28.8 C
Bogor
Tuesday, July 8, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1204

Duit Besar Mengalir ke Desa, Proyek Samisade Diawasi

Ciampea | Jurnal Inspirasi

Petugas Kementerian Desa di  Kecamatan Ciampea mengimbau para kepala desa berhati-hati dalam menggunakan anggaran satu desa satu miliar (Samisade). Pasalnya anggaran yang akan dilauching pada pertengahan Februari 2021 ini cukup besar dan harus jelas. Apalagi anggaran tersebut dikhususkan untuk pembangunan infrastruktur dan juga diawasi langsung kejaksaan.

“Harus berhati – hati menggunakan uang Samisade pembangunan yang dikhususkan untuk infrastruktur itu harus jelas titiknya, volumenya harus jelas, sehingga tidak ada penyalahgunaan anggaran tersebut,” kata Sopian Sauri.

Apalagi kata Sopian, meskipun sudah ada aturannya dalam Perbub, dan diawasi langsung oleh kejaksaaan, namun secara rinci payung hukumnya belum jelas. “Karena saat ini banyak kepala desa yang salah menentukan titik pembangunan jalan yang harusnya kewenangan UPT Jalan ini malah desa yang bangun, hal ini jangan sampai ada masalah dikemudian hari,” kata Sopian.

Lebih lanjut ia mengatakan, proyek Samisade juga perlu diketahui oleh kepala desa dikerjakan  secara swakelolakan atau pihak ketiga yang mengerjakan. “Sementara ini untuk rata-rata dapat Kecamatan Ciampea  13 desa semua dapat meksipun ada yang  500 juta, 800 juta dan ada juga yang 1 miliar tergantung pengajuan,” pungkasnya.

** Cepi Kurniawan

Satu Staf Kecamatan Cibungbulang Terkonfirmasi Covid-19, Puskesmas di Cibungbulang Lakukan Tracing

Cibungbulang | Jurnal Inspirasi

Puskesmas Cibungbulang  melakukan tracing atau pelacakan terhadap pegawai Kecamatan Cibungbulang yang kontak erat dengan satu staf yang terkonfirmasi Covid-19 hasil swab Antigen. Tidak hanya itu, pihak puskesmas  akan melakukan swab PCR terhadap keluarga staf Kecamatan Cibungbulang yang terkonfirmasi Covid-19.

“Hasil swab Antigen satu orang pegawai Kecamatan Cibungbulang terkonfirmasi Covid-19. Tapi nanti akan kita lakukan swab PCR bersama tiga keluarganya yang kontak erat,” kata Kepala Puskesmas Cibungbulang, Drg Doni.

Untuk staf yang lain yang tidak kontak erat tidak perlu dilakukan swab PCR, namun jika memang ada gejala meriang, sebaiknya dilakukan swab PCR untuk memastikan dan menghindari penyebaran Covid-19 di lingkungan Kantor Kecamatan.

“Sementara kalau staf lain yang tidak kontak erat dan tidak ada gejala sih gak perlu. Tapi kalau mau diperiksa sih bisa saja,” ujarnya.

Untuk Camat dan Sekcam lanjut Kepala Puskesmas Cibungbulang, belum dilakukan swab PCR. “Pak camat dan Sekcam belum yang kontak erat, kemungkinan,” katanya.

Sementara saat ini untuk satu orang staf yang terkonfirmasi Covid-19 telah melakukan isolasi mandiri. “Yang bersangkutan sudah isolasi mandiri,” katanya.

Sementara Camat Cibungbulang Yudi Nurjaman mengatakan, pihaknya tidak meliburkan pelayanan di Kantor Kecamatan Cibungbulang. Namun untuk mengantisipasi pihaknya telah memerintahkan anak buahnya untuk melakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh ruangan.

“Penyemprotan disinfektan seluruh ruangan dan rumah dinas Kantor Kecamatan. Cibungbulang dan merintahkan seluruh staf Kecamatan Cibungbulang untuk melakukan swab Antigen,” pungkasnya.

** Cepi Kurniawan

Warga Lakukan Migrasi Kartu KKS dari BNI ke Mandiri

Jonggol | Jurnal Inspirasi

Warga Desa Balekambang berbondong-bondong mendatangi Kantor Desa untuk melakukan registrasi migrasi Kartu KKS dari Bank BNI ke Bank Mandiri, Senin (1/2). TKSK Kecamatan Jonggol, Dudi menyampaikan, kegiatan hari ini merupakan kegiatan perdana pembagian kartu KKS kepada 376 KPM yang memerima BENT dan PKH, namun belum semua terealisasi karena terkendala nomor NIK dan sudah meninggal dan tidak memiliki ahli waris.

“Iya hari ini registrasi pembagian Kartu KKS migrasi dari Bank BNI ke Bank Mandiri, baik untuk penerima BPNT maupun PKH, namun belum rampung karena terkendala beberapa hal,” ata Dudi kepada Jurnal Bogor.

Senada, Kepala Desa Balekambang, Anap Setiawan mengatakan, untuk kegiatan berjalan dengan lancar dan selalu mematuhi protokol, dan pihaknya menghimbau kepada masyaakat untuk lebih ditingkatkan kesadarannya jika memang sudah merasa mampu dan masih bisa mandiri untuk melaporkan diri ke desa agar bantuan yang didapatkannya bisa dialihkan ke warga yang memang membutuhkan dan susah.

“Disini masih 60% tingkat kemiskinan di masyarakat yang kata gorilla menengah kebawah, oleh karena itu mereka pasti menanyakan jika ada bantuan yang turun tak jarang menyerang desa jika tidak kebagian,” kata Anap Setiawan.

Dia berharap agar masyarakat yang menerima bantuan bersyukur dan untuk yang belum tersentuh bantuan agar bersabar karena kebijakan bukan ada di kepala desa.

** Nay Nur’ain

Achmad Fathoni Tinjau Kondisi Kali Citongtut

Gunung Putri | Jurnal Bogor

Mendapati aduan dari masyarakat perihal kondisi Kali Citongtut yang berada di Gunung Putri, membuat anggota komisi 3 dari fraksi PKS Achmad Fathoni turun langsung meninjau lokasi, Senin (1/02). Achmad Fathoni mengaku prihatin dengan kondisi kali yang tercemar hingga membuat air berwarna hitam pekat dan ikan yang ada didalamnya mati mengambang.

“Kondisi air kali hitam dan berbau serta membuat habitat yang hidup didalamnya mati mengambang,” kata Achmad Fathoni kepada Jurnal Bogor.

Keprihatinan dia melihat kondisi kali Citongtut langsung membuatnya menghubungi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor agar segera menindaklanjuti dan melakukan tindakan dengan tegas dan cepat. “Saya berharap ada penindakan dan pengusutan yang lebih tegas dan cepat, dan saat saya di lokasi saya hanya bisa mengelus dada melihat kondisinya,” pungkasnya.

** Nay Nur’ain

Operasi PPKM, Polsek dan Koramil Parung Bagikan Masker

Parung | Jurnal Inspirasi

Untuk terus memutus mata rantai penyebaran Covid 19 di wilayah hukum Polsek Parung, petugas gabungan yang dipimpin Polsek Parung dan Koramil Parung terus melaksanakan Operasi Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan membagikan masker di Jalan Raya Parung dan Pasar Parung.

“Petugas gabungan yang terdiri dari anggota Polsek, Koramil, Pol PP dan Dishub serta anggoata Ormas FKPPI melakukan operasi PPKM,” kata Kapolsek Parung Kompol Fuji Astono, Senin (1/2/2021).

Kegiatan tersebut kata Kapolsek  melakukan sosialisasi PPKM Perpanjangan yang dilaksanakan tanggal  26 Januari – 08 Februari 2021 dan juga melakukan imbauan penerapan  5 M dan pembagian masker kepada masyarakat.

“Kita melaksanakan sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat di sepanjang jalan raya Parung dan pasar untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menerapkan 5 M dan juga membagikan 200 masker,” kata Kapolsek.

Untuk teguran atau sanksi sosial pada kegiatan ini, menurut Kapolsek tidak dilakukan. Bahkan secara humanis mengimbau warga bahwa penyebaran Covid 19 di wilayah Parung masih tinggi. “Kita sifatnya imbauan menyadarkan masyarakat untuk bersama-sama menjaga prokes agar terhindar dari Covid-19 dan juga mensosialisasikan soal vaksinasi kepada masyarakat,” pungkasnya.

**  Cepi Kurniawan

Dikeluhkan Warga, Cimory Bangun Dua Lokasi Baru di Cipayung

Megamendung | Jurnal Inspirasi

Wilayah Megamendung, Kabupaten Bogor, menjadi lokasi yang sangat diminati para pengusaha, baik hotel, resort dan lainnya. Itu terlihat dengan adanya dua titik pembangunan di Desa Cipayung Girang dan Cipayung Datar yang sedang dilakukan pengusaha Cimory.

Pengawas UPT Tata Bangunan Ciawi yang bertugas di Kecamatan Megamendung, Asep Supriadi membenarkan dua proyek pembangunan yang ada di dua desa itu, milik pengusaha Cimory. “Baik itu yang di Desa Cipayung Girang maupun Cipayung Datar, keduanya milik Cimory,” ujarnya kepada wartawan.

Terkait perizinan, Asep mengatakan, pihak pengusaha Cimory sudah memproses perizinan, mulai dari Izin Peruntukan Pengunaan Tanah (IPPT) dan izin lainnya untuk sampai ke Izin Mendirikan Bangunan (IMB). “Yang saya tahu resi bukti pembayaran retribusi sudah ada. Itu resi untuk IMB,” paparnya.

Namun, Asep tidak mau gegabah apabila dari pihak pengusaha belum memberikan salinan perizinannya. Sehingga, pihaknya akan menanyakan perizinan yang sudah ada tersebut. “Termasuk saya akan minta agar pemilik memperlihatkan bukti IMB kalau udah ada. Saya juga akan minta poto copy nya,” imbuhnya.

Sementara, adanya proyek perataan tanah proyek pembangunan Cimory di Desa Cipayung Girang, dikeluhkan warga terutama pengguna jalan saat melintas ke wilayah Puncak maupun sebaliknya.

 A. Kurniawan, pengguna jalan saat melintas dari arah Puncak Cisarua menuju Ciawi mengatakan, akibat keluar masuk kendaraan proyek perataan tanah ini, kondisi jalan menjadi licin. “Apalagi sehabis hujan gerimis, tanah yang kebawa kendaraan proyek menjadi licin saat dilintasi. Apalagi kendaraan roda dua,” jelasnya.

Menurutnya, kotornya jalan akibat lalu lalang kendaraan proyek, mencapai puluhan meter persisnya hingga lokasi Hotel Bahtera. Selain jalan, lanjut Kurniawan, tanah dari proyek juga mengotori semua bahu jalan untuk warga atau pejalan kaki. “Sampai bahu jalan juga penuh dengan tanah,” keluhnya.

** Dede Suhendar

Prihatin, Warga Ciampea Puluhan Tahun tak Tersentuh Listrik

Ciampea | Jurnal Inspirasi

Sudah hampir 10 tahun keluarga Yoyoh (61) beserta satu anaknya harus menempati rumah kumuh  di Kampung Mawar Asri RT 01, RW 06 Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor  yang sudah rapuh tanpa aliran listrik. Bahkan, keduanya hanya mengandalkan pendapatan sang anak sebagai buruh serabutan.

“Untuk penerangan dibantu lampu semprong karena memang selama 10 tahun rumah saya tidak ada aliran listrik,” kata Yoyoh (61) kepada wartawan, Senin (1/2/2021).

Setiap malam lanjut Yoyoh ia hanya menggunakan lampu semprong untuk penerangan. “Kalau untuk nonton tv paling numpang ke rumah tetangga,” kata Yoyoh.

Ia mengaku memang sudah sejak lama tak ada listrik karena terkendala biaya. Bahkan, ia menjelaskan, sehari-hari hanya mengandalkan pendapatan anaknya sebagai buruh serabutan itupun tidak menentu untuk mencukupi kebutuhan rumah.

“Kalau bantuan listrik selama ini belum ada, meskipun sempat ada yang mengontrol tapi sampai sekarang tak kunjung ada realisasi,” cetusnya

Senada dikatakan sang anak, Ade Supriyatna mengaku, dirinya mengandalkan pendapatan sebagai tukang pijat keliling ke rumah warga. “Pendapatan sehari paling Rp 30 ribu itupun kalau ada panggilan pijat,” tuturnya.

Ia berharap, ada bantuan listrik dari pemerintah setempat. Karena, untuk setiap malamnya hanya dibantu lampu semprong. “Kalau mau nonton televisi numpang ke tetangga, karena selama saya tinggal disini tak ada listrik,” harapnya

Sementara itu, Pjs Benteng Iing Supriatna mengaku, pihak pemdes akan meninjau kondisi keluarga tersebut agar mendapat bantuan kembali khususnya untuk penerangan listrik. “Kalau untuk RTLH sudah pernah dapat bantuan, tapi kita akan ajukan kembali. Karena, rumahnya pun belum mempunyai listrik,” pungkasnya.

** Cepi Kurniawan

Tidak Khawatir Kekeringan, PDAM Buka Jaringan Baru Untuk Warga Ciderum

Caringin | Jurnal Inspirasi

Warga dua kampung di Desa Ciderum, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, tidak akan khawatir lagi terjadi kekeringan saat musim kemarau. Sebab, belum lama ini Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor, melakukan pemasangan pipa untuk mensuplai air kepada warga yang ada di dua kampung tersebut.

Ketua RW 09, Kampung Ciderum, Dede S mengatakan, pemasangan pipa PDAM Tirta Kahuripan ini, sangat dinantikan dan diinginkan warga semenjak dulu. “Alhamdulillah sekarang terealisasi,” ungkapnya kepada wartawan.

Dede mengungkapkan, di wilayah RW 09 yang terdiri dari 4 Rukun Tetangga (RT), keberadaan penduduknya sudah padat. Bahkan jumlahnya Kepala Keluarga (KK) di RW 09 mencapai sekitar kurang lebih 500. “Kalau di hitung jiwa, jumlahnya sudah pasti ribuan,” jelasnya.

Selama ini, lanjutnya, warga selalu kesulitan mendapatkan air bersih untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, mulai dari masak, mandi dan lainnya saat musim kemarau.

Sehingga, kata Dede, warga terpaksa menggunakan air kali yang kondisi nya sudah mulai tercemar limbah, baik limbah sampah bekas rumah tangga maupun limbah cair yang berasal dari pabrik tahu dan penyulingan pala di Kampung Ciderum RW 01.

 “Mau bagaimana lagi, untuk mandi dan cuci serta kakus menggunakan air kali yang ada di perbatasan Kampung Ciletuh dan Ciderum,” papar Dede.

Adanya pemasangan pipa PDAM, sambung Dede, diharapkan bisa mengantisipasi terjadinya kekeringan ke rumah-rumah warga yang ada di Kampung Ciderum.

 “Mungkin dalam waktu dekat ini, warga akan mengajukan pemasangan pipa air ke rumahnya masing-masing. Kalau bisa, agar tidak terlalu memberatkan warga, biaya pemasangan sambungan baru ada kompensasi,” imbuhnya.

Sementara, petugas PDAM Tirta Kahuripan yang bertugas di Unit Ciawi, Sutisna menegaskan, apabila ada warga yang akan mendaftar untuk sambungan pipa PDAM, agar mengajukan persyaratan nya, mulai dari KTP, KK dan rekening listrik.  “Nanti kalau sudah selesai dilakukan pengetesan kualitas air, warga silahkan mendaftar,” tukasnya.

** Dede Suhendar

Ini Respon Warganet Soal PPKM tak Efektif

Jakarta | Jurnal Inspirasi

Warganet merespon pernyataan Presiden Joko Widodo soal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tidak efektif mengurangi kasus Covid-19. Jokowi melihat tidak ada ketegasan dalam implimentasi PPKM sehingga mobilitas masyarakat masih tinggi.

Salah satu akun yang berkomentar tentang PPKM adalah @AngeloIrgi. Dia menilai PPKM tidak berbeda dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar yang sebelumnya telah diterapkan oleh pemerintah. Saat PSBB, dia mengatakan juga banyak orang berkeliaran di jalan.

Psbb sama ppkm apa bedanya , org ttp rame dijalan .eh iya yg membedalan cuma minimarket tutup jam 8 udah,” ujar @AngeloIrgi, Senin (1/2).

Adapun @xovidiot mengaku heran pemerintah yang masih memberlakukan PPKM. Dia menilai kebijakan itu akan kembali menyengsarakan rakyat. “Bincang-bincang tentang PPKM. Udah tau ga efektif malah pengen di terusin. Mau nyiksa rakyat jelata?,” ujar @xovidiot.

Sementara itu, akun @Penipujujur065 mengatakan masyarakat kecil yang tinggal di pelosok tidak mengenal istilah PPKM. Masalah perut, kata dia juga mempengaruhi masyarakat terus beraktifitas di tengah pandemi.

Sebagai masyarakat kecil umumnya yang tnggal di pelosok pelosok tak tahu apa itu istilah PPKM yang ada masyarakat semakin bebas mobolitas semakin tinggi karena perut. Tak peduli dan cenderung mengabaikan prokes,” kicau @Penipujujur065.

Di sisi lain, @egiadrianta menyatakan PSBB atau PPKM akan menjadi hal yang sia-sia jika tidak ada ketegasan dari Kepolisian atau Satpol PP di lapangan dalam menindak. Dua pihak yang perlu ditindak adalah orang yang tidak menggunakan masker dan berkerumun.

Selama tdk ada ketegasan dari para Aparat baik itu kepolisian /pun Satpol PP di lapangan dlm menindak org2 yg tdk memakai masker dan yg masih berkerumun, PSBB/ PPKM yg berjilid2 pun akan menjadi hal yg sia2,” ujar @egiadrianta.

** ass/cnn

HADITS HARI INI


01 Februari 2021
19 Jumadil Akhir 1442 H

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ حَلَفَ عَلَى يَمِينٍ لِيَقْتَطِعَ بِهَا مَالًا لَقِيَ اللَّهَ وَهُوَ عَلَيْهِ غَضْبَانُ

Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma’il, telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid dari Al A’masy dari Abu Wa’il dari Ibnu Mas’ud radliallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Siapa yang bersumpah yang dengan sumpahnya itu dia bermaksud mengambil harta orang lain, maka ketika dia berjumpa Allah dan Allah akan murka kepadanya.

HR Bukhari No. 2477.

وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ