31.2 C
Bogor
Friday, July 18, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1491

Rudy Ketuk Hati Pengusaha Perangi Covid-19

Cileungsi l Jurnal Inspirasi

Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto, mengajak semua pengusaha di Bumi Tegar Briman agar memberikan bantuan ditengan pandemi Virus Korona atau Covid-19 yang kian hari kian memprihatinkan jumlahnya.

Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Geeindra) Kabupaten Bogor ini mengatakan, tentunya dengan adanya bantuan dari para pengusaha bisa meringankan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dalam penanganan Covid-19 ini.

“Saya mengajak kepada semua pengusaha yang memang mencari penghasilannya di Kabupaten Bogor, agar memberikan bantuan baik itu Alat Pelindung Diri (APD) maupun yang lainnya, untuk petugas medis yang berada di garda terdepan,” katanya kepada wartawan, Senin (13/4/2020).

Ia menjelaskan, bencana yang ada saat ini melanda Kabupaten Bogor merupakan tanggung jawab semua pihak, bukan hanya pemerintah saja. Dan seharusnya, semua unsur pemerintah dan pengusaha harus bersinergi untuk penanganan Covid-19.

“Mari kita bantu untuk tenaga medis dalam menangani Covid-19 ini, mari kita kerja bersama, saya berterimakasih kepada Pak Eko yang audah menyumbangkan satu alat Ventilator, Patient Monitor dan APD yang sudah di serahkan kepada RSUD Cileungsi,” ucapnya.

Sementara itu, salah seorang pengusaha yang memberikan bantuan ke RSUD Cileungsi yaitu Eko, berharap, dengan adanya sumbangan ini bisa memberikan sebuah dorongan bagi pengusaha di Kabupaten Bogor.

“Semoga dengan adanya bantuan ini, bisa memberikan dorongan bagi pengusaha lain dalam membantu tenaga medis yang bekerja di garda terdepan,” tukasnya.

Sementara, Direktur RSUD Cileungsi, Drg. Wiwik Widyawati, sangat berterimakasih, atas bantuan yang diberikan berupa Ventilator, Patient Monitor dan APD. Menurutnya, tentu hal tersebut sangat membantu bagi kelangsungan pelayanan di RSUD yang berlokasi di Bogor Timur tersebut.

“Ini sangat membantu kami, soalnya ada juga kan yang kemarin gagal nafas, dengan adanya bantuan ini bisa membuat kita banyak juga. Kita berharap badai ini bisa cepat berlalu, dan saya berterimakasih kepada Pemkab Bogor yang sudah menjadi fasilitator dalam bantuan ini,” tukasnya.

Asep Syahmid

Jadi Gugus Pemuda Cegah Covid-19, Bupati Apresasi Inisiatif DPD KNPI Kabupaten Bogor

Cibinong | Jurnal Inspirasi
GEBRAKAN jajaran pengurus  DPD KNPI Kabupaten Bogor dalam melawan penyebaran dan memutus mata rantai  Covid-19 disambut positif Bupati Bogor, Hj Ade Yasin. Bupati menilai, apa yang dilakukan DPD KNPI Kabupaten Bogor ini adalah salah satu bentuk kegiatan pemuda yang sangat menonjolkan nilai nilai kemanusiaan dalam  memutus mata rantai penyebaran  Covid 19 di Kabupaten Bogor.

“Saya bangga dengan apa yang dilakukan DPD KNPI Kabupaten Bogor. Semoga ini punya manfaat yang sangat penting dan berguna untuk melakukan pencegahan penyebaran Covid 19 di Kabupaten Bogor secara umum,” tegas Bupati Bogor seusai menerima bantuan alat alat yang berkaitan dengan pencegahan  Covid 19 dari DPD KNPI Kabupaten Bogor, senin (13/4)  di gedung KNPI Kabupaten Bogor yang juga dihadiri  Ketua DPD KNPI Kabupaten Bogor, Fikri Ikhsani,  Sekjen KNPI Kabupaten Bogor, Suhandi,  Ketua Gugus Comando, Daulat S Harahap.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Bogor menerima secara simbolis bantuan alat semprot elektrik Disinfektan, Hand Sanitizier , Masker, Rompi untuk  Gugus Pemuda  KSN dan PK KNPI. Tak hanya itu, kata Bupati,  ia berharap apa yang dilakukan oleh DPD KNPI Kabupaten Bogor ini bisa di ikuti oleh lembaga lembaga lainnya yang ada di Kabupaten Bogor.

“Saya sangat kagum  dengan gebrakan atau inisiatif sendiri semua elemen yang ada di DPD KNPI Kabupaten Bogor ini yang mau terjun langsung dalam  pencegahan atau  penyebaran Covid 19 di Kabupaten Bogor,” tuntasnya.

Ketua Umum DPD KNPI Kabupaten Bogor, Fikri Ikhsani mengatakan, pihaknya akan terus melakukan upaya memutus mata rantai penyebaran Covid 19 di Kabupaten Bogor. “ Kita bersama Pemkab Bogor akan bahu membahu dalam perang melawan penyebaran Covid 19 di Bumi Tegar Beriman,” tegas Fikri Ikhsani.

Hal yang sama dikatakan, Sekjen DPD KNPI Kabupaten Bogor, Suhandi, SE yang secara tegas mengatakan semua elemen kepemudaan di DPD KNPI Kabupaten Bogor ataupun semua PK yang ada di 40 Kecamatan akan bahu membahu bersama pemerintah Kabupaten Bogor dalam melakukan kegiatan atau tindakan untuk  memutus mata rantai Covid 19 di Kabupaten Bogor.

“Kami  akan berada dalam bagian  gugus pemuda kabupaten Bogor  dalam mencegah penyebaran Covid 19 di Kabupaten Bogor. Kami berharap musibah atau wabah ini bisa segera berakhir di negeri ini “ beber Suhandi.

Dalam kesempatan yang sama,  Suhandi juga berharap semua elemen kepemudaan yang ada di seluruh Kabupaten Bogor untuk  ikut  andil dan minimalnya bisa  mematuhi anjuran  atau saran saran yang telah ditetapkan oleh Pemkab Bogor dalam kaitan memutus mata rantai penyebaran Covid 19 di Kabupaten Bogor.

Asep Syahmid

PK KNPI Bersama OKP dan Ormas se Citeureup Lakukan Gebrakan Cegah Covid-19

Citeureup | Jurnal Inspirasi

JAJARAN pengurus PK KNPI, OKP dan Ormas se Kecamatan Citeureup melakukan gebrakan kemanusiaan yang sangat positif dalam mencegah penyebaran Covid 19  di Kecamatan Citeureuo ataupun di Kabupaten Bogor  dengan melakukan pemberian masker,  APD,  Hand Sanitizer dan Disinfektan ke tiga  Puskesmas yang ada di Kecamatan  Citeureup.

Kegiatan pemberian  Masker, APD, Hand Sanitizer dan Disinfektan tersebut secara simbolis dilakukan di Halaman Kecamatan Citeureup yang dihadiri Camat, Teguh Widodo salah satu anggota  DPRD dari PKS  Kabupaten Bogor  dan jajaran Muspika setempat, Senin (13/4 ) kemarin pagi.

Ketua  PK KNPI Citeureup, M Yusuf Kiat SE yang mempelopori kegiatan tersebut bersama para pengurus OKP dan Ormas setempat mengatakan,  kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian kemanusiaan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid 19  yang tengah melanda negeri ini  saat ini.

“ Mari kita mencegah Pandemi Covid 19 di lingkungan semua desa se  Kecamatan Citeureup  dengan menjadikan  pemuda sebagai gugus terdepan dalam pencegahan penyebaran Covid 19 ,” ujar  M Yusuf Kiat yang juga tercatat sebagai Ketua Umum Kabomania tersebut.

M Yusuf Kiat alias  Djendral menegaskan, pasca simbolis penyerahan alat alat yang berkaitan dengan pencegahan Covud 19, pihaknya bersama jajaran Muspika se Kecamatan Citeureup langsung bergerak ke tiga Puskesmas  yang ada di Citeureup seperti   Puskesmas Citeureup, Puskesmas Nutug dan Puskesmas Tajur.  

Camat Citeureup , Asep Mulyana  secara tegas mengatakan, sangat memuji gebrakan yang dilakukan PK KNPI Citeureup, OKP dan Ormas yang ada di  wilayahnya dengan memberikan beberapa bantuan alat alat yang berkaitan untuk mencegah penyebaran Covid 19 di wilayahnya.

“ Saya bangga dengan gagasan yang para pemuda, PK KNPI, OKP dan Ormas se Citeueup ini. Ini kegiatan yang sangat mulia. Semoga ini menjadi lading ibadah kita semua dan juga bisa menjadi media yang tepat untuk memutus mata rantai penyebaran Covid 19 di wilayah kami ataupun di Kabupaten Bogor secara umum,” tegasnya.

Asep Syahmid

Harga GKP Cocok, Petani Cikeusik Ceria Sambut Panen Raya

Ciawi | Jurnal Inspirasi

Keceriaan terpancar diwajah para petani di sejumlah Desa di Kecamatan Cikeusik Pandeglang menyambut panen musim tanam pertama Desember 2019 – Maret 2020. Lelah mereka seolah terbayarkan dengan baiknya harga Gabah Kering Panen (GKP) saat ini yakni Rp. 4,300 – 4,500/Kg. Hal tersebut diungkapkan Oji Baroji Koordinator Penyuluh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Cikeusik, kepada Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP), via telepon Minggu (12/4).

“Ditengah merebaknya Covid 19, petani bersuka cita berhasil panen, Alhamdulillah hasilnya bagus, harga cocok“ ujar Oji.

Panen dilakukan menggunakan Combine Harvester sehingga lebih efisien dan gabah yang dihasilkan berkualitas bagus dengan rendemen tinggi. Karena bagus GKP hasil Combine dihargai lebih mahal.
“ Dengan menggunakan CH lebih efisien dan gabah dihargai mahal karena kualitasnya jadi bagus dan losses bisa ditekan, “ ungkap Oji.

Mengutip penegasan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian Dedi Nursyamsi terkait penyediaan sektor pangan yang tak boleh berhenti ini menjadi wujud semangat petani terus berproduksi ditengah pandemik Covid 19.
“Sektor yang lain mungkin terhenti dengan adanya Covid 19, namun sektor pangan harus tetap berjalan, karena seluruh rakyat Indonesia membutuhkan pangan, “ tutur Prof Dedi Nursyamsi.

Oji menuturkan meskipun menghadapi berbagai kendala saat tanam tetapi secara keseluruhan tidak banyak mengganggu produksi.

“ Pada waktu awal tanam petani ada kekurangan air, tetapi hal tersebut bisa diatasi dengan pompanisasi, dengan meminjam pompa dari Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang, ada juga penyakit patah leher, “ terangnya.

Luas panen padi sawah di Kecamatan Cikeusik mencapai 5,472 Ha varietas Inpari 42,32 dengan rata – rata produksi 5,8 – 6,2 ton bahkan ada yang mencapai delapan ton, seperti di Desa Rancaseneng blok Rancahideung.

“Dalam kondisi normal petani Cikeusik ada yang mencapai produksi delapan ton per hektar. Itu di desa Rancaseneng di blok Rancahideung, “ urainya.
Produksi beras dipastikan akan terus bertambah karena sebagian besar petani diberbagai wilayah sudah memasuki masa panen raya. Menepis kekhawatiran masyarakat akan pangan ditengah pandemi Covid 19 Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan 11 kebutuhan bahan pangan dasar cukup tersedia. Untuk itu SYL meminta masyarakat tidak panic buying.

“ Saya sampaikan sesuai dengan hitungan yang sudah kami lakukan Insya Allah 11 kebutuhan bahan pangan dasar cukup tersedia asal masyarakat jangan panic buying,” kata Syahrul dalam kunjungannya di Toko Tani Indonesia Centre.

Syahrul menegaskan, Kementan bersama mitra akan saling bekerja sama dalam menyediakan stok bahan pangan di pasar. Ia juga mengajak semua pengusaha untuk turut tangan dalam menjaga stabilisasi harga di pasar.

RG/PPMKP

Hadits Hari Ini

13 April 2020
19 Sya’ban 1441 H

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ الْأُمَوِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ الْمُخْتَارِ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ سُمَيٍّ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَالَ حِينَ يُصْبِحُ وَحِينَ يُمْسِي سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ مِائَةَ مَرَّةٍ لَمْ يَأْتِ أَحَدٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلَّا أَحَدٌ قَالَ مِثْلَ مَا قَالَ أَوْ زَادَ عَلَيْهِ

Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abdul Malik Al Umawi, telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Al Mukhtar dari Suhail dari Sumayya dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Barangsiapa ketika pagi dan sore, membaca doa: “Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya” sebanyak seratus kali, maka pada hari kiamat tidak ada orang lain yang melebihi pahalanya kecuali orang yang juga pernah mengucapkan bacaan seperti itu atau lebih dari itu.

HR Muslim No. 4858.

وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

11 Titik Kota Bogor Disekat

Bogor | Jurnal Inspirasi

Dinas Perhubungan (Dishub) bersama Polresta Bogor Kota bakal melakukan penyekatan jalur dalam kota dalam rangka mendukung penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna mencegah penyebaran wabah Covid-19.

Hal itu dilakukan seiring telah disetujuinya usulan PSBB Kota Bogor oleh Menteri Kesehatan Terawan Agung Putranto melalui Keputusan Nomor HK.01.07/Menkes/248/2020 tentang Penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Provinsi Jawa Barat yang meliputi Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi dalam rangka percepatan penanganan Corona.

Dalam Surat Keputusan yang ditandatangani Menkes Terawan pada Sabtu (11/4) itu menyebutkan bahwa data yang ada menunjukkan telah terjadi peningkatan dan penyebaran kasus COVID-19 yang signifikan dan cepat serta diiringi dengan kejadian transmisi lokal di wilayah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, dan Kota Bekasi.

Rencananya PSBB akan mulai diterapkan di Kota Bogor pada Rabu (15/4) mendatang. Kepala Dishub, Eko Prabowo mengatakan bahwa pihaknya bersama Polresta Bogor Kota, TNI, Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Sosial (Dinsos) dan Satpol PP bakal melakukan penyekatan pada 11 titik di Kota Bogor. Sebanyak enam di antaranya merupakan sekat tipe B, yakni ruas jalan besar dengan volume lalu lintas padat.

“Enam sekat itu merupakan hasil kontigensi plan Polresta Bogor Kota. Yakni, Bubulak, Ciawi, Simpang Yasmin, Simpang Pomad, BORR dan Terminal Baranangsiang. Sementara lima titik lagi adalah hasil kajian Dishub,” papar Eko kepada Jurnal Bogor, Minggu (12/4).

Kelima titik tambahan adalah sekat tipe B yakni ruas jalan kecil dengan arus lalu lintas padat seperti di Simpang Batutulis untuk menyekat pergerakan dari arah Cipaku dan Cihideung, Simpang Empang membatasi gerak dari arah Ciapus, Simoang Gunung Batu, menyekat arah Ciomas, Laladon dan Ciampea. Simpang Air Mancur untuk menyekat dari arah Cilebut-Bojong Gede dan Simpang RSUD untuk mensekat arah dari arah Parung.

“Walau demikian, masyarajat masih bisa melintas. Tentunya dengan beberapa persyaratan yang wajib dipenuhi,” kata Eko.

Menurutnya, warga yang melintas menggunakan sepeda motor tidam boleh berboncengan dan wajib menggunakan masker serta sarung tangan. Sementara untuk kendaraan roda empat pribadi berkapasitas lima orang hanya boleh membawa tiga orang. “Yang boleh duduk di depan hanga sopir, dua lagi di belakang. Untuk kapasitas empat orang hanya boleh dua orang, satu depan dan satu belakang,” ucap mantan Kepala Inspektorat itu.

Sedangkan untuk angkutan kota (angkot) hanya boleh membawa lima penumpang yang wajib memakai masker, dan hanya boleh beroperasi dari pukul 05.00 WIB hingga 20.00 WIB. “Mereka juga nggak boleh ngetem. Kenapa hanya sampai jam 20.00 WIB karena operasional KRL dari Jakarta terakhir pukul 18.00 WIB. Sementara ojek online hanya diperbolehkan mengantar barang,” paparnya.

Saat ini, kata Eko, dari 3.325 angkot di Kota Bogor hanya beroperasi sebanyak 30 persen. “Itu atas keinginan mereka, kami tak lakukan pembatasan. Makanya kita usulkan sebanyak 6.670 sopir angkot dan 50 tukang becak ber-KTP Kota Bogor sebagai penerima bantuan yang berasal dari APBD. Sekarang kami sedang aidasi agar tak tumpang tindih dengan program pemerintah lainnya,” jelasnya.

Eko menuturkan bahwa setiap hari Dishub akan menurunkan sebanyak 160 personel dengan sistem shift selama 24 jam penuh pada 11 titik tersebut. “160 itu Dishub saja belum dari TNI-Polri, Dinkes dan Satpol PP,” imbuhnya.

Lebih lanjut, kata Eko, pada setiap lokasi penyekatan atau cek point petugas akan melakukan pengecekan apakah aturan PSBB telah diterapkan warga serta pengecekan KTP dan suhu tubuh. “Bila melanggar aturan sanksinya adalah pidana sesuai dengan Undang Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan. Tapi bagi pelanggar berat seperti membuat onar saat PSBB. Kalau hanya tak memakai masker dan sarung tangan, atau berboncengan sepeda motor. Kami akan menyuruh mereka pulang,” urainya.

Atas dasar itu, kata Eko, masyarakat harus mengerti dengan kondisi yang demikian. “Aturan PSBB mesti dipahami dan dimengerti. Petugas hanya bekerja sesuai SOP demi keselamatan bersama. Dan saat PSBB, apotik, rumah sakit, pasar, swalayan dan minimarker masih buka karena hanya dibatasi jam operasional saja,” tegasnya.

Terpisah, Wakil Walikota Bogor Dedie A. Rachim mengatakan, penerapan PSBB juga perlu waktu untuk mempersiapkan teknis di lapangan dan sejumlah dokumen. “Jadi nanti ada Perwali tentang PSBB kemudian ada 2 SK terkait dengan data Dinsos, data penerima bantuan sosial dan kemudian satu lagi SK terkait implementasi PSBB itu sendiri. Kemudian juga tentu harus dilakukan langkah koordinasi dengan Forkopimda terkait simulasi-simulasi termasuk penyesuaian turunnya bantuan yang nantinya dialokasikan baik dari pusat maupun provinsi. Nah ini harus dipersiapkan,” katanya

Dengan diterbitkannya Keputusan Menkes tentang PSBB ini, kata Dedie, akan membuat langkah penerapannya bisa lebih jelas dasar hukumnya. Sebetulnya Kota Bogor sudah menerapkan PSBB sebelumnya dengan menggeser aktivitas belajar mengajar dari rumah, pembatasan sektor swasta, termasuk pembatasan di sarana ibadah.

“Hanya dengan diberlakukan PSBB ini ada cantolan hukumnya, ada cantolan aturannya. Jadi, dengan diberlakukannya PSBB artinya apabila masih terjadi pelanggaran-pelanggaran, apabila masih ada orang-orang yang tidak patuh, bandel, tidak peduli, itu bisa dikenakan sanksi pidana atau denda sesuai aturan hukum yang berlaku. Untuk para aparat penegakan hukum termasuk fungsi-fungsi penegakan di pemerintah itu bisa lebih optimal,” tegasnya.

Dedie juga menyebutkan, penyekatan bertujuan agar warga yang tidak ada kepentingan mendesak, atau tidak ada kepentingan yang luar biasa tetap berdiam di rumah. “Agar penyebaran covid ini menurun dan Insya Allah nanti kita lihat secara kualitatif dan kuantitatif bahwa tingkat penyebaran covid ini betul-betul sudah tidak mengkhawatirkan lagi, dan lambat laun bisa recovery lagi sehingga nanti dunia usaha,pendidikan dan lain-lain bisa kembali normal,” jelasnya.

Dedie menambahkan, pemkot akan meminta bantuan Yonif 315/Garuda untuk ikut melakukan langkah-langkah pengamanan di Kota Bogor.

Fredy Kristianto

11 Titik Kota Bogor Bakal Disekat

1. Simpang Bubulak 2. Simpang Ciawi 3.Simpang BORR 4. Simpang Pomad 5. Simpang Yasmin 6. Simpang Terminal Baranangsiang. 7. Simpang Batutulis 8. Simpang Air Mancur 9. Simpang Empang 10. Simpang Gunung Batu 11. Simpang RSUD

PSBB Kota Bogor

1. Kegiatan ibadah tidak dilakukan di rumah ibadah, tetapi di rumah masing-masing. 2. Perkantoran dihentikan, terkecuali sektor kesehatan, energi, pangan, komunikasi, logistik, strategis Kota Bogor, dan Kebutuhan sehari-hari. 3. Pernikahan dilakukan di KUA, resepsi pernikahan maupun khitanan dilarang sementara. 4. Kegiatan belajar mengajar sekolah serta universitas dilakukan di rumah masing-masing. 5. Tempat Hiburan Ditutup, fasilitas hiburan dan fasilitas umum milik Pemkot maupun milik swasta 6. Dilarang makan di tempat, di  restoran, cafe, dan warung makan. 7. Dilarang berkerumun diatas 5 orang, Pemkot Bogor akan menindak segala kerumumunan. 8. Pemakaman, bagi yang meninggal bukan karena Covid-19 hanya boleh dihadiri maksimal 20 orang. 9. Pelayanan pemerintah, POLRI, dan TNI akan tetap berjalan. 10. Fasilitas umum untuk kebutuhan sehari-hari tetap dibuka, seperti pasar tradisional, minimarket, supermarket, dan perkulakan baik yang berdiri sendiri maupun yang berada di pusat perbelanjaan, toko dan warung klontong, serta laundry.11. Pemkot Bogor terapkan layanan pasar online

Video Conference dengan Gubernur, PSBB Siap Dijalankan

Bogor | Jurnal Inspirasi

Pemerintah Kota Bogor akan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Rabu, 15 April  2020 mulai jam 00.00 WIB. Kepastian itu disampaikan Wakil Walikota Bogor Dedie Rachim usai mengikuti rapat koordinasi melalui saluran video conference bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan sejumlah kepala daerah lainnya, Minggu (12/4).

“Dari sisi kesiapan, Pemkot Bogor pada prinsipnya siap apabila dilaksanakan pada Rabu, 15 April 2020. Beberapa hari ke depan tentu kami akan lakukan konsolidasi dengan sejumlah stakeholder, seperti PHRI, KADIN, IWAPI, HIPMI dan lain sebagainya untuk memastikan semua hal terkait penerapan PSBB ini dapat dilaksanakan di Kota Bogor,” ungkap Dedie.

Selain itu, koordinasi juga akan dilakukan lintas sektoral bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), termasuk dengan sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk menerima masukan agar persiapan penerapan semakin mantap.

“Ada Perwali dan dua Surat Keputusan (SK) yang masih harus kami kerjakan, yang pertama SK penetapan penerima bantuan sosial atau jaringan pengaman sosial dan SK terkait PSBB itu sendiri,” terangnya.

Dalam Perwali yang sedang disiapkan, kata Dedie, nantinya akan ada sejumlah titik pintu masuk atau keluar Kota Bogor yang akan dilakukan checkpoint, termasuk juga beberapa poin penting atau titik kumpulan masa yang selama ini memang menjadi perhatian di Kota Bogor seperti Stasiun Bogor dan Terminal Baranangsiang.

“Nanti akan kita lakukan juga langkah-langkah persamaan dengan daerah lain. Nanti akan dibantu oleh Polresta Bogor kemudian juga oleh TNI untuk pengamanannya di samping itu juga kami akan lakukan rapat besok bersama PT KCI terkait rencana pembatasan jumlah trip commuter line dari 400 trip per hari mungkin akan dikurangi sebanyak 50 persen dan dari jumlah itu akan dikurangi jumlah kapasitas penumpangnya sebanyak 50 persen,” jelasnya.   

Ia berharap dengan langkah menekan laju mobilitas warga dari Bogor ke Jakarta demikian juga sebaliknya akan tercapai, pandemi Covid-19 dapat segera berlalu.

Sementara, berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dimiliki Pemkot Bogor, kata Dedie, tercatat ada sekitar 71.111 kepala keluarga dan 69.248 jumlah rumah tangga. “Yang tercover oleh APBN dan kartu sembako ada sekitar 63.000 sekian. Dan sisa yang belum tercover ada 8.046 yang kami harapkan dapat dibantu dari alokasi anggaran provinsi,” kata Dedie kepada Gubernur.

Kemudian, lanjut Dedie, untuk yang non DTKS dari hasil verifikasi yang masih dilakukan sampai dengan saat ini ada 43.531. “Sementara kuota provinsi dari hasil pembahasan hanya sekitar 31.285. Sehingga sisanya kami akan upayakan dari anggaran Kota Bogor yang jumlahnya sekitar 12.246 orang. Kemudian untuk data pra kerja artinya mereka yang terdampak pekerjaannya atau usahanya serta PHK jumlahnya ada sekitar 46 ribu, yang masih kami akan koordinasikan dengan Menakertrans untuk bagaimana teknis pengalokasian data untuk kartu pra kerja,” jelasnya.

7 Pintu Bantuan Sosial

Gubernur Jabar Ridwan Kamil PSBB di Jawa Barat akan dilakukan di 5 wilayah, yakni Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten dan Kota Bekasi, serta Kota Depok. PSBB tersebut akan diberlakukan selama 14 hari dan setelahnya akan dievaluasi, apakah intensitasnya dikurangi atau waktunya ditambah. “Tergantung hasil evaluasi nanti setelah empat belas hari apakah intensitasnya akan ditambah atau dikurangi,” ujar Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.

Emil menjelaskan bagi warga di 5 wilayah itu yang terdampak oleh wabah covid-19 secara ekonomi, akan dibantu pemerintah melalui 7 pintu, baik yang berasal dari APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten Kota yang bersangkutan.

“Jadi jangan khawatir warga yang terdampak secara ekonomi, akan kita bantu, baik mereka yang sebelumnya sudah mendapat bantuan PKH, maupun non PKH. Saya akan memastikan tidak akan ada warga yang kesusahan akibat covid ini, khususnya akibat pemberlakuan PSBB.” tegas Kang Emil.

Untuk melakukan pendataan mereka yang akan mendapat bantuan, Kang Emil minta kepada seluruh RW di lima wilayah itu untuk menjadi RW siaga. Siaga mendata, siaga segera melaporkan dan mendata tamu pendatang dan juga siaga menyalurkan bantuan.

Fredy Kristianto

BTT Rp 191 Miliar untuk Covid-19

Cibinong | Jurnal Inspirasi

Belanja Tak Terduga (BTT) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020 sebesar Rp 191 miliar dialokasikan penanganan virus Corona (Covid-19) seluruh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Puskesmas di wilayah Bumi Tegar Beriman.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina Mars mengatakan, BTT ratusan miliaran rupiah itu dikhususkan penanganan wabah virus Corona.

“Penanganan Covid-19 yang BTT itu pasti untuk 4 RSUD yakni Ciawi, Cileungsi, Cibinong dan Leuwiliang. Anggaran tersebut untuk Alat Pelindung Diri (APD) dan penambahan ruang isolasi,” ujar Mike kepada Jurnal Bogor, kemarin.

Mantan Dirut RSUD Cileungsi ini menerangkan, penambahan ruang isolasi telah dilakukan di RSUD yang ada di wilayah Bumi Tegar Beriman. “RSUD Cibinong ruang isolasi dari 36 sekarang 71 dan Ciawi 60. Leuwiliang dan Cileungsi juga bertambah karena semua RSUD dari Bupati sudah memberikan suatu kebijakan harus bisa menanggulangi Covid-19,” terangnya.

Ia menambahkan, pihaknya mengimbau para RSUD untuk tetap menjalankan mekanisme dalam pembelian APD yang bersumber dari anggaran APBD.

“Ini merupakan wabah yang memang harus cepat tertangani. Untuk melakukan pembelian APD yang pastinya dalam jumlah banyak itu harus tetap berkonsultasi dengan  LKPP atau ULP. Jangan sampai ada aturan yang ditabrak agar tidak terjadi persoalan dimasa yang akan datang,” katanya.

Lebih lanjut ia memaparkan, anggaran BTT tidak hanya diperuntukan RSUD saja tapi juga puskesmas dan membangun Rumah Sakit darurat Covid-19.”Puskesmas juga dikucurkan anggaran BTT untuk pembelian APD terkait tracking kasus Covid-19. Bukan hanya itu, anggaran itu juga untuk pembangunan Rumah Sakit darurat Corona yang sedang disiapkan di wilayah Kemang,” paparnya.

Noverando H

Elly Rachmat Yasin Perangi Covid-19

Dramaga | Jurnal Inspirasi

Guna meringankan dampak sosial ekonomi dan penyebaran wabah virus corona (Covid-19), anggota DPR RI Elly Rachmat Yasin membagikan masker dan bahan makan pokok.

Elly mengatakan, dampak wabah virus yang mematikan itu sudah dirasakan oleh masyarakat luas tak terkecuali di wilayah Kabupaten Bogor.

“Untuk memerangi virus tersebut saya bagikan masker dan nasi kotak kepada warga yang tidak mampu seperti pedagang gerobak keliling, ojek online, supir truk dan angkot,” ujar Elly usai membagikan nasi kotak dan masker di wilayah Dramaga, kemarin.

Perempuan yang juga Ketua DPC PPP Kabupaten Bogor ini menerangkan, kegiatan sosial yang dilakukan pihaknya tersebut akan dilakukan secara rutin.

“Bukan cuma masker dan nasi kotal, saya juga bagikan paket sembako kepada warga Kabupaten Bogor yang tidak mampu. Kegiatan ini insyaallah akan dilakukan setiap Jumat sampai Hari Raya Idul Fitri nanti. Mudah-mudahan wabah yang sangat menakutkan ini cepat berlalu,” kata Elly.

Wakil rakyat dari Fraksi PPP ini menambahkan, anggota DPR RI dari partai berlambang Ka’bah juga telah melakukan pergerakan nyata atas adanya wabah virus itu.

“Fraksi sudah sepakat untuk gaji anggota DPR dari PPP dialokasikan sebesar 50 persen untuk kegiatan memerangi Covid-19,” terangnya.

Lebih lanjut anggota Komisi VI DPR RI ini memaparkan pihaknya juga telah melakukan rapat dengan sejumlah menteri untuk penanganan Covid-19.

“Saya sudah ada rapat dengar pendapat dengan para menteri untuk realokasi dan refokus anggaran. Artinya seperti Diklat, pembelian kendaraan atau pembangunan gedung bisa dialihkan untuk Covid-19. Bukan hanya itu kementrian juga selalu berbuat seperti Kementrian perindustrian memberikan stimulus kepada industri kecil,” paparnya.

Noverando H

Satu Warga Desa Gunung Putri Positif Covid-19

Gunung Putri | Jurnal Bogor

Seorang warga RT 03/RW 10, Desa Gunung Putri, Kecamatan Gunung Putri positif terkena wabah Covid-19. Dalam edaran pemberitahuan yang disebar oleh ketua RT 03/RW 01 M. Ali Mabrur mengajak warganya untuk senantiasa menjaga kesehatan dan saling bergotong royong untuk memenuhi kebutuhan keluarga korban selama melakukan karantina mandiri di rumah terhitung 8 April kemarin.

Kades Gunung Putri Damanhuri saat dikonfirmasi membenarkan bahwa salah satu warganya positif Covid-19 yang juga merupakan perawat di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta, namun keluarga korban negatif maka dilakukan karantina mandiri di rumah untuk keluarga korban.

“Satu warga kami memang dikabarkan positif Covid-19, dia (inisial B ) berusia sekitar 35 tahun merupakan perawat di Rumah Sakit Islam Jakarta, alhamdulilahnya keluarga korban setelah dilakukan cek ternyata negatif, hanya saja untuk mengantisipasi maka keluarga korban disarankan untuk melakukan karantina mandiri di rumah selama 14 hari kedepan,” jelas Damanhuri, Minggu (12/4).

Dia menjelaskan, selama karantina mandiri berlangsung Kades meminta warga untuk saling bergotong-royong memenuhi kebutuhan pangan keluarga korban agar saat menjalani karantina keluarga tidak keluar rumah untuk membeli kebutuhan  pangan. “Saat ini kami sedang berpikir keras agar warga yang berdampak akibat covid-19 ini bisa terbantu kebutuhan pangannya, oleh karena itu kami harapkan kepada CSR yang ada di Desa Gunung Putri agar memberikan perhatiannya kepada warga sekitar,karena perhatian dari pengusaha belum ada. Insya Allah minggu depan pihak desa akan melakukan door to door ke perusahaan agar ikut berpartisipasi meringankan beban warga,” katanya.

Ia melanjutkan,warga yang berdampak akibat pandemi Covid-19 ini sangat banyak,dan mereka sudah mulai mengeluh kebanyakan adalah warga yang menggantungkan hidupnya sebagai pedagang di sekolah-sekolah dan buruh harian lepas. “Yang sedang kami pikirkan karena saat ini sudah tidak memiliki penghasilan mengingat bantuan yang dikucurkan baik dari Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Pemda belum mengkafer warga yang memang berdampak. Oleh karena itu besar harapan saya agar CSR turut serta ikut berpartisipasi.”

“Saya imbau agar masyarakat jangan panik sekalipun di lingkungan kita saat ini sudah ada yang terpapar virus Corona,tetap biasakan hidup bersih dan lakukan sosial distancing, serta hindari tempat-tempat keramaian. Begitupun untuk warga yang memang bekerja di DKI Jakarta agar secara berkala untuk memeriksakan kesehatannya,dan apabila terpapar segera ke rumah sakit, begitipun kepada masyarakat agar tidak mengasingkan atau menjauhi keluarga yang terpapar Covid-19, tapi kita harus membantu dan meringankan bebannya,” pungkasnya.

Nay Nur’ain