29.1 C
Bogor
Saturday, June 28, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1564

Bojongkulur Teredam Lagi

Gunungputri, Jurnal Inspirasi

Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, kembali  terendam  lagi, banjir kedua di awal tahun 2020 ini disebabkan, air Sungai Cileungsi yang berhulu  di wilayah Kecamatan Sukamakmur dan Babakan Madang itu, debit airnya meluap.

“Banjir di Bojongkulur ini, karena Sungai Cileungsi, tak mampu lagi menampung debit air yang terus naik,  akibat di bagian hulu dan hilir diguyur hujan dengan intensitas tinggi sejak beberapa hari ini,” kata Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi – Cikeas (KP2C) Puarman, kepada Jurnal Bogor, Selasa (25/02).

Puarman menerangkan, selain menggenangi wilayah Bojongkulur, banjir luapan Sungai Cileungsi juga merendam sejumlah perumahan dan pemukiman di wilayah Kota Bekasi, seperti di Pondok Gede, Jati Rasa dan Bekasi Barat.

“Sungai Cileungsi ini setiap musim hujan memang airnya sering meluap dan menggenani pemukiman baik di Gunungputri maupun Kota Bekasi, salah satu sebabnya, kondisi Sungai Cileungsi yang makin menyempit dan dangkal,” ungkap Puarman.

Banjir kedua di awal tahun 2020 ini, kata Puarman, mulai menggenani pemukiman Selasa dini  hari. Air yang menggenani pemukiman rata-rata satu mata kaki orang dewasa hingga lutut. untuk wilayah Bojongkulur, banjir menggenani pemukiman warga di 6 RW “Selasa siang, genangan air sudah mulai surut, lumpur serta sampah yang masuk kerumah-rumah warga sudah dibersihkan,” katanya.

Meski air sudah surut, kata Puarman, tim KP2C dan unsur dari Resimen I Pasukan Pelopor Cikeas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, tim dari Kecamatan Gunungputri, Polsek dan Koramil serta  Pemerintah Desa Bojongkulur masih siaga.

“Musim hujan kan belum ada tanda berakhir, tim terus siaga, sebagai langkah antisipasi, di mana ketika air Sungai Cileungsi meluap lagi, kami bisa cepat informasikan kepada warga,” katanya.

Waduk Solusi Permanen

Banjir yang acap kali menggenani wilayah Bojongkulur dan Kota Bekasi, bakal segera ditangani pemerintah pusat dengan rencana membangun Waduk Naraogong, di wilayah Kecamatan Sukamakmur.

Waduk tersebut berfungsi menampung air Sungai Cileungsi, ketika debitnya naik di musim hujan. “Banjir tahunan yang selalu menggenangi ratusan rumah di sebagai wilayah Desa Bojongkulur serta Kota Bekasi itu perlu diatasi secara permanen, sebab jika tidak, tiap musim penghujan datang, banjir akan terus melanda,” kata dua Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat, Mochamad Ikhsan, meninjau dampak banjir akibat Sungai Cileungsi.

Banjir di awal tahun 2020 itu, kata politisi PKS yang tinggal di Kecamatan Gunungputri itu membuka mata hati semua pengambil kebijakan, tak hanya di Kabupaten Bogor saja, sebagai pemilik wilayah, tapi Jawa Barat dan pemerintah pusat.

“Alhamdulillah, para pengambil kebijakan di pemerintah pusat sudah merancang beberapa rencana, untuk mengatasi agar aliran dua Sungai Cileungsi dan Cikeas, tak lagi meluap, ketika debitnya naik di musim hujan. Ini langkah nyata, kami (DPRD-red) Jabar pun siap membantu dengan menyampaikan usulan rencana itu ke DPR – RI,” katanya.

Aleg yang tinggal di Desa Bojongkulur itu lebih lanjut mengatakan, solusi pencegahan banjir tahunan di Bojongkulur, dalam tahap pematangan program.

“Besok (hari ini-red), Komisi IV DPRD Jabar dan  Komisi V DPR- RI bersama Gubernur Jawa Barat dan Banten serta Kementrian PUPR, dan beberapa pihak terkait akan rapat membahas masalah banjir dan penanganannya,” tuturnya.

Sambil menunggu solusi jangka panjang, Ichsan meminta, Pemerintah Kabupaten Bogor melakukan sejumlah langkah preventif, misalnya menata kembali bangunan yang berdiri di sepanjang bantaran sungai serta penanganan sampah.

“Keberadaan bangunan di bantaran sungai dan sampah yang dibuang, ikut menghambat jalannya air Sungai Cileungsi. Ini menjadi tugas Pemerintah Kabupaten Bogor,” tutupnya.

Mochamad Yusuf

Komisi III Sidak Dua Perusahaan di Cicadas

Gunung Putri | Jurnal Bogor

Kunjungan kerja anggota DPRD Komisi III terhadap dua perusahaan di wilayah Desa Cicadas, Kecamatan Gunung Putri disesaki oleh pengaduan masyarakat yang berada di sekitar perusahaan. PT Niro Ceramic Nasional Indonesia dan PT Parindo Agung Masjaya adalah dua perusahaan yang menjadi sasaran kunjungan kerja DPRD Komisi III Kabupaten Bogor,Senin (24/2).

Kunjungan tersebut menjadi catatan dan temuan bagi anggota Komisi III, selain adanya pengaduan masyarakat akan keluhan keberadaan perusahaan tersebut, juga hal yang tidak sesuai dengan ketentuan yang ada.

Anggota Komisi III dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Fathoni mengatakan, dari dua perusahaan tersebut bervariasi temuan dan keluhan dari masyarakat sekitar.  Seperti PT.Niro Ceramic Nasional Indonesia,untuk surat-surat dan perizinan semua sudah lengkap dan akan dilakukan BAP oleh DPKPP pada Kamis esok. Adapun keluhan dari warga yang disampaikan oleh Kepala Desa Cicadas adalah jam operasional yang sering sampai malam hari, kebisingan, debu yang berasal dari truk dan alat berat yang membawa bahan baku, serta keberadaan CSR yang belum dirasakan oleh masyarakat.

“Kami mengarahkan agar terkait bangunan mohon diikuti aturan. Jika ada bangunan baru diluar siteplan dan belum ber-IMB maka harus segera diurus,dan berikan informasi yang lengkap kepada petugas UPT saat BAP besok, dan terkait keluhan masyarakat seperti pribahasa tidak ada asap kalau tidak ada api, mohon perusahaan ikuti aturan yang berlaku baik tentang lingkungan jam operasional maupun CSR, bangunlah komunikasi yang baik dengan warga.”

“Jadikan kepala desa dan jajarannya sampai RT/RW sebagai mitra resmi. Saya meyakini ada yang tidak beres dibalik keluhan dan protes warga dibelakang,untuk hari Kamis saat BAP Kades dan jajarannya juga bisa ikut berpartisipasi,” kata Ahmad Fathoni.

Ia melanjutkan, untuk PT Parindo Agung Masjaya, siteplan 2013 dengan luas 2.745 dan sedang diajukan revisi siteplan dari Januari 2018 hingga terakhir diurus Maret 2019. Kemudian sampai sekarang belum ditindaklanjuti. Adanya perubahan produksi dulu merupakan pabrik kaos kaki sekarang pengolahan sisa produksi dari impor maupun domestic. “Jika dilihat secara kasat mata ada kelebihan KDB, Rabu akan di BAP oleh DPKPP, hal lain yang disampaikan oleh kepala desa ialah agar BPJS tenaga kerja segera diurus dan status tenaga kerja diperjelas karena banyak yang berstatus harian lepas dan borongan.”

“Untuk perusahaan tersebut agar diurus revisi siteplan dan IMB dan pastikan sesuai dengan kondisi terkini, secara kasat mata KDB sudah over hanya ada 2 pilihan perusahaan harus beli tanah kosong untuk perluasan atau membongkar bangunan yang melebihi KDB. Nanti bisa dilihat dari hasil BAP, selain itu DLH untuk cek secara rutin pengolahan limbahnya karena ini yang diolah kan sisa produksi, dan untuk tenaga kerja agar perusahaan mengikuti aturan ketenagakerjaan yang ada dan jalin komunikasi yang baik dengan warga sekitar dan pemerintah desa,”pungkas Ahmad Fathoni.

Nay Nur’ain

Pol PP Ciawi Data Penghuni Kontrakan dan Kosan

Ciawi | Jurnal Bogor

Anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, melakukan pendataan penghuni kontrakan dan kos-kosan yang ada di 13 desa. Kepala Seksi Pol PP Kecamatan Ciawi, Acep Hasbullah menjelaskan, ada tiga objek pendataan yakni kontrakan, kosan dan villa yang ada di tiap desa. Tujuan dari pendataan ini, kata Acep, untuk mengetahui keberadaan para penghuni maupun penyewa serta mengantisipasi terjadinya keresahan di masyarakat setempat terkait keberadaan mereka.

“Biar kami dari Pol PP tahu, siapa saja yang mengontrak atau kos di tempat warga tersebut. Kami lihat KTP dan mencatat setiap penghuni kontrakan dan kosan,” ujarnya kepada wartawan.

Selain itu, lanjutnya, dalam melaksanakan pendataan, dibagi tiga tim. Untuk satu timnya, ada empat anggota Pol PP kecamatan yang mendata dengan melibatkan pihak desa, RT dan RW, Babinmas serta Babinsa.  “Kami juga tidak segan untuk meminta surat nikah penghuni kontrakan dan kosan bila ditemukan sedang berdua,” papar Acep.

Pendataan kontrakan dan kosan, baru 70 persen dilakukan di 13 desa ini, mulai dari Desa Pandansari, Bendungan Jambu Luwuk, Bitungsari, Telukpinang Cibedug dan Banjarwaru, tentunya akan dilaksanakan secara terus menerus sampai semua desa terdata.  “Karena pendataannya belum selasai, jadi untuk jumlah kontrakan dan kosan di 13 desa ini, belum di jumlah secara menyeluruh,” jelas Acep.

Adapun untuk vila, Acep mengungkapkan ada dua kategori, mulai dari vila komersil atau disewakan dan hanya digunakan oleh pemilik.  “Takutnya ada imigran atau warga asing yang sewa vila, kita tidak tahu,” imbuhnya.

Acep minta agar pemerintah desa melalui RW dan RT, selalu aktif melaporkan setiap penghuni atau penyewa vila. Dengan begitu, keberadaan mereka bisa terawasi.  “Pendataan ini terus berlanjut, sampai wilayah Ciawi aman, nyaman dan tentram. Jangan sampai adanya para penghuni kontrakan, kosan dan penyewa vila membuat resah masyarakat,” imbuhnya.

Dede Suhendar

Dewan Sesalkan ASN Jadi Makelar Izin Coffe Resind

Caringin, Jurnal Inspirasi

Adanya Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penataan Bangunan wilayah II Ciawi yang nyambi menjadi makelar perizinan Coffe Resind, di Kampung Pabaton, Desa Pancawati, Kecamatan Caringin, disesalkan anggota DPRD Kabupaten Bogor, Heri Aristandi. Politisi Partai Gerindra yang berangkat dari daerah pemilihan (Dapil) III itu pun meminta Bupati Bogor, segera memberikan sanksi tegas kepada pengawas tata bangunan wilayah Caringin tersebut.

Heri mengungkapkan, sanksi tegas harus diberikan bupati kepada ASN itu, karena sudah melenceng dari tugas dan fungsinya sebagai pegawai negeri. Terlebih, ASN tersebut bekerja di UPT yang membidangi bangunan.  “Biar ada efek jera, sanksi tegas harus diberikan bupati,” tegasnya saat di konfirmasi melalui telepon selulernya.

Menurutnya, semua pegawai negeri sudah memiliki tugasnya masing-masing, sesuai tempat dimana ASN itu bekerja. Karena, dalam melaksanakan tugasnya ASN sudah diatur didalam Undang-undang (UU) RI Nomor 5 Tahun 2014.  “Tidak boleh ASN jadi makelar izin. Kecuali kalau dalam melaksanakan tugasnya, mengarahkan agar pelaku usaha di Kabupaten Bogor yang tidak punya izin untuk mengurus legalitasnya tanpa harus jadi makelar,” papar anggota dewan yang duduk di Komisi I tersebut.

Ketua Fraksi Partai Gerindra itu juga mengimbau agar para pengusaha yang akan membuka usahanya di wilayah Kabupaten Bogor untuk mentaati aturan.  “Apabila yang mau berinvestasi di Kabupaten Bogor, urus dulu perizinannya langsung ke dinas terkait,” jelas Heri.

Sementara, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bogor, Usep Supratman mengatakan pihaknya akan memanggil pengusaha Coffe Resind yang keberadaan tempat usahanya belum memiliki izin.  “Saya akan panggil pengusaha Coffe Resind,” tukasnya.

Dede Suhendar

Sukamanah Geber Pembangunan Sekretariat 3 Lantai

Megamendung, Jurnal Inspirasi

Pemerintahan Desa Sukamanah dimasa kepeminpinan Ismail yang sudah 3 periode memfokuskan pembangunan gedung sekretariat untuk semua lembaga desa mulai dari LPM, BPD, PKK dan PAUD.

“Program pembangunan Desa Sukamanah kini terfokus kepada pembangunan gedung sekretariat bersama. Gedung itu akan berdiri 3 lantai. Ini dilakukan sesuai dengan status desa kita sebagai desa mandiri, harus memiliki fasilitas pemerintahan yang memadai berikut kantor-kantor untuk lembaga lembaga desa yang ada,” ujar Kepala Desa Sukamanah, Ismail.

Selain akan tersedianya kantor-kantor lembaga desa, ditambahkan Ismail, gedung itu nantinya akan dipergunakan sebagai pusat pendidikan anak usia dini. Hal ini dilakukannya mengingat berbagai keberadaan sekolah mulai dari tingkat TK, hingga SLTA sudah tersedia di wilayah tersebut.

“Sukamanah yang terkenal dengan Kampung Pasirmuncang, sudah memiliki berbagai tingkatan sekolah. Bahkan, yang kita amati disini sudah menjadi pusatnya dunia pendidikan meskipun baru sampai tingkat SLTA. Dengan demikian, kita selaku pemerintah desa terpacu untuk memiliki juga gedung sebagai pusatnya bagi pendidikan anak usia dini. Dengan demikian, lengkaplah sarana untuk dunia pendidikan bagi masyarakat Sukamanah,” pungkas Ismail.

Dadang Supriatna

Kepsek seKecamatan Caringin Hadiri Serah Terima Jabatan

Caringin | Jurnal Bogor

Kepala Sekolah (Kepsek) SD seKecamatan Caringin pada Senin (24/2) menghadiri serah terima jabatan kepsek di gedung PGRI. Hal ini mengingat banyak sekolah yang tidak memiliki kepsek definitif, disebabkan banyak yang pensiun maupun meninggal dunia.  Pengawas tingkat SD Kecamatan Caringin, Hj. Kristiyaningsih menjelaskan, rotasi maupun promosi di kalangan tenaga pendidik tentunya akan selalu ada agar pendidikan supaya lebih baik.

“Di tahun sekarang, kepsek baru dipromosikan sekitar ada 4 dan rotasi kepsek ada 9 orang. Alhamdulillah sekarang di sekolah dasar Kecamatan Caringin sudah tidak ada kekosongan kepala sekolah, karena kekosongan tersebut sudah masuk guru yang dipromosikan menjadi kepsek,” paparnya.

Menurutnya, jika kepala sekolah sudah menempati ruang baru, tentunya harus bisa merubah dalam segi pendidikan ke arah lebih baik. Contoh salah satunya, pihak sekolah dalam penggunaan dana bos harus sesuai dengan juklak maupun juknis.

Hal senada pun dikatakan, H Sudarjat, Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah Kecamatan Caringin, dengan adanya rotasi dan promosi kepsek, tentunya mengharapkan kesemua kepsek agar kinerjanya lebih ditingkatkan. Apalagi perlu disikapi khususnya kepsek baru menjabat agar dalam pengunaan dana bos harus sesuai aturan.

Meskipun dana bos sekarang ada kenaikan, untuk menganai pembayaran upah honor jangan terlalu cepat untuk dinaikan, utamakan dulu kebutuhan ataupun keperluan sekolah. Penggunaan dana bos selain untuk kegiatan dan membayar upah guru honor, tentunya bisa juga untuk keperluan perbaikan sekolah, semua itu berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 8 tahun 2020 tentang petunjuk teknis penggunaan dana bos

“Jika pihak sekolah akan menaikan upah honor boleh boleh saja, namun semua itu harus melihat dulu keperluan sekolah cukup apa tidaknya. Sekali lagi berharap, setelah menempati ruang maupun suasana baru agar kinerjanya ada peningkatan,  baik peningkatan pelayanan terhadap siswa maupun orang tua siswa, ” pungkasnya.

Deny

Warga Pasirgintung Bangun Jalan, Namun Kecewa Kades tak Pernah Datang

Nanggung, Jurnal Inspirasi

Puluhan warga Kampung Pasirgintung di lingkungan RW 03 dan RW 04, Desa Batutulis, Kecamatan Nanggung melakukan swadaya membangun jalan lingkungan menuju tempat pemandian (kobak) sepanjang 50 meter. Sebelumnya jalan menuju kobak telah selesai dibangun Selasa (25/2) dan dilanjutkan pengerjaan jalur  kali Cicaung sepanjang 30 meter dimana jalan itu  biasa digunakan kaum perempuan untuk memenuhi  bermacam kebutuhan. “Kedua jalan tersebut alhamdulilah rampung dibangun dan sudah bisa digunakan,” kata ketua RT setempat, Asep Cilung kepada Jurnal Bogor, kemarin.

Menurutnya, meski insfrastruktur jalannya sudah bisa digunakan tetapi langkah berikutnya tinggal menata dengan dibangunnya kobak pemandian khusus perempuan.” Tentunya memanfaatkan sumber air dengan cara menggunakan slang ke tempat pemandian perempuan a sepanjang 70 meter,” sebut Cilung.

Dia menerangkan, jelang Ramadhan ini tempat pemandian tersebut akan dipasang listrik di sepanjang jalan.” Akan ditata sedemikian rupa mudah-mudahan  bisa terwujud,” imbuhnya.

Pantauan di lokasi pengerjaan yang dimulai  Minggu (9/2) lalu, hingga pekan ketiga, Kades Batutulis Ade Supriatna tidak terlihat hadir.” Bahkan beragam foto kegiatan gotong royong pun di upload di beberapa laman akun Facebook dan tidak sedikit yang mengkritik ketidakhadirannya.

Sebelumnya dikatakan, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Batutulis, mengenai adanya gotong royong  bangun jalan yang digagas warga Pasirgintungbawah yang sebelumnya sudah diinformasikan ke Kades.” Dilaporkan mah sudah,” ujar Erwin.

Informasi yang dihimpun Jurnal Bogor, pengerjaan betonisasi Jalan lingkungan bersumber dari  swadaya masyarakat dan dibantu berupa bahan material  dari PT Pansenwen Bentonite dan Kepala Puskesmas Leuwisadeng.

Sementara, Parid Samsudin alias Agenk mengaku kecewa setiap adanya gotong royong  Kepala Desa Batutulis belum pernah datang.” Padahal budaya gotong royong merupakan salah satu media untuk mempersatukan dan perwujudan nyata  di masyarakat,” cetusnya.

“Kegiatan gotong royong ini sudah berlangsung empat kali, dan setiap minggu kami bersama masyarakat lainnya selalu bergotong royong, tapi anehnya, pak Kades tak pernah hadir  entah apa sebabnya,” jelas Agenk dengan nada kecewa.

Arip Ekon

Aset Pemkot Bogor “Hilang”, BPKAD Kemana?

Bogor, Jurnal Inspirasi

Keluarga Masyarakat Peduli Bogor (KMPB) menggelar aksi unjuk rasa didepan pintu masuk Plaza Balaikota Bogor, Selasa (25/2), menuntut Pemkot Bogor melakukan pemeriksaan kepada perangkat kerja pada Badan Pengelolaaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Bogor yang dinilai ‘ngawur’.  

Dikatakan Ikromi Yozy, Koordinator Aksi dan sebagai anggota Presidium KMPB, ke-ngawuran pengelolaan aset pada tahun 2017 terulang kembali pada tahun 2018 dan disinyalir 2019 kemungkinan terjadi lagi. Hasil riset dan pengolahan data yang didapat tercatat ada delapan poin yang dianggap ngawur yang dilakukan BPKAD) Kota Bogor.

“Aksi ini kami lakukan berdasarkan atas data yang kami olah dari berbagai sumber dan juga pantauan dilapangan. Dan ada sekitar delapan poin yang kita catat yang kami anggap ini merupakan ke’Ngawuran’ kinerja BPKAD Kota Bogor selama tahun 2017 lalu yang terulang kembali ditahun 2018,” tegasnya dalam aksinya.

Selain itu Romi sapaan akrabnya menyatakan, BPKAD selaku pengemban Amanah dalam pengelolaan aset Daerah kami nilai ” Gagal” Dalam menjalankan amanahnya. “Tidak dapat dibayangkan apabila APBD Kota Bogor  dikeluarkan setiap tahun untuk pengadaan aset yang kemudian tidak terurus dan rawan akan hilang ditelan “angin”, jika pengelolaan aset BPKAD masih seperti ini,” lanjutnya.

Tentunya kerugian yang sangat besar. Anggaran ini harusnya dapat disalurkan untuk dana yang lebih bermanfaat seperti pendidikan kesehatan dan lainnya. Benar-benar “Bocor”.

Dalam aksinya KMPB menuntut kepada Pemkot Bogor, untuk mencari tahu keberadaan aset tersebut, kalau memang hilang atau digelapkan harus dipertanggungjawabkan sesuai peraturan undang-undang yang berlaku. 

Membuat dokumen Berita Acara Serah Terima. Dalam waktu 2×24 jam Point 1 dan 2 untuk di publikasikan baik di media pemerintah kota atau pun media swasta cetak maupun online sebagai informasi kepada masyarakat.

Mengevaluasi kinerja Penyelenggara Sensus Barang Milik Daerah sebagaimana amanah PERWALI  Kota Bogor Nomor 58 tahun 2018. Dalam hal ini, Sekretaris Daerah (Sekda) bertanggungjawab mengawal penuh sebagaimana amanah PERDA Kota Bogor nomor 2 tahun 2018 tentang pengelolaan Barang Milik Daerah.

Terakhir, Walikota dan sekda untuk mereformasi perangkat kerja pada BPKAD, sekaligus menugaskan penegak hukum untuk memanggil dan memeriksa perangkat BPKAD Kota Bogor. Apabila terjadi kelalaian atau kesengajaan yang merugikan keuangan daerah untuk di proses secara hukum. Handy Mehonk | *

Poin yang Dinilai Ngawur:

A.            Bahwa terdapat sejumlah aset peralatan dan mesin kendaraan yang bernilai RP. 9.843.869.147.32 tidak diketahui keberadaannya. Kemungkinan hilang atau digelapkan.

B.            Bahwa masih terdapat OPD yang belum membuat BAST (berita acara serah terima) barang dengan pemegang BMD. Kemungkinan rawan disalah gunakan.

C.            Bahwa BPKAD berjalan tanpa administrasi yang jelas.

D.            Bahwa BPKAD berdalih tidak mengetahui pengguna barang.

E.            Bahwa BPKAD mengeluhkan kekurangan SDM.

F.            Bahwa sampai detik ini BPKAD belum juga mengetahui keberadaan aset yang diduga hilang. Ini acuh atau malas?

G.           Bahwa aksi kali ini kami fokus pada Barang Milik Daerah dalam bentuk alat dan kendaraan Bermotor, permasalahan lainnya akan kami kawal dalam aksi selanjutnya.

Gatot Nurmantyo Kunjungi Pemain dan Pelatih Persikabo 1973

Hambalang, Jurnal Inspirasi

Mantan Panglima TNI  Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo yang juga merupakan Pembina Utama Persikabo 1973, mengunjungi mes baru pemain di Komplek Pusat Pemeliharaan Misi Perdamaian (PPMP), Hambalang, Kabupaten Bogor, Selasa (25/2).

Dalam kunjungan tersebut Gatot bertemu dengan jajaran pelatih dan para pemain Persikabo 1973, dalam kesempatannya Gatot mengutarakan targetnya bagi jajaran pelatih dan pemain.

“Saya ingin kami juara di musim baru ini, saya minta semua pemain dan pelatih harus berfikir positif untuk mencapai target juara bagaimanapun caranya, namun tetap harus menjunjung tinggi nilai sportipitas, maka dari itu persiapan tim sangatlah penting untuk mengarungi musim baru,” ungkapnya.

Lebih jauh Gatot mengatakan, pertandingan perdana yang akan di gelar, Senin (2/3) mendatang akan menjadi poin pentinng bagi timnya.

“Pertandingan perdana ini akan menjadi pertandingan penting, saya berpesan kepada para pemain untuk menjaga kesehatan, berlatih keras dan kerjasama tim yang harus diutamnakan,” ungkapnya.

Gatot meyakini bahwa pemain Persikabo 1973 sudah lebih baik dari musim kemarin. “kami sudah mengevaluasi bahwa pemain lapis kedua lemah, begitu tim kita digunakan untuk TNI dan Timnas, maka pemain kita habis. Ini yang kita evaluasi sehingga lapis pertama dan kedua harus seimbang,” ujarnya.

Gatot juga mengaku bangga, karena timnya saat ini merupakan bagian dari Persikabo milik masyarakat Kabuoaten Bogor. “Kami berharap sekarang ini besar atau tidaknya tergantung masyarakat Kabuoaten Bogor, kita menyiapkan semuanya untuk masyarakat Kabupaten Bogor. Maka, mari sama-sama kita mencintai agar tim bermain mati-matian untuk Kabupaten Bogor,” pungkasnya.

Gita Purnama

PM Timor Leste Juga Mundur

Jakarta, Jurnal Inspirasi

Dinamika politik yang tidak stabil bukan hanya dirasakan oleh Malaysia setelah Tun Dr Mahathir Mohamad menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Perdana Menteri. Kini negara tetangga Indonesia lainnya, Timor Leste juga tengah dilanda persoalan serupa. Perdana Menteri Timor Leste, Taur Matan Ruak mengaku telah mengirimkan surat pengunduran dirinya kepada Presiden Francisco Gutteres pada Selasa (25/2).

Pengunduran diri ini diputuskan oleh Ruak di tengah ketidakstabilan politik akibat runtuhnya koalisi pemerintah. Di mana Partai Kongres Nasional Rekonstruksi Timor (CNTR) yang didirikan oleh mantan Presiden Xanana Gusmao menarik dukungannya. Alhasil, Ruak berulang kali gagal mendapatkan pengesahan anggaran 2020 karena tidak mendapatkan suara mayoritas. “Saya telah mengirim surat (pengunduran diri) kepada presiden,” ujar Ruak seperti yang dimuat Channel News Asia.

Kendati begitu, Ruak mengatakan siap untuk menjabat sampai pengunduran dirinya diterima presiden.

Sejak terpilih pada pemilihan Mei 2008, Ruak mendapatkan dukungan dari koalisi tiga partai. Termasuk Aliansi Perubahan (AMP) dan CNTR. Sebelumnya pada Sabtu (22/2), Gusmao mengumumkan koalisi baru bersama enam partai. Ia mengaku tengah mempersiapkan pemerintahan baru, tanpa Ruak.

sayYEV