27.6 C
Bogor
Saturday, July 5, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1210

Ketahuan Warga, Pencuri Sepeda Motor Babak Belur

Cimapea | Jurnal Inspirasi

Warga Kampung Gang Swadaya RT 01, RT 03 Desa Cibanteng, Kecamatan Ciampea menangkap terduga  pelaku pencurian sepeda motor. Bahkan, pelaku sempat dihakimi oleh warga sekitar. Kejadian sendiri terjadi  Rabu (27/1/2021), pukul 18.30 WIB.

“Info yang kita dapat seperti itu ada 2 orang mau curi motor ketauan orang langsung dikejar sama warga ketangkap dan diamankan di rumah ketua RT setempat,” kata Kepala Desa Cibanteng Warso saat dikonfirmasi.

Warso menjelaskan, banyak massa yang menghakimi pelaku karena tertangkap tidak jauh dari lokasi kejadian. Namun, saat ini sudah dibawa ke Polsek untuk dilakukan pemeriksaan. “Alhamdulilah gerak cepat saya langsung menghubungi Babinsa dan Kamtibmas dan kasus ini ditangani polisi yakni Polsek Ciampea,” jelasnya.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Ciampea AKP Budi Utama membenarkan kejadian pencurian bermotor di wilayah Desa Cibanteng dan saat ini pelaku sudah diamankan di Polsek. “Saat ini tim masih berada di lokasi, dan kita amankan satu pelaku,” singkatnya.

** Cepi Kurniawan

Potongan dan Pengolektifan Kartu ATM KPM PKH Saling Tuding

Sukamakmur | Jurnal Inspirasi

Sekretaris Desa Sukamakmur Ahmad Sukirman menanggapi persoalan dugaan pemotongan dana Program Keluarga Harapan (PKH) yang dilakukan oleh oknum ketua kelompok hingga mencapai 10 % dan adanya pengkolektifan kartu ATM yang tidak diberikan kepada keluarga penerima manffaat (KPM). Sukirman yang sekaligus merangkap sebagai pendamping PKH Desa Sukamakmur menjelaskan,  selama dirinya menjadi pendamping sejak 2018 tidak ada potongan PKH dari KPM di Desa Sukamakmur dan juga tidak ada pengolektifan kartu ATM.

Dalam pertemuan di aula Desa Sukamakmur, Rabu (27/1), bersama perwakilan ketua Kelompok dan pendamping PKH Siti Mutmainah yang bertugas di dusun 3 dan 4, serta perwakilan RT / RW dan yang dianggap sesepuh kampong, Ahmad Sukirman menjelaskan, PKH di Desa  Sukamakmur sudah berjalan dari tahun 2012, yang sebelumnya diawali dari sistem tunai melalui giro Pos hingga pertengahan 2017 sampai sekarang beralih dengan sistem non tunai melalui kartu kombo ATM BNI.

“Pendamping di Desa Sukamakmur ada 2 yaitu saya sendiri Ahmad Sukirman, dan Siti Mutmainah yang bertugas sejak tahun 2018,” kata Komet, Sekdes Sukamakmur biasa disapa.

Lanjutnya, dia mengaku memegang dan bertanggung jawab penugasan di wilayah dusun 1 dan 2 yang meliputi kampung Kukulu, Pamoyanan, Parakan Panjang, Babakan Parakan Panjang, Cikupa, Cihanjawar, Cisuria, Babakan Jati, dan Babakan Kiara. Sedangkan Siti Mutmainah bertugas di wilayah dusun 3 dan 4 yang meliputi Kampung Cikoneng, Cikoneng Efek, Pangupukan, Pancuran dan Jareget. Sedangkan wilayah yang merasa dipotong 10% dalam pemberitaan adalah wilayah Kampung Cikoneng dengan pendamping Siti Mutmainah.

“Kami berdua Ahmad Sukirman dan Siti Mutmainah sebagai pendamping Desa Sukamakmur mengklarifikasi bahwa tidak ada pengkolektifan kartu ATM PKH oleh ketua kelompok, malah sebaliknya justru dilakukan oleh RT untuk penggesekan BPNT dan ketua kelompok mengambil ATM dari RT sisa penggesekan BPNT yang selanjutnya kami minta ketua RT untuk mengembalikan kepada KPM,” jelas Komet.

Selama ini kata dia, pendamping selalu mengedukasi KPM agar ATM dipegang oleh masing-masing KPM, dan terkait pemotongan 10% yang dilakukan oleh ketua kelompok. “Kami berdua sudah melakukan kunjungan ke peserta PKH dan ketua kelompok bahwa itu tidak benar, ada pun rincian setiap peserta PKH ada iuran kesejahteraan sosial Rp 10.000, dan admin penggesekan di agen Rp 5000, terkait isu dari narasumber yang mengatasnamakan RT dan RW dengan adanya pemotongan 10% setelah kami kunjungi kembali kepada para KPM dan ketua kelompok itu tidak benar,” ujarnya.

Terpisah, salah satu penerima PKM bantuan PKH inisial TI menjelaskan, saat pengambilan di Pos sebelum memakai kartu tidak ada potongan dan tidak dikolektif, dan diambil sendiri. Namun setelah pakai kartu ATM yang dikumpulkan oleh ketua kelompok kena biaya admin 10% dan itu sudah dipotong terlebih dahulu. “Pemberian dan potongan kan beda. Berawal dari pencairan saya langsung diserahkan uangnya sebesar 650.000, yang saya ambil di rumah ketua, cuma waktu saya tanya mana struknya katanya gak ada, saya balik nanya kok bisa gak ada struknya, karena biasanya saya dapet 950ribu, tapi kemarin cuma 650 ribu,” jelas TI.

lanjutnya, saat dirinya bertanya kepada ketua kelompok berinisial O, justeru diarahkan ertanya ke Sekdes. “Lalu saya minta nomor pak Komet untuk ngomong langsung, namun saat saya berkata begitu ketua kelompok justru seolah marah kalo gitu silahkan urus sendiri,” jelasnya.

“Setelah saya mengadu pada bu Siti, malamnya ketua kelompok datang dan kembali memberikan uang kekurangannya 300 ribu, dengan dalih katanya salah ngitung, dan setelah kejadian itu saya minta kartu ATM saya yang selama ini dipegang oleh ketua kelompok,” pungkas TI

Senada, Y yang juga KPM PKH mengaku dirinya pun dipotong sebesar 10% oleh ketua kelompok. “Pertamanya ngambil sendiri waktu belum pake kartu, setelah pake kartu dikolektif oleh ketua kelompok berinisial K dipotong 10% untuk admin yang katanya ada untuk RT, RW dan pegawai juga untuk warga yang gak dapet katanya, padahal sebelumnya itu tidak ada potongan cuma ngasih seiklasnya,” pungkas Y.

Sementara Siti Mutmainah yang juga pendamping PKH mengatakan, apa yang tertulis pada SP2D dari Kementrian pada penerima PKH tidak selalu sesuai dengan jumlah dana yang ada di ATM, dan itu menjadi kendalanya menjelaskan kepada masyarakat. “SP2D dari Kementrian juga kadang tidak sesuai dengan jumlah uang yang ada di ATM penerima PKH,” katanya.

Seperti diketahui, sesuai dengan juknisnya jika kartu ATM yang diberikan oleh pemerintah kepada KPM itu tidak diperbolehkan untuk dipegang oleh orang lain, baik ketua kelompok, pendamping, maupun RT/RW dan KPM bisa melakukan penggesekan dimana saja.

** Nay Nur’ain

Blok B Pasar Cisarua Siap Dioperasikan

Cisarua | Jurnal Inspirasi

Pedagang Pasar Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, akhirnya dalam waktu dekat ini akan segera menempati kios baru. Sebab, 96 kios Blok B di Pasar Cisarua yang dibangun pada tahun 2020 lalu, telah rampung dan selesai pembangunannya.

Agar kios di Pasar Cisarua tersebut bisa segera ditempati para pedagang, Rabu (27/1), Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Bogor, melakukan serah terima kunci kios beserta fasilitas penunjang lainnya kepada PD Pasar Tohaga.

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada Disdagin Kabupaten Bogor, Perdi Hariyanto berharap, rampungnya pembangunan pasar bisa membantu perbaikan sektor ekonomi warga terutama para pedagang.

“Mewakili Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, kami sudah menyerahkan seluruhnya ke Perumda Pasar Tohaga. Silahkan dipergunakan dan dirawat sebagaimana mestinya,” ungkapnya kepada wartawan.

Sementara, Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Tohaga, Haris Setiawan meyakinkan, bangunan akan segera dipergunakan pedagang setelah simbolis menerima kunci dan menandatangani berita acara serah terima. “Kami sudah menerima 96 kunci kios. Dan akan segera dimanfaatkan oleh pedagang yang sudah terdaftar di Perumda Pasar Tohaga,” jelasnya.

Haris menjelaskan, dalam waktu dekat akan dilakukan pembangunan lanjutan tahap 3 untuk Pasar Cisarua. Sumber dananya sendiri dari APBD Provinsi Jawa Barat tahun anggaran 2021. “Masih ada perbaikan yang harus diperhatikan sesuai kebutuhan pedagang,” tukasnya.

** Dede Suhendar

Waspada, Pencuri Incar Tanaman Hias

Warga Kemang Kehilangan Aglonema

Kemang | Jurnal Inspirasi

Aksi pencurian tanaman hias terjadi di Kampung Caringin Lebak Koca,  Desa Semplak Barat, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. Sebanyak 8 tanaman hias berjenis Aglonema yang ditaruh dalam pas bunga yang disusun di rak di depan rumahnya raib diduga diambil oleh sang pencuri.

Adik pemilik tanaman hias, Muklis (45) mengungkapkan, kejadian itu menimpa kakak iparnya Jono (52) saat saat itu Jono hendak menunaikan shalat subuh ke masjid, namun kakaknya kaget setelah melihat tanaman hiasnya sudah hilang dan yang tersisa hanya pot bunganya saja.

“Kejadian hilangnya kira-kira malam, diketahuinya saat mau shalat subuh ke masjid,” ungkapnya kepada wartawan, Rabu (27/01/2021).

Muklis menambahkan, delapan tanaman hias berjenis Aglonema itu diduga diambil oleh sang pencuri dengan cara dicabut dari pas bunganya tersebut. “Dicabut kayaknya, tidak sama potnya, janis tanamannya Aglonema,” pungkasnya.

Diketahui bunga yang tengah naik daun ini banyak diburu warga untuk dijadikan hiasan teras rumah. Harganya pun bervariasi tergantung jenisnya mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah.

** Cepi Kurniawan

Kades Kemang Imbau RT/RW Pantau Peredaran Narkoba

Kemang | Jurnal Inspirasi

Kades Kemang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor akan melakukan upaya maksimal untuk terus mengimbau RT dan RW untuk melakukan pemantauan akan peredaran narkoba di wilayahnya. Hal itu dilakukan menyusul sering terjadinya kasus penangkapan penyalahgunaan narkoba di wilayah Kemang.

“Ya kemarin ada warga saya yang ketangkap gara-gara barang haram oleh Polres Kota,” kata Kades Kemang, Entang.

Entang memang tak menampik peredaran narkoba di wilayah Kecamatan Kemang, khususnya Desa Kemang kerap terjadi. Untuk itu pihaknya mengimbau RT dan RW serta organisasi Karang Taruna untuk ikut membantu mengawasi jika memang ada yang mencurigakan untuk segera lapor ke Babinkamtibmas.

“Kami pun sudah sering menyampaikan imbauan soal bahaya obat-obatan terlarang di berbagai kegiatan, bahkan sudah membuat spanduk yang dipasang di beberapa titik,” katanya.

Lebih lanjut Entang menceritakan untuk transaksi narkoba saat ini katanya terbilang canggih. “Sekarang transaksinya canggih, kadang ditempel di tembok difoto dikirim ke orang yang belinya jadi mereka pinter sekarang,” kata Kades.

Sementara menurut Kapolsek Kemang Kompol Agus Sutandi, masalah narkoba sudah merebak dimana-mana dan tidak melihat status. Ia mengimbau  untuk menjauhi dan menghindari narkoba karena selain merusak kesehatan juga akan masuk penjara. “Karena sudah jelas dalam  UU sanksinya cukup berat,” kata Kapolsek.

Ia pun meminta terus menggalakan kegiatan anak – anak  muda untuk aktif dalam  acara karang taruna dan kegiatan positif lainnya. “Ajak anak anak muda untuk kreatif ke hal positif. Hindari pergaulan bebas termasuk pergaulan yang mengarah kepada pemakaian narkoba,” pungkasnya.

** Cepi Kurniawan

Camat: Jika Membandel, Proyek Akan Disegel

Kemang | Jurnal Inspirasi

Camat Kemang Edi Suwito meminta Pol PP Kabupaten Bogor menegur pemilik proyek gudang Pampers dan cat di Jalan Raya Kemang, Desa Kemang karena telah mengotori jalan raya dengan tanah galian. Camat juga meminta agar Pol PP mengecek perzinan proyek tersebut.

“Masalah tanah ini aduan warga karena tanah yang berceceran dan juga soal perizinan untuk perkembangannya belum ada laporanya ke saya,” kata Edi Suwito saat dikonfirmasi.

Edi mengatakan, setelah ditegur diharapkan pemilik proyek tersebut bisa membersihkan jalanan dari tanah merah yang berceceran di jalan raya tersebut guna menghindari adanya korban yang terjatuh ketika turun hujan. “Jika tetap membandel nanti kami akan koordinasi dengan Pol PP Kabupaten agar dilakukan penyegelan,” tegasnya.

Sementara itu, perwakilan proyek Riko menuturkan, pihaknya akan menjaga kondusifitas di proyek dan akan menyetop pengurukan saat hujan turun dan pihaknya pun sudah melakukan pembersihan jalan dengan cara disemprot.

“Iya kita baru pengurukan dan pengerasan jalan, saya meminta maaf kepada warga dan pengguna jalan karena ketidaknyamanan aktivitas proyek,” pungkasnya.

** Cepi Kurniawan

Screening Ulang, tak Semua Nakes Puskesmas Bojonggede Divaksinasi

Bojonggede | Jurnal Inspirasi

Sebanyak 25.600 dosis vaksin Covid-19 untuk 12.800 sasaran telah tiba di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes), Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (26/1/2021). Sejumlah Puskesmas yang juga mendapat jatah vaksinasi itu telah mempersiapkan vaksinasi bahkan sebelumnya telah melakukan simulasi.

Seperti Puskemas Bojonggede melakukan persiapan dengan adanya kulkas khusus vaksin dan mempersiapkan coolbox yang bisa bertahan membawa vaksin maksimal dari Dinkes pada Jumat nanti sampai ke Puskesmas dengan suhu minus 8 sampai minus 2 derajat celcius.

“Untuk Puskesmas Bojonggede jadwalnya ketika Jumat nanti vaksin sudah sampe di puskesmas diharapkan Sabtu  sudah bisa melakukan vaksinasi,” kata Kepala Puskesmas Bojonggede dr James Tambunan saat dikonfirmasi, Rabu (27/1/2020).

James mengatakan, untuk tahap pertama ini vaksinasi dilakukan terhadap tenaga kesehatan (nakes).  Untuk di Puskesmas Bojonggede ada 40 nakes, namun tidak semuanya dilakukan vaksinasi. “Ada sekitar 40 nakes. Tapi gak akan semua divaksin karena nanti kita screening ulang staf yang ada comorbid (penyakit bawaan) seperti hipertensi, jantung, diabetes dan penyakit lainnya.  Dan juga staf yang sudah terkonfirmasi Covid tidak akan dilakukan vaksinasi juga,” bebernya.

James mengaku di Puskesmas Bojonggede ia menjadi orang yang akan pertama divaksinasi jika tidak ada kendala saat screening. “Insya Allah siap kalau gak ada kendala, dan harus dicek dulu,” katanya.

** Cepi Kurniawan

Peternak Merugi, Harga Telur Anjlok

Kemang | Jurnal Inspirasi

Peternak ayam petelur terancam bangkrut akibat harga telur anjlok yang sudah hampir sebulan. Kondisi ini pun banyak dikeluhakan para peternak ayam petelur. Pasalnya anjloknya harga telur dibarengi dengan tingginya harga pakan ayam sehingga untung dari penjualan telur tak sebanding.

“Harga telur turun drastis dari harga awalnya 22 ribu rupiah kini harga telur 19.300 rupiah. Sedangkan harga pakan ayam naik dari semula 270 ribu rupiah kini per karung 280 ribu rupiah belum harga obat naik cukup tinggi dari mulanya 800 ribu rupiah sekarang 1,8 juta per botol 500 ml ,” ujar Edi Setia, pemilik ternak ayam petelur di Desa Tegal, Kecamatan Kemang kepada wartawan, Rabu (27/1/2021).

Dengan tingginya harga pakan ayam dan obat, sedangkan harga telur ayam anjlok diakui Edi sangat terasa sekali dampaknya terhadap pendapatan. “Kalau penjualan sih tidak menurun tapi ini margin keuntungan sangat tipis karena harga pakan ayam naik terus sebulan ini udah dua kali naik,” kata dia.

Selain itu Edi menceritakan cuaca yang tak menentu juga berdampak pada produksi telur. Musababnya ayam ayam ini banyak yang sakit sehingga berpengaruh pada produksi telur. “Di kandang ayam saya ini ada 3.500 ekor ayam petelur tapi saat musim hujan gini 1000 ekor ayam cuma satu peti, biasanya 1000 ekor tiga peti,” tuturnya.

Ia pun berharap pemerintah segera menstabilkan harga telur karena jika harga telur terus anjlok dan harga pakan ayam naik, para peternak ayam petelur yang kecil bisa mengalami kebangkrutan. “Karena untuk bayar pegawai dan beli pakan ayam yang harganya tinggi kalau harga telur ayam rendah bisa bangkrut,” pungkasnya.

** Cepi Kurniawan

Nanggung Masih Zona Merah Covid

Nanggung l Jurnal Inspirasi

Selama 2 bulan ke belakang hingga kini, wilayah Kecamatan Nanggung masih masuk zona merah setelah adanya beberapa masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid- 19. Camat Nanggung Ae Saepuloh membenarkan bahwa menurut informasi data yang diterimanya dari sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor, sejumlah kecamatan termasuk Nanggung, kini telah menjadi kawasan zona merah akibat wabah virus Corona.

“Sudah dua atau tiga bulanan kawasan kecamatan Nanggung menjadi zona merah,” kata Camat Nanggung, baru baru ini.

Camat Nanggung yang juga sekaligus Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid- 19 tingkat kecamatan menyebutkan, bahwa jumlah warga yang terkonfirmasi Covid- 19 ada 4 orang. ” Mudah mudahan  yang terkonfirmasi jumlahnya  tidak bertambah,” sebutnya.

Dimasa pandemi, kata dia, ditambah perpanjangan  Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), pelayanan di kecamatan pun dibatasi. ” 75 persen kerja di rumah 25 persen kerja di kantor, termasuk pengunjung dibatasi minimal 15, maksimal 20 orang,”  ujarnya.

Menurutnya, jam kerja normal seperti biasa, hanya saja jumlah pengunjung dan tenaga  kerja yang dibatasi,” imbuhnya.

Sementara upaya ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Petugas gabungan dari Polri, TNI, Satpol PP pun diturunkan untuk memasifkan operasi yustisi. “Operasi  rutin ini terus dilakukan, paling tidak Kecamatan Nanggung bisa masuk di zona kuning dengan resiko penularan Covid -19 rendah,”  kata Kapolsek Nanggung AKP Dedi Hermawan

Pihaknya  terus bersinergi untuk memasifkan razia kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan. Salah satunya adalah patuh memakai masker saat berada di luar rumah.

** Arip Ekon

Pohon Tumbang Menimpa Rumah Warga Ciawi

Ciawi | Jurnal Inspirasi

Hujan deras yang disertai angin kencang pada Rabu (27/1) pagi, mengakibatkan tumbangnya pohon dan menimpa rumah milik warga di Kampung Seuseupan Kaum, RT 02/07, Desa Bendungan, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.

Beruntung dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa, karena derasnya hujan membuat pemilik rumah lebih memilih berada didalam.

Kepala Sektor Damkar Ciawi, Nendri SM mengatakan, kejadian pohon tumbang yang menimpa rumah warga sekitar pukul 05.00 WIB. Namun, pihaknya mendapat laporan dari pemilik rumah pukul 05.20 WIB.  “Hanya sekitar 5 menit setelah dapat laporan, tim Damkar langsung menuju rumah pelapor,” ungkapnya kepada wartawan.

Untuk melakukan evakuasi pohon yang tumbang itu, lanjutnya, tim Damkar yang berjumlah tujuh orang membawa sejumlah alat evakuasi, mulai dari sainso, sarung tangan, helm, golok, webbing dan tali karmantel.

Tetapi, kata Nendri, sebelum melakukan evakuasi, tim terlebih dulu mengamankan area seputar rumah dan mempersiapkan peralatan tersebut.  “Hanya butuh waktu satu jam, regu tiga Unit Damkar Ciawi langsung berhasil melakukan evakuasi,” ujar Nendri.

Nendri menghimbau agar warga berhati-hati ketika berteduh dibawah pohon. Pasalnya, saat ini intensitas curah hujan yang ada di wilayah selatan Kabupaten Bogor khususnya, masih sangat tinggi dan rawan terjadi pohon tumbang. “Kalau pun berteduh, lebih baik di tempat aman dan jangan dibawah pohon,” imbuhnya.

Sementara, Ivan Syah, Komandan Regu (Danru) tiga Damkar yang melakukan evakuasi mengungkapkan, untuk penanganan pohon tumbang tidak terlalu sulit.  “Karena posisi pohon yang tumbang berada di halaman rumah, jadi penanganannya pun tidak terlalu kesulitan,” tukasnya.

** Dede Suhendar