27.8 C
Bogor
Tuesday, July 1, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1553

Azril dan Rafqi Termotivasi untuk Lebih Baik

Bogor, Jurnal  Inspirasi  

Sukses meraih satu medali emas, dan satu medali perak dari kategori lead dan speed klasik putra usia 6 hingga 10 tahun pada Sirkuit Panjat Tebing Kota Bogor Seri 1 tahun 2020, tidak lantas membuat pemanjat pemula binaan Eiger Climbing Club (ECC) Bogor-Depok, Rafqi Firdaus yang juga pelajar di kelas III B Sekolah Dasar (SD) Negeri Ciseeng 1 Kabupaten Bogor puas. Namun hasil yang diraihnya tersebut akan jadi motivasi untuk bisa lebih baik lagi.

Begitu juga sebaliknya dengan kaka kandung Rafqi Firdaus, yakni Muhammad Azril Ramadan, yang berhasil meraih dua medali perunggu dari kategori lead dan speed klasik putra usia 11 hingga 14 tahun pada sirkuit tersebut, tidak langsung jumawa. Tapi prestasi yang telah diraihnya itu, harus jadi pemicu supaya lebih baik.

“Hasil yang kita raih di sirkuit panjat tebing kelompok umur Kota Bogor seri 1 tahun 2020 lalu, akan jadi motivasi kami untuk bisa lebih baik,” ujar Azril Ramadan, yang ditemani adik kandungnya Rafqi Firdaus, di SMA YPHB Bogor, akhir pekan kemarin.

Anak pertama dari pasangan Dedi Apriyandi dan Lin Kurniasari ini menjelaskan, jika prestasi yang mereka di sirkuit tersebut, adalah buah dari kerja keras mereka selama berlatih dibawah pembinaan pelatih panjat tebing Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kota Bogor, dan ECC Depok-Bogor, Siti Robiah.

“Ini adalah buah dari kerja keras kami selama berlatih. Jadi prestasi ini juga akan jadi motivasi kami untuk bisa lebih baik, dan akan lebih giat lagi dalam berlatih, supaya menjadi atlet penjat tebing yang andal untuk Kota Bogor,” pungkas pelajar yang duduk di bangku kelas tujuh A SMP Angkasa Bogor itu.

Asep Syahmid

Corona Masuk Indonesia

Jakarta, Jurnal Inspirasi

Pemerintah yang bersikukuh masih bebas virus Corona, kini akhirnya memberikan penjelasan positif virus Corona dan menjadi kasus pertama yang ditemukan di Tanah Air. Dua warga negara Indonesia (WNI) yang suspect Corona itu tinggal di Perumahan Studio Alam, Sukmajaya, Kota Depok setelah ikut berdansa di Klub Paloma, Menteng, Jakarta Pusat.

Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyampaikan langsung adanya dua orang perempuan yang berusia 64 tahun dan 31 tahun yang usai melakukan kontak dengan seorang warga negara Jepang yang datang ke Indonesia. WN Jepang tersebut terdeteksi virus corona usai meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia.

“Ternyata orang (WN Jepang, red) yang terkena virus Corona berhubungan dengan 2 orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun,” kata Jokowi di Istana Negara, Senin (2/3). “Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif Corona,” ujar Jokowi di Istana Negara.

Sedangkan Menkes menjelaskan kronologi 2 WNI terkena virus Corona dari WN Jepang. Dalam penjelasannya di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Senin (2/3), Menkes menyebut semua berawal ketika satu di antara 2 WNI ini, yakni si putri, berdansa dengan WN Jepang yang menularkan virus Corona. Kemudian, si WN Jepang setelah beberapa hari berikutnya mengabarkan bahwa dia terkena virus Corona. “Pemerintah Indonesia tidak menutupi soal kasus virus corona di Indonesia,” kalau negatif ya negatif dan kalau memang positif ya positif,” jelas Terawan.

Sekretaris Ditjen P2P Kemenkes Achmad Yurianto menjelaskan, seorang WNI berjenis kelamin perempuan yang tertular virus Corona usai berdansa bersama kelompoknya. Saat dansa berlangsung, ada 50 peserta dan itu dari berbagai negara.

“Tanggal 14 Februari ada kegiatan dansa dan itu secara periodik. Dan pasangan dansanya adalah warga Jepang yang tinggal di Malaysia, setelah selesai dansa kurang lebih 50 orang dan itu multinasional maka tanggal 16 Februari, si wanita mengeluh batuk dan agak panas, kemudian berobat ke dokter dan oleh dokter berobat tidak perlu dirawat,” ujar Achmad Yurianto.

Yuri mengungkap jika lokasi dansa terletak di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Awalnya si perempuan ini dirawat di rumah, akhirnya penyakit menular ke ibunya. Si anak mengeluh batuk setelah kontak dengan WN Jepang. Tak lama kemudian, virus menular ke si ibu. Kini, kediaman mereka diisolasi.

Sementara Pemkot Depok menggelar jumpa pers soal warganya yang tertular virus Corona. Dua orang yang kena virus Corona itu tinggal di Perumahan Studio Alam. Perumahan itu, kata Idris, eksklusif. Saat ini Pemkot Depok sedang melakukan tracking kedua orang positif Corona itu. “Kedua orang itu juga diketahui sempat dirawat di RS Mitra Keluarga. Pemkot Depok akan mengecek satu per satu perawat yang berinteraksi dengan 2 orang positif Corona itu,” kata Wali Kota Depok Mohammad Idris Abdul Somad dalam jumpa pers di Balai Kota Depok, Jalan Margonda, Depok, Senin (2/3).

Kondisi ini menguatkan peringatan para pakar kesehatan yang ditepis pemerintah karena menilai tidak adanya kasus positif virus Corona di Indonesia. Situasi ini pun menjadi sesuatu yang mengejutkan mengingat kedekatan antara Indonesia dengan China.  Sebelumnya, Profesor Harvard sempat menyebutkan jika di Indonesia seharusnya sudah ada kasus positif virus Corona berdasarkan analisa lalu lintas penerbangan dari dan ke Wuhan, China. 

Asep Saepudin Sayyev |*

Bogor Antisipasi Corona

Bogor, Jurnal Inspirasi

Pemerintah Kota dan Kabupaten Bogor merespon cepat keberadaan virus Corona. Walikota Bogor Bima Arya dan Bupati Ade Yasin mengeluarkan instruksi tentang peningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Ada delapan poin instruksi yang disampaikan Bima Arya Kota Bogor dalam mengantisipasi penularan infeksi Virus Corona, Senin (2/3). Pertama, ia menginstruksikan Dinas Kesehatan, Puskesmas, Camat dan Lurah agar lebih gencar melakukan sosialisasi, baik secara langsung kepada warga maupun melalui semua kanal media terkait antisipasi penularan dan pencegahan Virus Corona.

 “Puskesmas agar lebih meningkatkan pemantauan di wilayah untuk melakukan deteksi dini virus Corona dan terus lakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk setiap kemungkinan kasus Corona. Ketiga, Dinas Kesehatan agar melakukan pengecekan ulang ke semua Rumah Sakit terkait kesiapsiagaannya. Termasuk sarana ruang isolasi tekanan negatif, sarana prasarana alat pelindung diri (APD) lengkap, SDM dan alur SOP,” ungkap Bima Arya.

Bima meminta kepada semua Rumah Sakit di Kota Bogor untuk siap menghadapi kemungkinan penyebaran Covid-19 di Kota Bogor. “Tingkatkan kesiapsiagaan dengan melengkapi APD dan ruang isolasi, sesuai aturan dari Kemenkes. Saya minta Dinas Kesehatan segera membentuk Posko siaga 24 jam untuk menerima laporan apabila ada pasien yang terindikasi Covid-19,” tandasnya.

Untuk warga, kata Bima, agar menghindari kontak langsung dengan orang yang baru pulang dari daerah atau negara terjangkit wabah Covid-19 dalam rentang waktu 28 hari sejak kedatangannya di Indonesia.

“Juga menghindari bepergian ke daerah atau negara yg dinyatakan wabah Covid-19. Kami juga Mengajak masyarakat untuk menjadikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai gaya hidup untuk mencegah penyebaran penyakit menular,” pungkasnya.

Untuk setiap informasi terkait dugaan virus Corona Pemkot membuka layanan sambungan cepat 24 jam 119 atau Posko layanan kegawatdaruratan medis 0251-8363335 dan WhatsApp 08111116093.

Sementara Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, telah siap mengantisipasi penyebaran virus corona yang telah masuk diwilayah perbatasan dari Bumi Tegar Beriman tersebut. Dimana diketahui, dua warga Kota Depok, Jawa Barat, dinyatakan positif virus corona yang telah menewaskan ratusan jiwa di negeri China tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Mike mengatakan, sebelum adanya dua warga Kota Depok yang dinyatakan positif terjangkit virus Corona, Dinkes Kabupaten Bogor telah jauh-jauh hari telah siap menghadapi serangan virus mematikan tersebut.

“Kalau kita sih sesuai intruksi dari ibu Bupati Bogor, Hj. Ade Yasin sudah mengimbau kepada kami di Dinkes dalam menghadapi virus Corona tersebut,” ujar Mike saat dihubungi Wartawan, Senin (2/3/).

Ia menerangkan, imbauan yang disampaikan oleh orang nomor satu di Bumi Tegar Beriman itu, usai mendatangi kediaman Yusuf Azhar (21) warga Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor yang sebelumnya telah menjalani observasi selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau, karenadiduga terinfeksi virus Corona setelah dirinya tiba dari Wuhan, China beberapa waktu lalu.

“Penyampaian ibu Bupati soal virus Corona sudah beberapa waktu lalu, sewaktu beliau (Bupati,red) mendatangi warganya yang diduga terjangkit virus mematikan tersebut, namun dinyatakan negatif usai dilakukan Observasi selama 14 hari oleh pemerintah pusat di Natuna itu,” tegasnya. 

Menurutnya, usai mendapat imbauan itu Dinkes Kesehatan Kabupaten Bogor langsung siap siaga menghadapi virus Corona.

“Saya juga sudah umumkan ke semua Rumah Sakit (RS) hingga Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di tiap-tiap Kecamatan yang berada di Kabupaten Bogor,” jelasnya.

Selain itu, sambungnya, untuk 40 Puskesmas yang ada di bawah naungan Dinkes ini, dirinya juga telah meminta agar selalu memberikan sosialiasi ke warganya melalui program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

“Kalau himbauan ke Puskesmas melalui program PHBS itu agar selalu memberi imbauan ke masyarakat agar jangan lupa dengan program itu dalam menghadapi virus corona ini,” paparnya.

Mike yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama RSUD Cileungsi itu memastikan, untuk seluruh RSUD milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor juga telah menyiapkan ruang isolasi apabila ada warga Bumi Tegar Beriman yang diduga terinfeksi virus asal Wuhan, China.

“Semua RS sudah ada ruangan isolasi khusus bila ada warga Kabupaten Bogor khususnya yang terindikasi virus Corona tersebut,” tandasnya.

Fredy Kristianto | Noverando H

Cerita di Balik Rapat Umum Mendagri dengan Kepala Desa se – Jawa Barat di SICC

Babakan Madang, Jurnal Inspirasi

Senin, pekan pertama Maret 2020, suasana Sentul International Convention Centre (SICC), yang berlokasi di Desa Kadumangu, Kecamatan Babakan Madang, penuh sesak dengan hadirnya sekitar 7.809 kepala desa dari 19 kabupaten di Jawa Barat.

Kehadiran ribuan kepala pemerintahan terbawah dalam struktur pemerintahan di Indonesia itu tujuannya untuk mendengarkan pemaparan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian serta  Menteri Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi(Mendes PDTT) Abdul Hakim Iskandar, Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhamad Yusuf Ateh.

“Kehadiran para kepala desa se- Jawa Barat di SICC ini sangat penting, karena di forum ini kami akan membahas dan memaparkan soal Dana Desa (DD) untuk pemerataan pembangunan sampai tingkat desa,” kata Mendagri.

Mantan Kapolri itu mengatakan, program DD yang dikucurkan pemerintah pusat mulai tahun 2014 itu, karena pemerintan ingin membangun Indonesia tak hanya di pusat kota saja, tapi harus dimulai dari pinggir. “Anggaran untuk membangun Indonesia dari desa sudah digelontorkan pemerintah pusat sejak tahun 2014 sampai sekarang masih berlanjut,” ujarnya.

Pembangunan mulai dari desa, kata Tito pun, selain untuk percepatan pemerataan pembangunan, program yang dibiayai DD itu untuk mengurangi arus perpindahan penduduk dari desa ke kota atau urbaninsasi dan pengangguran.

“Nah, sekarang ada perubahan skema dalam mekanisme penyaluran dana, di mana  pada tahun ini dananya langsung ditranfer kerekening desa. Ini dilakukan, semata-mata untuk memotong rantai birokrasi agar tidak terlalu panjang, sehingga desa lebih leluasa mengelola anggaran, tanpa mampir ke instansi atas seperti sebelumnya,” jelasnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta kKementerian Keuangan (Kemenkue), khusus Provinsi Jawa Barat diberikan anggaran lebih untuk pembangunan desa. “Ada beberapa alasan, kenapa saya minta anggaran lebih, karena wilayah  Jawa Barat itu sangat luas, sementara jumlah desanya sedikit. Alhasil, anggaran yang dialokasikan DD itu hampir semuanya untuk infrastruktur, akibatnya tak beres-beres,” katanya.

Di provinsi lain, kata RK, anggaran DD sudah ada yang dialokasikan untuk  pemberdayaan masyarakat, ekonomi, dan sosial. “Makanya  Saya mohon ada pertimbangan dari Kementerian Keuangan agar factor kepadatan penduduk itu bisa dijadikan dasar untuk penambahan anggaran bagi Jawa Barat,” tutup RK menegaskan. 

Mochamad Yusuf

Usung Tema Peduli dan Berbagi, HUT PDAM ke -39 Digelar Sederhana

Cibinong, Jurnal Inspirasi

Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) PDAM Tirta Kahuripan ke – 39, Senin (02/03) berlangsung sederhana, tak ada selebrasi berlebihan di acara tahunan yang dihelat di lobi perusahaan yang dipimpin Hasanudin Tahir itu.

“Perayaan yang sederhana ini sejalan dengan kondisi Kabupaten Bogor, yang masih dalam suasana berduka, karena terjadinya bencana di awal tahun 2020 ini,” kata Sekretaris Daerah Burhanudin, usai menerima potongan nasi tumpeng dari Direktur Umum PDAM Evie Pancawati, kemarin.

Burhanudin mengatakan, selama 39 berkiprah di sektor penyediaan air bersih untuk warga Kabupaten Bogor, PDAM sudah memberikan kontribusi tak sedikit ke kas daerah dalam bentuk deviden. “PDAM juga turut membangun Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas lewat air minum dan pelestarian sumber daya air,” ujarnya.

Bahkan kata Burhanudin, PDAM menjadi perusahaan air minum pertama  di Provinsi Jawa Barat yang berhasil menyabet predikat terbaik kedua di Indonesia. “Predikat sebagai perusahaan terbaik, karena dianggap sehat dari sisi keuangan dan manajerial harus dipertahankan, siapa pun yang memimpin PDAM nanti,” tegasnya.

Direktur Utama PDAM Tirta Kahuripan Hasanudin Tahir  mengatakan, predikat sebagai perusahaan air minum sehat dan terbaik kedua se – Indonesia, cara meraihnya tidak mudah, sebab ada beberapa katagori penilaian yang harus dipenuhi. “Katagori penilaian mencakup  aspek keuangan, pelayanan, operasional dan Sumber Daya Manusia (SDM). Syarat itu sudah dipenuhi PDAM,” katanya.

Ketika disinggung, kenapa perayaan HUT tahun 2020 ini lebih sederhana, Hasanudin menjelaskan, acara yang dilaksanakan mengacu pada tema, yakni PDAM Peduli dan Berbagi. Untuk tahun ini memang tidak ada perayaan meriah, karena kondisi Kabupaten Bogor yang sedang tertimpa musibah, makanya kita usung tema peduli dan berbagi.

“Kepedulian PDAM diimplementasikan dengan mengirimkan bantuan logistic dan air bersih kepada warga yang menjadi korban bencana alam baik banjir maupun tanah longsor,” tutupnya.

Mochamad Yusuf

Ade Yasin: Jangan Demo Dong, Temui Saya

Dramaga, Jurnal Inspirasi

Disoal dan dicap ingkar janji soal keberpihakan terhadap madrasah, Bupati Bogor Ade Yasin akhirnya  angkat biacara. Menurunya aksi demo yang terjadi  belum lama ini di depan kantornya itu dilakukan oleh orang yang tak bertanggung jawab yang mengatasnamakan madrasah. “Jangan demo dong, bicara saja sama Bupati kenapa harus demo  kan Bupati sudah mengeluarkan kebijakan- kebijakan soal madradah.”

“Tapi, kalau keinginan seseorang mengatasnamakan sendiri jangan juga mengatasnamakan madrasah dong, per aja dong siapa si yang gak setuju, temuin saya jangan ada orang di belakang madrasah. Saya tahu siapa dibelakang aksi demo kemarin,” tegas Bupati Bogor Ade Yasin, baru-baru ini.

Ade Yasin mengaku dirinya telah bertemu dengan orang-orang madrasah. Mereka diakuinya tidak keberatan dan mereka tahu bahwa Bupati telah merealisasikan kebijakannya itu. “Udah deh jangan  mengatasnamakan madrasah saya sudah ketemu dengan orang madrasah itu mereka gak keberatan. Mereka seneng kok Bupati sudah merealisasikan janji sudah melaksanakan janji kalau ada seseorang yang gak suka yang tampil saja kedepan,”sindir Ade.

Lebih lanjut  kata Ade Yasin soal madrasah,  Pemkab Bogor melalui kebijakanya Bupati bersama Wakil Bupati Iwan Setiawan untuk madrasah telah menganggarkan  Rp 20 miliar  untuk insfrastuktur dan insentif guru madrasah. “Dan tahun ini (2020) realisasinya,” kata Ade.

Sementara itu Ikatan Alumni Madrasah Bogor  Lokomotif Aksi Bela Madrasah Jilid II Asep Kurnia mengatakan,  carut marut rencana pengelolaan dana hibah tahun anggaran 2020 untuk madrasah menuai banyak kritikan dari kalangan pemerhati pendidikan, tokoh pendidikan Islam, dan aktivis Bogor masih bergulir. Bahkan ada upaya konsolidasi lebih masif dengan ada gelaran aksi bela madrasah jilid II.

“Gerakan ini murni kesadaran para penggiat madrasah, guru madrasah, dan alumni madrasah yang masih banyak ketimpangan di madrasah baik dari kesejahteraan guru yang belum sertifikasi, maupun infrastruktur madrasah yang notabenenya belum representatif menunjang karsa Bogor cerdas yang menjadi misi dari Bogor  Pancakarsa,” kata Asep Kurnia yang juga korlap aksi bela madrasah jilid.

Selain itu ketika ditanyakan tentang gerakan ini sebagai gerakan sakit hati pribadi,  ia menegaskan, bahwa  gerakan ini bukan gerakan kelompok organisasi atau lembaga Islam yang sentimen karena persoalan pribadi yang  hari ini menjadi stigma publik Kabupaten Bogor. “Gerakan ini murni dari keprihatinan situasi madradsah dan hal ini sudah disampaikan dengan undangan seruan aksi bela madrasah  ke semua rekan-rekan guru madrasah, alumni madrasah namun belum ada kesadaran yang masif dari rekan-rekan itu, tapi saya tegaskan gerakan ini bukan berbicara kuantitas tetapi kualitas tuntutan,” kata Asep mengakhiri.

Cepi Kurniawan

Pungutan di SMAN 1 Ciawi Diadukan ke Dewan

Ciawi, Jurnal Inspirasi

Besarnya Dana Sumbangan Pendidikan (DSP) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Ciawi, yang dipungut pihak sekolah kepada peserta didik baru, menjadi salah satu poin pengaduan warga ke anggota DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar) Komisi V, H. Cecep Gogom, saat melaksanakan kegiatan reses ke II tahun 2019-2020, di Vila 27 BPMKP di Kampung Poncol, RT 02/08 Desa Bendungan, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.

Abudin, warga Desa Banjarwaru, Kecamatan Ciawi mengatakan, selama ini biaya DSP yang dipungut pihak SMAN 1 Ciawi, sangat memberatkan warga terutama mereka yang taraf ekonominya menengah kebawah. Menurutnya, biaya yang dipunggut pihak sekolah negeri itu, lebih besar dibandingkan besaran masuk ke sekolah swasta.

“Bayangkan saja, tahun lalu pihak SMAN 1 Ciawi munggut biaya DSP bisa mencapai Rp3,5 juta lebih,” ungkapnya kepada wartawan.

Selain DSP, lanjut pria yang juga sebagai guru di salah satu sekolah dasar (SD) di Kecamatan Ciawi itu, biaya sumbangan pendidikan dan pembangunan (SPP) setiap bulannya, di SMAN 1 Ciawi bisa mencapai Rp250 ribu sampai Rp350 ribu.  “Coba kalau di sekolah swasta, baik DSP maupun SPP biayanya jauh lebih kecil dibandingkan sekolah negeri tersebut,” jelas Abudin.

Abudin berharap, setelah diadukannya ke anggota dewan provinsi Jabar ini, ada aturan baik berupa peraturan gubernur (Perbup) yang mengatur besaran biaya DSP maupun SPP di sekolah favorit itu.

 “Saya dan mungkin warga yang ada di wilayah Ciawi, inginnya biaya masuk ke sekolah negeri itu tidak memberatkan. Biar warga yang berdomisili di Kecamatan Ciawi khususnya dan wilayah selatan umumnya, dapat bersekolah juga,” imbuhnya.

Sementara, H. Cecep Gogom, anggota DPRD Provinsi Jabar Komisi V menyatakan, sampai sejauh ini kebijakan sekolah itu bervariatif, karena balik lagi ke sekolah masing-masing. Sehingga keluhan dari warga terkait biaya DSP dan SPP ini baru didengarnya.

“Kita akan coba menampung keluhan warga ini dan akan dibahas oleh teman-teman di komisi. Setelah itu kita juga akan tanyakan dengan kepala cabang daerah (KCD) biar sinergis,” tukas politisi Fraksi Partai Gerindra tersebut.

Dede Suhendar

Sebagian Bangunan PT.Parindo Agung Masjaya Diduga tak Ber-IMB

Gunung Putri, Jurnal Inspirasi

Salah satu perusahaan pengolahan biji plastik yang beralamat di Kampung Kedep,Desa Cicadas Kecamatan Gunung Putri saat dilakukan sidak oleh Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bogor pekan lalu mendapati temuan sebagian bangunan yang terdapat di area perusahaan tersebut tidak ber-IMB.

Pada pemberitaan sebelumnya Ahmad Fathoni Anggota Komisi III dari fraksi PKS menegaskan bahwa perusahaan tersebut (PT.PAM-red) harus mengurus bangunan yang belum ber-IMB dan adanya kelebihan KDB.

“Ada kelebihan KDB disana, kami menyarankan agar perusahaan tersebut untuk menambah lahan dan segera mengurus bangunan yang belum ber-IMB dan saya harap pihak perusahaan untuk bersinergi dengan pemerintahan desa setempat,” jelas Ahmad Fathoni.

Sesuai data yang diperoleh Jurnal Bogor bahwa sebagian bangunan yang terdapat didalam lingkungan PT.PAM tersebut belum mengantongi IMB seperti pos jaga, mushola, kanopi parkir, kantor, gudang barang jadi, gardu PLN, panel induk, ruang produksi 1, ruang produksi 2, ruang produksi 3, toilet, TPS limbah, kanopi kantor dan kanopi ruang produksi 2. Jika di total luasnya mencapai 4.959 m2.

Saat Jurnal Bogor menyambangi UPT Tata bangunan bidang Pengawasan kepala UPT tidak berada di tempat, dan salah seorang pengawas mengatakan pihak perusahaan akan mengurus perizinan dalam waktu dekat ini. “Sudah diarahkan untuk melengkapi perizinan sesuai prosedur yang berlaku dan katanya akan dilakukan dalam waktu dekat ini, kita lihat sejauh mana kepatuhan pihak perusahaan kepada peraturan,” katanya.

Nay Nur’ain

Terjadi Penyempitan, Yayasan ABI Diduga Serobot Lahan Pengairan

Nanggung, Jurnal Inspirasi

Bantaran Kali Cicaung yang berlokasi di Kampung Babakan Cipetir RT 02 RW 07, Desa Batutulis, Kecamatan Nanggung mengalami penyempitan lahan pengairan yang menyebabkan terjadinya banjir. Dengan berdirinya bangunan jembatan serta puluhan meter pondasi TPT di tanah pemerintah dibawah pengawasan  UPT pengairan wilayah Jasinga.  Bangunan tersebut diduga menyerebot sampai masuk ketengah  kali hingga mengundang perhatian dan menimbulkan banyak pertanyaan warga sekitar.

Dikabarkan bangunan tersebut   milik Yayasan sekolah AB. “Nantinya akan dibangun perumahan,” kata warga sekitar, yang tidak bersedia disebut namanya, kepada Jurnal Bogor, Senin (3/3).

Ia menyayangkan dengan kondisi Kali Cicaung yang dulunya terlihat lebar sekarang berubah semenjak adanya bangunan tersebut keadaanya sangat kecil.” Padahal dari jaman nenek moyang kali tersebut sangat besar karena waktu kami masih kecil biasa bermain dikali itu,”  ujarnya.

Bukan hanya bangunan yang akan diperuntukan perumahan tetapi terlihat juga bangunan permanen bengkel sepeda motor yang berdiri sudah sejak lama.” Dari awal berdiri untuk perencanaan pembangunan perumahan sudah berlangsung beberapa bulan. Namun untuk saat ini belum ada kegiatan lagi,” terangnya.

Menurutnya,  penyempitan Kali Cicaung berdampak meluapnya aliran air ketika hujan turun sehingga berakibat terjadi tumpukan sampah dan lumpur di halaman sekolah yang jaraknya tidak jauh dengan lokasi bangunan tersebut. Karena memang jarak bangunan Kali Cicaung dengan sekolah itu tidak jauh. “Kami juga tidak tahu bangunan itu  izin amdalnya termasuk perizinan lainnya ada atau tidak?,” tanya dia.

Menanggapi hal tersebut, Ketua BPD Desa Batutulis Asep Saepulloh geram dan meminta pihak terkait mengecek keberadaan bangunan yang terletak di bantaran Kali Cicaung untuk segera dibongkar. “Kalau memang berdampak negatif dan merugikan  masyarakat bangunan tersebut harus segera ditertibkan dan dibongkar,” tegas Asep.

Untuk itu, beber Asep, keberadaan bangunan itu semua harus tanggap dan melihat ke lokasi karena karena kalau dibiarkan khawatir hujan besar dan terjadi banjir.” Dengan penyempitan Kali Cicaung mulai dari Pemdes setempat, kecamatan termasuk Dinas PUPR harus tanggap,” pungkasnya.

Arip Ekon

Klaim Pemilik, Tanah yang Disewakan Dipagari

Kemang, Jurnal Inspirasi

Para advokat atau pengacara pada Kantor Hukum Sylvia Anwar dan rekan melakukan pendampingan pemagaran atas tanah yang diklaim milik Irsan Nasution seluas 342 M2 di Kampung Kemang Kiara, Desa Kemang pada 1 Maret 2020 kemarin. “Kami selaku tim kuasa hukum dari Irsan Nasution, hari ini mendampingi beliau melakukan pemagaran atas tanah yang dibeli oleh klien kami berdasarkan Akta Jual Beli Nomor 504/2015 pada persil nomor 66 S.III. Blok 004. Kohir nomor 267/813,” jelas Mohamad Anwar, SH., MH., CLA saat dikonfirmasi Jurnal Bogor.

Pemagaran ini sambung Anwar dilakukan untuk melindungi hak dari kliennya karena adanya bangunan ilegal yang berdiri di atas tanah tersebut yang sudah tidak ada lagi izin dari klien kami ataupun ada pihak-pihak yang secara melawan hukum menguasai tanah tersebut. “Atas dasar tidak ada izin tersebut, kami pagari tanah milik klien guna melindungi haknya dari upaya pihak pihak yang ingin berbuat tidak baik atau mengklaim tanah tersebut,” tegas Anwar.

Hal senada diungkapkan Sylvia Hasanah Thorik, SH, MH selaku kuasa hukum berencana melakukan upaya hukum yaitu melaporkan pemilik dari bangunan yang berdiri di atas tanah klien kepada pihak yang berwajib. “Dalam surat pemberitahuan kepemilikan tanah tanah yang dimiliki klien saya  itu sah secara hukum. Objek tanah klien saya juga telah terdaftar dalam buku tanah di Desa  Kemang sebagai mana tertuang dalam surat keterangan riwayat tanah  nomor : 593.21/177 Tanah yang dibuat Kepala Desa  Kemang. “Dan surat itu juga ditandatangani kepala Desa Kemang Entang  Suana tertanggal 1 September 2015,” jelas Sylvia.

Lebih lanjut dia mengatakan, objek tanah jelas dan dokumen yang jelas dan sah menurut hukum dan dengan perolehan yang sah menurut hukum. Maka tidak beralasan hukum dan perbuatan melawan hukum apabila ada pihak lain yang mengakui objek tanah tersebut. “Dan tanah klien kami itu diperoleh sah berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia. Maka jelas kalau ada merampas itu dosa karena dalam sabda Rasulullah disebutkan barang siapa mengambil sejengkal tanah serta dzolim maka kelak akan dikalungkan kepadanya tujuh lapis tanah,”pungkasnya.

Cepi Kurniawan