30.4 C
Bogor
Saturday, July 5, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 263

Kades Terjebak Dalam “Sistem” 

Lu Cincai Gue Jaga, Lu Gak Cincai Gue Periksa?      

Oleh: Nay Nur’ain

Seringnya dilakukan pembinaan, baik dari BPK RI, BPK Provinsi, Kejaksaan Negeri, Kejaksaan Tinggi ternyata tak membuat kepala desa paham akan dalam penyalahgunaan anggaran desa. Pasalnya, setiap tahunnya pasti ada saja kepala desa yang terjerat dalam kasus penyalahgunaan anggaran desa hingga masuk kedalam Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).

Bahkan tak jarang, alasan yang menggelikan seperti khilaf, nyawer biduan serta punya isteri muda bahkan untuk beli skincare menjadi alasan kepala desa tersebut harus berurusan dengan hukum dan berakhir dijeruji besi.

Tapi tahukah anda, dengan kekhilafan yang dilakukan oleh kepala desa tersebut terdapat beberapa pihak juga yang seharusnya dipertanyakan perannya. Pasalnya, kepala desa sudah dikawal oleh beberapa pihak, mulai dari pendamping desa tingkat kecamatan, pendamping desa tingkat kabupaten, tim monitoring dan evalusi, inspektorat, kejaksaan, bahkan TNI dan Polri yang diwakili oleh Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas.

Bukan hanya itu, pembinaan dan pemahaman tentang angaran dana desa pun bisa dibilang sering dilakukan baik oleh internal dari pemerintahan itu sendiri maupun menggandeng pihak ketiga yang juga memakan anggaran yang fantastis.

Lalu apa yang membuat kepala desa masih terjerat hukum dan berakhir dijeruji besi?. Dan kemana pihak-pihak yang mengelilingi kepala desa dan mempelototi anggaran desa tersebut jika masih saja ada kepala desa yang terjerat dengan hukum, apakah ada oknum yang bermain mata atau sebagian besar dari mereka tidak bekerja dan bahkan tidak berdaya.

Hal-hal seperti ini yang seharusnya menjadi evalusi penting bagi Aparat Penegak Hukum (APH). Mengingat, pengawas berlapis itu sudah dilakukan, dan pembinaan berbasis juga sudah dikerjakan, jangan sampai anggaran yang tidak sedikit itu justeru menjerat kepala desa kedalam sistem yang membuat mereka tidak berdaya dan harus mengikuti arus.

Hingga ada istilah mau tidak mau, suka tidak suka, mereka yang menyandang jabatan kepala desa harus mengikuti sistem sekalipun itu berbenturan dengan hati dan anggaran yang harus dikeluarkan.

Oleh karena itu, dalam hal ini masyarakat diminta jeli dan harus mau belajar tentang sistem yang ada di desa.

Kenapa?, agar masyarakat bisa paham jika kepala desa itu sudah dikelilingi oleh segelintir aparat dalam pelaksanaan penggunaan anggaran desa. Jadi jika masih ada desa yang terjerat, bukan hanya kepala desanya saja yang diseret karena sebagai pengguna anggaran melainkan harus ada jawaban dari peran mereka yang berkecimpung di dalam lingkar anggaran desa.

Jangan sampai ada istilah lu cincai gue JAGA, lu gak cincai gue PERIKSA ???? ….

Sistem seperti ini harus betul-betul diubah dari akarnya, dan kita harus akui jika setiap instansi pasti akan selalu ada oknum yang mengotori. Dan oknum-oknum inilah yang harus dibasmi dan jangan diberikan toleransi.

**

Dewan Apresiasi Rekonstruksi Jalan Cisaranten Cimanggu

Leuwisadeng l Jurnal Bogor
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor Nurodin mengapresiasi inovasi yang diterapkan dalam proyek rekonstruksi jalan Cisaranten- Cimanggu di Desa Sadengkolot, Kecamatan Leuwisadeng.

Pembangunan betonisasi yang dikerjakan pihak  penyedia  jasa CV Candra Mulya Nugraha sepanjang 912 meter dengan lebar 4 meter dan tinggi 25 cm itu meski diketahui  medannya yang sulit namun pengerjaan jalan tersebut membuktikan progresnya.

Menurut Nurodin, ada solusi dari persoalan yang selama ini menjadi alasan. Dia melihat sebetulnya alasan saja,  misalkan ketika yang namanya satu titik pembangunan itu sudah dibuat perencanaan jauh sebelum pelaksanaan, artinya semua kemungkinan kesulitan medan dan lain sebagainya sudah disusun dalam Detail Engineering Design (DED) dan DED tentu  menggunakan uang yang tidak kecil.

“Kalau hari ini misalkan, masih banyaknya proyek yang mangkrak ngapain juga dibuat perencanaan penyusunan DED oleh ahli. Toh memang keluar duit banyak yang akhirnya tetap tidak menjadi solusi gitu,” beber Nurodin saat dihubungi Jurnal Bogor, Kamis (30/11).

“Yang menjadi pertanyaan adalah ini persoalan  keseriusan dari penyedia jasa,” tandasnya lagi.

Dia mencontohkan pembangunan ruas jalan di Saranten Cimanggu. Disana terdapat adanya tanjakan curam yang tentu sangat membahayakan. Tetapi dengan keseriusan karena memang kalu meshing fluent fabrikasi itu ke lokasi tidak bisa diatur tonasenya.

“Tapi penyedia jasa ini dia coba dibuatnya inovasi dengan meshing fluent di lapangan yang menggunakan alat canggih dan alat berat lainnya. Akhirnya kapasitas tonasenya angkutannya bisa disesuaikan dengan sibetonnya naik ke mobil dam truk, terus dum truknya disesuaikan karena ada tanjakan yang curam. Nah itukan pembangunan jalan tersebut bisa dipercepat seperti itu,” jelasnya.

Nurodin menjelaskan, sebetulnya yang minim itu adalah inovasi kreatifitas dan   bertanggung jawab dari pelaksanaan projek. Namun, lagi lagi itu semua dipengaruhi oleh sumber daya mereka dan modal mereka dan ini harus menjadi contoh untuk kontraktor lainnya.

“Secara objektif melihat pembangunan jalan, membuktikan, rekonstruksi jalan Cisaranten Cimanggu  hasilnya  bagus begitu juga hasil cek labnya juga bagus. Kami tidak melihat siapa pemilik perusahaannya. Tapi kami melihat lebih objektif karena memang oreantasinya dilihat hasil dari kegiatan pembangunan,” bebernya.

Dia mengapresiasi terlihat hasilnya bagus dan bisa dikerjakan dengan waktu cepat dan tidak bertele-tele dengan banyak alasan. “Contoh seperti pembangunan jalan di Cigudeg Kiarasari Cisangku kalau diliat dari progres sepertinya masih jauh dari harapan. Keliatan pembangunan jalan di Cisangku sepertinya mangkrak,” tukasnya.

(arip ekon| andres)

H Taopik: Dengan Tulisan, Pesan yang Disampaikan Akan Tetap Hidup

Menulis Bisa jadi Pesan Dakwah

Leuwiliang l Jurnal Bogor
Kepala Sekolah SMAN 1 Leuwiliang, Kabupaten Bogor H.Taopik, S.Pd, M.Pd.I  sejak masih dibangku S2 telah menyalurkan hobinya sebagai penulis. Bahkan tak heran, karya tulisan yang dihasilkannya telah menghasilkan belasan buku.

Istri dari Gubernur Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil menerima buku dari H.Taopik

“Ketika mau menulis itu, cuman belum mendapatkan jalan bagaimana cara menulis dengan baik, ditambah terkungkung oleh aturan-aturan tulisan yang baku. Orientasi tulisan yang disampaikan, yakni lebih kepada pesan moral atau dakwah,” kata H Taopik kepada Jurnal Bogor, Kamis (30/11)

Dengan mencari pahala sebanyak-banyaknya, maka itu isi  tulisan yang dipilih adalah seputar religi. Karya tulisannya dituangkan sudah  16 buku yang dihasilkan dan sudah menyebar luas di berbagai kalangan pembaca.

Bahkan buku hasil tulisan H Taopik sudah diterima sejumlah tokoh penting seperti istri dari Gubernur Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil, Bupati Bogor Iwan Setiawan, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dedi Supandi, serta dosen Universitas Brawijaya.

H Taopik lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB)  kini dikaruniai 3 anak dan 2 cucu. Sebelum eksis menjadi penulis, dia mengaku terinspirasi oleh salah satu teman penulis yang mengatakan bahwa penulis itu tidak akan mati, karena dengan tulisnya dia akan tetap hidup.

Ketua MKKS SMK Kabupaten Bogor H Budiantoro bersama Kadisdik Provinsi Jabar Dedi Supandi

“Contoh Imam Syafei, Imam Ghozali, Imam Hanafi dan Imam Hambali dengan tulisannya walaupun orangnya sudah meninggal tetapi pesan yang sampai hingga kini masih tetap hidup,” ungkapnya.

Dengan menularkan ilmu yang dimiliki, kini tak sedikit yang mengikuti H Taopik, baik para  guru maupun  anak didiknya mereka mengawali  mencoba untuk menjadi penulis. “Malah ada beberapa  mereka sudah mencetak buku sendiri melalui aplikasi online,”

Menurut H.Taopik, pesan yang sampaikan  bahwa dengan tulisan kita akan tetap hidup, namun ketika kita memberikan pesan melalui lisan orang akan lupa. “Karena memang  dengan tulisan-tulisan itu relatif tidak akan habis,” jelasnya.

(arip ekon)

Hanyut Puluhan Kilometer, Jasad Warga Rancabungur Ditemukan

korban tenggelam di Sungai Cianten

 Leuwiliang | Jurnal Bogor
Korban yang terseret di Sungai Cianten setelah membuat konten di Curug Cigamea Kampung Sukaresmi, Desa Karacak, Leuwiliang, Kabupaten Bogor telah ditemukan dengan kondisi meninggal dunia.

Jasad seorang pria berinisial US (35), warga Desa Rancabungur itu ditemukan di radius penemuan dari LKP 10 kilometer. Korban ditemukan dengan posisi terlentang di pinggir bebatuan sungai di wilayah Desa Galuga, Cibungbulang.

“Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban, ditemukan pada pukul 12.05 wib, korban ditemukan dengan posisi terlentang di pinggir bebatuan sungai, dalam kondisi meninggal  dunia dan korban dibawa ke RSUD Leuwiliang,” kata Komandan Tim Basarnas Jakarta, Faber Sinaga, Kamis (30/11/2023).

Sebelumnya, setelah membuat konten di Curug Cigamea Kampung Sukaresmi, Desa Karacak, seorang wisatawan lokal tenggelam hingga ganti hari belum ditemukan.

Korban terbawa arus Sungai Cianten tersebut bernama US, warga Desa Rancabungur, Kecamatan Rancabungur. Kejadian itu terjadi, Selasa (28/11/2023), pukul 16.00 Wib.

Tim gabung Basarnas hingga Rabu (29/11/2023) siang masih menyusuri sungai hingga ke beberapa titik.

Menurut warga sekitar, Rohidin, awalnya korban bersama dengan tiga temannya menyeberang sungai dan datang ke tempat tersebut tanpa ijin ke warga yang sedang memancing di lokasi. Sesaat sampai di Curug Muara korban sempat mengabadikan moment sekitar.

(andres)

PT Solusi Bangun Indonesia Dukung Penanggulangan Polusi dengan Lakukan Penanaman Pohon di Kabupaten Bogor

Klapanunggal | Jurnal Bogor
Sebagai bentuk kontribusi perusahaan dalam menjaga lingkungan dan menanggulangi polusi udara di Kabupaten Bogor, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) Pabrik Narogong yang merupakan anak usaha dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor, melakukan penanaman pohon di ruang terbuka hijau yang berada di Jalan Tegar Beriman, Cibinong, Kamis (30/11/23).

Acara penanaman ini turut dihadiri oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Tulus Laksono, SH, Direktur Pengendalian Kerusakan Lahan KLHK, Ir. Edy Nugroho Santoso dan Sekda Kabupaten Bogor, Drs.H.Burhanudin, M.Si, serta disaksikan (secara daring) oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang turut melakukan penanaman pohon secara terpisah di ruang terbuka hijau di Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Tingginya mobilisasi dari aktivitas masyarakat dan industri di wilayah Jabodetabek, turut berkontribusi terhadap kemajuan perekonomian di Indonesia. Namun hal ini juga berdampak pada peningkatan polusi udara di wilayah tersebut. Penanaman pohon menjadi salah satu langkah untuk membantu menyerap karbon dan melepaskan oksigen untuk perbaikan kualitas udara.

Corporate Communications Manager SBI, Novi Maryanti menyampaikan bahwa selain mendukung inisiatif para pemangku kepentingan, SBI juga berkomitmen mendorong upaya-upaya keberlanjutan guna mencapai target SDGs 2030.

“Dengan mengintegrasikan penanaman pohon ke dalam strategi pembangunan berkelanjutan, kita membantu menciptakan dunia yang seimbang bagi generasi mendatang. Inisiatif penanaman pohon tidak hanya berkontribusi pada lingkungan, tetapi juga memperkuat fondasi menuju masyarakat yang berkelanjutan,” tutur Novi.

Senada, Sekretaris Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Tulus Laksono, SH, juga mengapresiasi atas dukungan SBI dalam membantu Pemerintah Kabupaten Bogor dalam menjaga keasrian lingkungan.

“Kegiatan ini memiliki peran penting dalam mendukung berbagai aspek pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, ketika masyarakat terlibat dalam penanaman dan pemeliharaan pohon, hal ini tidak hanya meningkatkan kesadaran lingkungan tetapi juga memberdayakan mereka secara ekonomi. Kami sangat berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi aktif dalam pengelolaan lingkungan di areanya,” kata Tulus.

Selama kurun waktu antara tahun 2020-2023, SBI Pabrik Narogong telah melakukan penanaman pohon sebanyak 14.800 pohon bersama mitra binaannya yaitu Koperasi Swadaya PriBUMI dengan program Serbu Pacu (Sedekah Seribu Pohon Untuk Anak Cucu). Program ini juga melibatkan peran serta dari Bank Sampah, tim Desa Tangguh Bencana (DESTANA) serta Kampung Ramah Lingkungan di desa-desa sekitar area operasional sebagai bagian dari gerakan yang mengajak masyarakat bukan hanya memikirkan kondisi lingkungan tapi juga untuk anak cucu di masa depan. Selain itu, SBI juga terus mengoptimalkan beragam inisiatif seperti pemanfaatan bahan baku dan bahan bakar alternatif, penurunan emisi, efisiensi energi, serta penurunan beban pencemaran air sebagai bagian dari komitmen Perusahaan dalam membawa perubahan positif yang berkelanjutan bagi bumi.

Untuk diketahui, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk adalah sebuah perseroan terbuka yang mayoritas sahamnya (83,52%) dimiliki dan dikelola oleh PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB) – bagian dari grup PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG. Perseroan menjalankan usaha yang terintegrasi dari semen, beton siap pakai, agregat dan layanan pengelolaan limbah yang mengoperasikan empat pabrik semen di Narogong (Jawa Barat), Cilacap (Jawa Tengah), Tuban (Jawa Timur), dan Lhoknga (Aceh), dengan total kapasitas 14,8 juta ton semen per tahun, dan mempekerjakan lebih dari 2.000 orang.

(nay nuráin)

Bank Sampah Bersinar Raih Juara 1 dalam Bank Sampah Award PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk 2023

Klapanunggal | Jurnal Bogor
Bank Sampah Bersinar Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor menjadi Juara 1 dalam Penganugerahaan Bank Sampah Award 2023 yang dilaksanakan di Taman Wisata Balekambang, RT 04/02, Kamis (30/11/23).

Ketua Bank Sampah Bersinar, Rubangi mengatakan, bank sampah memiliki peran strategis sebagai sarana edukasi, instrumen perubahan perilaku masyarakat dan modal penerapan ekonomi sirkular di Indonesia dalam rantai nilai pengelolaan sampah.

“Syukur alhamdulillah Bank Sampah Bersinar mendapatkan juara satu dari penganugerahan Bank Sampah Award 2023. Ini merupakan kali pertama kami mengikuti ajang ini dan langsung menjadi juara. Penganugerahan ini merupakan apresiasi atas upaya yang telah kami jalankan dalam menerapkan prinsip-prinsip CSR,” kata Rubangi kepada Jurnal Bogor.

Rubangi juga mengapresiasi kepada PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk yang sudah konsisten dalam menyalurkan CSR-nya. Sehingga lembaga yang ada di desa bisa menjalankan poksinya untuk benar-benar berperan di masyarakat. Seperti halnya rekan-rekan di bank sampah yang sudah rela meluangkan waktunya untuk mengangkut sampah keliling di masyarakat.

“Dengan meraih juara 1 agar seluruh anggota Bank Sampah Bersinar lebih semangat dan bisa lebih mengembangkan prestasi kinerjanya,”harap Rubangi.

Sementara, tim CSR PT Indocement Tbk Yadi R mengatakan, dengan mengadopsi konsep pengelolaan sampah berbasis masyarakat, merupakan program CSR pengelolaan sampah terpadu berbasis investasi pertama di Kabupaten Bogor dan program ini dilakukan di 12 desa binaan.

Melalui program ini, sambung Yadi, CSR PT Indocement Tbk menginisiasi sejumlah kegiatan inovatif dan bekerja sama dengan pemerintah desa serta kelompok masyarakat untuk mengatasi permasalahan lingkungan dan sosial. Kelompk-kelompok bank sampah ini menjalin sinergi, berkolaborasi, dan berkomitmen dalam mendukung terwujudnya ekonomi berkelanjutan.

“CSR PT Indocement Tbk juga memberikan pengetahuan kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah rumah tangga hingga pelatihan pengolahan sampah organik. Selain itu, dilakukan pula kolaborasi dengan bank sampah untuk mengelola sampah non-B3 dari perusahaan menjadi produk bernilai ekonomi yang dilandasi dengan identifikasi permintaan pasar,” pungkas Yadi mengakhiri.

(andi /nay)

50 Unit Pertama Disiapkan Developer Perumahan Harmoni Indah Dengan Harga Murah Saat Grand Launching

Jonggol | Jurnal Bogor
Tingginya minat masyarakat untuk memiliki rumah dengan penghasilan yang minim, membuat minat perumahan subsidi yang merupakan program pemerintah jadi primadona di kalangan masyarakat. Guna memenuhi kebutuhan tersebut, Perumahan Harmoni Indah hadir untuk menjawab kegelisahan masyarakat yang sulit untuk membeli rumah tinggal.

Di lahan seluas 10 hektare,Perumahan Harmoni Indah akan memberikan harga terjangkau untuk masyarakat yang ingin memiliki rumah subsidi yang berada di Jalan Raya Cibarusah, Desa Sukamanah, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor.

“ Disini kami mengajak warga untuk memanfaatkan program rumah subsidi yang sudah disediakan oleh pemerintah dengan menggandeng para pengusaha properti,” ungkap Agustinus Frans sebagai Projek Manager Perumahan Puri Harmoni, Kamis (30/11/23).

Agustinus menyebut, launching yang diadakan pada Rabu (29/11/23) sekaligus menjadi ajang promo bagi warga yang ingin memilki rumah subsidi. Launching awal kemarin disediakan 50 rumah untuk unit pertama dengan DP hanya 8 jutaan.

“ Selain itu kami juga akan membantu persyaratan, dan di Perumahan Harmoni Indah ini juga akan memberikan fasilitas bagi calon penghuninya kedepan. Daerah yang dekat dengan selter keramaian dan dekat juga dengan rumah sakit dan swalayan,”paparnya.

“Jangan nunggu nanti, jika bisa ambil rumah sekarang ngapain nunggu nanti. Dan untuk para milenial, ayo menabung untuk memiliki rumah. Sebagai milenial kita harus mampu jadi perintis jangan pewaris,”tandasnya.

Sementara, Kepala Desa Sukamanah Hadi Sutardi memberikan karpet merah bagi para pengembang yang ingin berusaha di wilayahnya. Hadi memiliki keyakinan, dengan banyaknya pengusaha yang masuk akan meningkatkan ekonomi warganya.

“Saya hanya berpesan bagi para pengembang yang masuk, jangan lupakan warga kami dan berikan pekerjaan untuk warga, hingga penduduk sekitar harus menjadi penikmat bukan hanya menjadi penonton,”pinta Hadi.

Bukan hanya itu, sambung Hadi, untuk para pengembang agar lebih peduli juga terhadap lingkungan sekitar. Dia meminta agar selalu berpartisipasi dalam kegiatan di masyarakat, sehingga masyarakat merasakan dampak positif kehadiran pengembang atau pengusaha di sekitar mereka.

“ Tolong perhatikan warga saya, dan beri kesempatan peluang kerja serta hadirlah dalam kegiatan kemasyarakatan dan desa,” pungkas Hadi mengakhiri.

(andi/nay)

Catatan Webinar ICMI Nyamuk Wolbachia yang “Menghebohkan” di Tanah Air

Dr.Apendi Arsyad ketika berada di teras rumah alm bpk Prof BJ.Habibie, Patrajasa, Jakarta

Jurnalinspirasi.co.id – Bagus sekali isi materi Webinar Nasional pada Jumat 24 November 2023, berlangsung dari pkl 19.30, hingga larut malam sekitar pkl 22 00 wib). Saya selaku orang awam merasa tercerahkan tentang counter berita yang menghebohkan publik di media sosial.

Sungguh menarik presentasi dan informasi yang dipaparkan PPT-nya di layar laptop oleh penelitinya penyebaran nyamuk Wolbachia di Indonesia.

Menurut saya hal ini merupakan salah satu terobosan inovasi yang progresif di dunia kesehatan di tanah air yakni karya putra bangsa sendiri, ibu Prof dr.Adi Utarino M.Sc, M.PH, Phd, dkk  (beliau dipanggil ibu Uut), dari UGM Jogyakarta, dan  barang tentu hasil karya riset ilmiah ini sangatlah membanggakan kita semua, terutama bagi peserta Webinar Nasional ICMI yang berkesempatan langsung mendengar dari penelitinya, seorang ibu Uut yang sangat cerdas, muslimah yang cantik dan bicaranya runtut menurut logika sains.

Saya menjadi heran, mengapa kok beritanya buruk, dan menghebohkan penyebaran nyamuk Wolbachia di masyarakat untuk penanggulangan penyakit demam berdarah (DBD). Padahal program kesehatan masyarakat tersebut merupakan hasil riset pencegahan demam berdarah (DBD) yang dikerjakan secara ilmiah,  menggunakan kaudah-kaidah keilmuan dan kepakaran, terkontrol, dan telah diakui dan bahkan telah direkomendasikan Lembaga Internasional dan nasional terkemuka yaitu WHO dan AIPI, serta bahkan dipantau juga proses risetnya oleh Badan Intelijen Negara (BIN).

Selanjutnya penyebaran nyamuk Wolbachia di lingkungan masyarakat untuk mencegah penularan penyakit DBD sangat layak untuk dilaksanakan. Kemudian oleh Pemerintah RI layak menjadi sebuah kebijakan public dan regulasi dalam pembangunam sektor kesehatan masyarakat di Tanah Air, Indonesia.

Ada berita bohong atau palsu (hoaks) yang menyerang program pelepasan nyamuk Wolbachia, program Kemenkes RI di masyarakat, yang viral di media sosial, itu sesungguhnya jika dibiarkan, jelas-jelas akan menghambat kemajuan Iptek kesehatan di Tanah Air.

Kemungkinan ada serangan informasi dari  mesin “para mafia” obat dan produk kesehatan yang berusaha membohongi publik, agar program tersebut gagal. Nampaknya mereka tidak siap bersaing dalam dunia bisnis barang-barang produk kesehatan di tengah masyarakat, seandainya penyebaran nyamuk. Wolbachia berhasil menekan angka korban DBD di masyarakat dan aman bagi manusia.  Mudahan dugaan pendapat atau hipotesa saya ini keliru, insya Allah.

Terima kasih ibu Uut atas jerih payah ibu beserta kawan-kawan peneliti UGM, dibantu banyak pihak (main stakeholders) dalam melakukan riset selama 12 tahun dengan tekun, sabar dan kerja keras penuh idealisme untuk memajukan bangsa dan negara (nation state). Dengan keberhasilan riset kesehatan ini, agar negara kita ini tidak terus-terusan menjadi pengekor (follower) selamanya, menunggu kerja riset bangsa lain, tetapi berubahlah kita menjadi inovator dan pelopor kesehatan di Indonesia bahkan pada tingkat dunia. Itu salah satu jawaban dari ibu Uut, menanggapi pertanyaan para peserta Webinar Nasional ICMI tersebut.

Oleh karena itu, marilah kita sama-sama menghargai karya para ilmuwan kita, seperti hasil positif penyebaran nyamuk Wolbachia asli ini (bukan hasil rekayasa genetik/GMO sebagaimana yang dituduhkan), berikutnya dijadikan sebagai salah satu instrumen kebijakan dan regulasi pelaksanaan program kesehatan penanggulan penyakit demam berdarah di Indonesia, bahkan dunia.

Sebab hasil riset menunjukkan keberhasilan kisaran angka  77 – 86 persen, berdasarkan riset dilakukan di beberapa titik lokasi di daerah Bantul dan Sleman Jogyakarta, yang hasilnya cukup fantastis, alhamdulillah.

Dengan mendengar penjelasan apa, mengapa dan bagaimana proses riset nyamuk Wolbachia di Yogyakarta dilakukan selama 12 tahun, sejak tahun 2011-2023 sekarang, saya semakin paham bahwa munculnya berita-berita buruk (bad news) yang beredar dan viral di media sosial tentang tuduhan terhadap program penanggulangan wabah DBD di Indonesia, berbahaya bagi masyarakat, ternyata tidak benar, itu adalah berita palsu (hoaks). Jika hoaks tersebut dibiarkan, tidak dicegahkan melalui literasi dan edukasi kepada masyarakat, maka barangtentu, hal ini sangat menghambat pembangunan kesehatan di Tanah Air kita Indonesia.

Upaya sosialisasi (literasi dan edukasi) harus dilakukan di berbagai forum media, agar hasil riset penyebaran nyamuk Wolbachia di Indonesia yang telah diteliti, yang dikerjakan secara bertahap, transfaran, dan mengikuti standar prosedur kaidah ilmiah (code of conduct by scientific) secara ketat dan taat azas dan uji klinis dan uji lapangan, ada dukungan Pemerintah seperti Dinkes di Kab Sleman dan Bantul Jogyakarta, sehingga alhamdulillah telah sukses menguak misteri nyamuk Aedes aegypti, yang kita kenal pembawa virus penyakit DBD yang menular kepada manusia selama ini.

Kini bisa diatasi dengan penyebaran nyamuk Wolbachia di lingkungan perkampungan komunitas masyarakat. Hasil risetnya menunjukan aman bagi manusia, hewan dan bahkan lingkungan alam (ekosistem alami), telah dikontrol WHO dan AIPI dengan tim peniliti ahli independen.

Akhir kata, saya dan kami sebagai peserta webinar nasional ICMI “Penyebaran Nyamuk Wolbachia di Indonesia” diselenggarakan pada Jumat 24 November 2024, mengucapkan terima kasih yang tulus ke berbagai pihak, dan selamat buat Pokjakes MPP ICMI atas keberhasilannya dalam menyuguhkan materi seminar yang menarik, mencerahkan publik, dan sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama ditujukan kepada ibu Prof.Riri Fitri Sari, bpk Prof. Fachmi Idris, M.Kes, mantan Direktur Utama BPJS,  moderator yang piawai bpk.dr.Taifan Ihsan dkk. Juga terima kasih yang tulus buat para nara sumber yang hebat dan ahli dibidangnya yaitu ibu Prof.dr.Adi Utarini M.Sc, M.PH, Ph.D dan  Ketum PB IDI bpk Dr dr.M Adib Khumaidi.SpOT tentang public policy based on scientific pada bidang kesehatan masyarakat, sesuatu keharusan.

Mereka telah mencerahkan para peserta webinar nasional  yang diikuti partisipan yang sangat banyak lk 300 orang, tersebar di seluruh Indonesia, begitu antusiasnya masyarakat soal isu kesehatan yang satu ini. Bahkan ada peserta yang berasal dari Orwil ICMI luar negeri. Menurut moderator webinar, bpk dr Taufan, sebenarnya masih banyak lagi yang ingin bergabung, ikut webinar ini, akan tetapi kapasitasnya dibatasi kuota yang tersedia.

Sekali lagi selamat buat MPP ICMI, bidang VI (kesehatan) yang dikoordinasi oleh Waketum MPP ICMI ibu Prof.Riri Fitri Sari, yang saya amati salah satu bidang yang sangat aktif dan gigih menjalankan program-programnya yang  mencerahkan dan menyadarkan publik serta bermanfaat bagi rakyat dan bangsa Indonesia. Akhir kata, saya pun sangat mengapresiasi kegiatan ini, semoga Allah SWT merahmati, memberkahinya dan menjadi ladang amal sholeh, insya Allah.

Demikian cacatan singkat Webinar nasional ICMI yang sukses dan sesungguhnya menarik bagi kita semua dan bermanfaat. Syukron barakallah. Save rakyat dan bangsa Indonesia dari penyakit menular demam berdarah. Jayalah ICMI kita.
Wassalam

=====✅✅✅

Penulis: Dr.Ir.H Apendi Arsyad, M.Si
(Pendiri dan Wasek Wankar MPP ICMI merangkap Ketua Wanhat ICMI Orwilsus Bogor, Pendiri dan Dosen Assosiate Prof Universitas Djuanda Bogor, Konsultan K/L negara, Pegiat dan Pengamat Sosial)

Usai Seleksi Pelatda Tahap Dua, NPCI Lanjutkan Program Latihan Atlet

Cibinong | Jurnal Bogor
Usai mengirimkan para atletnya ikut seleksi Pelatda tahap dua di Bandung belum lama ini, jajaran pengurus dan pelatih cabor yang ada di NPCI Kabupaten Bogor kembali melanjutkan program pembinaan dan latihan kepada para atletnya.

Ketua NPCI Kabupaten Bogor, M Misbach mengatakan, saat ini para atlet binaan NPCI akan kembali melakukan latihan di Pakansari.

” Sambil menunggu pengumuman hasil seleksi pelatda tahap kedua, kami tetap minta semua atlet yang ikut seleksi tetap melakukan latihan seperti biasa,” ujar Misbach, Kamis, 30 November 2023

Hal itu, kata Misbach, karena semua atlet harus tetap menjaga performa sambil menunggu pengumuman seleksi tahap kedua.

Para atlet NPCI Kabupaten Bogor yang ikut seleksi tahap kedua belum lama ini di Bandung punya potensi besar untuk masuk dalam skuad atau Kontingen Jabar menuju Peparnas 2024 di Sumut .

” Saya yakin untuk Peparnas 2024 mendatang di Sumut, akan banyak atlet binaan NPCI Kabupaten Bogor yang masuk Kontingen dan bisa memberikan prestasi emas bagi Jawa Barat,” pungkas Misbach.

(asep syahmid)

Capres Ganjar Pranowo Sambangi PWI Pusat: “Pers Harus Luruskan Informasi Yang Bengkok”

Jakarta | Jurnal Bogor
Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menghadiri undangan PWI Pusat dalam rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2024 dalam acara Dialog Capres-Cawapres dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat.

Kedatangannya disambut langsung oleh Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun dan Sekretaris Jenderal PWI Pusat, Sayid Iskandar di Gedung Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2023). Ganjar Pranowo dan rombongan datang pukul jam 10.45 WIB.

Hadir juga jajaran petinggi PWI Pusat dan para pemimpin redaksi dari berbagai media massa.

Hendry Ch Bnagun mengatakan, PWI Pusat mengundang seluruh Capres dan Cawapres dalam rangkaian HPN 2024. Saat ini, capres Ganjar Pranowo yang pertama cepat tanggap merespon undangan PWI Pusat.

“Capres nomor tiga cepat tanggap, sehingga mendapatkan kesempatan yang pertama,” kata Hendry Ch Bangun di ruang utama PWI Pusat.

Di hari ketiga kampanyenya ini, Ganjar mengatakan, sangat senang mendapat kesempatan untuk bisa hadir bertemu dan berdialog langsung dengan PWI yang diisi oleh banyak wartawan senior dan junior. Mantan Gubernur Jawa Tengah ini menyampaikan, peran pers sangat penting dalam menyampaikan informasi ke publik secara tepat dan benar.

“Saat ini saya membagi media menjadi dua kelompok. Media sosial dan media mainstream. Media sosial menginformasikan tanpa etika jurnalistik dan terpotong-potong sehingga informasi yang sampai menjadi bengkok. Media mainstream inilah yang harus meluruskan informasi yang bengkok itu kepada masyarakat dengan baik dan benar,” kata Ganjar Pranowo.

“Karena itu saya senang diundang kesini (PWI). Agar kedepannya informasi dapat disampaikan dengan utuh dan benar. Contoh saja, saya habis dari Papua, ternyata di sana ada gap informasi yang tidak tersampaikan. Anak muda di sana belum tahu siapa capres dan capares yang akan ikut pemilu 2024 dan bahkan belum tahu ada berapa kandidat. Saya sendiri mereka belum kenal. Inilah tugas media untuk bisa menyampaikan informasi secara menyeluruh sampai ke pelosok,” sambung capres pasangan dari cawapres Mahfud MD ini.

Ganjar Pranowo juga sepakat dengan pernyataan bahwa Pers saat ini sedang tidak baik-baik saja. Terutama dari sektor bisnis yang mengalami banyak perubahan dari media konvensional menuju media digital.

“Iya, memang saat ini Pers sedang tidak baik-baik saja. Satu dari sektor bisnisnya yang mengalami perubahan dari konvensional ke era digital. Inilah yang memang harus terus diperhatikan dan pemerintah perlu membantu pers agar bisa baik,” ungkapnya.

Ganjar Pranowo berharap PWI kedepan dapat terus melakukan pembenahan lebih baik lagi sesuai dengan bidangnya. Terutama meminimalisir perangkat desa atau orang yang berada dalam organisasi masyarakat (Ormas) menjadi wartawan.

“Saya mengalami ada perangkat desa atau ormas jadi wartawan. Lha ini motifnya apa? Saya mengadu ke siapa? Inilah nantinya yang kiranya akan bisa diperbaiki oleh PWI,” tandas Ganjar Pranowo.

** yev/rls