26.9 C
Bogor
Tuesday, November 4, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 7

Mie mangkok pangsit Cheff Boni gurihnya bikin ketagihan..

0

Bogor |Jurnalbogor Mie ayam sering kali menjadi menu pilihan yang cukup digemari. Nah di Bogor ada nih mie Mangkok dengan aneka sajian yang tidak biasa yakni menggunakan pangsit sebagai mangkuknya.
Cita rasa yang khas, membuat kedai mie ayam Om Boni yang ada di gang tersembunyi jalan Rawa sari Pamoyanan Bogor Selatan selalu diburu pembeli.

Dalam sehari, kedai yang ada sejak 2024 ni mampu menjual ratusan mangkuk setiap harinya. Varian mie ayam yang disajikan di antaranya adalah mie ayam super dengan topping potongan daging ayam dada premium plus baso dan sayuran mie nyemek

Belum lagi sajian mie ayam coet yang 12 varian Rasa mia ayam bakso, mie ayam bumbu tomyam , dan mie ayam pangsit Satu lagi varian yang paling favorit adalah mie ayam mangkuk pangsit.

Sensasi menyantap mie ayam habis sampai ke mangkuknya membuat mie ayam mangkuk pangsit laris dipesan pembeli. Seperti yang dirasakan Eka salah satu pelanggan mie ayam mangkuk pangsit di Kedai Om Boni. Ia mengaku sudah menjadi pelanggan mie ayam mangkuk pangsit sejak awal kedai ini buka.

“Sudah sering makan di sini. Paling sering mie ayam mangkuk pangsit ini. Selain gurih dan legit juga ada sensasi kriuk dari mangkuknya,” ujarnya saat ditemui di Kedai Om Boni, Kamis (23/10/2025).

Adapun pemilik kedai Om Boni, Boni Eka saputra mengatakan sejak dibuka tahun 2024 lalu mie ayam mangkuk pangsit dan mie ayam Coet paling laris dipesan. Mangkuk pangsit ini berasal dari pangsit yang dibentuk seperti mangkuk sebelum digoreng. Sedangkan mie ayam Coet adalah mie ayam yang disajikan dalam Coet dan tahan lama panasnya

“Di sini ada banyak menu mi ayam dengan varian yang beda-beda. Tetapi yang paling laris itu mie ayam super dan mie ayam mangkuk pangsit,” kata dia. buka mulai pukul 10.00 WIB hingga 20.00 WIB ini rata-rata bisa menjual hingga 150 mangkuk mie ayam. Untuk harganya, masih ramah di kantong. Mulai dari Rp 10 ribu per porsi sampai Rp 21 ribu per porsi.

“Ya kalau rata-rata 150 mangkuk per hari. Dari awal buka jam 10 siang sampai tutup jam 8 malam. Harganya memang tidak sama tergantung varian dan topping yang dipilih,” sebutnya.

Ditanya soal rasa yang gurih dan legit, Boni menuturkan menggunakan bumbu seperti mie ayam pada umumnya. Hanya ia menambah dengan bumbu rempah-rempah.

“Kalau bumbu sebenarnya seperti bumbu mie lain. Hanya memang ada tambahan bumbu rempah-rempah,” terangnya.( Wawan Hermawanto)

UIKA Bogor Meriahkan Expo Kampus di SMAN 1 Citeureup

0

jurnalinspirasi.co.id – Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor turut memeriahkan kegiatan Expo Kampus yang digelar di SMAN 1 Citeureup, Kabupaten Bogor. Kegiatan yang berlangsung dari pagi hingga siang hari ini diikuti oleh seluruh siswa, guru, serta anggota OSIS SMAN 1 Citeureup. Tidak hanya itu, sejumlah perguruan tinggi lainnya juga berpartisipasi dalam memperkenalkan kampus mereka kepada para siswa.

Sebagai perwakilan dari UIKA Bogor, Yulia bersama tim menjaga stand kampus serta melakukan presentasi sekitar sepuluh menit untuk memperkenalkan profil kampus, program studi, dan peluang pendidikan yang tersedia di UIKA. Dalam kegiatan ini, para siswa tampak antusias mengunjungi stand dan bertanya mengenai jurusan, biaya kuliah, prospek kerja, hingga informasi beasiswa.

Expo kampus juga diisi dengan berbagai kegiatan menarik seperti lomba menyanyi, lomba baca puisi, dan lomba kreativitas siswa. Selain itu, siswa SMAN 1 Citeureup menampilkan pertunjukan seni budaya Sunda dengan memainkan alat musik tradisional, yang menciptakan suasana khas dan penuh nilai budaya.

“Hal yang menarik dari expo ini adalah kreativitas siswa-siswi SMAN 1 Citeureup yang ikut melestarikan budaya daerah. Mereka memainkan alat musik tradisional Sunda dan bahkan tampil dengan memakai kebaya. Itu keren banget,” ujar Yulia, perwakilan dari kampus UIKA Bogor.

Tujuan utama kegiatan expo ini adalah untuk memberikan edukasi dan informasi mengenai perguruan tinggi kepada siswa SMA, sekaligus mendorong mereka agar melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

“Kami berharap teman-teman dari SMAN 1 Citeureup bisa bergabung menjadi bagian dari keluarga besar UIKA Bogor,” tambahnya.

Selain memperkenalkan kampus, tim UIKA juga membagikan berbagai merchandise menarik seperti kipas, pulpen, tote bag, dan brosur kepada para pengunjung. Sebagai penutup, siswa diarahkan untuk mengikuti akun media sosial resmi UIKA di Instagram, TikTok, dan siaran WhatsApp agar dapat memperoleh informasi terbaru mengenai pendaftaran mahasiswa baru dan program beasiswa.

(Putri Diana/mg)

Satpol PP Tamansari Gelar Program “Kamis Manis”, Tertibkan Spanduk Liar di Ruang Publik

0

Jurnal Bogor – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Tamansari menggelar kegiatan Program Kamis Manis (Kamis Nyaman dan Harmonis) dengan menyisir sepanjang jalan protokol di wilayah Tamansari, Kabupaten Bogor.

Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Bupati Bogor Nomor: 100.3.4/570/DPKPP tentang pelaksanaan Program Kamis Manis dalam rangka penataan kawasan perkotaan, kawasan pariwisata, serta kawasan strategis lainnya.

Program Kamis Manis bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang tertib, indah, serasi, dan aman bagi masyarakat. Melalui kegiatan ini, Satpol PP Tamansari menertibkan berbagai media luar ruang yang tidak sesuai ketentuan, termasuk spanduk, baliho, dan umbul-umbul yang dipasang sembarangan.

“Penertiban ini sebagai upaya menjaga keindahan dan ketertiban kawasan publik agar sesuai dengan arahan Bupati Bogor. Kami temukan puluhan spanduk yang melanggar, khususnya spanduk rokok,” ujar Kanitpol PP Kecamatan Tamansari, Loli Hidayat, saat ditemui di lokasi kegiatan, Kamis (23/10/25).

Dalam kegiatan tersebut, petugas menertibkan berbagai media promosi yang dipasang di pohon, tiang listrik, tiang telepon/provider, serta tiang penerangan jalan umum. Selain itu, Satpol PP juga menertibkan spanduk produk yang dipasang di warung atau toko di sepanjang jalan nasional, provinsi, dan kabupaten.

Loli menegaskan, pihaknya akan terus melaksanakan kegiatan serupa secara rutin setiap hari Kamis untuk mendukung program Pemerintah Kabupaten Bogor dalam mewujudkan kawasan yang tertata rapi dan nyaman.

“Kami berharap masyarakat dan pelaku usaha ikut berperan aktif menjaga ketertiban dan tidak lagi memasang spanduk atau baliho sembarangan,” pungkasnya. Yudi

Nikmat dan Hangatnya kembang tahu Bogor bikin Mantaaap

0

Bogor |Jurnalbogor Terbuat dari susu kedelai yang dimurnikan hingga membentuk tekstur seperti agar-agar lembut, kembang tahu disajikan hangat dengan kuah manis dari gula merah, rempah jahe, dan daun pandan yang wangi.

Saat disendok, rasa manis legit langsung menyatu dengan hangatnya rempah—seolah memeluk jiwa di tengah udara dingin khas Bogor.

Salah satu pelestari kuliner ini adalah Apin, seorang pedagang keliling yang setiap hari membawa dagangannya menyusuri gang-gang Kota Bogor.

Setiap Hari, ia bisa ditemui di kawasan Perkampungan Tegalega Kota Bogor dengan Pukulan yang dilengkapi wadah khusus untuk menjaga suhu kembang tahu tetap hangat.

“Satu porsinya cuma Rp 6.000, murah dan menghangatkan,” ujarnya sambil tersenyum ramah, kamis (23/10/2025)

Untuk memenuhi permintaan, Wawan salah satu Konsumen dipagi hari ini , Mas Apin /kang apin mulai berjualan pagi hari di lokasi lain, lalu beralih ke area pemukiman saat senja tiba.

apin menjajakan kembang tahu dengan cara dipikul — cara tradisional ini masih ia lakukan untuk menyusuri gang -gang kecil , saat ini banyak pedagang kembang tahu demi menjangkau lebih banyak pelanggan, beralih ke motor roda dua, mas Apin masih mempertahankan jualannya dengan dipikul keliling kampung

Meski penyajiannya secara modern proses pembuatan kembang tahu tetap dipertahankan secara tradisional: kacang kedelai digiling halus, direbus, lalu diendapkan hingga membentuk lapisan tipis seperti selaput di permukaan—mirip tahu sutra.

“Itulah yang disebut kembang atau bunga dari tahu,” jelas Apin.

Kuahnya sendiri direbus lama dengan jahe dan daun pandan agar aroma dan rasa meresap sempurna.

Sekedar info Kembang Tahu Kembang tahu bukan sekadar camilan, tapi bagian dari budaya Betawi dan Sunda yang kini nyaris punah.
di masa lalu, sering disajikan saat musim hujan, acara keluarga, atau sebagai teman minum teh malam.
Saat ini generasi muda mulai tertarik melestarikan kuliner ini melalui proyek UMKM mikro, bahkan ada yang menjual versi frozen untuk pasar online. Pemerintah Kota Bogor sedang menginisiasi program “Warisan Kuliner Takbenda”, di mana kembang tahu masuk dalam daftar prioritas dokumentasi.
Hidangan ini rendah lemak, bebas kolesterol, dan cocok untuk vegetarian—namun konsumsi tetap harus moderat karena kandungan gulanya cukup tinggi.
Kembang tahu menyimpan nilai budaya dan emosional yang besar. Ia adalah simbol dari kesederhanaan, ketahanan, dan kehangatan keluarga. (Wawan Hermawanto)

Usep Nukliri Kunjungi Ponpes yang Terbakar, Musibah jadi Ujian Untuk Bersabar

0

jurnalinspirasi.co.id – Anggota DPRD Kabupaten Usep Nukliri menyambangi Pondok Pesantren Darul Iptida yang ludes terbakar di Kampung Blok Paris di Desa Parakanmuncang, Kecamatan Nanggung, Rabu (22/10/2025).

Bertepatan dengan Hari Santri Nasional, wakil rakyat asal Nanggung itu mendatangi langsung pondok Pesantren yang belum lama ini dilanda musibah kebakaran.

Sembari memberikan bantuan kepada pemilik ponpes, ia mengingatkan musibah ini merupakan ujian agar kita bertawakal dan berusaha untuk bersabar. Bahkan ujian menurutnya agar kita tetap yakin dan terus  melangkah untuk kemajuan umat.

“Semoga hikmah dari musibah kebakaran ini, kedepan Pondok Pesantren Darul Iptida bisa lebih  maju dan berkembang,” pungakasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Desa Parakanmuncang Mauludin menjelaskan, Ponpes Darul Iptida yang dibangun menggunakan material kayu dan bambu membuat api mudah membesar dan cepat membakar bangunan.

Informasi dari lingkungan pesantren, sebelumnya tidak ada yang mengetahui api muncul hingga cepat membesar dan memporakporandakan ponpes tersebut.

Penyebab kebakaran diduga dari korsleting listrik, sejumlah santri dan masyarakat bergerak cepat memadamkan kobaran api tersebut hingga Satpol PP, Babinsa dan pihak kepolisian mendatangi lokasi ponpes.

“Bangunan yang terbakar itu yang biasa digunakan santri atau yang biasa disebut kobong,” ujar Kepala Desa Parakanmuncang Mauludin kepada Jurnal Bogor, Senin (20/10/2025).

Kades menjelaskan, kejadian tersebut  sekitar pukul 09.00 WIB. Pihaknya berupaya untuk melakukan penanganan perbaikan ponpes yang terbakar dimana kerugian ditaksir puluhan juta.

“Sekarang ini bagaimana caranya agar fasilitas keagamaan pondok bisa dibangun lagi. Termasuk akan mengajukan bantuan perbaikan ke PT Antam. Dari musibah kebakaran yang menimpa pondok pesantren, kami akan mengajukan bantuan ke PT Antam,” jelasnya.

PT Antam Tbk, UBPE Pongkor menyatakan akan membantu Pondok Pesantren Darul Iptida yang terbakar di Kampung Blok Paris di Desa Parakanmuncang, Nanggung, Kabupaten Bogor pada Senin (20/10/2025).

“Setelah dicek, Antam siap membantu ponpes yang hangus terbakar,” kata Manajer CSR PT Antam Arif Rahman Shaleh saat dihubungi Jurnal Bogor, Selasa (21/10/2025).

Terbakarnya pondok pesantren yang biasa digunakan para santri itu, Antam meminta  pihak desa segera untuk mengajukan perbaikan.

“Karena pondok pesantren yang terbakar itu merupakan fasilitas untuk kegiatan keagamaan, untuk itu Kepala Desa segera mengajukan untuk perbaikan ke PT Antam,” jelasnya.

(Arip Ekon)

Kondisi Sekolah Memprihatinkan, Kasi Penkes Nanggung Akan Kunjungi SDN Rimba Kencana

0

jurnalinspirasi.co.id – SDN Rimba Kencana yang rusak berat akan didatangi Kepala Seksi Pendidikan dan Kesehatan (Penkes) Pemerintah Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Ujang Maulana. Sekolah ini sebelumnya disebutkan tak mendapat perhatian Pemkab Bogor.

“ Setahu kami  SDN Rimba Kencana yang berada di Kampung Cilanggar di Desa Bantarkaret pertama kalinya dibangun oleh PT Antam, wajar saja kalau sekolah itu telah mengalami rusak berat karena  gedung SDN Rimba Kencana itu usianya sudah puluhan tahun,” kata Ujang kepada Jurnal Bogor, Rabu (22/10/2025).

Gedung SDN Rimba Kencana yang berada di pelosok kampung, lanjut Ujang bukan satu-satunya sekolah yang kini kondisinya memprihatinkan. Termasuk SDN  yang berada di Kampung Ciguha masih di lingkup Desa Bantarkaret mengalami kondisi serupa yakni telah mengalami kerusakan.

“Waktu dekat ini kami akan mendatangi SDN Rimba Kencana dan SDN Ciguha diharapkan bisa dibangun ditahun 2026 mendatang,” ujarnya

Sebelumnya diberitakan, meski telah disurvei beberapa tahun lalu, SDN Rimba Kencana yang rusak berat itu tak kunjung dibangun. Sekolah SDN Rimba Kencana  berada di pelosok kampung yang jauh dari keramaian kota  di Desa Bantarkaret, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor kini luput dari perhatian Pemerintah Kabupaten Bogor.

Kepala Sekolah SDN Rimba Kencana  Suryana Kusmayadi membenarkan, sekolah SDN Rimba Kencana telah mengalami kerusakan yang cukup berat. “Sudah lama mengalami kerusakan, namun  belum juga dibangun. Apalagi kondisi SDN Rimba Kencana saat ini sangat memprihatinkan,” kata kepala SDN Rimba Kencana Suryana Kusmayadi saat dihubungi Jurnal Bogor, Senin (21/10/2025).

Suryana menerangkan, pada tahun 2022 SDN Rimba Kencana sempet disurvei oleh pihak terkait namun setelah itu tidak  ada kabarnya lagi. Sampai saat ini kondisi SDN Rimba Kencana cukup parah lantaran belum juga dibangun Pemkab Bogor. “Setelah disurvei waktu itu, sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya,” paparnya.

Tak hanya SDN Rimba Kencana, sebelumnya diberitakan SDN Cisarua 01 Nanggung, Kabupaten Bogor  kondisi bangunan sekolahnya juga nyaris ambruk.

Kepala Sekolah SDN Cisarua 01 Yedih mengaku setelah ambruknya SDN Nangela di Desa Nanggung, ia juga khawatir bangunan sekolahnya yang sudah tua itu sewaktu-waktu bisa ambruk.

“Satu ruangan sudah sangat tua, khawatir  bisa ambruk juga seperti di SDN Nangela waktu itu,” kata Yedih kepada Jurnal Bogor, Senin (8/9/2025).

Kekhawatirannya memang cukup beralasan dimana usia sekolah sejak dibangun tahun 1982 belum pernah dibangun lagi dan hanya saja pernah rehab ringan saja. Kini sejumlah guru dihantui ketakutan karena usia bangunan sekolah yang menahan beban berat genteng itu bisa saja seketika ambruk.

Pihak sekolah juga mengakui jaringan listrik  sudah diputus, sebab pihak sekolah tak mau mengambil risiko ketika sewaktu-waktu sekolah itu ambruk. Disaat hujan dan genteng bocor pun, sejumlah guru tak ada yang berani  memperbaikinya .

“Tak ada yang berani memperbaiki, karena kondisi bangunan sekolah yang sudah tua itu membahayakan. Serta adanya keterbatasan ruangan, terpaksa kegiatan belajar terbagi dua sift,” ungkap Yedih.

Dia berharap Pemerintah Kabupaten Bogor segera membangun sekolah yang nyaris ambruk itu, karena tidak menutup kemungkinan sekolah yang dibangun 1982 itu  bisa saja terjadi ambruk.

(Arip Ekon)

Hari Santri Nasional: Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia

0

jurnalinspirasi.co.id – Setiap 22 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Santri Nasional sebagai momen penting untuk mengenang peran santri dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan negara. Tanggal ini diambil dari Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh KH. Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945, sebuah seruan yang membangkitkan semangat perlawanan terhadap ancaman penjajah Belanda yang berusaha merebut kembali tanah air pasca-Proklamasi Kemerdekaan.

Tahun ini, Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan tema “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia” untuk peringatan Hari Santri 2025, yang tercantum dalam Surat Edaran Menteri Agama Nomor 04 Tahun 2025.

Seperti kata KH. Hasyim Asy’ari, “Santri bukan hanya penjaga kitab, tapi juga penjaga peradaban.” Pernyataan ini menggambarkan esensi santri yang tidak hanya mendalami ilmu agama, tetapi juga berkontribusi aktif dalam menjaga kedaulatan bangsa. Pada masa itu, situasi pasca-proklamasi masih genting dengan kedatangan pasukan asing.

Resolusi Jihad bukan sekadar fatwa agama, melainkan panggilan jihad fi sabilillah—berjuang di jalan Allah—untuk mempertahankan kemerdekaan. Santri dan kiai turun ke medan perang, seperti dalam Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, di mana mereka berjuang mati-matian melawan penjajah. Tanpa semangat mereka, sejarah Indonesia mungkin berbeda.

Peran santri tidak berhenti di masa lalu. Di era modern, santri telah berkembang menjadi sosok multidimensi: guru inspiratif, penulis, dosen, pengusaha, hingga pejabat negara. Mereka tetap menjaga akhlak Islam seperti kejujuran, kesederhanaan, dan kemandirian, sambil menguasai teknologi, bahasa asing, dan ilmu pengetahuan kontemporer. Tema “Santri Siaga Jiwa Raga” yang sering digaungkan mencerminkan kesiapsiagaan santri dalam membela bangsa dan agama.

Prinsip “Hubbul Wathan Minal Iman” (cinta tanah air bagian dari iman) mendorong mereka terlibat dalam program pendidikan gratis di desa, gerakan anti-korupsi, dan inisiatif sosial lainnya. Semangat pesantren ini tetap relevan di tengah tantangan global seperti perubahan iklim dan ketimpangan sosial.

Hari Santri Nasional bukan sekadar perayaan seremonial, melainkan pengingat bahwa kemerdekaan Indonesia lahir dari doa, keringat, dan darah santri yang ikhlas. Ini juga ajakan untuk mengintegrasikan nilai-nilai pesantren—toleransi dan solidaritas—dengan kemajuan bangsa, menghasilkan generasi muda yang cerdas, berkarakter kuat, dan berakhlak mulia.

Tahun ini, logo Hari Santri 2025 bukan sekadar gambar, melainkan pernyataan sikap, doa, dan arah peradaban. Dengan tema “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia”, logo ini merepresentasikan tekad santri untuk menjaga bangsa di garda terdepan sambil menatap cakrawala global.

Filosofi logo mencerminkan perjalanan santri dari Resolusi Jihad 1945 hingga era digital saat ini. Bentuk pita cakrawala yang membentang melambangkan keterbukaan santri dalam merengkuh dunia, tanpa meninggalkan akar tradisi dan nilai pesantren.

Warna logo dipilih dengan makna mendalam: hijau mewakili kesucian, kedamaian, dan identitas santri; biru dan merah menyiratkan keberanian serta optimisme untuk maju di kancah internasional. Slogan “Mengawal Indonesia Merdeka” menegaskan peran santri sebagai benteng moral dan spiritual bangsa, sementara “Menuju Peradaban Dunia” menunjukkan visi jauh ke depan—santri tidak hanya fokus pada isu domestik, tetapi juga berkontribusi dalam peradaban global melalui pemikiran, karya intelektual, dan aksi nyata di berbagai bidang.

Desain tipografi modern logo ini menyatukan tradisi dan modernitas, menunjukkan bahwa santri bukan sosok ketinggalan zaman, melainkan generasi yang siap berdialog dengan era baru, berkompetisi secara internasional, sambil menjaga nilai keindonesiaan.

Selamat Hari Santri Nasional 2025! Semangat santri sebagai jiwa ikhlas, sederhana, mandiri, dan cinta belajar terus menjadi inspirasi untuk membangun Indonesia dan dunia. Mari kita jaga dan lanjutkan tradisi ini bersama.

Penulis: Alfi, Mahasiswa UIKA Bogor
(Dilansir dari Kompas dan Kemenag)

Tb Nasrul Nilai DPUPR Lamban Respons Dampak Penutupan Tambang

0

jurnalinspirasi.co.id – Pinisepuh Bogor dari kalangan pengusaha konstruksi Tb Nasrul Ibnu HR menilai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor lamban merespons keluhan penyedia jasa konstruksi dalam penutupan tambang yang berdampak pada krisis kelangkaan material alam untuk pembangunan jalan dan jembatan.

“Dinas PUPR setahu saya sudah mengetahui kesulitan para penyedia jasa saat ini yang mengalami kelangkaan bahan material alam untuk ready mix beton karena tambang batunya ditutup Gubernur. Tapi kenapa Dinas PUPR lambat merespons kesulitan itu,” ujar Tb Nasrul Ibnu HR kepada Jurnal Bogor, Rabu (22/10/2025).

Tb Nasrul menilai harusnya DPUPR merespons cepat dengan menerbitkan kebijakan yang pro pada pelaksanaan pembangunan jalan dan jembatan di Kabupaten Bogor. Meskipun sudah berkonsultasi dengan berbagai pihak seperti LKPP, Inspektorat dan bagian hukum Setda, hingga kini DPUPR belum menerbitkan kebijakan atas krisis yang terjadi.

“Kalau sudah konsultasi ke berbagai pihak kan sudah bisa diketahui bahwa saat ini sedang ada krisis bahan baku material. Sudah hampir sebulan belum ada kebijakan terobosan atas krisis ini,” tegas Ketua BPD Gapensi Jawa Barat.

Seharusnya DPUPR proaktif melakukan inspeksi dan meninjau setiap lokasi pekerjaan dengan memberdayakan konsultan pengawas pekerjaan untuk meneliti apakah pada lokasi tersebut terdampak atau tidak paska penutupan tambang.

“Dan apabila terdampak, maka harus ada langkah-langkah antisipatif untuk menyelamatkan pekerjaan yang notabene merupakan program pemerintah daerah,” ujar pria yang akrab disapa Ngkong di kalangan jurnalis senior Bogor.

Tb Nasrul menilai, para pekerja di DPUPR memiliki kelemahan dalam memahami kontrak pekerjaan yang mereka buat sendiri. Di dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak tertulis sejumlah ketentuan termasuk kondisi saat krisis seperti saat ini.

“Di SSUK sudah tertulis bahwa jika ada kondisi tertentu yang berakibat pada pelaksanaan pekerjaan ada status yang bisa dikenakan yakni kompensasi waktu karena ada kelangkaan material alam,” ujar mantan Ketua Kadin Kabupaten Bogor.

Masalahnya saat ini DPUPR kurang paham dokumen kontrak pekerjaan. “Kontrak pekerjaan itu jelas. Tinggal pejabatnya mau baca nggak dokumen kontrak yang tertuang dan ditandatangani kedua pihak. Itu dokumen hukum lho,” tegas pria yang akrab disapa Ayah di kalangan pengusaha konstruksi Jawa Barat.

Selain itu, Nasrul mengungkap saat sudah melaksanakan pekerjaan dan menagih progres juga dipersulit. Padahal itu adalah hak penyedia jasa.

“Sepertinya DPUPR tidak pernah melakukan evaluasi berjenjang atas pelaksanaan pekerjaan yang sedang berjalan sampai pada pembayaran. Mereka semua nggak dikasih uang muka, tapi saat penagihan pembayaran progres jangan dipersulit dong. Kinerja PUPR ini musti dievaluasi terus menerus agar ada perbaikan lebih baik lagi,” tegas ayah 4 anak ini.

(Herry Setiawan)

Ratusan Santri Meriahkan Peringatan Hari Santri Nasional ke-X di Cijeruk

0

Jurnal Bogor – Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke-X tahun 2025 tingkat Kecamatan Cijeruk berlangsung meriah dan penuh semangat. Kegiatan yang dipusatkan di lapangan kantor Kecamatan Cijeruk itu diikuti oleh ratusan santri dari berbagai pondok pesantren yang tersebar di wilayah Cijeruk.

Acara dimulai dengan pawai para santri yang berbaris rapi bersama perangkat desa dan ibu-ibu PKK dari sembilan desa. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan upacara peringatan HSN yang dipimpin langsung oleh Camat Cijeruk, Rabu (22/10/25).

Ketua Panitia HSN Kecamatan Cijeruk, Dani Wirya Pratama, menjelaskan bahwa peringatan HSN tahun ini tidak hanya diisi dengan upacara, tetapi juga berbagai kegiatan seperti ceramah, pengajian, serta penampilan kreatif para santri yang menunjukkan keterampilan dan bakat mereka.

“Kegiatan HSN kali ini sangat berbeda. Para santri dan masyarakat bergabung memeriahkan acara. Seluruh lembaga pemerintahan dan elemen masyarakat turut berkontribusi, sehingga kegiatan berjalan lancar dan sukses,” ujarnya.

Dani menambahkan, momentum HSN tahun ini menjadi ajang refleksi penting di tengah berbagai pemberitaan yang dinilai menyudutkan dunia pesantren. Menurutnya, isu tersebut justru menjadi pelajaran berharga untuk membuktikan bahwa lulusan pesantren memiliki kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.

“Sebagai lulusan pesantren, saya tentu tidak terima dengan framing negatif tersebut. Tapi kami buktikan bahwa banyak lulusan pesantren yang berperan penting dan berkontribusi bagi masyarakat,” tegasnya.

Selain menjabat Ketua Panitia, Dani juga merupakan Ketua GP Ansor Kecamatan Cijeruk. Ia menilai pentingnya penyebaran informasi yang benar tentang pesantren agar masyarakat memahami nilai-nilai yang diajarkan di dalamnya.

“Di pondok pesantren, santri tidak hanya belajar ilmu agama, tetapi juga adab dan etika terhadap guru serta masyarakat. Kami berharap santri yang telah lulus dapat menjadi pribadi yang bermanfaat dan mampu membangun negeri,” pungkasnya. Yudi

Peringati Hari Santri, Rudy Susmanto Sampaikan Pesan Santri Harus Berilmu, Berakhlak, Dan Berdaya

0

jurnalinspirasi.co.id – Bupati Bogor, Rudy Susmanto menyampaikan pesan Menteri Agama Republik Indonesia agar santri harus berilmu, berakhlak, dan berdaya. Pesan tersebut disampaikan Rudy saat memimpin upacara peringatan Hari Santri tahun 2025, di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Rabu (22/10).

Hari santri tahun 2025 mengusung tema “mengawal indonesia merdeka menuju peradaban dunia.” Ini tema yang sangat tepat. Tema ini mencerminkan tekad dan peran santri sebagai penjaga kemerdekaan sekaligus penggerak kemajuan. Santri tidak boleh hanya menjadi penonton dalam perubahan zaman.

Upacara diikuti para santri perwakilan Pondok Pesantren se-Kabupaten Bogor beserta jajaran ASN Pemkab Bogor. Hadir pada acara tersebut, Wakil Bupati Bogor, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor, Dandim 0621 Kabupaten Bogor, Kapolres Bogor, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Ketua Baznas Kabupaten Bogor, beserta para alim ulama, pimpinan pondok pesantren.

Bupati Bogor, Rudy Susmanto menyampaikan amanat Menteri Agama, bahwa hari Santri Harus menjadi momentum kebangkitan santri Indonesia. Santri sekarang tidak hanya menguasai kitab kuning, tetapi juga harus menguasai teknologi, sains, dan bahasa dunia. Dunia digital juga harus menjadi ladang dakwah baru bagi para santri.

“Jadilah santri yang berilmu, berakhlak, dan berdaya. Rawatlah tradisi pesantren, tetapi juga peluklah inovasi zaman,” kata Rudy.

Rudy melanjutkan, bawalah semangat pesantren ke ruang publik, ke dunia kerja, ke ranah internasional. Tunjukkan bahwa santri mampu menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar penonton. Terus berjuang bersama untuk mengawal indonesia yang merdeka ini menuju peradaban dunia yang damai dan berkeadaban.

“Santri harus hadir sebagai pelaku sejarah baru, menjadi pembawa nilai-nilai islam rahmatan lil ‘alamin dalam membangun peradaban dunia yang damai, adil, dan berkeadaban,” tandas Rudy Susmanto. (*)