26.5 C
Bogor
Monday, July 7, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 216

IPRMP Kabupaten Bogor Selaraskan Rasa Masakan Padang

IPRMP Kabupaten Bogor

Leuwisadeng | Jurnal Bogor
Sudah tak heran saat ini dengan keberadaan penjual masakan Padang. Kita bisa melihat dari sudut kota hingga pelosok desa akan ada rumah makanan asal Padang, Sumatera Barat ini. Nasi Padang yang sudah jadi primadona lidah masyarakat Indonesia. Bahkan banyak masyarakat yang bukan kelahiran Padang ini membuka usaha rumah masakan nasi Padang tersebut.

Dengan demikian, tak sedikit konsumen mengeluhkan dengan kondisi itu, sebab masakan citra rasa asli Minangkabau ini  berbeda dengan rasa aslinya. Kehadiran organisasi Ikatan Pengusaha Rumah Makan Padang (IPRMP) Kabupaten Bogor yang baru tiga bulan berjalan, akan menyelaraskan dan meningkatkan kualitas rasa masakan Padang.

“Kita membentuk organisasi IPRMP ini tentu sebelumnya banyak konsumen yang mengeluhkan dengan rasa masakan Padang aslinya. Sehingga kita membentuk organisasi ini agar kita selaraskan, salah satu programnya untuk meningkatkan kualitas rasa masakan Padang,” kata ketua Dewan Pengurus IPRMP Mulyadi.

Menurut dia, nasi Padang adalah makanan favorit banyak orang di setiap daerah Indonesia. Lain dulu pengusaha rumah makan Padang pun beragam ada dari Jawa, Sunda dan masih banyak lagi.

“Pengusaha rumah Padang ini menjamur, hampir setiap daerah itu ada, sehingga kalau dibiarkan akan menodai nilai rasa masakan Padang itu sendiri,” katanya.

Dia menjelaskan, ada 1.200 pengusaha rumah makan Padang di Kabupaten Bogor sudah menjadi bagian dari anggota IPRMP. Kedepan pihaknya akan melakukan pembekalan- pembekalan bagi anggota IPRMP yang belum bisa mengolah masakan Padang yang sebenarnya.

“Semua pengusaha yang tergabung di IPRMP  kita akan angkat kualitas masakan Padangnya. Dengan begitu, konsumen akan merasakan masakan Padang aslinya,” jelasnya.

Dia membeberkan,  IPRMP dengan visi menjalin persatuan dalam rangka mengokohkan sendi-sendi usaha untuk mencapai kesejahteraan. Dan misi pertama  mempersatukan semua pengusaha rumah makan Padang di Kabupaten Bogor.

Menumbuhkan rasa kepekaan sosial antara sesama  anggota dan konsumen dalam bingkai “Raso Jo pareso”. Menciptakan iklim usaha yang nyaman berkualitas dan barokah dalam ridho Allah SWT. Melindungi usaha dan pemiliknya dari semua bentuk ancaman yang menggangu kelancaran usaha serta ancaman hukum lainnya sesuai ketentuan serta menjadikan IPRMP sebagai rumah bersama dalam mencari solusi dari semua persoalan yang terjadi.

“Agar ada kesetaraan, baik dari harga maupun jarak lokasi  rumah makan Padang ini juga kita sepakat membuat aturan internal  untuk membuka rumah makan baru, harus berjarak minimal 500 meter dari rumah akan yang sudah ada. Agar tujuannya pemilik usaha rumah Padang bisa bertahan,” pungkasnya.

(andres)

Banjir, Kades Diminta Gerakan Bersih-Bersih Sampah

Camat Gunung Putri Kurnia Indra

Camat Gunung Putri Tinjau Lokasi Banjir

Gunung Putri | Jurnal Bogor
Banyaknya keluhan warga terkait banjir yang terjadi di beberapa titik di wilayah Gunung Putri, Camat Gunung Putri, Kurnia Indra melakukan koordinasi kepada semua pihak guna menanggulangi banjir di beberapa wilayah tersebut.

Pria yang akrab disapa Eeng ini meminta semua kepala desa yang ada di Kecamatan Gunung Putri untuk selalu melaksanakan gerakan bersih-bersih sampah di wilayahnya masing-masing, terutama pada semua drainase lingkungan. Menurutnya, Kecamatan Gunung Putri merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Bogor yang kerap terjadi banjir.

“Kami terus melalukan pengecekan kondisi pintu air, pompa air, dan kesiapan tim Penanggulangan Bencana di Desa Bojong Kulur,” tegas Kurnia Indra, Rabu (10/1).

Pengecekan langsung juga dilakukan untuk memantau kondisi drainase di Griya Bukit Jaya yang masih dalam wilayah Kecamatan Gunung Putri.

“Kami juga bersama para kades, kadus, RT, RW, UPT PUPR, UPT DPKPP terus melakukan koordinasi dan persiapan kerja bakti mengembalikan fungsi drainase yang ada di semua lingkungan di Kecamatan Gunung Putri,” papar Eeng.

Intinya, tambah Eeng, Kecamatan Gunung Putri saat ini sudah melakukan berbagai antisipasi bahaya banjir ditengah cuaca ekstrem seperti sekarang ini.

Sementara, Ahmadin (45) salah satu warga Griya Bukit Jaya mengapresiasi kehadiran camat dan jajarannya untuk melihat kondisi saluran di sekitar.

” Kalo hujan, bukan lagi seperti kobakan, tapi seperti kolam renang, ditambah lagi titik yang digenangi banjir kondisi jalannya rusak dan berlubang, tak jarang ada kendaraan roda 2 yang terjatuh karena lobang yang tertutup genangan air,” jelas Adin sapaannya.

Lebih lanjut Adin mengatakan, jika jalan di titik yang banjir ini tinggi seperti jalan yang kanan dan kiri, kemungkinan air itu tidak berkumpul di tengah dan pasti larinya ke selokan dan itupun jika saluran tidak ditutup PKL.

“Bukan masalah PKL-nya, tapi jika PKL ini sadar jangan menutupi saluran air pasti tidak akan banjir. Begitupun untuk soal jalan, saya harap ada pembangunan hingga jalan bisa sejajar seperti yang lainnya,” harapnya.

(nay nur’ain)

Dikeluhkan Warga Terkait Penonaktifan Kartu PKH, Ini Penjelasan Kepala Desa Singasari

Ilustrasi PKH di Desa Singasari

Jonggol | Jurnal Bogor
Warga Kp. Babakan Jembeb, Desa Singasari, Jonggol, Kabupaten Bogor mengeluh dengan adanya penonaktifan kartu Program Keluarga Harapan (PKH) dan sulitnya mendapatkan pupuk subsidi.

“Disini kan mayoritas warga bertani, pupuk adalah satu kebutuhan, dan sekarang kondisinya itu sangat sulit didapatkan. Yang katanya juga kartu Poktan itu sudah dinonaktifkan juga hingga tidak mendapatkan pupuk subsidi,” keluh Nurbaeti, warga Kp.Babakan Jembeb kepada Jurnal Bogor, Rabu (10/1).

Nurbaeti menyebut, tidak mengetahui pasti apa yang menyebabkan dinonaktifkannya kartu PKH oleh Kepala Desa. Ia hanya berharap, dengan kondisi saat ini ada perhatian khusus dari Pemdes dan mencarikan solusi untuk mereka.

” Maunya ada solusi, dengan kondisi saat ini, baik untuk masalah pupuk maupun kartu PKH yang sudah dinonaktifkan,” harapnya.

Sementara Kepala Desa Singasari Euis Sujana mengatakan Pemdes belum menonaktifkan kartu PKH. Ia baru melakukan sosialisasi kepada warga jika nanti ada kartu PKH yang sudah tidak aktif karena digantikan oleh yang lebih berhak.

” Penerima PKH itu kan ada kuotanya, dan selama saya menjadi kepala desa saya mengelilingi warga ternyata masih ada yang lebih layak mendapatkan kartu PKH dari yang selama ini sudah menikmati PKH tersebut,” jelas Euis biasa disapa.

Euis hanya berharap, warga yang merasa mampu tapi masih mendapatkan dan menerima PKH untuk meningkatkan kesadarannya, bahwasannya masih ada saudara kita yang lebih membutuhkan, yang lebih susah, dari segi ekonomi dan kehidupannya lebih memprihatinkan.

Sedangkan untuk persoalan pupuk, Euis menyebut sudah mengalokasikan anggaran ketahana pangan untuk memenuhi kebutuhan pupuk dan bibit untuk 7 kelompok tani yang ada di Desa Singasari.

” Kita akan lihat apa yang dibutuhkan daripada masing-masing kelompok tani, karena pastinya kebutuhan mereka berbeda,” cetus Euis.

” Saya berharap, warga bisa menerima apa yang menjadi keputusan Pemdes nanti, tak lain apa yang kami lakukan adalah untuk pemerataan. Kita semua butuh bantuan, tapi saya harap ada sedikit kesadaran dari yang sudah memiliki kemampuan untuk dialihkan bantuan tersebut,” pungkas Euis mengakhiri.

(nay nur’ain)

Tabrakan Beruntun, Pengendara Motor Nyaris Tergilas Truk

Kecelakaan di Jalan Raya Leuwisadeng

Sepekan 2 Kejadian, Lakalantas Kembali Terjadi di Jalan Raya Leuwisadeng

Leuwisadeng l Jurnal Bogor
Kecelakaan lalulintas (lakalantas) di ruas Jalan Raya Leuwisadeng, Kabupaten Bogor satu pekan terakhir ini kembali terjadi, Rabu (10/1/2023). Truk engkel bernopol  B 9912 UQ tidak bermuatan, menubruk dua angkot, satu truk gas LPG dan satu pengendara sepeda motor. Sebelumnya, kecelakaan menelan 2 korban jiwa dan 2 kritis Minggu (7/1/2024).

Tabrakan beruntun di Jalan Kalong II, Desa Kalong 2, Leuwisadeng, dimana seorang pengendara motor dengan nomor polisi F 2270 FBG nyaris tergilas truk setelah terseret dan mengalami luka-luka yang diduga mengalami patah tulang hingga harus dilarikan ke RSUD Leuwiliang.

Menurut saksi mata warga sekitar Adin Syam, kejadian itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB saat kondisi jalanan sedang hujan. Laju kendaraan truk dari arah Jasinga menuju Leuwiliang cukup kencang, namun setibanya di tempat kejadian ada masalah pada bagian pengereman yang ngempos sehingga kecelakaan beruntun pun tak terhindari.

“Awalnya ada mobil angkot sedang mogok terus ada kendaraan truk di belakangnya yang rem blong menghantam dua angkot, satu motor keseret, tapi alhamdulillah hanya alami luka luka aja pengendara sepeda motornya,” katanya.

Kejadian tersebut mengagetkan warga sekitar. Sebab dalam kejadian itu menimbulkan benturan cukup keras. “Bukan kaget lagi tadi suaranya lumayan keras banget,” bebernya.

Sementara Sekretaris Desa Kalong 1, Yayat Supriyatna menerangkan, korban menuju ke arah Nanggung karena korban tersebut merupakan pegawai di Kantor Kecamatan Nanggung. “Korban setahu kami  merupakan pegawai negeri sipil, yakni Kasi Ekbang di Kantor Kecamatan Nanggung,” paparnya.

Sementara itu warga Kampung Pondok Bujang Desa Kalong 1 H.Boik meminta pihak terkait agar memperhatikan kendaraan truk truk besar bisa dioperasikan pada jam malam saja.

Pasalnya, sudah satu pekan ini kejadian lakalantas berulang diakibatkan kendaraan truk besar. “Bagaimana caranya truk truk besar itu bisa dioperasikan pada malam hari. Kami minta untuk mengurangi faktor kecelakaan, maka truk truk besar beroperasinya pakai jam malam saja,” pinta H.Boik

Menurutnya, pihak terkait khususnya Dinas Perhubungan di mulai perbatasan Kampung Wates sebelum turun, maupun tanjakan Cibokor dibuat imbauan bagi pengendara terutama bagi pengemudi truk besar yang melintas.

“Diberikan imbauan serta harusnya ada petugas DLLAJ jangan menumpuk di Leuwiliang. Dari pada petugas DLLAJ menumpuk di Leuwiliang seharusnya bisa mengatur serta memantau keberadaan besar yang melintas di Jalan Raya Cibokor,” jelasnya.

“Dikasih imbauan agar sopir bisa mengecek sebelum meluncur kebawah. Salah satu, rem apa sudah amankah atau kurang fit kendaraannya jadi dicek dulu sebelum turun. Maka terjadi human error penyebab faktor kecelakaan dari kendaraan tersebut,” tandasnya lagi.

(arip ekon/andres)

Ini Alasan Camat Tak Jawab Surat Permohonan Dari Warga Gunung Putri

Surat warga ke Camat Gunung Putri

Gunung Putri | Jurnal Bogor
Warga Gunung Putri, H.Kokom kecewa karena surat permohonan nomor register yang diminta dirinya terkait lahan yang diduga milik Pemda dan masih di klaim PT Ferry Sounevile tak juga di berikan keterangan oleh Pemerintah Kecamatan.

” Sebagai warga Gunung Putri yang saat ini saya sedang membutuhkan pernyataan itu sangat kecewa, karena pemerintah yang seharusnya memfasilitasi warganya justeru tidak memberikan tanggapan dan jawaban apapun kepada saya,” keluh H.Kokom sapaan akrabnya kepada Jurnal Bogor, Selasa (9/1/23).

H. Kokom menyebut, yang dia minta bukanlah berkas, melainkan hanya pernyataan terkait nomor register terbatas benar tercatat atas nama Pemda atau nama PT Ferry Sounevile.

” Saya bukan minta berkas, hanya minta keterangan. Tapi ini sudah 2 bulan tidak ada jawaban apapun dari pihak Kecamatan Gunung Putri,” cetusnya.

” Jika memang Pemcam keberatan, sampaikan kepada saya apa yang menjadi keberatannya, jawab bersurat seperti apa yang kami lakukan,” sambungnya.

Sementara Camat Gunung Putri Kurnia Indra mengatakan, dirinya bukan tidak ingin memberikan pernyataan yang di minta H.Kokom sebagai pemohon. Melainkan, karena ada surat yang sama dari pihak yang juga berperkara juga maka kami tidak mau mengeluarkan apapun.

” Disini H.Kokom mengirim surat meminta no register milik PT Fery, dan disisi lain pihak PT.Ferry pun melayangkan surat untuk Pemcam tidak mengeluarkan produk apapun. Jadi saya memilih diam,” jelasnya.

Saya ini, sambung Kurnia Indra, baru 3 bulan menjabat sebagai Camat Gunung Putri. Bukan tidak ingin mengeluarkan surat, tapi karena keduabelah pihak masih dalam berperkara, ia menunggu adanya surat permohonan dan Aparat Penegak Hukum (APH).

” Karena kedua pihak ini sedang berperkara, saya menunggu jika permohonan itu dilayangkan oleh aparat penegak hukum, baik pengadilan maupun pihak kepolisian. Maka saya akan keluarkan apa yang menjadi kebutuhan pemeriksaan. Dan itupun tidak akan saya berikan kepada keduabelah pihak tapi kepada aparat penegak hukum,” tegasnya.

(nay nur’ain)

Jadi Tahanan Kota, BKPSDM Berhentikan ASN Disparbud

jurnalinspirasi.co.id – Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) memberhentikan sementara salah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) berinisial W yang di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor.

Pemberhentian tersebut menyusul adanya surat penetapan tersangka oleh Satreskrim Polresta Bogor Kota, dan yang bersangkutan diwajibkan lapor setiap Senin dan Kamis ke Unit PPA Polresta Bogor Kota. Sebelumnya W ditetapkan sebagai tersangka atas adanya laporan polisi nomor LP/B/628/VI/2022/SPKT/POLRESTA BOGOR KOTA/POLDA JABAR tanggal 4 Juni 2022.

Kepala BKPSDM Kota Bogor, Hery Karnadi mengatakan bahwa yang bersangkutan telah diberhentikan untuk sementara sejak Desember 2023.

“Sudah tidak aktif sebagai ASN karena statusnya sudah tersangka dan tahanan kota serta yang bersangkutan wajib lapor seminggu dua kali, Senin dan Kamis,” ujar Hery kepada wartawan, Rabu (10/1).

Saat ditanya mengapa tidak diberhentikan secara permanen. Hery menyatakan bahwa langkah itu diambil sesuai dengan Undang Undang Aparatur Sipil Negara Nomor 20 Tahun 2023.

“Tidak bisa diberhentikan permanen, karena belum ada putusan sidang. Kan ini belum sidang. Kalau secara aturan bila jadi tersangka diberhentikan sementara,” ucap mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) itu.

Walau diberhentikan sementara, kata Hery, yang bersangkutan tetap menerima gaji sebesar 50 persen, namun tidak mendapatkan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).

Saat dikonfirmasi perihal kasus yang menerpa ASN tersebut. Hery menyatakan bahwa kasusnya ditangani Unit PPA.

Sementara itu, Kepala Disparbud Kota Bogor, Iceu Pujiati membenarkan bahwa yang bersangkutan sudah tak lagi bekerja di dinas tersebut. “Sudah tidak,” singkatnya.* Fredy Kristianto

SBY: Rakyat Tidak Boleh Susah

SBY dan kader Partai Demokrat Kabupaten Bogor

Cibinong | Jurnal Bogor
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pesan kepada pemerintah agar rakyat tidak boleh susah dan hidupnya harus makin sejahtera. Hal itu diungkapkan saat acara ‘SBY Temu Masyarakat’ di Jambur Simalem, Nanggewer-Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (9/1).

“Kalau ada kesusahan (rakyat) pemerintahlah yang harus bertanggungjawab dan tidak perlu mengalirkan ke rakyat. Kalau kantongnya agak kempis biar yang kempis pemerintah biar sambil berikhtiar menambah isi kantong,” kata SBY yang disambut riuh masyarakat dan kader Partai Demokrat Kabupaten Bogor.

Masalahnya kata SBY, kalau kantong rakyat kempis tidak bisa membeli kebutuhan sehari-hari, dan kalau tidak punya uang, tidak punya pekerjaan, dan berpenghasilan rendah, maka kalau sakit tidak bisa berobat karena mahal, dan menyekolahkan anak juga sulit karena biayanya tidak terjangkau.

“Intinya rakyat tidak boleh susah,” tegas Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini.

Dia pun berharap pemerintah untuk 5 tahun mendatang wajib menghilangkan kesusahan itu. Presiden bisa mengembangkan kebijakan apau pun yang pro rakyat karena  sudah memberikan mandat dan kepercayaan. “Pemimpin yang akan datang yang penting bikin rakyat tidak makin susah, bikin kesejahteraan makin meningkat,” harapnya.

Hal itu telah dia buktikan selama 10 tahun menjabat sebagai Presiden, SBY mampu meningkatkan daya beli masyarakat, melakukan pengangkatan guru dan pegawai honorer, pupuk buat petani tak sulit dan harga terjangkau, solar buat nelayan cukup dan upah buruh ditingkatkan.

“Insya Allah, kalau ekonomi tumbuh baik, bisnis bergerak termasuk UMKM. Hutang Jangan merajalela, penegakan hukum harus adil, kebebasan dijamin dan lingkungan hidup dijaga. Dulu pernah saya jalankan dan bisa,” jelasnya.

Menurut Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bogor Dede Chandra Sasmita, apa yang disampaikan SBY berdasarkan pengalamannya memimpin Indonesia dan keberhasilan SBY patut jadi contoh. “Kami juga sebagai warga Kabupaten Bogor merasa bangga dengan kehadirannya kesini menyapa warga,” kata Kang Dechan, panggilan akrabnya.

Bahkan kehadiran SBY ke Kabupaten Bogor menjadi spirit bagi caleg-caleg Demokrat yang sedang berjuang ke legislatif bisa memiliki jiwa dan semangat yang sama seperti SBY. “Kita diharuskan bantu masyarakat,” kata dia.

Untuk melakukan perjuangan di legislatif,  Kang Dechan menegaskan Partai Demokrat mentargetkan 20 persen raihan suara di Pileg 2024. Artinya, Partai Demokrat mentargetkan 11 kursi DPRD Kabupaten Bogor untuk periode 2024-2029.

“Semua Dapil berpotensi meloloskan 2 calegnya untuk menjadi anggota legislatif Kabupaten Bogor pada Pileg 2024. Kami ingin mengulang masa keemasan pada Pileg 2009 lalu,” tegasnya.

“Partai Demokrat punya catatan manis dan kontribusi positif bagi negeri ini saat Pak SBY menjadi Presiden RI. Partai Demokrat telah berbuat bagi rakyat Indonesia seperti program BLT yang dirasakan langsung oleh rakyat Indonesia,” tukasnya lagi.

Pada acara ‘SBY Temu Masyarakat’ Sri Erdiyanti salah kader Partai Demokrat yang maju menjadi Caleg DPRD Kabupaten Bogor Dapil 6 menyerahkan produk Echo Enzym Pupuk Cair hasil UMKM binaan DPC Partai Demokrat.  ” Produk Echo Enzym atau pupuk cair ini bisa jadi untuk memulai menjalankan gaya hidup zero waste tersebut mencerminkan kerja keras dan dedikasi kami sebagai kader Demokrat dalam mendukung ekonomi lokal,” ungkap Sri Erdiyanti.

Menurutnya, keberhasilannya menciptakan produk berkualitas menjadi contoh yang nyata bagi kontribusi UMKM dalam memajukan ekonomi lokal seperti halnya memajukan beberapa produk unggulan UMKM seperti Risol Mayonaise dan Gaga Cookies.

”Hasil produk UMKM yang dikembangkannya dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi di Kabupaten Bogor. Kesuksesan ini diharapkan juga dapat menjadi inspirasi bagi UMKM lainnya untuk terus berkembang dan berkontribusi pada pembangunan daerah,” paparnya.

(aseps.sayyev)

Ali Gozali, Orang Pertama yang Disalami SBY

SBY menyalami Ali Gozali

Cibinong | Jurnal Bogor
ADA kebanggaan terpancar di wajah H. Ali Gozali, tokoh masyarakat sekaligus pemuka agama Kabupaten Bogor. Betapa tidak, Ali menjadi orang pertama yang disalami Presiden Republik Indonesia ke-6, H Susilo Bambang Yudhoyono saat Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat tersebut menyapa warga dalam acara bertajuk SBY Temu Masyarakat Kabupaten Bogor yang berlangsung di Ciriung, Cibinong, Kabupaten Bogor pada Selasa (9/1).

“Alhamdulillah, ini suatu kehormatan dan kebanggaan bagi kami pribadi dan seluruh masyarakat Kabupaten Bogor yang hadir pada hari ini (kemarin,red), bisa bertatap muka dengan Bapak SBY, bisa berdialog dan  menyampaikan aspirasi walaupun singkat,” jelas Ali yang juga Kepala Sekolah SMK Plus PGRI 1 Cibinong.

Pria yang juga dikenal sebagai pembina Program Bengkel Ahlak ini, menyebut pesan dari SBY untuk berpolitik yang santun dan tidak banyak mengumbar janji saat kampanye adalah hal yang sangat nyaman untuk didengar. “Sejuk dan bijaksana pesan beliau (SBY). Tetap menjaga keutuhan NKRI, dan program lebih mengedepankan target-target realistis supaya bisa direalisasikan pasca pemilu 2024,” pungkas Ali.

Tokoh Pendidikan dan juga ulama kharismatik Kabupaten Bogor dari Cibinong ini menyambut positif Turun Gunung SBY. “Ingat, Bapak SBY adalah Presiden RI ke-6 sekaligus Presiden RI pertama yang dipilih langsung oleh rakyat. Kehadiran beliau berdampak sangat positif, memori keberpihakan beliau kepada guru honorer dan juga masyarakat secara umum kembali terngiang. Semoga beliau sehat dan Panjang umur,” pungkas Ali.

(tjahyadi ermawan)

Belasan Warga di Sukaraksa Diungsikan

Lonsor di Kampung Ciruwuk RT 02/ RW 04, Desa Sukaraksa.

Cigudeg | Jurnal Bogor
Sebanyak 13 warga Kampung Ciruwuk RT 02/ RW 04, Desa Sukaraksa, Cigudeg, Kabupaten Bogor terpaksa diungsikan usai rumah yang mereka tempati rusak diterpa longsor.

“Kami catat ada 13 warga yang mengungsi. Sementara secara keseluruhan ada 22 warga yang terdampak,” ungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Ade Hasrat dalam keterangannya, Selasa (9/1).

Adapun warga yang diungsikan yakni, Keluarga Ocang dengan total empat jiwa. Kemudian keluarga Saepudin lima jiwa dan Hasanudin empat jiwa.

“Untuk keluarga Bapak Ocang itu mengungsi ke rumah anaknya di lokasi yang sama. Kemudian Bapak Saepudin ke rumah orang tuanya di alamat yang sama dan Bapak Hasanudin itu ke rumah orang tuanya di alamat yang sama,” beber Ade Hasrat.

Ade Hasrat mengungkapkan, para warga terdampak tersebut merupakan penghuni lima rumah yang mengalami rusak usai tembok penahan tanah (TPT) yang berada di dekat rumahnya hancur tergerus longsor akibat hujan deras yang turun di wilayah Cigudeg pada Senin, 8 Januari 2024 sore

“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Hanya saja memang perlu penanganan segera dari pihak terkait. Terutama soal bangunan yang dekat dengan TPT. Kami imbau masyarakat tetap waspada,” pungkasnya.

(andres)

Dinilai Merugikan, Pembongkaran Pasar Leuwiliang Diprotes Pedagang

Pasar Leuwiliang


Leuwiliang| Jurnal Bogor
Pembongkaran atap Pasar Leuwiliang pascakebakaran beberapa waktu lalu, di blok B di protes para pedagang. Pasalnya, pembongkaran yang dilakukan oleh CV Langgeng Dohir Batin (LDB) dinilai telah merugikan para pedagang.

Salah satu pedagang di Pasar Leuwiliang H Intan mengaku kecewa atas pembongkaran besi karena berdampak kerusakan pada bangunan milik pedagang.

Menurut Intan, minimnya sosialisasi dan kecerobohan pekerja dari pemborong sehingga menyebabkan terjadinya insiden yang merugikan kegiatan para pedagang. Pembongkaran besi itu, berdampak bagi para pedagang sehingga mereka tidak dapat beraktivitas mencari nafkah seperti biasanya.

“Sebetulnya, besi-besi yang ada di dalam pasar pedagang pun mempunyai hak, bukan hanya oleh pihak ketiga. Ini ada indikasi mencari keuntungan pribadi. Kompensasi dari pihak pemborong itu nihil,” keluhnya.

Intan menyebut, sebanyak 16 pedagang, terdampak auning itu tertimpa atap beton yang roboh dan kerusakan auning itu membuat para pedagang tidak bisa berniaga seperti semula.

“Bahkan insiden itu, menimpa satu orang menjadi korban dan mengalami luka di bagian kepala dan lengan,” paparnya.

Dia pun menerangkan dengan keprihatinan kondisi para pedagang pasar saat ini. Sebab belum sembuh dan pulih kondisi para pedagang, terjadi lagi musibah yang membuat pedagang trauma.

“Seberapa dalam kami harus merogoh kantong, sedih kami, dimanakah keadilan buat kami, hukum dan  pasal apa yang adil untuk kami,” ucapnya.

Sementara Kepala  Unit  PD Pasar Leuwiliang Toha Mulyadi mengatakan, pembongkaran  besi pascakebakaran distop dulu.

“Setelah dikeluhkan sejumlah pedagang, sebelum ada perbaikan sanggah auning milik pedagang maka pembongkaran besi itu di stop dan tidak dilanjutkan,” kata Mulyadi saat dikonfirmasi Jurnal Bogor.

 “Harus diperbaiki dulu auning milik pedagang, maka itu  pembongkaran besi bangunan di stop dulu,” tukasnya.

(arip ekon/endres)