26.6 C
Bogor
Friday, March 29, 2024

Buy now

spot_img

Terkait Corona, Bahan Pokok Bakal Dibatasi?

Jakarta | Jurnal Inspirasi

Satgas Pangan Polri meminta agar pembelian sejumlah bahan pokok dibatasi. Hal ini diberlakukan demi menjaga ketersediaan bahan pokok di tengah waspada virus Corona. Surat bernomor B/1872/III/Res.2.1/2020/Bareskrim tertanggal 16 Maret 2020 menyebut bahan pangan yang dibatasi, antara lain beras maksimal 10 kilogram (kg), gula 2 kg, minyak goreng 4 liter, dan mie instan sebanyak dua dus.

“Agar mengantisipasi tindakan spekulan dan untuk koordinasi lebih lanjut dapat mengirimkan informasi melalui email: satgaspanganpolri@gmail.com,” tulis surat yang ditandatangani oleh Ketua Satgas Pangan Polri Brigjen (Pol) Daniel Tahi Monang, Selasa (17/3).

Satgas Pangan, sambung dia, bersama stakeholders melakukan langkah-langkah untuk menjamin ketersediaan pangan, serta menjamin kelancaran distribusinya dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendukung program Gugus Tugas percepatan penangan corona virus. Menanggapi hal itu, para pengusaha ritel mengaku akan mematuhi aturan pembatasan pembelian bahan pangan. Ketua Komite Ritel Bidang Perdagangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Tutum Rahanta menyebut imbauan Satgas Pangan mulai diterapkan pekan ini.

“Rasanya ada yang sudah mulai efektif karena ini sudah imbauan. Ibaratnya ini perintah ke kami. Jadi, kami hanya melaksanakan aturan untuk masyarakat ini,” ungkap Tutum. Tujuan kebijakan di atas, ia melanjutkan agar masyarakat tidak membeli bahan pangan secara berlebihan, mencegah tindakan spekulan oleh pedagang, hingga pengambilan keuntungan di tengah kekhawatiran virus corona.

Menurutnya, para pengusaha memaklumi imbauan tersebut dan tidak akan keberatan melaksanakannya. “Karena memang diperlukan untuk menenangkan pasar dengan membeli sesuai stok normal, sehingga semua punya akses yang sama dengan jumlah wajar,” katanya. Hanya saja, Tutum memberi catatan agar pemerintah dan Satgas Pangan Polri turut memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Apalagi, imbauan ini berasal dari Satgas, agar tak ada keberatan dari masyarakat kepada kebijakan yang diterapkan pengusaha ritel ke depan.

Di sisi lain, Tutum mengaku memang kekhawatiran virus corona sempat membuat masyarakat panik, sehingga melakukan pembelian dengan jumlah banyak. Hal ini membuat permintaan akan pasokan beberapa barang meningkat pesat.
“Semua bahan pangan sebenarnya permintaannya meningkat karena virus corona, hampir semuanya, kecuali gula. Kalau itu (gula) lebih karena persoalan lain, pasokannya kurang, sehingga harga mahal. Barang lain tentu seperti masker, hand sanitizer, dan barang kebersihan lainnya,” jelasnya.

Namun pemerintah membantah, telah menginstruksikan Satgas Pangan Polri untuk meminta para pedagang pasar maupun asosiasi ritel membatasi pembelian bahan panganan pokok di tengah mewabahnya Virus Corona. 

Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengatakan hal tersebut. Ditegaskannya, saat ini, pemerintah justru masih berkoordinasi dengan para pelaku usaha tersebut mengenai kondisi stok bahan pangan pokok sebenarnya. “Enggak ada (membatasi), justru sekarang ini Pak Menko (Airlangga Hartato) perintahkan kami segera diskusi koordinasi dengan teman-teman Aprindo, Hippindo dan Gapmmi. Kita akan undang besok untuk memastikan kembali jaminan stok pasokan dan stabilitas harga,” kata dia.

Asep Saepudin Sayyev |*

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles