28.2 C
Bogor
Tuesday, November 11, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1560

Jalan Jembatan Cihalang Amblas

0

Nanggung l Jurnal Inspirasi

Jembatan Cihalang, Desa Curugbitung, Kecamatan Nanggung mengalami amblas sedalam 15 meter dengan lebar 6 meter. Jalan penghubung antara Desa Cisarua dan Malasari berstatus milik Kabupaten Bogor. Warga sekitar Marzuki (47) menerangkan, jalan amblas itu terjadi ketika curah hujan tinggi ditambah minimnya pepohonan sehingga terkikis dan terjadinya amblas. ” Antisipasi kerusakan lebih besar,  pihak UPT PUPR bias melalukan pengerjaan dengan pemasangan bronjong,” imbuhnya.

Selain tanah amblas, longsor dan pergerakan tanah juga terjadi wilayah Gunung Eusing dan Sali.” Tanah amblas  terjadi beberapa waktu lalu sekira pukul 03: 00 WIB dini hari,” kata Sekretaris Desa Curugbitung, Dede Taufik, melalui sambungan teleponnya kepada Jurnal Bogor, Senin (23/3).

Menurutnya, musibah longsor terjadi di Gunung Eusing hingga menutup jalan desa. Warga sekitar saat ini belum  membersihkan dampak longsor tersebut  karena dikhawatirkan longsor susulan bisa kembali terjadi. “Tidak ada korban jiwa, hanya saja hewan ternak milik warga yakni 5 ekor kambing tak terselamatkan karena tergerus longsor,” sebutnya.

Sedangkan peristiwa pergerakan tanah tepatnya di Kampung Gunung Sali di lingkungan RW 14, sejumlah warga masih menempati rumahnya masing-masing,” Lokasi pergerakan tanah maupun longsor berada diatas gunung tidak jauh dengan permukiman. Penghuni rata-rata korban bencana alam yang terjadi bebera bulan lalu.

“Sampai sekarang para korban tersebut masih menunggu kepastian kapan mereka akan direlokasi.

Padahal, lanjut Dede, sebelumnya informasi yang diterima dari Pemkab Bogor bahwa bangunan relokasi akan segera dimulai yang katanya sebelum bulan puasa rumah tersebut sudah bisa dihuni.” Tidak sedikit warga menayakan tentang nasib mereka, nyatanya  pengerjaan relokasi sampai hari ini belum juga dimulai,” pungkasnya.

Arip Ekon

Warga Kembali Pertanyakan Jalan Sadeng Pasar Cisaranten

0

Nanggung l Jurnal Inspirasi

Warga Desa Sukaluyu, Kecamatan Nanggung kembali mempertanyakan status Jalan Sadeng Pasar Cisaranten yang merupakan jalur antara Cisaranten dengan Desa Wangunjaya, Kecamatan Leuwisadeng  yang  saat ini belum juga dibangun. Staf Desa Sukaluyu,  Mamad meminta kepada pihak terkait segera memberikan kepastian untuk perencanaan jalan yang saat ini kondisinya sudah banyak yang berlubang.

Jalan Sadeng Pasar Cisaranten atau warga sekitar biasa menyebutnya  jalan Bambang Tutuka, kondisinya rusak. “Sudah berkali kali kami sampaikan ke pihak terkait, namun belum juga ada tanggapan,” kata Mamad kepada Jurnal Bogor, Senin (23/3).

Dengan segala pertimbangan, kata Mamad, akhirnya masyarakat kembali bergotong royong menutup jalan yang berlubang. Saking banyaknya jalanan berlubang akhirnya pemotor sudah tidak bisa menghindarinya. “Warga Desa sangat menantikan jalan tersebut untuk segera dibangun,” kaya dia.

Bahkan ujar Mamad, kerusakan jalan itu sudah cukup lama dan Pemkab pun bukannya tidak tahu, namun keberadaan jalan ini terkesan dibiarkan.

Kerusakan jalan yang sudah cukup lama itu, ditanggapi serius oleh anggota DPRD Kabupaten Bogor, Aan Triana Almuharom. Menurutnya, kalau memang status jalannya milik kabupaten, pemerintah berhak untuk membangun jalan itu.” Tetapi UPTnya sendiri sudah mengajukan apa belum dan itu domainnya mereka bahwa jalan itu harus diusulkan,” paparnya. Kendati demikian, tambah Aan, dia akan mendorong hingga jalan itu bisa terealisasi.

Sedangkan, kepala UPT PUPR wilayah V Leuwiliang, Zaitun Nur Azizah mengaku keberadaan jalan Sadeng Pasar Cisaranten sudah diusulkan dan rencana pengerjaannya masuk dit ahun 2020. “Sudah masuk ditahun ini, kita tunggu untuk proses lelangnya mudah-mudahan lancar,” tutupnya.

Arip Ekon

Aktivis Ciawi Kecam Beking Parkir Liar di Bahu Jalan

0

Ciawi|Jurnal Inspirasi

Adanya dugaan keterlibatan oknum anggota Polsek Ciawi, berinisial HS di lokasi parkir liar di bahu Jalan Raya Ciawi, persisnya didepan Pasar Ciawi, Kabupaten Bogor, menuai kecaman dari sejumlah kalangan.

Aktivis Ciawi, Ujang Ka’mun menyayangkan adanya keterlibatan oknum anggota Polsek Ciawi di lokasi parkir liar tersebut. Ia pun mengecam keras agar anggota yang membekingi parkir liar untuk ditindak tegas dan diberikan sanksi sesuai kode etik.

Menurutnya, apa yang dilakukan oknum anggota itu sangat tidak memberikan contoh baik terhadap masyarakat. Terlebih, lahan yang dijadikan lokasi parkir merupakan bahu jalan.  “Saya sangat kecewa setelah mengetahui adanya keterlibatan oknum anggota Polsek Ciawi di parkir liar tersebut. Dan harus diberikan sanksi tegas oleh pimpinan setempat,” ujar Ujang yang juga salah satu pendiri Forum Masyarakat Ciawi Peduli (Formacip) kepada wartawan saat dihubungi melalui telepon selulernya, Senin (23/3) sore.

Kepala Unit Pasar Ciawi, Dadang Mulyadi mengaku,  pihaknya sudah melakukan tindakan terhadap pengguna parkir liar di lokasi bahu jalan persisnya di depan Halte Pasar Ciawi.  “Walaupun parkir liar itu bukan di area pasar, saya sudah mengusirnya,” akunya.

Ditanya soal keberadaan parkir liar berpengaruh apa tidak terhadap pendapatan parkir resmi, Dadang menyatakan tidak terlalu berpengaruh.  “Karena yang parkir liar di bahu jalan, jumlahnya tidak banyak,” tukasnya.

Sementara, Kapolsek Ciawi, Kompol Sahroni saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp terkait adanya dugaan anggotanya yang membekingi parkir liar, tidak bersedia memberikan keterangan. Bahkan, saat didatangi ke Mako Polsek Ciawi, tidak bersedia untuk ditemui.

Dede Suhendar

Kades Minta Pemilik Workshop Silaturahmi ke Kantor Desa

0

Gunung Putri | Jurnal Inspirasi

Bangunan yang menyerupai pabrik di Kampung Cikupa, Desa Bojong Nangka, Gunung Putri rupanya akan dijadikan workshop milik PT.Gaspro Sentraco. Pihak desa pun meminta pemilik workshop untuk datang ke kantor desa guna memperlihatkan izin lingkungan yang mengklaim sudah ada. Saat Jurnal Bogor menyambangi PT.Gaspro Sentraco, Hendra, salah seorang pekerja disana mengatakan untuk soal perizinan sudah ditempuh sejak tahun 2018 bahkan sudah sampai ke Pemda.

“Yang mengurus izin sih bukan saya tapi pak Wali, hanya saja setau saya semua izin sudah ditempuh sejak tahun 2018 lalu. Bahkan sudah sampai ke DPMPTSP. Jadi tidak mungkin kami belum punya izin lingkungan,dan belum lama ini juga jajaran Desa seperti LPM, Kadus dan RT/RW baru saja mendatangi tempat ini. Untuk lebih jelasnya nanti konfirmasi langsung dengan pak Wali karena beliau yang mengurus masalah perizinan,” jelasnya.

Lanjut Hendra, bangunan ini nantinya akan jadi workshop pabrikasi dan walaupun izinnya sudah lama ditempuh tapi memang baru dibangun saat ini. Terpisah Kades Bojong Nangka, H.Amir Arsyad mengatakan bahwa memang betul jajarannya mendatangi perusahaan tersebut, namun pihak perusahaan tidak bisa menunjukkan izin lingkungan yang katanya sudah ditempuh.

“Kami sebagai pihak desa hanya meminta pemilik atau siapa pun yang mewakili untuk datang dan silaturahmi ke desa. Jika memang izin itu sudah ditempuh sejak lama perlihatkan karena sebelum saya jadi Kades dulu saya menduduki jabatan sebagai Kadus dan memang pernah ada yang datang pada saya dulu (saat jadi kadus-red). Namun sampai saya jadi Kades tidak berjumpa lagi, hanya pemberitahuan secara lisan saja,” ucap H.Amir

“Barangkali ada warga kami yang bisa dipekerjakan di sana, silaturahmi lah ke kantor desa agar antara CSR dan Pemdes bisa bersinergi dengan tujuan membangun desa,” ungkasnya.

Nay Nur’ain

Pemcam dan UPT Pasar Ciawi Semprotkan Disinfektan

0

Ciawi | Jurnal Inspirasi

Kendati hanya menggunakan bahan pembersih lantai sejenis Wipol dan Bayclin sebagai cairan disinfektan, namun untuk mencegah terjadinya penyebaran Virus Corona (Covid-19), Pemerintah Kecamatan (Pemcam) Ciawi, Kabupaten Bogor, melakukan penyemprotan di sejumlah ruang-ruang publik.

Kasi Trantib Kecamatan Ciawi, Acep Hasbullah mengatakan, sesuai arahan Pemerintah Kabupaten Bogor dalam rangka pencegahan penyebaran virus Corona, pihaknya melakukan penyemprotan di seluruh area di Kecamatan Ciawi terutama ruang pelayanan. “Untuk penyemprotan kita lakukan tiga hari sekali di area kantor kecamatan, ketika sering dikunjungi, bisa setiap hari kita lakukan penyemprotan,” ungkapnya kepada wartawan, Senin (23/3).

Meskipun cairan disinfektan dibuat dengan bahan sederhana seperti Bayclin dan Wipol, namun menurutnya, bahan tersebut dipercaya mampu mencegah masuknya virus Corona. Selain itu, di area kantor kecamatan sendiri, sudah menyediakan hand sanitizer di beberapa titik. Disamping itu juga pihaknya tengah mengimbauan kepada para pengusaha, untuk menyediakan masker dan hand sanitizer untuk para karyawan dan pengunjung.  “Lebih baik mencegah daripada mengobati,” papar Acep.

Sambil menunggu giliran penyemprotan disinfektan, Pasar Ciawi berinisiatif menyemprot seluruh area pasar dalam rangka mencegah penyebaran Virus Corona (Covid-19).

Sementara, Kepala Unit Pasar Ciawi, Dadang Mulyadi mengungkapkan, hal tersebut sebagai upaya pencegahan dini mengingat pasar merupakan salah satu tempat yang dikunjungi banyak orang. “Meskipun tingkat kunjungan pasar menurun, namun tetap harus dilakukan (penyemprotan disinfektan) guna mencegah virus Corona,” tukasnya.

Dede Suhendar

Pemcam Cigombong Perketat Pelayanan Adminitrasi

0

Cigombong | Jurnal Inspirasi

Pencegahan berkembangnya virus Corona merupakan kewajiban semua pihak, namun yang paling utama adalah kesadaran masyarakat untuk mau melaksanakan pola hidup bersih dan jika tidak terlampau penting tetap di rumah. Sedangkan bagi aparat pemerintahan kecamatan setiap hari melayani masyarakat, wajib melaksanakan tugas dengan mengikuti SOP yang telah ditetapkan. Hal tersebut dikatakan Sekcam Cigombong Asep.H.S.

“Pemerintah Kecamatan Cigombong melakukan penyemprotan kantor dengan disinfektan, semua pekerja menggukana Apat Pelindung Diri (APD) juga menyiapkan hand sanitizer bagi warga yang mau masuk ke ruangan kantor,” ujarnya.

Selain itu juga bekerja sama dengan berbagai elemen masyarakat seperti, Puskesmas, Kades, RT/RW, ulama, guru, tokoh masyarakat lainnya termasuk kader perempuan  untuk mengingatkan warga terhadap bahayanya virus Corona. Untuk pelayanan adminitrasi kependudukan waktu pelayanan juga di batasi, sesuai petunjuk Bupati Bogor agar mengurangi penyebaran virus Covid 19.

Bagi warga untuk pengambilan KTP elektronik sekarang dibatasi juga untuk pelayanannya pun hingga jam 12 siang, sesuai petunjuk Bupati. ” Semua ini kami laksanakan agar mengurangi penyebaran virus dan masyarakat memakluminya karena dengan keadaan ini,” pungkasnya. Deny

Kunjungan Achmad Fathoni, Bentuk Apresiasi dan Perhatian ke Tim Medis

0

Gunung Putri | Jurnal Inspirasi

Achmad Fathoni meninjau langsung kondisi Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri. Kunjungan yang dilakukan Anggota DPRD Komisi III FPKS tersebut tak lain sebagai bentuk pemberi semangat dan apresiasi kepada Tim Medis.

”Sebagai bagian dari masyarakat Gunung Putri dan Anggota DPRD, Saya hari ini datang untuk meninjau kondisi Puskesmas yang ada di wilayah Kecamatan Gunung Putri, ” jelas anggota DPRD Komisi III dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Achmad Fathoni, Senin, (23/3)

“Covid-19, merupakan sudah diumumkan sebagai pandemic. Selain waspada kita juga harus senantiasa mengikuti arahan yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Oleh karena itu saya hadir disini selain untuk memotivasi petugas, juga melihat kesiapannya dalam mengantisipasi penyebaran wabah Corona (Covid -19), ” katanya.

“Alhamdulillahi robbal alamiin hari ini kami bisa mengunjungi Puskesmas Ciangsana,dan bertemu dengan Kepala Puskesmas Dr Titi beserta Tim Medis lainnya. Kunjungan ini sebagai wujud suport atau dukungan saya kepada tim medis yang bekerja di garda terdepan pencegahan penyebaran Virus Corona. Berharap dengan kunjungan ini temen-teman tim medis merasa mereka tidak sendirian. Sehinga terus semangat dan ikhlas dalam bekerja,” ungkapnya.

Dalam perbincangan sempat didiskusikan cara sosialisasi ke warga, serta akan dibentuk tim bersama RT/RW juga PKK dan Desa, dimana Ibu Dewan termasuk pengurus PKK. Disamping  membawa makan siang untuk tim medis, Achmad Fathoni juga berencana membantu pemasangan wastafel untuk cuci tangan di depan pintu dan loket Puskesmas.

“Dibanding hand sanitizer, cuci tangan dengan sabun dan air jauh lebih bersih dan juga efisien. Maka kami meminta bantuan dari Bapak Fathoni. Kami ucapkan terima kasih banyak atas perhatian, kunjungan dan suport Bapak Achmad Fathoni selaku Anggota DPRD dan mohon maaf harus menunggu,” ucap Dr Titi Kepala Puskesmas Ciangsana.

Sebelum pamitan Achmad Fathoni menyampaikan, “Kami berdoa semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan lahir batin dan kesehatan kepada tim medis kita.” Ia berpesan kepada seluruh masyarakat agar menjaga kebersihan dan pola hidup sehat sebagai langkah awal pencegahan terpapar Virus Corona dan agar tidak panik dan selalu tenang. Dengan senantiasa berdoa mendekatkan diri kepada yang Maha Kuasa Allah SWT. Apapun yang terjadi ini ujian dari Allah, tetapi ikhtiar harus kita upayakan dengan maksimal,” pungkasnya.

Nay Nur’ain

Warga Berbondong-Bondong Datangi Kantor Desa Singajaya

0

Jonggol | Jurnal Inspirasi

Sebanyak  1.300  Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) diberikan kepada warga Desa Singajaya, Kecamatan Jonggol  di ruang kantor Desa Singajaya. Kepala Seksi Pelayanan Kecamatan Jonggol, Siti Sadi’ah saat ditemui Jurnal Bogor, Senin (23/3) mengatakan, sebanyak  1300  e-KTP tersebut diberikan berdasar permohonan warga dari tahun 2019 – hingga awal tahun 2020.

“Upaya jemput bola ini merupakan kerjasama  Pemerintah Kecamatan Jonggol dengan  Pemerintah Desa Singajaya dalam memberikan kepastian kependudukan bagi warga,” katanya.

Ditambahkan Siti pihaknya akan terus melakukan pendistribusian ke seluruh desa yang ada di wilayah  Kecamatan  Jonggol,”Jumlah keseluruhannya ada 1300  e-KTP yang  distribusikan di  Desa Singajaya  ini,” tambahnya.

Siti menuturkan  bahwa kegiatan pendistribusian e-KTP di Desa Singajaya juga dalam rangka mensosialisasikan slogan dari Pemerintah Kabupaten Bogor yaitu  Pancakarsa  dan slogan dari Pemerintah Kecamatan Jonggol Berkah. “Untuk memperkenalkan slogan dari Pemkab Bogor Pancakarsa dan slogan dari Pemcam Jonggol yaitu Berkah,” tuturnya.

Sementara itu, Pegi Sugandi, warga RT 01 RW 05 Desa Singajaya, Kecamatan Jonggol mengucapkan terimakasih adanya jemput bola atau  pendistribusian e-KTP bagi warga. “Ini cukup bagus ya, sangat membantu bagi warga untuk memiliki identitas kependudukan,” ujarnya.

Hal senada dikatakan Milawati, warga RW  07 Desa Singajaya yang mengaku senang telah memiliki e-KTP. Pasalnya, dirinya, udah  satu tahun mengajukan  pembuatan e – KTP. “Senang, proses pembuatan sudah selesai  akhirnya saya memiliki kartu kependudukan,” katanya. Nay Nur’ain

Mayora Group Donasi Satu Juta Masker

0

Jakarta | Jurnal Inspirasi

Wabah pandemi korona saat ini sudah melanda Tanah Air. Sejumlah daerah pun sudah terpapar virus Covid-19, bahkan beberapa daerah sudah dinyatakan masuk dalam status “Tanggap Darurat Covid-19”, seperti DKI Jakarta.

Saat ini  para petugas medis di bawah koordinasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sedang bekerja keras dan membutuhkan dukungan masker serta dukungan lain berupa kebutuhan asupan makanan dan minuman bagi ribuan pekerja medis di seluruh rumah sakit rujukan.

Untuk itu, Mayora Group memberikan donasi berupa masker serta air mineral dan biskuit. Bantuan air mineral dan biskuit ini diberikan mengingat bahwa kecukupan cairan dan gizi itu juga penting bagi para pekerja medis.

CEO Mayora Group Andre Atmadja, mengatakan bahwa donasi ini ditujukan bagi  tim medis BNPB. Pemberian donasi dilakukan secara simbolis di Kantor BNPB, Jalan Pramuka No 38, Jakarta Timur, Minggu (22/3), dan disaksikan oleh Kepala BNPB, Doni Monardo.

“Wabah Covid-19 bukan saja telah menjadi masalah nasional, namun juga global. Kami tergerak untuk berpartisipasi meringankan beban pemerintah untuk menyediakan air mineral, biskuit dan masker kepada para pekerja medis” tutur Andre Atmadja dalam rilis yang diterima Jurnal Bogor, Senin (23/3).

Andre menyebutkan bahwa jumlah donasi yang diberikan untuk tim medis rumah sakit rujukan adalah sebanyak satu juta lembar masker, satu juta botol air mineral, dan satu juta bungkus biskuit yang akan selesai disalurkan secara bertahap paling lambat 5 April 2020.

Andre juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengikuti perkembangan dan imbauan pemerintah dalam melakukan pembatasan interaksi dengan pihak lain.

“Terima kasih kepada Bapak Doni Monardo, tim BNPB dan petugas medis yg sedang  bekerja keras mengatasi wabah covid 19.  Kami juga berharap agar kondisi ini akan secepatnya pulih dan teratasi agar kondisi perekonomian negara, khususnya bagi masyarakat dan  dunia usaha, akan kembali berjalan normal. Pun, masyarakat bisa kembali beraktivitas normal seperti sedia kala,” harap Andre.

|*

Niat Mulia Agus Wibowo, Petani Milenial Dirikan P4S

0

Ciawi | Jurnal Inspirasi

Agus Wibowo, petani milenial yang  pada tahun 2019 menjadi wakil Indonesia pada dua  ajang sekaligus, yakni Global Student Enterpreneur Award (GSEA) di Macau Cina dan  Kompetisi GSEA Asia Pasifik di Singapura, punya niat mulia. Ia mendirikan Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Agro Lestari Merbabu di Desa Sumberejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang karena ingin berbagi ilmu dan pengalaman serta mengedukasi para petani dan anak muda di desanya turut berkontribusi dalam memajukan  pertanian dengan mengembangkan potensi kentang di wilayahnya utamanya penyediaan bibit kentang yang mandiri.

Hal tersebut disampaikan Agus dalam teleconference Klasifikasi P4S, Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP), Senin (23/3). “Kondisi sekarang ini petani kentang ditempat saya belum banyak tahu terkait dengan teknologi khususnya di pembibitan. Selama ini petani menanam kentang bibitnya beli dari daerah luar seperti Dieng  Pangalengan, Wonosobo, “ terangnya.

Ia menjelaskan, dengan penyediaan bibit sendiri petani bisa memotong biaya produksi 40 – 50 persen, karena dalam budidaya kentang penyediaan bibitlah yang membutuhkan biaya paling banyak. Selain itu dengan mendirikan P4S Ia ingin ada nilai tambah dari produksi kentang salah satunya dengan pengolahan pasca panen seperti kripik kentang, stick kentang yang bisa menambah nilai ekonomi dari kentang.

“Dengan adanya pertanian kentang yang kita kemas dengan teknologi – teknologi terbarukan dan inovasi, bisa meningkatkan kesejahteraan petani ditempat saya, karena ini akan melibatkan banyak orang, baik dari sisi budidaya maupun pasca panen,“ ujarnya.

Kentang dipilih sebagai komoditas karena harganya yang relatif stabil dan permintaan pasar yang tinggi, namun petani yang tertarik menanam kentang di daerah Magelang sangat sedikit.. Berbekal motivasi dari orangtuanya yang juga adalah ‘petani serta ilmu yang didapatnya semasa kuliah di jurusan Agroteknologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo kini Ia aktif mengajak anak muda  sekitar mengembangkan potensi bisnis kentang. Upaya tersebut bukan tanpa tantangan, salah satunya untuk mendapatkan Trust dari petani.

Ia menuturkan tak mudah mendapatkan kepercayaan dari petani, apalagi  saat itu tiga tahun lalu dirinya masih seorang mahasiswa yang dianggap masih kecil.  Tak kenal putus asa  Ia mencoba meyakinkan dan membuktikan dengan perlahan peningkatan kesejahteraan mereka. Caranya dengan terlibat di gapoktan, aktif dalam kegiatan pertanian, akhirnya semakin banyak petani yang mau diajak berubah menjadi lebih baik. “Dengan saya aktif, pada akhirnya mereka mulai merasakan banyak hal yang bisa mereka adopsi dan pada akhirnya bisa meningkatkan pendapatan mereka,“ ucapnya.

Dengan upayanya,  sejak 2017 Ia sudah mampu memproduksi bibit kentang Generasi Nol (G0) bersertifikat dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Dinas Pertanian dan Perkebunan kabupaten Magelang. Disinggung tentang prestasinya mewakili Indonesia pada dua  ajang sekaligus di tahun 2019  dan,  menjadi satu – satunya peserta dan pertama kalinya Indonesia mengirimkan perwakilan yang mengangkat tentang pertanian. Pria kelahiran Magelang, 15 Agustus 1994 ini bertutur,  sisi history bisnis kentangnya yang mengantarnya.  Ia dari keluarga petani , kedua orangtuanya petani, lalu Ia bersekolah di pertanian dan menjadi petani menjadi behind story yang memberinya nilai tambah memenangi ajang tersebut. Untuk itu Agus berharap  pemuda Indonesia khususnya yang berkuliah di jurusan pertanian kembali ke desa.

“Sumber daya petani yang ada sekarang rata-rata sudah tua. Saatnya Pemuda Indonesia mengambil peran untuk memajukan pertanian Indonesia dengan menghidupkan lilin-lilin di desa. Selain itu, dapat mengajak para petani Indonesia untuk bertani secara bijak dan berkelanjutan agar dapat dinikmati generasi berikutnya, “ pungkasnya.

RG/PPMKP