28.7 C
Bogor
Monday, June 30, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 196

Cegah Kemacetan dan Lakalantas, Polsek Ciampea Turun Atur Lalulintas Kendaraan

Polsek Ciampea

jurnalinspirasi – Personil Polsek Ciampea, Polres Bogor patut diapresiasi kinerjanya. Pasalnya, anggota polisi ini telah memberikan pelayanan kepada masyarakat, baik pengguna kendaraan dan penyebrang pejalan kaki, sehingga dapat mengurangi angka kecelakaan lalulintas.

“Kita sedang membantu masyarakat mengatur lalulintas, petugas juga melakukan pengaturan terhadap anak-anak sekolahan yang menyebrang menuju sekolah dan pengguna jalan lainnya, untuk  menghindari kemacetan dan Laka lantas,” kata Kanit Lantas Polsek Ciampea Iptu Lalu Kasrun, kemarin.

Dengan begitu adanya kepolisian ini maka kemacetan dapat teratasi dengan baik dan masyarakat dapat melaksanakan kegiatan berkendara dengan nyaman.

“Dengan pengaturan lalulintas tersebut warga masyarakat lebih lancar dan tidak ada  hambatan untuk mencapai tujuannya dengan selamat dan tepat waktu,” bebernya.

Dia menjelaskan, tujuan pengaturan lalu lintas ini agar terciptanya keamanan, keselamatan dan ketertiban lalu lintas  dan juga mengantisipasi terjadinya laka lantas dan menjaga kondusifitas dan membantu pengguna jalan raya.

“Kedekatan antara anggota kepolisian dan masyarakat merupakan hal yang sangat penting dalam menciptakan suasana aman dan kondusif. Kami berharap pola komunikasi seperti ini dapat terus ditingkatkan demi kebaikan bersama,” katanya.

Dia menjelaskan, kegiatan ini  merupakan salah satu kegiatan rutin dalam upaya menciptakan situasi yang aman dan kondusiusif.

“Warga akan lebih mudah berkolaborasi dengan anggota dan turut serta menjaga Kamtibmas di lingkungan serta akan mudah mendapatkan informasi guna untuk ditindak lanjuti,” pungkasnya.

(andres)

Caleg PPP Jangan Lupakan Janji, RY: Salah Satu Insentif Guru Ngaji Harus Naik

Rachmat Yasin saat silaturahmi di Ciomas.

jurnalinspirasi – Mantan Bupati Bogor Rachmat Yasin meminta para Caleg PPP yang maju di DPRD Kabupaten, Provinsi Jawa Barat hingga DPR RI agar memperhatikan kesejahteraan para guru ngaji.

Menurutnya, patut memberikan apresiasi kepada orang-orang yang berjasa untuk pembentukan akhlak melalui mengaji.

“Guru ngaji dan guru madrasah di Kabupaten Bogor itu jumlahnya mencapai ribuan,” ujar pria yang biasa disapa RY saat bersilahturahmi bersama para ulama  dan tokoh masyarakat di wilayah Kecamatan Ciomas, Rabu (24/1/2024).

Tak hanya insentif guru ngaji, termasuk yang masih banyaknya  pondok pesantren yang belum berbentuk yayasan di Kabupaten Bogor yang harus direspons serius.

Pondok pesantren atau ponpes yang belum memiliki yayasan harus dibantu pengurusan izinnya.

“Kesejahteraan para guru ngaji dan pengurusan izin Ponpes harus diperhatikan oleh Caleg PPP yang maju di DPRD Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat dan DPR RI,” kata RY.

Ia juga menekankan para Caleg PPP harus rajin silaturahmi kepada para kiai atau alim ulama yang ada di dapilnya masing-masing.

“Caleg jangan lupakan janji kampanyenya ketika sudah terpilih jadi wakil rakyat. Dapil 3 ini PPP Kabupaten Bogor menargetkan 2 kursi untuk DPRD Kabupaten Bogor atau minimal bisa mendulang 90 ribu suara,” ujarnya.

Sementara itu, Anggota DPR RI Elly Rachmat Yasin yang juga salah seorang caleg DPR RI dari dapil V Kabupaten Bogor, menyatakan siap untuk memfasilitasi pondok pesantren atau ponpes yang belum memiliki yayasan.

Tidak hanya itu, Elly Rachmat Yasin berjanji akan membantu kepengurusan izin operasional ponpes yang ada di Kabupaten Bogor.

Ia pun berjanji akan menampung dan follow up semua aspirasi terkait ponpes yang berbentuk yayasan. Selama dirinya menjadi wakil rakyat dia juga sudah banyak membantu pondok pesantren, bantuan motor  sampah termasuk mobil ambulance yang difungsikan untuk membantu masyarakat secara gratis.

“Insya Allah kalau semua ponpes yang ada di Kabupaten Bogor sudah berbentuk yayasan dan sudah punya izin operasional akan mudah mendapat bantuan dari pemerintah pusat,” katanya

Senada, Caleg DPRD Provinsi Jawa Barat dari Partai PPP, Dwi Aryanti bahwa partai PPP selalu dekat dengan ulama dan sudah sepantasnya membantu personal kenaikan insentif guru gaji , bantuan pondok pesantren. Termasuk persoalan jalur tambang yang hingga kini belum tuntas di Parungpanjang.

“Ketika ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan di Kabupaten 6 bisa lewat dewan Provinsi  Jawa Barat. Untuk itu, sangat pentingnya ada wakil rakyat di DPRD Provinsi Jawa Barat. Ketika tidak bisa, kita optimis di Jabar bisa meraih dua kursi,” tegasnya.

Hadir dalam acara tersebut beberapa caleg PPP seperti Elly Rachmat Yasin (Caleg PPP untuk DPR RI Nomor 1), Muhammad Romli (Caleg PPP unruk DPRD Jabar No 1 ), H Usup (Caleg PPP DPRD Kabupaten Bogor Nomor 1) dan Dwi Aryanti (Caleg PPP untuk DPRD Jabar.

(arip ekon)

Banyak Jalan Berlubang, Petugas Terminal Leuwiliang Tipe B Kembali Perbaiki Jalan

Terminal Leuwiliang

Inisiatif Ini dilakukan Karena DPUPR Kabupaten Bogor Maupun Provinsi Belum Pasti Perbaikan Jalan Itu

jurnalinspirasi – Lagi, para petugas Terminal Tipe B Leuwiliang Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat kembali melakukan aksi sosial dengan memperbaiki jalan yang berlubang di wilayahnya.

Perbaikan jalan yang melibatkan para pedagang di areal terminal Leuwiliang itu dilakukan, lantaran banyaknya  jalan sudah berlubang disebabkan seringnya turun hujan belakangan ini.

“Inisiatif perbaikan jalan terus dilakukan. Sebab kalau dibiarkan, kerusakan jalan itu bisa bertambah parah,” terang Kepala terminal Leuwiliang tipe B Wahyu Hidayat kepada Jurnal Bogor, Rabu (24/1/2024)

Menurutnya, sejak musim hujan akhir tahun 2023, mengakibatkan jalan di areal terminal Leuwiliang mengalami kerusakan hingga berlubang yang cukup besar sehingga swadaya pengurukan jalan kembali dilakukan. Sejauh ini belum adanya kepastian pemeliharaan jalan, baik dari DPUPR Kabupaten Bogor maupun Provinsi Jabar.

“Hingga kini, DPUPR Kabupaten maupun Provinsi belum adanya kepastian untuk perbaikan jalan yang sudah berlubang itu. Belum ada kepastian, maka itu kami berinisiatif perbaiki jalanan yang sudah berlubang itu,” jelasnya.

Wahyu mengatakan, menyikapi masalah  kerusakan jalan itu bukan tanpa sebab,  mengingat setiap harinya pengendara melintas di areal di Terminal Leuwiliang.

Jadi kata dia, jalan lingkar merupakan akses alternatif utara Leuwiliang sementara volume kendaraan yang masuk begitu padat.

“Sebab itu melalui perbaikan jalan itu  untuk meminimalisir dan antisipasi terjadinya lakalantas,” tukasnya.

(arip ekon)

Cari Bibit Unggul, Alhafiz Adakan Turnamen Futsal Kabupaten Bogor 2024

jurnalinspirasi – Caleg DPRD Provinsi Jawa Barat nomor urut 4 Nafizul Alhafiz Rana mengadakan Tournament Futsal Nafizul Alhafiz Rana Cup Kabupaten Bogor tahun 2024 di Lapangan Futsal Bhineka Sport, Desa Pasir Angin, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Minggu (21/1/2024).

Alhafiz yang juga sebagai Ketua Presidium Pemekaran Bogor Timur menjelaskan turnamen tersebut dikuti oleh 32 tim se – Kabupaten Bogor yang digelar dalam waktu satu hari. Untuk juara 1 diraih oleh Badai FC dari Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi. Juara 2 diraih oleh MKK FC dari Desa Wanaherang, Kecamatan Gunungputri. Juara 3 diraih oleg Gasbot FC Desa Pasir Angin, Kecamatan Cileungsi, dan Juara 4 diraih oleh Legend FC dari Desa Cipenjo, Kecamatan Cileungsi.

“ Untuk juara pertama mendapatkan reward berupa uang tunai senilai 2 juta rupiah dan tropi, untuk juara kedua mendapatkan uang tunai senilai 1 juta rupiah dan tropi, untuk juara ketiga mendapatkan uang tunai senilai 500 ribu rupiah dan tropi, dan untuk juara keempat mendapatkan uang tunai senilai 400 ribu rupiah dan tropi,” jelas Alhafiz sapaan akrabnya kepada Jurnal Bogor, Selasa (23/1/2024).

Lebih lanjut Alhafiz megucapkan selamat dan sukses kepada tim yang menjadi juara, junjung terus sportifitas. Ia menyebut tujuan dilaksanakannya turnamen futsal ini ialah tak lain untuk menumbuhkembangkan dan menjaring pemain futsal yang ada di Kabupaten Bogor sehingga nantinya punya perwakilan untuk bisa ada yang masuk di Tim Nasional Indonesia (Timnas).

“ Harapan saya kepada putra-putra terbaik di Kabupaten Bogor agar bisa masuk ke Timnas. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada para pihak yang sudah berkontribusi hingga kegiatan Turnamen Futsal Nafizul Alhafiz Rana Cup ini bisa berjalan kondusif dan lancar, begitupun kepada Polsek dan Koramil Cileungsi yang sudah bersedia melakukan pengawalan terhadap kegiatab ini sehingga bisa sukses tanpa ekses,” tandas Alhafiz.

ALhafiz berpesan, kegiatan-kegiatan positif seperti ini yang memang bisa menumbuhkan rasa silaturahmi dan solidaritas harus dikencangkan. Karena pada dasarnya begitu banyak pemuda dan remaja yang memang memiliki keahlian, hanya saja persoalannya mereka tidak punya wadah untuk melampiaskan hobi dan keahlian mereka.

“ Maka dari itu, jika saya mendapatkan amanah dan kepercayan untuk menjadi wakil dari Bogor Timur. Selain tujuan utama untuk memperjuangkan pemekaran Bogor Timur, generasi milenial kedepannya harus menjadi generasi yang siap bersaing dan tampil, karena milenial ini adalah penerus bangsa dimasa depan,” pungkas Alhafiz.

(nay nuráin)

Meraih “Legacy” Selama Perjalanan Hidupku

Jurnal Inspirasi – Terima kasih, syukron barakallah, saya merasa senang dan terhormat diundang untuk menjadi narasumber webinar dalam forum kegiatan kajian Dinnulislam setelah menunaikan Sholat Subuh pagi ini, tepatnya Selasa 23 Januari 2024.

Adapun tema kajian, yang ditawarkan pengelola program “Leadership Experiental Learning”,(adinda Ahmad Alam SKPm,MSi), sebagaimana yang diSMS beliau, japri kepada saya adalah sbb:
Tema
“Memaksimalkan Kemampuan untuk Membangun Legacy di Dunia”
Poin Poin Penting Penyampaian :
● Sharing pengalaman yang mengesankan dalam perjalanan hidup
● Sharing tips mengoptimalkan kemampuan diri dalam menjalani tujuan hidup.

Berdasarkan Term of Reference (ToR) tersebut diatas, saya coba ringkas dengan topik materinya “Meraih Legacy Selama Perjalanan Hidupku”. Saya menyadari berbagai kemampuan yang saya miliki amatlah terbatas, baik dari sisi ketersediaan waktu, jam terbang “pengalaman”, dan daya ingatan masa lalu, yang mulai banyak lupa seiring usia. Oleh karena itu, saya hanya mampu membuat point-pointnya saja, yang saya anggap, insyaAllah mungkin berguna untuk menambah wawasan dan sikap kepemimpinan yang kita akan bangun.dan raih dalam waktu yang amat singkat ini dalam trainning ini.

Apa itu Legacy ?
Lagacy sering didefinisikan sebagai “warisan” atau peninggalan dari seseorang, baik yang masih hidup maupun yang sudah wafat. Orang awam akan.mengindentifikasi Legacy sebagai peninggalan dalam bentuk asset yang tampak (tangible assets) seperti kekayaan uang, rumah dan bangunan kantor, tanah dan property lainnya, kenderaan, mesin-mesin, benda kolektibel dsb. Namun dalam pengertian yang hakiki, legacy sesungguhnya tak terbatas tanngible assets, akan tetapi intangible asset yang bernilai tinggi seperti penemuan inovasi iptek dll.
Legacy mengandung 3 dimensi waktunya, yakni aktivitas belajar masa lalu, menjalaninya saat ini dan berbekal legacy untuk membangun.masa depan. Ada juga konsep ‘enterpreuner legacy, ada catatan perjalanan dari pencapaian atau ketangguhan kewirausahaan masa lalu

Bagaimana jalan Mengukir Legacy ?

Bagi seorang good enterprenuer, tanda sukses bukanlah keuntungan atau keunggulan bisnis semata dan kerja pemberdayaan sosial atau hasil kerja kemanusiaan dalam jangka pendek, melainkan bisa mewariskan sesuatu (a legacy) yang bertahan dalam waktu yang lama (long lasting.legacy), termasuk contohnya “wise leader” yang barang tentu sudah punya kesadaran instrinsik seperti apa mereka akan dikenang atas jasa dan karya kemanusiaannya setelah penemu atau penciptanya wafat.

Sebut saja misalnya yg menjadi contoh-contoh atau yang menjadi suritauladan (tokoh panutan), dari diantara ribuan bahkan jutaan pejuang dan pahlawan selaku tokoh panutan, diantaranya spt Prof. Hamka dengan karya buku-bukunya agama dan filsafat Islam yg berkualitas dan menjadi rujukan. Bpk Prof. BJ Habibie dgn karya teknologi pesawat terbang, teori keretakan “Mr. Cracked”. Ir.Sukarno.dan Dr Muhammad Hatta sebagai proklamator Indonesia Merdeka tgl 17 Agustus 1945, sedang tokoh ulama Bogor yg banyak warisanya (legacy) adalah alm KH Sholeh Iskandar ulama besar patriot dengan sejumlah karya kemanusiaan di bidang pendidikan, kesehatan, perbankan sysriah, pangan halal, perumahan rakyat modern, dan banyak tokoh panutan yg lain.

Legacy yang ditinggalkan seorang tokoh panutan yang telah wafat adalah semua kebaikan (kindness) yang bisa dirasakan bukan saja oleh keluarganya atau kerabatnya. Akan tetapi juga buat banyak orang lainnya. Dan legacy ini terus terukir dan dirangkai jauh sebelum seorang manusia meninggalkan dunia fana ini.

Menurut Rashan Dixon dalam Sugiarsono dkk (2021), dalam bukunya “Legacy and Wisdom”: Inspirasi Bisnis dan Nasihat Kepemimpinan dari Para Pebisnis Senior Panutan’, hasil wawancara mendalam kepada 10 tokoh pebisnis senior panutana Indonesia, disimpulkan ada 5 cara yang bisa dijalan seorang enterpreuner (atau socioenterprenuer) untuk mewujudkan enterprenuerial atau socioenterpreuner legacy yaitu sbb:

  1. Membangun relasi (relationship), banyak bersilaturrahmi, nilai dari hubungan baik dengan seseorang sahabat jauh melampaui keuntungan finansial. Ingat manfaat silaturrahmi 2 hal: panjang umur dan murah rezeki,
  2. Menjalankan aktivitas berdampak sosial (social impact), berinvestasi dalam menangani masalah sosial, lingkungan hidup dan pembangunan, bukan hanya berpotensi memberikan haeil (return) tetapi juga reputasi dan teladan baik,
  3. Mengembangkan kepemimpinan gagasan dan pemikiran (thought leadership). Langkah ini merupakan cara yang paling efektif untuk seseorang entreprenuer dalam menyampaikan visinya dengan kehidupan dunia nyata.
  4. Mewujudkan bisnis dan atau kerja pemberdayaan sosial (socioenterpreneur) dengan pertumbuhan jangka panjang (long-term growth), walaupun ditengah badai era distrupsi spt kasus Pandemi Covid 19, pesatnya perkembangan industri digital (ITC era), namun tetap “solvent”merupakan hal penting agar mampu bertahan bisnisnya, dan bertahan membayar gaji pegawai perusahaannya, dan
  5. Menjalankan proses suksesi (succession), kaderisasi seorang pebisnis atau socioenterprenuer dapat meninggalkan legacy, bukan saja mewariskan perusahaan atau bangunan kelembagaan dan organisasi sosial, akan tetapi juga menyiapkan “best talents” yang akan menjadi suksesor bagi keberlanjutan bisnis dan.atau usaha pemberdayaan sosial lainnya.

Berdasarkan penjelasan hal-hal tersebut diatas, maka ada sejumlah bentuk lagacy yang bisa kita wujudkan dalam kehidupan kita sehari-hari, baik berupa tangible assets maupun intangible assets.
Adapun ragam Legacy seorang wirausaha (interpreneur) adalah (1) perusahaan dan atau Yayasan sosial (NGO) yang tetap sehat dan terus bertahan dalam jangka panjang, walaupun para pendirinya (founding fathernya) sudah tiada, (2) Terbangunnya relasi dan jejaringan sosial, spt “Kahmi connection” saya thn 1986 sewaktu mendirikan Universitas Djuanda Bogor saya gunakan jaringan sosial tersebut, (3) Adanya reputasi dan citra yang baik, (4) Lahirnya “best talent” melalui trainning perkaderan, yang siap menjaga keberlanjutan usaha, dan (5) Diamalkannya Nilai-nilai inti, norma budaya dan filosofi usaha, harus dipahami dan dikhayati value system, norma, kaidah, etika dan moralitas oleh para pegawai atau para pemangku kepentingan (stake holders) lainnya..

Adapun fungsi Legacy adalah bentuk tanggungjawab untuk.meninggalkan “nama” yang baik, seperti.kata pepatah ..Legacy dalam.bentuk harta kekayaan juga merupakan tanggungjawab sosial dan merupakan peninggalan warisan generasi pendahulu agar dilestarikan oleh generasi penerusnya agar mereka pewarisnya punya bekal yang cukup untuk dapat hidup lebih baik.

Para “wise leader” barangtentu menyadari bahwa hidup yang tak berapa lama di dunia yang fana ini, maka ia harus bisa meninggalkan kebaikan yang akan dikenang, dirasakan, dibawa dan dinikmati sebagai bekal yang bisa.membantu kehidupan generasi selanjutnya.

Sistem Nilai Dinnulislam yang melahirkan Legacy

Adanya Legacy yang sukaes kita buat selama hidup di dunia, akibat adanya motivasi atas keyakinan beragama yaitu kita beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT yang berlandaskan firman-firman Allah SWT dalam Al Quranulkarim dan Assunah Rasulullah Muhammad SAW.

Sedemikian begitu banyaknya sistem nilai dan nilai inti (core value) yang ada di Al Quran dan Hadist nabi Muhammad SAW, diantaranya adalah sbb:

  1. Rukun iman (ada 6) dan Islam (ada 5) yang kita wajib percaya dan amalkan, praktekan dalam beribadah,
  2. Hakekat manusia, makhluk ciptaan Allah SWT, hakekat manusia sebagai hamba dan khalifah Allah, serta tujuan hidupnya mencari ridho Allah (mardhatillah), bekerja keras, cerdas dan ikhlas, serta hakekat waktu, dan demi waktu bahwa manusia itu merugi kecuali mereka yang berbuat amal kebajikan, saling menasenati dalam kesabaran (QS Al Asr)
  3. Hadist nabi, jika anak Adam (manusia) wafat, maka hilanglah (terputus) semuanya amal-perbuatan kebajikan dan pahalanya di dunia, kecuali untuk 3 perkara yaitu: 1.Harta yg diwariskan bermanfaat di di dunia, 2.Ilmu yang telah diajarkan membawa manfaat bagi kemanusiaan, dan 3. Anak yang sholeh yang selalu mendoakan kedua orangtuanya. Ketiga hal atau unsur itu akan mengalir pahalanya kepada kita selaku orangtua kandung yang beradavdialam kubur (barzah) atau hari akhirats kelak.
  4. Mengamalkan 7 (tujuh) macam amal ibadah Sunnah Harian Rasullullah Muhammad SAW, dll, yaitu sholat tahajut pada malam hari, sholat dhuha di pagi hari, puasa Senin dan Kamis, Baca Al Quranul.Karim.(Tadharus), bersedah dengan ikhlas karena Allah SWT, selalu dalam keadaan suci (berwuduk) dan berdoa.memohon ampunan kepada Allah SWT (istighfar).

Bagi saya AA pribadi, merupakan bentuk amalan. Dan inilah satu faktor utama (main factor) yang memotivasi saya berbuat kebajikan atas dasar imtaq untuk berupaya bisa mewariskan sesuatu assets (tangible.and intangible assets) dalam kehidupan dunia untuk bekal akhirats agar memperoleh tempat di Surga Jannatun-naim. Oleh karena itu berbuat kebajikan.di dunia, agar dikerjakan dengan penuh keikhlasan karena iman dan taqwa kepada Allah SWT, bukan mengharapkan pujian manusia (berbuat ria), nihil pahalanya akan nihil.

Apa Legacy yang telah diperbuat selana Hidupku, diantaranya alhamdulillah wasyukurillah, antara lain adalah sbb:

  1. Membangun Gedung Serba Guna Mahasiswa Islam (GSMI) dibawa naungan Yayasan Pengembangan Insancita (Yapic) Bogor, sejak thn 1986 selaku Ketua Panitia panitia pembangunan GSMI, dan sejak thn 1994-2016 sbg Pendiri dan Ketum Badan Pengurus Yapic,
  2. Ikut dalam Panitia Persiapan Pendirian Universitas Djuanda Bogor sbg Sekretaris Tim pada thn 1986-1987 memanfaat jejaringan “HMI dan Kahmi Connection’, dalam tempo tidak sampai setahun, UNIDA resmi berdiri tgl 21 Maret 1987. Sejak thn 1987 hingga tgl 8 Oktober 2024 nanti, insyaAllah saya menjadi Dosen tetap Yayasan PSPI (non PNS) dan pernah mendapat amanah memangku berbagai jabatan (Kabag Perencanaan Akademik, wadek, dekan, warek 1 dan 3, serta direktur Program Pascasarjana UNIDA)
  3. Aktif di sejumlah.Ormas Islam dan Ormas Profesi (kadinda, dekopinda dll), Badan usaha Koperasi, antara lain ormas ICMI sebagai Pendiri dan pernah mendapat amanah dgn berbagai jabatan pimpinan teras, dll.
  4. Mendirikan Yayasan Amal Sosial di kampung tempat kelahiran di Kabupaten Kuansing Riau, yayasannya bernama Yayasan Arsyada Cerenti Madani (ACM Foundation) sebagai Pendiri dan Ketua Dewan Pembina, pewakif tanah utk dikelola Yayasan ACM untuk kegiatan dakwah dan pendidikan serta pemberdayaan sosial kaum dhuafah. Arsyada singkatan dari Arsyad dan Daranah, itu nama ayah dan ibu kandungku yg telah wafat.
  5. Ketua RT o6 RW 01 Kp Wangun Atas Kel.SindangsariKota Bogor Timur, aktif melaksanakan pemberdayaan masyarakat, pernah mendapat penghargaan RT teladan “bersih” dari lingkungan RT kumuh, Sekarang siapa pun warga yg terpilih Ketua RT, saya diangkat sebagai penasrhatnys RT di lingkungan pemukiman saya.
  6. Aktif sebagai pembicara atau nara sumber Seminar diundang oleh Lembaga Pemerintah dan dari berrbagai Ormas, sehingga sering mendapat sertifikat penghargaan,
  7. Aktif di gerakan Koperasi (Dekopinda) Kabupaten Bogor sebagai Ketua Majelis Pakar, dan narasumber seminsr Koperasi. Pada thn 1988 pernah menditikan koperasi pegawai UNiDA dan 2 periode menjadi ketua Badan Pengurusnya. Saya pernsh 3 kali mendapat penghargaan pwngabdi Koperasi dari Bupati Bogor, Gubernur Jabar, Ketua Dekpinda thn 1994, 2007 dan 2021 dan
  8. Aktif sebagai konsultan, mendapat kontrak kerja dari Pemerintah dan perusahaan swasta, sering mendapat tugas sebagai Team Leader me ngerjakan proyek-proyek penyusunan dokumen perencanaan pembangunan nasional dan daerah spt Rentra, master plan, RPJMD, RTRW (tata ruang), pemberdayaan masyarakat perbatasan negara, komoditas unggulan, pola dan strategi investasi, dll. InsyaAllah berguna dan bermanfaat bagi kehidupan orang banyak (public) dan membantu pemerintah.
    Sehingga profesiku kini selain.menjadi Dosen, juga sebagai Konsultan K/L negara, Pegiat dan Pengamat Sosial, serta belakangan ini suka menulis artikel dimuat di.medsos sebagai Kritikus Sosial.

Sekian dan terima kasih, barakallah, semoga bermanfaat
Wassalam
===✅✅✅

Penulis: Dr.Ir.H.Apendi Arsyad, M.Si
(Pendiri dan Dosen Universitas Djuanda Bogor, Pendiri dan Wasek Wankar ICMI Pusat merangkap Ketua Wanhat ICMI Orwil Khusus Bogor, Konsultan K/L negara, Pegiat dan Pengamat Sosial)

Sebagai Dinas Pelayanan, Kasubag TU Minta Petugas Angkut Semua Sampah Warga Perumahan Banjarwangi

Perumahan Lembah Banjarwangi

jurnalinspirasi – Kepala Sub Bagian (Kasubag) Tata Usaha (TU) pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sampah (PS) Wilayah III Ciawi, Bambang menghimbau kepada semua pegawai kebersihan yang bertugas mengangkut sampah rumah tangga, untuk tidak diatur-atur oleh siapa pun termasuk pengurus.

Menurutnya, UPT PS yang merupakan kepanjangan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, masih tetap sebagai dinas pelayanan. Dimana, tugas dan kewajiban nya melayani masyarakat Kabupaten Bogor terutama dalam hal pengelolaan sampah yang ada di setiap lingkungan.

“Jadi kami sebagai pegawai di DLH lebih mengedepankan pelayanan ke masyarakat,” ungkap Bambang kepada wartawan.

Terkait adanya keluhan warga di Perumahan Lembah Banjarwangi, Desa Banjarwangi, Kecamatan Ciawi yang sampah rumah tangga nya tidak diangkut petugas UPT PS Wilayah III Ciawi, Bambang minta agar petugas segera melakukan pengangkutan di rumah warga di Blok Banjarwangi 3A.

“Segerakan dilakukan pengangkutan, karena ini sudah menjadi bagian dari kewajiban kita sebagai pegawai dinas pelayanan,” tegasnya.

Bambang berharap, permasalahan yang terjadi antara warga dengan pengurus di lingkungan Perumahan Lembah Banjarwangi, segera diselesaikan secara musyawarah. Sehingga, kedepannya petugas kebersihan yang setiap satu minggu sekali melakukan pengangkutan, dapat melayani semua warga di perumahan tersebut.

“Saya harap pihak pengurus lingkungan memanggil dan mengajak warganya bermusyawarah, biar selesai kesalahpahaman itu. Dan juga agar tidak ada lagi keluhan serta laporan dari warga soal pelayanan pengangkutan sampah,” tegasnya.

Meski begitu, Bambang pun tetap melaksanakan kewajiban lainnya, yakni tentang retribusi yang dihasilkan DLH saat melayani masyarakat dengan mengangkut semua sampah rumah tangga.

“Pelayanan itu nomor satu, setelah melayani masyarakat baru berbicara retribusi. Ada beberapa macam golongan retribusi, sesuai aturan pemerintah,” paparnya.

Sementara, Ari, warga Perumahan Lembah Banjarwangi menyayangkan terhadap pegawai UPT PS Wilayah III Ciawi yang mengikuti perintah pengurus lingkungan perumahan. Padahal, sebagai pegawai kebersihan, sudah menjadi tanggungjawab dan kewajiban nya untuk melayani masyarakat.

“DLH itu kan dinas pelayanan, kenapa harus nurut ke pengurus. Mau rumah warga terpasang stiker atau pun tidak membayar iuran, itu sudah menjadi tugas nya pegawai kebersihan,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut warga yang tinggal di Blok Banjarwangi 3A, kebersihan lingkungan adalah kewajiban semua masyarakat agar saling mengingatkan bagi umat manusia. Sehingga, tidak heran pada setiap kesempatan, seorang Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekalipun selalu mengingatkan kepada dinas-dinas terkait dan seluruh warga negara Indonesia, untuk bisa menjaga kebersihan lingkungannya, khususnya mengenai sampah.

“Apalagi saat musim hujan seperti sekarang, sudah banyak contoh karena kelalaian akan menjaga kebersihan dari sampah, mengakibatkan timbulnya bencana yang sebelumnya tidak pernah kita pikirkan. Karena permasalahan sampah yang akhirnya mencemari dan merusak lingkungan,” beber Ari.

Ari yang juga dikenal sebagai Ketua Aliansi Anak Bangsa Bogor menjelaskan, kenapa seorang presiden selalu berbicara dan mengingatkan akan kebersihan, karena jauh sebelum ini, bagi umat manusia yang beragama Islam, Nabi Muhammad SAW sudah mengingatkan umat nya agar senantiasa menjaga kebersihan.

“Oleh karena itu jagalah kebersihan, selalu mengingatkan kepada siapa pun dan dimana pun adanya, untuk selalu menjaga kebersihan. Itu pun kalau kita adalah merasa bagian dari orang-orang yang beriman, seperti apa yang Rasulullah SAW katakan didalam haditsnya,” tukas Ari.

(dede suhendar)

Sabilillah Pilih Silaturahmi Ketimbang Tebar APK, Sadarkan Bahaya Limbah Plastik

Muhammad Sabilillah

jurnalinspirasi – Kampanye tanpa tebar alat peraga kampanye (APK) dipilih Muhammad Sabilillah, caleg DPRD Kabupaten Bogor dari Partai Ummat Dapil 2 Nomor Urut 2 meliputi Tanjungsari, Sukamakmur, Jonggol, Cariu Klapanunggal, Cileungsi dan Gunungputri.

“Tak kenal maka tak sayang, apabila ingin dikenal jangan pasang alat peraga kampanye sembarang,” kata Muhammad Sabilillah yang konsisten kampanye Pulihkan Lingkungan Hidup dan Ketahanan Pangan dalam keterangannya, Selasa (22/1/2024).

Muhammad Sabilillah mengungkapkan alasannya tidak menebar alat peraga kampanye luar ruang dan tebar ‘piala citra’ tebar janji melalui spanduk baliho stiker dan lainnya. Ia memilih kampanye dengan silaturahmi keluar masuk kampung di Dapil 2 Kabupaten Bogor.

“Baliho spanduk stiker dan APK lainnya itu umumnya terbuat dari bahan campuran plastik dan terlanjur bertebaran. Sedangkan limbah plastik tidak bisa diurai tanah, jika dibakar menjadi pencemaran udara, ketika angin kencang jadi rawan karena roboh yang membahayakan pengendara, banyak pula yang pohon di Paku,” ungkapnya.

Keberadaan alat peraga kampanye sudah terlanjur bertebaran di sudut-sudut perkotaan, di fasilitas umum, di perkampungan, yang pemasangannya ada yang tanpa seijin RT RW sehingga kampung jadi kumuh, bahkan tidak sesuai ketentuan yang telah ditetapkan oleh KPU, sedangkan terpantau Bawaslu kewalahan mengawasinya.

“Inilah alasan saya untuk tidak menebar alat peraga kampanye luar ruang. Saya lebih memilih datang langsung door to door silaturahmi ke masyarakat dan rajin menyapa melalui sambungan selular. Alhamdulillah saya pun bertambah teman dan saudara. Selain itu, saya kampanye melalui media massa seperti koran, online, radio siaran dan medsos yang ramah lingkungan,” jelasnya.

“Apabila satu orang caleg mendistribusikan masing-masing seribu baliho, poster, spanduk, kartu nama, dan alat peraga lainnya yang masif dan akan memenuhi sudut dan sepanjang jalan hingga pelosok kampung, maka bukan rimbun oleh pepohonan negeri kita yang subur makmur ini,” kata Sabilillah.

Begitu pun di Kabupaten Bogor. Menurut Sabillillah, akan terjadi penumpukan sampah di daerah tersebut pasca-Pemilu 2024.

Sementara, Dinas Lingkungan Hidup dengan daya dukung pengangkutan dan TPS/TPA Sampah hingga saat ini masih jauh dari memadai.

“Bahan plastik dan bahan berbahaya lainnya sudah jelas akan menjadi masalah. Semisal, Baliho, poster, spanduk dan sejenisnya pada umumnya memiliki bahan dasar plastik jenis vinil, polimer, polypropylene, nilon, dan polyethylene terephthalate,” terang Sabilillah.

Untuk itu, Sabilillah mengajak seluruh partai politik yang ada di Kabupaten Bogor berkomitmen secara bersama sama untuk melakukan tata kelola sebagaimana sampah plastik.

Tata kelola tersebut, salah satunya dengan memanfaatkan kembali sampah plastik melalui daur ulang dengan prinsip 3 R (Reduce, Reuse, Recycle) sebagai bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan hidup dan kelestarian alam.

“Tidak jarang kita lihat pemasangan alat peraga merusak pohon dan membuat kumuh lingkungan. Jadi sudah saatnya Parpol mengedepankan pengarustamaan pembangunan lingkungan,” ujar Sabilillah.

Menurut Sabilillah, partai politik harus membimbing para kadernya agar  sadar lingkungan sehat, aman dan nyaman sebagai wujud kepedulian berpolitik terhadap kelangsungan lingkungan dan kehidupan

Sabilillah juga mengajak para elit politik berkomitmen  mengurangi sampah dalam bentuk menanggalkan cara-cara kampanye menggunakan media luar ruang. “Ada cara berkampanye dengan cara digitalisasi, baik melalui media cetak maupun online atau medsos,” tutup Sabilillah.

(aseps.sayyev)

Kontroversi Iuran Wajib untuk Perusahaan yang Diminta Pemdes Cicadas dari 1 – 5 Juta, Ini Kata Dian Hermawan

iuran Desa Cicadas

jurnalinspirasi – Kades Cicadas Dian Hermawan kembali menjadi pembahasan, kali ini terkait adanya iuran wajib kepada perusahaan yang ada di wilayah Desa Cicadas, Gunungputri, Kabupaten Bogor. Adanya iuran tersebut dibuat olehnya dengan mengacu kepada Peraturan Desa Cicadas Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa dan Berita Acara Musyawarah Nomor 400.10.2.2/07b/XII/2023.

Yang menetapkan besaran iuran sesuai dengan klasifikasi perusahaaan yakni 1.000.000 sampai 5.000.000 rupiah per tahunnya.  Hal yang membuat menarik lagi, dalam surat edaran tersebut tercetus bagi perusahaan yang melanggar atau tidak mentaati peraturan ini akan dikenakan sanksi-sanksi administrasi berupa denda sebesar 50% dari besar iuran triwulan yang seharusnya dibayar dan perizinan tidak diberikan sebelum melunasi kewajiban.

Menanggapi hal tersebut Kepala Desa Cicadas, Dian Hermawan mengatakan iuran tersebut sudah ada sejak kepala desa sebelumnya, dirinya hanya melanjutkan program yang memang positif yang pernah dibuat oleh kepala desa sebelum dia.

“ Iuran itu sudah ada sejak kepala desa sebelumnya, dan saya hanya meneruskan karena memang ada hal positif disana. Dimana anggaran yang masuk dari sekitar 40 perusahaan itu bisa mencapai 100 jutaan per tahun dan itu bisa kita bagikan bingkisan untuk para guru ngaji, alim ulama, RT dan RW, tokoh masyarakat serta warga tidak mampu dan yatim piatu di wilayah Desa Cicadas,” terang Dian sapaan akrabnya kepada Jurnal Bogor, Selasa (23/1/24).

Dian menyebut, sekalipun sudah ada dan dituangkan dalan Perdes Desa Cicadas, pada kenyataannya dia tidak kaku dalam menjalankan aturan tersebut. Ada beberapa pelaku usaha yang memang dengan tegas tidak bisa memberikan kontribusi dan iuran kepada desa, dan untuk perusahaan yang memang tidak ada kemampuan itu diminta untuk membuat berita acara atau surat keterangan tidak sanggup.

“ Ada juga yang memang sanggup, namun jumlahnya tidak seperti yang dituangkan dalam aturan yang kami buat, dan kami pun menerima itu. Intinya semua situasional sesuai dengan kondiri di lapangan,” tandas Dian.

Menurutnya, dalam penentuan jumlah iuran pun itu ditetapkan oleh pihak perusahaan masing-masing. Nilai yang kami buat itu hasil dari musyawarah yang dilakukan sendiri oleh pihak perusahaan.

“ Jadi saat rapat, itu pihak perusahaan sendiri yang menentukan besaran iuran, dan itu mutlak dari keputusan musyawarah antara Pemerintah Desa Cicadas dan para pelakua usaha yang ada di wilayah desa,” jelasnya.

Dian mengaku, dana yang masuk itu sampai saat ini belum bisa membentuk suatu bangunan, baru bisa mensupport kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan. “ Lebih ke kegiatan sosial, apalagi ini dalam menghadapi bulan puasa dan lebaran, ada ratusan bingkisan yang harus kami sediakan dan dari situlah anggarannya,” pungkas Dian.

Adapun untuk jenisnya pembangunan, lanjut Dian, dia akan kembali melakukan musyawarah di tahun ini dan meinta partisipasi dari para pengusaha untuk turut serta membangun kantor Desa Cicadas yang diharapkan itu bisa menjadi 2 lantai.

“ Hasil musyawarah itukan sudah dikunci dana SAMISADE hanya bisa dipakai 25% untuk membangun kantor desa, dan saya akan mengajak para pihak untuk berkontribusi, kita banyak perusahaan masa iya untuk membantu bangun kantor tidak bisa. Itu diluar iuran yang sudah menjadi kewajiban perusahaan,” pungkas Dian.

(nay nurain)

Sempat Vakum, Pencak Silat Bakal Kembali Menggeliat

Rapat Koordinator Olahraga Kecamatan (KOK) Nanggung

Raker 2024, KOK:  Siap Fasilitasi dan Akomodir Cabor yang Eksis

jurnalinspirasi – Setelah digelarnya rapat kerja (raker) yang diinisiasi para pengurus Koordinator Olahraga Kecamatan (KOK) Nanggung pendapat maupun aspirasi dari masing cabang olahraga (cabor) perwakilan dari 11 desa di Kecamatan Nanggung mengemuka.

Rena Zaqiah

Salah satunya disampaikan, Rena Zaqiah sebagai  atlet dari cabor pencak silat di Kecamatan Nanggung mengaku pertemuannya dalam raker KOK tersebut merupakan momen yang di tunggu. Menurutnya, tepat untuk disampaikan agar eksistensi pencak silat di Nanggung ini bisa dipertahankan.

Meski beberapa bulan ini sempat vakum, namun setelah Raker KOK ini keinginan besar bahwa pencak silat itu lebih eksis dan banyak diminati. Apalagi adanya fasilitas sebagai menunjang untuk sarana kegiatan pencak silat tersebut.

“Ketika adanya fasilitas, hal ini sebagai wadah cikal bakal generasi atlet pencak silat,” kata dia.

Rena Zaqiah berusia 26 tahun yang telah mengikuti even kejuaraan olahraga pencak silat tingkat Kabupaten Bogor maupun Provinsi Jabar sebelumnya selain aktif  membina siswa di sekolah lingkup Kecamatan Nanggung.

Bahkan pihaknya bersama atlet pencak lainnya yang tergabung dalam Persatuan Setia Hati Terate (PSHT)  menyambangi sekolah untuk mengedukasi siswa SMP.

“Bukan hanya pencak silat, diharapkan  cabor-cabor lainnya terus bersama sama berupaya dalam membangun keolahragaan di Kecamatan Nanggung,” imbuhnya.

Sebelumnya guna menyusun kegiatan tahun 2024 dari berbagai program keolahragaan, Raker KOK digelar di Aula Perumahan Tegallega Permai PT Antam Pongkor baru baru ini yang dihadiri Muspika Nanggung, ketua Apdesi perwakilan PT Antam serta para penggiat di masing cabor.

Masing masing  cabor  memanfaatkan momen pertemuan dalam Raker KOK tersebut. “Setiap cabor yang diusulkan, KOK siap menampung dan memfasilitasi,” kata Ketua KOK Kecamatan Nanggung, Kasim kepada Jurnal Bogor.

Menurutnya, semua cabor yang terus eksis di Kecamatan Nanggung tentu saja harus berjalan dengan baik dan aspirasi cabor yang diusulkan akan diakomodir.

“Pastinya tak lepas dari support dan dukungan semua pihak. Seperti dukungan PT Antam maupun Muspika kami ucapkan terimakasih,” ucapnya.

(arip ekon)

Jalan Rusak dan Kemacetan Exit Tol Gunungputri Masih Cuma Jadi Tontonan Pemangku Kebijakan

Jalan Exit Tol Gunungputri

jurnalinspirasi – Macet, itulah kata yang sering dikeluarkan oleh pengguna jalan jika melewati jalur exit Tol Gunungputri yang persis berada di depan kantor Desa Gunungputri, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor. Kepala Desa Gunungputri Damanhuri mengaku sudah mengadukan hal tersebut kepada anggota dewan Provinsi Jabar yang katanya sudah disampaikan kepada Achmad Ru’yat yang langsung menyampaikan kepada Gubernur Jawa Barat.

“ Kemacetan yang ditimbulkan itu pasti ada sebabnya, selain kendaraan yang didominasi dengan kendaraan besar, kemacetan juga didominasi dengan adanya jalan rusak yang persis berada di depan PLN Citeureup,” ungkap A Heri sapaan akrabnya.

A Heri menyabut, dirinya bukan baru kali ini saja memberikan masukan kepada perintah tapi memang pada kenyataannya belum ada juga realisasi yang dilakukan. Bahkan, sekalipun untuk pengerjaan jalan yang rusak, sampai saat ini belum ada tindakan yang berarti. Tak jarang kecelakaan seringkali terjadi di jalur ini.

“ Saya hanya berharap kepada instansi terkait untuk sesegera mungkin merespons apa yang menjadi keluhan  masyarakat, jangan sampai menunggu makin parah bahkan makin banyak kecelakaan,” pintanya.

Lebih lanjut kepala desa yang pernah menyabet gelar Desa Terbaik Tingkat Nasional ini mengatakan, tonase mobil besar yang mendominasi itu harus dikaji kembali jam operasionalnya, mengingat Pemda Bogor baru membuat Perbup terkait jam operasional mobil tambang saja. Jalan rusak yang lumayan panjang membuat kendaraan melambat.

“ Kondisi macet saja sering kali terjadi kecelakaan, yang kadang terlindas mobil besar, ini harus dicarikan solusi. Walupun kecelakaan merupakan musibah, tapi minimal dengan adanya tindakan bisa meminimalisir tingkat kecelakaan. Jika perlu jalur ini dibesarkan seperti jalan raya Jonggol. Apalagi exit tol Gunungputri ini merupakan muka menuju Bogor Timur sudah seharunya menjadi perhatian pemerintah,” tandasnya.

Sementara, Aprilia (27) salah satu pengguna jalan mengatakan ngeri kalau lewat jalur ini, selain mobil yang besar-besar juga sering macet dan terjadi kecelakaan.

“ Berharapnya ada tindakan yang dilakukan oleh pemerintah, padahal kan sudah ada aturan untuk jam operasional mobil besarnya, tapi di Kabupaten Bogor ini seakan gak berlaku aturan tersebut, sangat menyayangan anggaran rakyat yang dipakai rapat tapi aturanya gak berani diterapkan,” kata Aprilia menyayangkan.

(nay nurain)