28.9 C
Bogor
Wednesday, July 16, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 295

Persikabo 1973 Bertekad Putus Tren Negatif

Banjarmasin | Jurnal Bogor
Persikabo 1973 akan menandai perjalanan mereka di akhir putaran pertama BRI Liga 1 2023/24 dengan bertandang ke markas PS Barito Putera, di Stadion Demah Lemang, Jumat (29/10) malam WIB.

Pelatih Aji Santoso mengakui rentetan hasil minor memberikan pengaruh terhadap kondisi psikis anak asuhnya.

Bagaimana tidak, kekalahan dari PSIS Semarang di laga terakhir, menggenapi catatan 10 laga tanpa kemenangan untuk Laskar Padjajaran.

Hal itu yang membuat posisi Persikabo 1973 masih terbenam di papan bawah. Mereka terdampar di peringkat ke-17 dengan koleksi 10 poin.

Untuk itu, ia berharap tim asuhannya bisa membawa pulang paling tidak satu poin ke Kabupaten Bogor.

“Ini pertandingan terakhir, mudah-mudahan kita bisa mendapatkan poin, satu cukup, tapi kalau tiga meskipun berat, karena situasi dan kondisi psikis pemain memang belum pernah menang juga menjadikan suatu kendala,” ungkap Aji dilansir dari laman resmi PT Liga Indonesia Baru, (LIB) Kamis, 26 Oktober 2023.

Meski Laskar Antasari belum pernah menang di lima laga terakhir, namun Aji tetap melihat Barito sebagai tim kuat, yang punya peluang masuk ke empat besar. 

“Tetapi mudah-mudahan pertandingan terakhir kita bisa dapatkan poin. Barito sekarang tim bagus, mereka salah satu tim yang punya kesempatan lolos ke Championship Series,” jelasnya.

** asep syahmid

Indonesia Punya Banyak Talenta Atletik

Cibinong | Jurnal Bogor
Kejurnas Atletik antar PPLP, PPLPD, SKO Atletik 2023 yang digelar di Lintasan Atletik Stadion Pakansari dan Lapangan PASI Kabupaten Bogor diikuti ratusan atlet atletik yang berasal dari semua daerah di Indonesia.

Lebih dari 400 atlet pelajar dari PPLP, PPLPD dan SKO Atlettik di Indonesia ambil bagian dalam Kejurnas kali ini yang dilangsungkan dari 25 sampai 27 Oktober 2023.

Event Kejurnas Atletik PPLP, PPLPD dan SKO Atletik 2023 ini mempertandingkan 19 nomor perlombaan lari dan nomor perlombaan teknik.

” Luar biasa Kejurnas Atletik PPLP 2023 karena diikuti ratusan atlet potensial binaan PPLP, PPLPD dan SKO yang ada di Indonesia, ” ujar Diki Dompas, salah satu mantan atlet Atletik ketika ditemui awak media di Lintasan Atletik Pakansari, Kamis, 26 Oktober 2023.

Diki Dompas sendiri sangat menikmati jalannya perlombaan lari dalam Kejurnas Atletik kali ini.

” Indonesia kaya akan potensi dan talenta atletik masa depan. Ini bisa terlihat dari peserta yang ambil bagian dalam Kejurnas Atletik kali ini,” paparnya.

Hal yang sama dikatakan Kadispora Kabupaten Bogor, Asnan AP yang sangat bangga melihat motivasi para atlet atletik PPLP, PPLPD dan SKO dalam kejurnas kali ini.

Asnan AP optimis ratusan pelari yang ikut dalam Kejurnas kali ini nantinya akan menjadi atlet masa depan Indonesia.

Dilain pihak, Ketua PASI Kabupaten Bogor Al Gusri melihat para pelari yang tampil pada Kejurnas Atletik 2023 ini nantinya akan menjadi andalan daerahnya masing masing kedepannya.

Makanya, kata Al Gusri, PASI Kabupaten Bogor juga akan terus memantau perkembangan para atlet atletik binaan PPOPM Kabupaten Bogor.

” Secara keseluruhan saya merasa puas pelaksanaan Kejurnas Atletik 2023 di Pakansari berjalan lancar dan ini menandakan Kabupaten Bogor benar benar sangat siap jadi Venue Kejurnas Atletik PPLP, PPLPD dan SKO 2023,” pungkasnya.

** asep syahmid

Meski 2023 tak Dapatkan RTLH, Pemprov Jabar Tambah Kuota RTLH di Cihideung Udik

Pembangunan RTLH di Desa Cihideung Udik

Menyisakan 163 RTLH di Cihideung Udik

Ciampea l Jurnal Bogor
Pemerintah Desa Cihideung Udik (Cihud), Ciampea, Kabupaten Bogor tahun 2023  ini tak mendapatkan alokasi bantuan program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dari Pemerintah Kabupaten Bogor.

Meski  tak mendapatkan program tersebut, namun kuota alokasi pembangunan RTLH bagi warga kurang mampu di Desa Cihideung Udik bertambah 20 unit rumah.

Kepala Desa Cihideung Udik H. Denny menjelaskan, bantuan RTLH itu datang  melalui dana aspirasi DPRD Provinsi Jabar dari Fraksi Partai Golkar.

“Bantuan aspirasi tentunya sangat berarti bagi masyarakat Cihud. Kita berharap tidak hanya dari Fraksi Golkar saja, namun semua anggota dewan juga bisa membantu persoalan RTLH yang ada di desa,” ujarnya, kemarin.

Denny menambah sejak pertama dirinya menjabat kepala desa, sesuai dengan data yang ada di desa, ada sekitar 200 unit rumah warga yang kondisinya rusak dan perlu dibangun. Namun lewat bantuan RTLH  dari Pemkab Bogor dan aspirasi DPRD Jawa Barat persoalan rumah warga yang tidak layak huni bisa teratasi. Saat ini, rumah warga yang belum tersentuh bantuan RTLH menyisakan 163 unit.

“Saya berharap bantuan RTlH tidak hanya dari pemkab Bogor, namun dari Provinsi Jawa Barat dan kuota RTLH ditambah,” ujarnya.

Sementara anggota LPM Desa Cihud, Koswara mengaku jika melihat kondisi rumah warga yang perlu dibangun dengan nilai bantuan senilai Rp20 juta tentunya tidak mencukupi. Sehingga bantuan RTLH tersebut merupakan renovasi bukan pembangunan. Untuk itu perlu adanya swadaya agar bisa tercukupi.

“Kebanyakan rumah warga kondisinya rusak parah. Namun, dengan bantuan yang ada kita maksimalkan agar bisa tercukupi dan rumah warga bisa terbangun,” tukasnya.

** Arip Ekon

Tak Ada Poktan di Purwasari, Pemdes Ambil Alih Manajemen Irigasi

Pemerintah Desa Purwasari memberikan bibit ikan nila (hatchery) untuk keberlangsungan program ketahanan pangan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

Dramaga | Jurnal Bogor
Tak mau program ketahanan pangan di Desa Purwasari, Dramaga, Kabupaten Bogor, gagal total lantaran terkendala irigasi, Pemerintah Desa Purwasari dikomando Yusuf Mustopa selaku kepala desanya, langsung mengambil alih manajemen irigasi pengairannya agar tertata rapi.

Desa Purwasari merupakan lumbung pertanian di Dramaga, didukung aktifnya beragam industri pertanian dan perkebunan berupa persawahan (padi), hortikultura, palawija, sayuran, hingga perikanan, ditambah masih terbentangnya lahan kosong seluas 150 hektare yang segera disulap untuk pengembangan program ketahanan pangannya.

Kepala Desa Purwasari Yusuf Mustopa mengatakan, saluran irigasi yang ada di desanya, merupakan saluran hulu yang manajemennya harus benar-benar dikelola dengan baik, terutama untuk pengairan di Desa Purwasari, maupun bagi desa tetangga, yakni Desa Petir.

“Karena pentingnya irigasi bagi Desa Purwasari maupun bagi desa tetangga, untuk itu kami langsung terjun mengambil alih manajemen irigasi pengairannya guna mengatur sistemnya yang lebih baik,” kata Yusuf Mustopa kepada Jurnal Bogor, Kamis (26/10/2023).

Masih kata Yusuf Mustopa, irigasi di Desa Purwasari, merupakan salurah irigasi hulu bagi irigasi di desa desa tetangga.

“Mengingat beberapa waktu lalu aliran irigasi di Purwasari alami kekeringan, ternyata begitu dicari tau apa penyebabnya, diketahui ada kebocoran di bagian hulunya yang berjarak 3500 meter (3,5 km) dari kantor desa,” ungkapnya.

Karena ada kebocoran itulah tambah Kades, Pemerintah Desa Purwasari  mengambil alih penanganan perbaikan salurannya. Sebagai bentuk apreasi desa, pihaknya menggelontorkan dana tambahan berasal dari dana desa.

“Pertama untuk pembangunan irigasi hulu yang bocor, kedua untuk penanaman mina padi seluas 1 hektare, dan yang ketiga untuk program Padat Karya Tunai Desa (PKTD) yang diperuntukan bagi biaya pembangunan normalisasi saluran irigasi ke semua penjuru desa,” bebernya.

Kini kata Kades, di Desa Purwasari sudah tidak ada lagi Poktan dan Gapoktan, melainkan hanya petani desa yang diatur oleh desa.

“Mengapa demikian, karena saat petani Purwasari galau terkait masalah pertaniannya, maka di situlah pemerintah desa hadir membantu menyelesaikan masalah dengan solusinya,” terang kades.

Kades Menambahkan, di Kabupaten Bogor ada 80 desa yang mendapat tambahan Dana Desa sebesar Rp 139 juta guna kebutuhan dampak El Nino, penurun produksi, serta musibah kekeringan susah air bersih.

“Jadi  program ketahanan pangan yang kini berjalan di Desa Purwasari khususnya di bidang hatchery (pembibitan ikan nila), bertujuan merangsang masyarakat agar mau berdaya upaya dalam mengembangkan perekonomiannya,” pungkasnya.

Sekedar diketahui, tahun 2023 program ketahan pangan yang sedang berjalan di Desa Purwasari, diantaranya satu paket breeding plus kandang domba, kemudian pembagian bibit lele 50 ribu ekor plus pakan sampai panen, dan terakhir, pembangunan hatchery (pembibitan ikan nila) dengan penyediaan  kelengkapan pada kolam terpalnya.

** Bayup

Hujan Deras Disertai Angin Kencang Landa Leuwiliang, Pohon di Depan Kantor Kecamatan Tumbang

Kondisi di depan Kantor Kecamatan Leuwiliang saat hujan deras.

Leuwiliang | Jurnal Bogor
Hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Akibatnya, satu pohon tumbang dan sejumlah dahan pohon besar yang berada di depan kantor Kecamatan Leuwiliang patah.

Saat dikonfirmasi, Kasi Trantib Kecamatan Leuwiliang, Oding Rukmana mengatakan, hujan lebat disertai angin kencang itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB.

“Tadi sore perkiraan jam 4, sekitar kurang lebih 30 menit lah hujan angin kencang juga petir,” katanya. Rabu (25/10).

Sementara dalam sebuah postingan video Instagram milik Kecamatan Leuwiliang, terlihat beberapa dahan pohon menimpa pagar kantor kecamatan.

Beberapa kendaraan roda dua maupun roda empat milik pegawai kecamatan terlihat masih terparkir di lokasi. Beberapa pegawai pun terlihat keluar ruangan, termasuk Camat Leuwiliang melihat suasana diluar yang terlihat tampak mencekam.

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa atau kerugian material. Kalau pohon 1 yang tumbang, yang lain hanya cabang dan rantingnya saja,” katanya.

Insiden itupun sudah ditangani oleh pihak tekait dari Damkar maupun pihak kecamatan.

“Sudah tadi dari pihak Damkar yang menangani untuk pemotongan batang pohon dan pohon yang tumbang,” pungkasnya. Andres

Bertahun-tahun Tanpa PJU, Jalan Lingkar Galuga – Leuwiliang Seperti Sengaja Dibikin Rawan

Jalan Raya Lingkar Galuga Leuwiliang bertahun-tahun tanpa PJU. Pada malam hari gelap gulita dan rawan begal.

Cibungbulang | Jurnal Bogor
Jalan Raya Lingkar Galuga – Leuwiliang yang pengoperasiannya dimulai tahun 2016 guna mengurai kemacetan arus lalu lintas di jalan Raya Cibungbulang menuju Leuwiliang maupun sebaliknya, sampai saat ini, belum juga dipasangi lampu Penerangan Jalan Umum (PJU).

Jalan Raya Lingkar Galuga yang dibangun membelah Gunung Galuga di Desa Galuga, , Kabupaten Bogor itu kondisi gunungnya juga rusak parah akibat galian C pasir merah, kembali dikeluhkan pengendara yang melintas malam hari, sebab selain gelap, juga rawan.

Haris, warga Kampung Tanjakan Lingkar Galuga, Desa Galuga mengatakan, lebih dari delapan tahun Jalan Lingkar Galuga ke Leuwiliang disoal warga karena gelap gulita tanpa PJU.

“Tetap saja keluhan warga tidak ditindak lanjuti oleh pihak PLN Cabang Cibungbulang maupun oleh kantor UPT P4 Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor Wilayah IV Leuwiliang,” kata Haris kepada Jurnal Bogor, Kamis (26/10/23).

Bahkan ironisnya sambung Haris, yang dicuekin oleh dinas atau instansi terkait yang bertanggung jawab soal penerangannya, bukan saja keluhan warga, melainkan juga Pemerintah Desa Galuga yang meminta pemasangan lampu hati-hati (warning light) untuk dipasang di simpang pertigaan jalan raya Galuga dan jalan raya nasional tak membuahkan hasil.

“Ada apa ini?, Padahal yang saya tau, sejak lama di sepanjang sisi jalan raya lingkar Galuga Leuwiliang, telah banyak berdiri tiang listrik tanpa kabel,” ujarnya.

Lain kata Haris, lain juga kata Surono, pedagang bakso Galuga yang sudah 3 tahun pindah berjualan dari Kota Bogor ke Jalan Lingkar Desa Galuga. Dimana kata dia, selama itu pula ia tidak berani pulang malam hari dari Pasar Leuwiliang yang baru kebakaran itu melalui jalan Lingkar Galuga.

“Sudah gelap dan seram, juga suka ada begal. Jadi lebih baik saya pulang lewat jalan raya Leuwiliang Cemplang saja, biar aman,” bebernya.

Sementara pihak UPT P4 Wilayah IV Leuwiliang Dishub Kabupaten Bogor, mengklaim jika jalan Raya Lingkar Galuga Leuwiliang tersebut, bukan ranah kerja Kabupaten Bogor, melainkan tanggung jawab Pemerintah Jawa Barat dan pusat.

Sedangkan Kepala Desa Galuga Endang Sujana saat dikonfirmasi pada Minggu (15/10/2023), Kades menolak memberi keterangan dengan alasan sedang menghadiri pertemuan rapat di Kota Bandung.

** Bayup

Camat Tindak Lanjuti Soal Dua Pintu Air Situ Burung yang Rusak ke PSDA dan BBWS

Air Situ Burung di Kampung Carangpulang, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, menyusut hingga 70 centimeter.

Dramaga | Jurnal Bogor
Camat Dramaga Tenny Ramdhani prihatin sumur warga di Kampung Carangpulang KUD RT 01 / RW 04,  Desa Cikarawang, Dramaga, Kabupaten Bogor mengalami kekeringan. Bukan saja terdampak dari musim kemarau panjang, tapi juga menyusutnya air Situ Burung hingga 70 centimeter akibat dua pintu air yang rusak.

Dia mengaku mengetahui adanya dua pintu air Situ Burung yang rusak dari pemberitaan Jurnal Bogor pada Kamis pagi (26/10/2023).

“Saya langsung meneelpon Kepala Desa Cikarawang untuk segera membuat surat laporan resmi diketahui camat dan segera dilayangkan ke kantor Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan kantor Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane Propinsi Jawa Barat, supaya cepat ditindak lanjuti,” kata Tenny Ramdhani.

Namun jawaban kepala desa kata camat, usulan perbaikan terhadap dua pintu air Situ Burung yang rusak itu, sudah dilaporkan secara lisan dan langsung ditinjau tim teknis PSDA dan BBWS Ciliwung-Cisadane Provinsi Jawa Barat guna memastikan kerusakannya, termasuk sudah dilakukan pengukuran bangunan, sehingga masuk dalam rencana anggaran pihak BBSW dan PSDA untuk diajukan tahun 2024.

“Walaupun demikian, saya tetap meminta Kepala Desa Cikarawang agar segera dibuatkan surat resmi laporannya yang diketahui camat untuk dilayangkan secara formal,” jelasnya.

Sebelumnya, keluhan sumur-sumur warga di Kampung Carangpulang KUD RT 01 / RW 04,  Desa Cikarawang diutarakan Danu (68), warga Situ Burung. Meskipun musim kemarau panjang berlangsung, seharusnya penyusutan air Situ Burung tidak perlu terjadi.

“Situ Burung merupakan danau mata air yang berasal dari mata air dalam tanah, termasuk berasal dari aliran sungai dan air persawahan di sekitarnya. Situ Burung juga termasuk danau tadah hujan. Oleh karena dua pintu airnya rusak, kami yang kena dampaknya, sumur-sumur kami ikut-ikutan surut”, tukasnya.

Hal senada juga diutarakan Jaja (70), andai saja debit air Situ Burung tidak menyusut, maka kekeringan sumur-sumur warga maupun persawahan yang ada dibawahnya tidak perlu terjadi.

“Karena dua pintu air utamanya rusak parah, sehingga air situnya bocor lalu keluar saluran, sehingga menyebabkan penyusutan air situ hingga 70 centimeter. Dan dampaknya, sumur warga turut menyusut,” pungkasnya.

** Bayup

Luncurkan Master S.O.E. Series, TOMORO COFFEE Mulai Ekspansi Pasar Asia

Jakarta | Jurnal Inspirasi
TOMORO COFFEE, merek rantai kopi dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia, mulai ekspansi mengembangkan sayap bisnis ke negara-negara di kawasan Asian, dengan produk terbaru yang menjadi unggulannya Master S.O.E. Series yang berasal dari tempat kelahiran kopi Arabika, Ethiopia, dan disajikan dengan kemasan baru “Black Cup” anti tumpah.

“TOMORO COFFEE tidak hanya bermimpi besar, tetapi juga bermimpi lebih jauh dengan berekspansi ke negara-negara Asia lainnya seperti Filipina, Singapura, dan Tiongkok pada akhir tahun 2023,” kata Direktur TOMORO COFFEE, Wang Chao.

Wang Chao mengatakan, Master S.O.E. Series memberikan pengalaman baru dalam meminum kopi karena rasa dan aromanya yang khas, serta menggunakan kemasan baru “Black Cup” dengan teknologi anti tumpah.

“Ini menjadikan Master S.O.E. Series sebagai kopi eksklusif dengan kualitas terbaik yang kami tawarkan dengan harga yang terjangkau. Kehadiran Master S.O.E. Series menjadi salah satu wujud komitmen TOMORO COFFEE untuk menjadikan setiap pecinta kopi, khususnya di Indonesia,” terang Wang, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (25/10/2023).

Sebagai informasi, TOMORO COFFEE, selain di Jabodetabek, saat ini sudah memiliki 200 gerai di kota-kota besar di Indonesia,seperti Bandung, Surabaya, Cirebon, Medan, Bali, Yogyakarta, dan Makassar.

“Kami menargetkan membuka dua gerai baru per hari. Saat ini sedang dalam proses penandatanganan kontrak dengan lebih dari 300 penyewaan gerai baru,” ujar Wang.

TOMORO COFFEE Chief Coffee Master & World Barista Champion 2017, Dale Harris mengaku bangga karena menjadi bagian dalam meracik, mengurasi, dan memastikan rasa serta kualitas dari Master S.O.E. Series agar layak dikonsumsi para pecinta kopi.

S.O.E, sebut Dale, berasal dari kata single origin espresso artinya menggunakan biji kopi berasal dari satu sumber, jenis, daerah, wilayah yang sama, bahkan satu tanaman yang sama. “Kali ini, kami menggunakan biji kopi Guji Natural Grade 1. Guji salah satu wilayah di Ethiopia yang berada di ketinggian 2.000 – 2.350 mdpl sehingga biji kopi yang dihasilkan memiliki lebih banyak gula dalam buah dan akhirnya menghasilkan aroma buah dan bunga yang lebih intens,” terang Dale.

TOMORO COFFEE Master & Indonesia Barista Champion 2018, Muhammad Aga menambahkan, Master S.O.E. Series ini telah melalui proses pemilihan kualitas biji kopi yang sangat ketat.

“Kami telah melakukan lebih dari 1.000 kali observasi melalui coffee cupping mulai dari pengambilan sampel di daerah dan kebun, dan mencicipi sampel roast cupping, hingga akhirnya kami memilih biji kopi Shakiso Guji,” kata Aga.

TOMORO COFFEE Product Research & Development Manager TOMORO COFFEE, Hadi Suwardi menjelaskan, “Kemasan “Black Cup” memiliki peningkatan kualitas desain yang sangat unik.

“Teknologi ini menjadikan minum kopi menjadi lebih menyenangkan dan memudahkan pecinta kopi saat memegangnya, dan juga saat memesan dari platform pesan-antar online,” ungkap Hadi menutupi.

** mochamad yusuf

Kasat Pol PP Kabupaten Bogor Adakan Rakor Jelang Pemilu 2024

Rapat Koordinasi Ketentraman dan Ketertiban Umum

Jonggol | Jurnal Bogor
Kasat Pol PP Kabupaten Bogor Cecep Imam Nagarasid memimpin langsung Rapat Koordinasi Ketentraman dan Ketertiban Umum untuk mengantisipasi pelaksanaan kegiatan menghadapi Pemilu 2024 mendatang. Rakor tersbut dihadiri Kanit Pol PP se Kabupaten Bogor dari 40 kecamatan, Kabid Dardak, PPNS dan Camat Jonggol Andri Rahman. Kegiatan Rakor diadakan di D’Saung Teteh, Desa Sukamaju, Jonggol, Rabu (25/10/23).

Camat Jonggol Andri Rahman mengucapkan terimakasih akan kinerja Pol PP yang bisa dibilang tidak ada tanggal merahnya. Mengingat, semua hal yang berhubungan dengan tindakan apapun terkadang warga itu selalu meminta Pol PP untuk membantu menganganinya.

“ Dan dalam menghadapi momentum Pemilu ini, saya harap Pol PP bisa lebih intens untuk menangi hal-hal yang negatif, terutama dalam berita hoax terkait Pemilu yang sangat mudah sekali memancing emosi warga,” ucap Andri.

Sementara Kasat Pol PP Kabupaten Bogor Cecep Imam Nagarasid membuat kegiatan ini selain untuk menjalin silaturahmi karena kangen sudah lama tidak berkumpul dengan para kanit, ia juga ingin mendengarkan apa yang menjadi kendala dan masalah anggota di lapangan.

“ Kita anggap ini moment untuk silaturahmi disamping melakukan pemaparan terkait Perda No.4 Tahun 2015 Tentang Ketertiban Umum  dan Undang-undang Pemilu No.7 Tahun 2017,” jelasnya.

Dia menjelaskan, jika sebagai Penegak Perda Pol PP itu sangat dibedakan dan bisa dibilang istimewa, hal itu terlihat dari seragam yang dikenakan itu berbeda dengan yang lain karena merupakan tim khusus, maka dari itu sistem kerjanya pun harus khusus.

“ Selama ini kadang Pol PP selalu dipersalahkan ketika tidak bisa membongkar, menertibkan suatu bangunan atau warung. Masyarakat hanya taunya kita diam, maka dari itu dengan momentum rakor ini saya ingin semua paham, bahwasanya tidak semua hal harus dibongkar. Karena kita punya aturan yustisi dan non yustisi,” beber Cecep.

Dia pun berpesan dalam menghadapi Pemilu tahun 2024 sebagai Pol PP harus bertindak sesuai dengan aturan yang sudah ditentukan. Begitupun untuk bangunan-bangunan yang liar. Jika tahu itu adalah lahan milik Pemda dan diketahui akan ada tanda-tanda pembangunan, langsung hentikan jangan nunggu jadi bangunan terlebih dahulu.

“ Biasakan bersihkan sebelum timbul, jangan sampai timbul dulu baru dibersihkan, itu akan mempersulit kita juga nantinya,” tandas Cecep.

“ Yang pastinya dalam kesempatan ini, saya tekankan untuk selalu menjaga dan menerapkan Trantibum, sekalipun ada siapa di belakangnya. Jika itu tidak sesuai dengan aturan, ratakan,” tegasnya.

** Reza/Nay

TPBU Milik Yayasan Sinar Bumi Dipasang PPNS Line, Kasat Pol PP: Yayasan Harus Kooperatif

Kasat Pol PP Kabupaten Bogor, Cecep Imam Nagarasid

Jonggol | Jurnal Bogor
Kasat Pol PP Kabupaten Bogor Cecep Imam Nagarasid turun langsung untuk menutup sementara aktivitas Tempat Pemakaman Bukan Umum (TPBU) milik Yayasan Sinar Bumi yang berada di Desa Sukasirna, Jonggol, Kabupaten Bogor, Rabu (25/10/23).

Dalam kegiatan pemasangan PPNS Line tersebut turut didampingi Camat Jonggol Andri Rahman, Kanit Pol PP Jonggol Dadang, PPNS Kabupaten Bogor Sarwani, Kabid Dardak Wawan, Kades Sukasirna Iwan Setiawan, Danramil Jonggol, Kapolsek Jonggol puluhan anggota Satpol PP Kecamatan dan Kabupaten Bogor, serta anggota Babinsa dan Bhabinmas.

“ Hari ini saya minta tidak ada diskusi dengan pengelola. Karena dari hasil pengaduan yang kami dalami ternyata TPBU ini memang tidak mengantongi izin operasional. Ada beberapa izin yang belum ditempuh dan itu mengharuskan kami sebagai Penegak Perda untuk memberhentikan sementara kegiatan ini,” ungkap Cecep Imam tegas.

Cecep Imam berharap pihak pengelola untuk kooperatif dalam persoalan ini dan jangan mengambil langkah ego. Apalagi setelah dia ketahui ternyata ini ada persoalan internal antar keluarga, tapi Cecep tidak mau masuk kedalam ranah itu. Namun dia menekankan disini adalah karena TPBU ini tidak cukup mengantongi izin maka kegiatan harus dihentikan.

“ Jika tidak kooperatif saya akan lebih mengencangkan PPNS Line ini. Jadi saya minta untuk pengelola jangan sekali-kali mencabut PPNS Line yang kami pasang sebelum menyelesaikan semuanya. Kami masih memberikan kebijakan untuk yang sudah booking makam ada 2 kami persilahkan untuk dimakamkan, begitupun untuk yang mau ziarah silahkan,” tuturnya.

“ Tapi jangan coba-coba lagi atau menawarkan kepada konsumen untuk menggali atau memesan lahan baru dari kebijakan yang sudah kami berikan,” tambahnya.

Sementara Kepala Desa Sukasirna Iwan Setiawan mengatakan jika dirinya sudah berkali-kali menanyakan terkait izin operasional kepada pemilk yayasan sebelum meninggal. Karena saat ini yang meneruskan ialah ahli warisnya. Oleh karena itu, Iwan menyebut untuk kedepannya agar para investor yang masuk ke desa untuk sesegera mungkin membuat perizinan sesuai denagn aturan yang berlaku.

“ Kedepannya, PR saya adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat, karena sebagian besar yang bekerja di TPBU ini adalah warga Sukasirna,” tandasnya.

“ Jangnan sampai, akibat dari penutupan TPBU ini, warga yang bekerja disini jadi menuntutnya kepada kepala desa,” pungkas Iwan.

** Nay Nur’ain