31.1 C
Bogor
Friday, November 7, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1595

SD An Nahl Islamic School Wakili Kecamatan Gunung Putri

0

Gunung Putri, Jurnal Inspirasi

SD An Nahl mewakili kecamatan Gunung Putri dalam kegiatan lomba UKS tingkat Kabupaten Bogor. SD ini tampil di hadapan para juri lomba sekolah sehat tingkat Kabupaten, Camat Gunung Putri, Kepala KUA, Danramil, Sekdes Ciangsana, Kepala Puskesmas Gunung Putri, Pengawas dan kepala sekolah Se-kecamatan Gunung Putri. SD An Nahl mendemokan segala kegiatan dan situasi lingkungan sekolah di Aula kantor An Nahl, Selasa (3/3).

Dalam sambutannya Kepala Sekolah SD Annahl Islamic School R.Deti Anggraeni mengatakan, sekolahnya berkomitmen menjadi sekolah sehat yang mampu melahirkan generasi hebat agar negara kuat bermartabat. “Untuk mewujudkan sekolah sehat seluruh civitas akademika (warga sekolah) Annahl Islamic School bersatu bahu membahu  mewujudkannya mulai dari guru, siswa, orang tua (PSC), office boy, guru kebun, karyawan hingga pimpinan,” jelasnya.

Bagi Annahl Islamic School mengikuti lomba sekolah sehat bukanlah tujuan. Salah tujuan Annahl Islamic adalah membangun generasi sehat bermartabat, mengikuti lomba hanyalah upaya mengukur diri, apakah sekolah Annahl sudah layak dikatakan sebagai sekolah sehat. “Yang terpenting bagi Annahl Islamic School adalah terbangunnya budaya hidup sehat di kalangan warga sekolah.

Menjadi sekolah sehat bagi Annahl Islamic adalah usaha tanpa henti, yang memerlukan sinergi dari seluruh warga sekolah agar pola hidup sehat menjadi habit (budaya) seluruh warga sekolah dengan motto Sekolah Sehat, Generasi Hebat, Negara Kuat Bermartabat, Allohu Akbar.”

Ketua Penilai lomba UKS tingkat Kabupaten Ade M Saban mewakili Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah mengatakan, yang menjadi bahan penilaian ada 21 item dan semuanya harus memenuhi syarat, di tambah lagi kebiasaan siswa-siswi di sekolah ini sendiri apakah persiapan itu hanya saat lomba atau memang menjadi kebiasaan sehari-hari.

“Kami bukan menilai fisik bangunan semata, tapi yang kami nilai adalah kebiasaan siswa-siswi dan para tenaga pendidik di sini, adapun penilaian itu nanti nya dilihat dari semua lingkungan sekolah, ruang guru, ruang kelas, taman, halaman sekolah, jamban, kamar mandi, mushola, kantin ,dll. Nanti pun kami akan langsung bertanya pada siswa tentang kebiasaannya sehari-hari disini ,jangan sampai sekolah ini bersih karena adanya OB saja bukan dari kebiasaan orang-orang disini, ” kata Ade.

Dia menambahkan, pemilihan sekolah ini adalah dari hasil seleksi lomba UKS tingkat kecamatan,dan pemenangnya mengikuti lomba UKS tingkat Kabupaten yang selanjutnya jika menang akan masuk lomba tingkat Provinsi Jawa Barat.

Nay Nur’ain

Usir Wartawan, Warung Kopi Bodong di Lebak Wangi Perlu Dicurigai

0

Parung, Jurnal Inspirasi

Di Parung sebuah warung kopi dekat pangakalan Gas Elpiji di Jalan Raya Parung Lebak Wangi, Desa Pamagarsari, Kecamatan Parung viral tak boleh lama-lama berdiam di warung itu. Padahal warung tersebut tak ramai apalagi  warung tersebut telah melanggar aturan berdiri di sebuah trotoar.

Hal itu dialami seorang Jurnalis koran harian lokal di Bogor bernama Jaenal Abidin dan Cepi saat beristirahat sambil ngopi di warung itu. Namun tak lama Jaenal dan Cepi beristirahat sambil meminum segelas kopi dan mengerjakan tugas liputan (mengetik-red) penjaga warung laki- laki yang namanya tak dikenali itu mengusir dengan nada cetus.

“Gak bosen duduk terus jangan lama-lama saya bosen, udah jangan lama-lama nngopi di warung saya,” cetus penjaga warung berkaos hitam itu, kemarin. Seyogyanya dalam pribahasa pembeli adalah raj,a namun hal itu berbeda-beda dengan pemilk warung kopi yang telah melanggar aturan ijin berdirinya itu.

Camat Parung, Yudi Santoso membenarkan warung kopi dekat pangakalan Gas Elpiji itu telah melanggar aturan berdiri di atas trotoar. Namun ketika ia mengusir wartawan itu merupakan tindakan yang tak pantas apalagi waratwan itu sedang mengerjakan tugas liputan sambil membeli kopi matang di warung itu. “Jelas melanggar berdirinya Warung itu. Bertahap saya akan tertibkan, sementara ini masih fokus di wilayah Pasar Parung dan sekitarnya nanti saya akan tugas pol pol PP untuk mengecek warung ada apa perlu dicurigai juga yang beli gak boleh lama lama di warung itu,”kata Yudi.

Kapolsek Parung Kompol Fuji Astono pun mengatakan ia akan melakukan Lidik terhadap warung kopi dekat pangakalan gas itu. “Takutnya ada apa-apa warung itu apalagi dia mengusir wartawan yang sedang melaksanakan tugas, saya akan lidik apalagi itu dekat pangakalan Gas Elpiji, jangan jangan ada gas oplosan,” pungkasnya.

Cepi Kurniawan

Dana 1 Miliar Ditunggu Kades

0

Megamendung | Jurnal Bogor

Janji Bupati terpilih Hj. Ade Yasin (AY) saat kampanye menjelang pemilihan waktu itu, pihaknya berjanji kepada setiap pemerintahan desa yang ada di Kabupaten Bogor akan memberikan dana satu miliar rupiah. Dana tersebut merupakan dana untuk pembangunan dietiap desa. Namun hingga kini dana tersebut belum terkucurkan. Ini dikabarkan adanya aturan terhadap pemerintahan desa perihal penggunaan dana tersebut.

Dikatakan Ketua Apdesi Kecamatan Megamemdung, A. Sudarman, dana bantuan tersebut tidak bisa dimasukkan melalui paraturan yang dipayungi oleh peraturan desa. “Iya bupati memang mau memberikan bantuan satu miliar kepada setiap desa. Tetapi, untuk penerapan dana tersebut kini masih dalam tahap pembahasan diantara intansi di pemkab Bogor,” ujar dia yang juga sebagai Kepala Desa Sukagalih.

Selain masih ditahap pembahasan, perihal proposal juga menjadi hal yang penting untuk terlealisasi dana tersebut. “Semua desa harus membuat proposal sebagai bahan untuk pengajuan pembangunan yang bersumber dari dana satu miliar itu. Tetapi, dalam profosal itu berbagai hal yang perlu dibahas. Yakni, penerapan fisik bangunan jangan sampai jatuh kepada fisik yang akan ditangani oleh dana desa. Dengan demikian, kita harus menggunakan dana itu kepada fisik yang berada diluar penangan dana desa atau alokasi dana desa. Saya sendiri, Utuk Desa Sukagalih, jika dana satu miliar itu terlealisasi peruntukkannya bagi pembangunan tembok penahan tebing,” imbuh Sudarman.

Ditempat terpisah, Sekretaris Apdesi Kabupaten Bogor, Ismail, ia mengemukakan melalui dana bantuan dari bupati itu akan sangat bermanpaat bagi masyarakat. “Sektor pembangunan untuk kenyamanan masyarakat di tingkat desa itu masih perlu dilaksanakan. Terlebih, akan adanya bantuan dari tersebut kita bisa lebih memaksimalkan kegiatan pembangunan disetiap lingkungan di masing masing desa. Sekarang, kita tinggal menunggu turunnya dana tersbut,” pungkas Ismail. Dadang Supriatna

Pembangunan Jembatan Cigombong Diprotes Warga

0

Cigombong, Jurnal Inspirasi

Pembangunan rel double track (Dua jalur) mengharuskan membongkar dan membangun ulang jembatan di wilayah kecamatan Cigombong agar kereta api bisa melewati dua jalur karena jembatan yang ada sudah tidak memadai dan terbilang kecil. Untuk pelebaran tersebut, saat ini sedang dilaksanakan pembangunan.

Namun pembongkaran dan pembangunan jembatan tersebut sering menuai protes dari warga, terutama yang berdekatan dengan proyek itu. Banyak dampak yang ditimbulkan, diantaranya adalah getaran yang ditimbulkan oleh pemasangan tiang pancang, debu yang tebal akibat tanah galian dan lalu lalang kendaraan proyek,s erta banjir lumpur ke jalan umum, akibat pengeboran.

Selain itu, sumur yang selama ini menjadi sumber air warga tidak bisa digunakan, diduga karena getaran yang tinggi. Dampak dari pekerjaan tersebut, akhirnya mata air di lokasi seputar pembangunan berjarak sekitat puluhan meter sumur warga tidak bisa digunakan.

Beberapa warga yang merasa dirugikan telah melaporkan ke pihak ketua RT 02/01 Desa Cigombong. Sebelumya warga RT 02/01 Ikin, mengaku was – was dengan adanya getaran akibat pemasangan tiang pancang tersebut. “Saya sampai kaget, dikira ada gempa, tahunya getaran itu muncul dari pembangunan jembatan. Suara juga getaran keras, akhirnya menimbulkan genting rumah pada bergeser dan pada dinding rumah mengakibatkan keretakan,” ungkapnya.

Keluhan samapun dapat dirasakan Agus, salah satu warga kesehariannya berjualan didekat lokasi proyek pembangunan. Dia  mengaku sangat terganggu dengan adanya debu yang dihasilkan akibat pekerjaan jembatan itu. “Lihat saja debunya sampai tebal begini,seharuanya ada penanganan dari pemborong, dengan cara disiram air atau bagai mana lah usaha yang ditempuh, agar warga juga tidak merasa dirugikan,”keluh Agus.

Pihak ketua RT 02/01 Desa Cigombong, Acem, mengatakan sudah berkoordinasi dengan pihak perusahaan yang mengerjakan proyek tersebut yakni, PT Panggu Mas. “Getaran ini menurut pihak proyek karena operator alat berat yang kinerjanya dianggap tidak memuaskan, pihak perusahaan juga sudah meminta agar mengganti operator atau alat berat yang kini sedang mengerjakan pemasangan tiang pancang,”jelasnya.

Untuk permasalahan debu, ia sudah berkoordinasi pula agar secepatnya dilakukan penanganan. “Kami sudah meminta ke pihak pemborong agar memperhatikan dampak yang ditimbulkan, jangan sampai nantinya ada kejadian kejadian yang tidak diinginkan,” pungkasnya.

Deny | Dede Suhendar

Dugaan Penyempitan, Kecamatan Nanggung dan UPT Pengairan Bakal Ukur Ulang

0

Nanggung, Jurnal Inspirasi

Beredar adanya dugaan penyempitan lahan pengairan bantaran Kali Cicaung yang berlokasi di Kampung Babakan Cipetir RT 02 RW 07, Desa Batutulis, Kecamatan Nanggung  yang mengundang perhatian dan menimbulkan banyak pertanyaan warga sekitar. Pihak Yayasan Antam Bina Insani (ABI)  melalui bagian Sarpras, Arip membantah bahwa berdirinya bangunan di tanah milik Yayasan ABI itu tidak melakukan penyempitan ke lahan pengairan.

“Kami tidak berani tanah yang kami bangun itu sampai kalau sampai masuk ke sungai. Nah, kalau bangunan permanen milik Mang Urip yang biasa digunakan untuk usaha bengkel, mungkin bangunan bagian belakangnya masuk ke badan sungai,” bebernya.

Bahkan, sambung Arip, tanah yayasannya sudah banyak masuk ke lokasi pengairan. Ia menyebutkan, awalnya berdiri bangunan TPT dan jembatan, tadinya untuk perencanaan untuk mendirikan bangunan perumahan, tetapi belum tahu juga apakah nanti dibikin pasilitas gedung sekolah” Mengenai hal ini kami sudah kerjasama dengan desa dan kami tidak sembarangan karena sebelum dibangun tanah tersebut sudah diukur dengan melibatkan pihak BPN,” tuturnya.

Sementara, Sekretaris Camat Nanggung Hary Suharsono secepatnya bakal mengecek keberadaan dengan beredarnya informasinya adanya penyempitan di Kali Cicaung.”Permasalahan ini agar menjadi terang benderang dan tidak menimbulkan kecurigaan warga dan kami akan perintahkan Kasi Ekbang kemudian koordinasi dengan UPT pengairan untuk dilakukan pengukuran ulang di area  lahan Kali Cicaung  tersebut,” paparnya.

“Karena kami tugas di Kecamatan Nanggung terbilang masih baru,  tetapi akan  di upayakan untuk di cek lokasi untuk memerintahkan kasi Ekbang dan koordinasi dengan UPT Pengairan,” tukasnya.

Melalui sambungan teleponnya, Pengawas Irigasi wilayah Jasinga Apud mengaku, bahwa wilayah pengairan kali Cicaung yang menjadi berbatasan antara Kecamatan Nanggung dengan Kecamatan Leuwisadeng, UPT Pengairannya masuk ke wilayah Leuwiliang. Menurutnya, untuk irigasinya masuk ke daerah UPT Leuwilang dan aliran anak sungai Cikaniki masuk ke wilayah Kecamatan Leuwisadeng,” katanya.

Sementara, Kepala UPT Pengairan yang berkantor di Dramaga Pratama,  Hadri Sukmawijaya Guna saat di konfirmasi melalui pesan singkat WhatsAppnya belum bisa mejawab hingga berita diturunkan.

Arip Ekon

Pol PP Akan Pertanyakan Izin Perumahan Casablanca

0

Cijeruk, Jurnal Inspirasi

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kabupaten Bogor akan mempertanyakan kelengkapan izin Perumahan Casablanca Residence di Kampung Palasari RT 03 RW 06 Desa Palasari, Kecamatan Cijeruk menyusul adanya keluhan masyarakat beberapa waktu lalu, akibat dampak dari pembangunan tersebut.

Kepala Bidang Pengendalian dan Operasi Satpol-PP Kabupaten Bogor, Ruslan mengaku akan melihat langsung kondisi dilapangan terkait pembangunannya. Selain itu, kelengkapan izinnya pun akan menjadi perhatian pihaknya dalam upaya penegakan Perda.

“Kalau tidak mengantongi izin, kami akan stop pembangunannya, maka kami akan turun kelokasi untuk memastikan itu,” ujar Ruslan belum lama ini.

Sebelumnya, Pembangunan perumahan Casablanca Residence terus menuai protes warga karena berdampak banjir bagi perkampungan warga.Bahkan, akibat kejadian ini, warga pun pernah melakukan aksi protes terhadap manajemen pemasaran Perumahan Casablanca Residence.

Edi, warga setempat mengatakan, sebelum adanya pembangunan perumahan tersebut tempat tinggalnya belum pernah kebanjiran. Namun, karena pengembang menutup saluran air untuk persawahan, akibatnya ketika hujan turun, air meluap ke jalan dan membanjiri puluhan rumah yang berada di bawah jalan.

“Kita sudah pernah demo pengembangnya, karena keluhan kita ini belum pernah ditanggapi oleh mereka, sampai hari ini, makanya kalau hujan pasti banjir lagi, kita demo lagi, bila perlu kita minta pemerintah menutup dan meninjau ulang kembali pembangunan tersebut,” tandasnya.

Ketika dikonfirmasi ke pengembang oleh awak media, Sarmidi sebagai chip marketing, Casablanca Residence menanggapi santai adanya protes dari warga. Ia menuding banjir disebabkan oleh sampah yang menghambat aliran air,sehingga menyebabkan banjir, Namun hal ini kata dia telah selesai dimediasi dengan warga sekitar, dan akan memperbaiki kembali selokan air.

“Kalo masalah banjir, sudah kami adakan mediasi dengan warga, mungkin banjir akibat dari curah hujan yang cukup tinggi, serta banyaknya sampah yang terbawa oleh air sehingga menyebabkan banjir,dan pembangunan  perumahan inipun sudah memiliki ijin lengkap,”ucapnya.

Deny | Dede Suhendar

Fadli Zon Resmikan Mushola di SMPN 1 Megamendung

0

Megamendung, Jurnal Inspirasi

Mushola Nurul Fadli di SMPN 1 Megamendung, Desa Pasir Angin, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, menjadi salah satu bukti kepedulian para alumni di sekolah tersebut. Dikomandoi anggota DPR RI, Fadli Zon dan para alumni yang dulunya bersekolah di SMPN 1 Cisarua, mushola bekas ruangan penjaga sekolah itu secara resmi sudah bisa dipergunakan.

Fadli tiba di lokasi sekolah sekitar pukul 12.00 WIB dan langsung disambut tepuk tangan ribuan siswa. Sementara, Kepala SMPN 1 Megamendung, Yusup beserta Camat Megamendung, Kepala Desa Pasir Angin, Kepala UPT DLH Ciawi dan para Alumni Meganecis mendampingi Fadli hingga masuk ke mushola.

Usai meresmikan Mushola Nurul Fadli, Fadli mengatakan, adanya mushola itu merupakan hasil gagasan Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Megamendung beberapa hari lalu. Dimana, saat ini dapat terwujud dengan baik.

“Ahamdulillah, pak Yusup telah mewujudkan impiannya yang hari ini saya resmikan. Meskipun masih belum seratus persen selesai,” kata Fadli kepada wartawan.

Politisi Partai Gerindra ini berharap, keberadaan mushola ini bisa menjadi tempat para siswa khususnya yang beragama islam agar dapat melaksanakan ibadah dengan mudah, serta menjadikan sarana lainnya seperti tempat membaca Al Qur’an.

 “Siswa disekolah ini kan banyak, tapi sarana ibadahnya terbatas. Makanya, dengan adanya mushola baru ini bisa digunakan sebagai tempat ibadah dan belajar baca Al Qur’an,” ucapnya.

Fadli mengungkapkan, sebagai alumni dari SMPN Cisarua 1 yang sekarang jadi SMPN 1 Megamendung, ia dan para alumni merasa terpanggil untuk mendukung segala kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan sekolah. Terutama, mengenai pengadaan mushola serta kantor alumni.

“Apa yang diinisiasikan pak Yusup sebagai guru kami dulu, harus didukung. Terlebih mengenai sarana ibadah,” tuturnya.

Sementara, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Megamendung, Yusup mengucapkan terima kasih atas apa yang menjadi sumbangsih dari para alumni. Karena, tanpa dukungan dan sumbangsih serta kerja samanya tidak akan tercapai baik.

 “Sebenarnya sudah ada dua mushola disekolah ini, namun yang satu kecil. Karena itu, kami membuatkannya lagi mushola untuk siswa laki – laki. Apalagi kan siswa kami sangat banyak hampir sekitar seribu. Semoga dengan dua mushola ini  siswa bisa beribadah dengan leluasa,” tukasnya.

Dede Suhendar | Deny

PT Tirta Fresindo Jaya Dapatkan Lima Kali Predikat Ramah Lingkungan

0

Bogor, Jurnal Inspirasi

Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Peribahasa ini menjadi pedoman Mayora grup dalam mengembangkan sayap dan mencetak lapangan pekerjaan di berbagai daerah. Termasuk hadirnya pabrik PT Tirta Fresindo Jaya di Caringin, Kabupaten Bogor. Keberadaan pabrik harus bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan tidak boleh merusak lingkungan.

Industri Relation General Affair (IRGA), PT Tirta Fresindo Jaya (TFJ), Woko Wahtoto mengatakan bahwa pihaknya menjamin proses produksi pabrik TFJ di Desa Cimande Hilir, Kecamatan Caringin bebas polusi suara dan getaran. Woko memastikan, berdasarkan hasil uji laboratorium, getaran yang dihasilkan dari proses produksi pabrik masih jauh di bawah ambang batas normal.

“Artinya sangat kecil sekali. Tidak sampai mengganggu orang tidur atau istirahat,” ujarnya dalam rilis yang diterima Jurnal Bogor, Selasa (3/3).

Woko menjamin hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor. Pada 17 Juli 2019, DLH menggunakan jasa SYS LAB melakukan uji laboratorium terkait getaran produksi pabrik. Hasilnya: masih di bawah baku mutu dan tidak menimbulkan kerusakan atau keretakan pada rumah warga.

Hasil uji laboratorium itu juga yang memastikan jika terdapat rumah warga yang retak-retak, bisa disebabkan beberapa faktor. Antara lain karena kualitas standar bangunan yang rendah atau akibat gempa yang beberapa kali terjadi di wilayah Jawa Barat.

Tak hanya soal getaran, PT Tirta Fresindo Jaya juga telah menaati dan memenuhi regulasi pemerintah dalam hal pengelolaan udara (ambien). Serupa dengan uji getaran, ambien ini dilakukan dengan uji laboratorium rutin setiap enam bulan sekali. Faktanya: hasil uji lab udara ambien memenuhi baku mutu.

PT Tirta Fresindo Jaya bahkan mendapatkan peringkat BIRU pada Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dalam Pengelolaan Lingkungan yang dikembangkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) sebanyak lima (5) kali berturut-turut, periode 2013-2014, 2014-2015, 2015-2016, 2016 -2017, 2017 -2018, dan 2018-2019.

Sebagai informasi, PROPER dikembangkan oleh KLH sejak 1995, untuk mendorong perusahaan meningkatkan pengelolaan lingkungannya. Dari penilaian PROPER, perusahaan akan memperoleh citra/reputasi sesuai bagaimana pengelolaan lingkungannya. Citra tersebut dinilai dengan warna emas, hijau, biru, merah dan hitam. PROPER BIRU adalah perusahaan telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan atau peraturan yang berlaku (telah memenuhi semua aspek yang dipersyaratan oleh KLH). Peringkat ini diberikan kepada pabrik dengan nilai baik pada tata kelola air, penilaian kerusakan lahan, pengendalian pencemaran laut, pengelolaan limbah B3, pengendalian pencemaran udara, pengendalian pencemaran air, dan implementasi AMDAL.

Meski begitu, Woko terbuka atas hasil uji laboratorium SYS LAB yang menyebut tingkat kebisingan pabrik atau suara saat produksi sempat melampaui baku mutu. Pun terkait hal ini, pihaknya bergerak cepat memperbaiki. Proses perbaikan dan hasilnya pun telah dipastikan melalui surat hasil perbaikan kepada DLH dengan nomor surat No:001/MYR/TFJ Cimande/IRGA/VIII/2019.

“Sehingga kondisi kita saat ini, kualitas outlet IPAL memenuhi syarat baku mutu. Ambien udara memenuhi syarat baku mutu. Tingkat getaran memenuhi syarat baku mutu. Kualitas air sumur warga memenuhi syarat baku mutu. Kualitas air Sungai Cimande Hilir di titik down stream lebih baik dibanding di titik up stream. Kebisingan pun memenuhi syarat baku mutu,” paparnya.

Bayu |*

Stadion Pakansari Punya Pengalaman Internasional

0

Cibinong, Jurnal Inspirasi  

WAKIL  Bupati Bogor, H Iwan Setiawan, SE  menilai Stadion Pakansari punya pengalaman yang jelas dan sudah diakui FIFA sebagai venue yang layak untuk menggelar event sepakbola internasional.

Rudy Susmanto

“Pengalaman Stadion Pakansari yang akan diingat oleh masyarakat se Benua Asia adalah ketika Stadion yang berada di Kampung Cikempong, Kelurahan Pakansari, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor adalah sebagai venue utama Final cabang olahraga sepakbola Asian Games 2018,” beber Wakil Bupati Bogor,  H Iwan Setiawan, SE.  

Politisi Partai Gerindra Kabupaten Bogor ini mengatakan,  Stadion yang peletakan batu pertamanya oleh Rachmat Yasin ( Bupati Bogor 2008-2013 ) juga pernah menggelar event internasional lainnya seperti Piala AFF, Piala AFC dan beberapa pertandingan uji coba Timnas Garuda.   

“Stadion Pakansari yang berkapasitas 31 ribu penonton itu sangat layak ditetapkan jadi enam stadion utama untuk menggelar event Piala Dunia U 20 tahun 2021,” sergah Wabup Bogor.

Semua Muspida dan Masyarakat  di Kabupaten Bogor , sambung Wabup, sangat mendukung upaya Pemkab Bogor  yang tengah all out untuk meyakinkan  FIFA  menjadikan  Stadion Pakansari sebagai venue utama Piala Dunia U 20  tahun 2021.  

Hal yang sama dikatakan , Ketua DPRD Kabupaten Bogor,  Rudy Susmanto yang secara tegas mengatakan Pimpinan dan jajaran Anggota DPRD Kabupaten Bogor sangat mendukung  Stadion Pakansari jadi tuan rumah Piala Dunia U 20 tahun 2021.

“ Kami berharap FIFA memutuskan Stadion Pakansari yang sudah punya pengalaman Internasional ditetapkan sebagai venue utama Piala Dunia U 20 tahun 2021,” beber Rudy Susmanto.

Stadion Pakansari, kata Rudy, sebenarnya sudah memenuhi  berbagai aspek yang ditetapkan FIFA .

“Piala Dunia U 20  adalah hajatnya nasional. Kami tegaskan, semua masyarakat di Kabupaten Bogor akan sangat antusias untuk datang berbondong bondong menyaksikan semua laga di ajang Piala Dunia U 20,” tuturnya. 

Asep Syahmid            

Pemkab Anggarkan 300 Miliar Untuk Piala Dunia U 20

0

Cibinong, Jurnal  Inspirasi  

KUNJUNGAN  PSSI meninjau kota-kota yang menjadi kandidat tuan rumah Piala unia U-20 2021 kembali berlanjut. Pada Selasa, 3 Maret 2020, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan berkunjung ke tiga daerah sekaligus, menengok Stadion Pakansari Cibinong di Kabupaten Bogor, Stadion Wibawa Mukti Cikarang di Kabupaten Bekasi dan Stadion Patriot di Kota Bekasi.

Di Stadion Pakansari, Iriawan yang datang bersama Sekjen PSSI Ratu Tisha diterima Bupati Bogor Ade Yasin, Wakil Bupati Iwan Setiawan dan para perangkat kabupaten seperti Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga serta Ketua KONI dan Ketua PSSI Askab Bogor.

Bupati Bogor menyebut daerahnya bersemangat dan sangat siap begitu Stadion Pakansari disebut sebagai salah satu kandidat venue Piala Dunia U-20 2021.

“Kami terus melakukan koordinasi dengan Kemenpora dan Kementerian PUPR,” kata Ade Yasin dengan menekankan visi Bogor sebagai kabupaten yang bergiat mengembangkan sektor ‘sport tourism’.

Dalam paparannya, selain mempresentasikan akses jalan serta rute dari bandara, tol, menuju hotel dan stadion, Ade juga menunjukkan rencana Kabupaten Bogor membangun Tugu FIFA World Cup U-20 2021.

“Kami pun akan membenahi parkir truk yang selama ini semrawut di Sentul serta menyiapkan Pakansari sebagai stadion berstandar internasional,” ungkapnya.

Ade mengatakan, Pemkab Bogor menganggarkan Rp 300 miliar untuk persiapan pelaksanaan Piala Dunia U-20 2021 jika Stadion Pakansari ditunjuk sebagai salah satu tuan rumah.

Menanggapi paparan Ade Yasin, Iriawan menyatakan Kabupaten Bogor termasuk daerah yang cukup serius mempersiapkan diri menyambut Piala Dunia U-20 2021.

“Tapi terkait enam kota yang nanti dipilih sebagai tuan rumah, kami akan mendiskusikan semuanya dengan FIFA,” kata Iriawan.

Asep Syahmid