29.7 C
Bogor
Friday, July 4, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 206

Sering Dapat Keluhan, Dinas Binamarga Provinsi Jabar Benahi Jalan Cagak

Jalan Raya Gunung Putri

Gunung Putri | Jurnal Bogor
Jalan Raya Gunung Putri tepatnya di depan PLN Citeureup, akhirnya mendapatkan perhatian dari Dinas Binamarga Provinsi Jawa Barat. Jalan tersebut diperbaiki karena kerap kali menjadi sumber kemacetan dan kecelakaan.

Salah satu pekerja DBM Jabar Khairul menjelaskan timnya mendapatkan instruksi untuk melakukan perataan jalan setelah kondisi beton yang sudah tidak berbentuk diangkat dan nantinya akan ditambal dengan aspal.

” Kita pakai manual, untuk melakukan pekerjaan ini, diharapkan nantinya jika sudah rampung bisa memperlancar jalur ini. Memang dengan kondisi jalan yang seperti ini secara otomatis pengendara akan memperlambat laju kendaraanya, itulah salah satu faktor kemacetan,” katanya kepada Jurnal Bogor, Rabu (17/1/24).

” Kami hanya pekerja, kami mengerjakan apa yang diperintahkan atasan, kebetulan hari ini pengawas tidak datang, mungkin nanti saat pengaspalan beliau akan datang,” tambah Khoirul.

Sementara, Randi Alvian (45) salah satu pengguna jalan menyebut jalan ini memang sudah seharusnya mendapatkan perhatian, dan bukan hanya spot-spot tertentu saja yang dibenahi tetapi seluruhnya harus diperhatikan.

” Karena tingkat kerusakan, biar pun tidak separah ini, tapi sepanjang jalan ini ada beberapa spot yang rusak dan sudah selayaknya mendapatkan perhatian,” tandasnya.

Randi sapaan akrabnya menambahkan, jika dibenahi secara menyeluruh mungkin bisa awet untuk kedepannya. Tapi jika hanya spot-spot saja pastinya akan mendapatkan hasil yang sama seperti pembenahan-pembebahan sebelumnya.

” Benahi jalan usahakan permanen, hingga anggaran pemerintah tidak lagi dialokasikan untuk lokasi yang sama,” ujarnya.

” Anggaran tuh habis karena jalan ini lagi, jalan ini lagi yang dibenerin, apakah ini memang sengaja atau anggarannya yang dibuat sedikit-sedikit tapi dianggarkan terus,” tanya dia.

(nay nur’ain)

Kabid Binpres Perbasi Kabupaten Bogor Mengundurkan Diri, Ada Apa ?

Cibinong | Jurnal Bogor

Kabar tak sedap datang dari dunia olahraga basket Kabupaten Bogor yang dikejutkan dengan mundurnya Muhammad Reza Arghayuda dari jabatan Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Perbasi Kabupaten yang dinahkodai H Iwan Setiawan, SE yang juga sebagai mantan Bupati Bogor .

Pengunduran Arga dari jabatan Binpres Perbasi Kabupaten dituangkan dalam surat resminya terkait pernyataan pengunduran dirinya sebagai Ketua Binpres Perbasi Kabupaten Bogor terhitung 16 Januari 2024.

Alasan mendasar pengunduran diri Arga dari Perbasi Kabupaten Bogor diantaranya tidak ada kolektif kolegial atau tiap segala pengambilan keputusan tidak didasari oleh musyawarah untuk mencapai mufakat. Terlebih ia sendiri sebagai Ketua Binpres Perbasi Kabupaten Bogor.

Selain itu, kata Arga, tidak adanya komunikasi yang baik terstruktur dan sistematis dalam pengambilan keputusan.

Bahkan, tambahnya, kurangnya transparansi pengelolaan anggaran yang juga memantik dirinya mengundurkan diri dari kepengurusan Perbasi Kabupaten Bogor.

” Saya mengucapkan terimakasih kepada ketua umum Perbasi Kabupaten Bogor, Bapak Iwan Setiawann SE yang telah memberikan kesempatan untuk mengabdi dan berkarya bagi Perbasi Kabupaten Bogor pada periode yang bapak Pimpin,” tegas Arga dalam surat pengunduran dirinya.

Ia juga mengucapkan terimakasih kepada rekan rekan seperjuangannya di Perbasi Kabupaten Bogor yang telah berjuang bersama dalam mencapai tujuan dan target bersama.

” Mohon maaf saya tidak bisa melanjutkan perjuangan sampai tuntas periode ini. Saya juga mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan saya selama menjadi bagian dari Perbasi Kabupaten Bogor. Semoga Perbasi Kabupaten Bogor dapat terus berkembang dan semakin maju,” terangnya.

Arga menegaskan, kalau dirinya sempat diminta tetap bertahan oleh Ketua Umum Perbasi Kabupaten Bogor.

” Dari pada gua puyeng, mendingan gua cabut ” paparnya ( Asep Syahmid)

Meraih Cuan dari Usaha Distributor

PT Mitra Prima Salsabila

Bogor | Jurnal Bogor
Bisnis distributor masih cukup jarang dilirik, padahal total keuntungan yang didapat cukup besar. Usaha distributor kerap dianggap sama dengan retail, akan tetapi keduanya memiliki arti  yang berbeda. Namun memang harus diakui bahwa bisnis retail memang jauh lebih banyak peminatnya dibanding distributor.

Owner PT Mitra Prima Salsabila Deden Permana menjelaskan, usaha bidang ini menciptakan kesempatan membuat lapangan kerja sendiri dengan adanya usaha membuka distributor atas nama pribadi.

“Menjalankan bisnis ini memang kedengarannya cukup sulit, akan tetapi setelah sekali berhasil memiliki klien tetap, maka sudah pasti keuntungan akan selalu mengalir,” kata Deden yang berkantor di Jalan Harmoni Raya BNR Ruko Pasar Bersih C7 Bogor, Rabu (17 /01/2024).

Perusahaannya kata Deden mendistribusikan produk bahan kue, saos, skincare dan lain-lain. Ketika  berbelanja ke toko, pasti penasaran dari mana para penjual mendapatkan pasokan barang-barang sebanyak itu.

“Tidak mungkin bukan mereka menghubungi tiap produsen satu persatu, sudah pasti ada penengah yang menghubungkan para penjual tersebut dengan para produsen. Itulah yang namanya distributor,” jelasnya.

Peran distributor adalah sebagai penengah produsen barang dengan pemilik toko. Sehingga pemilik toko cukup menghubungi satu distributor saja untuk mendapatkan barang-barang dari beberapa produsen sekaligus.

Umumnya, para distributor ini sudah membeli barang dari produsen yang mereka simpan di gudang khusus penyimpanan barang. Sehingga bila retailer memesan barang-barang tersebut, distributor akan langsung mengirimkannya dengan armada pengiriman mereka.

Sebagai pengusaha distributor di Kota Bogor, Deden telah memiliki jangkauan wilayah pemasaran di Jabodetabek, Jawa Barat dan Banten.

(wawan hermawanto)

Sanggar Seni Putri Galuh Latih Motorik Anak

Sanggar Seni Putri Galuh

Bogor | Jurnal Bogor
Keberadaan sekolah tari kini masih terus berkembang. Pasalnya, banyak orang tua yang sudah mengenalkan buah hatinya sejak dini di dunia tari. Hal ini dilatarbelakangi oleh banyaknya manfaat yang bisa didapatkan anak jika mereka mengenal dunia ini sedari dini. Salah satunya adalah motorik anak akan lebih terlatih.

Seni tari adalah salah satu jenis seni yang hidup dan tumbuh di lingkungan masyarakat. Seni tari tradisional dan kontemporer serta seni tari modern tumbuh di tengah masyarakat. Maka, sebagai salah satu bentuk kepedulian untuk melestarikan seni tari, Ina Rachmawati,S.Pd.,MM sebagai Pimpinan Sanggar Tari Seni Putri Galuh mendirikan sanggar seni tari ini pada 28 Desember 2003.

Sanggar Seni Putri Galuh yang berada di Perumahan Alam Tirta Lestari  Blok M-4 RT 04/RW 15 Ciomas, Kabupaten Bogor, mengembangkan serta melestarikan kesenian tradisi dengan melibatkan masyarakat, utamanya anak-anak, dan generasi muda yang bersifat edukatif serta memuat pesan-pesan positif di setiap pertunjukan yang ditampilkan.

Sanggar Seni Putri Galuh juga mengangkat potensi kesenian yang ada di masyarakat serta memberi kesempatan kepada anak-anak dan generasi muda untuk ikut serta ke dalam pengembangan, pelestarian, dan pementasan seni tari tradisional dan membuat pertunjukan yang mengandung pesan-pesan positif dan edukatif bagi masyarakat.

“Sanggar ini sebagai wadah generasi milenial yang bermaksud menggali, melestarikan, memupuk, dan menumbuhkembangkan minat atau bakat di bidang seni tari,” kata Ina Rachmawati, Rabu (17/01/2024).

Usaha yang dilakukan Sanggar Seni Putri Galuh yakni mengadakan pertunjukan yang bersifat edukatif secara rutin kepada masyarakat. Disamping itu mengenalkan nilai-nilai budaya kepada masyarakat awam, melibatkan masyarakat di dalam pertunjukan, dan melestarikan budaya Sunda khususnya Jawa Barat.

Tak hanya itu saja, Sanggar Seni Putri Galuh  menyelenggarakan  usaha atau  kegiatan melalui seni tari, busana dan seni rias, seni suara, serta pemberdayaan ekonomi bagi para anggotanya.

(wawan hermawanto)

Kota dan Kabupaten Bogor Didorong Bersinergi Untuk Memajukan Prestasi Sepakbola

Agust Jovan Latuconsina

Bogor | Jurnal Bogor
Potret sepakbola di Wilayah Bogor selama ini tak bisa dipisahkan dari nama PSB (Kota Bogor) dan Persikabo (Kabupaten Bogor). Namun kedua tim yang lahir dari era perserikatan tersebut prestasinya belum bersinar seperti klub klub besar yang ada di Liga 1.

Untuk mendongkrak prestasi sepakbola di Bogor, Bahar Lestaluhu salah satu pelatih sepakola PPOPM dan Persikabo U20 menggulirkan wacana perlunya sinergi dan kolaborasi dalam menggali potensi pesepakbola yang ada di Kabupaten dan Kota Bogor.

” Sepakbola itu perlu sinergi dan sentuhan semua elemen masyarakat baik kalangan pengusaha swasta ataupun dari kalangan politisi. Hal itu akan menjadi modal keberlanjutan atau eksistensi sepakbola daerah,” ujar Bahar Lestaluhu, Selasa, 16 Januari 2024.

Bahar menembahkan, sebenarnya potensi sepakbola di Kota Bogor sangat besar karena banyak kalangan yang memang hobi sepakbola termasuk sosok Agust Jovan Latuconsina salah satu politisi dari Partai Demokrat yang tinggal di Kota Bogor.

Lebih lanjut, kata Bahar, Agust Jovan Latuconsina saat ini juga termasuk salah satu caleg DPR RI Nomor Urut 2 dari Partai Demokrat yang akan maju dari Dapil III Jabar (Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur).

” Pak Agust Jovan Latuconsina punya visi yang bagus dalam sepakbola dan beliau siap memajukan sepakbola Kota Bogor termasuk PSB Bogor nya. Karena saya sudah ketemu dan bicara langsung dengan Pak Agust Jovan Latuconsina,” tegas Bahar Lestaluhu.

Ia berharap, kehadiran Agust Jovan Latuconsina bisa menjadi energi positif dalam atmosfir sepakbola di Kota Hujan.

” Sinergitas dengan semua elemen termasuk politisi yang cinta sepakbola akan menjadi modal yang bagus dalam pengembangan talenta sepakbola daerah,” pungkasnya.

(asep syahmid)

Dokter Muda Ditemukan tak Bernyawa Didalam Mobil di Kota Wisata

dr.Yulies Surya Ningsih ditemukan tak bernyawa didalam mobilnya.

Gunung Putri | Jurnal Bogor
Diduga ada kebocoran AC pada mobilnya sehingga menghirup gas, seorang dokter bernama dr.Yulies Surya Ningsih ditemukan tak bernyawa didalam mobilnya yang terparkir di pinggir jalan Kota Wisata, Desa Nagrak, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Senin (15/1/24).

Kapolsek Gunung Putri AKP Didin Komarudin mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan pada Senin sekitar pukul 16.30 WIB, ada pengendara mobil seorang wanita diduga tewas di dalam mobilnya yang terparkir dipinggir jalan.

“Dari saksi di TKP yang merupakan security kami mendapatkan laporan tersebut, hingga kami lakukan evakuasi terhadap korban,” kata AKP Didin kepada Jurnal Bogor, Selasa (16/1/24).

Lebih lanjut AKP Didin menjelaskan, saat saksi yang bertugas sebagai security Kota Wisata melihat kendaraan sedan BMW Nopol B 1560 SAE, warna putih terparkir di pinggir jalan. Kemudian menghampiri dengan maksud memberitahukan kepada pengemudi supaya kendaraan tidak parkir di tempat tersebut.

” Setelah diamati didalam mobil terlihat seorang perempuan, setelah diketuk-ketuk tidak ada respons, kemudian menghubungi pengawas security, selanjutnya pukul 15.30 wib menginformasikan kepada pihak Polsek Gunungputri, ” papar AKP Didin.

Kemudian, sambung AKP Didin, piket siaga Polsek mendatangi TKP lalu dilakukan olah TKP dan didapati korban sudah meninggal dunia diduga menghirup gas akibat kebocoran AC mobil.

” Kemudian dilakukan evakuasi  membawa korban ke RS Eka Hospital untuk dilakukan pemeriksaan terhadap mayat,” pungkas AKP Didin.

” Setelah dilakukan pemeriksaan di RS Eka Hospital, jenazah korban langsung dibawa oleh pihak keluarga untuk dimakamkan, dan keluarga menolak untuk dilakukan autopsi,” tambah Didin mengakhiri.

** Nay Nur’ain

Rumah Pasutri Korban Longsor di Petir Selesai Dibangun Pemkab

Rumah Pasutri Korban Longsor di Petir

Dramaga l Jurnal Bogor
Rumah milik pasangan suami istri (pasutri) yang meninggal dunia akibat tertimpa material longsor telah direnovasi oleh Pemerintah Kabupaten Bogor.

Korban Rahmat (38) semasa hidupnya  berprofesi sebagai guru ngaji. Pascameninggal dunia bersama istrinya Nurhasanah (35), rumahnya sudah rampung direnovasi dan oleh pihak keluarga rencananya bakal digunakan untuk pengajian rutin anak-anak yang ada di Kampung Sempur Bates RT 01 RW 04, Desa Petir, Dramaga.

Kepala Desa Petir, Sukardi menjelaskan, bencana alam longsornya TPT  yang menimpa bagian kamar tidur rumah warga dan menewaskan pasangan suami-istri, Ustaz Rahmat  dan Eva Nurhasanah  pada Minggu malam (26/11/2023), terjadi sekitar pukul 21.00 WIB. Kejadian ini mengundang keprihatinan bagi masyarakat Desa Petir.

Bupati Bogor Iwan Setiawan bahkan datang ke rumah duka dan memberikan santunan kepada keluarga korban. Tidak hanya itu, memerintahkan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) untuk membangun tembok penahan tanah (TPT) di lokasi tersebut.

“Alhamdulillah bantuan renovasi rumah korban sudah selesai dikerjakan. Termasuk, renovasi rumah warga yang rusak ringan sebanyak 15 unit  dan pembangunan dua titik TPT dengan total panjang 60 meter,” ujar Sukardi saat meninjau rumah korban  di Kampung Sempur Bates RT 01 RW 04, Desa Petir, Selasa (16/1/2024).

Sukardi mengungkapkan pascarumah korban selesai dibangun, Pemdes Petir langsung serah terima dengan pihak keluarga korban.

Menurut keterangan pihak keluarga, almarhum semasa hidupnya merupakan sosok tokoh agama dan guru ngaji. Rencananya rumah tersebut bakal digunakan untuk pengajian rutin anak -anak dan bakal ditempati oleh orang tuanya Ibu Acih .

“Pihak keluarga mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Bogor yang sudah merenovasi rumah korban dan rencananya rumah tersebut bakal digunakan untuk pengajian rutin anak-anak,” ungkapnya

Sebelumnya, pasangan suami istri ditemukan tewas di dalam kamar, akibat longsor menimpa rumahnya, di Desa Petir, Dramaga, Kabupaten Bogor, Minggu (26/11/2023) malam.

Pasutri yang menjadi korban reruntuhan tanah longsor diketahui bernama Rahmat (38), yang berprofesi sebagai guru ngaji. Sedangkan istrinya bernama Eva Nurhasanah (35). Tim BPBD Kabupaten Bogor bersama Pemerintah Desa dan warga melakukan evakuasi material longsor. Korban yang meninggal dunia lantas dimakamkan oleh pihak keluarga tak jauh dari rumah korban.

(arip ekon)

Bertambah Lagi Minimarket, 13 Warung Ritel di Kecamatan Nanggung Resahkan Pedagang Kecil

Minimarket di Nanggung

Baru Satu Bulan Beroperasi, Minimarket di Desa Nanggung Disebut Lumpuhkan Pedagang Kecil

Nanggung lJurnal Bogor
Semakin maraknya keberadaan minimarket di Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor membuat pedagang pasar tradisional resah.

Dari 11 desa di Kecamatan Nanggung sebelumnya terdapat 12 minimarket, belakangan warung ritel milik pemodal besar terus meningkat dan bertambah menjadi 13 minimarket.

Bertambahnya minimarket yang  baru satu bulan beroperasi itu berada di wilayah  RT 02 RW 02 Dusun 01 Desa Nanggung.

Salah satu pedagang tradisional yang enggan namanya disebutkan menyatakan, menjamurnya minimarket membuat mereka makin tersisih.

“Berdampak buruk terutama bagi pedagang kecil. Para pedagang ingin Pemkab Bogor membatasi keberadaan minimarket,” kata salah satu pedagang yang berasal dari Desa Nanggung, Selasa (16/1/2024).

Masalahnya kata dia, menjamurnya minimarket telah mengancam perekonomian warga, karena pemilik modal besar dengan leluasa membuka cabang hingga ke seluruh penjuru perkampungan di Kabupaten Bogor.

Pedagang kecil di Desa Nanggung menyebut adanya minimarket,  pendapatan untuk Rp500 ribu saja begitu sulit.

Apalagi ini bertambah minimarket yang  baru beroperasi satu bulan itu, dari pagi, sore hingga malam pendapatan hasil dagangannya semakin seret.

“Sekarang ini, seperti pembeli minuman saja kini beralih ke minimarket,” kata dia.

“Infomasi awal, bangunan tersebut katanya buat toko elektronik, kami juga tidak tahu izin lingkungan minimarket itu, tahu-tahu sudah beroperasi saja,” tandasnya.

Kepala Dusun setempat  Mulyana dan Sekretaris Desa Nanggung Firmansyah mengaku tidak tahu soal izin lingkungan berdirinya minimarket di wilayahnya.

“Kami tidak tahu, sebab kami tidak melihat selembaran izin lingkungan untuk beroperasinya minimarket itu. Coba aja tanya sama pak Kades,” kata dia.

(arip ekon)

Keren, YBM PLN Gunung Putri Kembali Renovasi Rumah Warga Tidak Mampu

Program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni YBM PLN Gunung Putri

Cileungsi | Jurnal Bogor
Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN UP3 Gunung Putri  melakukan serah terima rumah yang telah direnovasi oleh YBM PLN Gunung Putri, Kamis (11/1/24).

Rumah yang dibangun diatas tanah milik Sanih tersebut dimulai sejak Desember 2023 dengan nilai Rp 27.500.000  diberikan kepada Ibu Sanih sebagai rasa solidaritas untuk membantu sesama yang membutuhkan.

Sanih Binti Sarin merupakan warga Kp Panangga RT 002 RW 005 Desa Gandoang, Cileungsi, Kabupaten Bogor. Sanih sekeluarga tinggal di sebuah rumah kecil yang sangat sederhana dan tidak layak huni.

YBM PT PLN (Persero) bersama PLN UP3 Gunung Putri mewujudkan mimpi Sanih untuk memiliki rumah yang layak huni. Rumah non permanen yang sudah bertahun-tahun ia bersama keluarga tempati, kini sudah menjadi rumah permanen melalui Program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni YBM PLN Gunung Putri.

“Keluarga Ibu Sanih merupakan keluarga kurang mampu yang berhak mendapatkan bantuan. Kami  berharap bantuan ini bisa bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan akan rumah tinggal yang bersih dan sehat, dan semoga barokah bagi yang menerimanya,” ungkap Manager PLN UP3 Gunung Putri Alamsyah kepada Jurnal Bogor, Selasa (16/1/24).

“Program YBM Renovasi Rumah Tidak Layak Huni ini akan  terus dilanjutkan kepada penerima manfaat yang lain yang berhak dan yang  membutuhkan,” tambah Alamsyah.

Terpisah, Susiana Mutia, General Manager PLN UID Jawa Barat mengatakan kegiatan renovasi rumah dan pemberian bantuan listrik merupakan kegiatan yang sudah rutin dilakukan oleh PLN.

“Ini adalah momentum spiritual bagi insan PLN untuk berkontribusi kepada masyarakat,” pungkasnya.

Sementara Sanih penerima manfaat mengucapkan berterima kasih kepada YBM PLN yang sudah membantu dirinya merenovasi rumah.

“Dari teman saya mendapat informasi untuk minta bantuan ke YBM PLN. Alhamdulillah permohonan saya diterima, prosesnya cepat sekali, sekarang saya sudah memiliki rumah yang layak ditempati keluarga saya. Terima kasih semoga YBM PLN mendapat keberkahan, selalu dilancarkan dalam bekerja,” ucap Sanih tak kuasa menitikan air mata.

(nay nur’ain)

PT ASR Akui Ada Kebocoran Bahan Kimia yang Menimbulkan Bau, Wahyudi: Soal Watertreatment No Comment

PT Agro Sentosa Raya (ASR) yang terletak di Kp Kedep, Desa Tlajung Udik, Gunung Putri

Gunung Putri | Jurnal Bogor
Terkait persoalan adanya dugaan kebocoran bahan kimia di PT Agro Sentosa Raya (ASR) yang terletak di Kp Kedep, Desa Tlajung Udik, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Wahyudi sebagai Legal PT ASR membenarkan ada kebocoran bahan yang mengakibatkan bau keluar.

“Betul, tapi ibarat bocor itu bocor alus. Kami langsung menanggulangi perkara tersebut hingga tidak berlarut-larut,” ungkap Wahyudi kepada Jurnal Bogor, Selasa (16/1/24).

Wahyudi berdalih human error’ menjadi salah satu faktor dari kebocoran bahan kimia tersebut.

” Namanya juga pekerja pasti ada saja salahnya, hingga terjadi hal kemarin,” kata Wahyudi yang didampingi Ernes sebagai HRD PT ASR.

Saat ditanya soal water treatment yang dimilik oleh PT ASR, Wahyudi tidak bisa menjawab dan mengatakan belum mengetahui.

” Saya tidak mengetahui detail, ada bidangnya ,” singkat Wahyudi yang baru menjabat 6 bulan sebagai Legal PT ASR.

Sebelumya, warga Kampung Kedep, RT 01 dan 02 RW 21, Desa Tlajung Udik, Gunung Putri mengeluhkan bau tak sedap yang keluar dari PT ASR. ASR sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kimia.

Salah satu warga sekitar SR mengatakan, bau itu mulai dirasakan warga pada sore hari dan sangat menyengat hingga membuat mual. Spontan saja menurut informasi karena kekesalan ada warga yang menyambit pabrik dengan batu.

” Itu pabrik kimia, dan barusan bau nya nyengat banget, memang tidak demo tapi ada warga yang spontan nyambit pabrik” kata SR.

” Biarpun di Kp Kedep ini banyak pabrik, tapi kami hafal sumber-sumber bau itu dihasilkan oleh pabrik apa. Jikapun ada kebocoran baiknya pihak perusahaan segera mengatasi, jangan sampai mereka yang mendapatkan untung tapi warga yang mendapatkan baunya,” keluh SR.

Sementara Kepala Dusun 05 (Kadus) Raka mengatakan dirinya belum mengetahui adanya keluhan warga tersebut.

” Saya coba tanya info dari pengurus Pokja katar dan RT, RW dulu ya. Nanti saya kabarin, karena menurut info kejadian itu tidak ada, tapi mungkin baunya kena wilayah lain,” singkatnya.

(nay nur’ain)