27.8 C
Bogor
Monday, September 8, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 25

PETI Menggila, Fakta Negara Tak Hadir Melindungi Rakyatnya

Dr.H.Apendi Arsyad ketika bersantai di teluk Dompak Kota Tg Pinang Kep.Riau, thn 2023.

Bismillahir Rahmanir Rahiem
Sadis “badnews” yang viral di WAG IKKS Prov.Riau, Kamis 8/5-2025, berjudul “PETI Menggila di sungai Kuantan Desa Pulau Aro…”

Ini merupakan salah satu fakta yang valid bahwa Kab.Kuansing, aparatur negara yang digaji dari pajak Rakyat, alfa dan sangat tak berdaya (very powerless) dihadapan para penjahat lingkungan guna melindungi kehidupan Rakyat/penduduk tempatan (local community).

Munculnya “badnews” ini kita yang waras sungguh sangat menyedihkan, memilukan hati, dan kita prihatin, dimana Negara tidak hadir dalam melindungi masyarakat Kuansing dari bencana alam dan pencemaran logam berat B3 (bahan berbahaya dan beracun spt Merkuri dll).

Jika tak salah sudah belasan artikel AA yang dipublish di medsos mengkritisi permasalahan PETI dan beberapa saran konstruktif untuk pencegahan PETI yang begitu marak di daerah Kuansing, sptnya tidak dihiraukan para petinggi negeri, elite politik (the ruling party).

Ibarat pribahasa Melayu…”anjing menggonggong kabilah tetap berlalu”. Entah kata-kata atau ungkapan bahasa apalagi yang bisa disuarakan untuk membangkitkan kepedulian dan kesadaran kolektif akan bahaya rusaknya ekosistem alam spt DAS, hutan, lahan dan danau yang terus dirusak fungsi ekosistemnya dan dicemari oleh para penjahat/kriminal lingkungan hidup pelaku PETI, terutama pemodalnya, mereka telah sukses membangun sistem mapia tambang illegal, sehingga upaya penegakan hukum (law enforcement) menjadi lumpuh dan tak berdaya (powerless) dibuatnya.

Lengkaplah sudah penderitaan dan kesengsaraan Rakyat Kuansing, terutama generasi mendatang tak akan lagi mewarisi SDA dan jasling sebagai sumber kehidupan dan sumber kemakmuran Rakyat sesuai spirit konstitusi Pasal 33 UUD 1945. Pasal 33 UUD 1945 telah menjadi dokumen mati, tak bernyawa di Kab.Kuansing Riau, negeri tempat kelahiranku dan aku dibesarkan, sebagai akibat para perilaku.elite politik (the ruling party) tidak visioner, berpikir jangka pendek, serakah dan korup, serta nopotistik.

Ya good by, selamat tinggal . “kebesaran peradaban Negeri Melayu Islam yang bersendikan syarak, dan syarak bersendikan Kitabullah: QnS”. Ajaran Islam hanya ada seremonial dan slogan kosong, tidak muncul dalam berperilaku keseharian dan alfa tidak mempengaruhi kebijakan publik dan regulasi (regulation.dan public policy) yang dirancang dan diputuskan pimpinan eksekutif dan legislatif (Bupati dan Ketua DPRD Kuansing beserta jajarannya).

Nampak penampakan elite politik negeri ini, lebih.berorientasi pemenuhan syahwat material jangka pendek, “wani piro”, ketimbang memikirkan, menjamin kehidupan anak-cucu kini dan masa depan dalam perspektif pembangunan berkelanjutan (sustainable development), terdapat ada 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDGs) yang seharusnya dipahami, dikhayati dan dipraktekan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam wadah NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Demikian yang bisa saya narasikan untuk kesekian kalinya, ketika saya membaca permasalahan tambang emas liar, PETI yang marak dan menggila, beritanya di WAG Para Tokoh Kuansing.

Semoga kita sadar dan berdoa agar Allah SWT selalu memberikan jalan keluar (solusi) menghadapi perilaku para penjahat PETI yang merusak dan.mencemari ekosistem alam dan lingkungan hidup Rantau Kuansing, Provinsi Riau. Dan para pemimpin.dan pemuka Negeri hendaknya harus dan wajib sadar dan peduli bahwa menjaga kelestarian SDA dan Jasling adalah tugas utama dan hak/kewajiban bagi kita bersama.

Jika para elite politik lengah dan abai, ciciang wae, maka Anda adalah termasuk kedalam kategori manusia.munafik, penghianat bagi anak-cucu, yang juga berhak menikmati ekosistem alam yang indah, subur, bersih dan lestari yang memasok pangan dan energi secara berkelanjutan (food and energy sustainable). InsyaAllah kemunculan tulisan saya AA ini, hendaknya ada manfaatnya untuk membangun kesadaran bersama.

Basatu Nagori Maju, Tigo Tali Sapilin, Salam Kayuah..###

Gallery and Ecofunworkshop, Kp Wangun Atas Rt 06 Rw 01 Kel.Sindangsari, Botim City, West Java, Kamis, 8 Mei 2025

Wassalam
====✅✅✅
Dr.Ir.H.Apendi Arsyad.MSi (Dosen, Konsultan, Pegiat dan Pengamat serta Kritikus Sosial melalui Tulisannya di Media Sosial)

Dukung Mobilitas Masyarakat, Pemdes Bantarkaret Kebut Hotmix Jaling dan Jalan Desa

Nanggung – Pemerintah Desa Bantarkaret, Nanggung, Kabupaten Bogor melakukan perawatan jalan desa dari Kampung Leuwicatang – Gunung Dahu.

Perawatan jalan desa sepanjang 300 meter dengan cara diaspal hotmix yang dibiayai oleh Dana Desa tahun anggaran 2025.

Ketua Pelaksana Pembangunan Desa Bantarkaret Makmur atau akrab disapa Chemong menerangkan, tak hanya jalan desa, begitu juga perawatan insfratruktur jalan yang tersebar di beberapa wilayah kampung.

Pengerjaan perbaikan jalan di beberapa titik, salah satunya dalam mengawali pelaksanaan, yakni hotmix jalan lingkungan di Kampung Gunung Dahu RW 08 sepanjang 900 meter.

“Secara berkala, pembangunan hotmix jalan di Bantarkaret di setiap tahunnya hampir menyentuh ke semua wilayah di pelosok kampung,” terang Chemong kepada Jurnal Bogor, Kamis (8/5/2025).

Menurutnya, tatakelola program desa termasuknsalah satu pembangunan infrastruktur bertujuan untuk meningkatkan mobilitas masyarakat dan menjadikan daya dukung masyarakat dari berbagai aktivitas.

“Kami mohon doa dan dukungan masyarakat agar semua program di Bantarkaret baik fisik maupun non fisik dapat berjalan lancar tanpa kendala.” tukasnya

(Arip Ekon)

Amankan Produksi Pangan Nasional, UPT Pelatihan Kementan Buat Strategi Percepatan di Provinsi Bengkulu

Bengkulu – Langkah cepat terus diambil Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengamankan produksi pangan nasional. Melalui Rapat Koordinasi Percepatan Optimalisasi Lahan (OPLAH) yang digelar di Aula Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, Rabu, (7/5/2025).

Kementan menyatukan langkah lintas sektor dalam upaya mendongkrak Luas Tambah Tanam (LTT) dan memaksimalkan pemanfaatan lahan-lahan tidur di seluruh kabupaten di Provinsi Bengkulu.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa program OPLAH menjadi tulang punggung penguatan ketahanan pangan nasional di tengah ancaman kekeringan dan dinamika cuaca ekstrem.

“Pangan tidak boleh terhenti. Kami mendorong semua daerah untuk mengakselerasi tanam, memanfaatkan lahan suboptimal, dan mengatasi hambatan di lapangan. Ketahanan pangan adalah bagian dari ketahanan negara,” tegasnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Idha Widi Arsanti menyebut peran koordinasi dan kepemimpinan daerah menjadi kunci percepatan realisasi di lapangan.

“Kami hadir tidak hanya dengan program, tapi juga dengan pendampingan teknis dan penugasan PJ. Keberhasilan OPLAH di Bengkulu sangat bergantung pada keaktifan daerah dalam merespons hambatan, menggerakkan SDM dan menjaga semangat tanam petani,” ujar Santi.

Sebagai penanggung jawab OPLAH di Provinsi Bengkulu, Kepala Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian, Sukim Supandi, menyampaikan bahwa tim BBPMKP siap terus mengawal langsung pelaksanaan program.

“Kami mengawal dari perencanaan, pemetaan hambatan, hingga pendampingan teknis di lapangan. Tim BBPMKP hadir untuk memastikan setiap hektar lahan yang ditargetkan benar-benar produktif,” ungkapnya.

Rakor dihadiri oleh tim dari BPMP Bengkulu, Universitas Bengkulu, Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, serta para pendamping lapangan dari kabupaten/kota. Evaluasi menunjukkan bahwa per April 2025, realisasi LTT Bengkulu baru mencapai 64,29% dari target tahunan 108.677 hektar. Sementara, realisasi OPLAH dari target 12.163 hektar masih memerlukan percepatan, terutama di wilayah Seluma, Mukomuko, dan Bengkulu Selatan.

Keterlambatan distribusi benih, irigasi yang belum optimal, serta minimnya alsintan dan pendamping lapangan menjadi sejumlah kendala yang diangkat dalam forum. Beberapa wilayah bahkan menghadapi pengeringan saluran irigasi saat masa tanam, akibat kurangnya sinkronisasi antara agenda pertanian dan pemeliharaan infrastruktur air.

Melalui forum tersebut, disepakati sejumlah langkah konkret, mulai dari pembentukan Brigade Pangan di seluruh kabupaten, pemanfaatan benih lokal, hingga usulan penambahan alat mesin pertanian ke pemerintah pusat. Strategi percepatan juga akan diperkuat dengan pelaporan mingguan dari setiap kabupaten serta kunjungan lapangan berkala oleh tim pusat dan provinsi.

Kepala Dinas TPHP Provinsi Bengkulu menutup kegiatan dengan penekanan bahwa keberhasilan OPLAH sangat tergantung pada kecepatan eksekusi dan ketegasan koordinasi di lapangan.

“Tidak ada ruang untuk menunda. Kita harus bergerak cepat, karena cuaca tidak menunggu, dan pangan harus tersedia,” ujarnya.

Dengan sinergi yang kuat serta semangat gotong royong, Kementan optimistis target tanam dan optimalisasi lahan di Bengkulu dapat tercapai, menjadi fondasi kuat bagi swasembada pangan nasional.

(bbpmkp)

Laksanakan Instruksi Presiden, Pemdes Kalongliud Bentuk Koperasi Merah Putih

Nanggung – Pemerintah Desa Kalongliud, Nanggung, Kabupaten Bogor menggelar Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) guna pembentukan Koperasi Merah Putih, Rabu (7/5/2025).

Pembentukan Koperasi Merah Putih merupakan Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2025 tentang percepatan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih

Musdesus tersebut dihadiri unsur BPD, para RT, RW, Kader PKK, LPM, Katar, Poktan,  Muspika serta perwakilan Dinas Koperasi Kabupaten Bogor.

Kepala Desa Kalongliud Jani Nurjaman menjelaskan, Musdesus dengan dibentuknya Koperasi Merah Putih Desa Kalongliud untuk membangun dan mengembangkan perekonomian dari potensi desa.

“Dibentuknya Koperasi Merah Putih itu dalam semangat bergotong royong untuk membangun perekonomian desa ,” ujar Jani

Untuk itu lanjut Jani, pihaknya bersama seluruh stake holder Desa Kalongliud sepakat membentuk Koperasi Desa Merah Putih

Secara teknis, Musdesus tersebut  merujuk aturan Menkop Nomor1 tahun 2025 tentang tata cara pembentukan, serta Juknis tentang Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

Melalui Musdesus pembentukan Koperasi Merah Putih kini telah melahirkan beberapa kesepakatan termasuk  dalam berita acara musyawarah pembentukan koperasi dengan nama Koperasi Desa Merah Putih Kalongliud.

Dengan jumlah pengurus 5 orang berikut  3 orang pengawas serta menyepakati nilai simpanan pokok dan simpanan wajib anggota.

“Diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Begitu juga terkelolanya potensi desa yang bisa  menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat,” herapnya.

Dengan begitu,  hadirnya koperasi tersebut diharapkan masyarakat tidak  lagi bergantung kepada bank keliling atau rentenir.

“Semoga Koperasi Desa Merah Putih Kalongliud yang baru saja dibentuk senantiasa akan membawa dampak kemaslahatan untuk warga masyarakat Desa Kalongliud,” tukasnya.

(Arip Ekon)

Capai Swasembada Pangan, UPT Pelatihan Kementan Berkolaborasi dengan Stakeholder Pertanian Lainnya melalui Perlindungan Varietas Tanaman

Bogor – Perlindungan varietas tanaman tidak hanya memberikan penghargaan kepada pemulia tanaman atas karyanya, tetapi juga memastikan bahwa hak atas kekayaan intelektual terkait varietas tanaman dihormati sesuai dengan ketentuan hukum. Sehingga perlindungan Varietas Tanaman (PVT) menjadi perhatian utama dalam proses penyilangan varietas baru.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan  Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam meningkatkan nilai tambah dan juga menggerakkan ekonomi masyarakat.  Untuk itu Mentan  mendorong perlindungan berbagai komoditas pertanian Indonesia melalui pendaftaran varietas  lokal di tiap daerah.

Guna meningkatkan jumlah pemohon hak PVT dan kompetensi konsultan PVT dalam kontribusi capaian swasembada pangan, Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) bekerjasama dengan Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) melaksanakan Pelatihan Konsultan Perlindungan Varietas Tanaman Tahun 2025. Pelatihan diikuti 40 orang berasal dari peserta perorangan maupun instansi yang berbadan hukum.

Kegiatan Pelatihan dilaksanakan dengan metode blended learning pada tanggal 6 – 9 Mei 2025  secara daring dilanjutkan secara luring tanggal 14 – 16 Mei 2025 di BBPMKP. 

Pembelajaran mencakup teori di kelas dan kunjungan lapangan, serta melibatkan narasumber dan fasilitator pelatihan dari PPVTPP,  Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum, Biro Korwas PPNS Bareskim Polri, Komisi PVT, serta Widyaiswara BBPMKP.

Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir konsultan-konsultan andal yang mampu menjadi mitra strategis pemerintah dan pelaku usaha dalam memperkuat sistem perlindungan varietas tanaman di Indonesia.

Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala BBPMKP Sukim Supandi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyampaikan dalam mencapai swasembada pangan kolaborasi berbagai stakeholders tentunya menjadi faktor yang fundamental. PPVTPP memiliki kontribusi penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan varietas tanaman unggul dan memberikan perlindungan terhadap hak PVT.

Untuk mendukung program swasembada pangan, PVT merupakan bagian penting dari sistem inovasi pertanian nasional. Perannya, antara lain menjadi jembatan antara hasil penelitian dan pengembangan varietas dengan perlindungan hukum dan manfaat ekonomi yang berkeadilan. Tentu saja, kontribusi pelayanan dan akselerasi perakitan varietas unggul baru yang sudah dilakukan tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga terstandar internasional.

Sementara itu Kepala Pusat PVTPP Leli Nuryati menyatakan terselenggaranya pelatihan ini, diharapkan nanti semakin banyak  konsultan PVT yang bisa membantu para pemohon hak PVT dari luar negeri maupun dalam negeri. Sehingga dapat meningkatkan jumlah pemohon hak PVT di Indonesia.

”Hingga saat ini kami mendapatkan permohonan untuk mendapatkan pendaftaran hak PVT ini tidak hanya dari dalam negeri tapi juga luar negeri. Oleh karena itu pelatihan PVT ini merupakan salah satu sarana untuk semakin banyak lagi konsultan PVT yang nanti bisa membantu para pemohon hak PVT,” ujarnya, saat pembukaan pelatihan, Selasa (6/5/2025).

Di Kementerian Pertanian lanjut Leli, Pusat PVTPP mewakili Menteri Pertanian menandatangani sertifikat hak PVT dan ini selaras dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman.

”Apalagi kita sekarang sedang mendukung untuk swasembada pangan, diperlukan benih-benih unggul, varietas-varietas unggul yang dikembangkan oleh pemulia tanaman,” tuturnya.

Perlindungan varietas tanaman adalah bentuk penghargaan terhadap kerja keras para pemulia dalam menciptakan varietas unggul. Konsultan PVT menjadi jembatan penting antara pemulia, pemerintah, dan masyarakat untuk memastikan bahwa hak-hak atas kekayaan intelektual di sektor pertanian terlindungi secara adil dan berkelanjutan.

Selain itu PVT juga menjamin kualitas dan benih-benih yang berasal dari varietas-varietas unggul baru.

Pelatihan ini akan membekali peserta dengan pengetahuan mendalam mengenai dasar hukum PVT, prosedur pendaftaran varietas, Panduan Pelaksanaan Uji (PPU) BUSS hingga aspek teknis penyusunan dokumen pendukung dan pendampingan permohonan.

Peserta juga akan mendapatkan studi kasus serta praktik langsung terkait proses pengajuan PVT.

(Regi/BBPMKP)

Petani di Dua Kecamatan Merugi Akibat Irigasi Rusak, Kadis Distanhorbun: Tahun Ini Dibangun

Entis Sutisna

Jasinga – Rusaknya sistem irigasi berakibat lahan pertanian di wilayah Bogor Barat di Kecamatan Jasinga dan Cigudeg  dilanda kekeringan.

Kerusakan saluran air ini membuat lahan pertanian di lima desa, yang tersebar di dua kecamatan tersebut selama beberapa musim sejumlah petani  gagal bercocok tanam.

Salah satu wilayah terdampak paling parah adalah Desa Sipak, Kecamatan Jasinga. Di sana, ladang dan sawah yang biasanya hijau kini berubah menjadi lahan kering dan retak-retak.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor, Entis Sutisna, menyatakan bahwa pihaknya dalam hal ini hanya menangani saluran tersier atau saluran kecil yang berada di ujung sistem irigasi.

“Untuk irigasi itu mungkin PUPR ranahnya, kita hanya menggarap saluran tersiernya aja yang kecil kecil itu,” ujar Entis saat meninjau lahan sawah yang akan dijadikan lokasi panen raya di Desa Sibanteng, Leuwisadeng, Senin (5/5/2025).

Jadi kata dia, perbaikan saluran irigasi sudah diajukan dan direncanakan untuk mulai dibangun tahun ini.

Menurutnya, bantuan untuk itu datang baik dari pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten agar masalah kekeringan tak terus berulang.

“Kalau irigasinya sudah diajukan, insya Allah tahun ini ada pembangunan juga baik bantuan dari pusat, provinsi maupun kabupaten, itu sudah direncanakan,” katanya.

Sebelumnya pada Rabu (9/4/2025) lalu, Wakil Bupati Bogor, Jaro Ade turun langsung ke lokasi, yang mana ada laporan dari masyarakat dan para petani, kerusakan irigasi ditambah pendangkalan saluran air menyebabkan suplai air ke sawah benar-benar terputus.

“Saya menerima laporan-laporan terkait irigasi yang rusak, pendangkalan, hingga masyarakat yang sudah cukup lama tidak bisa bertani,” tukasnya.

(Arip Ekon)

Baru Menjabat Kapolsek Dramaga, Iptu Desi Triana Amankan Pengoplos Gas Ilegal

Dramaga – Kepolisian Sektor (Polsek) Dramaga, Polres Bogor, berhasil mengungkap praktik pengoplosan gas ilegal di Kampung Cimoboran, Desa Sukawening, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Selasa (6/5/2025).

Penggerebekan yang berlangsung sekitar pukul 16.30 WIB itu dipimpin langsung oleh Kapolsek Dramaga, IPTU Desi Triana, bersama sejumlah anggotanya.

Dari lokasi, polisi mengamankan berbagai barang bukti yang digunakan dalam aktivitas ilegal tersebut.

Adapun barang bukti yang diamankan antara lain 40 tabung gas LPG ukuran 12 kg, 88 tabung gas melon 3 kg, 6 tabung gas 5 kg, 7 alat suntik gas, timbangan, serta 926 tutup segel gas ukuran 12 kg.

Selain barang bukti, satu orang terduga pelaku juga berhasil diamankan di lokasi dan langsung dibawa ke Mapolsek Dramaga untuk penyelidikan lebih lanjut.

“Dalam hal ini, Polsek Dramaga menerapkan Pasal 53 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi dengan ancaman pidana penjara paling lama enam tahun dan denda sebesar Rp60 miliar,” ujar IPTU Desi Triana.

Kapolsek menegaskan, pihaknya akan terus melakukan penertiban terhadap segala bentuk gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah hukum Polsek Dramaga.

“Kegiatan ini bertujuan agar masyarakat merasakan kehadiran Polri dalam memberikan rasa aman,” tutupnya.

(Arip Ekon)

Pembunuh Driver Ojek Online di Leuwiliang Ditangkap, Pelaku Terancam Hukuman Mati

Leuwiliang – Seorang driver ojek online yang menjadi korban pembunuhan terjadi di Kampung Sukabakti, Desa Cibeber 1, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, akhirnya terungkap.

Tak membutuhkan waktu lama, gerak cepat polisi menangkap pelaku berinisial RK (25), warga asal Tanggamus, Lampung, kurang dari 24 jam setelah kejadian tragis itu berlangsung pada Minggu (4/5/2025) dini hari.

“Pelaku atas nama inisial RK (25) sesuai dari KTP-nya adalah warga Tanggamus, Lampung,” ungkap Wakapolres Bogor, Kompol Rizka Fadhila dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu (7/5/2025).

Dia menjelaskan bahwa korban yang berprofesi sebagai ojek online menerima pesanan dari pelaku pada Sabtu malam.

RK memesan layanan ojek dari RS Karyabakti dan meminta diturunkan di Jalan Raya Cibeber. Namun, sesaat sebelum tiba di lokasi tujuan, pelaku mengarahkan korban ke jalanan sepi.

“Kronologisnya korban yang pekerjaannya sebagai ojek online menerima order untuk mengantar pelaku RK (25) pada Sabtu malam, RK memesan melalui aplikasi untuk naik di RS Karyabakti untuk di turun di jalan raya Cibeber,” katanya.

Di tempat kejadian perkara (TKP), pelaku yang sudah mempersiapkan senjata tajam (sajam) langsung menodongkan pisau ke arah korban.

RK sempat menyampaikan niatnya untuk merampas sepeda motor korban. Namun, korban melakukan perlawanan, yang berujung pada aksi brutal sang pelaku.

“Pelaku menusukkan sajam ke arah korban. Luka tusuk ditemukan di pipi kanan, tiga di dada, dan satu di punggung. Saat ditemukan, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” jelasnya.

Dia membeberkan, bahwa setelah membunuh korban, RK melarikan diri dan menjual motor serta handphone milik korban ke seseorang berinisial C di wilayah Tangerang seharga Rp4,2 juta. Saat ini, polisi masih memburu sosok berinisial C tersebut.

“Hasil merampas motor milik korban dan hp. Motor dijual oleh pelaku di daerah Tangerang, dijual seharga 4,2 juta kepada seseorang inisial C, yang saat ini yang bersangkutan masih kita lakukan pencarian,” bebernya.

Pelaku akhirnya berhasil diamankan oleh aparat Polsek Leuwiliang yang didukung Satreskrim Polres Bogor di kontrakannya yang berada di daerah Cibungbulang.

Atas perbuatannya, RK dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana atau Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, dengan ancaman hukuman mati, penjara seumur hidup, atau pidana penjara maksimal 20 tahun.

“Terkait perbuatan pelaku kami menyangkakan pasal 340 atau pasal 338 dengan hukuman pidana mati atau penjara seumur hidup atau paling lama 20 tahun,” tukasnya.

(Arip Ekon)

Mentan Amran Dampingi Wapres Gibran ke NTT, Tegaskan Komitmen Terus Dorong Kemajuan Pertanian

SIKKA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming dalam kunjungan kerja di Desa Kolisia, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Kunjungan ini bertujuan memastikan secara langsung perkembangan sektor pertanian dalam mendukung ketahanan pangan dan perekonomian di NTT.

“Kami dengar langsung dari Bupati dan Gubernur, PDB (produk domestik bruto) naik dari 3 menjadi 4,5 untuk NTT. Salah satu sektor yang menggerakkan adalah sektor pertanian. Ke depan kita dorong tingkat kemiskinan NTT dari tahun lalu 19 persen akan kita tekan, kita akan bergerak bersama-sama,” kata Mentan Amran pada Selasa (6/5/2025).

Mentan Amran menekankan bahwa perhatian Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran terhadap petani sangat besar. Oleh karena itu, pemerintah akan terus hadir hingga ke pelosok guna mendengar aspirasi dari petani dalam rangka memajukan pertanian Indonesia.

“Sampai ke pelosok kita cek langsung apakah bantuan sudah sampai ke tingkat petani, terutama pupuk. Tadi aku tanya langsung, pupuk cukup, alhamdulillah bahkan ada yang mengatakan lebih. Itu yang kita cek langsung ke lapangan agar produksi dipastikan meningkat,” ujar Mentan Amran.

Dalam kunjungan dan dialog bersama petani, Mentan Amran mengungkapkan salah satu keluhan petani adalah bendungan dan pengairan. Hal ini langsung ditindaklanjuti dengan koordinasi bersama Kementerian Pekerjaan Umum untuk memperbaiki bendungan dan irigasi sebagai upaya mendukung sektor pertanian Kabupaten Sikka.

“Tadi kami langsung telepon Bapak Menteri PU, kami sangat berterima kasih kepada Menteri PU begitu cepat tanggap. Kami sampaikan terkait bendungan dan irigasi air yang belum optimal, beliau sampaikan tahun ini akan diperbaiki,” terangnya.

Selain itu, menanggapi keluhan petani soal distribusi pupuk yang masih terkendala jarak pengecer, Mentan Amran langsung mengambil tindakan. “Pupuk tidak akan bermasalah di seluruh Indonesia, apalagi Sikka. Saya putuskan hari ini tambah pengecer di Sikka. Kami saksikan bersama Kapolres nanti dikawal, agar petani tidak perlu lagi menempuh jarak 30 kilometer. Besok cukup 1 kilometer,” ucapnya.

Mentan Amran menegaskan dengan kemudahan pupuk dan infrastruktur pengairan yang memadai dapat mendongkrak produktivitas pertanian dan pendapatan petani di NTT. ”Ada dua di sini menentukan yaitu pupuk dan air, kalau ini ada, peningkatan pendapatan petani bisa meningkat bisa 2-3 kali lipat,” ungkapnya.

Selain berdialog bersama petani, dalam kesempatan tersebut Wapres Gibran juga menyerahkan bantuan alsintan secara simbolis kepada para petani. Untuk NTT sendiri, pemerintah telah menyiapkan ratusan hand tractor dan pompa.

Kunjungan kerja Wapres Gibran dan Mentan Amran di Kabupaten Sikka meunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam mempercepat pembangunan sektor pertanian sebagai pilar utama ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan di Nusa Tenggara Timur. Dengan respons cepat terhadap berbagai persoalan petani, mulai dari distribusi pupuk hingga infrastruktur irigasi, pemerintah menunjukkan kehadiran nyata untuk memperkuat produktivitas petani serta membawa perubahan signifikan bagi kesejahteraan masyarakat.

(bbpmkp)

Pelatihan Keterampilan Pemuda di Desa Ciburayut: Dorong Pemuda Manfaatkan Potensi Lokal untuk Masa Depan

Cigombong – Dalam rangka mengembangkan potensi generasi muda, Karang Taruna Desa Ciburayut bekerja sama dengan Pemerintah Desa Ciburayut menyelenggarakan kegiatan “Pelatihan Keterampilan Pemuda Berbasis Pengembangan Potensi Desa” yang berlangsung selama dua hari, Senin hingga Selasa, 6-7 Mei 2025

Pelatihan ini bertujuan untuk membekali pemuda-pemudi setempat dengan keterampilan praktis yang relevan dengan potensi lokal, khususnya dalam bidang seni kerajinan dari limbah kayu dan kewirausahaan. Sebanyak 16 peserta mengikuti pelatihan yang didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun 2025 sebagai bentuk komitmen pemerintah desa dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia yang berkelanjutan.

Ketua Karang Taruna Desa Ciburayut, Belgi Al Huda, menekankan pentingnya mempersiapkan generasi muda untuk menyambut bonus demografi tahun 2030.

“Untuk memanfaatkan bonus demografi yang akan mencapai puncaknya pada tahun 2030, kita harus mempersiapkan diri dengan meningkatkan kualitas SDM. Kita perlu menjadi manusia yang unggul, produktif, dan memiliki pola pikir yang berkembang serta siap menghadapi segala perubahan,” ungkap Belgi, Selasa (6/5/25).

Dalam pelatihan ini, peserta mendapatkan materi pengolahan limbah kayu menjadi produk kerajinan bernilai jual, serta manajemen dasar kewirausahaan. Kegiatan ini turut melibatkan brand lokal Belgi Art sebagai mitra pelatih.

Belgi menambahkan bahwa pelatihan ini tidak hanya fokus pada aspek teknis, tetapi juga bertujuan membangkitkan semangat kewirausahaan dan rasa tanggung jawab terhadap potensi desa.

“Kami ingin para pemuda memiliki peran aktif dalam membangun desa, memanfaatkan potensi yang ada, dan menjadi motor penggerak ekonomi lokal,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa Ciburayut, Warisman, berharap pelatihan ini menjadi awal lahirnya gagasan-gagasan kreatif dari para pemuda.

“Kepada seluruh peserta, saya berpesan agar ilmu yang didapat tidak berhenti di sini, tapi terus dipraktikkan dan dikembangkan untuk membangun desa yang lebih mandiri, berdaya saing, dan berbudaya,” tuturnya.

Kegiatan ini menjadi langkah nyata Desa Ciburayut dalam membina dan memberdayakan generasi muda agar siap menjadi pelaku pembangunan yang mandiri dan inovatif di masa depan.

(Yudi)