30.5 C
Bogor
Monday, November 10, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1567

Disperindag Pastikan Stok Bapok Aman

0

Cibinong | Jurnal Inspirasi
Meski status siaga terhadap virus Corona (Covid-19), Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Bogor memastikan persediaan bahan pokok aman di pasaran wilayah Bumi Tegar Beriman. Kepala Disperdagin Kabupaten Bogor, Nuradi mengatakan, persediaan bahan pokok (Bapok) khsusnya di toko modern masih aman.

“Saya sudah perintahkan staf untuk memantau Bapok ke toko swalayan atau modern dan grosir, alhamdullilah pada umumnya stok aman. Untuk di Pasar Rakyat saya juga sudah berkoordinasi dengan PD Pasar Tohaga dan hasilnya serupa,” ujar Nuradi kepada Jurnal Bogor, Selasa (17/3).

Mantan Sekretaris DPRD Kabupaten Bogor ini menerangkan, memang ada kenaikan harga pada sejumlah bapok akibat adanya Covid-19. “Harga relatif stabil kecuali rempah-rempah dan gula mengalami kenaikan. Kenaikan harga iti terjadi semenjak beberapa pekan belakangan ini,” terangnya.

Ia menjelaskan, kenaikan harga tersebut diakibatkan oleh faktor metode pasar yakni tingginya permintaan konsumen terhadap barang tersebut. “Iya, karena ada unsur kepanikan terhadap Corona, banyak masyarakat yang memborong gula dan rempah-rempah yang dipercaya dapat mengantisipasi terjangkitnya virus mematikan tersebut,” jelasnya.

Lebih lanjut pria berdarah Sumatera ini memaparkan, pihaknya akan mengambil langkah kebijakan bersifat imbauan kepada para pedagang, agar persediaan barang tetap aman. “Kami akan buat surat imbauan untuk pera pelaku usaha toko modern atau pedagang agar konsumen itu membeli barang yang sejenis dibatasi. Misalkan, membeli gula hanya dibolehkan maksimal dua bungkus saja,” paparnya.

Noverando H

Pesan Ade Yasin di HUT Pemadam Damkar Harus Profesional

0

Cibinong | Jurnal Inspirasi

Pemadam Kebakaran atau Fire Brigade, Selasa (17/03) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 101.  Tahun 2020 ini, Kabupaten Bogor dipercaya menjadi tuan rumah peringatan tingkat Jawa Barat.

“101 tahun usia yang sudah matang, saya mengajak semua pemangku kebijakan  menjadikan pemadam kebakaran sebagai perangkat daerah yang professional, modern dan terlatih,” kata Ade, kemarin.

Ade mengatakan, sebagai Satuan Perangkat Daerah (SKPD) barisan terdepan dalam memberikan perlindungan kepada  masyarakat dalam kondisi kedaruratan, pemadam kebakaran telah menunjukan kinerja yang luar biasa.

“Petugas Damkar selalu hadir dalam setiap kejadian yang membahayakan kondisi manusia, bertugas melebihi jam kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) umumnya dengan membangun kesiapsiagaan selama 24 jam, tanpa mengenal hari libur,” ujarnya.

Ade mengungkapkan, tugas dan fungsi (Tupoksi) Pemadam Kebakaran, bukan sekedar memadamkan saja, tapi banyak hal yang dikerjakan.

“Wilayah tugas pemadam kebakaran tidak hanya melakukan pemadaman saja, secara luas pemadam kebakaran juga terlibat aktif dalam berbagai upaya penyelamatan seperti membantu penanganan banjir, penaganan kecelakaan bahkan sampai kepada animal rescue,” katanya.

Ade pun menegaskan, budaya kerja tim pemadam merupakan contoh yang baik bagi ASN dalam lingkup pemerintah daerah.  “Dari sudut budaya kerja, pemadam kebakaran telah menjadi contoh yang baik bagi seluruh ASN. Apalagi mereka memiliki moto sangat menyentuh, di mana menjadi pemadam kebakaran bukanlah cita-cita melainkan panggilan jiwa. Pengabdian mereka layak mendapatkan apresiasi,” ungkapnya

Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran, Ma’mur mengatakan, kondisi saat ini, SKPD yang dipimpinnya itu masih kekurangan personil dan armada.

“Wilayah Kabupaten Bogor kan sangat luas ditambah jumlah penduduknya yang padat. Kondisi ini tentunya membutuhkan personil dan armada dengan jumlah ideal.Namun, untuk personil saat ini baru ada 300 orangan berikut staf,” katanya.

Namun demikian, untuk mensiasati kekurang personil dan armada, kata Ma’mur, sejak beberapa tahun lalu, Damkar telah membentuk delapan sektor di sejumlah wilayah.

“Pembentukan sektor itu tujuannya, agar ketika terjadi kebakaran bisa cepat ditangani sambil menunggu bantuan dari Posko Cibinong, sebagai pusat kendali dan bantuan dari tim Damkar wilayah lain,” tutupnya.

Mochamad Yusuf

Bima Arya Ngantor di Rumah

0

Bogor | Jurnal Bogor

Berstatus sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) sepulang dari Azerbaijan pada Senin (16/3). Walikota Bima Arya berkantor di rumah, sesuai dengan pedoman Kemenkes terhadap ODP, salah satunya mengenai isolasi di rumah selama masa inkubasi. Bima Arya pun kemudian memutuskan untuk melakukan aktivitasnya sebagai wali kota dengan bekerja dari rumah.

“Saya mengikuti instruksi dari Kemenkes dan Dinkes walaupun sampai saat ini tidak ada gejala, saya sehat, begitu turun dari pesawat langsung dicek suhu tubuhnya dan normal, tidak ada keluhan. Tapi sekali lagi untuk mengantisipasi tetap saya harus dipantau,” ujar Bima.

Tampak ruang bawah di kediaman Bima Arya dijadikan kantor untuk sementara waktu. Di sana sudah terpasang alat untuk melakukan teleconference guna memantau dan memberikan arahan-arahan untuk dinas, camat hingga lurah.“Selama bekerja di rumah, saya akan terus memonitor kondisi Kota Bogor. Besok saya juga akan melakukan video conference dengan dinas, camat, lurah, para kepala sekolah, kepala puskesmas, rumah sakit untuk memantau keadaan dan memberikan arahan,” terangnya.

Kendati dapat melakukan kerja jarak jauh atau di rumah selama masa pemantauan, Bima Arya menyebut masih ada keterbatasan. “Tapi selama masih dalam pemantauan itu bukan tidak boleh ke lapangan, tapi agak dibatasi turun ke lapangannya. Karena bagaimanapun pengendalian korona ini memerlukan koordinasi langsung dari saya, pak wakil dan semuanya. Walaupun ada yang kerjakan dari jarak jauh, tapi tetap ada keterbatasan,” ungkapnya.

Bima menyebut ada opsi yang ditawarkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk mengetahui hasil dirinya bebas dari virus Covid-19 tanpa harus menunggu 14 hari masa inkubasi.“Pak Gubernur bahkan meminta langsung saja bahwa Wali Kota Bogor menjalani tes khusus yang dinamakan proaktif tes yang hasilnya bisa diketahui 5-6 jam. Artinya begitu hasil tes itu keluar, Insya Allah saya bisa turun ke lapangan lagi. Lab-nya ada di Bandung. Doakan saja mudah-mudahan tidak ada apa-apa, kita ingin percepat dengan alat yang baru dari Provinsi Jawa Barat itu,” pungkasnya.

Fredy Kristianto

Anggota Dewan pun Tes Corona

0

Cibinong | Jurnal Inspirasi

Kekhawatiran terpapar virus Corona ternyata hinggap di 55 anggota DPRD Kabupaten Bogor. Rencananya, Kamis (19/3) besok, para wakil rakyat itu akan menjalani tes kesehatan. “Kita undang dari RSUD Cibinong untuk datang langsung ke DPRD melakukan pengecekan semua anggota dewan,” kata Ketua DPRD, Rudy Susmanto, Selasa (17/3).

Menurut politisi Partai Gerindra, upaya ini sebagai langkah antisipasi, bercermin pada salah satu anggota Kabinet Indonesia Maju yang terserang COVID-19, yakni Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. “Kita akan pastikan nanti, bahwa yang di DPRD apakah positif atau tidak. Karena, masyarakat hari ini melihat terhadap ciri-ciri virus corona. Hal ini bentuk bahwa kita sedang memerangi virus yang ganas tersebut,” jelasnya.

Rudy juga meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor menyemprotkan disinfektan di seluruh ruangan DPRD Kabupaten Bogor, pada hari yang sama. “Mulai kemarin kan, setiap yang masuk gedung dewan diberikan hand sanitizer juga dicek suhu tubuhnya. Ke depan harus di berikan disinfektan. Karena banyak ruangan di sini siapa saja yang berkunjung,” tutur Rudy.

Di samping itu, menurutnya upaya mencegah penularan COVID-19 juga dilakukan dengan cara menunda segala kegiatan studi banding ke luar daerah selama dua pekan. Dia mengaku tidak bisa menghentikan total segala kegiatan DPRD. Karena dia khawatir aspirasi masyarakat Kabupaten Bogor tidak terakomodir jika 14 hari tanpa kegiatan. “Kalau 14 hari tidak ada kegiatan sama sekali. Yang mengakomodir aspirasi masyarakat siapa? Kalau kunjungan dari masyarakat Kabupaten Bogor tetap kita terima, hanya jumlah orangnya dikurangi,” terangnya.

Asep Saepudin Sayyev |*

Terkait Corona, Bahan Pokok Bakal Dibatasi?

0

Jakarta | Jurnal Inspirasi

Satgas Pangan Polri meminta agar pembelian sejumlah bahan pokok dibatasi. Hal ini diberlakukan demi menjaga ketersediaan bahan pokok di tengah waspada virus Corona. Surat bernomor B/1872/III/Res.2.1/2020/Bareskrim tertanggal 16 Maret 2020 menyebut bahan pangan yang dibatasi, antara lain beras maksimal 10 kilogram (kg), gula 2 kg, minyak goreng 4 liter, dan mie instan sebanyak dua dus.

“Agar mengantisipasi tindakan spekulan dan untuk koordinasi lebih lanjut dapat mengirimkan informasi melalui email: satgaspanganpolri@gmail.com,” tulis surat yang ditandatangani oleh Ketua Satgas Pangan Polri Brigjen (Pol) Daniel Tahi Monang, Selasa (17/3).

Satgas Pangan, sambung dia, bersama stakeholders melakukan langkah-langkah untuk menjamin ketersediaan pangan, serta menjamin kelancaran distribusinya dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendukung program Gugus Tugas percepatan penangan corona virus. Menanggapi hal itu, para pengusaha ritel mengaku akan mematuhi aturan pembatasan pembelian bahan pangan. Ketua Komite Ritel Bidang Perdagangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Tutum Rahanta menyebut imbauan Satgas Pangan mulai diterapkan pekan ini.

“Rasanya ada yang sudah mulai efektif karena ini sudah imbauan. Ibaratnya ini perintah ke kami. Jadi, kami hanya melaksanakan aturan untuk masyarakat ini,” ungkap Tutum. Tujuan kebijakan di atas, ia melanjutkan agar masyarakat tidak membeli bahan pangan secara berlebihan, mencegah tindakan spekulan oleh pedagang, hingga pengambilan keuntungan di tengah kekhawatiran virus corona.

Menurutnya, para pengusaha memaklumi imbauan tersebut dan tidak akan keberatan melaksanakannya. “Karena memang diperlukan untuk menenangkan pasar dengan membeli sesuai stok normal, sehingga semua punya akses yang sama dengan jumlah wajar,” katanya. Hanya saja, Tutum memberi catatan agar pemerintah dan Satgas Pangan Polri turut memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Apalagi, imbauan ini berasal dari Satgas, agar tak ada keberatan dari masyarakat kepada kebijakan yang diterapkan pengusaha ritel ke depan.

Di sisi lain, Tutum mengaku memang kekhawatiran virus corona sempat membuat masyarakat panik, sehingga melakukan pembelian dengan jumlah banyak. Hal ini membuat permintaan akan pasokan beberapa barang meningkat pesat.
“Semua bahan pangan sebenarnya permintaannya meningkat karena virus corona, hampir semuanya, kecuali gula. Kalau itu (gula) lebih karena persoalan lain, pasokannya kurang, sehingga harga mahal. Barang lain tentu seperti masker, hand sanitizer, dan barang kebersihan lainnya,” jelasnya.

Namun pemerintah membantah, telah menginstruksikan Satgas Pangan Polri untuk meminta para pedagang pasar maupun asosiasi ritel membatasi pembelian bahan panganan pokok di tengah mewabahnya Virus Corona. 

Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengatakan hal tersebut. Ditegaskannya, saat ini, pemerintah justru masih berkoordinasi dengan para pelaku usaha tersebut mengenai kondisi stok bahan pangan pokok sebenarnya. “Enggak ada (membatasi), justru sekarang ini Pak Menko (Airlangga Hartato) perintahkan kami segera diskusi koordinasi dengan teman-teman Aprindo, Hippindo dan Gapmmi. Kita akan undang besok untuk memastikan kembali jaminan stok pasokan dan stabilitas harga,” kata dia.

Asep Saepudin Sayyev |*

DPRD Sesalkan Lambatnya Pencairan Jadup

0

Cibinong | Jurnal Inspirasi

Pencairan bantuan jatah hidup (Jadup) yang sampai sekarang belum terealisasi mendapatkan sorotan dari DPRD Kabupaten Bogor. Wakil rakyat itu mendesak semua persoalan terkait data penerima yang menjadi penyebab lambatnya pencarian diselesaikan cepat, karena pengungsi yang jumlahnya mencapai ribuan jiwa itu sangat membutuhkan bantuan.

“Bencana yang menimpa Kabupaten Bogor di tahun 2020 ini datang bertubi-tubi, terakhir ini kita disibukan dengan merebaknya penyebaran virus Corona. Tapi, bukan berarti persoalan di empat kecamatan di wilayah barat yang terkena musibah bencana banjir bandang dan tanah longsor terabaikan,” kata Wakil Ketua DPRD Agus Salim, kepada Jurnal Bogor, Selasa (17/03).

Politisi PKS itu meminta, Dinas Sosial serta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) yang diberi tugas mendata jumlah pengungsi secepatnya menyelesaikan tanggungjawabnya. Apalagi Jadup itu sudah dijanjikan kepada korban bencana.

“Kalau ada hambatan cepatlah diselesaikan. Dananya kan sudah ada di APBD di pos Biaya Tak Terduga (BTT). Ini memang bagian dari ujian, tapi harus ditangani sampai tuntas,” tegasnya.

Anggota DPRD dari daerah pemilihan (Dapil) V Kabupaten Bogor Aan Triana Al Muharom pun ikut  menyesalkan, lambatnya pencairan dana bantuan Jadup untuk pengungsi korban bencana alam di Kecamatan Sukajaya, Cigudeg, Nanggung dan Jasinga..

“Bencana kan hampir tiga bulan berlalu, sungguh ironi sekali, pendataan jumlah pengungsi yang menjadi dasar pencairan Jadup sampai sekarang belum beres. Kan data sudah disampaikan para kepala desa, ketika masa tanggap darurat berakhir,” ungkapnya.

Aan membenarkan, bantuan Jadup senilai Rp 10.000/hari untuk setiap jiwa sangat dibutuhkan pengungsi, kenapa ?, karena sejak terjadi bencana sampai sekarang mereka belum bisa mencari nafkah. Alhasil, untuk hidup sehari-hari masih bergantung pada bantuan logistic dari relawan baik perorangan maupun organisasi.

“Kondisi pengungsi yang tinggal di tenda –tenda sangat memprihatinkan dan belum siap bekerja, misalnya bertani atau berdagang keluar, fikiran mereka masih belum focus. Ini bukan cerita ngarang, kalau tak percaya silakan datang ke tenda pengungsian, untuk melihat langsung kondisi kehidupan para pengungsi,” katanya.

Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Sri Mulyani, diberita Jurnal Bogor edisi Selasa (17/03) membenarkan, jatah hidup untuk pengungsi korban bencana alam di empat kecamatan di wilayat barat Kabupaten Bogor belum bisa dicairkan, karena data penerima masih diverifikasi lagi.

“Dari empat kecamatan baru Jasinga dan Cigudeg yang datanya sudah diajukan. Itu pun harus dicroscek lagi dengan cara mencocokan dengan data di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil),” ungkapnya.

Data penerima bantuan hidup itu, kata Sri diusulkan kepala desa melalui kecamatan. “Jadi semua data pengungsi yang akan menerima bantuan jatah hidup itu disampaikan ke dinas itu melalui camat,” tutupnya.

Mochamad Yusuf

Pemkot Pastikan Bisa Tangani Corona

0

Bogor | Jurnal Inspirasi

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus memastikan fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Bogor mampu menangani kondisi siaga Covid-19 atau Corona. Pemkot berkomunikasi dengan DPRD Kota Bogor untuk mengalokasikan dana tidak terduga dalam upaya pencegahan penyebaran virus ini.

“Kami berkomunikasi dengan dewan akan mengupayakan untuk mengalokasikan dana tidak terduga untuk pencegahan corona ini. Ini segera diproses, sudah disampaikan kepada Ketua Dewan yang pada prinsipnya tentu sangat mendukung,” katanya.

Namun, persoalannya bukan hanya  ketersediaan dana, tetapi stoknya, barangnya juga minim “Di seluruh daerah mengeluhkan hal yang sama, ketersediaan masker, hand sanitizer, alat deteksi suhu tubuh dan lain sebagainya. Karena itu ini masih terus dikoordinasikan,” ujar Bima kepada wartawan.

Menurut dia, besaran anggaran yang diajukan, kata Bima, paling tidak sekitar Rp1 miliar hingga Rp2 miliar. “Itu memungkinkan, kita masih hitung-hitung ya. Tapi tentu dengan persetujuan DPRD, ini masih dikomunikasikan,” katanya.

Menurutnya, pemkot akan mengalokasikan dana tersebut ketika ada kebutuhan untuk ruang isolasi dan alat pelindung diri dan lain sebagainya.

Fredy Kristianto

Pencegahan Virus Covid 19 di Cisarua Masih Lemah

0

Cisarua | Jurnal Inspirasi

Instruksi pemerintah dan Bupati Ade Yasin agar sigap terhadap upaya pencegahan virus Corona (Covid-19) dirasakan masih lemah dilakukan oleh pemerintah tingkat kecamatan. Yang terpantau, di Kecamatan Cisarua misalnya, penyediaan seperti masker dan cairan sanitizer masih diabaikan. Petugas kantor kelurahan dan kecamatan terkesan cuek terhadap hal tersebut.

Hal ini menyebabkan adanya kritik dari beberapa kalangan masyarakat di Cisarua. Mengingat virus covid 19 tersebut merupakan virus yang berbahaya. Terlebih, wilayah Cisarua atau Puncak merupakan kawasan yang banyak dikunjungi oleh wisatawan dari Jabodetabek. “Saya dan teman teman melakukan pengamatan di wilayah Cisarua, termasuk ke Kantor Kecamatan dan kelurahan. Dari hasil sidak secara mandiri itu. Di PDAM, kelurahan, Indomaret, Bank BRI. Hanya bank BRI lah yang sudah siap mengikuti instruksi pemerintah, mereka telah menyediakan cairan sanitizer dan alat pengukur suhu tubuh. Sementara yang lainnya masih belum sesuai instruksi,” ujar salah seorang tokoh Cisarua, Jatnika.

Sementara itu, adanya dorongan untuk peduli terhadap pencegahan virus Corona ini, Jatnika dan beberapa temannya membagikan masker kepada masyarakat yang ditemuinya. Warga pun menyambut secara antusias. “Itu merupakan kepedulian kami, pencegahan itu sangat penting. Kita berharap Pemkab Bogor supaya mempertegas terhadap pemerintahan yang ada di daerah untuk melakukan upaya terhadap pencegahan Covid 19,” pungkasnya.

Ditempat terpisah, salah seorang pengusaha wisata, merasa kesusahan untuk mendapatkan masker. “Kemana kami untuk mendapatkan masker. Kami membutuhkan sedikitnya 50 masker untuk karyawan kami.  Seharusnya pemerintah disini turun tangan untuk memberikan masker kepada masyarakat,” kata lelaki tersebut.

Dadang Supriatna

Takut Corona, Daftar Nikah Sepi

0

Ciampea  | Jurnal Inspirasi

Adanya virus Corona ternyata berdampak terhadap pendaftaran nikah. Seperti di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ciampea, selain sepi yang daftar nikah, juga pihak KUA membatasi jumlah yang mengantarkan pengantin, hanya wali nikah dan saksi serta Petugas KUA saja. “Jadi sesuai imbauan pemerintah bahwa untuk mengantisipasi penularan Covid-19 pihak KUA membatasi jumlah orang yang mengantarkan pengantin. Disarankan pengantin, wali nikah dan saksi saja yang boleh menghadiri  saat akad nikah,”kata Kepala KUA Kecamatan Ciampea, Herman, kemarin.

Herman juga menyarankan, bagi warga yang ingin melaksanakan pernikahan, apalagi menyelangarakan pesta pernikahan secara besar-besaran diharapkan untuk mengantisipasi  penyebaran Covid 19. “Saya harapkan mengadakan secara sederhana saja hindari perkumpulan banyak orang untuk mengantisipasi peredaran Corona,” kata Herman.

Dia menjelaskan, untuk di KUA Kecamatan Ciampea pada bulan ini yang daftar nikah turun yang sebelumnya mencapai 120 pendaftar. Namun untuk saat ini pasca adanya Corona bulan ini hanya 40 orang saja yang daftar nikah. “Dan kalau memang dipaksakan sebaiknya menyiapkan alat kebersihan dan menyediakan handsanitizer agar terhindar dari Covid-19, karena kita gak tahu kan. Hal itu bentuk antisipasi dan sebaiknya dalam kondisi seperti ini untuk menunda dulu pernikahan,”pungkasnya.

Cepi Kurniawan

Ciampea Dirikan Posko Deteksi Dini Corona

0

Ciampea  | Jurnal Inspirasi

Untuk mengantisipasi mewabahnya virus Corona (Covid-19) masuk ke wilayah Ciampea, Pemerintah Kecamatan Ciampea dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor melalui Puskesmas Ciampea mendirikan Posko Diteksi Dini Pencegahan Penularan Covid 19 yang didirikan di halaman Puskemas. Camat Ciampea, Chaerudin Felani mengatakan, posko ini didirikan sebagai upaya antisipasi penyebaran Covid-19 di wilayah Ciampea.

Alasannya kata Camat, baru-baru ini telah beredar informasi di wilayah Ciampea, Desa Cihideung Udik dalam website Dinkes Pemprov Jabar ada warga berusia 26 tahun laki-laki dalam PDP Corona, meskipun sampai sejauh ini tidak ditemukannya warga yang PDP Covid-19 itu. “Posko didirikan sebagai upaya untuk mengantisipasi pencegahan penyebaran Covid 19 di wilayah Kecamatan Cimapea,” kata Camat Ciampea Chaerudin Felani, kepada Jurnal Bogor, kemarin.

Posko itu dirikan menyusul juga imbauan pemernitah pusat agar ada upaya antisipasi penyebaran virus Corona itu dilakukan oleh semua pihak. “Jadi mari kita bersama-sama untuk melawan penyebaran Covid-19 di wilayah masing-masing dengan menjaga kebersihan, dan sementara tidak bepergian ke tempat keramaian,” kata Cahaerudin.

Sementara Kepala Puskesmas Ciampea, Budi Suarman mengatakan, posko deteksi dini dirikan juga untuk warga yang ingin berobat. Sehingga warga sebelum masuk ke Puskesmas akan diperiksa suhu tubuh dan bagi pasien yang ingin berobat jika mengalami gejala mirip Covid-19 akan dilakukan pemeriksaan di posko).

“Ini salah satu upaya agar pasien yang di dalam puskesmas itu tidak tercampur pemeriksaannya dengan pasien yang memiliki riwayat demam. Alhamdulillah sampai saat ini belum ada yang terdeteksi jika pun ada akan kita langsung rujuk ke rumah sakit (RSUD Leuwiliang) agar dilakukan penanganan khusus,”ungkapnya. Budi mengatakan, posko itu didirikan rencananya selama 14 hari setelah pemerintah pusat menetapkan kewaspadaan darurat Covid 19. “Saya juga mengimbau agar masyarakat rajin mencuci tangan, memakai masker dan hindari keramaian. Seseorang lebih baik berdiam dulu dan jika mengalami gejala demam segera pergi ke dokter untuk berobat,” pungkasnya.

Cepi Kurniawan