27.1 C
Bogor
Monday, July 7, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 258

NPCI Sudah Terapkan “Gaji Atlet” Sesuai Cluster

Ketua Umum NPCI Kabupaten Bogor M Misbach

Cibinong | Jurnal Bogor
NPCI Kabupaten Bogor selama ini termasuk salah satu lembaga keolahragaan yang sangat perhatian kepada para atlet binaannya.

Bahkan, NPCI Kabupaten Bogor sejak beberapa tahun lalu juga sudah menggelontorkan ” Gaji Atlet” atau uang pembinaan bulanan kepada para atlet binaanya.

Pemberian ” Gaji Atlet” yang diberikan oleh NPCI Kabupaten Bogor ini menggunakan skema atau cluster sesuai dengan prestasi para atlet.

” Kami sudah menerapkan pembagian uang pembinaan bulanan secara rutin dengan skema empat cluster yakni Utama, Madya, Pratama dan Pemula,” ujar Ketua Umum NPCI Kabupaten Bogor, M Misbach, Selasa, 5 Desember 2023.

Pemberian uang bulanan pembinaan kepada atlet binaan NPCI Kabupaten Bogor diberikan sesuai data rekening tiap atlet.

Menurutnya, pemberian ” Gaji Atlet” yang diberikan NPCI Kabupaten Bogor ini berasal dari anggaran atau dana hibah yang diterima NPCI Kabupaten Bogor selama ini.

“Jika mau ada event seperti Peparda Jabar nominal uang pembinaan bulanannya kami tingkatkan,” terang Misbach

Intinya, sambung Misbach, nominal yang diberikan oleh NPCI Kabupaten Bogor kepada para atlet binaanya tiap bulan jangan dilihat dari besarannya.

“Namun rutinitas dan berkelanjutannya menjadi hal yang sangat penting dan bermakna, ” paparnya

Misbach menambahkan, sebenarnya NPCI Kabupaten Bogor merasa senang dengan gagasan atau rencana Dispora Kabupaten Bogor yang akan memberikan uang bulanan kepada para atlet berprestasi.

(asep syahmid)

Posko Pemenangan Prabowo-Gibran di Gadog Diresmikan

Peresmian Posko Pemenangan Prabowo-Gibran di Gadog

Megamendung|Jurnal Bogor
Partai Gerindra meresmikan Posko Pemenangan Prabowo-Gibran di Jalan Raya Puncak, Desa Gadog, Megamendung, Kabupaten Bogor, Senin (4/12/2023).

Peresmian dilakukan oleh jajaran politisi Partai Gerindra yakni Anggota DPR RI Fadli Zon dan Edi Santana serta anggota DPRD Kabupaten Bogor Tuti Alawiyah. Peresmian secara sederhana ini disaksikan pula oleh sejumlah pengurus dan tim sukses masing-masing.

Posko tersebut didirikan selain untuk memperkuat pemenangan Capres-Cawapres Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 juga sekaligus memperkuat raihan suara untuk Fadli Zon, Ricky Kurniawan, serta Tuti Alawiyah.

“Dengan adanya posko ini diharapkan bagi para relawan bisa berkoordinasi, rapat, komunikasi, di hari-hari kampanye sampai sampai pada hari H terutama di TPS-TPS,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Fadli Zon berharap aktivitas kampanye berlangsung secara positif, gembira, damai. “Kita ingin berkampanye dengan gembira, tidak menjelek-jelekan pihak lain, tidak perlu melakukan kampanye-kampanye negatif, semuanya positif. Saya yakin Insha Allah Prabowo-Gibran akan menang di Kabupaten Bogor, di Jawa Barat, dan di Indonesia pada umumnya,” ungkapnya.

Fadli berpesan pula kepada semua pengurus dan simpatisan wajib turun ke masyarakat secara langsung, tatap muka, menyerap aspirasi, serta menggunakan bermacam-macam platform, media sosial, dan media-media kampanye yang lain.

Selain posko tersebut, Gerindra sebelumnya telah mendirikan posko-posko lainnya, baik posko yang didirikan oleh Partai Gerindra maupun oleh masing-masing caleg di Dapilnya masing-masing.

“Saya kira ini adalah bagian dari kontestasi tentu harus melibatkan banyak personel baik itu dari struktur, dari sayap-sayap partai, dari relawan-relawan, dari berbagai elemen masyarakat yang saya kira tercermin di dalam tim relawan itu yang lebih beragam dan variatif,” timpal Caleg DPRD Kabupaten Bogor Dapil 3 Nomor Urut 1 Partai Gerindra Hj. Tuti Alawiyah.

(dede suhendar)

Program Samisade Berubah Jadi Bantuan Infrastruktur

Kegiatan Reses di Kantor Kecamatan Megamendung

Megamendung|Jurnal Bogor
Meski masa jabatan Bupati Bogor, Iwan Setiawan akan berakhir pada akhir Desember 2023, namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor akan tetap menggulirkan dana bantuan Satu Miliar Satu Desa (Samisade) pada tahun 2024. Hanya saja, Samisade bakal berganti judul menjadi Bantuan Infrastruktur.

“2024 sudah tidak ada RPJMD atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. RPJMD Kabupaten Bogor tahun 2018-2023 berakhir pada 2023 dan diganti dengan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2024-2026. Kami (DPRD) berkomitmen dengan Pemkab Bogor Samisade akan digulirkan kembali tahun 2024. Tapi judulnya berubah jadi bantuan infrastruktur,” kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Wawan Hikal Kurdi, dalam acara Reses di Kantor Kecamatan Megamendung, Selasa (5/12).

Dengan masih digulirkannya kembali Samisade, kata Wawan, ke depan pihaknya mendorong agar Bupati mengubah Peraturan Bupati (Perbup) agar dana Samisade atau Bantuan Infrastruktur bisa digunakan pula untuk pembangunan Kantor Kepala Desa. Ini mengingat beberapa kantor desa masih belum representatif.

Sebelumnya, sejumlah Kepala Desa mulai mempertanyakan lantaran beredar informasi penyaluran dana Samisade ke depan dalam bentuk barang. Menyikap informasi informasi tersebut, Wawan mengatakan bahwa secara teknis akan diatur kemudian melalui Perbup.

“Apakah Penjabat (Pj) Bupati Bogor bisa membuat Perbup atau Perda?. Sama saja. Sesuai dengan Permendagri 2023 selama tidak bertentangan dengan kebijakan sebelumnya,” katanya.

Selain membahas tentang Samisade, dalam reses tersebut disampaikan pula oleh anggota Dewan Dapil 3 Kabupaten Bogor itu tentang telah terbitnya Perda Penyelenggaraan Pondok Pesantren di Kabupaten Bogor.

Sementara itu, Camat Megamendung, Ridwan, berharap kepada masyarakat dapat memanfaatkan momen reses untuk menyampaikan aspirasi kepada para wakil rakyat.

“Banyak pintu aspirasi masyarakat yang bisa disampaikan melalui musdes, reses, atau pokir dewan. Melalui reses ini anggota legislatif ingin mendengar aspirasi karena legislatif punya hak budgeting (penganggaran) untuk ditetapkan bersama eksekutif,” ujarnya.

Selain Wawan Hikal Kurdi dari Partai Golkar, tampak hadir pula dalam reses ini Tuti Alawiyah (Gerindra), Dedi Aroza (PKS), Hasan Haikal Tholib (PPP), Abdul Jalil (Demokrat), Larasati (PAN), Sekcam, Kapolsek, Danramil, Kepala KUA, MUI, Bawaslu, PPK, ketua parpol tingkat kecamatan, kepala sekolah, kader PKK dan Posyandu, serta Ketua Paguyuban Kepala Desa dan jajaran kepala desa se-Megamendung.

(dede suhendar)

Pasang Giri Aliran Cimande Wujud Pertahankan Pencak Silat, Kades Minta Pemkab Bantu Anggaran

Acara pasang giri aliran Cimande, di Pendopo Cimande, Caringin.

Caringin | Jurnal Bogor
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor, melaksanakan kegiatan pasang giri aliran Cimande, di Pendopo Cimande, Caringin, belum lam ini. Acara itu dilakukan sebagai salah satu upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dalam mempertahankan budaya pencak silat yang merupakan warisan dari leluhur Cimande.

Sebanyak 220 peserta yang terbagi kedalam 12 kategori turut memeriahkan kegiatan budaya tersebut dengan 88 penampilan, mulai dari original atau asli Cimande maupun pengembangan Seni Ibing.

Para peserta yang mengikuti festival  pasang giri aliran Cimande, diikuti oleh anak-anak dibawah usia 14 tahun yang ada di 10 lingkung seni.

Plt Kepala Disbudpar Kabupaten Bogor, Budi Cahyadi Widiardi mengatakan, kegiatan pasang giri yang dilaksanakan di Cimande ini, sebagai wujud nyata dari komitmen Pemkab Bogor dalam melestarikan serta mempromosikan seni bela diri pencak silat Cimande kepada generasi muda yang mewakili kearifan lokal dan nilai-nilai luhur.

 “Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut serta dan mendukung terlaksananya kegiatan dengan lancar dan sukses,” ungkapnya usai membuka kegiatan pasang giri Cimande beberapa hari lalu.

Kadisparbud Kabupaten Bogor yang akrab disapa Budi CW itu menjelaskan, festival pasang giri ini bukan sekedar ajang perlombaan semata, tetapi dapat dijadikan momentum untuk mempererat tali silaturahmi, saling bertukar pengalaman serta menjalin kerjasama dalam melestarikan budaya yang menjadi jati diri suatu bangsa.

 “Momentum ini jadikan sebagai ajang meningkatkan persaudaraan serta kecintaan terhadap budaya warisan leluhur,” ujarnya.

Budi menambahkan, kegiatan tersebut sengaja diikuti oleh peserta anak-anak dari sejumlah lingkung seni di Kabupaten Bogor, hal itu sebagai langkah regenerasi dan menarik minat serta kecintaan generasi muda terhadap budaya bangsa.

“ Makanya para peserta yang ikut perlombaan ini anak-anak. Tujuan kita untuk meningkatkan kecintaan terhadap Budaya Silat Cimande sejak dini. Jangan sampai anak cucu kita tidak tahu budaya sendiri,” imbuhnya.

Kepala Desa (Kades) Cimande Jaya, Opik Sahridin menyatakan rasa terimakasih kepada Disbudpar Kabupaten Bogor yang sudah mengadakan festival seni budaya Cimande setiap tahun.

“Kegiatan sebagai wujud dukungan terhadap kelangsungan seni budaya Cimande. Dan harapan saya ke depannya agar lebih memperhatikan sarana prasarana pendukung, baik infrastruktur dan perawatan sarana penunjang seni lainnya dari pihak Pemkab Bogor secara khusus,” paparnya.

Opik menjelaskan, selama ini banyak kegiatan budaya dan tradisi di Desa Cimande, seperti acara haul kasepuhan, milad perguruan dan nga bungbang yang pelaksanaannya setiap tanggal 14 maulid.

 “Semua kegiatan itu tidak cukup anggarannya bila hanya di desa saja.  Jujur kami selalu kewalahan, makanya kami mohon ada bentuk perhatian dari Pemkab Bogor dalam mensukseskan kegiatan-kegiatan tersebut,” tukasnya.

(dede suhendar)

Direalisasikan Desa Tidak Jelas, Program Ketahanan Pangan Rawan Masalah

Dadan Syarif Mutoan

Caringin|Jurnal Bogor
Program ketahanan pangan dan hewani yang dialokasikan dari bantuan keuangan pemerintah pusat melalui Dana Desa (DD) sebesar 20 persen, dinilai salah satu diantaranya yang berpotensi masalah di pemerintahan desa (Pemdes). Hal itu diungkapkan Koordinator Tenaga Ahli Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Kabupaten Bogor, Dadan Syarif Mutoan.

Menurutnya, program ketahanan pangan dan hewani yang anggarannya mencapai ratusan juta diambil dari bantuan keuangan DD rawan terjadi  masalah. Salah satu penyebab masalah, yakni tidak adanya kerjasama dari Dinas Ketahanan Pangan (DKP) maupun Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor.

 “Jadi acuan yang dijalankan oleh desa, juklak dan juknisnya itu dari pemerintah pusat. Sedangkan dinas terkait di Kabupaten Bogor tidak mengeluarkan aturan atau juklak dan juknis untuk pelaksanaan program itu,” ujar Dadan kepada Jurnal Bogor, belum lama ini.

Dadan mengungkapkan, kondisi seperti itu membuat pelaksanaan program ketahanan pangan dan hewani cenderung tidak efektif atau kurang tepat sasaran. Sehingga, program yang harusnya bisa berkesinambungan dan dapat membantu perekonomian masyarakat, tidak terlihat sama sekali.

“Kami juga menemukan banyak desa yang pengalokasian program tersebut tidak jelas,” paparnya.

Dadan mengaku, dari hasil pendampingan P3MD terhadap 416 desa yang ada di Kabupaten Bogor pada tahun 2022, sebanyak 99 desa terdeteksi berpotensi masalah terutama terkait bantuan keuangan baik itu dari pemerintah pusat, provinsi Jawa Barat hingga APBD Kabupaten Bogor.

 “Jadi akhir tahun 2022 hasil pendampingan terhadap puluhan desa yang terdeteksi potensi masalah, kita rekap dan melaporkannya ke Inspektorat,” tegasnya.

Dadan menyatakan, P3MD posisinya sebatas membantu desa yang berpotensi masalah, kategorinya desa-desa yang perlu pendampingan khusus untuk diluruskan, diaudit dan diperiksa oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP).

“Termasuk desa-desa yang beberapa hari ke belakang dipanggil pihak Kejari Cibinong, tahun 2022 itu kita sudah laporkan ke Inspektorat,” imbuhnya.

Pernyataan Koordinator P3MD Kabupaten Bogor terkait program ketahanan pangan dan hewani rawan masalah, dibenarkan salah seorang Kades di Kecamatan Ciawi.

 “Memang benar, program ketahan pangan rawan masalah. Ada desa yang dalam pelaksanaan program itu dialokasikan untuk menanam sayuran, sudah pengadaan lahannya yang luasnya hektaran dengan cara sewa, ujungnya tidak jelas dan hanya sebatas begitu saja,” tukas Kades yang namanya enggan disebutkan.

(dede suhendar)

Panwascam Dramaga Beri Peningkatan Kapasitas PKD

Panwascam Dramaga rakor dengan PKD.

Dramaga l Jurnal Bogor
Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Dramaga menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama Pengawas Kelurahan/Desa (PKD) se-Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor di Kantor Panwascam Dramaga, Selasa (5/12/2023).

Ketua Panwascam Dramaga Mulyadi mengungkapkan rakor bersama  PKD merupakan langkah penting yang harus dilaksanakan oleh Panwascam dalam memberikan pemahaman serta peningkatan kapasitas PKD, khususnya tentang pedoman PKD dalam melakukan pengawasan kampanye.

“Adanya rakor bersama ini, PKD bisa memahami segala bentuk peraturan undang-undangan terkait pemilu dan dapat meminimalisir bentuk pelanggaran saat kampanye digelar,” ujarnya.

Diketahui, bahwa  tahapan kampanye tersebut dilaksanakan pada 28 November hingga tanggal 10 Februari 2024. Dalam hal pengawasan selaku Panwascam tentunya berkewajiban melakukan pembekalan ke PKD.

Dia berharap dengan kegiatan ini para PKD dapat menguasai serta memahami peraturan yang dimaksud untuk dijadikan pedoman dalam menjalankan tugas di lapangan.

“Secara teknis kami belum menerima terkait pembagian kampanye, apakah sistem zona atau Dapil.  Seusai SK KPU yang diterima bahwa kampanye hanya dibagi dua jenis yakni 28 sampai 10 Februari kampanye akbar dan penyebaran APK sedangkan kampanye di media sosial di tanggal 21 Januari sampai 10 Februari 2024,” ungkapnya.

Mulyadi menambah rakor bersama PKD dilakukan setiap satu minggu dua kali. Untuk di Kecamatan  Dramaga ada 10 PKD yang tersebar di 10 desa.

Panwascam berharap para peserta pemilu bisa mengikuti aturan yang ditetapkan oleh KPU dan Bawaslu sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dan Pemilu 2024 bisa berjalan sukses.

“Kita sudah tiga kali mengeluarkan surat imbauan ke desa agar perangkat desa bisa netral.  Untuk perangkat desa sesuai dengan regulasinya dan UU Desa bahwa  hanya sampai Kepala Dusun (Kadus). Tetapi,  untuk RT dan RW bisa menjadi panitia KPPS . Itu yang mengikat mereka agar tidak terlibat aktif kampanye,” tukasnya.

(arip ekon)

Diberhentikan Polisi, Pelaku Curanmor Gagal Bawa Kabur Sepeda Motor

Pelaku curanmor diamankan di Polsek Jasinga

Jasinga | Jurnal Bogor
Sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga, pepatah ini sangat pantas disematkan untuk seorang pria berinisial AR (36) asal Banten yang telah melakukan  pencurian sepeda motor, namun gagal setelah diberhentikan polisi karena dicurigai tidak pakai plat nomor kendaraan.

Pelaku melakukan aksi maling tersebut di wilayah Desa Setu Udik, Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Aksi pelaku gagal di tengah perjalanan tepatnya di depan Polsek Jasinga.

Kapolsek Jasinga AKP Jony Handoko mengatakan, pelaku pencurian dengan pemberatan dapat diamankan dengan barang bukti berupa satu unit sepeda motor jenis Honda Beat warna hitam, STNK, hp Nokia, jaket Grab dan kunci letter T.

“Benar pelaku pencurian dengan pemberatan yang kejadiannya, Minggu (4/12/2023) sekitar pukul 15.00 Wib, awalnya anggota piket Polsek Jasinga melakukan patroli dan mendapati seseorang yang mengendarai sepeda motor roda dua, tidak menggunakan plat nomor mengarah lewat depan Polsek Jasinga,” katanya.

Dengan spontan anggota kepolisian memberhentikan. Sempat kejar-kejaran dan meneriaki maling, antara polisi dengan curanmor tersebut.

“Saat diberhentikan pelaku langsung kabur melarikan diri dan akhirnya dimana seputaran Polsek Jasinga banyak ojek pangkalan, diduga pelaku curanmor tersebut berhasil diamankan warga juga petugas kepolisian dan langsung dibawa masuk kedalam Mako Polsek Jasinga dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya.

Dia menjelaskan, kasus tersebut dilimpahkan ke wilayah hukum Polsek Cibungbulang untuk proses lanjut penyelidikan pengembangan serta pendalaman lebih lanjut.

“Saat ini pelaku dan barang bukti sudah dilimpahkan ke Polsek Cibungbulang, karena TKP pencurian tersebut dilakukan pelaku di wilayah Polsek Cibungbulang,” pungkasnya.

(andres)

RS Asysyiffa Leuwiliang Diduga Telantarkan Pasien

RS Asysyiffa Leuwiliang

Leuwiliang| Jurnal Bogor
Rumah Sakit (RS) Asysyiffa Leuwiliang, Kabupaten Bogor diduga telantarkan pasien yang hendak berobat.

Kejadian ini dialami keluarga asal Kecamatan Nanggung, Senin (4/12/2023), menyebutkan tidak mendapatkan pelayanan yang baik dari RS Asysyiffa.

Keluarga pasien H.Deden menceritakan, istrinya datang dengan untuk berobat orang tuanya yang sakit, sekitar pukul 12.00 Wib. Dia mengakui, sudah mengetahui dokter ahli saraf yang ditujunya akan buka pada pukul 13.00 wib.

Seperti pasien pada umumnya, istrinya yang membawa orang tuanya yang tengah sakit itu mengambil nomor antrean sesuai dengan arahan penjaga RS Asysyiffa tersebut.

Setelah sekian jam dengan sabar menunggu antrean yang begitu panjang, naas setelah giliran antreannya yang dipanggil, harus pulang dengan kesedihan tanpa ada penanganan medis.

“Sejak saya datang kesini saya sudah tanya ke penjaga yang ada di depan pintu masuk RS, saya bilang mau berobat ke dokter saraf. Kata salah satu penjaga, gak tau apa masih ada kuotanya apa sudah habis, tolong ibu ke kasir satu mungkin masih ada. Saya datang ke kasir satu sesuai arahan penjaga di depan, saya ulangi lagi tujuan saya ke RS bahwa mau ke ahli saraf dan saya menunjukan berkas yang saya bawa, rujukan dari puskesmas,” katanya.

Jadi kata dia, pasien mendenger pengumuman dari satpam bahwa yang ke saraf sudah ditutup dengan alasan kuotanya sudah habis.

“Saya pun nangis mohon ke satpam supaya bapak saya bisa diperiksa. Saya lari ke ke ruangan praktik dokter saraf, arahan dari satpam. Tapi sayang reaksi asisten dokter saraf, sangat tidak sesuai dengan sumpahnya,” ujarnya.

“Disini saya bertanya salah siapa? Yang disayangkan, kasir satu tidak periksa dengan teliti. Yang kedua, satpamnya kenapa kalau kuota dibatasi gak dikasih tau dari awal. Yang ketiga asisten dokter sikapnya tidak sesuai sumpahnya,” tambahnya.

Dia menegaskan, sangat kecewa dengan mekasnisme yang diterapkan oleh RS swasta tersebut.

“Saya kasian yang ambil antrean nomor besar seperti saya, sudah nunggu panggilan sekian lama, pas waktunya gak bisa berobat dengan alasan kuota habis. Pokoknya saya kecewa dengan mekanismenya,” katanya.

Ketika dikonfirmasi perihal kekecewaan pasien tersebut, Bagian Humas RS Asysyiffa Suryakerta menjelaskan, saat itu pihak rumah sakit melayani banyak pasien.  Dalam hal ini dirinya tidak mengetahui apakah pasien BPJS atau bukan. Kendati pihaknya tidak diskriminasi pasien. Pihaknya juga akan menelusuri permasalahan tersebut.

“Kita akan telusuri dulu kenapa bisa terjadi seperti itu. Seharusnya memang kalau sudah menerima nomor antrean pasien mendapatkan pelayanan,” katanya kepada Jurnal Bogor di ruangannya, Selasa (5/12/2023).

(andres)

Dokter KOAS Praktik Profesinya di RSUD Leuwiliang

Sebanyak 8 orang dokter KOAS praktik di RSUD Leuwiliang

Leuwiliang | Jurnal Bogor
Bukan hanya segudang prestasi saja, namun fasilitas terbaik pun terus ditingkatkan pihak RSUD Leuwiliang untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Kabupaten Bogor yang ingin berobat ke rumah sakit yang berada di wilayah Bogor Barat itu.

8 orang dokter KOAS di RSUD Leuwiliang

Walhasil, RSUD Leuwiliang pun jadi rujukan bagi para calon dokter yang akan belajar praktik profesinya. “Totalnya ada 8 orang dokter KOAS di RSUD Leuwiliang,” ujar Wadir Pelayanan RSUD Leuiliang dr Esther Melani M.Kes, Selasa (5/12/2023).

Kegiatan orientasi penyambutan 8 orang dokter KOAS dari Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta berlangsung di Ruangan Koordinator Pendidikan (Kordik) RSUD Leuwiliang.

“Dari 8 orang dokter KOAS ini, untuk stase mata 3 orang dan stase forensik 5 orang. Kegiatan KOAS stase mata dilaksanakan selama 5 minggu dan stase forensik selama 4 minggu,” papar dokter Ester.

Sementara itu, dr. Nurul Subhan Sp.An sebagai Ketua Tim Kordik menyambut baik kehadiran para dokter KOAS yang akan melakukan kegiatannya di RSUD Leuwiliang dan berharap bisa menjalani proses KOAS dengan baik.

“Semoga teman-teman dokter KOAS ini bisa belajar dengan maksimal. RSUD Leuwiliang memiliki dokter-dokter spesialis yang koorperatif, memiliki pengalaman yang banyak jadi bisa teman-teman KOAS ajak diskusi dan jadikan panutan,” tutupnya.

(yev/rls)

Sairan Akan Survei Shelter PKL Manahan

Shelter PKL Manahan

Cibinong | Jurnal Bogor
Kepala UPT Sarpras Dispora Kabupaten Bogor, Sairan mengaku sangat tertarik dengan penataan PKL yang ada di Stadion Manahan, Solo. Jawa Tengah yang saat ini jadi destinasi sport dan kuliner wisatawan yang datang ke Kota Surakarta.

Sairan

Mantan pemain Persikabo Bogor ini menegaskan dalam bulan ini secara pribadi akan bertolak ke Solo dan melihat secara langsung kondisi Shelter PKL Manahan.

” Yah saya secara pribadi punya inisiatif untuk melihat dan ingin mencicipi kuliner yang ada serta akan menjajal Jogging Track yang ada di Manahan,” ujar Sairan, Selasa, 5 Desember 2023

Insya Allah, kata Sairan, dalam bulan ini ia akan bertolak ke Solo dan mempelajari tata kelola PKL yang ada di Shelter Manahan.

Menurutnya, Shelter PKL Manahan sangat menarik dan mengusung konsep yang nyaman , aman dan benar benar harus menjadi percontohan di Pakansari.

” Kalau saya berkunjung lebih awal setidaknya saya sudah punya bayangan untuk menyampaikan kepada pimpinan,” tegas Sairan.

Disamping itu, kata Sairan, ia juga akan melihat sarana lainnya yang ada di sekitar Stadion Manahan .( asep syahmid)