32.2 C
Bogor
Wednesday, July 23, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1090

Dinsos Berikan Kursi Roda, Nenek Siti Senang

Leuwisadeng l Jurnal Inspirasi

Nenek Siti yang berusia 80 tahun warga Kampung Baru RT 03 RW 04, Desa Leuwisadeng, Kecamatan Leuwisadeng sudah satu tahun ini menderita lumpuh. Kini untuk menunjang aktivitasnya telah dibantu berupa kursi roda. Nenek Siti pun tampak senang.

Kabid Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Bogor Dian Mulyadiansyah mengatakan, pemberian bantuan bagi penderita lumpuh seperti Nenek Siti merupakan wujud nyata hadirnya pemerintah ditengah wabah pandemi Covd-19 yang masih berlangsung ini. “Bantuan yang diberikan sesuai kebutuhannya,” ujar Dian kepada Jurnal Bogor, Minggu (2/5).

Menurutnya, terjalin kerjasama yang baik telah dilakukan sehingga tidak ada masalah yang tidak terselesaikan. “Karena sesuai amanat undang -undang sosial itu tanggung jawab bersama,” tuturnya.

Tak hanya itu, kata Dian, pihaknya mendukung  program Pancakarsa salah satunya menjadikan Bogor sehat dan berkeadaban. ” Oleh karenanya sesuai arahan Bupati Bogor bagaimana cara mengatasi ketika adanya aspirasi dari bawah. Semua bergerak  guna mendukung masyarakat yang membutuhkan,” ungkapnya.

Dian menjelaskan, dimasa pandemi ini, dia mengapresiasi jurnalis yang sudah menyuarakan sosial masyarakat bawah, begitu juga dengan tim IPSM dan Kecamatan termasuk pihak swasta untuk bersama sama membangun  Kabupaten Bogor.

Dalam unggahan di laman Facebook Kecamatan Leuwisadeng diinformasikan perihal bantuan ini dengan bertuliskan “Pinjaman kursi roda kepada Nenek Siti bekerjasama dengan Dinas Sosial Kabupaten Bogor dan Yayasan Roda Harapan Indonesia.”

Sementara kunjungan ke Nenek Siti pun dihadiri komedian kondang Aziz Gagap. “Semoga sekecil apapun yang bisa kami perbuat bisa bermanfaat untuk Nenek Siti dan semoga penyakit yang dideritanya bisa sembuh kembali,” demikian harapanya.

** Arip Ekon

Katar Kedep dan BTJ Kolaborasi Bagikan Takjil

Gunung Putri | Jurnal Inspirasi

Karang Taruna Unit 19 Kedep Tlajung Udik Kecamatan Gunung Putri, berbagi takjil kepada para pengendara yang melintasi jalan desa, tepatnya di Kampung Kedep. Sebanyak 1.500 kotak kolak maupun candil dibagikan sejak pukul 16.00 WIB hingga menjelang maghrib, Minggu  (02/5/2021).

Ketua Pokja Karang Taruna Kampung Kedep Nedi Junaedi menyampaikan, kegiatan ini menjadi program tahunan dan rutin dilaksanakan. Para pengendara yang melintas menjadi prioritas dalam pembagian takjil. Adapun sisanya, nanti akan dibagikan di beberapa mushola di desa mereka.

“Kegiatan ini melibatkan Pokja Karang Taruna sekampung Kedep, dan anggota Bogor Timur Jurnalis, adapun dana yang digunakan adalah anggaran internal dan donasi dari para donatur, ada juga donasi dari luar karang taruna, kita tidak meminta ke masyarakat, tapi kalau ada yang ngasih kita terima,” terang pria yang akrab disapa Alex.

Ia juga menjelaskan, upaya ini sebagai awal gebrakan Pokja Karang Taruna sekampung Kedep, tidak hanya berbagi takjil, namun juga ada program-Program di bidang social lainnya. “Alhamdulilah di awal ini semua anggota kompak dan antusias.”

“Alhamdulilah para anggota merespon dan sangat antusias yang tinggi Pokja ini juga untuk mempererat silaturahim antarwarga, terima kasih kepada masyarakat yang mendukung program ini saya juga banyak terimakasih kepada para support yang mendukung acara ini,” ujarnya

Di tempat yang sama, Ketua Bogor Timur Jurnalis Sudadi berharap Karang Taruna RW 19 ini menjadi contoh para Karang Taruna lainnya bukan hanya di Karang Taruna RW 19 ini. “Iya saya berharap Pokja ini menjadi contoh karang taruna lainya juga, saya mendukung penuh karang taruna yang mempunya program positif, BTJ juga selalu ada untuk masyarakat,” ujarnya Dadi yang khas dengan rambut godrongnya tersebut.

** Nay Nur’ain

Bagikan BST, Kades Leuwinutug Berharap Perbaikan Ekonomi

Citeureup | Jurnal Inspirasi

Pemerintah Desa Leuwinutug, Kecamatan Citeureup membagikan Bantuan Sosial Tunai (BST) sebanyak 367 KPM, di aula desa Leuwinutug, Sabtu (01/05). Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Desa Leuwinutug Yayan mengatakan bahwa BST ini untuk 2 bulan yaitu Maret dan April dengan besaran 600 ribu per KPM.

“Semoga bisa memperbaiki sedikit ekonomi masyarakat dengan adanya bantuan BST yang terakhirnya, dan berharap Covid-19 ini cepat usai hingga masyarakat bisa kembali beraktivitas untuk memulihkan ekonominya,” kata Yayan.

Terpisah, Kades Leuwinutug Deden Saiful Hamdi mengatakan, dengan berhentinya BST dari pemerintah ini membuat masyarakat makin bangkit untuk memperbaiki kehidupan ekonominya.

“Semua kalangan terdampak dengan adanya Covid-19 ini, tak terkecuali pengusaha atau orang kaya sekalipun, sehingga bantuan dari pemerintah merata, oleh karena itu dengan berhentinya bantuan ini mengembalikan kemandirian kita untuk meningkatkan ekonomi yang lebih baik,” pungkasnya.

**  Nay Nurain

Achmad Fathoni Sayangkan Potensi CSR

Gunung Putri | Jurnal Inspirasi

Rapat Bapemperda dengan agenda pengkajian Perda Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) atau lebih akrab dengan sebutan CSR, Kamis (29/04), anggota Komisi 3 DPRD Kabupaten Bogor Achmad Fathoni yang juga anggota Bapemperda menyayangkan potensi yang masih kurang optimal.

Achmad Fathoni mengatakan dalam kesempatan memimpin rapat Bapemperda tersebut sekaligus berkesempatan mendengarkan kajian dari tenaga ahli Fakultas Hukum Unpak Muhammad Mihradi dan Nazarudin.

“TJSL di Kabupaten Bogor memiliki potensi yang sangat besar seiring dengan besarnya jumlah perusahaan, hanya sayangnya potensi ini masih kurang dioptimalkan, terlalu lemah dalam perencanaan, koordinasi pelaksanaan serta pengawasan,” jelasnya saat berbincang-bincang di kediamannya bersama Jurnal Bogor, Jum’at (30/04).

Menurutnya, kedepannya Perda akan diubah sekaligus memastikan potensi CSR optimal dalam memperbaiki kondisi masyarakat Kabupaten Bogor terutama yang terdekat dengan perusahaan. Ada beberapa poin dalam rapat tersebut yang dibahas diantaranya, TJSL mestinya tidak berdasarkan prosentase dari keuntungan, tapi kewajiban perusahaan untuk mengalokasikannya.

“Selain itu pemda mestinya berperan lebih baik dengan membuat perencanaan potensi serta perencanaan kegiatan dan kebutuhan masyarakat yang dibiayai dari dana CSR,” tegasnya.

Masih menurut Aleg PKS tersebut, seharusnya ada pelaporan secara berkala dan detail terkait pengumpulan dan penyaluran CSR, baik kepada DPRD maupun publik.

“Dan seharusnya TJSL/CSR tidak dipakai untuk mengganti kewajiban pemda dalam pembangunan dan pelayanan masyarakat tapi mestinya bersifat perbaikan kondisi dan pemberdayaan masyarakat,” pungkasnya.

** Nay Nur’ain

Karang Taruna, Pemuda Ansor dan PP Tegal Bagikan Takjil

Kemang | Jurnal Inspirasi

Pemuda Karang Taruna bersama Ansor dan Pemuda Pancasila Desa Tegal, Kecamatan Kemang, Minggu sore (2/5/2021) melakukan kegiatan bagi bagi takjil ke para pengguna jalan di Jalan Nagrog RT 06 RW 06 Desa Tegal, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.

Kegiatan itu bentuk kolaborasi Karang Taruna Desa Tegal, dan PP yang diinisiasi Pemuda Ansor Ranting Tegal.

Ketua Karang Taruna Desa Tegal, Cepi Kurniawan mengatakan banyak terimakasih kepada pemuda Ansor Tegal yang telah menginisiasi gerakan berbagi takjil yang melibatkan Karang Taruna dan organisasi masyarakat PP Tegal.

“Alhamdulillah ini bentuk kolaborasi kerjasama untuk kebaikan dibukan penuh berkah berbagi terhadap sesama yaitu berbagi takjil,” kata Cepi Kurniawan.

Cepi menambahkan bentuk kerjasama ini diharapakan bisa terus berkesinambungan, buka hanya dalam kegiatan berbagi takjil saja, namun dalam kegiatan sosial dan keagamaan. “Kita tujukan kekompakan di desa Tegal ini baik itu organisasi keagamaan, sosial dan organisasi kemasyarakatan,” ujarnya.

Dal kegiatan itu juga ratusan takjil dibagikan ke para pengguna jalan yang melintas jala Nagrog Desa Tegal, selanjutnya usai berbagi takjil digelar buka buka bersama di Masjid Nurul Huda Nagrog bersama dengan masyarakat sekitar.

** Cepi Kurniawan

Kangkung dari Bojong Dipasok ke Pasar Tradisional Bogor

Kemang | Jurnal Inspirasi

Warga Kampung Bojong RT 04, RW 01 Desa Bojong, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, memanen kangkung untuk dijual ke pasar tradisional yang ada di Bogor maupun luar Bogor, Minggu (2/5/2021). Di lahan seluas sekitar 10 hektar itu, sejumlah warga Bojong terlihat sedang memanen kangkung yang ditanam petani disana.

Warga yang terdiri dari ibu-ibu dan bapak-bapak mencabut kakung yang selanjutnya digabungkan menjadi satu ikatan yang terdiri dari 30 kangkung satu ikatannya itu. Menurut salah seorang warga yang sedang memanen kangkung, Indeng (56), sebagian warga disini bertani kangkung dan bayam.

Sambungnya, selain ada yang bertani, ada juga yang sebagai kuli tani. “Jadi selain petani ada juga warga yang bekerja sebagai kuli tani, seperti saat ini ibu ibu dan bapak bapak di sini memanen kangkung yang dimulai sejak pukul 6 pagi sampai jam 2 siang,” kata Indeng.

Indeng menambahkan, biasanya para kuli tani ini saat memanen itu satu orang sejak pagi sampai siang bisa mencapai 1500 ikat kangkung. “Grup saya ini ada 5 orang  itu bisa mencapai per orangnya 2000 maksimal dan itu dihargai Rp 25 ribu perikatnya,” kata Indeng.

Cucum, petani kangkung mengatakan untuk hasil tani ini itu dijual ke pasar tradisional, baik yang ada di Bogor ataupun luar Bogor. “Seperti Pasar Anyar, Parung, Pasar TU, Depok, Jakarta bahkan Bandung dan itu pembelinya ada yang datang dan juga dikirim pakai mobil pick-up,” kata Cucum.

Untuk harga jual ke pedagang biasanya tergantung cuaca atau kualitas kangkung dan bayam itu sendiri. Untuk harga kangkung itu harga normalnya dijual ke pedagang Rp 500, sementara jika harga lagi bagus itu bisa Rp 1000 per ikatnya.

Cucum mengatakan, untuk di lahan yang bosnya tanam itu sekali panen bisa mencapai Rp 5 juta hingga Rp juta. “Panennya 25 kali sehari paling cepat paling lama itu 30 hari,” katanya.

Ia juga mengatakan tanaman sayur kangkung itu untuk menananya cukup mudah hanya tinggal ditebar bijinya tanaman kangkung itu akan langsung tumbuh. “Itu namannya pakai biji kangkung demikian bayam juga sama dan itu perawatan tidak susah hanya disiram saja atau hanya nunggu air hujan,” pungkasnya.

Diketahui warga disana bertani kangkung itu sejak tahun 1975. Dahulu lahan yang digunakan untuk bercocok tanam kangkung dan bayam itu adalah area pesawahan, namun sering waktu lahan tersebut berubah menjadi area pertanian kangkung dan bayam.

Disana juga saat ini warga tidak hanya bertani kangkung dan banyam, namun ada juga jagung, singkong dan terong.

** Cepi Kurniawan

Gempar Lapor Ke KPK, Diduga Terjadi Korupsi di Proyek RSUD Ciawi

Ciawi | Jurnal Inspirasi
Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Bogor (Gempar) laporkan kegiatan dua mega proyek pembangunan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi, Kabupaten Bogor, tahun anggaran 2020 ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Berdasarkan tanda terima berkas dari KPK pada tanggal 30 April 2021 dengan nomor register : – /56/ /200 dan nomor surat : 12/B/SEK/IV2021, Gempar yang saat itu tiba di gedung antirasuah sekitar pukul 13.31 WIB dengan menyerahkan berkas.

Ketua Gempar, Putra Nur Pratama mengatakan, sebelum ke pokok persoalan laporan, tentunya tidak ada akibat kalau tanpa sebab. Dalam hal ini, Gempar sudah melakukan ikhtiar bertabayun ke pihak-pihak terkait sebelum melaporkan adanya dugaan korupsi kepada KPK, di kedua proyek pembangunan gedung yang berasal dari anggaran bantuan Provinsi Jawa Barat (Jabar) dan APBD Kabupaten Bogor dengan nilai mencapai puluhan miliar tersebut.

Namun, lanjut Putra, konfirmasi maupun klarifikasi serta meluruskan temuan dari Gempar di dua proyek yang saat ini mangkrak dan tidak kunjung selesai pengerjaannya itu, terkesan di anggap hal biasa oleh pihak RSUD Ciawi maupun Pemkab Bogor.

Padahal, kata Putra, sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, sudah jelas disebutkan ada sanksi terhadap pelaksana proyek bersumber anggaran dari pemerintah.

“Yang menjadi heran kami, kenapa sanksi seperti mencoret hitam pengusaha pelaksana proyek RSUD Ciawi tidak dilakukan. Malah pihak terkait dengan argument nya berdalih tidak dijalankan sanksi tersebut,” kata Putra saat dihubungi melalui telepon selulernya akhir pekan lalu.

Tidak hanya itu, bentuk tabayun Gempar untuk meluruskan temuan dari kegiatan pembangunan proyek gedung depan dan gedung ruangan untuk gizi dengan mendatangi kantor Inspektorat Kabupaten Bogor. Dengan harapan, sambung Putra, bisa mendapatkan data sesuai dengan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).

“Namun kembali, kami dibuat kesal karena dari pihak Inspektorat tidak memberikan data apapun terkait ke dua proyek RSUD Ciawi,” jelas Putra.

Berangkat dari kekecewaan itu, Gempar akhirnya melakukan aksi demonstrasi menuntut KIP terkait mangkraknya proyek pengerjaan gedung MDGs RSUD Ciawi yang dilakukan di dua instansi, yakni di Dinas Kesehatan dan Inspektorat Kabupaten Bogor, pada Jumat 12/03/2021 silam.

Tidak adanya penjelasan yang memuaskan dari pihak-pihak terkait, terhadap temuan Gempar, akhirnya pada hari Jum’at, Gampar mendatangi gedung KPK dengan membawa bukti-bukti temuan di kedua proyek itu.

“Makanya, untuk membuktikan adanya dugaan korupsi di proyek-proyek RSUD Ciawi, kami lapor ke KPK. Biarlah kebenaran itu hukum yang bicara,” tegas Putra.

Hingga berita ini diturunkan, dari pihak RSUD Ciawi maupun Dinas Kesehatan dan Inspektorat Kabupaten Bogor, belum memberikan keterangan terkait laporan Gempar ke KPK terhadap proyek-proyek di RSUD Ciawi tersebut.

** Dede Suhendar

Sebulan Mangkrak, Bangunan Ponpes Darussa’dah Kehabisan Biaya

PENGASUH PONPES: KAMI HARAP PT. ANTAM  BISA MEMBANTU

Nanggung l Jurnal Inspirasi

Pembangunan Pondok Pesantren Darussa’adah di Kampung Ciketug RT 01 RW 05 Desa Pangkaljaya, Kecamatan Nanggung sudah satu bulan ini mangkrak. Pasalnya, pondok pesantren yang dibangun diatas lahan seluas 16× 8 meter persegi itu, mengawali pembangunan dengan menggunakan anggaran APBD Kabupaten Bogor pada Januari lalu.

Pengasuh Pondok Pesantren  Darussa’adah Ustadz Saminan mengatakan, pembangunan yang dibiayai Pemkab Bogor sebesar 50 juta kini pengerjaannya mandek karena minim anggaran. “Karena anggarannya tak mencukupi, sudah satu bulan ini bangunan mangkrak,” kata Ustadz Saminan kepada Jurnal Bogor, Minggu (2/5).

Pengasuh dan para santri berharap ada donatur yang dapat membantu memberi bantuan untuk membangun ponpes sehingga 100 santri dapat menuntut ilmu agama tanpa kendala. “Kami harap pihak perusahaan yang berada di wilayah Kecamatan Nanggung dapat membantunya.

“Semoga pihak ketiga yakni perusahaan PT Antam Pongkor dapat membantunya,”  ujar Saminan penuh harap.

Anggaran yang ada, jelas tak mencukupi lantaran kondisi bangunanya rencana dibangun menjadi dua lantai. Namun karena  anggarannya habis, termasuk  pembayaran tukang bangunan yang juga nunggak selama 20 hari.

Saminan menerangkan, sebidang tanah yang digunakan pondok pesantren hasil pemberian hibah dari Hj. Nur Syamsinur warga Jatinegara, Jakarta timur. Pondok Pesantren yang sudah lama dibinanya  berdiri tahun 2003, kini telah mendapatkan izin oprasional dari Kemenag  pada tahun 2013.

Sejauh ini Pondok Pesantren Darussa’adah belum pernah mendapatkan bantuan dari PT Antam. “Untuk memastikan keberadaan bangunan Ponpes,  kami harap pihak perusahaan untuk datang ke lokasi,” kata dia.

Saat dikonfirmasi perihal harapan adanya bantuan ponpes tersebut melalui Whatsapp, Humas PT. Antam Pongkor Agus Setiono belum merespon.

** Arip Ekon

Posko Penyekatan Pemudik Dijaga 24 Jam

Jakarta l Jurnal Inspirasi

Larangan mudik lebaran sudah resmi diumumkan pemerintah untuk meminimalisir mobilitas masyarakat. Salah satu langkah prefentif juga dilakukan oleh Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 dengan mengeluarkan Surat Edaran No. 13 Tahun 2021 berikut adendumnya. Hal ini merupakan bentuk upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang masih menjadi musuh bersama.

Mendukung hal ini, TNI/POLRI, Kementrian Perhubungan (Kemenhub), juga instansi lainnya mendukung larangan mudik dengan melakukan penyekatan di beberapa ruas utama jalur mudik. Adapun penyekatan ini tersebar di wilayah yang dianggap sering dilalui oleh para pemudik setiap tahunnya.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal TNI Dr. (H.C) Doni Monardo berkesempatan untuk meninjau lokasi pos penyekatan di Gerbang Tol (GT) Palimanan, Kamis (29/4).

Didampingi jajaran Forkopimda Jawa Barat (Jabar), di antaranya, Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, Ketua DPRD Jabar Taufik Hidayat, Kajati Jabar Ade Eddy Adhyaksa, dan lainnya.

Doni berpesan jangan sampai ada posko yang kosong. Pastikan petugas yang berjaga diatur agar tidak menyebabkan kendornya penjagaan, sehingga tidak ada kendaraan yang lolos.

“Mohon diperhatikan sehingga posko penyekatan ini terus dijaga selama 24 jam,” Kata Doni dalam siaran persnya, Sabtu (1/5)

Dalam kesempatan itu, Doni juga meninjau simulasi penyekatan di GT Palimanan yang dilaksanakan petugas gabungan dari Polresta Cirebon, Dishub, BPBD, dan lainnya. Petugas akan memberhentikan sejumlah kendaraan berpelat nomor dari luar cirebon kemudian menanyakan daerah asal dan tujuannya.

Kemudian akan dilakukan pengecekan sesuai prosedur yang ada, apabila tidak memenuhi, selanjutnya petugas langsung memutarbalikkan ke daerah asalnya. Bagi para pengendara yang masuk dalam pengecualian yang diperbolehkan mudik, maka petugas akan memasang stiker sebagai tanda sudah dilakukan pengecekan.

Tidak hanya itu, pos penyekatan juga akan melakukan pengambilan sample swab secara acak kepada para pengendara. Hal ini dilakukan untuk tetap selalu menjaga protokol kesehatan.

** Arip Ekon

Polsek Dramaga Operasi Yustisi dan Periksa Surat Rapid Antigen

Dramaga | Jurnal Inspirasi

Jajaran Polsek Dramaga  Polres Bogor, bersama Koramil, Dishub dan Pol PP Kecamatan Dramaga, Sabtu (1/5/2021) Kembali melakukan operasi yustisi melakukan pemeriksaan surat rapid antigen bagi pengendara roda dua dan empat yang melintas di Jalan Raya Dramaga, Depan Kampus IPB University.

Dalam kegiatan itu sejumlah kendaraan roda empat dari luar Bogor yang ingin masuk ke waktu Bogor Barat,  Kabupaten Bogor diputar balik, lantaran pengemudi tidak bisa menunjukkan surat rapid antigen kepada petugas.

“Untuk hari ini ada 8 kendaraan roda 4 yang kita putar balik karena tidak bisa menunjukkan surat rapid antigen, mereka yang diputar balik kebanyakan dari luar Bogor yaitu nomor kendaraan plat B,” kata Kanit Lantas Polsek Dramaga Ipda Herlis kepada wartawan.

Herlis mengimbau bagi masyarakat yang ingin mudik sebaiknya untuk bisa menahan diri demi mencegah penularan Covid-19. Meskipun di Jabodetabek ini diperbolehkan perjalan mudik, namun ada syarat wajib dengan menunjukkan surat rapid antigen yang terbaru (tidak habis masanya).

“Harapannya dengan masyarakat bisa tertib Prokes dan mengikuti anjuran pemerintah semoga mengurangi Covid-19 tidak menular lebih luas lagi seperti di negara-negara lain,” ujarnya.

Sementara operasi yustisi ini lanjut Herlis dilaksanakan rutin setiap pagi dan sore hari pada pukul 9.00-11.00 wib dan kemudian sore harinya itu dilakukan dari pukul 15-17 Wib.

** Cepi Kurniawan