JURNAL Inspirasi – Beberapa waktu lalu dengan intensitas curah hujan mengakibatkan meluapnya air ke jalan raya puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor.
Camat Cisarua Heri Risnandar mengatakan, bahwa Jalan Raya Puncak, tepatnya di depan pasar, yang baru-baru ini tergenang banjir, sudah beberapa kali direvitalisasi.
“Iya, banjir besar yang menggenangi jalan tersebut disebabkan oleh hujan deras, sehingga meluap akibat saluran drainase yang tertutup sampah,” ujar Camat, Rabu (17/4/2024).
Heri menjelaskan, meskipun sudah beberapa kali hujan deras tanpa banjir, kemungkinan meluapnya air ke jalan karena penumpukan sampah di saluran air sehingga tidak mampu menampung air besar.
“Kami mengimbau tidak hanya kepada pedagang di pasar, tetapi kepada semua pihak agar tidak membuang sampah sembarangan untuk menghindari luapan air. Oleh karena itu, kita melakukan upaya membersihkan drainase bersama muspika,” terangnya.
Kendati demikian, sudah hampir empat bulan sejak terakhir kali terjadi banjir hingga ke jalan, luapan banjir kali ini hingga mencapai lutut kaki.
Camat mengimbau baik pengunjung, pengendara, maupun warga untuk peduli menjaga kebersihan, terutama terkait sampah.
“Penanganan sampah tidak hanya tugas dinas terkait, tetapi tanggung jawab semua pihak, termasuk pengguna jalan, wisatawan, dan warga,” jelasnya.
Dengan demikian, pengunjung, wisatawan, pengelola vila, hingga penghuni rumah tinggal yang berada di dekat aliran sungai dihimbau untuk tidak membuang sampah.
Sementara itu, Kasi Trantib Pol PP Kecamatan Cisarua, Komarudin membenarkan banjir disebabkan oleh saluran drainase yang tersumbat
“Mulai besok Kamis 18 April akan digelar kerja bakti saluran got yang ditumpuki sampah dengan masyarakat Cisarua agar peristiwa banjir itu tidak terulang lagi,” harapnya.
JURNAL Inspirasi – Intensitas hujan dan pergantian musim kemarau ke musim hujan atau musim pancaroba, wabah Demam Berdarah (DBD) menjadi ancaman kesehatan warga Kabupaten Bogor. Sebaran kasusnya terjadi tidak hanya di wilayah perkampungan dan pedesaan namun juga di perkotaan.
Kepala Puskesmas Sirnagalih dr. Netty Susilawati mengatakan, untuk di Puskesmas Sirnagalih pada umumnya kasus yang meningkat yakni ISPA dan batuk pilek.
“Kasus demam berdarah (DBD) di Sirnagalih ada, tetapi tidak begitu signifikan,” ujarnya.
Sementara Kabid P2P Dinas kesehatan Kabupaten Bogor, Adang Mulyana mengatakan, di Kabupaten Bogor sebaran DBD yang dilaporkan terjadi di Kecamatan Cileungsi, Jonggol, Gunung Putri, dan Cibinong.
“Di Kecamatan Cileungsi 135 kasus, Kecamatan Jonggol 133 kasus, Kecamatan Gunung putri 81 kasus, Kecamatan Cibinong 79 kasus,” jelas Adang, Rabu (17/4/2024).
Selain itu pasien DBD yang meninggal terdata di Kecamatan Caringin 1 kasus, Cijeruk 1 kasus, Parung 1 kasus, Rancabungur 1 kasus, Gunung Sindur 1 kasus, Cibinong 1 kasus, Sukaraja 2 kasus, Jonggol 1 kasus, Gunung putri 2 kasus, Ciomas 1 kasus, Cileungsi 1 kasus, dan Cigombong 1 kasus.
Sepanjang akhir 2023 hingga awal 2024 tercatat 1.253 kasus DBD di Kabupaten Bogor dan 15 pasein meninggal dunia.
“Semua kasus meninggal sudah menjalani perawat di RS, dan upaya yang dilakukan di lokasi kasus meninggal yakni penyuluhan, PSN, larvasida dan fogging fokus,” tegasnya.
Faktor cuaca hujan dan panas (pancaroba) menyuburkan tempat bertelur sarang nyamuk, terlebih jika masyarakat tidak menjaga prilaku hidup bersih dan sehat di lingkungannya. Banyaknya genangan air yang menjadi sarang nyamuk DBD menetas bersamaan.
“Kalau fogging dengan populasi yang cukup tinggi dan sebaran luas hampir semua wilayah, sepertinya tidak akan optimal mengendalikan populasi nyamuk tersebut,” tandasnya.
JURNAL Inspirasi – Intensitas curah hujan pada sore hari mengakibatkan satu unit rumah milik Tatang, warga Kampung Ciapus Kompas RT 02/01 Desa Sukaluyu, Tamansari, Kabupaten Bogor ambruk setelah ditimpa hujan deras yang cukup lama pada Senin (15/4) lalu.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Adam Hamdani mengatakan, kerusakan pada bagian dapur, dinding dan atap ambruk.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun puing reruntuhan belum dibersihkan dan kerusakan juga belum diperbaiki.
“Apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi kembali, dikhawatirkan kerusakan rumah akan bertambah parah,” ujar Adam, Rabu (17/4/2024).
Sementara itu, Sekretaris Desa Sukaluyu, Dudi R menuturkan, pihaknya telah meninjau lokasi rumah pascakejadian tersebut. Pihak kecamatan setempat juga telah datang untuk melihat kondisi warga berisi 2 KK/9 jiwa tersebut.
“Pemerintah desa juga sudah buat laporan secara tertulisnya. Kita juga sudah melaporkannya ke pihak BPBD juga pas kejadiannya,” jelasnya. Korban pun sudah dievakuasi.
JURNAL Inspirasi – Kasus pemalsuan pita cukai rokok di Pengadilan Negeri Cibinong, Kabupaten Bogor menjadi pembelajaran bagi semua pihak. MA tersangka pemalsuan pita cukai rokok asal Cijeruk diancam penjara 1 hingga 8 tahun dengan delik merugikan negara dengan nilai Rp 240 juta.
Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor Arif Rianto menjerat tersangka dengan Pasal 54 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Cukai.
“Kami sudah melengkapi berkas dan melakukan penahanan tersangka Muhamad Asari, selanjutnya akan disidang di Pengadilan Negeri Cibinong,” ungkapnya, Rabu (17/4/2024).
Dalam persidangan perdana itupun ditampilkan barang bukti berupa hand phone, nomor hand phone, memory card dan barang kena cukai tembakau berbagai merk yakni 1.600 slop rokok dengan pita cukai palsu bermerk Dubai, Guci dan Just Mild.
Terungkapnya perkara pemalsuan cukai rokok ini merupakan limpahan laporan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Madya Pabean A Bogor.
“Sesuai Pasal 54 Undang-Undang nomor 39 Tahun 2007 tentang Cukai, tersangka Muhamad Asari terancam hukuman pidana maksimal 8 tahun dan sanksi denda maksimal Rp 4,8 miliar,” jelasnya.
Selama 10 tahun menjabat sebagai Wali Kota Bogor, Uskup Bogor Monsinyur Paskalis Bruno Syukur selalu menjadi tamu Bima Arya saat open house Hari Raya Idul Fitri. Begitupula saat open house usai Salat Ied di Pendopo 6, Rabu (10/4/2024) pagi.
Bahkan, Uskup Bogor Monsinyur Paskalis Bruno Syukur sudah tiba lebih awal dibanding Bima Arya yang kala itu didampingi wakilnya Dedie A. Rachim. Pun disambut dengan para tokoh lintas agama lainnya dari kalangan dewasa hingga anak – anak.
“Saya atas nama Keuskupan Bogor sekaligus juga teman – teman tokoh lintas agama mengucapkan banyak terima kasih atas jasa Pak Bima dalam memajukan kota kita. Pak Bima juga membantu kami dalam merajut kebersamaan, membuat Kota Bogor menjadi kota yang ramah,” kata Paskalis Bruno Syukur.
Caption : Wali Kota Bogor, Bima Arya menggelar Open House Lebaran dikediamannya, Rabu (10/4/2024).
Menurut Paskalis, semua yang terjadi soal keberagaman sudah sesuai dengan apa yang dicanangkan Bima Arya. Sehingga membuat Kota Bogor dalam 10 tahun ini menjadi lebih luar biasa.
“Sekali lagi saya ucapkan banyak terima kasih,” ungkap Paskalis lagi.
Bersamaan dengan itu, Bima Arya menitipkan pesan kepada Paskalis agar keberagaman di Kota Bogor tetap dijaga. Wali Kota mengapresiasi kepada seluruh tokoh lintas agama yang sudah menjaga keberagaman tersebut.
“Saya titip Kota Bogor. Semoga terus jadi kota toleran, guyub, rukun, harmonis siapapun wali kotanya. Selama 10 tahun terakhir, 10 kali lebaran, Uskup Bogor dan teman – teman tokoh lintas agama selalu jadi tamu pertama saat open house Idul Fitri di rumah saya,” kata Bima Arya.
JURNAL Inspirasi – Pagi ini Selasa 16 April 2024, pkl 10 waktu Tokyo Jepang, Saya sekeluarga harus “ceck out” dari hotel Petit Grande, Miyabi Sumida Area Jepang, selama 3 hari kami sekeluarga sudah menginap disitu.
Kamar 501, yang memiliki kapasitas 6 tempat tidur (bed) untuk kami anak beranak bisa tidur dengan suasana nyaman dan nyenyak.
Fasilitas kamar cukup lengkap, harganya pun lumayan untuk 3 malam menguras “kocek”. Harap maklum biaya hidup di kota-kota besar Jepang, amatlah tinggi, termasuk biaya makan dan minum serta berkuliner lainnya, harganya bisa 4-5 kali lipat jika dibandingkan biaya hidup di negeri kita Indonesia untuk kebutuhan barang.
Dengan kata lain, nilai tukar barang kebutuhan sehari-hari begitu sangat rendah negara kita apabila dibandingkan dengan negara modern Sakura-Jepang untuk barang dan jasa sejenisnya. Sebenarnya biaya hidup sehari-hari di Indonesia relatif lebih rendah, apabila ditinjau dari sisi pengeluaran (expenditure site)
Subhanallah fasilitas hotel Petit Grande tersebut, yang dekat dengan tower “Tokyo Sky Tree” sangatlah memadai, ada kmr mandi dgn fasilitas sowernya, wc-otomatic dan dapur tempat memasak, serta mesin cuci, pengering cucian, dan sterika pakaian.
Walaupun luas ruang tak seberapa agak sempit memang, namun tetap nyaman utk ngobrol-ngobrol, berinteraksi dan bercanda ria antara keluarga. Di sela-sela tempat tidur (bed) tersedia sebuah meja makan beserta 4 kursinya di ruang tengah, bisa berfungsi tempat ngobrol dan makan makan bersama sambil santai.
Pada bagian paling atas hotel (Rooftop) tersedia ruangan meja dan kursi, tempat ngobrol, sambil bisa melihat bangunan-bangunan gedung yang kokoh, berarsitektur modern nan indah yang tingginya menjulang ke langit di kawasan bisnis Sumida Jepang. Termasuk dari puncak hotel Petit kami menginap, bisa melihat gedung Tower yg tertinggi bernama “Tokyo Sky Tree”, simbol kejayaan negara Jepang, yang pada malam hari lampu-lampunya berkelap-kelip warna warni dan sangat menawan dipandang mata.
Hari ini Selasa (16/4-2024) pada sore harinya, insya Allah saya sekeluarga akan menuju kota Kyoto, menaiki bus antar kota selama lk 8 jam, ke tempat si sulungku Annisa Hasanah (35 thn) sedang studi program Doktor di Kyoto University. Kami akan menginap selama lk 2-3 hari di apartemennya (apato), yang tak berapa jauh dari kampus Kyoto University, Jepang.
Untuk pengisi waktu senggang yang tersedia, maka kami sekeluarga pagi Selasa ini (tgl 16 April 2024) berjalan-jalan dulu di pusat taman kota, menghirup udara segar Tokyo, rencananya berkunjung di mal-mal dan atau pusat-pusat perbelanjaan yang luas dan megah di kota Tokyo yang belum sempat kami datangi pada hari-hari sebelumnya.
Alhamdulillah, selama lk 4 hari di Tokyo Area, kami berpiknik, rekreasi ke/di beberapa lokasi wisata cukup menyenangkan hati dan membuka pikiran, menelusuri jalan dan gang kecil di sela-sela bangunan pencakar langit yang kokoh, tampak apik dan mewah, dan masuk terowongan bawah tanah (under ground) station kereta api cepat, yang bertingkat-tingkat, lengkap dengan sarana pertokoan dan sarana elevatornya yg serba otomatis.
Harap maklum Jepang merupakan salah satu negara maju dan modern (developed country) yang budaya masyarakatnya sudah masuk era digital (semua transaksi secara elektronik-padat ITC) masuk kategori masyarakat industri 4.0 bahkan mereka sudah mengklaim masyarakat industri 5.0.
Selama 4 hari kunjungan kami, yang rencananya lk 10 hari touring di negara Sakura tersebut, kami sekeluarga baru sempat berkunjung ke mal-mal dan atau pasar rakyat, tempat kuliner resto masakan muslim seperti Ramen, masakan “Cinta Jawa dan Warteg Monggo Jowo” di Tokyo Jepang, yang ramai didatangi para turis mancanegara dimana merupakan sentra-sentra penjualan barang-barang Sauvenir dan kuliner.
Juga kami hari ke-2 tiba di Jepang (mendarat di bandara Natita, sekitar pkl 8 pagi, take off dari Hoo Chi Min Airport), berkunjung ke kawasan gunung Fuji yang diselumuti es dan salju yang tampak dari kejauhan memutih dan indah sekali.
Untuk sampai di kawasan ecowisata gunung Fuji, kami naik bus wisata rute Tokyo Station-Mt Fuji Station, ditempuh selama lk 2,5 jam tanpa henti, melalui daerah perbukitan dan pergunungan berhawa sejuk. Dari stasiun atau terminal kawasan Gn Fuji menuju kawah kaki (Kawaguchico) Gn Fuji dengan hamparan danau yg luas, di kiri dan kanan jalan dipenuhi hotel, restoran dan area bermain.
Kami menaiki bus khusus rute wisata Kawaguchico dan kami “berkema” di tepi danau sambil menikmati pemandangan alam gunung Fuji, yang banyak ditubuhi pepohonan bunga Sakura yang tengah mekar. Di lokasi ini, kami tak lupa, mengambil gambar, berselfi ria, swafoto dengan latar belakang lanscape alam perairan danau dan pegunungan Fuji yang tampak indah menawan.
AA berfoto berlatar belakang danau dan Gunung Fujiyama, Jepang
Selanjutnya hari ke 3, kami berkunjung ke Masjid “herritage” Camii, yang dibangun.thn 1938 oleh migran Turky, saya berkesempatan sholat berjemaah zhuhur dan ashar dengan menantu dan tourist mancanegara lainnya.
Kemudian saya bersama isteri Hj.Sudarijati dan menantu Andik Fatahillah berkunjung ke kampus Universitas Tokyo yang termasuk Perguruan Tinggi berperingkat kelas dunia, dengan melihat koleksi mesium tentang sejarah Universitas Tokyo, saya ditemani adinda Gandi Prima, mhs S3 Tokyo University of Agriculture. Juga kami berkunjung ke mesium-mesium lainnya spt mesium Tsunami. Mesium Jam Seiko di Ginza Area, berdiri sejak thn 1889, serta dilanjut ke objek wisata budaya spt kuil-kuil tempat ibadah para penganut agama Shinto dan atau kaum Budhist, yang ramai dikunjungi para turis mancanegara.
Berikutnya kami juga bertamasya ke taman-taman kota di Tokyo, antara lain seperti Ueno Park ditengah kota yang ditumbuhi pepohonan hidup, dengan aneka macam bunga Sakura yang menghiasi kota, sedang mekar-mekarnya, ada kuil Budha, expo kuliner UKMK, zoo park, etc. Saat ini Jepang, memang sedang memasuki musim semi (spring season), serta taman2 kota yang kami datangi pula yang berada di sepanjang tepi sungai (DAS) yang bersih dan airnya tampak jernih, bebas sampah, yang dijadikan areal rekreasi seperti tracking, nggowes, etc.
Tokyo city memang terkenal kota metropolitan yang bersih, bebas sampah dan polusi, tertata indah dan rapi, bebas kemacetan (berbeda jauh dengan lalin Jabodetabek), sebab pola kehidupan warga masyarakat tertib berlalu lintas serta dikenal berbudaya antri yang berdisiplin tinggi. Walaupun jalan-jalan di kawasan pusat bisnis di perkotaan Tokyo sangat padat penduduknya, yang berlalu lalang di trotoar dan penyeberangan (zebra cross) jalan, tetapi tidak terlihat ada kemacetan.
Alhamdulillah, mohon doanya semoga kami selalu sehat walaffiat dan perjalanan piknik kami ke Tokyo Area, setelah itu pilnik ke Kyoto city, Kobe dan terakhir Osaka City Jepang kali kedua ini, mendapat kemudahan, suasana menyenangkan dan membahagiakan serta dirahmati Allah SWT, Aamiin. Syukron barakallah
Tokyo City, 16 April 2024 Wassalam
====✅✅✅
Dr.Ir.H Apendi Arsyad, M.Si (Dosen Senior dan Pendiri Universitas Djuanda Bogor, Pendiri ICMI di Malang thn 1990 dan Ketua Wanhat MPW ICMI Orwil Khusus Bogor merangkap Wasek Wankar MPP ICMI, Konsultan K/L negara, Pegiat dan Pengamat serta Kritikus Sosial)
JURNAL Inspirasi – Seorang kakek pedagang soto ditemukan meninggal dunia di toilet umum Terminal Laladon, Desa Laladon, Ciomas, Kabupaten Bogor pada Senin (15/4/2024) sekitar pukul 15.30 wib.
Diketahui mayat tersebut diketahui bernama Ujang (65) merupakan warga Cigudeg, Kabupaten Bogor. Ujang meninggal dunia diduga karena sakit. Pihak kepolisian setempat langsung melakukan olah tempat kejadian perkara.
Kapolsek Ciomas Kompol Iwan Wahyudin menjelaskan, korban sebelum ditemukan tewas, sempat meminta diantar oleh karyawannya untuk ke toilet umum Terminal Laladon.
“Korban masuk kamar mandi dan saksi nunggu diluar bersama penjaga WC. Karena merasa lama sekali didalam kamar mandi saksi berinisiatif mengetok pintu dan tidak ada jawaban. Lalu buka pintu kamar mandi ternyata korban sudah tergeletak di lantai kemudian saksi memberitahukan kepada petugas Dishub yang tengah berada di lokasi, ” jelasnya.
Pihak Puskesmas Laladon turun tangan untuk memeriksa korban dan menyatakan korban sudah meninggal dunia.
Pihak keluarga korban langsung mendatangi ke tempat kejadian dan menolak untuk dilakukan otopsi.
“Dalam kejadian ini pihak keluarga sudah ikhlas dan menganggap kejadian ini sebagai musibah. Korban langsung dibawa ke rumah untuk dimakamkan,” pungkasnya.
JURNAL Inspirasi – Stakeholder Pemerintah Desa (Pemdes) Kalong liud, Nanggung, Kabupaten Bogor menggelar halal bihalal usai Idul Fitri 1445 hijriah.
Halal Bihalal Desa Kalongliud
Acara tersebut berlangsung di aula kantor Desa Kalongliud, turut dihadiri musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika) Nanggung dan jajaran manajemen PT Antam Pongkor.
Terlihat dengan semangat kebersamaan dan persaudaraan kerukunan dan keakraban antara yang hadir begitu mengharukan.
“Kita seluruh pemangku kepentingan Desa Kalongliud wajib sifatnya untuk bersatu, kegiatan ini tujuan utamanya agar lebih memperkokoh lagi persatuan di tingkat aparatur. Karena kita ini butuh untuk memajukan desa secara bersama-sama,” kata Kepala Desa Kalong liud Jani Nurjaman, Selasa (16/04/2024).
Dia menjelaskan, momen halal bihalal tersebut sebagai umat muslim yang seharusnya untuk saling memaafkan. Selain karena sudah menjadi budaya setiap usai Idul Fitri harus saling memaafkan satu sama yang lainnya.
“Jadi jangan sampai ada penyakit hati diantara para pemangku kepentingan di Desa Kalongliud. Hal ini juga akan mempermudah lagi kedepannya untuk memupuk persatuan dan memajukan desa,” jelas Jani.
Jani membeberkan, dengan kehadiran Muspika Nanggung dan jajaran manajemen PT Antam adalah bagian dari salah satu perusahaan yang banyak kontribusinya kepada pemerintah desa se-Kecamatan Nanggung.
Hal itu untuk memperlihatkan kepada masyarakat tentang persatuan di Kecamatan Nanggung ini. Tentu dengan hadirnya mereka ini menunjukkan bahwa kita memberikan kekompakan.
“Karena kita mempunyai tujuan yang sama baik itu aparatur pemerintahan kecamatan maupun stakeholder ataupun pihak ketiga dalam hal ini PT Antam, kita punya komitmen yang sama yaitu memajukan Kecamatan Nanggung,” beber Jani.
Di tempat yang sama Manager CSR PT Antam Tbk, UBPE Pongkor Arif Rahman Soleh menyebut, keseragaman dan persatuan melalui silaturahmi ini menjadi momen yang sangat penting untuk terus dijaga.
“Ini tradisi yang baik dan perlu dipertahankan sebagai memperkuat tali silaturahmi, antara pemdes stakeholder dan juga masyarakat, ini kegiatan yang sangat baik,” pungkasnya.
JURNAL Inspirasi – Jalan Tanjakan Keramik mengalami ambles dan nyaris putus pascadiguyur hujan deras beberapa hari lalu.
Jalan tersebut tepatnya berada di Kampung Keramik RT 01 RW 03, Desa Leuwimekar, Leuwiliang, Kabupaten Bogor.
Warga sekitar Junaedi (75) mengatakan, kejadian ambles tersebut terjadi pada hari Minggu, 14 April 2024.
“Kejadiannya waktu hari Minggu pagi hari, pas hujan deras aja tuh,” ujar Junaedi, Selasa (16/4/2024).
Ia menyampaikan kejadian amblesnya jalan tersebut bukan hanya terjadi kali ini saja, namun di tahun sebelumnya pernah terjadi juga.
“Jadi bukan kali ini aja, tahun sebelumnya juga sudah pernah kejadian kaya gini (ambles) hampir satu meter,” katanya.
Kendati demikian, menurut Junaedi kejadian hal tersebut bukan hanya disebabkan oleh faktor alam. Namun, ada beberapa kemungkinan disebabkan oleh faktor lain.
“Sebenernya ini bukan hanya faktor alam aja, jadi ini dulu pemborongnnya atau yang kerjanya kurang bener asal-asalan. Coba itu liat gak ada saluran airnya, harusnya kan ada jadi air gak ke jalan,” cetusnya.
Sebagai informasi, jalan tersebut merupakan jalan penghubung dua kecamatan yakni Kecamatan Nanggung dan Leuwiliang.
Sementara dari pantauan, terlihat di sepanjang jalan tersebut sudah terjadi keretakan di beberapa titik, aspal mengelupas dan tembok penahan tanah (TPT) ambrol dan juga tidak ada saluran air.
JURNAL Inspirasi – Curug salah satu tempat objek wisata yang diburu masyarakat dalam menghabiskan libur Lebaran 2024. Salah satunya Curug Nangka di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) yang berada di Desa Sukajadi, Tamansari, Kabupaten Bogor.
Petugas Curug Nangka Pian mengatakan, hari pertama Lebaran wisata Curug Nangka dipadati pengunjung yang datang dari warga lokal maupun dari luar Bogor.
“Lebaran tahun sekarang berbeda dengan lebaran sebelumnya, pengunjung lumayan banyak, namun saat Lebaran kedua tahun ini pengunjung hanya 320 orang sampai 900 per hari. Jadi ada penurunan,” ujarnya.
Lanjut dia, pengunjung yang datang ke Curug Nangka dari warga Bogor maupun luar Bogor yang menghabiskan masa liburan ke wisata curug.
Kepala Resort Pengelolaan Taman Nasional Wilayah (PTNW), Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Sukiman menambahkan, untuk menjaga keamanan dan kelancaran, pihaknya berkordinasi dengan instansi terkait kepolisian, dan koramil.
Untuk antisipasi pengunjung, kita dari taman nasional sesuai prosedur dalam penanganan hari besar di objek wisata dengan penjagaan, dan penambahan personil.
“Ia menghimbau kepada pengunjung curug, ketika cuaca mulai gelap akan hujan dan petir, agar para pengujung meninggalkan lokasi curug, karena dikhawatirkan debit air curug membesar untuk mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan,” ungkapnya.