26.5 C
Bogor
Wednesday, July 2, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1550

Tiga Cabor Baru Perkuat Kontingen Popda Kota Bogor

Herry Karnadi

Bogor, Jurnal  Inspirasi  

Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bogor memastikan, akan mengikutsertakan tiga cabang olahraga baru untuk memperkuat Kontingen ‘Kota Hujan’ pada Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) XIII Jawa Barat 2020, yang akan digelar di Kota Bandung, 24 hingga 30 Agustus mendatang. Hal itu ditegaskan Kadispora Kota Bogor, Herry Karnadi, Rabu (4/3).

“Popda tahun 2020 kali ini, ada tiga cabang olahraga baru yang masuk dalam Kontingen Kota Bogor. Adapun tiga cabor tersebut, di antaranya panjat tebing, kempo, dan cabor handball,” ujarnya.

Ia menjelaskan, bahwa selain ada tiga cabor baru yang masuk dalam kekuatan Kontingen ‘Kota Hujan’ di pentas olahraga antar pelajar dua tahunan di ‘Tanah Pasundan’ ini, 12 cabor lainnya juga akan memperkuat Kota Bogor, seperti cabor angkat besi, atletik, basket putra, bulu tangkis, judo, karate, panahan, pencak silat, renang, taekwondo, tarung derajat, dan cabor tinju.

“Total cabor yang memperkuat Kota Bogor di ajang Popda 2020, sebanyak 15 cabang olahraga, dan untuk mekanisme selanjutnya, bidang prestasi Dispora sedang melakukan verifikasi untuk data-data atlet pelajar, maupun pelatih yang akan diturunkan pada Popda nanti,” tegasnya.

Herry menambahkan, kalau target Kota Bogor pada Popda 2020, tentunya prestasi yang terbaik. Apalagi Popda kali ini, merupakan ajang pembuktian bagi Dispora Kota Bogor, untuk bisa mempersembahkan prestasi yang terbaik dari pentas olahraga antar pelajar di ‘Jawa Barat’.

‘Kita ingin yang terbaik tentunya. Maka dari itu sekarang ini tim dari bidang prestasi Dispora Kota Bogor, sedang memverifikasi semua data atlet yang masuk dari 15 cabang olahraga yang akan memperkuat Kontingen Kota Bogor di ajang Popda 2020. Setelah itu, baru masuk tahap seleksi, karena kita ingin atlet yang bertanding nanti, benar-benar atlet yang siap untuk mempersembahkan medali untuk Kontingen Kota Bogor,” pungkasnya.

Asep Syahmid

Popda, Inkai Adalkan Hazel dan Miftahuljanah

Bogor, Jurnal Inspirasi  

Perguruan Institut Karate Do Indonesia (Inkai) Kota Bogor, mengandalkan Hazel Ramadhan dan Miftahuljanah, untuk memperkuat tim karate pelajar ‘Kota Hujan’ pada Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) XIII Jawa Barat 2020, yang siap digelar di Kota Bandung, 24 hingga 30 Agustus mendatang. Hal itu ditegaskan langsung Ketua Inkai Kota Bogor, Mardian, Rabu (4/3).

Miftahuljanah

“Perguruan Inkai masih menjagokan kedua tersebut untuk memperkuat tim karate Kota Bogor dipentas olahraga dua tahunan antar pelajar se-Jawa Barat tahun 2020 ini,” ujarnya.

Wanita yang dekat disapa bunda Dian itu menjelaskan, kalau Perguruan Inkai Kota Bogor, bakal mengutus kedua pelajar yang saat ini duduk dibangku kelas 8 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1, Hazel Ramadhan, dan siswa kelas 7 SMP Negeri 3 Kota Bogor, untuk masuk dalam tim inti karate pelajar ‘Kota Hujan’ di ajang Popda 2020 kali ini.

“Kami akan mengutus dua karateka putra, dan putri kami untuk Kota Bogor. Bahkan, kalau memang untuk nomor beregunya juga dipertandingkan pada Popda 2020 ini, tentunya kami juga mengirimkan nama atlet kami. Karena, kami juga telah menyiapkan atlet untuk kategori beregunya,” tegasnya.

Sejauh ini, andalan Inkai tersebut terus mempersiapkan diri dengan melakoni program latihan. “Untuk kedua nama tersebut, masih terus berlatih. Mengingat, itu semua untuk menjaga performa taneding mereka stabil, sebelum mereka memperkuat tim karate Kota Bogor, pada Popda nanti,” pungkasnya.

Sementara itu, Hazel Ramdhan, yang didampingi orang tuanya Azwar mengatakan, jika putranya tersebut sangat siap memperkuat tim karate pelajar Kota Bogor, ketika memang masuk dalam Kontingen ‘Kota Hujan’ di ajang Popda 2020.

“Insya Allah siap kalau memang nanti masuk dalam skuat karate Kota Bogor, untuk Popda 2020. Bahkan, sekarang ini Hazel juga terus fokus berlatih, meski belum ada event-event resmi yang harus diikutinya. Karena latihan tersebut sangat penting untuk tetap menjaga performanya selalu dalam kondisi terbaik,” kata Azwar.  

Asep Syahmid

Jelang Porda Jabar 2022, Panahan Bidik Tiga Medali Emas

Rizal Barnadi

Bogor, Jurnal Inspirasi  

Persiapan terus dilakukan Pengurus Cabang Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kota Bogor menjelang perhelatan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda), di Kota Bandung, 24 hingga 30 Agustus mendatang. Kini, sejumlah atlet pelajar terus melakoni program latihan demi mewujudkan target meraih tiga medali emas.

“Tim panahan Kota Bogor, pasti mampu membawa tiga medali emas dari Kota Bandung ke ‘Kota Hujan’ di ajang olahraga antar pelajar dua tahunan di Jawa Barat tahun 2020 nanti,” ujar Ketua Perpani Kota Bogor, Rizal Barnadi beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan, jika target tiga medali emas tersebut, nantinya akan diraih nomor nasional, riceup, dan beregu. Karena, Perpani tentunya telah menyiapkan atlet-atlet panahan yang memang sudah siap untuk meraih tiga medali tersebut.

“Kita sudah siapkan beberapa nama atlet pelajar yang siap untuk meraih tiga medali emas dari nomor nasional, riceup, dan beregu tersebut. Hanya saja, untuk saat ini mereka masih tetap fokus berlatih sebelum Popda digelar,” tegasnya.

Untuk nama-nama atlet yang akan diberangkatkan pada Popda 2020 nanti, sambung Rizal, masih akan verifikasi kembali oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bogor. “Tapi untuk target tiga medali emas tersebut, kami telah menyiapkan atlet palajar terbaik, dan punya pengalaman,” pungkasnya. 

Asep Syahmid

Program Seksi PITOK Angkatan Kedua, 30 Pelatih Sepakbola Ikuti Kursus Lisensi D

Caringin, Jurnal Inspirasi

Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bogor, melalui Seksi Pembibitan Iptek, dan Tenaga Keolahragaan (Pitok), kembali meningkatkan kualitas pelatih sepakbola yang ada di bawah naungan Asosiasi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten Bogor, dengan menggelar pelatihan pelatih sepakbola lisensi D angkatan kedua tahun 2020, yang digelar di Hotel Grand Pesona Caringin, 3 hingga 4 Maret.

Seperti dikatakan Kepala Seksi Pitok Dispora Kabupaten Bogor, Muhammad Saepudin mengatakan, kegiatan pelatihan pelatih sepakbola Lisensi D yang dilakukan Dispora, merupakan upaya Dispora untuk memfasilitasi para pelatih sepakbola yang ada di klub anggota Askab PSSI Kabupaten Bogor, untuk memiliki lisensi, dan pengayaaan dalam metode kepelatihan sepakbola yang akan dilakukan kepada para anak asuhannya.

“Kegiatan pelatihan lisensi D ini berlangsung selama dua hari. Adapun program pelatihan tersebut yang pertama dilakukan untuk class room dari kegiatan kursus lisensi D Hotel Grand Pesona. Sedangkan praktek lapangannya dilakukan di lapangan yang berdekatan dengan hotel,” ujar Muhammad Saepudin, Rabu (4/3).

Ia menjelaskan, pelatih yang ikut pelatihan lisensi D angkatan kedua ini sebanyak 30 pelatih, dan ke 30 pelatih tersebut merupakan perwakilan dari klub-klub sepakbola anggota Askab PSSI Kabupaten Bogor. Bahkan, sambung pria yang akrab disapa Aep itu menegasakan, jika dalam pelatihan ini, peserta tidak dipungut biaya, alias gratis. “Mereka yang ikut dalam pelatihan lisensi D ini, akan langsung mendapat sertifikat, yang ditanda tangani langsung oleh pengurus PSSI Pusat,” pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga (Sekdispora) Kabupaten Bogor, Mustakim, menambahkan, kegiatan pelatihan lisensi D yang dilakukan Seksi Pitok ini sangat mendukung dunia sepakbola di ‘Bumi Tegar Beriman’ tertutama bagi para pelatih yang ada di Askab PSSI Kabupaten Bogor.

“Saya bangga dengan kreatifitas dari Seksi Pitok dalam membuat program kegiatan yang benar-benar menyentuh, dan tepat sasaran. Apalagi, di Kabupaten Bogor ini banyak sekali klub, dan sekolah sepakbola yang tergabung di Askab PSSI Kabupaten Bogor yang memiliki para pelatih yang bagus-bagus. Namun tidak menutup kemungkinan ada juga para pelatih itu yang belum memiliki lisensi D nya,” ucapnya.

Mustakim melanjutkan, kalau para pelatih ini sengaja mencari kursus lisensi kepada pihak lain, kemunginan akan dikenakan biaya. Namun Dispora Kabupaten Bogor menggratiskan semua kegiatan kursus lisensi D. Karena ini satu terobosan yang sangat positif telah dilakukan Dispora Kabupaten Bogor melalui Seksi Pitok. Pada program pelatihan pelatih lisensi D angkatan kedua kali ini, turut hadir, Exco Askab PSSI Kabupaten Bogor, Dedi Baidilah, Sekum Askab PSSI Kaupaten Bogor, Agung Nugroho. 

Asep Syahmid

Kecamatan Cijeruk Geber Pemasangan Baligo Piala Dunia U 20

Cijeruk, Jurnal  Inspirasi  

Peran Pemerintah kecamatan di Kabupaten Bogor, sangat penting untuk menyongsong, sekaligus memberikan informasi kepada masyarakat ‘Bumi Tegar Beriman’ bahwa di tahun 2021 mendatang, Kabupaten Bogor, bakal menjadi tuan rumah penyelenggara pertandingan Piala Dunia usia-20, di Stadion Pakansari Cibinong.

Sehingga, peran kecamatan, wajib menyosialisasikan kesiapan Kabupaten Bogor, sebagai tuan rumah, dengan memasang baligo Piala Dunia usia-20, di pusat-pusat yang strategis masing-masing kecamatan.

Seperti yang dilakukan Pemerintah Kecamatan Cijeruk, yang saat ini telah memasang baligo ‘Kecamatan Cijeruk siap mendukung dan menyukseskan Piala Dunia usia-20 di Indonesia tahun 2021’, dan pemasangan baligo di depan kantor kecamatan Cijeruk tersebut, secara tidak langsung Kecamatan Cijeruk, ikut serta dalam menyosialisasikan kepada masyarakat, bahwa di ‘Bumi Tegar Beriman’ akan digelar pertandingan sepakbola paling akbar di dunia ini.

Camat Cijeruk Hadijana mengatakan, jika pemasangan baligo Piala Dunia usia-20 di depan kantor kecamatan Cijeruk, merupakan salah satu upaya kecamatan dalam menyosialisasikan, dan memberikan informasi kepada masyarakat, bahwa Indonesia, dan tentunya Kabupaten Bogor bakal menjadi venue pertandingan sepakbola dunia pada Mei 2021 mendatang.

“Ini adalah upaya kami untuk menginformasikan kepada masyarakat Kecamatan Cijeruk. Jika Indonesia, yang salah satunya Kabupaten Bogor, bakal menggelar pertandingan sepakbola Piala Dunia usia-20, di Stadion Pakansari Cibinong, pada Mei 2021 nanti,” ujar Hadijana, Rabu (4/3).

Mantan Camat Megamendung itu menjelaskan, kalau peran kecamatan wajib untuk menyosialisasikan hal ini kepada masyarakat luas. Supaya masyarakat bisa mengetahui, dan juga bisa menyaksikan langsung pemain-pemain dari seluruh dunia peserta Piala Dunia usia-20 bertanding di Kabupaten Bogor. Terlebih lagi, sambung Hadijana, masyarakat bisa memberikan dukungannya kepada tim Merah Putih yang bertanding di Piala Dunia usia-20 mendatang.

“Kita ingin semua masyarakat di Kecamatan Cijeruk tahu, kalau Kabupaten Bogor, bakal jadi tuan rumah penyelenggaran pertandingan sepakbola Piala Dunia usia-20. Maka, kita pasang baligo, sebagai media informasi kita kepada masyarakat,” pungkasnya.  

Asep Syahmid

Sambut Baik Pelatihan Kepemimpinan, Pandeglang Harapkan Tambah Penyuluh Untuk Dukung Kostratani

Pandeglang, Jurnal Inspirasi

Kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Bagi Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Mendukung Kostratan  yang dihelat Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinabn Pertanian (PPMKP), disambut baik Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang, Budi S Januardi.

“Materi pelatihan memuat bagaimana menggerakkan kepemimpinan bagi penyuluh untuk diterapkan mengelola BPP dan diajarkan ke kelompok tani, menumbuhkan jiwa kewirausahaan. Sehingga tidak fokus hanya pada budidaya saja, tapi bagaimana dari hulu sampai hilir, “ ujarnya di Gedung Yayasan Baitul Hamdi Kecamatan Menes, Selasa (3/3).

Menurutnya kurikulum pelatihan  sangat tepat dan selaras dengan kondisi di Pandeglang yang memiliki keunggulan komparatif di segala komoditas. Namun Budi menyayangkan keunggulan tersebut  nilai tambahnya belum bisa dinikmati petani.  Ia mencontohkan Pandeglang  sebagai pemasok talas beneng.

“Petani menanam dan memasok talas beneng bahan baku pembuatan kue terkenal dari Bogor, hanya menanam jadi  nilai tambahnya tidak untuk mereka, padahal  kalau mogok sehari saja tidak memasok, gak akan produksi kue bolunya, “ tuturnya.

Kepada 40 Kepala BPP se Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, ia berpesan agar selalu mengupdate pengetahuan dan selalu belajar memahami hal – hal teknis di lapangan, serta meningkatkan kemampuan manajerial melalui pelatihan dengan cara mengikutinya dengan tekun dan serius agar bisa diaplikasikan dan ditransfer kepada petani.

Terkait dengan program Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratan), ia menegaskan, berkurangnya jumlah penyuluh pertanian dan kondisi bangunan BPP yang banyak sudah tidak layak menjadi persoalan yang harus  mendapat perhatian.

“Ada 339 desa di Kabupaten Pandeglang, sementara penyuluh jumlahnya terus berkurang. Jika kondisi ini dibiarkan maka penyuluh akan menjadi makhluk langka, padahal mereka dibutuhkan untuk  menggerakkan sumberdaya pertanian mendukung Kostratani, “ ujar Budi.

Di era 4.0 yang serba digital dikatakan Budi, dibutuhkan sumberdaya yang memadai untuk mencapai satu desa satu penyuluh. Ia berharap pada perekrutan SDM yang akan datang pemerintah pusat dapat menambah kuota khususnya untuk Kabupaten Pandeglang.

RG/PPMKP

Disdik Bakal Terapkan Rapor Elektronik

Caringin, Jurnal Inspirasi

Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor akan menerapkan rapor elektronik (e-rapor) di jenjang sekolah menengah pertama (SMP) mulai tahun ajaran 2020/2021. Bahkan ditarget seluruh SMP, baik negeri maupun swasta memakai e-rapor pada 2021 mendatang.

“Tahun ini (e-rapor) digarap di 88 SMP negeri. Tahun berikutnya (2021) menyasar di semua SMP negeri dan swasta,” ungkap Kasi Kurikulum dan Penilaian Disdik Kabupaten Bogor, Rony Kusmaya disela workshop e-rapor yang ditujukan bagi wali kelas SMP di Hotel Grand Pesona, Cimande, Kecamatan Caringin, Rabu (4/3).

Dijelaskan, e-rapor efektif untuk memantau dan meningkatkan integritas sekolah. Guru maupun siswa tidak mungkin memanipulasi nilai untuk kepentingan tertentu. Dengan kata lain, penerapan e-rapor ini bertujuan ingin lebih menanamkan integritas kepada para guru dalam memberikan penilaian hasil belajar siswa di kelas.

Terlebih saat ini pembelajaran sudah dilaksanakan dengan sistem digital menggunakan laptop, komputer dan perangkat lainnya. Termasuk pelaporan situasi di sekolah, melalui data pokok pendidikan (dapodik).

“E-rapor sebetulnya sudah diterapkan sejak 2018. Namun di Kabupaten Bogor, guru yang menjadi wali kelas belum siap. Sebab 70 persen sekolah, khususnya negeri masih mengandalkan operator, bukan wali kelas,” kata Rony.

Karena itu, lanjut dia, melalui workshop ini, supaya para guru terbiasa dengan era digitalisasi dan mengaplikasika e-rapor. “Nanti juga Disdik akan membentuk sekolah digital,” ucapnya.

Kadisdik Kabupaten Bogor, Entis Sutisna melanjutkan, penerapan e-rapor diharapkan sesuai target. “Kita coba dulu di SMP, itu pun sekolah negeri. Selanjutnya bertahap di SMP swasta dan SD,” katanya.

Asep Syahmid

Jalan Sindang Barang Loji Rusak Parah, Aktivitas Pengendara Terganggu

Bogor, Jurnal Inspirasi

Ruas Jalan Sindang Barang Loji hingga Jalan Letjen Ibrahim Adjie, Kota Bogor mengalami kerusakan parah. Sudah sepekan tepatnya, Rabu (26/2) hingga Kamis (4/3), jalan di daerah tersebut belum mengalami perbaikan. Diduga kerusakan terjadi akibat volume kendaraan dan curah hujan yang tinggi.

Menurut Mulyawan, petugas keamanan dari SMA Pesat Kota Bogor yang sering mengatur lalu lintas di daerah tersebut, kerusakan di ruas jalan tersebut sering terjadi walau sudah beberapa kali mendapat perbaikan jalan.

“Kalau disini sudah beberapa kali mengalami kerusakan dan perbaikan, tapi tetap saja rusak lagi. Penyebabnya mungkin dari volume kendaraan, curah hujan, atau dari kualitas aspalnya itu sendiri, karena di daerah sini sering hujan dan selalu padat kendaraan,” ujarnya.

Keadaan jalan yang rusak tersebut juga dapat membahayakan pengendara dan penyebrang jalan yang melintas di kawasan tersebut, ditambah volume kendaraan yang selalu padat dapat menambah kemacetan di wilayah tersebut.

“Pengendara motor yang melintas kan kadang menghindari lubang – lubang tersebut sehingga dapat membahayakan pengendara lain, orang – orang yang ingin menyebrang jalan juga harus berhati – hati karena bisa tersandung aspal – aspal yang bolong,” tambahnya.

Kerusakan jalan terlihat mulai dari jalanan di sekitar SPBU Sindang Barang Loji hingga ke daerah persimpangan Laladon, Jalan Letjen Ibrahim Adjie. Hingga saat ini Pemerintah Kota Bogor belum memperbaiki jalan di daerah tersebut.

Menurut Ridwan sebagai seorang pengendara yang sering melintasi daerah tersebut, kondisi jalan seperti itu mengganggu aktivitasnya. Selain membuat pengendara harus ekstra hati – hati karena jalan rusak, di daerah tersebut juga sering mengalami kemacetan.

“Kondisi jalan tersebut menghambat aktivitas dan kenyamanan berkendara. Jalanan disitu membuat pengendara motor harus berhati – hati karena jika menghantam lubang dapat mengakibatkan pengendara motor kehilangan keseimbangan,” ujarnya.

Padatnya volume kendaraan di daerah tersebut juga menjadi salah satu faktor penyebab kerusakan jalan dan mengurangi kenyamanan berkendara. Hingga saat ini belum ada solusi dari Pemerintah Kota Bogor untuk daerah tersebut agar tidak sering mengalami kerusakan ruas jalan.

“Saya sih berharap dari Pemerintah Kota Bogor memberikan solusi untuk jalan di daerah sini, karena disini selalu mengalami kerusakan jalan padahal sudah beberapa kali dilakukan penambalan pada aspal yang rusak tetap saja rusak lagi, ditambah kemacetan yang selalu terjadi saat pagi dan sore,” tambahnya.

Selain kendaraan roda dua dan empat, daerah tersebut juga sering dilintasi oleh bus pariwisata dan truk – truk pengangkut kelapa sawit pada malam hari yang membuat pengendara lain juga perlu ekstra hati – hati di malam hari karena selain kerusakan jalan juga terdapat banyak kendaraan besar yang melintas.

Mochamad Iman Fajar Subqhi | MG

Stop Panic Buying

Bogor, Jurnal Inspirasi

Wabah virus Corvid-19 atau Corona yang mulai menyerang Indonesia, cukup membuat panik masyarakat. Hal itu terbukti dari langkanya masker dan hand sanitizer (pembersih tangan antiseptic) di pasaran sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa ada dua warga Depok yang positif Corona pada Senin (2/3).

Berdasarkan penelusuran wartawan koran ini, di apotik dan minimarket di kawasan Bogor Utara serta Timur, sudah kehabisan stok masker maupun hand sanitizer. Pada salah satu apotik di bilangan Jalan Bangbarung, Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, bahkan memasang tulisan bahwa stok kedua barang tersebut habis. “Sudah habis mas dari Senin (2/3) sore. Stoknya belum datang lagi,” kata salah satu pegawai apotik.

Begitupun ketika Jurnal Bogor menyambangi minimarket kawasan Jalan Pandu Raya. “Habis (masker dan hand sanitzer) dari kemarin,” ucap salah seorang kasir minimarket. Fenomena serupa pun terjadi di minimarket yang berlokasi di bilangan Bantarkemang, Kecamatan Bogor Timur. “Stoknya sudah habis, banyak juga orang yang nyari soal itu,” kata salah seorang pegawai, Lina.

Sementara berdasarkan hasil penelusuran di marketplace online, harga masker mulai meroket yang tadinya Rp25 ribu per box dengan isi 50 buah, kini dibanderol mulai Rp150 ribu hingga Rp380 ribu per box. Begitupun dengan harga hand sanitizer yang mulanya Rp70 ribu untuk ukuran 500 milimeter. Kini dapat mencapai Rp130 ribu hingga Rp145 ribu per kemasan.

Hal itupun membuat Anggota DPRD Kota Bogor Fraksi PDI Perjuangan, Atty Somaddikarya angkat bicara. Menurutnya, segala bentuk penimbunan barang yang merupakan kebutuhan sehingga menyebabkan kepanikan di masyarakat adalah sebuah kejahatan. “Aparat penegak hukum harus bergerak menyelidikinya. Apalagi penimbunan barang dilakukan untuk meraup keuntungan dengan menaikan harga berkali-kali lipat,” ujarnya kepada wartawan.

Selain itu, kata Atty, Dinas Perindustrian dan Pedagangan (Disperindag) Kota Bogor harus segera turun tangan untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi. “Mesti turun tangan dan menjamin kebutuhan soal masker dan sabun cuci tangan antiseptic terpenuhi, dan tidam terjadi gejolak,” ungkap politisi PDI Perjuangan ini.

Pemerintah, sambung Atty, wajib mengimbau masyarakat agar tak berduyun-duyun menimbun kedua barang itu, dan menstok bahan makanan. “Jangan sampai di Bogor ada fenomena panic buying. Sebab, bila terjadi kelangkaan, masyarakat juga yang dirugikan,” katanya.

Atty menyatakan, masyarakat wajib waspada terhadap potensi penyebaran virus Corvid-19. Namun tidak boleh terlalu panik sehingga membuat gaduh dengan melakukan penimbunan yang menyebabkan kelangkaan barang.

“Kalau ingin memakai masker di tempat ramai nggak apa-apa. Tapi yang paling penting membiasakan perilaku hidup sehat,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Atty juga mengimbau agar masyarakat segera memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala demam, batuk dan tenggorokan sakit. “Segera periksakan ke dokter, agar dapat segera diketahui penyebab sakit. Ini adalah bentuk kewaspadaan kita,” paparnya.

Dalam kesempatan berbeda, Anggota Komisi IV DPRD, Saeful Bakhri mengatakan, pemerintah harus melakukan antisipasi terhadap merebaknya virus tersebut. “Tiap puskesmas harus memberikan penyuluhan agar masyarakat tak panik,” katanya.

Selain itu, Disperindag pun harus mengontrol soal ketersediaan masker dan sabun cuci tangan antiseptic. “Ini kan sudah jadi kekhawatiran masyarakat. Mesti ada langkah antisipasi,” katanya.

Saeful juga meminta agar masyarakat tak panik dengan melakukan aksi borong masker dan hand sanitizer.

Terpisah, Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengimbau masyarakat Kota Bogor menyikapi penyebaran virus Corona dengan proposional dan tidak berlebihan. Namun, tetap memprioritaskan kewaspadaan dan kesiagaan.

“Lurah, Camat, Puskesmas harus siaga semua memonitor setiap laporan warga. Jadi pasien yang datang pasien yang ngeluh itu disikapi dengan waspada tinggi. Bgitu panas, begitu batuk protap berjalan,” katanya.

Ia juga meminta Dinas Kesehatab untuk melakukan pengecekan kesiapsiagaan secara rutin. Kata Bima, apabila ada warga yang terindikasi Corvid-19, tidak boleh datang sendiri untuk memeriksakan diri. “Harus dijemput, dan dikoordinasikan. Ada gugus tugas khusus ada hotline ada layanan gawat darurat dari Dinkes. Di Bogor memang tak ada rumah sakit rujukan Corona. Tetapi untuk observasi disiapkan di setiap rumah sakit dengan protap aturan dari Dinkes,” ucapnya.

Kata dia, pola hidup sehat cuci tangan dan menjaga kebersihan merupakan langkah untuk mencegah virus masuk ke dalam tubuh.

Fredy Kristianto

Pejabat di DPKPP Kena OTT

Cibinong, Jurnal Inspirasi

Polisi Resort (Polres) Bogor Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Dinas Permukiman, Kawasan Perumahan dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor, Selasa (3/3). Polisi sempat menutup akses masuk kantor DPKPP karena sedang melakukan pemeriksaan terhadap para terduga pelaku OTT.

Sedikitnya 8 anggota Reskrim Polres Bogor berpakaian preman mengamankan tiga Aparatur Negeril Sipil, seorang warga sipil,  dua dus dokuman, mobil dan satu bungkusan amplop coklat dalam OTT di DPKPP Kabupaten Bogor.

Para terduga yang ditangkap OTT beserta barang bukti mendapatkan pengawalan ketat ketika ingin dimasukan ke dalam mobil untuk dibawa ke Markas Komando (Mako) Polres Bogor.

Seorang terduga pelaku OTT sempat memberikan salam kepada awak media setelah turun dari mobil yang tiba di Mako Polres Bogor. “Assalamualaikum,” kata pria berbaju ASN itu 

Sementara itu, pihak Kepolisian masih enggan memberikan keterangan resmi akan adanya OTT di kantor DPKPP tersebut.

Kasat Reskirm Polres Bogor, AKP Benny Cahyadi mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap para ASN yang dibawa ke Polres Bogor. “Nanti ya, kami masih melakukan pemeriksaan. Kalau sekarang belum bisa ada keterangan apa-apa, nanti ya,” kata AKP Benny.

Noverando H