26.9 C
Bogor
Tuesday, July 1, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1222

Manfaatkan Lahan Pekarangan, Warga Desa Pangkaljaya Tanam Sayuran

Nanggung l Jurnal Inspirasi

Pemerintah Desa Pangkaljaya, Kecamatan Nanggung punya cara sendiri menjaga ketahanan pangan ditengah  situasi pandemi Covid-19. Lahan pekarangan rumah warga diminta agar dimanfaatkan untuk  bercocok tanam  dari berbagai jenis sayuran dengan menggunakan media tanam hidroponik dan organik.

Salah satu tempat yang dijadikan percontohan tanaman sayuran adalah milik Ustadz Khaerudin, warga Kampung Pangaduankuda di lingkungan RW 07 yang menanam jahe, terong, kangkung, tomat  cabai dan berbagai jenis tanaman sayuran lainnya.

Bahkan dari sejumlah sayuran yang ditanam paling  dominan dan menghiasi pekarangan rumah adalah strawberry. Upaya ini diawali adanya program Kampung Ramah Lingkungan (KRL) yang digagas Bupati Bogor hingga merambah pada pengembangan pada Kampung starawberry disetiap  wilayah kampung.

“Kedepan kita mengharuskan masyarakat untuk melakukan bercocok tanam jenis sayur mayur  di pekarangan rumah. Terutama jenis tanaman buah strawberry,” kata Kades Pangkaljaya, Taupik Sumarna kepada Jurnal Bogor, Selasa (18/1).

Menurutnya, warga  menyambut baik kegiatan tersebut karena diharapkan lahan pekarangan atau halaman yang selama ini dinilai kurang produktif bisa bermanfaat menghasilkan sayuran. “Dengan ditanami sayuran dapat  menghasilkan uang dan juga diharapkan mampu menghemat biaya pengeluaran untuk belanja kebutuhan sehari hari,” ungkap Kades.

Bukan hanya mencetuskan kampung strawberry, termasuk rencana pendirian rumah  sehat yang mendikan cikal bakal pada program ketahanan pangan dan lingkungan yang bersih serta sehat akan menjadi bagian pada program KRL Hijau Lestari. Dengan motto ‘lemburna hejo masyarakatna bisa ngejo’.

“Selain  tanaman hidroponik juga membudidayakan Budikdamber atau yang disebut budidaya ikan dalam ember dengan diatasnya tanami bermacam sayuran,” sambung Sekretaris KRL Hijau Lestari Ismail Marjuki.

Hal ini kata dia tak terlepas dukungan, baik pemerintah desa, karang taruna maupun masyarakat yang  terbilang cukup baik. “Seiring berjalannya waktu KRL Hijau Lestari pertama mendapat katagori kampung penghijauan terbaik tingkat Babupaten Bogor,” tandasnya.

Sementara Ustadz Khaerudin yang merupakan staf Desa Pangkaljaya, menyatakan pihak desa mengedukasi masyarakat agar pekarangan rumah warga bisa dimanfaatkan sebaik mungkin dengan cara ditanami sayur guna menjadikan nilai tambah secara ekonomi.

“Hobi jadi komoditi, konsep awal  masyarakat minimal memiliki 10 polibek tanamanan buah strawberry berikut tanaman sayuran lainnya. Dengan niat  dan kemauan hal ini  tentu saja bisa dilakukan. Semoga dengan adanya program tersebut masyarakat mampu menjaga ketahanan pangan keluarga  sehingga manajemen pengelolaan keuangan keluarga dapat lebih terbantu,” kata dia.

** Arip Ekon

Akibat Arus Pendek Listrik, Rumah Warga di Leuwiliang Terbakar

Leuwiliang | Jurnal Inspirasi

Rumah milik Abu Hasim (56) di Kampung Pabangbon RT01, RW 02 Desa Pabangbon, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor,  terbakar pada Minggu (17/1) malam, pukul 19.30 Wib akibat arus pendek listrik.

Komandan Regu Pemadaman Kebakaran Leuwiliang, Refgie saat dikonfirmasi membenarkan kejadian kebakaran tersebut. “Iya, musibah kebakaran tadi akibat arus pendek listrik, sekitar 30 menit api berhasil kita padamkan,” ungkapnya, Senin (18/1).

Masih dikatakan Refgie, dalam kejadian kebakaran tersebut tidak ada korban jiwa karena pemilik rumah  saat itu tidak ada di tempat. “2 unit mobil damkar kita terjunkan dan alhamdulillah kita datang tepat waktu jadi meminalisir kerugian tidak banyak, hanya atapnya saja yang terbakar,”  tutupnya. 

** Cepi Kurniawan

Mega Proyek Jalan Bomang Terus Jadi Perhatian

Kemang | Jurnal Inspirasi

Mega proyek Jalan Bojong Gede-Kemang (Bomang) yang menghubungkan ke pusat pemerintahan Kabupaten Bogor di Cibinong, saat ini telah menyelesaikan jalur lambat, meskipun belum sempurna pengerjaannya. Tentu warga berharap segera ada perampihan dan juga jalur cepat bisa segera direalisasikan pada tahun ini.

“Untuk jalur lambat sudah selesai. Walau masih ada kekurangan seperti belum ada pemerataan atau terjalnya lajur kiri dan kanan. Dan bisa dilihat masih berdirinya beberapa tiang listrik. Saya berharap di tahun 2021 ini jalan jalur cepat Bomang bisa dilanjutkan dan merapikan yang sudah rampung,” ujar Unan (45), warga Kecamatan Kemang.

Diketahui sebelumnya, jalan tersebut juga menjadi perhatian anggota DPRD Kabupaten Bogor di Komisi III yang terjun langsung melihat mega proyek yang sebelumnya sempat mangkrak karena permasalahan pembebasan lahan. Saat sidak, anggota DPRD Kabupaten Bogor itu menilai perlu adanya penyempurnaan dengan merapikan sisi jalan yang masih terjal dan beberapa PJU yang belum terpasang.

Sementara itu saat dihubungi via selularnya, Kepala UPT Jalan dan Jembatan Wilayah I Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bogor Agus Sukwanto mengatakan, memang ada beberapa yang belum rapi seperti adanya tiang listrik yang masih ada ditengah jalan. “Padahal sudah berkoordinasi pemborong saat itu dengan pihak PLN, coba nanti ditanyakan lagi,” kata Agus

Lanjut Agus, untuk tahun 2021 mendatang, selain membangun jalan, juga ada pembangunan jembatan ataupun fly over di beberapa titik Jalan Raya Bomang. “Pembangunan jembatan ataupun flyover ini dibutuhkan karena untuk melewati sungai dan setu, sepanjang Jalan Raya Bomang total ada 3 jembatan dan 1 flyover. Insya Allah selain dana tidak ada kendala lain karena seluruh lahan jalan ini sudah dibebaskan,” pungkasnya.

** Cepi Kurniawan

Covid-19 Masih Tinggi, THM Kemang Tetap Buka Nyolong-nyolong

Kemang | Jurnal Inspirasi

Di tengah masa Pemberlakuan Pembatas Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang terus digencarkan karena Covid 19 masih tinggi, Camat Kemang Edit Suwito mengaku para pelaku usaha Tempat Hiburan Malam atau biasanya disebut THM yang berada di Kecamatan Kemang selalu kucing-kucingan dengan petugas.

Para pelaku usaha THM kerap kali buka padahal sudah selalu diingatkan saat ini Covid-19 di Kabupaten Bogor masih tinggi termasuk di wilayah Kecamatan Kemang yang masih masuk zona merah. “Pemilik THM selalu begitu padahal selama PPKM dimonitor terus dilakukan oleh tim Muspika tiap hari, tapi mereka  nyolong nyolong sesudah dicek malem mereka kembali buka,” kata Edi Suwito, Senin (18/1).

Edi menjelaskan, sebetulnya penanganan membandelnya THM sudah dilimpahkan ke Satpol PP Kabupaten Bogor, namun saat ini dia belum tahu progresnya. “Sebetulnya penangannan sudah dilimpahkan ke Mako Pol PP, namun  belum tahu seperti apa,” pungkasnya.

** Cepi Kurniawan

Kades Cibeber I Ajak Warganya Bebersih Sungai

Leuwiliang | Jurnal Inspirasi

Banyaknya sampah  di aliran Sungai Ciliwung dan Cibeber mengundang banyak pihak untuk  peduli, termasuk Kepala Desa Cibeber I Wanti Susiawati. Kades mengajak warganya menjaga  kebersihan sungai dengan gotong royong bebersih sungai diawali dari kampung Cadas Ngampar sampai Gunung Tangkil sepanjang 5 km. Dalam kegiatan tersebut Kades menembar ikan mas dan nila dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

“Ini merupakan pogram desa mengajak warga bebersih  Sungai Cibeber dan Ciliwung  dengan cara membersihkan sampah dan diangkat ke daratan mulai dari sampai  dedaunan, plastik dan juga membabat rumput liar di sekitar sungai agar air mengalir lancar,” kata Wanti Susiawati, Minggu (17/1).

Pada kegiatan itu, selain membabat rumput liar juga membabat pohon bambu yang menghambat aliran sungai agar tidak terjadi banjir mengingat saat ini cuaca di Bogor sering terjadi hujan. Tak hanya itu, Kades Cibeber I juga mengajak warga untuk menjaga sepanjang aliran air sungai tetap bersih dan membiasakan buang sampah pada tempatnya yang sudah disiapkan tidak buang sampai di sungai.

“Kami mengajak warga agar jangan sampai mengambil ikan dengan racun serta  menebar bibit ikan mas dan nila agar suatu saat di sepanjang sungai banyak ikan dan menambah asri  Sungai Ciliwung sampai Cibeber,” pungkasnya.

** Cepi Kurniawan

Peduli Pendidikan, Pemdes Ciderum dan Yayasan Mandiri Jalin Kerjasama

Caringin | Jurnal Inspirasi

Pemerintah Desa Ciderum, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, bekerjasama dengan Yayasan Pendidikan Mandiri membuka kegiatan PKBM atau paket belajar. Hal ini dilakukan untuk membantu warga yang putus sekolah agar bisa memiliki ijazah.

Kepala Desa Ciderum, Asep Hudri mengatakan, kerjasama antara Pemdes Ciderum dengan Yayasan Mandiri yang ada di Kampung Ciderum RW 01, didasari dari keprihatinan terhadap dunia pendidikan di wilayah Ciderum.

Menurutnya, banyak warga yang tidak melanjutkan pendidikan hingga jenjang SMA atau sederajat. Sementara, program pemerintah mewajibkan anak-anak mengenyam dunia pendidikan sampai 12 tahun. “Karena faktor ekonomi wargalah yang membuat anak-anaknya tidak sampai mengenyam pendidikan 12 tahun,” ungkapnya kepada wartawan.

Dijelaskan Kades Ciderum, ketika warga memiliki ijazah hingga tingkat SMA, nantinya tidak akan sulit saat mencari kerja. Sehingga, melalui kerjasama ini diharapkan bisa membantu warga untuk memiliki ijazah dan menjadikan Desa Ciderum lebih maju lagi. Asep Hudri menekankan kepada para Rukun Warga yang ada di Desa Ciderum untuk mensosialisasikan kerjasama dengan yayasan ini.

 “Melalui para ketua RW, saya harapkan agar warga yang ada di wilayahnya bisa diajak untuk masuk ke dalam PKBM,” paparnya.

Ketua Yayasan Pendidikan Amanah Mandiri, Maemunah mengapresiasi respon baik Pemdes Ciderum dengan terlaksananya kerjasama dalam meningkatkan dunia pendidikan.  “Saya berterima kasih sekali kepada Pak Kades yang sudah mendukung adanya PKBM di Desa Ciderum,” ujarnya.

Di PKBM Yayasan Pendidikan Amanah ini, ada beberapa paket pendidikan yang akan dibentuk, mulai dari pendidikan Paket A, B dan Paket C.  “Saya tidak akan memberatkan warga agar mendapatkan pendidikan dan ijazah,” jelas Maemunah.

Maemunah berharap, peran serta para perangkat desa dalam hal ini RW, dapat meyakinkan warganya agar ikut dalam kegiatan belajar melalui program PKBM tersebut.  “Mudah-mudahan dari kerjasama ini bisa membantu Desa Ciderum dalam mementaskan wajib belajar 12 tahun,” tukasnya.

Dede Suhendar

Tanggapi Aspirasi, Komisi III Akan Sidak Jalan Cibeber, Cisarua-Malasari

Nanggung l Jurnal Inspirasi

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)  Kabupaten Bogor di Komisi III dipastikan pada Selasa (18/1) akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi pembangunan jalan Cibeber, Cisarua Malasari, Kecamatan Nanggung.

Hal ini untuk menindaklanjuti aspirasi masyarakat yang saat ini mengeluhkan kondisi  jalan Cibeber Cisarua- Malasari yang kualitasnya jelek. “Dengan melibatkan stakeholder, Dinas PUPR berikut konsultan kita lakukan sidak ke lokasi bangunan jalant,” kata anggota DPRD Kabupaten Bogor, Nurodin saat dihubungi Jurnal Bogor, Senin (18/1).

Sidak ini kata dia, merupakan aspirasi rakyat yang harus dijalankan, sebabnya pembangunan jalan itu menggunankan uang rakyat. ” Sebelum ke lokasi bangunan jalan itu, titik kumpulnya yakni di Kecamatan Nanggung,”  tambahnya.

Wakil rakyat dari Fraksi PKB yang biasa disapa Peloy ini menyebutkan, anggaran yang digunakan untuk aspal hotmix jalan itu menelan anggaran Rp 4.280. 386.000. ” Kalau jalan  yang di Kampung Nyungcung wilayah Desa Malasari relatif bagus. Namun ada titik yang sudah rusak,” jelasnya.

Sebelumnya, ratusan warga Desa Malasari termasuk Kepala Desa Cisarua H Ipid Idris telah menyampaikan ke pihak UPT Jalan Jembatan dan pelaksana kegiatan PT Dovlen Sefenty untuk segera memperbaikinya. “Sebelum kerusakannya bertambah parah, kami minta pihak pelaksana untuk segera memperbaiki jalan yang baru dibangun itu,” harapnya.

Menurutnya, warga Cisarua sudah hampir 70 tahun menanti jalan itu. Namun sekali dibangun hasilnya kurang memuaskan. ” Setahu kami jalan ini baru pertama kali diaspal, kami harap sebelum PHO  di beberapa titik jalan yang rusak itu harus segera diperbaiki,” pintanya.

Ipit mengatakan, ketika keluhan masyarakat tak direspon pihaknya akan  menyampaikan surat ke Dinas PUPR Kabupaten Bogor. ” Sebagaimana bukti terlampir bahwa adanya di beberapa titik ruas jalan aspal sudah kembali mengelupas dan hancur,” tandasnya.

** Arip Ekon

Check Point, Camat Jonggol Harapkan Masyarakat Sadar Prokes

Jonggol | Jurnal Inspirasi

Muspika Kecamatan Jonggol dan sejumlah organisasi masyarakat melakukan check point di Desa Sukamanah, Kecamatan Jonggol yang merupakan wilayah perbatasan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bekasi, Senin (18/1). Pada check point tersebut masih mendapati warga yang kurang peduli protokol kesehatan (prokes) saat berada di luar rumah.

“Hari ini terjaring sekitar 28 orang yang melanggar protokol kesehatan, yang diberikan sanksi sosial membacakan Pancasila ada 9 orang, dan sanksi fisik berupa push up ada 19 orang, dan untuk kendaraan sendiri yang melanggar prokes ada 30 roda empat, kami suruh putar arah dan 50 roda dua pun kami putar balikkan,” kata Camat Jonggol, Andri Rahman kepada Jurnal Bogor.

Selain Camat pada check point itu turut hadir, Kasie trantib dan anggotannya, Kapolsek Jonggol dan orang anggotannya, perwakilan Polres Bogor, Koramil, Dinas Perhubungan, PSKS, Karangtaruna Kecamatan Jonggol, Pemuda Pancasila dan dari Pramuka.

Andri Rahman menjelaskan, titik sasaran check point kali ini adalah warga yang menggunakan roda dua tanpa menggunakan masker dan warga pengguna roda empat yang tidak melaksanakan protokol kesehatan.

Dirinya menyayangkan kesadaran masyarakat yang masih minim saat melakukan aktivitas di luar rumah, padahal hanya sekedar memakai masker, tapi sampai PSBB yang kesekian kalinya masih saja ditemui hal yang sama.

“Tolong tingkatkan kesadaran dalam mematuhi prokes saat keluar rumah, memakai masker itu hal yang mudah tapi jangan dianggap sepele, mari kita sama-sama saling menjaga untuk memutus penyebaran Covid-19,” pungkas Andri Rahman.

** Nay Nur’ain

14 Karyawan Terpapar Covid-19

Selama Tiga Hari, Kantor Pusat Perumda Tirta Pakuan Disterilisasi

Bogor | Jurnal Inspirasi

Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor menutup sementara loket pembayaran dan pelayanan pelanggan di kantor pusat Jalan Siliwangi 121 Sukasari Kota Bogor selama tiga hari 18-20 Januari 2021.

Penutupan sementara ini untuk sterilisasi seluruh area kantor setelah 14 pegawai terpapar Covid-19. Penghentian kegiatan perkantoran juga berlaku untuk seluruh pegawai, kecuali petugas bagian operasional.

Direktur Umum Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Rivelino Rizky melalui Manager Humas dan Pelayanan Pelanggan Sonny Hendarwan mengatakan, penutupan sementara ini untuk memutus penyebaran virus Corona di area kantor.

“Kami sampaikan bahwa pada awal Januari 2021 ada tiga pegawai Tirta Pakuan yang melaporkan diri terpapar Covid-19. Sesuai arahan dokter harus dirawat karena bergejala. Tapi Alhamdulillah seluruhnya sudah pulih, minggu ini mereka sudah bisa masuk kerja lagi,” ujar Sonny, Senin (18/1/2021).

Managemen bergerak cepat. Selama dua hari 7-8 Januari, seluruh pegawai mengikuti Rapid Test Antigen. Hasilnya 10 pegawai dinyatakan positif. Hasil tes swab PCR pun dinyatakan positif.

“Mereka menjalani isolasi mandiri atas permintaan sendiri karena tidak bergejala. Padahal manajemen telah menyediakan bangunan khusus untuk isolasi mandiri, dirawat di RS atau dirawat di BNN Lido,” kata Sonny lagi.

Sepuluh pegawai yang terpapar itu akan kembali menjalani swab PCR pada Kamis (21/1/2021). Terakhir, Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan Rino Indira Gusniawan juga positif sesuai Rapid Test Antigen pada Sabtu (16/1/2021). Hasil tes swab PCR-nya positif, kini dia menjalani isolasi mandiri di rumah.

“Jadi total ada 14 pegawai yang terpapar. Tapi yang tiga diawal sudah sembuh, dan sebetulnya sudah bisa masuk kerja minggu ini. Namun tetap kami berlakukan WFH untuk tiga hari ke depan, karena seluruh ruangan kami clean up. Harus bersih dari virus,” tegas Sonny.

Kendati seluruh dikosongkan karena seluruh pegawai menjalani WFH selama tiga hari, Sonny memastikan kegiatan operasional pelayanan pelanggan tetap berjalan.

Operator di Departemen Produksi dan Departemen Perawatan tetap berjalan karena berada di luar area kantor pusat. Petugas Sub Departemen Pengaliran dan Jaringan dialihkan ke kantor pelayanan Jalan Pandu, serta Sub Departemen Segel Meter dan Penyambungan di kantor pelayanan kantor pelayanan Rancamaya. Sedangkan petugas Sub Departemen NRW & Penanggulangan Kebocoran tetap di Jalan Siliwangi dengan sistem kerja yang telah disepakti.

Begitu pula bagian pelayanan dan loket pembayaran. Managemen menyebar petugas di kantor pelayanan Jl Pandu, Rancamaya, Bogor Lake Side dan MPP Kota Bogor.

“Jadi meski kantor pusat ditutup sementara, pelayanan masih tetap berjalan. Pelanggan masih dapat membayar atau menyampaikan komplain di kantor-kantor pelayanan itu. Bisa juga membayar tagihan melalui ATM, mobile banking pada bank-bank yang telah bekerjasama dengan Tirta Pakuan, di kantor pos, aplikasi e-commerce dan PPOB terdekat. Sedangkan untuk keluhan, bisa juga melalui Call Center 24 jam di nomor 0251-8324111 dan WA 08111182123,” papar Sonny.

Sonny menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggan karena penutupan sementara ini. Dia mengingatkan masyarakat agar tidak bosan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dengan 5 M.

“Terakhir, kami mohon doa dari masyarakat dan pelanggan untuk kesembuhan Pak Dirut dan teman-teman yang terpapar agar cepat pulih dan kembali beraktivitas,” tutup Sonny.

** Fredy Kristianto

Antam Digugat 817 Miliar

Jakarta | Jurnal Inspirasi

PT Antam (Persero) Tbk digugat oleh Budi Said, warga yang mengklaim sebagai konsumen Antam di Butik Emas LM Surabaya. BUMN tambang tersebut digugat membayar ganti rugi senilai Rp817,46 miliar atau setara 1,1 ton emas batangan.

Berdasarkan tuntutan yang didaftarkan di PN Surabaya pada 7 Februari 2020 lalu dengan nomor perkara 58/Pdt.G/2020/PN Sby, Antam menjanjikan diskon untuk transaksi yang dilakukan oleh Budi Said.

Gugatan itu telah melalui 31 sidang dan putusan majelis hakim dilakukan pada Rabu (13/1) lalu. Salah satu petitum gugatan itu meminta ganti rugi disesuaikan dengan fluktuasi nilai emas lewat www.logammulia.com.

Namun, SVP Corporate Secretary Antam Kunto Hendrapawoko menegaskan bahwa pihaknya tak bersalah. Perseroan tak pernah menerapkan harga diskon, dan hanya bertransaksi dengan harga yang dikeluarkan secara resmi.

Selain itu, dalam menjalankan bisnisnya, Antam melakukan direct selling atau transaksi langsung kepada pelanggan atau kuasa pelanggan dan tidak pernah melalui pihak lain atau pihak ketiga.

“Antam menganggap gugatan ini tidak masuk akal dan tidak berdasar. Oknum-oknum yang terlibat dalam kasus ini juga telah dijatuhi hukuman pidana,” jelas Kunto, Senin (18/1).

Terkait putusan PN Surabaya, sambung dia, Antam melalui kuasa hukumnya akan menempuh upaya hukum dengan mengajukan banding.

“Perusahaan merasa dirugikan dengan kasus yang dilakukan segelintir oknum terhadap Butik Surabaya dan telah mengajukan gugatan kepada Budi Said atas pencemaran nama baik dan menuntut ganti rugi,” terang dia.

Ia menegaskan Antam selalu mengutamakan keamanan dan kepercayaan pelanggan dalam menjalankan bisnisnya. Antam memastikan setiap transaksi sudah dilakukan sesuai dengan prosedur penyerahan barang dan harga resmi yang ditetapkan perusahaan.

Karenanya, ia mengimbau masyarakat agar waspada terhadap penawaran oknum yang memberikan harga atau skema penjualan logam mulia Antam yang tidak wajar.

** ass/cnn