29.3 C
Bogor
Thursday, July 3, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 271

Catatan Dialog Ketiga Capres RI 2024 di Forum Silaknas ICMI Tahun 2023

Apendi Arsyad (AA)

Jurnalinspirasi.co.id – Kemunculan ketiga Capres RI tahun 2024 yakni bapak Ganjar Pranowo (GP), Prabowo Subianto (PS) dan Anis R Baswedan (ARB) di forum Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) ICMI pada tanggal 4-5 November 2023 yang lalu, bertempat di Ballroom Hotel Four Ponits by Sheraton, Kota angin mamiri Makassar, Sulsel sesungguhnya sangat berarti, bermakna, dan merupakan sebuah kejutan. Selaku anggota SC Silaknas ICMI 2023 melalui beberapa kali rapat kepanitiaan, tidak ada seorang pun yang bisa memastikan siapa-siapa bakal Capres RI yang bakal hadir, sebab sistem perpolitikan nasional kita sangatlah dinamis, penuh kejutan dan turbulensi.  Bahkan siapa Cawapres RI yang akan berpasangan dengan Capres RI saat rapat itu, belumlah ada dan tidak jelas (very uncertainty).

Tetapi, alhamdulillah pada waktunya, moment Silaknas ICMI yang ke-33 tahun 2023 dihadiri oleh ketiga putra bangsa Indonesia yang terbaik saat ini sebagai Calon Presiden Republik Indonesia (Capres RI). Ini sebuah anugerah dan kehormatan bagi warga bangsa yang bergabung dalam wadah organisasi ICMI, yang telah berdiri sejak 7 Desember 1990 di Kampus Universitas Brawijaya Kota Malang, Jawa Timur.

Event ini sungguh menarik, mengesan dan insya Allah mencerahkan publik, terutama kaum Cendekiawan Muslim se-Indonesia yang sempat hadir sebagai peserta Silaknas ICMI 2023. Mereka bisa memahami dengan jelas presentasi atau paparan visi, misi, tujuan, sasaran, program, pendekatan dan strata dari ketiga Capres RI yang akan bertarung amat ketat nanti pada Pemilu-Pilpres RI, yang akan digelar Pebruari 2024 mendatang.

Saya sendiri AA sebagai salah aatu peserta dan anggota SC Silaknas ICMI tahun 2023, sangat antusias mendengar dan menyimak kata demi kata, narasi dan gaya bahasa dari ketiga Capres RI tersebut. Saya pun tak ketinggalan, mengambil posisi duduk di kursi terdepan, agar lebih dekat ke podium, dimana ketiga sang orator GP, PS dan ARB berpidato, berbicara dengan serius, terkadang adanya juga selingan humornya.

Mereka menurut pendapat saya  amat cerdas dan piawai membahas berbagai isu-isu strategis nasional dan global tentang mengapa, apa dan bagaimana rencana pembangunan Indonesia 5 tahun kedepan, seandainya mereka terpilih dan diberi amanah oleh rakyat menjadi Presiden RI masa bhakti 2024-2029.

Harap maklum, mereka bertiga itu adalah orang-orang WNI pilihan yang terbaik atas usulan dan dukungan sekelompok Parpol berkoalisi, peserta Pemilu thn 2024.

Saya melihat momen kehadiran ketiga Capres RI 2024 di forum Silaknas ICMI ke-33 tahun 2023 tersebut memberikan warna dan suntikan energi baru bagi ICMI, bahkan memperkuat kewibawaan dan martabat organisasi Cendekiawan Muslim terbesar di Indonesia bahkan di mata dunia.

MPP ICMI saat ini dibawah kepemimpinan Ketua Umumnya Prof Arif Satria, Rektor IPB University telah menampakan daya tariknya (magnitutenya) dengan berbagai kreatifitas dan inovasi programnya, yang misinya konsen dengan agenda-sgenda perumusan dan pengarahan public policy dan regulasi negeri ini yang terbaik, termasuk juga membicarakan gagasan pemberdayaan sosial (social enfowering), terutama yang berkaitan dengan kontek Keislaman / keummatan, Kebangsaan / Keindonesiaan dan Kecendekiawanan / Keilmuwan serta kepakaran sebagaimana AD dan ART (Khittah, Kode Atik, dan Wawasan Pengabdian ICMI).

Bagi warga ICMI, ketiga aspek dan dimensi tersebut yang menjadi konsen dan fokus untuk menilai narasi gagasan-gagasan briliyan tentang visi dan misi ketiga Capres RI 2023  yang hadir di forum Silaknas ICMI tersebut. Kehadiran ketiga Capres RI disambut meriah oleh warga Makassar yang berada dan memadati ruangan di sekitar hotel dan juga peserta Silaknas ICMI sangat antusias, dan berebut berswafoto dengan sang Capres RI yang menjadi idolanya.

Jujur saya berkata bahwa ketiga Capres RI dilihat dari paparannya, saya menilai baik semua, (all good ideas) alhamdulilah, subhanallah. Akan tetapi diantara yang baik tersebut, naluri saya barang tentu akan mencari yang terbaik, sebagai modal saya untuk menjatuhkan satu pilihan vigur Capres RI menjadi Presiden RI periode 2024-2029 mendatang.

Memang pekerjaan menilai dan memilih sosok seorang figur Capres RI 2024 yang terbaik memang bukanlah pekerjaan yang tak mudah, karena menyangkut banyak faktor dan elemen yang dipertimbangkan, yang kemudian diperbandingkan baik secara objektif (akal pikiran) maupun subjektif (rasa). Dalam hal ini masing-masing orang yang memiliki dan menyalurkan hak pilihnya akan berbeda dan beragam macam sikap dan pola berperilaku secara dinamis.

Unsur atau variabel yang menjadi pertimbangan untuk menilai pada umumnya, diantaranya ada faktor seperti bobot dan kualitas gagasan, rekam jejak perjalanan kariernya, kepemimpinan, pendidikan dan narasi keberhasilannya (succes story), riwayat hidupnya, serta gaya penampilan dalam berkomunikasi publik yang ramah, santun dan retorik, mempesona, termasuk kesiapan logistik, “money politik” dsb.

Akan tetapi biasanya porsi terbesar unsur penilaian menurut pendapat saya AA, bagi kita kaum cerdik-pandai dalam memberikan penilaian adalah unsur bobot dan kualitas gagasannya yang menjadi perhatian utama. Apakah relevan dengan aspirasi, kebutuhan atau keluh-kesah dengan kondisi kekinian kehidupan negara-bangsa saat ini ?

Disinilah pendekatan pemikiran berupa konsep-konsep agenda program kerja dan perasaan, sentimental ideologis, apiliasi politik, kepentingan secara subjektif mesinnya otak dan hati bekerja, berkecamuk.

Saya AA menilai cukup simpel saja, dengan menggunakan hipotesa yang ada. Jika rezim yang tengah berkuasa (the ruling party) saat ini sukses dalam mensejahterakan rakyat dan  membangun Indonesia yang beradaban maju dan rakyatnya sejahtera, adil dan makmur, artinya kepemimpinan saat ini dinilai sukses, maka Capres RI 2023 yang akan dipilih rakyat Indonesia adalah Capres RI 2024 yang bervisi dan misi yang kontennya berjargon “melanjutkan” atau istilah lainnya “pro status quo” alias konservatif. Sebaliknya jika rezim yang tengah berkuasa (the ruling party) dinilai “gagal” dalam membangun Indonesia yang dicita-citakan, masyarakat adil-makmur, maka secara logis, waras dan akal sehat (common sense), para pemilih dalam Pemilu Pilpres thn 2024 mendatang akan melirik dan bersimpati kepada Capres RI tahun 2024 yang mengusung isu-isu strategis “perubahan” baik dalam strategi dan perioritas pembangunan nasional maupun keberpihakan terhadap rakyat, bukan kepada oligarky.

Selama di forum dialog Silaknas ICMI 2023 yang bersifat analitik, santifik dan kritis dalam mempersoalkan berbagai problem kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara  dewasa ini, yang dihadiri lk 500 orang peserta Silaknas ICMI, dan mereka bertanya-jawab dengan ketiga orang Capres RI 2024 yakni GP, PS dan ARB.

Maaf, saya menilai dari konten visi dan visi serta gerak gerik (gesture) dari ketiga Capres RI, yang jelas, tegas dan terang-benderang yang mengusung semangat perubahan adalah ARB. Sedangkan Capres RI GP dan PS lebih cenderung mendukung dan melanjutkan kepemimpinan bpk Jokowi saat ini, artinya kedua capres RI 2023 “pro status quo”, hal ini sejalan dengan opini publik yang beredar di mass media mainstream  diantaranya seperti berita-berita di HU Kompas dll.

Berdasarkan narasi ringkas tersebut, sekarang, tinggal bagaimana sikap publik memberikan penilaian terhadap the ruling party apakah “sukses” atau sebaliknya “gagal”. Dugaan saya siapa pemenang Capres RI 2023, tergantung efek jas rezim penguasa bpk Jokowi, silakan Rakyat memilih secara Luber dan jurdil.

Menurut pendapat saya Capres RI ARB jika para pemilihnya terdidik dan terpelajar (cerdas) dominan, beliau berpeluang menang dalam satu putaran Pemilu 2024. Sebab gagasan-gagasan perubahan dalam konten visi dan misinya sangat relevan dgn sikon sekarang.

ARB berani dan cerdas mengoreksi public policy yang tidak mengedepankan pendekatan teknokratis berbasis saintifik (public policy isnot science), dan saat ini lebih memperioritas selera dan keinginan kaum pemodal besar (oligarky) selaku investor dan pebisnis.

Persoalan ini pernah saya tulis sekitar tahun lalu, terpublikasi di media sosial. Rezim Jokowi, public policynya banyak yang terdistorsi dari kepentingan rakyat, kebijakan dan regulasi agak “ngawur,” banyak bertentangan dengan norma dan kaidah masyarakat global Sustainable Development (SD) dan tertuang dalam narasi tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ada 18 tujuan, belasan indikator dan dua ratusan parameter yang harus dicapai oleh setiap negara anggota PBB.

Contoh terakhir adalah kasus pelanggaran HAM pada implementasi proyek strategis nasional (PSN) Eco City Rempang Kepulauan Riau, terbukti melanggar Hak-hak azasi Manusia (HAM) sebagaimana hasil investigasi Komnas HAM di lokasi kejadian. Artinya rezim yang berkuasa saat ini (the ruling party) mengabaikan “core value system” norma dan kaidah.Ecososial yang tertuang dalam dokumen SD dan SDGs. Ini sebuah contoh kasus yang amat telanjang.

Banyak kasus-kasus usaha-usaha bisnis dan investasi lainnya di sektor pertambangan di daerah membuat konflik-konflik sosial dengan local community, rakyat terpinggirkan seperti yang terjadi di daerah Kuansing Riau, Maluku Utara, Jawa Tengah, dll, karena proyek-proyek investasi yang dipaksakan nir Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) akibat terbitnya UU Omnibuslaw Ciptaker yang sesat yang mengabaikan studi AMDAL dan pro oligarky.

Dokumem AMDAL adalah produk saintis antar dan multidisipilin mengkaji kelayakan dan dampak proyek investasi dalam perspektif 3 dimensi Ekonomi, Ekologi dan Ekologi secara sinegis dan harmony. Itu namanya konsep Pembangunan Berkelanjutan (Sustaible Development/SD) yang kemudian dijabarkan secara detail menjadi SDGs.

Rezim penguasa Jokowi-Amin selama 5 tahun terakhir mengabaikan SDGs. Mereka berlindung atas nama proyek strategis nasional (PSN) yang tidak jelas kelayakan dan studi AMDAL.

Dalam hal ini yang amat fatal adalah public policy PSN ibu kota negara (IKN) Nusantara dengan legalitas UU IKN yang tak jelas  naskah akademiknya, dan studi AMDAL penentuan lokasi IKN Nusantara di Paser Penajam Utara Kaltim, beresiko bencana alam tinggi, berdasarkan hasil riset disertasi Dr.Bahtiar.

Perkiraan saya saat ini dan dikemudian hari ini proyek IKN akan menjadi beban Rakyat dan Negara, sebab proyek IkN kurang menggunakan nalar sains, dominan landasan berpikirnya hegemoni politik dan bisnis para ologarky. Hal inilah nanti, salah satu agenda pembangunan PSN yang kemungkinan akan dikoreksi oleh Capres RI 2023, ARB jika menang.

Maaf untuk menjelaskan gejala sosial berdampak negatif keberadaan PSN IKN Nusantara di Kaltim yang mengancam kedaulatan negara-bangsa (state nation dignity), pemborosan dan ada ‘hidden agenda” memarginalkan kekuatan politik massa Islam, ahistoris dll sudah saya ulas dan narasikan pada 4-6 tulisan AA di beberapa medsos 1 atau 2 tahun lalu, seperti Lead.co.id, Amanahnews, dll.

Saya sependapat dengan pendapat Capres ARB. Ini harus dikoreksi public policy yang sesat dan menyesatkan tersebut Semoga AMIN menang dalam Pilpres tahun 2024 yang akan datang. Aamin YRA.

Demikian itu narasi catatan forum Silaknas ICMI 2023 yang merupakan sebuah harapan dan aspirasi cerdas dari kalangan Cendekiawan Indonesia. Insya Allah NKRI tetap berjaya dan Rakyatnya hidup adil, makmur dan sejahtera, jika Presiden RI tahun 2024 terpilih yang berwatak siddiq, amanah, tablig dan fathonah. Syukron barakallah. Wasallam.

====✅✅✅

Penulis: Dr. Ir. H. Apendi Arsyad, M.Si
(Dosen, Konsultan, Pegiat dan Pengamat Sosial serta Pendiri dan Aktivis ICMI)

Duet As -Tra Masih Tetap Solid, Dispora Beri Ruang Kompetisi Atlet Panjat Tebing

Asnan AP (kiri) dan Trian Turangga

Cibinong | Jurnal Bogor
Jalinan silaturahmi antara Asnan AP (Kadispora) dan Trian Turangga mantan Sekdispora yang saat ini menduduki jabatan Sekdinsos tetap terjalin dengan balutan harmoni yang sangat bagus antar keduanya.

Asnan AP sangat mendukung para atlet Panjat Tebing Kabupaten Bogor yang dinahkodai Trian Turangga untuk diberikan ruang berkompetisi dalam event Kejuaraan cabang olahraga Panjat Tebing yang jadi satu program kegiatan dengan event Dance Sport di Venue Panjat Tebing Pakansari, Sabtu, 18 November 2023.

” Kejuaraan Panjat Tebing yang digelar Dispora ini mempertandingkan KU 13 dan KU 18 tahun untuk kategori Putra dan Putri. Total peserta yang ambil bagian dalam event ini sebanyak 102 Atlet,” ujar Asnan AP, Sabtu, 18 November 2023 lalu.

Kadispora berharap event Panjat Tebing ini menjadi ruang berkompetisi para atlet binaan yang ada di semua klub anggota FPTI Kabupaten Bogor.

Dalam kesempatan terpisah, Trian Turangga selaku Ketua FPTI Kabupaten Bogor mengatakan sangat mengapresiasi dengan kebijakan Dispora yang telah memberikan ruang kompetisi bagi para atlet Panjat Tebing di Kabupaten Bogor.

” Tentu saya sangat mendukung dan memberikan apresiasi tinggi kepada Dispora yang telah mengupayakan pembinaan dan pembibitan melalui ruang kompetisi ini. Saya ucapkan banyak termakasih kepada Kadispora, Pak Kabid dan Pak Kasi yang telah menberikan ruang kompetisi,” ucap Trian Turangga.

Karena saat ini, kata Trian Turangga, semua atlet panjat tebing memang butuh ruang berkompetisi. Apalagi sarana atau venue Panjat Tebing di Pakansari sudah ada dan sangat luar biasa.

” TInggal bagaimana kedepan Cabor, Dispora dan KONI mempunyai sinergitas yang lebih baik lagi dalam membuat kalender event kompetisi yang terintergrasi dan sistematis. Sehingga ada ruang untuk berkompetisi bagi para atlet Panjat Tebing dan menghasilkan atlet atlet Panjat Tebing yang berkualitas dalam menatap Porrpov Jabar 2026 ” papar Trian Turangga.

Dalam Porprov Jabar 2026 di Kota Bogor, sambung Trian, FPTI Kabupaten Bogor mentargetkan prestasi yang lebih baik lagi dari hasil Porprov Jabar 2022 lalu.

Menurutnya, prestasi FPTI Kabupaten Bogor pada Porprov Jabar 2022 lalu mengalami penurunan.

” Insya Allah dengan banyaknya ruang berkompetisi bagi para atlet Panjat Tebing saya yakin kami akan kembali mengalami peningkatan prestasi yang sigjifikan pada Porprov Jabar 2026 di Kota Bogor,” pungjasnya.

(asep syahmid)

KONI dan KORMI Dukung Program Dispora Gelar Kejuaraan Cabor

Cibinong | Jurnal Bogor
Ketua KONI Kabupaten Bogor, Dedi Ade Bachtiar memuji langkah Dispora Kabupaten Bogor menggelar Kejuaraan Cabor Panjat Tebing dan Dance Sport yang berlangsung di Venue Panjat Tebing Pakansari, Sabtu, 18 November 2023.

Dedi menegaskan, kedua event ini akan sangat membantu cabor dan KONI dalam menggali potensi atlet.

Ia melihat banyak sekali pemanjat potensial dan peserta Dance Sport yang kedepannya bisa masuk dalam program pembinaan cabor FPTI dan IODI Kabupaten Bogor.

” KONI sangat mengapresiasi langkah Dispora yang menggelar Kejuaraan Cabor Panjat Tebing dan Dance Sport karena hal ini bisa memunculkan potensi atlet masa depan Kabupaten Bogor bagi kedua cabor,” ujar Dedi Ade Bachtiar, Sabtu, 18 November 2023.

Lebih jauh, kata Dedi , mudah mudahan akan lebih banyak lagi Dispora menggelar event cabor yang sifatnya menggali potensi atlet lokal.

Sementara itu, Kadispora Kabupaten Bogor, Asnan AP mengatakan kedua event Kejuaraan cabor itu memang sudah menjadi program Dispora Kabupaten Bogor.

Bahkan, pada tahun sebelumnya Dispora juga pernah menggelar event berskala nasional yakni Bogor Challenge 11 K dan beberapa cabor lainnya.

Kedepannya, Dispora juga akan menggelar event serupa dan mungkin cabornya akan berbeda.

Selanjutnya, kata Asnan AP, selain menggelar Kejuaraan cabor, Dispora juga selama ini kerap menggelar Bimtek atau kepelatihan pelatih dan wasit atau organisasi managemen keolahragaan dengan melibatkan cabor yang ada di KONI Kabupaten Bogor.

Dalam pembukaan Kejuaraan cabor Danve Sport dan Panjat Tebing kali ini tampak hadir Ketua KORMI Kabupaten Bogor, Rike Iskandar.

Pasalnya, cabor Dance Sport juga selama ini ternyata ada yang masuk dalam bagian dari KORMI yakni dibawah Inorga ILDI (Ikatan Langkah Dansa Indonesia)

: Intinya sama dengan KONI, kami di KORMI Kabupaten Bogor sangat senang dengan upaya Dispora menggelar event Dance Sport yang melibatkan ratusan peserta dari 51 tim atau regu yang ambil bagian dalam event kali ini,” ujar Rike Iskandar yang akrab disapa Akew ini.

(Asep Syahmid)

IODI Kabupaten Bogor Apresiasi Peran Dispora

Cibinong | Jurnal Bogor
Dua cabor anggota KONI Kabupaten Bogor, IODI Kabupaten Bogor memuji peran dan kiprah Dispora dalam menggelar Kejuaraan Dance Sport di Venue Panjat Tebing Stadion Pakansari, Sabtu, 18 November 2023.

Doris Sundari selaku Ketua IODI Kabupaten Bogor sangat bangga dengan support Dispora yang menggelar event Kejuaraan Cabor Dance Sport.

Menurutnya, dengan adanya event Dance Sport yang melibatkan 400 lebih peserta dari 51 tim / regu minimal akan memberikan dampak positif atau pemahaman masyarakat kepada olahraga Dancse Sport.

“Banyak masyarakat yang belum paham kalau Dance Sport ini digelar pada Multi Event seperti Porprov ataupun PON. Dengan adanya event yang dilakukan Dispora ini setidaknya akan merangsang rasa ingin tahu masyarakat terutama generasi muda/ pelajar kepada Dance Sport,” ujar Doris Sundari, Sabtu, 18 November 2023

Ia juga mengucapkan terimakasih kepada Dispora Kabupaten Bogor yang akan mengundang sekitar 90 peserta untuk ikut pelatihan Dance Sport yang akan digelar pada tanggal 27 sampai 30 November 2023 di salah satu hotel yang ada di Kabupaten Bogor.

Doris optimis dari event ini nantinya akan ada potensi atlet yang akan masuk dalam binaan IODI Kabupaten Bogor kedepannya.

Sementara itu, Joko Widodo salah satu pejabat eselon IV yang menduduki jabatan Plt Subkoord PITOK Dispora mengatakan kejuaraan cabor Dance Sport dan Panjat Tebing yang dilakukan Dispora ini punya tujuan untuk menggali potensi atlet Dance Sport dan Panjat Tebing yang ada di Kabupaten Bogor.

Lebih lanjut, kata Joko Widodo, harapannya akan lahir potensi atlet Dance Sport dan Panjar Tebing dari binaan cabor IODI dan FPTI Kabupaten Bogor untuk masa depan.

” Kami memang sengaja event Dance Spprt dan Panjat Tebing dibarengkan dalam waktu dan tempat yang sama. Hal ini supaya mengundang perhatian dan minat para pelajar atau generasi muda kepada dua cabor tersebut,” papar Joko Widodo.

(asep syahmid)

Mengenang Ketokohan Almarhum KH Sholeh Iskandar Sebagai Ulil Albab

Sholeh Iskandar pada cover buku Edi Sudarjat

jurnalinspirasi.co.id – Makalah disampaikan dalam forum Seminar Nasional, Sabtu 18 November 2023 di Gedung Sribaduga Balai Kota Bogor-Seminar Kerjasama ICMI Orwilsus Bogor dengan TP2PG Kota Bogor Tahun 2023

Oleh: Dr. Ir. Apendi Arsyad, M.Si
Pendiri dan Dosen Senior Universitas Djuanda Bogor; Konsultan Kementrian dan Lembaga Negara; Saat ini salah seorang Pendiri dan Ketua Wanhat ICMI Orwil Khusus Bogor 2021-2026; Wakil Sekretaris Dewan Pakar ICMI Pusat 2021-2026; Pegiat dan Pengamat Sosial; serta Warga Bogor yang menulis dan mempublikasikan pertama kali di Media Massa pada tgl 7 November 2015, menggagas  Menjadikan Alm.KH.Sholeh Iskandar sebagai Pahlawan Nasional, makalahnya ada di buku “Kritik dan Saran …”

Mengapa Kita harus Mengenang Ketokohan-Kepahlawan ?

  • Pada tanggal 10 November setiap tahunnya, bangsa kita memperingati Hari Pahlawan, seiring dengan itu pula sebelum perinhatan Hari Pahlawan (10 November.), Presiden RI mengumumkan nama-nama WNI yang berjasa menjadi Pahlawan Nasional. Tahun 2023 ini, sebagaimana berita dimuat di Harian Umum Kompas tgl 11 November 2023, mengutip Kepres Nomor 115-TK/thn 2023 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional tertanggal 8 November 2023, hanya ada 6 (enam orang yang ditetapkan menjadi Pahlawan Nasional untuk tahun 2023, dan diantaranya tokoh Islam KH.Abdul Chalim (Tokoh pendiri Nahdatul Ulama, Jawa Barat), KH Ahmad Hanafiah (Laskar Hizbullah, asal Lampung), Muhammad Tabrani (Wartawan pejuang, asal Jawa Timur), Ratu Kalinyamat (Kerajaan Jepara, Jawa Tengah), Ida Dewa Agung Jambe (Raja Kalungkung, 1903-1908, asal Bali) dan Bataha Santiago (Raja Mangahitu 1670-1675, asla Sulawesi Utara) hingga kini sudah tercatat sebanyak lebih dari 180-an orang putra terbaik bangsa menjadi Pahlawan Nasional
  • Di Wilayah Bogor, khsusunya juga banyak memiliki putra-putra terbaik bangsa, yang telah berperan aktif di medan perang – dan telah mengorbankan jiwa dan raganya merebutkan dan mempertahankan, bahkan mengisi kemerdekaan RI dengan karya- karya kemanusiaan yang sangat fundamental, berupa “legacy”, pada di era tahun 1945- 1950 berjuang dan membangun Masyarakat bangsa. Saya mengenalnya dengan Ajengan almarhum Ajengan KH Sholeh Iskandar. Saya menyambut baik, ada Seminar Nasional yang bertemakan “Nilai Kepahlawan Perkokoh Persatuan Bangsa” yang diselenggarakan oleh ICMI Orwil Khusus Bogor, untuk kedua kalinya tahun 2023 ini. Sebelumnya diselenggarakan Seminar membahas Pemikiran Kepahlawanan KH Sholeh Iskandar, tepatnya 23 Juli 2023 di Gedung Perpustakaan dan Arsip Kota Bogor.
  • Saya melihat arah kebijakan (sikap dan tekad) era kepemimpinan Presiden bapak Jokowi- Amin, sebelum Jokowi-JK telah menetapkan setiap tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri, yang dituangkan dalam Keputusan Presiden No. 22 tahun 2015, dengan landasan bahwa tanggal itu mengacu pada peristiwa yang terjadi tanggal 22 Oktober 1945, Ketika itu, KH Hasyim Asy’ari mencetuskan Resolusi Jihad yang mengobarkan semangat pemuda berperang melawan pasukan kolonial Belanda/KNIL di Surabaya Jawa Timur. Resolusi inilah yang diyakini memicu terjadinya pertempuran yang sengit tgl 10 Nopember 1945, dngan pekikan Allahu Akbar oleh Bung Tomo di RRI Surabaya, yang kemudian dikenal sebagai Hari Pahlawan, yg diperingati setiap tahun.
  • Maknanya adalah pertanda karya-karya para alim-ulama Pejuang dan kaum santri yang telah terlibat langsung dan ikut aktif dalam di medan tempur untuk mempertahankan, bahkan ikut berjuang mengisi kemerdekaan RI dengan kegiatan Pembangunan dalam berbagai bidang dan sektor IPOLEKSUSBUDHABKAM. Hal ini sangat patut kita kenang dan dihargai, serta diakui jasa-jasanya secara the facto dan the jure. Pada tahun 2023 ini Pemko Bogor, melalui kerja TP2GD Kota Bogor telah bekerja keras dan profesional memperjuangkan putra terbaik Bogor yakini almarhum KH Sholeh Iskandar menjadi Pahlawan Nasional kepada Pemerintahan Pusat, melalui dukungan penuh TP2PG Provinsi Jawa Barat. Walaupun kita masih mengalami “kegagalan” mendapat pengakuan yang syah dari Presiden RI, bapak Jokowi Widodo secara the jure.
  • Apalagi, kita melihat kondisi dan eksistensi Indonesia pasca Reformasi, mengalami kemundurnan dalam berbagai aspek Ipoleksusbudhankam . Fakta dan indicator serta parameter indek rasio Pembangunan menunjukan hal itu spt indeks korupsi, penganguran dan kemiskinan, stunting, piutan luar negeri, carut marut hukum, penyalahgunaan narkoba, lgbt, ketimpangan sosial sekonomi dilihat angka gini rasio, ipm yang rendah, daya saing ekonomi yang masih rendah, mutu Pendidikan masih rendah dibandingkan dari sejumlah negara, dan lain-lain. Hal ini semua akibat muncul para elite politik, yang menjadi the ruling party tidak memberikan contoh yang baik (tidak bisa menjadi surutauladan) dalam berperilaku buruk dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, diantara faktior penyebabnya adalah Presidennya ikut “cawe-cawe” dalam membangun dinasty dalam upaya mempertahankan kekuasaannya.
  • Artinya nilai-nilai ketokohan dan kepahlawanan harus dan wajib kita selalu mengenangnya sebagai modal sosila (social capital) dalam menyongsong usia 100 tahun Indonesia Raya, yang disebut Indonesia Emas 2045. Kini dan ke depan, perjalanan Indonesia untuk menuju Masyarakat adil dan Makmur penuh dengan tantangan, selain ancaman dan peluang untuk berkembang maju. Itu semua perlu kewaspadaan dan kepedulian kita sebagai putra bangsa.

Definisi Pahlawan Nasional
⚫ Definisi Pahlawan menurut UU No. 20 tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan adalah sbb;

  •   Pahlawan Nasional adalah gelar yang diberikan kepada WNI atau seseorang yang berjuang melawan penjajahan di wilayah NKRI, yang gugur atau meninggal dunia, demi membela bangsa dan negara, atau semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara RI.

Kebijakan Kepahlawanan di Era Kepemimpinan Nasional Saat Ini

  • Rezim Pemerintahan Jokowi-JK sebelumnya telah menetapkan Hari Santri Nasional. Makna dan implikasi Hari Santri ini akan berdampak terhadap semakin kokohnya jiwa dan semangat kebangsaan (cinta tanah air Indonesia, harapannya tidak ada lagi dikotomi antara “Islam versus Pancasila”; antara kepentingan “ummat versus bangsa”– sekarang harus hilang dan menjadikan satu tekad kuat yaitu Persatuan Indonesia — Indonesia Raya, NKRI semakin Kokoh dan Berjaya;
  • Para ulama dan santri yang selama ini memang telah tercatat jasa-jasanya dalam sejarah perjuangan, bahwa mereka telah berjuang di medan perang untuk merebut, mempertahankan kemerdekaan dengan semangat Jihad Fisabilillah. Keyakinan agama Islam dengan ajaran Tauhid memberikan semangat anti penjajah, bertempur di medan perang dengan pilihan hanya 2 yakni Merdeka (Marwah, dignity) atau Mati (syahid);
  • Beberapa kurun waktu lalu di era ORLA dan ORBA, seolah-olah sempat dilupakan peran dan jasa para pahlawan kaum ulama dan santri tersebut, akibat politik “pecah belah (divide atimpera). Ummat Islam Indonesia seolah-olah menjadi tamu di negeri sendiri, sehingga kita kaum muslimin merasa asing dengan NKRI dan Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah bangsa Indonesia. Harap diingat NKRI itu produk megakarya pemimpin Masyumi Dr.Muhammad Natsir dengan konsep Mosi Integral Natsir thn 1950.
  • Implikasinya Ummat Islam Indonesia, terjebak dan terpinggirkan (marginal) dalam peran-peran politik, ekonomi dan sosial budaya dalam mengisi Kemeredekaan RI. Konflik-2 sosial-politik yang mengarah desintegrasi nasional terkadang muncul kepermukaan dan melanda perjalanan kehidupan bangsa dan negara. Kedepan hendaknya semuanya Sirna di bumi Indonesia ini.
  • Dengan adanya pengakuan peran jasa pahlawan dari kalangan Ulama dan santri, adalah kebijakan yang terbaik bagi pembinaan semangat kebangsaan bagi kalangan penganut mayoritas Islam. Disamping ketokohan para ulama dan santri seperti almarhum Ajengan KH Sholeh Iskandar, KH Abdullah Bin Nuh (keduanya pahlawan asal Bogor yang telah diabadikan sebagai nama jalan lingkar luar Bogor). Kini tinggal kita perjuangkan mereka agar menjadi Pahlawan Nasional, yang merupakan suatu kebanggaan bagi warga Bogor., dan Marwah bangsa Indonesia. Memang benar bahwa lahirnya NKRI berkat perjuangan yang dirahmati Allah SWT (baca Pembukaan UUD 1945 alenia ke 4).

Sosok Panutan KH Sholeh Iskandar

  • Almarhum Ajengan KH Sholeh Iskandar, seorang ulama pejuang yang intelek (cerdas, peduli dan berkomitmen memajukan masyarakat) , beliau ikut bertempur di medan perang, bepangkat Kapten, sebagai Komandan Hizbullah, dan kemudian melebur menjadi Komandan Bataliyon O Siliwangi, dengan basis wilayah pertahanannya adalah di kawasan Bogor Barat, Lw Liang-Banten (Edi Sudarjat, 2015);
  • Almarhum Ajengan KH Sholeh Iskandar, selain pejuang militer yang aktif bertempur di medan perang– mengusir penjajah bersama rekan-rekannya, Beliau juga berjuang mengisi kemerdekaan RI dengan kerja-kerja kemanusiaan dalam membangunan masyarakat madani. Karena almarhum seorang Ulama Besar (mubalig/juru dakwah, ustad dan Kiyai) yang disegani dan memiliki keluasan ilmu, serta sangat peduli dengan nasib ummatnya, hingga akhir hayatnya, dan begitu banyak karya nyata yang monumentasl yang diwariskan Ajengan KH. Sholeh Iskandar kepada kita anak, cucu dan cicitnya.
  • Almarhum Ajengan KH Sholeh Iskandar, telah membuktikan kepedulian terhadap nasib rakyat dan bangsanya, dengan merintis, mendirikan dan membangun sarana dan prasarana pelayanan Pendidikan, Kesehatan, perumahan, perbankan syariah dll. Dengan sejumlah karya amal Sholeh yang fundamental, yang hingga kini dirasakan manfaatnya oleh rakyat, ummat dan bangsa Indonesia, seperti Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor, Ponpes Darul Falah, Rumah Sakit Islam Bogor, Badan Kerjasama Pondok Pasantren (BKSPP), BPRS Amanah Ummah di Leuwiliang Bogor Barat, LPPOM MUI,DPP Legiun Veteran RI, Perumahan Rakyat “modern” Di Desa kalahiran/basis perjuangannya, terakhir di masa hidupnya Mendirikan ICMI Orwil Khusus Bogor bersama para ilmuwan dan pakar dari IPB pada tahun 1991 dan kemudian Menjadi Ketua Dewan Penasehatnya; dan sejumlah karya pengabdian lainnya yang beliau gagas, kerjakan dan ikut membangunnya. Subhanallah karya Almrahum Ajengan KH Sholeh Iskandar itu tetap eksis berkembang pesat dan lestari hingga sekarang; InsyaAllah amal sholehnya terus mengalir pahalanya.

Perjuangkan KH Sholeh Iskandar sebagai Pahlawan Nasional

  • Dewan Pendidikan Kota Bogor 2013-2019 yang saya pimpin, pada tahun 2015 sengaja mengundang Bapak Edi Sudarjat, untuk berbicara di dalam forum FGD Wandik Kota Bogor sekitar 8 tahun lalu. Bapak Edi Sudarjat telah menyusun naskah akademik, dan kemudian menulis buku autobiografi almarhum Ajengan KH Sholeh Iskandar, berjudul “BOGOR Masa Revolusi 1945-1950: Sholeh Iskandar dan Batalyon O Siliwangi”dengan apik, dilengkapi dengan sejumlah data dan fakta bukti sejarah yang tidak terbantahkan. Begitu besar dan mulianya peran dan jasa-jasa Almarhum dalam merebut, mempertahan dan mengisi kemerdekaan RI; Ada tiga fase masa perjuangan Ajengan KH Sholeh Iskandar, sebuah fenomena kepahlawanan yang teramat langka.
  • Saya (dan kita) sangat menghargai karya buku tersebut dalam menguak tabir sejarah kepahlawanan almarhum KH Sholeh Iskandar, yang telah disusun secara objektif dan ilmiah; Terlebih saya pernah berkenalan dekat bersama KH Sholeh Iskandar semasa hidupnya sebagai pegiat dakwah Islamiyah, pemikir dan pegiat sosial.

Saya memperoleh buku ini di Toko Gramedia Baranang Siang Bogor, yang baru terbit pada thn 2015, dan membacanya secara seksama, kemudian saya berpendapat buku ini sangat baik kita bedah isinya an diseminarkan seperti kegiatan saat ini, agar Warga Bogor memiliki pemahaman yang lebih baik tentang sosok kepahlawanan putra asli Bogor, Sholeh Iskandar, yang selama ini telah menjadi guru dan panutan bagi kalangan generasi muslim cendekiawan, pelajar, siswa dan mahasiswa yang tergabung dalam Osis, HMI, KAHMI dan ICMI, serta para santri Pondok Pesantren.

Kenangan Bersama Almarhum Ajengan KH Sholeh Iskandar

  • Ajengan (KH) Sholeh Iskandar, yang saya kenal dekat dengan almarhum sekitar tahun 1981-1990, sewaktu aktif di organisasi kemahasiswaan, kemasyarakatan dan kecendekiawan.
  • Tahun 1981-1982, ketika saya menjadi aktifis organisasi intra kampus IPB (Badan Kerohanian Islam/BKI IPB), sering kami undang armarhum KH Sholeh untuk memberikan tausyiah/ceramah agama Islam bagi kapangan mahasiswa aktifis Islam IPB:
  • Tahun 1982-1986, ketika saya menjadi aktifis organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bogor, almarhum sering kita datangi bersilaturhami ke rumahnya, yang sederhana ketika (di jalan Susirman, dan jln Kasintu Kota Bogor, meminta berbagai nasehat dan pandangan mengenai pesrsoalan ummat dan kebangsaan, yang ketika itu ormas HMI dihadapkan dengan Azas Tunggal Pancasila, yang dipaksakan oleh rezim Orde Baru.
  • Pada tahun 1983-1985, ketika saya memimpin kelompok kajian mahasiswa Islam, bernama FOLAPMI (Forum Latihan Muslim Intlektual), yang bermarkar di asrama mahasiswa Felicia IPB (jln Sempur No.20 Bogor), saya bersama-sama teman2, sering mengundangkan almarhum KH Sholeh Iskandar sebagai pembicara/narasumber dalam acara Copy Morning ala mahasiswa, untuk menyampaikan materi Keislaman dalam Berbagai Perspektif, seperti Zakat, Baitulmaal, Pendidikan Islam, Ekonomi Syariah, Makanan Halal, dll. Almarhum KH Sholeh selalu hadir, jika ada dirumahnya dan datang ke asrama Felicia IPB;
  • Tahun 1988-1991, ketika saya bersama para senior dan sesepuh ICMI, (alm. Prof Sjafri Mangkuprawira, alm KH Hasan Basri, dll) aktif memprakarsai berdirinya ICMI Orwil Khusus Bogor, Almarhum adalah salah seorang inspirator dan lokomotifnya untuk menggerakkan prakarsa dan inisiatif membangun kelembagaan ormas ICMI di wilayah Bogor, (dan meyakinkan BJ Habibie/Ketum ICMI Pusat ketika itu bahwa ICMI Bogor, salah satu Orwil yang berstatus Orwil Khusus ); Keberadaan ICMI selain berfungsi menghilangkan stigma ummah dan foby Islam, juga dikembangkan untuk pemberdayaan ummat, seperti program BPRS, Imaratul Masajid, pembinaan pendidikan Ponpes yang sadar Iptek, Almarhum tidak segan-segan melibatkan eksponen BKSPP Indonesia, Ponpes Darul Falah dan UIKA Bogor;
  • Selama menjadi aktifis ICMI Orwil Khusus Bogor, alhamdulillah saya pernah dan berkesempatan satu kamar menginap di Hotel Indonesia (tahun 1991) bersama almarhum KH Sholeh Iskandar, kami sebagai peserta forum Silaturhami Kerja Nasional (Silaknas) ICMI yang pertama, yang merupakan utusan dari ICMI Orwil Khusus Bogor; Armarhum sempat berkata begini : ……
  • :…. “saya pernah merampas dan melucuti senjata para penjajah di Bogor”, ….“begitu jasa masyarakat desa di wilayah Bogor Barat yang telah membantu kami (Ajengan) pejuang (Hizbullah dan TNI) dengan kiriman nasi bungkus”…
  • …..” dan rumah mereka rela dijadikan tempat persembunyian kami di masa Revolusi“……” untuk itu saya (KH Sholeh) merasa berutang budi kepada masyarakat desa di wilayah Bogor Barat, …
  • …..“Karena itulah saya lakukan dengan mendirikan dan membangun sarana dan prasarana, serta kelembagaan pendidikan, kesehatan, perumahan, ekonomi kerakyatan”, agar mereka hidup aman dan sejahtera”. … Akan tetapi, yang agak mencengangkan saya, beliau pernah berkata bahwa “ada banyak para Jenderal (TNI) yang berkuasa di era OrBa, diantaranya bekas KNIL, dan mereka tidak berkeringat disebutkan beberapa nama jenderal yang berkuasa ketika itu”..
  • Begitu ungkapan yang mulia yang keluar dari mulut Almarhum KH Sholeh Iskandar, yang sempat saya dengar langsung, dan catat dalam memori saya sampai sekarang; dan begitu menarik sejarah hidup almarhum di era Revolusi Kemerdekaan, yang kini kita nikmati Kemerdekaan RI itu; Kita harus mensyukurinya, dan meneruskan semangat dan cita-cita perjuang almarhum.
  • Selama beberapa hari di Hotel Indonesia, armarhum taat beribadah sholat Fardhu tepat waktu (dan malam sholat tahajut) dan menjelang waktu subuh membaca Al Quran, dan setelah sholat subuh Armarhum kemudian menulis sebelum dan menjelang sarapan pagi; Rekaman itulah akhirnya menjadi suri-tauladhan bagi kehidupan saya.
  • Ketika bersama almarhum KH Sholeh Iskandar, saya tidak menyia-nyia waktu dengan banyak bertanya tentang sejarah dinamika ummat Islam Indonesia, dan menimbah ilmu agama, serta menarik beberapa pelajaran dan kesuritauladanan (uswahtun hasanah) seorang KH. Sholeh Iskandar sebagai panutan, yang kini saya tidak akan pernah lupakan dalam ingatan saya.
  • Sehari sebelum almarhum KH Sholeh Iskandar berpulang kerahmatullah, saya berkesempatan bersilaturahmi dan mengadiri pengajian Islam menyongsong masuknya bulan suci Ramadhan (tahunnya lupa), bertempat di markas BKSPP Jalan Kasintu (Lapang Heulang) Kota Bogor, saya diberi hadiah oleh almarhum sebuah kitab suci Al Quran yang telah dibubuh tandatangan basah almarhum, terbitan Kementerian Agama RI, yang hingga kini Al quran saya baca dan simpan dengan baik sebagai kenangan yang tidak akan terlupakan.
  • Dan banyak lagi berbagai forum dan majelis, yang saya hadiri sebagai generasi muda Islam, yang tengah giat- giatnya menimbah ilmu dan pengalaman dari para senior dan sesepuh.

Kesuritauladanan dari Ajengan KH.Sholeh Iskandar

  • Selama saya berinteraksi dengan almarhum, saya memiliki pemahaman dan kesan yang sangat positif terhadap Ajengan/Sang KH, sehingga menjadi kenangan, beliau Ajengan Tokoh Ulama yang amat langka, sangat pantas djadikan panutan (tempat bertanya, berdiskusi, mencontoh perilaku yang baik dan mulia). Saya dan kawan2 aktivis HMI Bogor sangat mengagumi almarhum, karena karakter mulianya (akhlaqul karimah) yang Ajengan Sholeh miliki semasa hidupnya sejak muda, remaja, orangtua dan kakek tetap konsisten sebagai Pejuang, antara lain watak terbaiknya (best characters) Ajengan adalah sbb:
  • 1. Seorang pejuang (Hizbullah, TNI) yang ikhlas, tanpa pamrih, tak mengenal menyerah, gigih, pemberani dan tidak gila pangkat, sehingga sampai-sampai Armarhum KH Shloleh mengundurkan diri jabatan TNI sebagai Dandim daerah Banten; kemudian berhikmat membela dan menguatkan ekonomi para pejuang kemerdekaan RI di Legiaun Veterran RI
  • 2. Seorang hamba Allah yang memegang teguh prinsip-prinsip hidup (aqidah Islam), tidak mau berkompromi dengan kebatilan dan kemungkaran, sehingga sempat lama dimusuhi rezim Orde Baru (Soeharto) dan pernah masuk penjara di rezim Orde Lama (Soekarno)
  • 3. Hidupnya sederhana dan bersahaja, walaupun almarhum punya banyak kesempatan untuk bisa hidupnya kaya-raya dan bermewah-meahan (hedonist), karena begitu besar kepercayaan pimpinan Negara-negara Islam yang kaya minyak (OPEC) memberikan dana hibahnya untuk kemajuan dunia Islam (dakwah dan pendidikan Islam). Almarhum KH Sholeh Iskandar tetap hidup bersahaja dan sederhana, suatu pilihan sikap dan gaya hidup yang sangat LANGKA ketika itu maupun sekarang, dimana ada sebagian besar bekas pejuang yang hidupnya bergelimang harta dan takhta, akibat maraknya KKN (terutama fenomena ini berlihat jelas di era Orde Baru dan hingga era Reformasi saat ini)
  • 4. Ilmu agama Islam luas, baik tektual (hapalan ayat2 Al Quran dan Hadist kuat) maupun kontektual (penguasaan/pemahaman tentang muamalah, siasah, sosial budaya, dll, sangat baik)); almarhum adalah ulama yang cerdas/Cendekiawan Muslim, sehingga ada banyak makalah Tausyiah yang ditulis dan diperbanyak ketika itu, membahas soal Aqidah, syariah, akhlaq dan muamalah seperti pendayagunaan dana zakat, produk halal toyioban, dll;
  • 5. Sangat peduli dengan nasib ummat, terutama kehidupan kaum dhuafah (fuqoro-masakin), dan pengkaderan generasi muda Islam, sehingga almarhum banyak medirikan Badan Amal- Usaha pelayanan Pendidikan (Ponpes Darul Falah, Ponpes Darul Muttaqien, UIKA Bogor, Tarbiyatun Nisa) dan Kesehatan (RSI Bogor), serta perbankan (BPRS Amanah Ummah), dan
  • 6. Tidak berjarak (dekat) dengan para kader generasi muda Islam; tidak feodalistik, dan demokratik , sehingga suka melayani undangan organisasi dan lembaga sosial Islam.

Kesimpulan dan Rekomendasi

  • Berdasarkan narasi tentang Sosok almarhum KH Sholeh Iskandar tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa almarhum bukan saja sebagai pejuang militer yang berperang dalam mengusir penjajah di era Revolusi, untuk merebut dan mempertahan Kemerdekaan NKRI, akan tetapi juga Ajengan KH Sholeh Iskandar adalah pejuang mengisi kemerdekaan RI dengan kerja dan perbuatan amal sholehnya, berupa “legacy’ sebagai bukti beliau sangat mencintai umat Islam, rakyat dan bangsa Indonesia;
  • Almarhum KH Sholeh Iskandar, sesungguhnya beliau sangat layak, karena telah memenuhi persyaratan untuk menjadi salah seorang Pahlawan Nasional RI tahun 2023, yang berasal dari Wilayah Bogor, atas jasa-jasa kepahlawanannya mengusir penjajah di era Revolusi tahun 1945-1950 dan iku aktif membangun ummat dan Masyarakat Indonesia dengan karya monumental sejak pension dari tugas militer berpindah ke tugas sipil dalam wadah organisasi sosial dan Lembaga Swadaya Masyarakat (NGO) sejak tahun 1950 sd 1992, hingga wafatnya Ajengan. Maknnya secara the facto almarhum KH Sholeh Iskandar adalah Pahlawan Nasional, tetapi secara the jure, belum mendapat pengakuan Pemerintah Indonesia. Insya Allah pada tahun mendatang Alm.KH Sholeh, putra asli Bogor mendapat giliran diakui sebagai Pahlawan Nasional secara the jure.
  • Almarhum KH Sholeh Iskandar adalah sosok figur-panutan dan suritauladan bagi kami generasi muda dan bangsa Indonesia, yang terus merindukan figur sholeh, yang siddiq, Amanah, tabliq dan Fathonah sebegaimana yang dicontohkan Rasulullah Muhammad SAW.

Daftar Pustaka

⚫ 1. Apendi Arsyad. 2019. Kritik dan Saran Untuk Peningkatan Mutu Pelayanan Pendidikan Kota Bogor. IPB Press. 562 hal.

  • 2. HU Kompas, Sabtu 11 November 2023, Hari Pahlawan: Petik Pelajaran Untuk Kemajuan”. Halaman 1: . Jakarta.

⚫ 3. Edi Sudrajat. 2015. BOGOR Masa Revolusi 1945-1950: Sholeh Iskandar dan Batalyon O Siliwangi. Cetakan I. Penerbit Komunitas Bambu. Depok. 181 hal.

  • 4. Lukman Hakim, 2017. Jejak Perjuangan Ulama-Patriot KH Sholeh Iskandar. UIKA Press Bogor. 400 hal.

Biodata Singkat Pemakalah

  • Dr.Ir. H.Apendi Arsyad, MSi, bekerja sebagai Dosen, Konsultan dan Pegiat serta Pengamat Sosial:
    • Terakhir ini senang menulis di beberapa Media Sosial untuk menuangkan gagasan dan kritik sosial sebagai perwujudan Amanah kaum Intelektual Muslim Indonesia.Lulusan S1 Prodi Sosek Faperikan IPB, 1986; S-2 PSL IPB, 1998; dan S-3 SPL IPB, 2007 dengan judul disertasi “Analisis Sistem Kelembagaan Perikanan Artisanal Berkelanjutan: Studi Kasus di Kelurahan Pulau Abang, Batam Kepulauan Riau”.
    • Selain itu, pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pendidikan Kota Bogor periode tahun 2013-2018, dan sebagai Pendiri Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor (1986)/Dosen Senior-Lektor Kepala Program Studi Agribisnis UNIDA, Bogor (1987- sekarang)/Dosen Profesional mengampu beberapa Mata Kuliah, serta pemakalah pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Perencanaan Akademik, Wakil Dekan, Dekan, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, dan Wakil Rektor I Bidang Akademik, Direktur Program Pasca Sarjana UNIDA;
    • Saat ini, pemakalah juga berprofesi sebagai Konsultan untuk sejumlah proyek Pemerintah (Pusat dan Daerah), terutama berkaitan Pengelolaan SDA dan Lingkungan, serta Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan kelautan, baik jasa konsultansi perencanaan (Renstra, RPJMD), manajemen (monev) , pengembangan kawasan (masterplan dan zonasi)dan pemberdayaan masyarakat pesisir dan pulau- pulau kecil.
    • Selain itu pemakalah masih mengalokasikan waktunya sebagai Pegiat Sosial (social worker) dengan menjabat sebagai Pimpinan Organisasi dan Lembaga Sosial, antara lain: sebagai Pendiri/Ketua Umum Badan Pengurus Yayasan Pengembangan Insan Cita (YAPIC) Bogor, Pendiri dan Ketua Pembina Yayasan ARSYADA Cerenti Madani; Pendiri/Ketua Koperasi Karyawan UNIDA (3 periode); Pendiri dan Pemrakarsa serta Wasek (1 periode), Sekum (1 pewriode), Wakil Ketua ICMI Orwil Bogor (3 periode, Ketua Dewan Pakar (1 periode) dan sekarang Ketua Dewan Penasehat ICMI Orwilsus Bogor, sejak thn 2021-2026, merngkap Wasek Dewan Pakar MPP ICMI 2021-2026
      • Pernah juga menjadi Ketua Dewan Petimbangan/Penasehat KADIN Kab.Bogor, Ketua Majelis Pakar DEKOPINDA Kab. Bogor (2010-2015 dan 2015-2020, 2021-2026), Wakil Ketua Dewan Pakar KAHMI Bogor, Sekretaris Wanhat MD Kahmi Boghor, dan Ketua Umum Pengurus Paguyuban Daerah IKC se Jabodetabek ), Penasehat organisasi IKPMR Bogor, Salah seorang anggota Pengurus DPP ISPIKANI (2014- 2019). Pernah menjadi Sekretaris DPD KNPI Kabupaten Bogor (1989-2001).
      • Dalam organisasi politik, pernah menjabat Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Bogor, Calon Anggota DPRD Kabupaten Bogor (1999) terpilih dan tidak mau duduk karena lebih senang menjadi Dosen (guru di kampus) waktu itu, dan caleg DPR RI (2004) tetapi gagal.
      • Selama menjadi mahasiswa IPB, Ketua FOLAPMI (1983-984); juga aktif sebagai aktifis dan pimpinan HMI (Komisariat, Cabang, Badko Jabar dan PB HMI, tahun 1981-1986) dan aktifis/Sekjen BKI IPB (tahun 1980-1982);
        • Di tahun 1994, pemakalah pernah mendapat penghargaan Bupati Bogor dan Gubernur Jawa Barat sebagai pemuda pelopor dalam bidang Pembangunan Koperasi tingkat Jawa Barat; dan Januari tahun 2015 mendapat penghargaan dari Group Equator Consultant sebagai The Most Friendly Expert. Pada thn 2017 dan 2021 pernah mendapat penghargaan sebagai pakar dan akademisi Perkoperasian di Kabupaten Bogor dari Bupati Bogor dan Ketua DEKOPINDA Kabupaten Bogor.

** (yev/rls)

RSUD Leuwiliang Beri Pelatihan BHD dan Kebersihan Tangan Terhadap Siswa SMK Kesehatan Prof. Dr. Moestopo

Tim dari RSUD Leuwiliang berpose bersama siswa-siswi SMK Kesehatan Prof. Dr. Moestopo pada Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan kebersihan tangan.

Leuwisadeng | Jurnal Bogor
Ratusan siswa siswi SMK Kesehatan Prof. Dr. Moestopo di Jalan Raya Cibeber, Desa Sibanteng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor mendapatkan pelatihan mengenai Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan kebersihan tangan dari RSUD Leuwiliang.

Pelatihan tersebut diberikan langsung RSUD Leuwiliang dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 dengan menerjunkan dr. Dini Zuriana, Sp. A dan Raden Mas Bagus Kasatrio.

Kegiatan RSUD Leuwiliang yang melibatkan seluruh siswa siswi SMK Kesehatan itu, mulai dari kelas 1 sampai kelas 3 dengan jumlah siswa kurang lebih 340 mengikuti kegiatan tersebut dengan sangat antusias.

Siswa siswi itupun tidak malu-malu mengikuti gerakan yang diajarkan oleh dokter bagaimana caranya memberikan bantuan BHD dan cara mencuci tangan yang baik dan benar.

“Pelatihan bantuan hidup dasar (BHD) ini sebagai bentuk pengabdian profesi dan juga pengabdian RSUD Leuwiliang kepada masyarakat sekitar,” ujar dr. Dini Zuriana saat di lokasi acara, Sabtu (18/11/2023).

Selain itu, lanjut dr. Dini Zuriana apa yang dilakukannya hari ini, untuk memberikan edukasi tentang pentingnya penanganan pertama kepada keluarga atau orang disekitar yang mengalami henti jantung.

“Jadi kami memberikan edukasi kepada masyarakat sejak dini khususnya bagi siswa siswi agar mereka tahu dan bisa melakukan BHD ini kepada orang terdekatnya, bagaimana cara menolongnya atau membantu orang yang mengalami henti jantung,” imbuhnya.

Dalam acara tersebut, hadir pula dokterlainya seperti, dokter spesialis juga 10 dokter Koas dari Universitas UPN Jakarta, perawat dari PPNI, Komite Keperawatan RSUD Leuwiliang dan Perawat dari komite PPI.

Sekedar informasi, keadaan henti jantung saat ini menjadi penyebab tertinggi kasus kematian di berbagai belahan dunia.

Henti jantung dapat terjadi kapan saja, di mana saja, dan disebabkan oleh berbagai kondisi dan lingkungan yang beragam. Oleh karena itu, dibutuhkan serangkaian tindakan guna mencegah kematian yang diakibatkan oleh henti jantung.

Untuk melakukan pertolongan terhadap kejadian ini, diperlukan sebuah teknik untuk menolong nyawa pasca henti jantung. Teknik ini dinamakan dengan Bantuan Hidup Dasar (BHD).

Bantuan ini tidak hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan, namun setiap warga pada umumnya dapat melakukan BHD ini dengan mempelajari langkah-langkahnya seperti yang dilakukan tim RSUD Leuwiliang kepada siswa SMK Kesehatan Prof. Dr. Moestopo.

(yev/rls)

Khenzi United Tembus Kancah Sepakbola Nasional

Khenzi United FC

Jakarta | Jurnal Bogor
Khenzi United FC salah satu klub sepakbola asal Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor menjadi salah satu wakil Jawa Barat dalam kancah sepakbola nasional KU 11 dan KU 15 Liga Sentra Indonesia 2023.

Ridwan Purwanto (CEO Khenzi United) Bersama Dr. Raden Isnanta (Deputi) Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora RI

Laskar Niskala julukan bagi Khenzi United ini tetap komitmrn dan konsisten sebagai Klub sepakbola yang punya program sosial dengan membina para pesepakbola anak anak yatim dan yatim piatu serta tidak mengutamakan bayaran atau SPP bulanan ini sekarang namanya terus berkibar dan mulai dikenal di kancah nasional.

Ridwan Purwanto selaku CEO dan Owner dari Khenzi United mengatakan, pada event Liga Sentra Indonesia 2023 yang berlangsung di Lapangan Stadion Atang Sutresna, Komplek Kopasus, Cijantung, Jakarta Timur, Khenzi United menurunkan 2 tim kelompok usia ( KU) yakni KU 11 dan KU 15.

” Alhamdulilah kami bisa berlaga pada Liga Sentra Indonesia ( LSI) Seri Nasional 2023 untuk KU 11 dan KU 15. Khenzi United jadi wakil Jawa Barat pada LSI Seri Nasional kali ini dan kami lihat semua pemain merasa bangga bisa bermain di Liga Sentra Indonesia Seri Nasional 2023,” ujar Ridwan Purwanto disela sela pembukaan Liga Sentra Indonesia Seri Nasional KU 11 tahun di Lapangan Atang Sutresna, Cijantung, Jakarta Timur, Sabtu, 18 November 2023.

Dalam KU 11 tahun Liga Sentra Indonesia Seri Nasional, Khenzi United berada dalam Grup A dan bergabung dengan SSB Destara ( Riau) , SSB Soska Sijunjung ( Sumbar) dan SSB Berkat 50 Kota ( Sumbar)

Untuk KU 15 tahun, kata Ridwan Purwanto, insya Allah Kick Off untuk Seri Nasional Liga Sentra Indonesia 2023 akan dilangsungkan pada tanggal 22 November 2023.

Tampilnya Khenzi United dalam ajang Liga Sentra Indonesia 2023 Seri Nasional membuktikan managemen Khenzi United memang fokus dalam pengembangan pesepakbola usia dini dan remaja.

Selain itu, Khenzi United juga punya target kedepannya akan lahir talenta berbakat dari Khenzi United yang bisa membela Tim Jawa Barat dan juga Timnas Indonesia.

” Fokus dan menjaga Komitmen dalam menggali talenta sepakbola usia dini menjadi karakter Khenzi United selama ini,” tegas Ridwan Purwanto yang selalu setia mendampingi skuad Khenzi United pada semua event yang diikutinya.

Ridwan juga sangat mengapresiasi pelaksanaan Liga Sentra Indonesia 2023 yang mendapat perhatian serius dari Kemenpora RI.

” Saya optimis kedepannya akan banyak lahir para pemain potensial dari ajang Liga Sentra Indonesia yang bisa membela Timnas Garuda,” pungkasnya.

(asep syahmid)

Longsor Underpass, Kontraktor Gercep Lakukan Perbaikan

jurnalinspirasi.co.id – Peristiwa longsornya Tembok Penahan Tanah (TPT) di area proyek underpass Stasiun Batutulis, di jalan Batutulis, Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, langsung ditangani oleh pihak kontraktor pelaksana PT Yasola Remaja.

Kontraktor pelaksana PT Yasapola Remaja, Dani Radite mengatakan, setelah terjadi longsor, ada beberapa penanganan yang dilakukan dengan gerak cepat (gercep).

Diantaranya, pemasangan terpal pada titik yang terjadi longsoran penuh. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait (petugas Dishub, petugas Polantas, rekan kontraktor, konsultan beserta satker sudah di lokasi). Kemudian dilakukan pemasangan pagar pengaman.

“Kami langsung melakukan pengamanan dan bekerjasama dengan dinas serta instansi terkait seperti Dishub, PUPR dan pihak kepolisian,” ucap Dani, Jumat (17/11).

“Jumat malam ini rencananya akan melakukan mobilisasi pendatangan alat pancang dan materialnya. Itu dilakukan untuk menangani longsoran yang terjadi dan mengantisipasi terjadinya longsor susulan,” tambahnya.

Penanganan secara permanen, akan dikomunikasikan dengan sejumlah dinas instansi terkait. 

“Nanti selanjutnya akan dilakukan penanganan bersamaan dengan sejumlah pihak terkait,” katanya.

Sedangkan, Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Rino Indira Gusniawan, Dirum Tirta Pakuan Kota Bogor H Rivelino Rizky dan Manager NRW Transmisi Distribusi Perumda Tirta Pakuan Nasrul Zahar, langsung melakukan langkah-langkah strategis penanganan relokasi pipa PVC 12″ yang terlepas.

“Pertama-tama ini pipa yang bocor untuk support ke wilayah Empang dan seterusnya. Kondisi pipa ini untuk mendorong ke wilayah Bogor Barat, Gunung Batu dan ke wilayah selanjutnya. Hari ini suplai air terhenti karena pipa 12″ copot,” ungkap Dirut Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Rino Indira Gusniawan.

Rino memaparkan, agar aliran air berjalan kembali, pihaknya melaksanakan crossing pipa. Untuk dampak bocor Pipa ini adalah wilayah Pancasan, Pasir Jaya, Gunung Batu, Loji, Sindang Barang Jero dan sekitarnya. Saat ini wilayah itu tidak mendapatkan layanan air bersih Tirta Pakuan.

“Ada sekitar 30 ribu pelanggan disana terdampak. Kedua kami melihat kondisi di lapangan, memprediksi perbaikan pipa eksisting cukup lama. Karena total terputus, langkah awal kami harus buka sambungan baru. Karena perbaikan pipa eksisting, bisa dilakukan setelah turap selesai,” paparnya.

Rino menambahkan, karena proses itu memakan waktu cukup lama, saat ini dilakukan direlokasi dahulu pipa ke kanan supaya bisa diperbaiki yang kiri. “Pipa kami nanti melewati jalan Batutulis, sampai ke depan Istana Batutulis. Ini kalau permanen akan memakan waktu lama, kami pasang pipa diatas trotoar sementara. Sambil mempersiapkan tempat pipa, agar waktu perbaikan leluasa. Kami melaksanakan percepatan pengaliran air ke wilayah Bogor Barat,” tambahnya.

Rino menjelaskan, antisipasi kebutuhan air masyarakat, pihaknya siapkan mobil tangki untuk memenuhi permintaan air bagi warga yang terdampak. “Memang tidak mencukupi, tetapi itu karena pengiriman memerlukan waktu. Dari mulai pengambilan air, kemudian ke lokasi permintaan,” jelasnya.* Fredy Kristianto

Nurodin Jaro Peloy Berupaya Keras Perjuangan Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Bogor

DPRD Kabupaten Bogor ketika rapat dengan dinas terkait perihal rencana belanja hibah.

Nanggung | Jurnal Bogor
Anggota DPRD Kabupaten Bogor Nurodin Jaro Peloy tengah berupaya keras memperjuangkan lembaga pendidikan Islam yaitu Madrasah Ibtidaiyah (MI), supaya fasilitas bangunan tempat belajar mengajar layak untuk siswa.

Wakil rakyat dari Dapil 5 ini, mengaku sering mendapatkan keluhan dari masyarakat, MI ini seakan dianaktirikan dan tidak ada perhatian. Dengan begitu MI agar lebih diprioritaskan dari rencana belanja hibah di Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor yang nilai nominalnya sebesar Rp 310 miliar lebih.

“Karena  ketika kita melakukan rapat-rapat koordinasi antarinstansi di bawah itu selalu ada yang mengeluh bahwa MI ini seakan dianaktirikan, tidak ada perhatian kesannya,” katanya kepada Jurnal Bogor, Sabtu (18/11/2022).

Dia menekankan belanja hibah di Disdik yang jumlahnya sebesar Rp 310 miliar itu untuk  dialokasikan lebih ke lembaga pendidikan agama salah satunya sekolah MI.

“Saya sangat menekankan dari rencana belanja hibah di Disdik Kabupaten Bogor yang nilai nominalnya Rp 310 miliar lebih, agar dialokasikan lebih besar kepada bantuan hibah untuk sekolah agama yaitu MI,” tegas Sekretaris DPC PKB Kabupaten Bogor.

Dia menjelaskan, hal ini sejalan dengan amanat Peraturan Daerah (Perda) tentang penyelenggaraan pendidikan dasar. Dimana dalam perda tersebut bahwa pendidikan dasar seperti PAUD, SD/MI dan SMP/ MTs wajib untuk didukung dan difasilitasi penyelenggaraannya oleh pemerintah daerah.

“Hal itu sejalan dengan amanat konstitusi dalam UUD 1945. Bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa adalah menjadi kewajiban bagi sebuah negara Republik Indonesia,” jelasnya.

Belanja hibah ini yang dihibahkan, menjadi sebuah bangunan sarana prasarana. Seperti salah satunya bangunan MI di Banyuresmi Cigudeg yang kondisinya sempat rusak, dengan dialokasikan hibah Rp50 juta, hasilnya sangat luar biasa.

“Saya mengapresiasi kepada penerima hibah MI Nurul Huda yang telah sukses merealisasikan anggaran hibah sebesar Rp 50 Juta. Namun mendapatkan hasil yang maksimal dan memuaskan, dimana 2022 sempat viral MI tersebut sangat minim dari sarana dan prasarana,” bebernya.

Nurodin berharap kedepan MI mendapatkan hibah lebih banyak dari nilai Rp310 miliar ini bisa dilaksanakan.

“Disdik dimohon dengan sangat, perhatian terhadap MI. Yang memang secara mayoritas MI ini semangat prakarsa dari pada masyarakat. Mereka betul-betul mengumpulkan sumberdaya kemudian melakukan pembangunan fisik,” pungkasnya.

(andres)

Dirut RSUD Leuwiliang: Sunatan Anak Beri Manfaat Bagi Masyarakat

Dirut RSUD Leuwiliang Vitrie Winastri (tengah) menyaksikan prosesi khitanan massal bersama Camat Leuwiliang WR Pelitawan (kanan) dan Kepala Puskesmas Leuwiliang James Tambunan (kiri).

Leuwiliang | Jurnal Bogor
Direktur Utama (Dirut) RSUD Leuwiliang Vitrie Winastri menyatakan khitanan massal dalam rangka memperingati HKN ke-59 dan HUT RI ke-52 tingkat Kabupaten Bogor, Dinas Kesehatan bersama RSUD Leuwiliang, Puskesmas wilayah Leuwiliang dan Jasinga di Bale Sulandjana Kecamatan Leuwiliang, Jumat (17/11/2023), bisa memberi manfaat bagi masyarakat.

Vitrie Winastri menyerahkan bingkisan kepada anak yang disunat

“Ini pengabdian untuk masyarakat di wilayah Bogor Barat. Mudah-mudahan kegiatan ini memberi manfaat bagi kita semua. Adik-adik yang disunat sehat, tambah tinggi dan tambah besar menjadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa,” ujar Vitrie.

Ada 21 anak yang dikhitan pada acara tersebut, Camat Leuwiliang WR Pelitawan mengapresiasi khitanan massal karena kegiatan sosial memiliki nilai lebih dan berharap kegiatan khitanan bisa lebih baik lagi ke depannya. “Kegiatan ini tentu akan masuk di medsos. Alhamdulillah Kecamatan Leuwiliang banyak kegiatan dan di Jabar Kecamatan Leuwiliang terbaik kedua dalam mengelola media sosial,” jelasnya.

Sedangkan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bogor Asnan AP yang hadir mewakili Korpri juga berharap kegiatan positif ini kedepannya bisa digelar dengan skala besar. “Kalau bisa 1000 anak, namun memang sekarang ini ada keterbatasan anggaran,” ucapnya berkelakar.

Sementara Kepala Puskesmas Leuwiliang James berharap niat baik dari semua instansi khususnya kesehatan berbuah baik, begitu juga dengan keluarga yang ikut anaknya sunatan massal. “Kegiatan ini dilaksanakan secara serentak di semua wilayah kecamatan,” jelasnya.

(asepS.sayyev