32 C
Bogor
Tuesday, July 1, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 276

Keren, Hasil Gotong Royong Jembatan Kp Cireundeu Bisa Terbangun

Jembatan Kp Cireudeu Desa Singasari Jonggol dengan kondisi sudah dibangun (atas) dan sebelumnya (bawah).

Jonggol | Jurnal Bogor
Ditengah gempuran sistem kerja yang terkadang harus membuat sebagian kepala desa berpikir keras dalam pengelolaan anggaran, tak jarang sebagian kecil dari mereka harus berurusan dengan hukum karena terjebak dalam sistem tersebut. Namun lain hal yang terjadi di Desa Singasari, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor.

Kepala Desa Singasari Euis Sujana yang merupakan putri dari alm. Kades Cakra, ditengah gempuran sistem justeru berhasil membangkitkan semangat gotong royong masyarakatnya dengan membangunkan jembatan yang sudah puluhan tahun menjadi lintasan warga Kp Cireundeu.

“ Jadi jembatan ini menjadi jalur hilir mudiknya warga Kp. CIreundeu. Sudah dalam kurun waktu puluhan tahun mereka melintasi jembatan yang terbuat dari batang pohon kelapa tersebut sebagai lintasan, dan alhamdulilah saat saya mendapatkan aduan dan keluhan dari warga, saya coba kumpulkan warga dan berdiskusi hingga kini jembatan itu sudah terbangun,” ungkap Euis sapaan akrabnya kepada Jurnal Bogor, Senin (13/11/23).

“ Alhamdulilah, dengan terciptanya kebersamaan dan gotong royong ini, jembatan untuk warga Kp Cireundeu RT 001/RW 004 dengan volume P.4,5 m x L.3 m x T.20 cm berhasil dibangun dengan cara swadaya masyarakat,” tutur Euis.

Dia berharap hal-hal seperti ini bisa terwujud di kampung lain khususnya Desa Singasari. Mengingat, dengan keterbatasan anggaran yang didapatkan oleh desa tidak bisa mengkaver semua kebutuhan pembangunan dalam waktu cepat.

“ Dengan terbangunnya jembatan ini, semoga bisa lebih mempermudah aktivitas warga. Dan yang paling penting ialah semangat gotong royong harus terus tertanam dalam diri setiap warga khususnya Desa Singasari,” tandasnya.

Sementara, salah satu warga Kp. Cireundeu Amirullah (45) mengucapkan terimaksih kepada Kepala Desa Singasari Euis Sujana yang sudah membangun jembatan di kampungnya. Mengingat, kondisi jembatan seperti ini hanya dengan menggunakan batang pohon kelapa sudah berlangsung lebih dari 20 tahun, dan baru kali ini tersentuh pembangunan.

“ Terimakasih kepada kepala desa, semoga sehat selalu dan bisa mewujudkan impian masyarakat untuk memiliki infrastruktur lebih baik lagi, dan untuk semua warga yang terlibat saya berharap kebersamaan gotong royong seperti ini bisa terus terjalin baik saat ini maupun bagi generasi mendatang,” pungkasnya penuh harap.

(nay nur’ain)

Dinkes Kabupaten Bogor Dukung Transformasi Kesehatan

Program Pencegahan Stunting dan Pencegahan Penyakit Terus Dilakukan

Cibinong | Jurnal Bogor
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor menyatakan mendukung transformasi kesehatan untuk Indonesia maju yang digulirkan pemerintah. Bagi Kabupaten Bogor, Hari Kesehatan Nasional ke-59 2023 jadi momentum menyiapkan Indonesia Emas 2045.

“Kami sebagai insan kesehatan mendukung periode Indonesia Emas 2045 agar anak-anak pandai dan memiliki perannya, tentu yang program stunting harus berjalan dengan baik, mencegah anak-anak kurang gizi dan terhindari dari penyakit-penyakit baik yang menular dan yang tidak menular,” kata Kepala Dinkes Kabupaten Bogor Drg. Mike Kaltarina, MARS usai apel peringatan Hari Kesehatan Nasional 2023, Senin (13/11/2023).

Pihaknya juga telah berkolaborasi saling menguatkan antarinsan kesehatan, selain puskesmas, juga organisasi profesi yang diharapkan bisa bersama-sama mendukung program pemerintah, khususnya dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.

“Saya bikin bangga tadi, temen-temen profesi dan organisasi profesi juga hadir. Tadi ada dokter gigi, bidan, perawat hadir. Kami bersama-sama tentu ingin masyarakat Kabupaten Bogor sehat, dan sekarang juga rumah sakit pemerintah dan swasta juga bergabung sehingga ada kolaborasi dan sinergi,” jelas Mike.

Dia juga pada momen Hari Kesehatan Nasional 2023 ingin ada perbaikan yang lebih baik, khsususnya dalam hal pelayanan, dimana Kabupaten Bogor saat ini memiliki 31 rumah sakit, 101 puskesmas, dan klinik yang hampir tersebar di sejumlah wilayah.

“Sekarang masyarakat kritis dan kita juga tentu harus melaksanakan tugas dengan baik, perbaiki mana yang belum baik,” jelasnya.

Merespons adanya video komplain di RSUD Leuiwiliang yang diunggah warga baru-baru ini, Kadinkes mengingatkan agar masyarakat juga memahami standar operasional prosedur (SOP) pihak rumah sakit.

“Memang tidak bisa memaksa masyarakat, namun minimal masyarakat tersadar juga bahwa mesti memahami pelayanan kami ada SOP, memang harus ada edukasi ke rumah sakit dan masyarakat. Namun yang jelas harus sadar kesehatan bukan milik nakes saja tapi kita semua,” jelasnya.

Sementara Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam sambutannya pada Hari Kesehatan N ke-59 mengharapkan aparaturnya akuntabel, lincah dan prosefesional, serta bekerja jujur selaras dan bisa melayani masyarakat dengan sepenuhi hati untuk mewujudkan bonus demografi Indonesia Emas 2045.

Untuk itu seluruh stakeholder terkait, termasuk Kemenkes harus memastikan sumber daya manusia (SDM) Indonesia sehat. Selain itu, penting juga bagi Kemenkes untuk menciptakan inovasi di sektor kesehatan. Oleh karena itu, ada enam pilar transformasi kesehatan yang perlu diwujudkan yakni transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, dan teknologi kesehatan.

Untuk pilar pertama, mindset preventif atau pencegahan harus terus ditanamkan pada masyarakat. Sebab, pencegahan merupakan cara terbaik daripada mengobati. Misalnya, dari sakit menuju sehat itu masyarakat harus sejak awal tahu dirinya sehat. Olahraga, makan bergizi, tidak begadang, dan lain-lainnya.

Untuk pilar layanan rujukan, Kemenkes berkomitmen agar masyarakat mendapatkan akses kesehatan menjadi lebih mudah, terutama untuk penanganan penyakit-penyakit mematikan seperti jantung, kanker, stroke, dan ginjal.

Ketiga, pilar sistem ketahanan kesehatan untuk menciptakan kemandirian dengan mengubah mindset impor menjadi produksi dalam negeri, sehingga pemerintah dapat lebih siap dari sisi obat-obatan, alat-alat kesehatan, tenaga kesehatan cadangan.

Berikutnya adalah pilar sistem pembiayaan kesehatan yang diharapkan bisa lebih efektif. Pilar kelima adalah SDM Kesehatan dengan meningkatkan jumlah tenaga kesehatan secara jumlah maupun kualitasnya, termasuk distribusinya. Keenam adalah transformasi teknologi kesehatan yang berkaitan dengan teknologi informasi dan bioteknologi, dimana dari pharmaceutical sudah harus ke bioteknologi.

(asepSsayyev)

Pemkab Bogor Eliminasi TBC 2030, Pelayanan Tuberkulosis di Jaringan RS Swasta Diperkuat

Babakan Madang | Jurnal Bogor
Kerja keras terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor untuk menciptakan masyarakat Kabupaten Bogor bebas penyakit Tuberkulosis (TB) pada tahun 2030 mendatang. Hal itu dilakukan melalui kegiatan Monitoring dan Evaluasi Coaching Tuberkulosis Tingkat Kabupaten Bogor tahun 2023, bersama sejumlah Puskesmas, RS Swasta dan organisasi profesi kesehatan yang berlangsung di Alana Hotel Sentul Babakan Madang, Senin (13/11/23).

Eliminasi penyakit Tuberkulosis di Kabupaten Bogor dilakukan melalui penguatan layanan Tuberkulosis baik di RSUD, Puskesmas hingga Rumah Sakit Swasta. Serta edukasi dan sosialisasi pencegahan Tuberkulosis kepada masyarakat luas. Beberapa RS Swasta Kabupaten Bogor yang telah menyediakan sarana prasarana layanan Tuberkulosis dengan baik antara lain RS Anisa, RS Citama, RS Eka Hospital dan RS Helsa.

Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor,  Adang Mulyana mengungkapkan, agar terwujudnya eliminasi Tuberkulosis di Kabupaten Bogor salah satu metode yang dilakukan yakni melalui metode Public Private Mix (PPM) berupa pemetaan fasilitas, peningkatan komitmen dengan penandatangan MOU, pengembangan jejaring internal dan external rumah sakit.

Kemudian kerjasama dengan organisasi profesi juga dilakukan secara sistematis melalui pelatihan dan peningkatan kapasitas, pematauan evaluasi serta pelaporan kasus. PPM diperkuat dengan dibentuknya Koalisi Organisasi Profesi (KOPI) untuk Tuberkulosis.

“Kami bersama coach TB dari KOPI TB Kabupaten Bogor telah melakukan Coaching TB di empat RS Swasta di Kabupaten Bogor sebanyak empat kali pelatihan dan pendampingan bersama dokter, perawat, laboratorium dan apoteker. Dengan kolaborasi ini dapat mendorong kami dalam meningkatkan kualitas fasilitas layanan TBC di fasilitas pelayanan kesehatan,” ungkap Adang.

Dalam kesempatan ini Adang juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh insan kesehatan Kabupaten Bogor, RSUD, Puskesmas dan juga empat RS Swasta yang telah berkontribusi memberikan layanan Tuberkulosis dengan baik yang sangat berpengaruh terhadap penurunan Tuberkulosis di Kabupaten Bogor yang dapat mendorong percepatan eliminasi Tuberkulosis pada 2030 untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Bogor yang bebas Tuberkulosis.

Selanjutnya, Senior Program Officer Usaid, Dr Marlen mengatakan, Coaching yang dilaksanakan di Kabupaten Bogor merupakan kegiatan Coaching yang dilakukan juga di 6 provinsi yang tersebar di seluruh Indonesia. Tujuannya untuk memperkuat layanan Tuberkulosis oleh manajemen RS Swasta mulai dari sarana prasarana, hingga SDM tenaga kesehatannya sebagai wujud komitmen mendorong eliminasi Tuberkulosis di Indonesia termasuk Kabupaten Bogor.

“Hasilnya menunjukan tren yang positif layanan-layanan Tuberkulosis di RS Swasta sudah sangat baik. Terimakasih untuk kontribusi dan partisipasi yang dilakukan secara aktif, dengan kolaborasi kita yakin bisa eliminasi Tuberkulosis dengan optimal,” jelasnya.

Kemudian, Coach perwakilan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Sukarni menyatakan dari empat RS Swasta yakni RS Anisa, RS Citama, RS Eka Hospital dan RS Helsa yang telah melakukan Coaching Tuberkulosis selama empat pekan kini telah memberikan dan menyediakan layanan DOTS ( Directly Observed Treatment Short-course ) Tuberkulosis dan pojok dahak bagi pasien Tuberkulosis

Katanya, strategi DOTS ( Directly Observed Treatment Short-course ) adalah strategi penyembuhan TB dengan obat jangka pendek, disertai pengawasan terhadap penderita, agar menelan obat secara teratur hingga sembuh. DOTS adalah strategi yang menekankan pada pengawasan langsung terhadap penderita, baik keluarga maupun petugas kesehatan.

“Kini pasilitas layanan Tuberkulosis sudah terpenuhi dengan baik, peningkatan screening juga telah dilaksanakan semoga tujuan kita semua eliminasi Tuberkulosis bisa tercapai di tahun 2030,” imbuhnya.

** Nay Nur’ain

Gus M: Perombakan Pejabat Sarat Unsur Politis

jurnalinspirasi.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berencana melakukan perombakan pejabat besar-besaran dalam waktu dekat ini, atau setelah Wali Kota Bima Arya selesai mengikuti Lemhanas.

Rencana tersebut pun mendapat respon dari Anggota Fraksi PPP DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri. Ia menilai, bila mutasi menjelang akhir masa jabatan itu terbatas hanya untuk mengisi kekosongan.

“Nggak harus rotasi besar-besaran, dengan dalih efek dari promosi. Kalau, ada kadis yang dianggap melakukan kesalahan bukan berarti harus dipindahkan. Solusinya, kan ada tools reward dan punishment yang bisa dijalankan,” ujar pria yang akrab disapa Gus M ini kepada wartawan, Minggu (12/11).

Kata dia, Kekosongan jabatan di setiap OPD kan sudah lama dibiarkan. Namun, apabila dilakukan rotasi dan promosi menjelang akhir masa jabatan, terkesan akan berdampak kental dengan kepentingan politik

“Walaupun rotasi dan promosi jabatan struktural itu menjadi prerogatif wali kota. Tentunya, tidak mengesampingkan norma yang ada. Contoh, pejabat yang belum tahun menjabat, tapi akan dirotasi,” ucapnya.

Ia pun mempertanyakan, bagaimana wali kota mengukur keberhasilan dan kegagalan dalam menjalankan jabatannya serta melaksanakan program untuk mencapai target kinerja.

“Nah, ini jadi lucu parameter penilaian kinerja terkesan dikesampingkan,” ungkapnya.

Gus M menegaskan bahwa ia hanya sekadar mengingatkan saja mengenai implementasi merit sistem melalui manajemen talenta yang dilaksanakan oleh pemerintah kota bogor, apakah sudah memenuhi azas.

“Keterbukaan, transparansi apakah itu sudah dilakukan dengan melakukan sosialisasi kepada seluruh dinas dan ASN di Pemkot,” jelasnya.

Yang menjadi pertanyaan, kata dia, Pemkot Bogor saat ini sedang membangun reformasi birokrasi di tataran manajemen SDM agar tumbuh integritas, akuntabilitas kalau seperti ini dimana konsistensi itu?.

“Kementrian Dalam Negeri, atau KASN tentunya dalam memberikan rekomendasi tidak melihat apakah tahapan proses itu telah dijalankan atau belum,” tuturnya.

Merit sistem yang dibangun, kata dia, harus diapresiasi lantaran ini bagian dari solusi sebagai pelindung ASN untuk filter penempatan dalam jabatan sesuai kualifikasi dan kompetensi.

“Dan tentunya, ini menjadi pijakan Baperjakat karena minim terhadap benturan kepentingan termasuk politik. Tentunya, bila memang semangatnya untuk membangun sistem yg baik ya harus. Kita harap Baperjakat konsisten dalam penerapannya,” urainya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah kepala dinas pun dikabarkan akan terkena rotasi mutasi. Berdasarkan sumber internal, para pejabat yang bakal dipindah adalah Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor Eko Prabowo yang digeser menjadi Asisten Pemerintahan menggantikan Irwan Riyanto yang akan menjadi Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) menggantikan Sujatmiko Baliarto.

Sujatmiko sendiri dikabarkan akan menduduki jabatan Kepala Dinas Ketenagakerjaan, untuk menggantikan Elia Buntang, yang kabarnya akan menjadi staf ahli.

Sedangkan jabatan Kepala Dishub kabarnya akan dihuni oleh Marse Hendra Saputra yang kini masih menjabat sebagai Sekretaris Dishub.

Kemudian, Kepala Bagian Tata Pemerintahan Hidayatullah menjadi Kepala Dinas Sosial (Dinsos). Lalu, Hery Karnadi (Kepala Dispora) bertukar tempat dengan Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Taufik.

Selain itu, Kepala Diskominfo, Rahmat Hidayat dikabarkan akan bertukar jabatan dengan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Firdaus.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan bahwa rencana rotasi mutasi pejabat di lingkungan Pemkot Bogor memang akan dilaksanakan. “Tapi dilaksanakan secara proporsional saja,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.

Saat disinggung mengenai apakah benar nama-nama pejabat di atas yang akan terkena rotasi mutasi. Dedie menegaskan bahwa hal itu belum pasti.

“Belum pasti karena masih dibahas,” ucap Dedie yang juga menjabat sebagai Ketua Pengurus Cabang Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kota Bogor itu.

Terpisah, saat disinggung mengenai apakah Pemkot Bogor sudah mengantungi rekomendasi dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) terkait rotasi dan mutasi. Kepala BKPSDM Kota Bogor, Taufik mengaku belum mengantungi rekomendasi. “Belum ada (rekomendasi),” tegas Taufik.

Ketika ditanya perihal terkait kapan jadwal pelaksanaan rotasi mutasi. Taufik mengaku masih menunggu arahan. “Menunggu arahan om,” singkatnya.* Fredy Kristianto

Peringati HUT ke-42, RAPI se-Jabar Siap Jadi Ujung Tombak Penyampai Informasi Hingga Masyarakat di Wilayah Pelosok

Hari Ulang Tahun (HUT) RAPI ke - 42

Citeureup | Jurnal Bogor
Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Kabupaten Bogor bersama RAPI Provinsi Jawa Barat menggelar apel akbar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) RAPI ke – 42 yang berlangsung di Tagana Center Hambalang Citeureup, Sabtu (11/11/23).

Ketua RAPI Jabar, Daeng Nur Yasser  mengungkapkan, saat ini perkembangan RAPI terus mengalami peningkatan selain dari sisi jumlah sumber daya manusianya juga sudah cukup terlatih dan siap membantu pemerintah dan masyarakat dalam penyebaran informasi yang berhubungan dengan Radio Antar Penduduk Indonesia.

“Anggota RAPI mereka semua adalah relawan, relawan artinya tanpa dibayar dan mereka siap siaga membantu pemerintah dan membantu masyarakat di dalam menyebarkan informasi,  menyambung informasi yang terputus dalam segala kondisi termasuk pada saat terjadi bencana alam,” ungkapnya.

Menurutnya, sebagai wujud komitmen dalam menjalankan fungsi RAPI yakni sebagai ujung tombak penyampai informasi kepada masyarakat hingga pelosok. RAPI beberapa waktu lalu telah melaksanakan rapat pimpinan daerah khusus mengenai donasi rumah RAPI ini.

“Ini adalah yang pertama dari 38 provinsi yang telah mengesahkan Rancangan Peraturan Pengurus Daerah tentang Donasi Rumah RAPI menjadi Peraturan Pengurus Daerah Tentang Donasi Rumah RAPI. Ini bukti kami sebagai pengabdi sosial, mudah-mudahan apa yang kami cita-citakan mendapat sumbangsih support dari instansi maupun pemerintah,” terangnya.

Kemudian, Kepala Kesbangpol Jawa Barat, Iip Hidajat  mengungkapkan, peringatan moment penting yang penuh makna, selain bermakna histori peringatan hari ulang tahun bagi organisasi dapat digunakan sebagai sarana untuk menumbuhkan semangat jiwa korsa dan membangun suatu bimbingan dan anggota organisasi. Oleh karena itu sudah sepantasnya, hari ulang tahun tidak semata-mata diisi oleh kegiatan selebrasi, namun juga dengan program-program yang dapat menumbuhkan eksistensi organisasi RAPI serta meningkatkan peran konstruksi dalam mewujudkan keamanan, keadilan, dan kesejahteraan bagi masyarakat dan bangsa.

Katanya, berbagai keberhasilan organisasi yang telah dicapai perlu dipertahankan dan perlu ditingkatkan. Sementara setiap kekurangan, kelemahan, hendaknya dijadikan bahan acuan untuk diperbaiki dan disempurnakan sehingga dalam menyongsong program selanjutnya lebih aplikatif dan berhasil dalam mengaktualisasikan visi dan organisasi.

“Atas nama pribadi dan Pemerintah Jawa Barat saya mengucapkan selamat ulang tahun ke-42 untuk RAPI Jawa Barat. Harapan kami semoga RAPI dapat mengukuhkan diri sebagai organisasi yang selalu memiliki kepedulian kepada masyarakat terutama mewujudkan masyarakat madani yang sejahtera lahir dan batin, aman tertib dan kondusif,” jelasnya.

(nay nur’ain)

Bersihkan Lingkungan, Warga se-Desa Gunung Putri Adakan Kerja Bakti Massal

Warga Desa Gunung Putri bersihkan lingkungan

Gunung Putri | Jurnal Bogor
Warga Desa Gunung Putri mengadakan Kerja Bakti Massal Jalur Provinsi dan Desa Gunung Putri. Aksi warga tersebut mendapatkan apresiasi khusus dari Kepala Desa Gunung Putri, Daman Huri yang mengucapkan terimakasih akan kekompakan yang sudah terjalin di masyarakat.

“ Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada semua warga desa yang sudah meluangkan waktunya untuk membersihkan jalan desa dan jalan provinsi. Dimana, akses selokan yang menjadi sasaran utama bebersih, mengingat sudah memasuki musim penghujan kita harus ekstra memperhatikan saluran air,” kata A Heri sapaan akrabnya kepada Jurnal Bogor, Minggu (12/11/23).

A Heri menyebut, kekompakan di masyarakat sudah terlihat, mereka sudah paham akan kebersihan lingkungan yang harus dijaga secara bersama. Bukan hanya lingkungan di sekiltar tempat tinggalnya, melainkan jalur provinsi pun jadi sasaran kerja bakti massal.

“ Saya berharap, kegiatan kerja bakti massal ini bisa menjadi agenda rutinitas. Dalam ajaran agama kita pun sudah mengajarkan bahwa kebersihan sebagaian dari pada iman, karena kegiatan kerja bakti massal ini juga terjalin silaturahmi antar sesama warga,” katanya.

“ Pesan saya, mari kita bersama-sama menjaga kebersihan dan keamanan di lingkungan sekitar kita. Karena dengan lingkungan yang bersih dan sehat, akan menghasilkan hati dan pikiran yang sehat pula,” tambah A Heri.

Sementara, Ketua LPM Desa Gunung Putri, Ibnu mengucapkan terimakasih kepada warga Desa Gunung Putri yang selalu kompak dalam kegiatan di masyarakat. Dia berharap, apa yang sudah terjalin saat ini bisa terus dipertahankan.

“ Peduli terhadap lingkungan, gotong-royong dan saling menjaga sesama. Insya Allah akan mempererat silaturahmi antar warga Desa Gunung Putri khususnya, dan umumnya untuk sesama manusia,” pungkasnya.

(nay nur’ain)

Ribuan Warga Penuhi Lapangan Cikeas Nagrak Hadiri Pagelaran Wayang Golek dan Bazar UMKM

Pagelaran Wayang Golek Giri Harja 3 Putra di Lapangan Cikeas Nagrak.

Gunung Putri | Jurnal Bogor
Hujan lebat tak menghalangi ribuan penggemar wayang golek. Antusias masyarakat dari berbagai kalangan terlihat saat memenuhi Lapangan Cikeas Nagrak, Desa Nagrak, Gunung Putri, Kabupaten Bogor yang menjadi tempat pagelaran kesenian.

Pagelaran wayang golek tersebut diinisiasi oleh Relawan Ganjar Pranowo – Mahfud MD se -Jabar Jeung Ganjar (Sajajar) itu, menampilkan pagelaran Wayang Golek Giri Harja 3 Putra, Dalang Yogaswara Sunandar dengan bintang tamu Ki Daus dan Ki Bancet.

Haji Yudi Sucipta salah satu relawan Ganjar mengatakan, kegiatan pagelaran wayang golek ini diinisiasi oleh Sajajar itu dilakukan untuk merangkul masyarakat dan juga melestarikan kesenian daerah sesuai tema “Saba Desa Jaga Lembur”.

” Ini adalah acara pesta rakyat dengan diinsiasi oleh Sajajar untuk lebih merangkul masyarakat dengan melestarikan seni budaya Sunda,” kata Yudi Sucipta kepada wartawan, Jum’at (10/11/23) malam.

Yudi Sucipta menyebut, selain kesenian daerah juga untuk membantu menggeliatkan animo masyarakat dengan beragam kegiatan seperti usaha mikro kecil menengah (UMKM) dari masing-masing Desa Se-Kecamatan Gunung Putri.

“Banyak disini manfaat kegiatan ini meski tujuan kita untuk menghibur masyarakat akan tetapi ternyata banyak kebaikan yang telah kita lakukan seperti kegiatan UMKM dari masing-masing desa,” ujarnya.

Dia juga mengaku didalam kegiatan juga dari sajajar telah melakukan santunan yatim piatu. “Tadi ditengah-tengah acara juga kita adakan santunan sebanyak 210 anak yatim,” akunya.

Senada ditempat yang sama Kepala Desa Wanaherang, Heri Sadewo mengaku terhibur dengan acara yang melibatkan beberapa desa sekecamatan Gunung Putri diantaranya adanya UMKM.

“Banyak UMKM yang memang di setiap ada event kita selalu dilibatkan jadi nyambunglah ada kegiatan semacam ini,” kata Dewo

Heri Sadewo juga berharap acara kesenian daerah seperti ini adalah salah satu kebudayaan yang perlu dilestarikan dan dirinya berterimakasih kepada relawan Ganjar.

“Ini sangat perlu dilestarikan karena takut tergerus zaman karena budaya adalah cermin identitas suatu daerah,” ucapnya.

Untuk diketahui acara relawan Sajajar dimeriahkan wayang golek Giri Harja 3 Putra,  bazar UMKM, santunan anak yatim dan dihadiri Ketua Karang Taruna H Badru, H. Yudi Sucipta, Kepala Desa Wanaherang Heri Sadewo, Kepala Desa Nagrak Agus Sahrudin, Bhabimkamtibnas, Babinsa, tokoh masyarakat dan Karang Taruna se-Kecamatan Gunung Putri.

(nay nur’ain)

Sekda: Festival Ternak dan Ketangkasan Domba Bisa Dorong Wisata Daerah

Sekda Burhanudin aktraktif dengan gerakan 'penca' saat menyaksikan Festival Ternak Domba-Kambing dan Seni Ketangkasan Domba Garut 2023 di area lapangan panahan Stadion Pakansari. (Foto: Tjahyadi Ermawan)

Cibinong | Jurnal Bogor
Pemerintah Kabupaten Bogor terinspirasi dengan Festival Ternak Domba-Kambing dan Seni Ketangkasan Domba Garut 2023 di area lapangan panahan Stadion Pakansari, Cibinong, Minggu (12/11/2023). Festival yang mengumpulkan para peternak di Jawa Barat itu dihadiri langsung oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Teten Masduki. Festival ini disebut bisa mendorong wisata daerah dan bidang usaha lainnya, khususnya peternakan.

“Jadi multiplayer efek ya, menginspirasi kita bisa mix dengan UMKM dan menginspirasi usaha dalam arti luas seperti usaha pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan. Ini bisa jadi wisata daerah, waktunya harus ditambah dan bisa jadi even wisata,” kata Sekretaris Daerah Pemkab Bogor, Burhanudin disela-sela menyaksikan adu ketangkasan domba Garut.

Selain itu, festival ini juga jadi wahana pelestarian adat budaya Sunda, dan domba lokal tidak kalah dengan dari luar. “Kalau domba Garut sudah terkenal ya, nah ada juga jeruk Garut yang mulai punah. Bikin even ini jadi kalender tahunan,” jelasnya.

Dijelaskan Sekda, Jawa Barat memiliki 27 kabupaten/kota dan jika 1 tahun dibuat kalender di 5 wilayah, maka sudah 5 kali festival dalam setahun. Upaya ini untuk memberikan semangat peternak.

“Jabar kan ada 5 wilayah, Bogor-Bogor, Sukabumi-Sukabumi, Cianjur-Depok, Priangan, Cirebon, Purwasuka, Bandung Selatan-Ciamis-Garut. Kalau daerah lain mah masih mencari-cari, kita tinggal optimalkan. Memang kalau di Bogor ini banyaknya komunitas peternak konsumsi,” ungkapnya.

Sementara festival yang mengumpulkan para peternak di Jawa Barat itu menurut Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Teten Masduki, bagian dari upaya pemerintah menjaga stabilitas ekonomi masyarakat. Apalagi di dalamnya juga diikuti oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang nantinya bisa berdampak terhadap hunian hotel, kuliner, dan tempat wisata.

Pihaknya berencana untuk mengadakan kegiatan serupa secara rutin, di wilayah Jawa Barat khususnya.

“Event seperti ini, seni tangkas dan kontes (domba) bisa dilakukan secara rutin, misalkan setahun berapa kali apalagi kalau ini jadi event bulanan itu bagus. Karena bukan saja menggairahkan parah peternak domba garut, tapi sekaligus meningkatkan ekonomi para pelaku UMKM,” ujar Teten.

Tak hanya itu, Teten menyebut festival tersebut juga sebagai ajang mempromosikan pariwisata daerah. Sehingga, hal itu juga menjadi kesempatan bagi pemerintah untuk melebarkan jaringan promosi kepada masyarakat.

“Ini menghidupkan pariwisata daerah. Kalau pariwisatanya jalan, banyak pengunjung yang datang ke sini. Apalagi jika di Jabodebek ini acaranya lebih atraktif maka masyarakat sekitaran jabodebek di akhir pekan ini bisa untuk nonton ini,” jelasnya.

Menurut Ketua Umum Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) Yudi Guntara Noor, seni tangkas domba ini merupakan salah satu program unggulan HPDKI, dimana kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan plasma nutfah atau kebiasaan yang dilakukan secara turun temurun.

“Mudah-mudahan ini bergulir di setiap Kabupaten/Kota di Jawa Barat, karena ini domba yang asli Indonesia,” kata dia.

Sementara Ketua HPDKI Bogor Raya Diaz Yudha Saputra menyebutkan, festival diikuti sebanyak 139 pasang domba-kambing yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat. Dia berharap peternak domba kambing se-Bogor Raya untuk terus membudidayakan agar selaras dengan program pemerintah dalam menunjang ketahanan pangan nasional.

Sedangkan Ketua Panitia Festival Ternak Domba-Kambing dan Ketangkasan Domba Fikri Alamsyah mengatakan, kegiatan tersebut merupakan rangkaian peringatan Hari Pahlawan. Bertajuk Peternak Pahlawan Bangsa, Fikri menilai festival ini adalah bagian dari pelestarian budaya asli Indonesia.

(asep S.sayyev)

Antisipasi Akibat Fatal, Permata Ummat Desak Pemerintah Cabut Izin Konser Coldplay

Euis Fety Fatayaty

Jakarta | Jurnal Bogor
Sayap pergerakan kaum wanita Partai Ummat, Permata Ummat, mendesak pemerintah via kepolisian untuk mencabut izin konser grup band asal Inggris Coldplay yang terang-terangan mendukung LGBT.

“Konser Coldplay ini sangat berbahaya karena semakin kita membiarkan dan membuka peluang promosi tanpa ada larangan dari pemerintah dan masyarakat, maka lama kelamaan opini masyarakat terutama generasi muda akan terbentuk. Seolah penyimpangan orientasi seksual dan perubahan identitas gender menjadi hal yang wajar,” kata Ketua DPP Permata Ummat Euis Fety Fatayaty, Ahad (12/11/2013).

Euis mengatakan rasa kesabaran masyarakat ada batasnya dan ini bisa berakibat fatal karena sebagian besar masyarakat menganggap pembiaran gerakan pro LGBT termasuk kategori penistaan agama yang harus dilawan.

Euis menambahkan masyarakat harus segera menyikapi segala propaganda dan promosi budaya dan simbol LGBT karena anak-anak dan remajalah yang akan menanggung risikonya. Kata Euis, ini bertentangan dengan norma agama yang berdampak pada kerusakan akhlak dan moral generasi muda.

Euis mengatakan propaganda dan promosi masif LGBT yang dilakukan dengan berbagai cara harus dihentikan. Salah satu caranya, kata Euis, yaitu dengan membuat Undang-Undang yang memuliakan agama dan melarang segala bentuk pelanggaran atasnya.

“Kita tidak bisa lagi terus-menerus hanya menyelesaikan ini dengan aksi unjuk rasa. Sebagai kader partai politik mari kita gunakan ruang legislasi yang kita miliki untuk mengajak semua unsur penting terlibat dalam membuat dan menyusun peraturan anti propaganda dan promosi LGBT,” kata Euis.

Di tempat terpisah Pembina Permata Ummat Dr. Nurdiati Akma dari Mekkah mengatakan pemerintah janganlah hanya berpikir tentang uang dan keuntungan ekonomi dari konser Coldplay yang kerugian moralnya jauh lebih besar.

“Saya memohon kepada pemerintah dan para elit politik yang memegang amanah, janganlah mengambil keuntungan dari persoalan ini. Ini adalah persoalan nasional di mana ada anak-anak kita generasi penerus bangsa yang harus kita lindungi,” kata Nurdiati.

Nurdiati mengatakan dia berharap semua pihak bersepakat untuk bekerja dengan amanah dan selektif dalam membuat kebijakan. “Agar kita menolak segala hal yang berbau propaganda dan promosi LGBT,” tutupnya.

(yev/rls)

Do’a Untuk Saudara di Palestina, Ini yang Dilakukan Siswa Yapsa

Siswa Yapsa melakukan shalat ghaib untuk mendoakan warga Palestina yang jadi korban kebiadaban Israel.

Gunung Putri | Jurnal Bogor 
Yayasan Pendidikan Islam Assa’adah (Yapsa), menggelar sholat ghaib untuk mendoakan warga Palestina yang jadi korban kebiadaban penjajah Israel,  Jum’at, (10/11/23).

Ketua Yapsa KH Muhammad Abduh mengatakan, sesuai hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim, sesama muslim itu adalah saudara. Maka dengan dasar hadis tersebut, keluarga besar Yapsa wujudkan kepedulian terhadap Palestina dengan menggelar sholat ghaib dan penggalangan dana.

“Kami mendoakan saudara-saudara muslim di Palestina yang gugur diserang Israel. Senjata utama orang mukmin, berdoa,” ucapnya kepada Jurnal Bogor.

Menurut KH Muhammad Abduh, ketika tidak bisa membantu tenaga dan pikiran, maka bantuan dapat berwujud mendoakan.

“Semoga saudara-saudara kita yang gugur di Palestina, menjadi pejuang yang syuhada,” jelasnya.

Lebih lanjut, Pengurus Yapsa, H Noval  juga menerangkan shalat ghaib yang dilakukan oleh para pelajar dilaksanakan secara serentak.

“Kami turut berduka cita yang mendalam atas korban meninggal dunia yang ada di Palestina, dan hari ini, mulai dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), SMP dan SMK secara serentak di semua tingkatan Yapsa Desa Bojong Nangka,” jelasnya.

Dia juga menyampaikan, selain shalat ghaib, para pelajar juga melaksanakan doa bersama untuk para syuhada di Palestina. Doa itu akan menjadi saksi atas pengorbanan warga Palestina dan menjadi balasan bagi setiap tindakan umat Islam.

(nay nur’ain)