Cibinong | Jurnal Inspirasi
Satu meninggal dunia, tiga orang positif virus Corona
(Covid-19) dan puluhan warga Kabupaten Bogor Orang Dalam Pemantauan (OPD)
hingga 19 Maret 2020. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinkes Kabupaten
Bogor dr Kusnadi mengatakan, bukan hanya tiga orang yang sudah positif
Covid-19, ada 86 OPD.
“Dari 86 ODP, 39 diantaranya sudah selesai
penanganan dan 47 lainnya masih dalam pemantauan. Sementara untuk Pasien Dalam
Pengawasan (PDP), total ada 22 orang. Selesai penanganan 17 orang dan lima
orang masih dalam pengawasan,” ujar Kusnadi kepada Wartawan, kemarin.
Saat ditanya mengapa baru saat ini terungkap, lanjit
Kusnadi, warga yang positif corona berKTP Jakarta yang awalnya ditangani di Ibu
Kota sehingga awalnya tidak terdeteksi. “Tidak terdeteksi karena KTP Jakarta,
daftar di RS Jakarta, tapi rumahnya di Bogor. Kami harus tanggung jawab juga.
Bukan kecolongan, tapi masuknya cluster jakarta,” katanya.
Menurut Kusnadi, daerah perbatasan seperti Kabupaten
Bogor memang cukup rawan penularan virus corona. Untuk itu, Dinkes terus
melakukan pemantauan hingga saat ini. “Makanya kita pantau terus,” ungkapnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor akhirnya
mengumumkan pasien positif virus corona. Ada tiga orang yang sudah dinyatakan
positif dan satu diantaranya meninggal dunia.
“Terkait pasien positif yang ada di Kabupaten Bogor,
memang pada awalnya kami belum mendapat kabar yang terang. Karena yang positif
ini mereka berurusan di Jakarta dan ber-KTP Jakarta sehingga tidak terpantau
kami. Tetapi tinggalnya di Kabupaten Bogor,” kata Bupati Bogor Ade Yasin.
Dua dari tiga pasien positif corona berasal dari
Bojonggede dan merupakan ibu dan anak. Sang anak, laki-laki (35), merupakan
kasus positif akibat tertular dengan pasien asal depok saat ikut berdansa. Pada
17 Maret 2020, lelaki tersebut disarankan isolasi mandiri oleh pihak rumah
sakit.
“Pertama laki-laki usia 35 tahun, pegawai swasta, dia
adalah rentetan dari kejadian pertama yang dansa. Walaupun lelaki itu terlihat
sehat, virus itu menular ke ibunya berumur 67 tahun, karyawati swasta,”
terangnya.
Menurutnya, sang ibu dinyatakan positif pada 14 Maret
melakukan tes dan keluar hasilnya pada 16 maret yakni positif corona. “Tadi
malam penderita meninggal dunia di RS Jakarta dan akan langsung dikebumikan di
Jakarta pula,” ungkap Ade Yasin.
Untuk sang anak yang positif, Ade Yasin mengaku telah
memerintahkan RSUD Cibinong untuk menjemputnya untuk mengikuti karantina.
Sebab, laki-laki tersebut memang tinggal di Kabupaten Bogor meski aktifitasnya
sehari-hari kebanyakan di Jakarta.
Tak hanya itu, Ade Yasin mengaku pihaknya sedang
melakukan treking kepada siapa saja yang kemungkinan pernah berinteraksi
langsung dengan pasien positif corona tersebut.
“Pertama kami harus wawancara dengan yang positif pernah
berhubungan dengan siapa saja. Tapi yang sudah ketahuan adalah pembantu, itu
yang sedang kami cari. Lalu tukang ojek karena pernah naik juga dan beberapa
orang yang diindikasikan pernah kontak langsung,” imbuhnya.
Perempuan yang juga Ketua DPW PPP Jabar ini memastikan,
dua orang tersebut merupakan kasus pertama positif corona di Kabupaten Bogor.
Selain keduanya, dirinya mengaku baru saja mendapat laporan ada seorang
pramugara yang merupakan warga Kabupaten Bogor positif corona.
“Ada satu lagi, jadi hari ini kita dapat tiga kasus.
Laki-laki 27 tahun, Cibinong, pramugara, riwayat perjalanan terakhir Singapura.
Timbul gejala 6 Maret, sehari kemudian pengambilan sampel di RSCM. 12 Maret
diinfokan negatif, hasil pemeriksaan kedua positif tanggal 15 Maret. Jadi dua
diisolasi dan satu meninggal,” paparnya.
Sementara itu, beradar juga surat pemberitahuan atau
imbauan yang dikeluarkan warga perumahan Greenery Permai, Bojong Gede tentang
isolasi mandiri dengan menutup akses masuk pemurmukiman tersebut.
Camat Bojong Gede, Dace Hatomi mengungkapkan, tidak
mempersoalkan adanya sikap warga khususnya yang ada di perumahan Geenery Permai
itu. “Kerena kepanikan warga makanya melakukan inisiatif untuk mengisolasi
lingkungan. Hal itu tidak masalah, silahkan saja,” kata Dace.
Lebih lanjut ia memaparkan, adanya isolasi mandiri warga
perumahan tersebut diapresiasi pihak Kecamatan Bojong Gede.
“Antisipasi itu lebih baik. Perumahan tersebut
biasanya juga akses masuknya malam hari ditutup, cuma sekarang waktu penutupan
ditambah siang hari. Lagi pula akses perumahan itu bukan jalan lintas, jadi
tidak masalah,” papar Dace.
Noverando H