29.5 C
Bogor
Sunday, July 6, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 3

Helaran Hari Jadi Bogor ke-543 Tetap Meriah

Hujan deras mengguyur Kota Bogor sejak sore hari hingga menjelang dimulainya helaran Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543. Namun, semangat ribuan warga untuk merayakan malam puncak HJB tak luntur sedikit pun. Warga tetap antusias memadati Plaza Balai Kota Bogor hingga sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, meski jalanan masih basah oleh sisa hujan.

Suara dari gamelan menjadi pembuka pertunjukan awal helaran Hari Jadi Bogor ke-543 yang dimulai dari Plaza Balai Kota sebelum melaksanakan parade menuju panggung utama di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Sabtu (28/6/2025) malam.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan bahwa helaran tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya, karena digelar pada malam hari.

“Untuk helarannya digelar secara rutin sejak tahun-tahun sebelumnya. Yang istimewa ini digelar malam hari, tapi antusias masyarakat sangat luar biasa,” ujarnya.

Dalam helaran ini, Dedie Rachim juga menggunakan pakaian adat sunda menak atau baju demang yang biasanya digunakan oleh para pegawai pemerintah sejak zaman dahulu. Wali Kota menyampaikan bahwa pelaksanaan helaran di malam hari bertujuan memberikan kesempatan lebih luas bagi masyarakat yang sebelumnya mungkin tidak sempat hadir karena kesibukan di siang hari.

“Helaran HJB tahun ini kita laksanakan di malam hari. Tujuannya sebetulnya ingin mengajak masyarakat yang selama ini mungkin tidak sempat datang ketika pagi atau siang hari karena bekerja atau beraktivitas. Mudah-mudahan malam ini mereka bisa hadir,” ujar Dedie di Plaza Balai Kota Bogor.

Terkait hujan yang sempat turun, Dedie Rachim justru menyebutnya sebagai berkah bagi Kota Bogor yang dikenal sebagai Kota Hujan.

“Saya sudah sampaikan kepada masyarakat, kalau mau hadir jangan lupa membawa payung atau jas hujan, karena ini konsekuensi kita tinggal di Kota Bogor, Kota Hujan. Jadi masyarakat jangan takut atau mengeluh, karena hujan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari dan anugerah bagi kita,” ucapnya.

Ia juga menilai bahwa hujan yang turun dan berhenti tepat saat helaran dimulai adalah pertanda kebaikan.

“Malam ini kita menyaksikan betapa Tuhan melalui alam memberi sinyal kepada kita. Hujan deras yang turun dan berhenti tepat di waktu pelaksanaan memiliki arti bahwa alam mencintai kita semua,” tutur Dedie Rachim.

Dengan mengusung tema Raksa Jagaditha, yang berarti menjaga keseimbangan bumi untuk kesejahteraan bersama, perayaan HJB ke-543 tak hanya menjadi ajang pertunjukkan budaya, tetapi juga menyampaikan pesan kuat tentang pentingnya pelestarian alam dan semangat kolaborasi lintas daerah.

Sebelumnya, penampilan spektakuler kolosal seni tradisi dikemas secara apik dengan pencahayaan yang indah ditambah suhu udara yang dingin berhasil menghipnotis warga yang datang.

Kolosal yang dikreasikan oleh konseptor Decky S. Ramadhan, yang diproduksi oleh D’danze project ini bisa disebut penampilan pertama dalam kolosal yang mengkolaborasikan enam hingga sepuluh komunitas, baik dari Kota Bogor maupun luar Kota Bogor.

Decky mengatakan bahwa dari sisi koreo, Kota Bogor tidak kalah dengan kota-kota lain, sehingga terciptalah penampilan kolosal ini.

“Harapannya adalah Bogor bisa menjadi ikonik dalam menampilkan pertunjukkan yang memang tidak kalah dengan kota-kota lain, karena Bogor juga bisa menampilkan sesuatu yang glory,” ucapnya.

Ia menyampaikan bahwa tarian kolosal ini mengusung tema sesuai dengan HJB ke-543 “Raksa Jagaditha” yang artinya adalah “Menjaga Keseimbangan Bumi Untuk Kesejahteraan Bersama.

“Nah, dalam kolosal ini juga digambarkan Kota Bogor menjadi salah satu contoh yang konsisten menjaga alam. Kita tampilkan narasi yang dipadukan dengan musik gamelan dan kolosal yang menggambarkan Bogor yang indah, Bogor kota yang dikenal dengan kota hujan, kota yang hijau dalam pelestarian lingkungan, kota yang sejahtera, kemudian semua elemen itu digabungkan dan dikreasikan dalam kolosal,” ujarnya.

Klimaks dari penampilan kolosal ini adalah ketika konsistensi menjaga alam dan lingkungan diserang oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang datang merusak lingkungan, namun itu bisa ditepis dengan konsistensi dari Kota Bogor untuk bisa menjaga pelestarian lingkungan bersama-sama.

“Opening (pembukaan) dalam kolosal ini menggambarkan keindahan yang kemudian ditutup dengan konsistensi menjaga lingkungan, meski banyak tantangan atau hambatan, sehingga alam Bogor bisa tetap lestari dan indah,” ujarnya.

Untuk itu, menurutnya, Kota Bogor menjadi salah satu kota yang terus berusaha merawat alam, menjaga udara tetap bersih, air tetap mengalir, dan pohon-pohon tetap tumbuh hijau.

Dengan berbagai langkah nyata, seperti pelestarian lingkungan, menjaga hutan kota, dan budaya hidup bersih, Bogor menunjukkan bahwa cinta terhadap bumi adalah bagian dari kehidupan sehari-hari.

“Karena ketika bumi terjaga, kehidupan pun menjadi sejahtera. Inilah semangat Raksa Jagaditha, semangat Bogor untuk bumi yang lebih baik bagi semua,” katanya.

Selain pembukaan awal kolosal, helaran ini juga menampilkan 36 komunitas dan penampilan dari perangkat daerah di Pemerintah Kota Bogor.

Rencana Penambahan Direksi Tirta Pakuan tak Sesuai Arahan Prabowo

jurnalinspirasi.co.id – Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Pakuan untuk menambah satu direksi dari tiga menjadi empat, terus menuai sorotan.

Pengamat Kebijakan Publik, Dwi Arsywendo menilai bahwa langkah tersebut tidak tepat. Apalagi, Presiden Prabowo sudah menginstruksikan agar perusahaan pelat merah konsentrasi meningkatkan kinerja.

“Penambahan direksi adalah bentuk dari melawan dari himbauan terkait efisiensi anggaran pemerintah, karena dengan adanya penambahan direksi otomatis pemerintah harus menambah alokasi anggaran untuk gaji, tunjangan, dan sebagainya,” ujar Dwi melalui keterangan tertulisnya, Minggu (29/6/2025).

Menurut Dwi, dalam Peraturan Wali Kota Nomor 41 Tahun 2016 pasal 12 tertera bahwa direksi terdiri dari satu direktur utama, dan dua direktur bagian.

“Dan di dalamnya tidak ada aturan mengenai penambahan direksi. Yang ada penambahan dilakukan melalui seleksi ulang sesuai dalam Permendagri Nomor 20 Tahun 2007 pasal 5,” kata dia.

Lebih lanjut, Dwi menduga bahwa penambahan direksi merupakan akal-akalan politik. Sebab, dengan tiga direksi saat ini dinilai bila kinerja Tirta Pakuan sudah cukup baik.

“Tiga direksi yang ada saat ini sudah cukup untuk menjalankan managemen Tirta Pakuan. Tidak ada aturan boleh menambah jika pelanggan sudah 100ribu, tapi yang ada jika pelanggan sudah mencapai 100 ribu boleh dilakukan seleksi untuk posisi 4 direksi. Jadi kalau penambahan itu tidak ada aturannya,” bebernya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi II, Edi Kholki Zaelani mengatakan bahwa pihaknya mendapat usulan dari Perumda Tirta Pakuan untuk menambah direksi baru.

“Mereka menyebut bahwa penambahan direksi baru ini dibutuhkan untuk mengisi posisi direktur pada bagian pengelolaan limbah,” ujarnya.

Kendati demikian, sambung dia, hal itu masih dalam tahap kajian Perumda Tirta Pakuan. Walau secara aturan bisa sebab layanan sudah mencapai 100 ribu.

Tetapi yang perlu diperhatikan adalah seberapa pentingnya menambah direksi.

“Apakah penambahan direksi akan menambah PAD. Jangan sampai justru membebankan perusahaan. Nambah direksi nambah pengeluaran anggaran,” ucapnya.

Apabila menambah PAD, sambung politisi PKB itu, penambahan tidak masalah dilakukan.

“Kalau PAD nggak nambah, buat apa nambah direksi,” tandasnya.

** Fredy Kristianto

Dinkes Kota Bogor Tingkatkan Cakupan Imunisasi

jurnalinspirasi.co.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor terus berupaya meningkatkan cakupan imunisasi terus dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor dengan menggandeng fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) swasta melalui inovasi Gebrak Siputik (Gerakan Bersama Raih Capaian Imunisasi dan Input ASIK).

Kebijakan itu terbukti efektif dalam memperluas layanan imunisasi, yang berdampak pada penurunan signifikan kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).

Diketahui, awal 2025, Kota Bogor terpilih sebagai peserta pembelajaran bersama Linked Immunisation Action Network bersama delapan kabupaten/kota lainnya di Indonesia.

Kehadiran Kota Bogor dalam program ini dinilai menginspirasi karena telah berhasil memperluas program imunisasi ke fasyankes swasta seperti rumah sakit, klinik, tempat praktik mandiri dokter (TPMD), dan praktik mandiri bidan (PMB).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, dr. Sri Nowo Retno, M.A.R.S., menekankan soal pentingnya kolaborasi lintas sektor ini.

“Kolaborasi dengan fasyankes swasta melalui Gebrak Siputik memungkinkan layanan imunisasi menjangkau lebih banyak masyarakat. Ini adalah bentuk sinergi nyata antara pemerintah dan swasta untuk mewujudkan generasi masa depan yang sehat,” ujar Retno, Minggu (29/6).

Dalam pertemuan Virtual Collaboration Learning (VCL) Wilayah Barat pada 24 Juni 2025, Kota Bogor kembali dipercaya menjadi pembicara.

Kota Bogor berbagi pengalaman terkait pelibatan fasyankes swasta yang kini telah memiliki perjanjian kerja sama (PKS) dengan Dinkes.

Melalui jejaring Puskesmas dengan fasyankes di wilayahnya, masyarakat memiliki lebih banyak pilihan untuk mendapatkan imunisasi.

Dampak positif program ini terlihat jelas. Berdasarkan data Dinkes, pada Januari-Mei 2025 hanya ditemukan 2 kasus pertusis, 4 kasus rubella, dan 1 kasus campak.

Jumlah ini menurun dibandingkan 2024 yang mencatat 5 kasus campak, 7 kasus rubella, dan 15 kasus pertusis.

“Penurunan kasus ini menunjukkan efektivitas pelayanan imunisasi yang semakin luas dan merata di Kota Bogor. Kami berkomitmen menjaga kesinambungan kerja sama ini agar cakupan imunisasi terus meningkat,” jelasnya.

Kata dia, upaya itu semakin diperkuat dengan program nasional Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang akan dilaksanakan pada Agustus dan November mendatang.

BIAS menyasar anak SD/sederajat kelas 1, 2, 5, dan 6 untuk mendapat vaksin campak, difteri, tetanus, dan HPV (khusus anak perempuan).

Ia menyebut bahwa keberhasilan BIAS sangat bergantung pada sinergi Dinkes dengan Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama, agar setiap anak sekolah memperoleh hak yang sama untuk perlindungan kesehatan.

Dinkes Kota Bogor pun mengimbau masyarakat untuk membawa balita ke puskesmas, rumah sakit, posyandu, atau fasyankes swasta untuk imunisasi rutin.

Kemudian, memastikan anak mengikuti BIAS di sekolah pada Agustus dan November, dan segera melengkapi imunisasi balita yang belum lengkap.

“Kesuksesan imunisasi bukan hanya tanggung jawab sektor kesehatan, tetapi juga peran aktif semua pihak, terutama orang tua. Pastikan anak kita terlindungi melalui imunisasi lengkap agar tumbuh menjadi generasi yang sehat dan tangguh,” pungkasnya.

** Fredy Kristianto|*

Penutupan Pelatihan Pengembangan Kelembagaan dan Usaha BPDP dan BBPMKP: Peserta Antusias Terapkan Ilmu di Lapangan

PALEMBANG – Pelatihan Pengembangan Kelembagaan dan Usaha Angkatan I dan II, serta Pelatihan Penguatan Kelembagaan Angkatan I yang berlangsung selama 10 hari di Palembang resmi ditutup Kamis (26/06/2025).

Pelatihan yang merupakan program pengembangan SDMPKS Badan Pengelola Dana Perkebunan(BPDP) Tahun 2025 bekerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) ditutup oleh Kepala Bidang Kelembagaan Usaha dan penyuluhan Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan M. Ichwansyah. Kegiatan ini diikuti oleh 105 peserta yang berasal dari berbagai koperasi petani sawit di Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan.

Dalam sambutan penutupan, Ichwansyah menyampaikan apresiasi atas semangat dan partisipasi aktif seluruh peserta selama mengikuti rangkaian pelatihan.

“Kami berharap pengetahuan yang diperoleh selama pelatihan ini dapat memperkuat kelembagaan petani sawit dan meningkatkan daya saing usaha di sektor perkebunan sawit,” ujarnya.

Kepala BBPMKP Sukim Supandi diwakili Ketua Tim Kerja Program dan Kerjasama, Dea Christina Junissa berharap pelatihan program pengembangan SDMPKS BPDP terus digelar berkolaborasi dengan BBPMKP untuk menjangkau lebih banyak pelaku dan komunitas petani sawit.

Dea juga menyampaikan seluruh peserta diberikan sertifikat tanda telah mengikuti pelatihan yang ditandatangani Kepala BBPMKP.

Pelatihan ini mencakup berbagai materi. Pada Pelatihan Penguatan Kelembagaan peserta menerima materi diantaranya manajemen kemitraan, perencanaan ekonomi RT dan Kepemimpinan kelembagaan pekebun.

Sementara materi mengenai pembentukan koperasi dan penyusunan AD/ART, rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta akuntansi dasar dan manajemen keuangan diberikan pada peserta Pelatihan Pengembangan Kelembagaan dan Usaha. Kegiatan juga diisi dengan kunjungan lapang ke Koperasi Unit Desa (KUD) Bina Sejahtera di Kecamatan Mesuji Raya Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Kesan Peserta
Para peserta menyampaikan antusiasme dan rasa puas atas penyelenggaraan pelatihan ini. Salah satu peserta, Fitri Yanti, dari Perkumpulan Laut Jaya Barokah di Desa Lais Utara Kec. Lais mengungkapkan, materi – materi yang diberikan membuka wawasan dan memberikan pemahaman bagaimana membentuk, mengelola koperasi agar kelembagaan dan usahanya lebih berkembang.

“Pelatihan ini sangat membuka wawasan kami. Saya jadi paham bagaimana membentuk dan mengelola koperasi dengan baik, termasuk membuat rencana usaha, rencana anggaran dan belanja koperasi serta upaya mengakses pembiayaan yang sebelumnya terasa sulit,” tuturnya.

Hal senada diungkap, Nurdiansyah, dari KUD Tunas Mekar Inti di Desa Serasan Kecamatan Sungai Lilin. Ia mengatakan bahwa pelatihan ini memberinya motivasi baru. Dirinya senang diberikan modal untuk dapat memimpin kelembagaan pekebun, dan ilmu mengenai administrasi keuangan dan program tabungansserta manajemen kemitraan.

“Kami diberikan bekal tidak hanya belajar teori, tapi juga praktik membuat dan menyusun rencana anggaran dan pendapatan dan mempresentasikannya. Ini akan langsung saya terapkan untuk mengembangkan kelembagaan dan usaha kami,” ucapnya.

Dalam pelatihan ini terpilih tiga peserta terbaik yang diumumkan langsung oleh Dea dan mendapat hadiah hiburan. Penilaian didasarkan pada keaktifan peserta dikelas pembelajaran, cepat dalam menyelesaikan tugas yang diberikan Widyaiswara/fasilitator dan tekun serta disiplin dalam mengikuti pelatihan.

Selesai mengikuti pelatihan, peserta diharapkan dapat menjadi motor penggerak penguatan dan pengembangan kelembagaan dan usaha sawit yang berkelanjutan di kelompoknya masing – masing.

(REGI/BBPMKP)

Tabligh Akbar Sambut Tahun Baru Islam di Masjid Darussalam Kota Wisata Hadirkan Ustadz Derry Sulaiman

Gunung Putri — Menyambut Tahun Baru Islam 1447 H, Masjid Darussalam Kota Wisata, Gunung Putri menggelar Tabligh Akbar pada Jumat malam ba’da Maghrib, Jumat (27/6/2025).

Mengangkat tema “Hijrah Hati, Hijrah Diri”, acara ini menghadirkan Ustadz Derry Sulaiman, seorang dai yang dikenal pernah meniti karier di dunia musik sebelum hijrah dan kini aktif berdakwah di berbagai penjuru tanah air.

Meski content creator Willie Salim berhalangan hadir, suasana tetap semarak dengan kehadiran Boy Hamzah, pesinetron yang telah berhijrah dan turut menyampaikan pesan-pesan inspiratif kepada para jamaah.

Kamal, Humas Masjid Darussalam, menjelaskan bahwa tema hijrah sangat relevan dengan perjalanan pribadi Ustadz Derry sendiri.

“Ustadz Derry awalnya bukan seorang ustadz, tapi musisi. Cara beliau berdakwah juga secara bertahap tidak memaksa, seperti dakwah Nabi Muhammad SAW yang dimulai secara diam-diam hingga akhirnya terang-terangan,” ujarnya.

Sebelum tabligh akbar, sejak siang hari telah digelar Grand Final Musabaqoh Adzan Nusantara Mendunia 2025 dihadiri oleh K. H. Cholil Nafis. Sepuluh finalis terbaik tampil dan diuji satu per satu, termasuk melalui verifikasi teknologi oleh Laboratorium Forensik Bareskrim untuk memastikan keaslian suara adzan di tengah maraknya konten buatan AI. Penampilan mereka disiarkan secara live-delay di TVRI.

Puncak perayaan spesial 1 Muharram 1447 H sekaligus peresmian perluasan pengembangan masjid yaitu Ahad (29/6) mendatang. Acara tersebut rencananya akan dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Ketua DPR, Bupati Bogor Rudy Susmanto, serta para tokoh nasional dan ulama besar lainnya.

“Masya Allah, antusiasme jamaah luar biasa, disini memang rutin mengadakan kajian, jamaah hadir bukan soal siapa ustadznya, tapi karena mereka niat datang untuk kajian dan mengisi ruhiyah,” ungkap Kamal.

Ia juga berharap Masjid Darussalam bisa menjadi destinasi wisata religi yang wajib dikunjungi karena keindahan arsitektur dan kenyamanan fasilitasnya.

Dengan semangat hijrah yang diusung, Masjid Darussalam mengajak seluruh umat untuk tidak hanya berpindah secara lahiriah, tetapi juga memperbaiki hati dan amal dalam menyambut tahun baru Hijriah ini.

(wulan/mg-uik)

Pemkot Bogor Gencar Kampanye Antikorupsi

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus memperkuat upaya pencegahan korupsi melalui berbagai strategi berbasis sistem dan partisipasi publik. Salah satunya dengan menggencarkan kampanye antikorupsi yang menyasar seluruh perangkat daerah dan masyarakat sebagai penerima layanan.

Korupsi sudah menjadi bahaya laten di negeri ini. Tak heran semua pihak sepakat untuk memerangi korupsi, baik dari sisi pencegahan atau preventif maupun sanksi tegas bagi pelaku korupsi atau represif.

Nah, saat ini KPK menggandeng Pemkot Bogor dalam upaya pencegahan korupsi, baik di dinas-dinas atau organisasi perangkat daerah (OPD) maupun masyarakat sebagai penerima pelayanan dari jajaran Pemkot Bogor.

Terlebih dinas-dinas menerima kucuran anggaran yang berasal dari pajak masyarakat. Anggaran ini tentunya dikembalikan lagi ke masyarakat dalam bentuk kemudahan pelayanan kepada masyarakat.

“Jadi tidak ada satupun dinas di Kota Bogor yang tidak punya risiko korupsi,” tegas Inspektur Pembantu Khusus Kota Bogor, Jimmy Hutapea.

Menurutnya, seluruh dinas mengelola anggaran, melakukan pengadaan barang dan jasa, serta memberikan pelayanan yang semuanya merupakan titik rawan korupsi. Karena itu, kata Jimmy, Pemkot Bogor mendorong setiap perangkat daerah untuk melakukan identifikasi, pengukuran, dan analisis risiko korupsi.

“Setelah itu harus disusun rencana tindak pengendalian di masing-masing dinas,” jelasnya.

Langkah tersebut merupakan bagian dari program pencegahan korupsi terintegrasi yang diinisiasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yaitu Monitoring Center for Prevention (MCP). Program ini menuntut perbaikan tata kelola di delapan area, seperti perencanaan dan penganggaran APBD, pengadaan barang/jasa, hingga pelayanan publik dan pengelolaan pendapatan.

Inspektorat Kota Bogor juga melibatkan warga secara aktif melalui Survei Penilaian Integritas (SPI) dari KPK. Saat ini, data penerima layanan dari dinas-dinas tengah dikumpulkan untuk dijadikan responden survei.

“Nanti masyarakat akan ditanya langsung oleh KPK apakah pernah diminta biaya saat mengurus layanan, atau pernah mendengar praktik pungli,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Pemkot Bogor telah mengimplementasikan sistem Manajemen Anti Penyuapan berbasis ISO sebagai bagian dari standar antikorupsi institusional. Ini bagian dari memastikan program berjalan dengan baik khususnya di internal Inspektorat.

“Kami sudah bersertifikasi ISO. Penyuapan itu kan bentuk dari korupsi juga,” ujar Jimmy.

Pada tahun 2024, Kota Bogor mencatat skor 77,54 dalam SPI dan menjadi kota dengan nilai integritas tertinggi kedua di Jawa Barat. Meski begitu, Pemkot tak mau berpuas diri. Target tahun depan skor 80.

“Artinya makin sedikit masyarakat yang merasakan atau mendengar praktik korupsi di lingkungan Pemkot. Kami ingin tingkat kepercayaan publik semakin tinggi,” kata Jimmy.

Menurutnya, konsistensi peningkatan nilai integritas tak lepas dari pembangunan budaya antikorupsi di kalangan ASN. Mereka secara rutin melakukan diseminasi, sosialisasi, dan pemetaan risiko setiap tahun.

“Titik-titik yang masih lemah kami evaluasi dan perbaiki,” jelasnya.

Cetak Pemimpin Tangguh, Kementan Gelar PKP Angkatan X

CIAWI – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) kembali menggelar Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan X Tahun 2025.

Kegiatan ini dibuka secara virtual pada Kamis (26/6/2025), diikuti oleh 32 peserta dari berbagai kementerian dan lembaga.

PKP merupakan program strategis untuk membentuk pemimpin pengawas yang tangguh, adaptif, dan berintegritas. Kementan mendorong agar pejabat pengawas tak hanya paham regulasi, tapi juga mampu memimpin secara teknis, serta mendorong pelayanan publik yang cepat, responsif, dan profesional.

Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, yang menyebut kepemimpinan pengawas sebagai garda depan birokrasi teknis. Mereka harus dibekali kemampuan manajerial, keberanian mengambil keputusan, dan integritas tinggi.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menambahkan bahwa penguatan kepemimpinan ASN adalah agenda strategis Kementan. PKP menjadi bagian dari upaya mencetak SDM yang tidak hanya andal secara teknis, tetapi juga siap membawa perubahan.

“Pemimpin pengawas harus punya visi, dorongan kuat, dan peka terhadap tantangan pelayanan publik. Melalui PKP, kami ingin peserta tumbuh menjadi pemimpin yang mampu memajukan unit kerjanya,” kata Santi.

Pelatihan ini terselenggara atas sinergi Kementan dan Lembaga Administrasi Negara (LAN), serta diikuti peserta dari 11 kementerian/lembaga, seperti Mahkamah Konstitusi, Bakamla, MPR RI, Kemenko Polhukam, Kemenko Infra, BNPT, Kemenakertrans, Barantin, hingga unit kerja lingkup Kementan.

Kepala BBPMKP, Sukim Supandi, menyebut PKP sebagai momentum penting untuk menyiapkan pemimpin pengawas yang inovatif dan mampu membawa perubahan.

“BBPMKP menjadi ruang strategis untuk mencetak pemimpin yang berorientasi pada pelayanan, berani mengambil keputusan, adaptif, dan mendorong perubahan,” ujarnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan kebijakan pelatihan, pemetaan sikap kepemimpinan, dan strategi pengembangan diri.

Pelatihan berlangsung dari 12 Juni hingga 15 Oktober 2025, dengan total 905 jam pelajaran. Peserta akan dibimbing oleh widyaiswara BBPMKP, narasumber dari LAN, serta praktisi berpengalaman.

Diharapkan, peserta mampu memanfaatkan kesempatan ini untuk tumbuh, memperluas jejaring, dan menjadi pemimpin pengawas yang berdampak di unit kerjanya.

( Restu/BBPMKP)

Pentingnya Mamografi : Lindungi Kesehatan Payudara Anda

jurnalinspirasi.co.id – Kanker payudara masih menjadi salah satu penyebab utama kematian pada wanita di Indonesia. Meskipun angka kejadian penyakit ini terus meningkat, namun penyakit tersebut masih dapat diantisipasi dengan melakukan pemeriksaan secara dini.

Kepala Bidang Penunjang Medik RSUD Kota Bogor, Eriati, SST, MKM, MH mengungkapkan sebuah langkah penting dalam pencegahan dan deteksi kanker payudara. Salah satunya dengan melakukan skrining Mamografi.

“Mammografi adalah pemeriksaan menggunakan teknologi Sinar-X untuk mengidentifikasi kelainan pada jaringan payudara,” kata bu Eri, sapaan akrabnya.

Dengan melakukan pemeriksaan ini, wanita dapat mendeteksi potensi masalah kesehatan sebelum gejala muncul. Deteksi dini memungkinkan intervensi yang lebih cepat dan efektif, yang dapat meningkatkan peluang kesembuhan.

“Pemeriksaan lebih baik dilakukan sebelum gejala muncul. Disinilah pentingnya kesadaran masyarakat terhadap pemeriksaan dini. Mengingat, wanita berusia 40 tahun ke atas dan wanita usia muda yang memiliki risiko tinggi terkena kanker payudara,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Instalasi Radiologi, dr. Nane Siti Nurhasanah Sp. Rad mengatakan bagi masyarakat yang berkenginan untuk melakukan skrining Mamografi, bisa datang langsung ke Radiologi RSUD Kota Bogor dengan biaya pemeriksaan yang tidak menguras kantong. Hanya dengan Rp. 339 ribu saja masyarakat sudah bisa bisa mendeteksi apakah terdapat ada kelainan pada payudaranya. “Kami juga menyediakan paket Mamografi dan USG Mammae dengan harga Rp 763.200,” sebutnya.

Alat mamografi yang tersedia di RSUD Kota Bogor, lanjut dr. Nane, sangat canggih untuk mengetahui sumber masalah pada payudara. Tentunya, alat yang canggih tersebut juga ditopang dengan SDM Instalasi Radiologi yang profesional, berpengalaman dan humanis. Seperti dr. Laila Rose Foresta, Sp.Rad, dr. Suherlan, Sp.Rad, dan dr. Andy Janitra Nasution, Sp.Rad.

“Dengan melakukan pemeriksaan mamografi, anda telah melakukan langkah besar untuk melindungi kesehatan payudara Anda,”.

** Fredy Kristianto

Percepat Realisasi LTT, UPT Pelatihan Kementan Perkuat Dukungan di Kabupaten Mukomuko

MUKOMUKO – Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat upaya swasembada pangan, salah satunya dengan mendorong percepatan Luas Tambah Tanam (LTT) di sentra produksi, termasuk Kabupaten Mukomuko, Bengkulu.

Sebagai bentuk dukungan, Kementan melalui Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) selaku Penanggung Jawab (PJ) Provinsi Bengkulu, turun langsung ke Kabupaten Mukomuko untuk memastikan kesiapan dan pelaksanaan percepatan tanam berjalan optimal.

Kegiatan dilaksanakan pada Rabu (26/06/2025) di Desa Arah Tiga, Lubuk Pinang, Kabupaten Mukomuko.

Langkah ini sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang menekankan pentingnya keterlibatan aktif seluruh pihak, dari pusat hingga daerah, dalam peningkatan produksi pangan. Menurutnya, peningkatan LTT harus diiringi penyediaan alsintan dan penguatan kelembagaan petani.

“Kalau ingin swasembada, semua pihak harus turun ke lapangan dan pastikan produksi berjalan,” tegasnya.

Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, menambahkan bahwa keberhasilan program tidak cukup hanya dengan kebijakan, tapi juga butuh komitmen dan konsistensi pusat daerah.

“Swasembada pangan harus jadi misi bersama. Kita butuh SDM kuat, data presisi, dan distribusi alsintan yang tepat,” ujarnya.

Kepala BBPMKP, Sukim Supandi, menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan bentuk pendampingan pusat untuk mendukung percepatan tanam di Kabupaten Mukomuko.

“Kabupaten Mukomuko punya potensi besar. Kami hadir memperkuat koordinasi teknis, percepatan tanam, dan optimalisasi alsintan,” kata Sukim.

Kegiatan juga diisi dengan penanaman padi bersama Wakil Bupati Mukomuko, Rahmadi. Ia mengapresiasi perhatian Kementan dan PJ Provinsi Bengkulu dalam menjadikan Kabupaten Mukomuko sentra produksi pangan.

“Kami ingin Kabupaten Mukomuko mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat,” ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian Mukomuko, Pitriyani Ilyas, menambahkan bahwa pihaknya telah menyalurkan 12 unit traktor roda 4 kepada kelompok tani yang lolos verifikasi.

“Alsintan ini kami prioritaskan untuk kelompok tani yang siap tanam. Kami pastikan alat digunakan efektif untuk mendukung LTT,” jelasnya.

Mukomuko kini menjadi salah satu daerah prioritas percepatan tanam di Bengkulu. Dukungan dari pusat diharapkan mempercepat realisasi target tanam bersama kelompok tani dan pemerintah daerah.

(Restu /BBPMKP)

Soal Tewasnya Pekerja SDN Gang Aut, Dewan Kritik Disdik

jurnalinspirasi.co.id – Tewasnya seorang pekerja bangunan pada proyek revitalisasi SDN Gang Aut, terus mendapat sorotan publik.

Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Ence SetiWan menyebut bahwa keselamatan para pekerja harus menjadi prioritas, seperti K3 hingga BPJS Ketenagakerjaan.

“Dinas Pendidikan (Disdik) harusnya ikut mengawasi dengan serius sejak awal. Jangan sampai saat kejadian baru turun,” ujar Ence kepada wartawan, Kamis (26/6/2025).

Faktor K3, kata dia, tak boleh disepelekan, seharusnya pemerintah tak boleh hanya mengandalkan konsultan pengawas.

“Disdik harus lebih ekstra mengawasi, jangan hanya sekedar duduk dan menerima laporan,” katanya.

Ence juga mendesak pihak dalam proyek itu bertanggungjawab memberikan hak pekerja yang menjadi korban.

** Fredy Kristianto