28.9 C
Bogor
Tuesday, November 11, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1552

Kades Cicadas Akan Rancang Box Sterilisasi

0

Gunung Putri | Jurnal Inspirasi

Pencegahan Virus Corona (Covid-19) di Kabupaten Bogr hingga kini terus dilakulan oleh stake holder agar penyebaran virus tersebut tidak semakin meluas. Tak mau warganya menjadi korban, Kepala Desa Cicadas, Dian Hermawan melakukan pencegahan dengan menyemprotkan cairan disinfektan ke setiap tempat fasilitas umum dan rumah ibadah dengan melibatkan unsur desa.

Tak hanya menyemprotkan cairan disinfektan, Dian Hermawan sedang merancang Box Sterilisasi yang nantinya akan ditempatkan di pintu masuk kantor desa. Box sterilisasi tersebut akan dikerjakan olehnya sendiri dengan mengandalkan skill yang dimilikinya. Hal itu dilakukannya lantaran harga untuk satu steril box saja sudah mencapai puluhan juta.

“Saya sudah mendesain untuk pembuatan boxnyai hasil karya saya sendiri. Soalnya untuk beli box keluar masih belum sanggup lantaran biayanya juga cukup mahal, dan untuk keuangan desa pun belum cair dari pemerintah,” ujarnya.

Dia menambahkan, untuk selanjutnya, saat ini pihaknya sudah membeli peralatan dalam pembuatan box yang nantinya akan digunakan untuk setiap warga yang akan melakukan pelayanan administrasi di Desa Cicadas sendiri. Jadi, setiap warga maupun staf desa yang akan masuk ke kantor desa akan di sterilkan terlebih dahulu oleh box tersebut.

“Lantaran terbentur biaya, jadi kita mending buat sendiri aja. Untuk pembuatannya tidak terlalu sulit karena saya sudah biasa membuat peralatan seperti itu, kita tinggal beli spare partnya aja setelah terkumpul baru nanti kita langsung rakit,” tambahnya.

Untuk cairan yang nanti akan digunakan di dalam box tersebut, Dian sudah berkomunikasi dengan perusahaan yang ada di wilayahnya yang memang membuat cairan kimia untuk membuatkan cairan sterilisasi yang tidak berbahaya bagi manusia. Karena pada umumnya cairan steril yang digunakan respon sterilnya tidak terlalu cepat bereaksi.

“Untuk cairan sterilisasinya saya sudah berkomunikasi dengan perusahaan untuk membantu kami membuatkan cairan steril yang aman dan bereaksi cepat membunuh virus, kita tinggal tunggu waktunya saja semoga box steril ini cepat selesai dan bisa digunakan,” katanya.

Dian berharap, dengan segala upaya pencegahan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor khususnya Desa Cicadas, virus yang saat ini sedang mewabah di Indonesia bisa segera selesai. “Harapan saya semoga ikhtiar yang kita lakukan ini bisa mencegah virus corona dan bahkan malah tidak ada sama sekali di Indonesia, agar masyarakat bisa nyaman dalam melakukan segala aktivitas tidak seperti saat ini merasa cemas dengan mewabahnya visrus Corona tersebut,” pungkasnya.

Nay Nur’ain

Pedagang Pasar Leuwiliang Kehilangan Omzet

0

Leuwiliang | Jurnal Inspirasi

Ditengah merebaknya wabah virus Corona sangat berdampak pada para pedagang pasar tradisional Leuwiliang. Aktivitas di pasar itu tidak seperti biasanya mulai terlihat sepi. Sejumlah pedagang mengaku omzet jualan menurun karena kehilangan pembeli. Salah satunya Neneng Sarah (40), pedagang buah buahan di pasar tradisional Leuwiliang dia mengaku penjualannya menurun dari semenjak  awal tahun Januari 2020.” Bulan Februari pembeli mulai  rame lagi, meski hanya sebentar,” kata Neneng kepada Jurnal Bogor.

Dia mengaku adanya wabah virus Corona  pengunjung ke pasar juga semakin berkurang dan berdampak ke penghasilan pedagang yang turun drastis. “Apalagi semenjak diberlakukannya imbauan  pemerintah  berdiam diri di rumah, kedatangan pengunjung ke pasar juga semakin berkurang,” keluhnya.

Dia agak khawatir sekarang, karena sudah kelihatan sekali mulai sepi yang datang ke pasar, apalagi virus ini juga tidak tahu sampai kapan berakhir. Dia menerangkan, biasanya jelang bulan Ramadhan para pembeli sudah mulai berdatangan tatapi hingga saat ini masih juga sepi.” Mudah-mudahan permasalahan merebaknya virus Corona ini segera berlalu, sehingga perekonomian masyarakat bisa berjalan seperti biasa,” harapnya.

Tak hanya Neneng, pedagang daging di wilayah pasar yang sama yakni, Bezo mengaku penjualannya juga terdampak Covid-19. Namun, menurut Bezo dampak penurunan terhadap omzetnya tidak terlalu tinggi, lantaran masih adanya pelanggan yang memesan untuk pedagang baso atau mie  soto.

“Penjualan turun sih, tapi kalau kami tidak terlalu, karena masih ada pesanan untuk konsumen diluar pasar,” ungkapnya.

Sementara Kepala PD Pasar Tohaga Leuwiliang, Aldino Novianto menyatakan, bahwa pandemi merebaknya musibah virus Corona secara global belakangan ini berdampak omzet pedagang pasar mengalami penurunan.” Hal ini terjadi semenjak cuaca ektrim Januari lalu, saat ini  diangka 15, 20 persen  konsumen tidak ke pasar Leuwiliang, apalagi semenjak  diterapkannya lockdown secara otomatis yang biasanya ke pasar jadi tidak,” ujar dia.

“Ketika para pedagang sudah menyiapin barang  dagangannya, tetapi konsumennya sepi dan tidak datang. Apalagi  sekarang sudah memasuki bulan Syaban tetapi kondisi pasar masih belum bagus,” tutupnya.

Arip Ekon

Jembatan Sementara Cigombong Dinilai Asal-asalan

0

Cigombong | Jurnal Inspirasi

Pembangunan jembatan sementara proyek dobel track atau jalur ganda rel kereta api (KA) di stasiun Cigombong, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, dinilai asal-asalan. Sebab, aspal  jembatan di jalur nasional yang menghubungkan Bogor-Sukabumi itu, sudah mulai habis dan bergelombang. Wawan, sopir angkutan umum trayek Cicurug-Bogor menuding pihak pelaksana pembangunan jembatan sementara Cigombong, mengerjakan secara asal-asalan. Sehingga, hampir semua aspal yang menjadi penguat sambungan jembatan habis dan tinggal kerikil.

 “Kalau pengerjaannya bagus, saya rasa aspal jembatan sementara ini tidak akan cepat rusak,” ujarnya kepada wartawan.

Menurutnya, kondisi aspal jembatan yang merupakan sebagai penguat sambungan sudah rusak, membuat semua pengendara merasa takut saat melintas jalur tersebut. “Bagaimana tidak takut, aspal di sambungan jembatan saja sudah habis dan tinggal kerikil saja,” papar Wawan.

Selain itu, lanjutnya, jembatan sementara Cigombong yang merupakan jalur nasional, menjadi lintasan setiap kendaraan industri dengan kapasitas besar. Bahkan, kata Wawan, hampir setiap menit kendaraan-kendaraan besar seperti, kendaraan pengangkut air, pasir maupun yang membawa hasil industri di wilayah Sukabumi, melintas dan menggunakan jembatan sementara tersebut.

“Walau pun sudah ada tol, tapi masih banyak kendaraan besar yang melintas jembatan itu. Jadi setiap kali melintas jembatan, terkadang yang melihat selalu takut kalau jembatannya ambruk,” paparnya.

Sementara, Deni, pengendara roda dua merasakan ketakutan yang sama. Dimana, setiap kali dilintasi kendaraan besar, jembatan sementara itu terasa goncangannya. “Saat kendaraan pengangkut air, truk pasir dan trailer melintas, goncangan jembatan sangat terasa sekali. Saya merasa takut jembatannya ambruk,” tukas pria mengendarai sepeda motor jenis Yamaha Mio itu.

Dede Suhendar

Puluhan Catin di Ciawi Batal Laksanakan Resepsi Pernikahan

0

Ciawi | Jurnal Inspirasi

Puluhan pasangan calon pengantin (Catin) yang akan menggelar resepsi pernikahan pada Maret dan April 2020 di wilayah Ciawi, dipastikan batal dilaksanakan. Hal itu terjadi setelah adanya larangan dari Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI demi mencegah penyebaran virus Corona pada layanan nikah di KUA.

Penghulu KUA Kecamatan Ciawi, Erlan Dusland Ahmad mengatakan, dari 33 Catin, 32 pasangan tetap menggelar akad di rumah masing-masing dan hanya satu Catin yang gagal menggelar akad maupun resepsi.  “Karena suaminya berasal dari Majalengka yang tidak boleh keluar akibat wabah Corona, makanya satu pasangan Catin batal,” ungkapnya kepada wartawan.

Selebihnya ia meneruskan, 32 Catin membatalkan resepsi pernikahan, namun tetap melaksanakan akad di rumah masing-masing. Imbauan ini berlaku mulai 23 Maret hingga 5 April 2020. Sebelumnya, pihak KUA telah berkoordinasi dengan Polsek Ciawi untuk mengimbau kepada warga yang akan menggelar resepsi pernikahan untuk menunda hal tersebut.

Selain itu, belum adanya edaran dari Dirjen Binmas Islam untuk menghentikan pelayanan pengawasan pencatatan nikah pada KUA kecamatan di seluruh wilayah Indonesia. “Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI), sudah mengajukan ke Dirjen Binmas Islam untuk menghentikan sementara layanan pengawasan pencatatan nikah pada KUA kecamatan di seluruh wilayah Indonesia, sampai berakhirnya masa tanggap darurat covid-19,” tuturnya.

Ajuan itu dilaksanakan, sambung Erlan, baik di KUA maupun di luar KUA. “Saat ini pelayanan administrasi dan pencatatan nikah yang belum dihentikan,” tukasnya.

Dede Suhendar

Serka Agus Terjun Bantu Penyemprotan Disinfektan

0

Ciampea  | Jurnal Inspirasi

Ditengah wabah Covid 19, TNI-Polri tentu menjadi bagian garda terdapat dalam upaya pencegahan penyebaran Covid 19. Selain membantu pemerintah melakukan sosialisasi, imbauan kepada masyarakat mereka pun terjun langsung melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan warga. Seperti Babinsa garda terdepan TNI di masyarakat ikut terjun melaksanakan penyemprotan bersama pemerintah desa.

Seperti halnya dilakukan Babinsa Desa Benteng, Koramil 2114/ Ciampea Serka Agus Sumariyanto bersama unsur pemerintah desa dan Babinmas terjun ke masyarakat menyemprot disinfektan, baik di lingkungan tempat tinggal warga, mushala, masjid, sekolah, posyandu dan sarana umum lainnya.

“Kita bersama -sama membantu pemerintah untuk menghentikan penyebaran Covid 19 dan menyadarkan masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan dan tidak bebergian keluar rumah jika tidak ada keperluan mendesak,”kata Agus.

Agus yang merupakan Banbinsa dari kesatuan baret merah Batalyon 14 itu selain dikenal tegas, juga ramah terhadap masyarakat, juga peduli terhadap sesama termasuk anak-anak. “Kami rangkul semuanya, baik dari anak anak hingga orang dewasa mengajak mereka untuk tetap waspada mematuhi ajuran atau imbauan dari pemerintah pusat agar penyebaran Covid 19 bisa terputus,” kata Agus.

Cepi Kurniawan

Perpanjang Latihan Mandiri, Dojo Unitex Disemprot Desinfektan

0

Bogor | Jurnal  Inspirasi  

Pengurus Cabang Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Kota Bogor mengeluarkan Surat Edaran Nomor :022/PJSI-KOT.BGR/SE/III/2020 tentang perpanjangan masa latihan mandiri di rumah bagi atlet, Pelatih Pelatcab, atlet potensial daerah, dan pembinaan klub. Hal itu mengacu kepada Surat Edaran Walikota Bogor Nomor: 061/1169-umum tertanggal 24 Maret 2020, serta surat edaran KONI nomor 062/KONI.Kt.Bgr/SE/III/2020 tertanggal 24 Maret 2020 tentang perpanjangan masa berlatih secara mandiri bagi atlet.

Sekretaris Pengcab PJSI Kota Bogor, Yudi Wahyudi mengatakan, jika perpanjangan masa latihan mandiri di rumah bagi atlet, pelatih Pelatcab, atlet potensial daerah, dan pembinaan klub Pengcab PJSI Kota Bogor, seluruhnya berdasarkan surat edaran yang telah dikeluarkan Walikota Bogor, dan Ketua KONI Kota Bogor. Sehingga PJSI juga wajib untuk mengeluarkan surat edaran tersebut guna pencegahan penyebaran Virus Corona (Covid-19).

“Mengacu pada dasar tersebut di atas, dan mempertimbangkan kondisi saat ini dimana makin meningkatnya masyarakat yang terpapar virus Covid-19, maka dengan itu Ketua Pengcab PJSI Kota Bogor, R An An Andri Hikmat memutuskan untuk memperpanjang masa latihan mandiri di rumah kepada atlet-pelatih Pelatcab Judo Kota Bogor, atlet-pelatih potensial daerah, dan atlet-pelatih pembinaan klub anggota PJSI Kota Bogor,” ujar Yudi Wahyudi, Senin (30/3).

Ia menjelaskan, jika perpanjangan masa latihan mandiri di rumah untuk seluruh kegiatan pembinaan dan pelatihan Pengcab PJSI Kota Bogor dan klub anggota PJSI Kota Bogor, ini terhitung sejak 30 Maret hingga 13 April 2020. Namun, terkait perpanjangan masa latihan mandiri di rumah mengintruksikan kepada para atlet, pelatih untuk menyusun pedoman, dan panduan latihan mandiri, dan para atlet agar tetap melaksanakan, serta melaporkan hasil latihan mandiri di rumah dengan mengikuti pedoman dan panduan latihan yang akan diberikan oleh pelatih.

“Dalam surat edaran itu, kita menghimbau kepada kepada seluruh pengurus, pelatih, atlet dan keluarga besar judo Kota Bogor, untuk mengikuti ketentuan, maklumat serta peraturan dari pemerintah pada masa pandemi wabah virus covid-19,” tegasnya.

Selain itu, tambah Yudi, tim pelatih juga telah melakukan penyemprotan di dojo Judo Unitex Tajur. Hal itu dilakan tentunya untuk tetap menjaga kebersihan pada lingkungan dojo selalu dalam keadaan yang aman dari pandemi wabah virus Covid-19. 

Asep Syahmid

Dispora Fokus Pembentukan Kontingen Popda

0

Cibinong | Jurnal Inspirasi  

Menjelang perhelatan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) XIII Jawa Barat 2020. Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bogor tengah menyiapkan sejumlah atlet terbaiknya. Sedikitnya ada 370 atlet dan official yang akan dikirim untuk berlaga dipentas olahraga dua tahunan di ‘Tanah Pasunda’ pada 24 hingga 30 Agustus mendatang.

Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bogor Mustaqim mengatakan, pihaknya tengah mempersiapkan panitia kecil untuk terus berkoordinasi dan memastikan cabor yang akan diikut sertakan. Ia berharap sebelum masuk bulan puasa panita tersebut sudah terbentuk kerangka kontingen.

“Nanti kita awali dengan rapat besar dengan pengcab serta atlet binaan dari Dispora. Rapat tersebut, tujuannya untuk memastikan kesiapan dari Kontingen Popda Kabupaten Bogor, menuju Popda 2020,” ujar Mustakim, belum lama ini.

Mustaqim menjelaskan, dalam Popda Jawa Barat tahun 2020 kali ini, ada 24 cabor yang akan bertandingkan. Namun, sambung Mustakim dari 24 cabor tersebut, sedikitnya Dispora akan mengirim 20 cabor di antaranya pencak silat, taekwondo, tenis dan beberapa cabor lainnya. Mustaqim juga menargetkan menjadi juara umum dalam perhelatan dua tahunan tersebut.

“Dari 24 cabor kurang lebih 20 cabor kita akan kirim. Karena ada beberapa cabor yang memang kita unggulkan. Bahkan kita menargetkan juara umum di ajang Popda 2020 ini” papar Mustakim.

Dalam proses Training Camp yang akan diselenggarakan selama dua minggu sebelum pemberangkatan, tambah Mustakim, Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (BAPOPSI) Kabupaten Bogor akan melibatkan KONI. “Tahapan seleksi kontingen itu melalui pengurus cabang, nanti kita akan kirim suratnya. Sehingga kita mendapatkan atlet terbaik,” pungkasnya.

Asep Syahmid

IPSI Siap Pertahankan Raihan Empat Emas

0

Cibinong | Jurnal  Inspirasi

Raihan empat medali emas  yang disabet tim Pencak Silat Kabupaten Bogor, dalam Pekan Olahraga Daerah (Porda) XIII Jawa Barat 2018 lalu, akan menjadi acuan bagi Pengurus Cabang Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Bogor, untuk menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIV Jawa Barat 2022, di Kota Tasikmalaya, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Subang.

Bahkan, untuk mempertahankan raihan empat medali emas tersebut, IPSI Kabupaten Bogor, akan mengoptimalkan atlet binaannya untuk memperkuat Kontingen ‘Bumi Tegar Beriman’ di ajang Porprov 2022 mendatang. Hal itu dikatakan  Ketua IPSI Kabupaten Bogor, Muhammad Khairul.

“Pada Porda 2018 lalu, cabor pencak silat, berhasil mengamankan empat medali emas untuk Kontingan Kabupaten Bogor. Jadi, hasil tersebut, bakal jadi acuan IPSI dalam mempertahankan capaian empat medali emas di ajang Porprov 2022, dengan menurunkan atlet lokal binaan sendiri,” ujarnya.

Ia menjelaskan program pembinaan IPSI Kabupaten Bogor berjalan dengan matang, proses regenerasi juga berjalan dengan baik. Jadi IPSI Kabupaten Bogor, sangat siap menghadapi Porprov 2022, dengan mengirimkan atlet-atlet lokal.

“Selama ini, apa yang dilakukan IPSI Kabupaten Bogor sebenarnya sudah memenuhi harapan, dan keinginan Pemkab Bogor terkait optimalisasi talenta atlet lokal binaan semua cabang olahraga yang ada dibawah naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia  Kabupaten Bogor. Kedepan, sebelum Porprov digelar kami masih punya waktu untuk menyiapkan pesilat-pesilat andal,” pungkasnya. 

Asep Syahmid

Pertina Siapkan Petinju Untuk Tim PON Jabar

0

Cibinong | Jurnal  Inspirasi  

Pengurus Cabang Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Kabupaten Bogor, tengah mempersiapkan atlet-atletnya untuk memperkuat tim tinju Jawa Barat pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIII Papua 2020. Hal itu ditegaskan Ketua Harian Pertina Kabupaten Bogor, Wolter Rumsory, Senin (30/3).

“Sekarang ini kami sedang mempersiapkan atlet-atlet kami untuk memperkuat tim atlet Jawa Barat, di ajang PON 2020. Meski dalam masa tanggap darurat wabah virus Covid-19, namun program latihan tetap berjalan secara mandiri,” ujarnya.

Ia menjelaskan, kalau persiapan yang dilakukan Pertina Kabupaten Bogor, yakni meningkatkan program latihan secara kontinyu kepada atlet, seperti yang terus diterapkan tim pelatih kepada para petinju. Baik itu, latihan kecepatan pukulan, fisik, maupun power. Tapi, untuk saat ini, program latihan masih diberlakukan secara mandiri dirumah masing-masing petinju.

“Sekarang ini para petinju terus digeber program latihannya. Mengingat, ini semua untuk prestasi tinju Jawa Barat di ajang PON 2020 mendatang,” tegasnya.

Untuk beberapa bulan kedepan, tambah Wolter belum ada event yang akan diikuti atlet. Karena masih dalam masa darurat Covid-19. Jadi, kata dia, mereka lebih banyak untuk fokus berlatih secara mandiri.  

Asep Syahmid

Agus Firmansyah Jaga Kondisi Fisik

0

Cibinong | Jurnal  Inspirasi

Atlet tarung derajat Kabupaten Bogor, Agus Firmansyah, yang akan membela tim tarung derajat Jawa Barat di kelas 49 -52 kilogram putra pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2020, akan memaksimalkan program latihan secara mandiri, sebelum masa tanggap wabah virus Covid-19 berakhir.

“Saya akan memaksimalkan program latihan secara mandiri, sesuai dengan program latihan yang diberikan tim pelatih kepada saya selama menjalani latihan mandiri. Untuk saat ini, saya sedang menjaga kondisi fisik,” kata Agus Firmansyah, Senin (30/3).

Ia menjelaskan, jika program latihan mandiri selama masa darurat Covid-19 ini, tidak jadi penghalang untuk tidak berlatih. Justru sebaliknya, ini harus bisa jadi motivasi, supaya pada saat latihan bersama kembali digelar, kondisi fisik, teknik, maupun stamina dalam kondisi terbaik. Apalagi, ini juga tentunya untuk menjaga hasil Pra-PON 2019 lalu.

“Latihan mandiri ini harus jadi motivasi untuk bisa lebih baik lagi. Apalagi saya ingin meningkatkan hasil yang sudah saya raih di ajang Pra PON 2019 lalu, sehingga program latihan harus rutin dilakukan, supaya mampu meraih target medali medali emas,” tegasnya.

Agus menambahkan, kalau petarung-petarung yang bakal jadi lawan terberatnya dipertandingan kelas 49-52 kilogram nanti, tentunya petarung dari Bali, Jawa Timur, DKI Jakarta, ataupun patarung tuan rumah. “Jadi, selama menjalani program secara mandiri ini, tentunya harus bisa dimanfaatkan dengan baik, agar persiapan bisa lebih matang sebelum bergabung dengan tim tarung derajat Jawa Barat,” pungkasnya.

Asep Syahmid