26.4 C
Bogor
Sunday, November 9, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1582

Huntap Tunggu Perubahan Anggaran Parsial

0

Cibinong | Jurnal Inspirasi

Hunian tetap (Huntap) korban bencana alam di wilayah barat Kabupaten Bogor yang akan dibangun diatas lahan PT Perkebunan Nusantara (PN) VIII Cikasunka, Cigudeg, menunggu anggaran penebangan pohon kelapa sawit.

Ratusan pohon kelapa sawit milik PTPN VIII Cikasunka akan ditebang untuk lahan pembangunan Huntap para korban bencana alam yang terjadi pada awal tahun di Bumi Tegar Beriman.

Ketua Tim Transisi Bancana Alam Kabupaten Bogor, Iwan Setiawan mengatakan, pihaknya masih menunggu penganggaran untuk biaya penebangan pohon kelapa sawit.

“Anggaran untuk penebangan pohon sawit iti dibebankan kepada Pemerintah Kabupaten Bogor. Anggaran tersebut menunggu perubahan anggaran parsial,” ujar Iwan kepada Jurnal Bogor, Selasa (10/3).

Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati (Wabup) Bogor ini menambahkan, perubahan anggaran parsial tersebut tidak melanggar aturan yang berlaku. 

“Anggaran parsial itu diperbolehkan. Hal itu berdasarkan konsultasi kami dengan Depdagri. Kalau untuk bencana boleh segera untuk menggeser anggaran kegiatan yang sudah masuk APBD 2020,” katanya.

Lebih lanjut Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Bogor ini memaparkan, pemerintah daerah hanya dibebankan untuk biaya penebangan tersebut.

“Pemkab Bogor itu hanya biaya penebangan. Kalau biaya pembangunan Huntap itu dari pemerintah pusat. Anggaran pemerintah pusat itu akan turun ketika Pemkab Bogor sudah menyelesaikan penebangan pohon tersebut,” paparnya.  Noverando H

Akobat Corona, Harga Rempah Melonjak

0

Cibinong | Jurnal Bogor

Dampak merebaknya virus Corona, sejumlah harga komoditi rempah-rempah seperti Jahe merah, Temulawak, Lengkuas di sejumlah pasar wilayah Kabupaten Bogor meningkat. Bahkan di Pasar Citeureup, harga rempah-rempah khususnya jahe merah mengalami kenaikan Rp15 ribu hingga Rp20 ribu perkilogramnya.

Seorang penjual rempah-rempah di Pasar Citeureup, Usman (34) mengatakan, harga rempah-rempah naik sejak lima hari terakhir.

“Sudah lima ini, banyak yang membeli jahe dan Temulawak. Alasanya konsumen untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap suatu penyakit (imunitas) sehingga tidak mudah terkena penyakit seperti virus Corona,” ujar Usman saat ditemui di lapaknya, kemarin.

Ia menerangkan, untuk jenis jahe merah yang biasanya ia jual Rp50 ribu per kilo, kini naik hingga Rp60 ribu per kilo.

“Sedangkan harga jahe emprit yang sebelumnya hanya berkisar Rp35 per kilo, kini naik hingga mencapai Rp50 ribu per kilo,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bogor, Nuradi mengungkapkan, naiknya harga rempah-rempah dikarenakan permintaan konsumen saat ini cukup tinggi.

“Kenaikan harga jahe merah itu akibat permintaan tinggi tapi persediaan barang terbatas di pasaran. Artinya jahe ini menjadi barang langka,” keluhnya.

Ia menjelaskan, pihaknya telah melakukan monitorong terhadap lonjakan harga khususnya rempah-rempah di pasar Kabupaten Bogor.

“Kami lakukan pengecekan harga rutin. Tapi memang adanya virus corona dan dipercayanya rempah-rempah ini sebagai penangkal menjadi salah satu faktor permintaan tinggi yang mengakibatkan harga naik,” jelasnya.

Terpisah, konsumen jahe merah, Rani mengaku, dirinya membeli jahe merah dan Temulawak untuk membuat jamu.

Menurutnya, rempah- rempah bukan hanya di percaya bisa menangkal Virus Corona Covid 19, tapi minuman tradisional kaya khasiat asal Indonesia bisa meningkatkan stamina tubuh.

“Sejak dulu saya selalu minum jamu, bukan hanya ramai adanya virus Corona. Namun, sejak ramai virus tersebut harga jahe merah dan Temulawak naik,” kata Rani.

Noverando H

BTB Syariah Ekspansi Bisnis

0

Cibinong | Jurnal Inspirasi

Telah membukukan keuntungan atau laba hampir Rp1 miliar pada Tahun 2019 lalu, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bogor, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) yakni Bogor Tegar Beriman (BTB) Syariah melakukan ekspansi bisnis ke perumahan.

Direktur Utama (Dirut) BTB Syariah, Dedin Nazarudin mengatakan, pihaknya melakukan perluasan sekmen bisnis pada tahun 2020 sekarang.

“Sekmen sekarang selain UMKM dan ASN Pemkab Bogor, kami punya pilot project yang dari BPRS yang lain juga masih sedikit yakni di perumahan masyarakat berpenghasilan rendah,” ujar Dedin kepada Jurnal Bogor, kemarin.

Pria yang juga menjabat sebagai Direktur Bisnis pada perusahaan plat merah bidang perbankan itu menerangkan, pihaknya tidak berperan sebagai Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dalam dunia bisnis properti tersebut.

“BTB bukan KPR, tidak mampu karena kami baru berdiri tahun 2016 lalu. BTB itu membiayai pengusaha perumahan yang kategori MBR atau subsidi,” terangnya.

Pria berkacamata ini menambahkan, pihaknya membiayai pembanguna perumahan yang diharga kurang dari Rp1 miliar per unitnya.

“Kalau mereka yang masih dibawah satu miliar disatu unitnya, masih kami biayai, karena pasti banyak konsumennya. Artinya calon kosumennya pasti banyak,” katanya.

Lebih lanjut ia memaparkan, pihaknya memiliki persyaratan untuk para pengusaha perumahan yang ingin dibiayai BTB untuk pembangunan unit rumahnya.

“Anggunan pengusaha itu adalah sertifikat induk perumahan itu. Jadi kalau sudah dibayar atau akad KPR dan dibayar ke kami, sertifikat induk itu akan dipecah sesuai unit yang sudah terjual. Ini sekmen baru BTB,” paparnya.

Noverando H

KPU Silaturahim ke Markas PUI, Ajak Terlibat Dalam Pendidikan Politik

0

Cibinong | Jurnal Inspirasi

Komisi Pemilihan Umum  (KPU) Kabupaten Bogor mengajak Persatuan Umum Islam (PUI) terlibat aktif dalam pendidikan politik, agar pesta demokrasi yang menjadi hajatan rutin lima tahunan negara itu lebih berkualitas dan bermartabat.

“PUI,  sebagai organisasi masyarakat dengan basis massa umat Islam memiliki peran strategis, khusus untuk mengedukasi masyarakat, agar mereka melek akan politik,” kata  Ketua KPU Ummi Wahyuni, dalam keterangan tertulisnya kepada Jurnal Bogor, Selasa (10/03).

Ummi mengatakan,  meski Pemilu sudah usai, namun KPU tetap akan melaksanakan sejumlah program,  di mana semua rencana itu tujuan utamanya untuk menjadikan Pemilu 2024 mendatang lebih berkualitas.

“Selama empat tahun kedepan, KPU akan fokus mengedukasi masyarakat, khususnya pemilih melinial yang usianya antara 14 sampai 16, untuk memahami hak politik sebagai warga negara. Program itu akan sukses, jika semua elemen masyarakat termasuk Ormas PUI ikut terlibat,” ujarnya.

Komisioner Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM Herry Setiawan menambahkan, pada tahun 2020 ini, KPU sedang menyiapkan laboratorium Pemilu, di mana di dalamnya berisi materi terkait simulasi pemungutan suara  mulai dari pengecekan daftar pemilih hingga e-voting dan e-rekap yang diaplikasikan.

“Laboratorium Pemilu ini dapat diakses oleh publik melalui kunjungan lembaga pendidikan ataupun umum untuk mengenal lebih dalam proses pemungutan suara melalui e-voting dan e-rekap. Kami mengajak para jamaah yang tergabung dalam PUI untuk dapat mengoptimalkan laboratorium pemilu tersebut,” katanya.

Ketua PUI PUI Kabupaten Bogor, Syamsi Akbar Aflah mengapresiasi ajakan KPU untuk terlibat dalam pendidikan politik . “Kami siap bekerja sama dengan KPU, karena ini merupakan bentuk penghormatan. Dan jujur saja, sejak KPU dibentuk, baru kali ini berkunjung ke PUI,” ungkapnya.

Syamsi menjelaskan, sebagai Ormas yang berbasis agama, jemaah PUI sangat banyak, termasuk di dalamnya generasi milenial yang belajar di  80 sekolah formal yang dikelola PUI.  

Sekolah tersebut, kata Syamsi tersebar di 40 kecamatan, bahkan pengurus PUI termasuk wanita PUI juga tersebar hingga tingkat ranting di 435 desa dan kelurahan.

“Dengan infrastruktur yang tersebar hingga tingkat desa, kami siap mensukseskan program KPU,” tutupnya.

Mochamad Yusuf

TPT Ambruk, Pemborong Kabur dan PUPR Bungkam

0

Gunung Putri | Jurnal Inspirasi

Ambruknya TPT di Kampung Parung, Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri yang dikerjakan oleh CV. Karya Cipta Mandiri dengan anggaran Rp 619.560.000 diduga terjadi kesalahan kontruksi. Kualitas penyedia jasa pun dipertanyakan. Pasalnya, baru 3 bulan selesai TPT tersebut sudah ambruk dengan ditambah lagi penyedia jasa masih meninggalkan utang kepada toko material setempat dengan jumlah yang cukup besar.

Kepala Desa Bojong Kulur Firman menyayangkan adanya kondisi seperti itu, karena menurutnya lokasi yang dibuat TPT itu bukan lokasi rawan longsor dan besar kemungkinan terjadi kesalahan kontruksi. “Saya sangat menyayangkan hal ini bisa terjadi, ketidakberesan dalam pembangunan TPT membuatnya ambruk,” kata dia, Selasa (10/3).

“Yang jelas masyarakat sangat dirugikan dengan kejadian ini. Saya pun sebagai Kepala Desa sudah melayangkan surat pada Dinas PUPR, namun sampai saat ini belum ada tanggapan. Yang pasti kontur tanah yang dibuat TPT itu bukan merupakan wilayah yang rawan longsor, jadi besar kemungkinan disini terjadi kesalahan kontruksi,” katanya.

Menurutnya, hal yang lebih memalukan lagi yang dilakukan oleh penyedia jasa CV.Karya Cipta Mandiri masih meninggalkan utang material ke toko bangunan warga sekitar dengan jumlah yang cukup besar. “Sudah saya sampaikan kepada DPUPR, namun belum ada upaya untuk melakukan pelunasan. Oleh karena itu warga memasang spanduk agar diperhatikan  oleh Pemda Kabupaten Bogor,” jelasnya.

Anggota DPRD Komisi III Achmad Fathoni yang saat itu menyambangi lokasi ambruknya TPT geleng-geleng kepala melihat kondisi lokasi tersebut. Menurutnya DPUR harus segera melakukan tindakan kepada penyedia jasa tersebut apalagi masih dalam masa pemeliharaan.

“Kami minta DPUPR untuk menahan pembayaran untuk pekerjaan ini dan meminta kontraktor untuk memperbaikinya, tapi harus dikaji juga apa penyebab longsor tersebut. Apa pekerjaan sudah sesuai spek dan gambar atau ada faktor lain, sehingga ketahuan apa penyebab ambruknya,” tandanya.

Ia melanjutkan, kalau memang ada kesalahan dalam pelaksanaan, mestinya ini jadi peringatan untuk semua pihak, baik kontraktor maupun pengawas agar kedepannya lebih hati-hati dan bekerja sesuai spek yang ada.

Nay Nur’ain

RSUD Cileungsi Tingkatkan Fasilitas Pelayanan

0

Jonggol |Jurnal Bogor

RSUD Cileungsi terus menambahkan fasilitas demi kenyamanan dalam pelayanan kepada masyarakat. Selain selalu menjaga lingkungan tetap bersih, juga tingkat pelayanan dengan memenuhi standar semua fasilitas kesehatan dan dokter spesialis. Direktur Utama RSUD Cileungsi Wiwik Wahyuni mengatakan, pihaknya akan mendongkrak pelayanan dan menambah fasilitas agar masyarakat merasa nyaman dan bisa dilakukan pengobatan di satu tempat yaitu RSUD Cileungsi.

“Peningkatan-peningkatan terus kami lakukan, baik dari segi pelayanan juga kesediaan fasilitas dan dokter, walaupun saat ini kami (RSUD Cileungsi-red) masih kurang untuk kesediaan tempat tidur, tapi insya Allah dalam tahun 2020 ini kita ada penambahan untuk tempat tidur hampir 80 unit. Jadi total tempat tidur yang akan kita miliki sekitar 210 unit,” Kata Wiwik kepada Jurnal Bogor di ruangannya, Selasa (10/3).

Dirinya menambahkan, masyarakat saat ini bisa melihat kondisi RSUD yang sekarang bukan sekedar mendengar cerita-cerita tentang kondisi RSUD yang terdahulu. Fasilitas dan keberadaan dokter spesialis yang ada di RSUD Cileungsi kini sangat lengkap dan mumpuni. “Target saya kedepan pada tahun ini ingin meningkatkan status terlebih dahulu. Saat ini status RSUD Cileungsi masih C, insya Allah tahun 2020 ini akan naik menjadi B dengan adanya penambahan fasilitas tempat tidur,” jelasnya.

“Nantinya pada tahun ini akan dilakukan DED untuk penambahan ruang rawat inap, jadi target saya tahun 2021 itu kita sudah punya tempat tidur sebanyak 400 ,itu pun sebetulnya jika kita kalkulasi kan dengan jumlah penduduk dan jumlah rumah sakit yang ada di Bogor Timur ini masih kurang.”

“Jadi saya akan upayakan peningkatan-peningkatan dalam fasilitas dan pelayanan, yang nantinya kita tidak perlu melakukan rujukan-rujukan lagi untuk pasien dan bisa dilakukan secara estafet di satu lokasi disini apalagi hampir 90% pasien di RSUD ini merupakan pengguna BPJS,” pungkas Wiwik.

Nay Nur’ain

Vila Bodong Bertebaran di Pamijahan

0

Pamijahan | Jurnal Inspirasi

Bangunan bodong atau liar di kawasan pariwasata bukan hal yang aneh lagi. Minimnya pengawasan juga jadi salah satu kendala. Yang anehnya lagi para pemilik bangunan atau vila di kawasan pariwisata itu  diduga dimiliki para pejabat atau wakil rakyat yang disinyalir melanggar aturan Perda.

UPT Tata Bangunan wilayah Ciampea Wolter Romsory mengatakan, di kawasan Tanaman Nasional Gunung Salah Endah di Pamijahan itu terdapat beberapa bangunan vila milik beberapa pejabat dan wakil rakyat, baik itu di tingkat kabupaten, dan provinsi ada beberapa yang diduga  menyalahi aturan.

“Nanti saya akan cek, suruh bagian pengawas kebetulan saya disini baru jadi akan mencoba mendata kembali bangunan mana yang tak berizin di kawasan wisata baik itu milik pejabat atau masyarakat biasa tentu mereka harus mematuhi peraturan,” kata Wolter kepada Jurnal Bogor, kemarin.

Sementara Kanit Pol PP Kecamatan Pamijahan Hari Suhartono mengatakan, pihaknya masih terus melakukan inventarisasi vila-vila mana yang ada di wilayah Pamijahan karena ada dua yang di Lokapurna dan ada yang Taman Nasional. “Untuk mana yang menyalahi aturan perizinan bangunan itu kewenangannya ada di UPT Tata Bangunan. Dan apabila Tata Bangunan butuh pendampingan kami (Pol PP ) siap untuk melakukan penertiban bagi bangunan yang memang menyalahi aturan,” pungkasnya.

Cepi Kurniawan

Cegah Banjir, Warga dan Pemdes Telukpinang Normalisasi Saluran

0

Ciawi | Jurnal Inspirasi

Mengantisipasi banjir yang kerap terjadi akibat meluapnya saluran air, puluhan warga Desa Telukpinang, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, bergotongroyong membersihkan saluran tersebut. Kegiatan membersihkan sampah dan sedimentasi di saluran pembuangan itu di mulai pukul 7.30 WIB hingga pukul 13.00 WIB.

Pantauan di lokasi, bukan hanya laki-laki saja yang turun ke saluran membersihkan sampah dan sedimentasi, tetapi ibu-ibu yang terdiri dari para kader PKK dan Posyandu pun ikut membersihkan saluran air tersebut.

Kepala Desa Telukpinang, Ahmad Rifai mengatakan, kegiatan membersihkan sampah dan sedimentasi ini dilakukan, untuk mencegah terjadinya banjir akibat luapan dari saluran pembuangan ke pemukiman warga yang ada di RT 04/02.

 “Jadi kami di Pemerintah Desa Telukpinang mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turun dan bergotongroyong,” ujarnya kepada wartawan di lokasi kegiatan di Kampung Telukpinang RT 03/03, Selasa (10/3).

Kades Telukpinang yang biasa disapa Ade Tahu menjelaskan, dalam pelaksanaan kegiatan bebersih saluran ini, pihaknya dibantu para petugas dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Infrastruktur Irigasi Kelas A wilayah III. “Kami juga minta bantuan petugas irigasi untuk kegiatan normalisasi saluran pembuangan ini dengan melakukan pengerukan,” paparnya.

Pengusaha tahu yang dipercaya memimpin Desa Telukpinang ini menyatakan, pihaknya akan membenahi saluran pembuangan agar tertata lebih baik dan terlihat indah.  “Jadi kami akan sulap saluran pembuangan ini menjadi nyaman dan rapi,” imbuh Ade Tahu.

Kepala UPT Infrastruktur Irigasi Kelas A wilayah III, Eka Sukarna menjelaskan, aksi bersih-bersih dan normalisasi saluran pembuangan Telukpinang ini, dilaksanakan secara spontanitas antara warga dan pihak Pemdes Telukpinang. Adapun kegiatan yang dilakukan warga beserta pihak Pemdes Telukpinang, sambung Eka, panjangnya mencapai 50-55 hektometer.

“Kami bantu pengadaan karung sebanyak 200 kantong. Karung-karung bantuan dari dinas itu untuk memasukan sampah yang ada di sepanjang saluran pembuangan air,” jelasnya.

Sementara, Lusiana (29), warga Kampung Telukpinang RT 04/02 mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Pemdes Telukpinang dan para petugas UPT Infrastruktur Irigasi tersebut. “Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan normalisasi, perkampungan kami tidak lagi kebanjiran saat hujan akibat luapan air di saluran ini,” tukas wanita berparas manis itu. Dede Suhendar

PT. Tirta Fresindo Jaya Cimande Sedot Tenaga Kerja Lokal

0

Caringin | Jurnal Inspirasi

Mayora grup memastikan keberadaan seluruh anak perusahaan harus berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Mulai dari rutin menggelar bakti sosial. Upaya pelestarian lingkungan. Hingga keberadaan pabrik dan anak perusahaan harus bisa menjadi lapangan kerja bagi warga sekitar.

“Salah satunya di PT. Tirta Fresindo Jaya Cimande Hilir, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor ini. Keberadaan kami juga harus bisa membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar,” ujar Industri Relation General Affair (IRGA), PT Tirta Fresindo Jaya (TFJ), Woko Wahtoto dalam rilis yang diterima Jurnal Bogor, Selasa (10/3).

Woko memaparkan, sejak awal berdiri, PT. Tirta Fresindo Jaya telah menciptakan lapangan kerja untuk area sekitar Cimande sebanyak 400-an orang. Bahkan beberapa tahun terakhir berkembang menjadi 500-an orang. “Hal ini menjadi komitmen perusahaan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan warga,” paparnya.

Sejak 2015 silam, perusahaan telah membuka lapangan kerja untuk 983 orang. Sebanyak  44,15 persen dari Kecamatan Caringin. Angka itu terus meningkat setiap tahunnya dan kini berada di angka 63,38 persen tenaga kerja dari warga Kecamatan Caringin.

Selain menyedot tenaga kerja, Woko memastikan agenda bakti sosial di lingkungan pabrik rutin dilaksanakan. Seperti pengobatan gratis beberapa waktu lalu di Cimande, bekerja sama dengan aparatur desa setempat. “Kita juga pastikan bantuan untuk sarana peribadatan, sumur warga maupun beragam kegiatan sosial lainnya harus berjalan secara berkala,” tukasnya.

Terlebih pada pelestarian lingkungan seperti penanaman pohon. Soal ini, Woko bahkan mengajak seluruh anak buahnya untuk ikut aktif menjaga lingkungan. “Dengan begitu, keberadaan perusahaan benar-benar terasa manfaatnya bagi semua. Bagi warga dan lingkungan. Di manapun kita berada, kita harus memberi manfaat positif,” imbuhnya.

Bayu |*

Truk Hasil Curian Tabrak Warung Nasi di Jasinga

0

Jasinga | Jurnal Inspirasi

Sebuah mobil  truk bernomor Polisi B 9246 FYP yang diduga hasil curian  menabrak  warung nasi  di Jalan Raya Jasinga Simpang Curug, Desa Curug, Kecamatan Jasinga, Selasa (10/3) pagi pukul 04.00. Mobil berwana kuning itu menurut pemilik warung nasi, Nanang (45) melaju dari arah Rangkas menuju Bogor.

“Kaget saya baru siap -siap sama istri saya untuk membuka warung.  Warung saya udah rusak, sopir udah gak ada,’ kata Nanang kepada Jurnal Bogor, kemarin.

Sementara Kapolsek Jasinga, AKP Lukito Sadoto membenarkan ikhwal kecelakan tunggal yang melibatkan mobil truk yang diduga hasil curian. Menurut Kapolsek setelah anggota Reskrim melakukan cek ke TKP pengendara tidak ada dan kunci kontak sudah rusak seperti dibobol.

“Tidak ada korban jiwa sementara hasil pemeriksaan disinyalir mobil itu hasil curian kita masih melakukan pendalaman untuk mengejar supir yang kabur. Dan mobil sudah kita amankan di Mako Polsek Jasinga,”pungkasnya.

Cepi Kurniawan