29.1 C
Bogor
Saturday, July 12, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1470

Anggaran SKPD Dipangkas

  • DPRD Kabupaten Bogor Gulirkan Pansus Covid-19

Cibinong | Jurnal Inspirasi

Pandemi Covid -19, efek negatifnya mulai dirasakan Pemerintah Kabupaten Bogor. Para petinggi di Bumi Tegar Beriman terpaksa harus nguras otak mencari anggaran untuk penanganan virus yang belum ditemukan vaksinnya itu.

Informasi yang dihimpun Jurnal Bogor, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang diketua sekretaris daerah, terpaksa harus memangkas anggaran yang sudah dialokasikan di setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

“Tak dipungkiri, pandemi  Covid -19 sangat berdampak pada pendapatan daerah, makanya semua anggaran yang ada di tiap SKPD dirasionalisasi atau dikurangi  dialihkan untuk penanganan Covid -19 dan dampak lainnya,” kata Sekretaris TAPD Syarifah Sofiah, kepada wartawan, Selasa (12/05).

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) itu menyerahkan sepenuhnya kepada masing-masing SKPD untuk menentukan program mana saja yang dihilangkan dan anggarannya dialihkan untuk penanganan Covid-19.

“SKPD kita berikan kewenangan penuh, karena mereka lah yang tahu di mana program yang bisa ditiadakan. Hitung-hitungan pengurangannya sih dikisaran 50 persen dari total alokasi anggaran yang sudah dimasukan di APBD 2020,” ujarnya.

Syarifah mengungkapkan, selain untuk penanganan Covid-19, pengurangan alokasi anggaran di tiap SKPD, disebabkan hasil perhitungan di tahun 2020 ini akan ada penurunan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Alhasil, alokasi belanja rutin dan langsung pun harus dikurangi untuk menyeimbangkan.

“Efek dari Covid-19 target PAD dari sektor pajak dan retribusi bakal meleset, seperti pajak hotel, restoran, hiburan, bahkan sampai retribusi yang selama ini menjadi penyumbang PAD yang nilainya sangat signifikan,” tegasnya.

Syarifah menegaskan, rasionalisasi atau pengurangan anggaran ini tak perlu bahas bersama dengan Badan Anggaran DPRD. Namun, demikian, hasil dari pengurangan akan disampaikan ke DPRD sebagai laporan. “Kita tidak melibatkan DPRD, tapi laporannya akan kita sampaikan,” terangnya.

Wakil Ketua DPRD, Muhamad Romli membenarkan, DPRD tidak dilibatkan dalam pembahasan anggaran parsial tiga untuk penanganan Covid-19. “Tapi, kita (DPRD-red), tetap memberikan masukan dan saran saja,” kata politisi PPP itu.

Sebagai informasi, untuk penanganan bencana non alam Covid -19, Pemerintah Kabupaten Bogor telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 477 miliar lebih. Rinciannya  untuk penanganan Covid Rp 384 miliar. Sementara sisanya dialokasikan untuk penanganan pasca bencana longsor dan banjir di wilayah barat Kabupaten Bogor yang terjadi di awal Januari 2020.

Sementara itu, sejumlah anggota DPRD mewacanakan pembentukan panitia khusus (Pansus) untuk mengawasi penggunaan anggaran penanganan Covid -19.

“Wacana pembentukan Pansus Covid -19 sudah saya sampaikan saat rapat Badan Musyarawarah (Bamus). Tujuan dari Pansus untuk mengawasi penggunaan anggaran Covid -19 yang nilainya sangat besar,” kata Anggota Fraksi Partai Demokrat Ruhiyat Sujana, dalam keterangan tertulisnya kepada Jurnal Bogor, Selasa (1/05).

Pengawasan yang akan dilakukan, kata Ruhiyat, selain pada anggaran yang ada di APBD, Pansus juga mengawasi dana yang bersumber dari donasi pihak ketiga baik yang berupa uang maupu barang. “Ini kan untuk keterbukaan, sekaligus bagian dari fungsi kami (DPRD-red),” tegasnya.

Politisi Partai Golkar Ridwan Muhibi pun sependapat dengan rekan sejawatnya tentang rencana pembentukan Pansus Covid-19. “”Anggarannya sangat besar jadi dirasa perlu dibentuknya Pansus. Ini juga  demi kebaikan semua, jangan sampai usai Covid -19 ada masalah hukum,” singkat Ridwan menutupi.

** Mochamad Yusuf

Tiga Warga Kabupaten Bogor Terkonfirmasi Covid-19

Cibinong | Jurnal Inspirasi

Setelah dua hari nihil, tiga orang warga Kabupaten Bogor yang merupakan karyawati pekerja di DKI Jakarta terkonfirmasi positif wabah virus Corona (Covid-19).

“Ketiga perempuan yang berstatus  karyawati ini sudah diperiksa dan dirawat di rumah sakit di DKI Jakarta, ketiganya terkonfirmasi positif wabah virus corona,” ujar Bupati Bogor Ade Yasin kepada Wartawan, Selasa (12/5).

Ketua Tim Gugus Tugas Penangganan Covid 19 Kabupaten Bogor ini menerangkan, ketiga orang perempuan itu merupakan warga Kecamatan Rumpin,  Sukaraja dan Babakan Madang.

“Ketiga orang perempuan ini masih berusia produktif yaitu 37, 53 dan 43 tahun, kuat dugaan mereka terpapar di DKI Jakarta karena dari awal diperiksa hingga dirawat juga di ibu kota negara,” terangnya.

Ade menambahkan, dengan ditemukan kasus wabah virus corona di Kecamatan Rumpin, maka total kecamatan yang masuk zona merah penyebaran covid 19 ada 19 kecamatan.

“19 kecamatan yang masuk zona merah penyebaran covid 19 ialah Kecamatan Rumpin, Gunung Sindur, Ciseeng, Kemang, Tajur Halang, Bojonggede, Sukaraja, Cibinong, Babakan Madang, Citeureup, Gunung Putri, Cileungsi, Jonggol, Ciawi, Caringin, Tamansari, Ciomas, Ciampea dan Leuwisadeng,” katanya.

Wanita berusia 51 tahun ini mengungkapkan, bahwa jumlah Orang Dalam Pantauan (ODP) di Bumi Tegar Beriman ada 317 orang, sementara jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada 482 orang.

“Jumlah ODP dan PDP ini ada penambahan, jika sebelumnya jumlah ODP ada 316 orang maka hari ini ada 317 orang. Sementara jumlah PDP yang sebelumnya ada 472 orang bertambah menjadi 482 orang, dimana 49 orang PDP diantaranya dikabarkan sudah meninggal dunia,” jelasnya.

dengan adanya tambahan data ini total ada 156 warga Bumi Tegar Beriman yang telah terpapar virus sangat menular mematikan ini, dimana 20 orang telah dinyatakan sembuh, 11 orang telah meninggal dunia dan 125 orang lainnya masih menjalani perawatan.

n Noverando H

Panglima Komandoi Penyemprotan Wisma Atlet

Cibinong | Jurnal  Inspirasi

Selain fokus penyaluran bantuan masker dan Alat Pelindung Diri (APD) ke sejumlah Puskesmas yang ada di Kabupaten Bogor. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bogor, juga tengah fokus melakukan penyemprotan desinfektan. Bahkan KONI Kabupaten Bogor, yang langsung di komandoi Wakil Ketua II KONI, Wawan Darmawan  bersama tim, melakukan penyemprotan desinfektan ke wisma atlet Pusat Pendidikan Olahraga Pelajar dan Mahasiswa (PPOPM) Kabupaten Bogor, Selasa (12/5) dan beberapa venue lainnya seperti  Venue Dayung, Venue Tinju, Venue Anggar dan Venue Perbakin

“Pada intinya, KONI Kabupaten Bogor  tetap ada aktivitas. Namun aktivitas yang dilakukan KONI Kabupaten Bogor saat ini lebih kepada ikut membantu program Bupati Ade Yasin, dan pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran wabah virus Covid-19 di wilayah Kabupaten Bogor, dan untuk ini kita melakukan penyemprotan desinfektan di wisma atlet PPOPM Kabupaten Bogor dan venue-venue olahraga yang ada di Cibinong,”  Ketua Umum KONI Kabupaten Bogor,  Junaidi Samsudin

Pria yang akrab disapa Junsam itu menegaskan, beberapa program yang telah dilakukan KONI Kabupaten Bogor, dimasa-masa pandemi Covid-19 ini benar-benar nyata. Bahkan KONI terjun langsung dalam mencegah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bogor, seperti pemberian Alat Pelindung Diri (APD), pemberian masker dan juga penyemprotan disinfektan dilingkungan masyarakat, maupun wisma atlet.

Junsam berharap semua pengurus  cabang olahraga, para pelatih, atlet dan juga insan olahraga yang ada di Kabupaten Bogor agar tetap bisa menjaga kebugaran tubuhnya, agar tetap sehat, walaupun berolahraga di rumah.

“Semua program pembinaan cabang olahraga harus dilakukan di rumah. Mengingat dalam situasi saat ini, semua harus benar-benar waspada. Tapi, kita tetap masih fokus pada penanganan dan pencegahan dari penyebaran wabah virus Covid-19 pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua II KONI Kabupaten Bogor, Wawan Darmawan yang memimpin langsung penyemprotan desinfektan di wisma atlet PPOPM Kabupaten Bogor, mengatakan kalau penyemprotan tersebut bagian dari antisipasi, dan program lanjutan KONI selama masa Covid-19 belum berakhir.

“Ini adalah upaya kami untuk mencegah dan memutus mata rantai dari penyebaran wabah Covid-19. Maka dari itu, kita lakukan penyemprotan desinfektan ke wisma atlet PPOPM Kabupaten Bogor,” kata Wawan Darmawan  yang akrab di sapa Panglima.

** Asep Syahmid

Putus Mata Rantai Covid-19, KONI Kembali Salurkan APD dan Masker

Cibinong | Jurnal Inspirasi 

Bidang Organisasi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bogor, terus bergerak dalam membantu tugas Pemerintah Kabupaten Bogor, maupun Bupati Ade Yasin, dalam mempercelat penyelesaian wabah virus Covid-19 di ‘Bumi Tegar Beriman’, dengan menyalurkan bantuan berupa masker, dan Alat Pelindung Diri (APD) kepada Puskesmas Cimandala, Sukaraja, dan Puskesmas Karadenan Kecamatan Cibinong.

Selain menyalurkan bantuan masker dan APD, tim bidang organisasi KONI Kabupaten Bogor, juga terus bergerak dalam melakulan spraying desinfektan ke beberapa kecamatan yang masuk dalam zona merah, ataupun diluar zona merah. Karena penyebaran wabah Covid-19 tersebut tidak hanya pada wilayah zona merah tapi juga dibeberapa kecamatan-kecamatan yang berdekatan langsung dengan zona merah. Hal itu dikatakan Wakil Ketua I KONI Kabupaten Bogor, Joy F Pendhita, Selasa (12/5).

“Penyebaran wabah Covid-19 ini kian hari kian meningkat. Jadi kami dari KONI berinisiatif untuk ikut melawan, dan mencegah penyebaran wabah Covid-19. Maka dari itu, kita salurkan bantuan berupa masker untuk Puskesmas di Cimandalan, Karadenan, serta melakukan spraying desinfektan ke sejumalah kecamatan-kecamatan, yang tujuannya untuk memutus mata rantai dari penyebarah virus yang sangat berbahaya bagi nyawa manusia tersebut,” ujarnya.

Ia menjelaskan, bahwa terhitung dari Jumat (8/5) hingga Selasa kemarin bidang Organisasi KONI terus bergerak untuk menyalurkan bantuan APD, masker, dan juga melakukan spraying desinfektan ke sejumlah kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor. Bahkan penyerahan bantuan ini, langsung dikawal oleh Pengurus KONI, Dedi Budi Sumardi. Apalagi langkah yang dilakukan ini, bagian dari kepedulian, dan serius KONI dalam membantu tugas Bupati, dan Pemerintah Kabupaten Bogor melawan, serta mencegah penyebaran virus Covid-19 di wilayah ‘Bumi Tegar Beriman’.

“Kenapa kita berikan bantuan masker dan APD kepada puskesmas. Karena puskesmas tersebut merupakan garda terdepan dalam penanganan masyarakat yang terpapar Covid-19 di wilayah. Jadi kita salurkan bantuan itu langsung ke tim ahli yang menangani pasien di wilayahnya masing-masing,” tegas pria yang juga menjabat Ketua Angkatan Muda Kabah (AMK) Jawa Barat ini.

Yang jelas, selama masa Covid-19 belum selesai. KONI Kabupaten Bogor, akan berupaya untuk terus membantu tugas Bupati Ade Yasin, dan Pemkab Bogor, dalam mencegah penyebaran wabah virus Covid-19 khususnya di Kabupaten Bogor.

Sementara itu perwakilan dari Puskesmas Cimandala, Kecamatan Sukaraja, Nina Nurul, sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan KONI Kabupaten Bogor, dalam membantu tugas dari tim medis, dengan menyalurkan masker dan APD kepada Puskesmas Cimandala.

“Dengan adanya bantuan masker dan APD yang diberikan KONI, tentunya sangat bermanfaat, dan sangat membantu tugas kami dalam menangani pasien yang datang untuk berobat ke Puskemas Cimandala,” kata Nina.  

** Asep Syahmid

Bansos Gubernur Salah Sasaran, Sekdes Cinangka Malah Dapat Bantuan

Cinangka | Jurnal Inspirasi

Para ketua RT di Desa Cinangka, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor dihebohkan dengan adanya ketidak sesuaian penerima bantuan yang terkena dampak Covid-19 dari Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

Pasalnya dalam data penerima bantuan langsung tunai, terselip sebuah nama Irvan Lahardi, seorang Sekretaris Desa yang memiliki Yayasan PAUD dan memiliki penghasilan tetap. Padahal menurut para RT di Desa cinangka, ada warga yang lebih membutuhkan ketimbang sekertaris desa tersebut.

Hal ini diungkapkan oleh Wildan (41) Ketua RT 02, RW 09 Griya Salak Asri. Pihaknya mendapat kabar dari grup pesan WhatsApp, yang disebar oleh salah satu staf desa bernama Taufik ( 25). “Selasa malam saya terima pesan di grup WA para RT dan RW Desa Cinangka dikirim oleh Tofik, salah satu staf desa yang menangani masalah bantuan,” kata Wildan saat dikonfirmasi, Selasa malam (12/5).

Selain Wildan  RT lain Uloh ( 42) juga mengatakan hal serupa. Bahkan menurut Uwoh, sekertaris desa bukan orang miskin, namun memiliki Yayasan PAUD di rumahnya yang dikelola oleh istrinya. “Jelas ini salah sasaran yang dibingungkan kami ini para ketua RT,” tegasnya.

Ketika dikonfirmasi, Staf Desa Cinangka Topik yang mengirimkan data penerima bantuan belum memberikan keterangan pasti. “Saya pun tidak mau menginfokan data atau berita yang belum saya teliti dan pelajari, ditakutkan salah info dan penafsiran untuk kita semua,” ujar Topik.

Mengutip dari pidato Ridwan Kamil, dana dampak Covid-19, akan diturunkan ke sejumlah wilayah di Jawa barat, berupa paket sembako dan uang tunai seratus lima puluh ribu rupiah, dan bisa diambil di kantor pos. Sedangkan di Desa Cinangka, Kecamatan Ciampea, terdapat 67 KK sebagai penerima dana bantuan tersebut.

** Cepi Kurniawan

Desa Cibanteng Terus Lawan Corona

Ciampea | Jurnal Inspirasi

Dalam upaya pencegahan penyebaran wabah pandemi Covid-19 di wilayah Desa Cibanteng, Kecamatan Ciampea, Kepala Desa bersama perangkat Desa, Kader PKK dan Karang Taruna Desa Cibanteng mengelar cek poin dan pembagian takjil gratis kepada pengendara yang melintas di depan kantor Desa, Senin (11/5). Kepala Desa Cibanteng Warso mengaku, wabah Covid-19 perlu diwaspadai karena sangat mematikan.

Untuk memutus mata rantai penyebarannya perlu dukungan seluruh elemen masyarakat. Salah satunya langkah pencegahan Covid-19, Pemdes bersama Kader PKK dan Karang Taruna Desa  mengelar PSBB di depan kantor Desa Cibanteng. “Kita sosialisasikan ke masyarakat akan bahaya penyebaran Covid-19. Termasuk membagikan masker gratis,” ujarnya.

Tidak hanya membagikan masker gratis, sambung Warso, pengendara yang melintas dicek suhu tubuhnya. Sedangkan pada bulan Ramdhan sekarang ini, kegiatan diisi juga dengan pemberian takjil (makanan dan minuman ringan) untuk sekedar membatalkan puasa kepada pengendara yang melintas.

“Secara simbolis, Pemdes Cibanteng menyerahkan bantuan beras dari Pemkab Bogor kepada Ketua RT. Nantinya, bantuan beras tersebut disalurkan ke warga,” tukasnya. 

** Cepi Kurniawan

Tak Terpengaruh Covid-19, Pasar Cicangkal Tetap Ramai

Rumpin | Jurnal Inspirasi

Meskipun Kecamatan Rumpin saat ini telah masuk menjadi salah satu kawasan Zona Merah penyebaran Covid-19, namun aktivitas perdagangan yang ada di Pasar Cicangkal, salah satu pasar tradisional terbesar di wilayah kecamatan tersebut, seolah tidak terganggu dengan potensi bahaya penyebaran virus Corona.

Meskipun terlihat beberapa spanduk tentang sosialisasi pencegahan Corona, namun aktivitas transaksi jual beli antara pedagang dan pembeli masih sangat ramai tanpa menggunakan masker dan menjaga jarak fisik. Kepadatan pengunjung juga diimbangi dengan banyaknya pedagang yang membuka kios maupun lapak. “Saya belanja kebutuhan sehari – hari, tadi lupa bawa masker,” ungkap seorang warga, Eka yang ditemui wartawan, Selasa (12/5).

Sementara Kepala Pasar Cicangkal yang dikonfirmasi awak media ini, belum memberikan jawaban. Terpisah, Umar selaku Kepala Tata Usaha UPT Puskesmas Rumpin, berharap agar masyarakat tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. “Kita harus tetap waspada. Tetap jaga jarak dan gunakan masker saat beraktifitas. Apalagi Kecamatan Rimpin sudah masuk zona merah.”imbaunya.

Sedangkan Camat Rumpin Rusliandy mengatakan, gugus tugas penanganan covid-19 Kecamatan Rumpim sebenarnya sudah melakukan upaya – upaya pencegahan penyebaran virus Corona termasuk di Pasar Cicangkal. Upaya tersebut, sambungnya, telah dilakukan baik sosialisasi secara langsung maupun lewat pemasangan spanduk himbauan agar masyarakat melaksanakan berbagai protokol kesehatan saat beraktivitas apalagi dalam masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

“Tim gugus tugas juga telah menyampaikan ke pihak pengelola pasar agar selalu memperhatikan point – point yang diatur dalam PSBB. Insya Allah tim kami akan kembali mengingatkan hal tersebut kepada pengelola Pasar Cicangkal,” pungkas Rusliandy.

** Cepi Kurniawan

Ditengah Pandemi Covid-19, Janin Bayi Tega Dibuang di Selokan

Cigudeg | Jurnal Inspirasi

Warga Kampung Bunar, Desa Bunar dikagetkan dengan penemuan janin bayi yang teronggok di selokan. Pertama kali janin bayi itu ditemukan oleh seorang warga yang melapor ke RT dan langsung dilaporkan ke pihak kepolisian Sektor Cigudeg, Selasa (12/5).

“Tadi siang pukul 14.30 Wib ditemukan di selokan dekat sampah. Kemudian lapor RT dan RT lapor ke Polsek,” kata Kapolsek Cigudeg, AKP Zulkarnaedi, saat dikonfirmasi Jurnal Bogor, kemarin.

Sambung Kapolsek, penemuan janin bayi  itu ada dugaan  karena digugurkan lalu dibuang. “Dugaan kami janin bayi itu sengaja  dibuang dan digugurkan itu,”kata Kapolsek.

Kapolsek mengatakan, janin bayi tersebut sudah dimakamkan oleh masyarakat  sekitar di Kampung Bunar. “Kasus penemuan janin bayi masih kita lakukan lidik bisa ada dugaan warga Cigudeg atau luar Cigudeg yang tega melakukan hal itu,”kata Kapolsek.

Sementara menurut dokter di Puskemas Cigudeg dr Arie Wahyudi mengatakan, saat dilakukan identifikasi janin bayi itu berusia 5 bulan dalam kandung dan diduga itu karena digugurkan. “Kemungkinan itu dugaan  digugurkan usianya 20 hari atau 5 bulan dalam kandungan,”kata Arie.

Arie menambahkan dari hasil pemeriksaan janin bayi yang hampir sempurna itu jenis kelaminnya lebih dominan ke perempuan. “Kalau dari indentifikasi itu perempuan, kondisinya sudah hampir beberapa hari dibuang karena sudah mengering saat dibawa ke puskesmas,”pungkasnya.

** Cepi Kurniawan

Simpang Ciawi Dipenuhi PMKS dan Anjal

Ciawi|Jurnal Inspirasi

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Anak Jalanan (Anjal) di Simpang Ciawi, perbatasan antar Kota dengan Kabupaten Bogor, semakin banyak. Sekitar puluhan orang mengais rezeki dengan mengamen hingga meminta-minta mengharap belas kasihan warga yang melintasi jalan tersebut.

Kasi Trantib Pol-PP Kecamatan Ciawi, Acep Hasbullah, sering kali pihaknya menghalau hingga mengusir para PMKS dan Anjal di lampu merah Simpang Ciawi.  “Sudah sering dihalau namun balik lagi, jumlahnya puluhan,” ungkapnya kepada wartawan.

Acep menyatakan, pihaknya hanya bisa sebatas melakukan penghalauan dan pengusiran. Untuk melakukan penertiban dan pembinaan, dibutuhkan instansi terkait yang memiliki wewenang dalam hak ini Dinas Sosial Kabupaten Bogor.

Mantan Kasubag Prolap di Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor itu mengaku, belum memiliki data jumlah PMKS dan Anjal yang berkeliaran di sekitar area simpang Ciawi.  “Untuk PMKS sementara ini baru itu yang bisa kita lakukan,” ujarnya.

Sementara, Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Bogor, Dian Mulyadiansyah mengatakan, semakin banyaknya jumlah PMKS dan Anjal di Kabupaten Bogor, merupakan kondisi rutin di setiap bulan Ramadhan terutama menjelang lebaran.

“Ditambah dengan situasi dampak Covid-19 berpengaruh terhadap bertambahnya jumlah PMKS dan Anjal,” paparnya. Dian mengungkapkan, banyak dari mereka yang bermigrasi dari kota – kota besar seperti Jakarta, Depok dan Cianjur ke wilayah Kabupaten Bogor.

Untuk itu, pihaknya dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan penertiban dan pembinaan kembali.

Namun, menurutnya hal ini tidak akan menyelesaikan permasalahan PMKS dan Anjal selama masih banyak warga yang memberikan uang ke mereka.  “Ketika tidak ada yang memberikan uang, mereka juga akan berfikir untuk berhenti di jalanan,” tukasnya.

** Dede Suhendar

PKB Kota Bogor Tanggap COVID-19, Salurkan 1.000 Paket Sembako

Bogor | Jurnal Inspirasi

Covid-19 Outbreak ini memang hampir membuat semua aktifitas stagnan bahkan sebagian bisa disebut mengalami kelumpuhan. Dampak ekonomi sudah pasti, pertumbuhan ekonomi secara nasional tahun ini bisa tembus di angka negatif.

Dikatakan Ketua Dewan Perwakilan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC-PKB) Kota Bogor, Kemampuan fiskal ditubuh PKB, terutama daerah juga sangat terpukul. APBD akan terengah-engah untuk membiayai rencana pembangunan daerah. Terus apa yang bisa diperbuat politisi? Para aktifis partai dan partai politik itu sendiri.

“PKB dalam menghadapi penyebaran Covid-19 Outbreak ini hanya satu, bagaimana berpartisipasi aktif menyelamatkan masa depan Indonesia. Terus berperan aktif dan mematuhi protokol kesehatan dan orientasi saat ini adalah politik kemanusian,” paparnya saat ditemui di Kantor PCNU Kota Bogor Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor, Selasa (12/5/2020).

Heri yang akrab disapa HF ini meneruskan, dampak dari semua ini, PKB akan terus melakukan, bagaimana mencegah penyebaran dampak covid, bagaimana memaksimalkan kekuatan kader membantu sesama dan terus menjaga kondusifitas dan semangat hidup masyarakat.

“Hal ini, sesuai dengan arahan Ketua Umum (ketum) DPP PKB Gus Muhaimin Iskandar, seluruh kader PKB apalagi yang lebih beruntung dalam hal ekonominya diharapkan untuk terus semaksimal mungkin membantu mayarakat yang terdampat,” lanjutnya.

Lebih lanjut HF menerangkan, ketum sendiri sangat serius dalam hal ini, beliau memantau day by day bahkan minute by minute. Tidak hanya memantau beliau juga menggalang resource yang ada untuk melakukan aksi nyata.

Salah satunya untuk ke Kota Bogor, Gus Muhaimin Iskandar telah menyalurkan bantuan 1.000 paket sembako (20 Ton beras, 2 Ton Gula pasir dan 2.000 liter minyak goreng).

Sebelum ini PKB Kota Bogor baik melalui DPC maupun melalui kadernya telah melakunan aksi meskipun banyak yang luput dari pantauan media, ribuan paket sembako sudah tersalurkan melalui kader PKB yang di legislative, DPC sendiri dengan Kerjasama dengan LKK NU juga melalkukan aksi yang sama.

Sampai saat ini PKB & Kader di Kota Bogor telah menyalurkan hampir 1.500 paket sembako penyemprotan disenfektan di 45 titik, hand sanitizer 20 liter, dan masker 2500 pc.

“Saat ini, paket sembako yang khusus dikirimkan oleh ketum PKB Gus Muhaimin, akan disalurkan kepada guru ngaji, pekerja bidang Pendidikan dan terdampak lainnya. DPC PKB Kota Bogor akan bekerja sama dengan PCNU dalam mendata guru ngaji dan penyalurannya,” terangnya.

Ditambahkan HF, PKB sengaja ambil diruang ini, kluster guru ngaji untuk dibantu, karena PKB menganggap guru ngaji sangat terdampak, dan posisinya serba tanggung, tidak terdata di DTKS, tidak termasuk korban PHK yg bisa ikut prakerja, dan masih kurang dari pihak pemerintah untuk guru ngaji.

“Dan ini juga sebagai komitmen PKB agar kedepan, setelah kondisi normal PKB sangat berharap dan akan berjuang agar Guru Mengaji di Kota bogor bisa mendapatkan alokasi dari APBD yang pantas, minimal insentif guru ngaji Rp1.000.000, per guru ngaji/bulan. Saat ini besaran yang dialokasikan APBD Kota Bogor sangat tidak pantas,” tukasnya.

Handy Mehonk