (8/3).

Dalam maklumat tersebut yang ditanda tangani oleh Ketua Umum Haedar Nashir dan Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danato mengungkapkan keputusan ini penetapan 1 Ramadhan 1441 H/2020 berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Ijtimak jelang Ramadan 1441 H terjadi pada Kamis Wage, 23 April 2020 pukul 09.29.01 WIB. Tinggi Bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta ( f= -07°48¢ (LS) dan l= 110°21¢BT ) = +03°53¢09² (hilal sudah wujud). Dan di seluruh wilayah Indonesia, pada saat terbenam Matahari, Bulan berada di atas ufuk.

Dengan demikian, Muhammadiyah akan melaksanakan salat Tarawih pada Kamis, 23 April 2020 malam hari dan memulai puasa Ramadan 1441 pada Jumat Kliwon, 24 April 2020. Selanjutnya PP Muhammadiyah, menetapkan 1 Syawal 1441 H jatuh pada Minggu, 24 Mei 2020. Hal tersebut berdasarkan Ijtimak jelang Syawal 1441 H terjadi pada Sabtu Wage, 23 Mei 2020 pukul 00.41.57 WIB.

Hasil Ijtimak pada saat itu tinggi bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta ( f= -07°48¢ (LS) dan l= 110°21¢BT ) = +06°43¢31²(hilal sudah wujud). Sedangkan di seluruh wilayah Indonesia, pada saat terbenam Matahari, Bulan berada di atas ufuk.

Sehingga warga Muhammadiyah akan melaksanakan salat Tarawih terakhir di Ramadhan 144 H, pada Sabtu, 23 Mei 2020 malam. Dan  pada Minggu, 24 Mei 2020 pagi hari, warga Muhammadiyah akan melaksanakan salat Id. 

Asep Saepudin Sayyev |*

Elly Rachmat Yasin Tunggu Pemkab Bogor

0
Elly Rachmat Yasin

Cibinong | Jurnal Bogor

Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Elly Rachmat Yasin siap turun tangan untuk percepatan pembangunan Hunian Tetap (Huntap) bagi korban bencana alam di barat Kabupaten Bogor (Bobar-red). Berencana akan bangun Huntap di atas lahan milik PT Perkebunan Nusantara (PN) VIII Cikasunka, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor masih menunggu persetujuan formal pengelola perkembunan kelapa sawit di wilayah Cigudeg itu.

Elly Rachmat Yasin mengatakan, pihaknya duduk di komisi yang salah satu wilayah kerjanya Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“BUMN itu anatara lain PTPN. Di Kabupaten Bogor itu PTPN delapan tapi belum ada komunikasi dengan saya,” ujar Elly kepada Jurnal Bogor, kemarin.

Ia menegaskan, dirinya akan mendorong pengelola perkebunan sawit tersebut untuk mengeluarkan persetujuan secara tertulis untuk penebangan pohon pada area yang akan dibangun Huntap.

“Pada saat pertemuan dengan BUMN tersebut pasti saya akan sampaikan, tapi sempat sekarang belun ada komunikasi yang dilakukan Pemkab Bogor dengan saya,” tegasnya.

Lebih lanjut ia menerangkan, komunikasi Pemkab Bogor itu akan menjadi dasar dirinya mendorong PTPN tersebut. “Saya bicara dengan BUMN tersebut harus ada dasarnya. Saya masih nunggu komunikasi Pemkab Bogor terkait ini,” terangnya.

Sebelumnya, Pemkab Bogor masih menunggu persetujuan PT Perkebunan Nusantara VIII Cikasunka untuk melakukan penebangan 501 pohon sawit yang lahannya akan dibangun hunian tetap (huntap) di Desa Sukaraksa, Cigudeg.

“Pemkab Bogor harus punya etika administrasi hingga kami menunggu persetujuan tertulis dahulu dari PT. Perkebunan Nusantara VIII Cikasungka,” kata Kepala Badan Perencana Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Bogor Syarifah Sopiah Dwikorawati.

Noverando H

Polisi Kembangkan OTT ASN DPKPP

0

Cibinong | Jurnal Bogor

Polisi Resort (Polres) Bogor masih terus melakukan pengembangan atas tindak pidana korupsi (Tipikor) yang telah menetapkan tersangka terhadap dua Aparatur Sipil Negara (ASN). Kapolres Bogor, AKBP Roland Ronaldy mengatakan, pihaknya masih melakukan pengembangan atas Operasi Tangkap Tangan (OTT) pekan kemarin di Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor.

“Pengembangan. Untuk sementara ini proses penyidikan kami yaitu dua tersangka ASN di DPKPP yang OTT dengan uang Rp 120 juta,” ujar AKBP Roland kepada Wartawan, kemarin.

Ia menambahkan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah ASN termasuk dua tersangka itu.

“Biarkan penyidik melakukan pemeriksaan. Terkait perkara ini, perkembangan nanti akan kami sampaikan,” katanya.

Mantan Penyidik KPK ini menegaskan, pihak pemberi uang tunai kepada ASN DPKPP tersebut menjadi target Polisi. “Pemberinya harus kena. Kalau ada yang menerima, pasti ada yang memberi,” tegasnya.

Lebih lanjut ia memaparkan, langkah penindakan hukum yang dilakukan pihaknya terhadap ASN yang terjerat Tipikor tersebut, mendapakan dukungan pucuk pimpinan Pemtintahan Kabupaten (Pemkab) Bogor.

“Ini salah satu dukungan Bupati terhdap penindakan korupsi yang ada di wilayah Kabupaten Bogor. Bupati mendukung kami untuk melakukan kegiatan ini,” tutupnya.

Noverando H

ASN Ogah Angsuran, BTB Syariah Merugi

0

Cibinong | Jurnal Inspirasi

Akibat Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak membayar cicilan pinjaman, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bogor, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) yakni Bogor Tegar Beriman (BTB) Syariah sempat merugi. Direktur Utama (Dirut) BTB Syariah, Dedin Nuryadi mengatakan, pihaknya mengalami kerugian keuangan pada beberapa tahun kemarin. 

“Kami merugi pada tahun 2018 itu karena banyak kreditur macet. Kreditur macet itu merupakan ASN yang tugasnya di kecamatan,” ujar Dedin kepada Jurnal Bogor, kemarin. Ia menerangkan, puluhan ASN yang menjadi kreditur macet itu menjadikan uang perusahaan perbankan cukup banyak yang berada diluar.

“Jumlah ASN yang menjadi kreditur macet itu ada 98 yang pinjamannya bervariasi yakni ada yang pinjamannya antara 25 dan paling maksimal 50 juta rupiah,” terangnya.

Ia menambahkan, pihamnya telah melakukan pelaporan kepada Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) atas sebab keungan negara merugi. “Kami sudah laporkan hal ini ke Inspektorat Kabupaten Bogor. Jadi para ASN tidak bayar angsuran itu sudah dilaporkan ke Inspektorat,” katanya.

Lebih lanjut ia memaparkan, tidak adanya jaminan pemindam dikala itu menjadi celah bagi para ASN tersebut merasa aman tidak membayar angsuran.”Waktu peresmian oleh Bu Nurhayanti (mantan Bupati-red) bilang BTB jangan mengharap jaminan SK dengan ASN, makanya kami tidak ada jaminan apa pun waktu itu. Sekarang peminjaman perorangan itu menggunakan jaminan ijasah,” paparnya.

Noverando