27.7 C
Bogor
Friday, July 11, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1462

Kades Awasi Pengerjaan Perbaikan Pengaspalan Jaling

Ciawi | Jurnal Inspirasi

Kepala Desa (Kades) Jambu Luwuk, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Mulyana, mengawasi langsung perbaikan pengaspalan yang dilakukan pelaksana. Hal itu dilakukan agar pihak pelaksana proyek bersumber anggaran dari pemerintah pusat tersebut, melakukan perbaikan jalan lingkungan (Jaling) yang aspalnya sudah mengelupas, tidak asal-asalan dan mengutamakan kualitas.

Kades Jambu Luwuk, Mulyana mengatakan, pihaknya sangat kecewa setelah mengetahui aspal jaling yang belum lama selesai dibangun pihak pelaksana, sudah kembali rusak. “Makanya saya minta pertanggungjawaban dari pelaksana agar diperbaiki lagi aspal yang sudah mengelupas,” ungkapnya kepada wartawan.

Menurutnya, dari jumlah pengaspalan sepanjang 2000 meter yang terbagi di seluruh perkampungan di Desa Jambu Luwuk, hanya dua titik yang aspalnya sudah mulai mengelupas, yakni di RT 01 RW 05 dan RT 01 RW 06. “Alhamdulillah kedua titik jaling yang aspalnya mengelupas sudah diperbaiki lagi dengan diameter lebih tinggi,” ujar Mulyana.

Sebelumnya, Ketua Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Desa Jambu Luwuk,  Dadan Rohimat memanggil LPM dan Staf desa yang membidangi pembangunan. “Saya juga sudah menanyakan kepada kades selaku penanggungjawab terkait adanya aspal jaling yang sudah mengelupas tersebut,” katanya.

Dari hasil pertemuan baik dengan kades, LPM serta staf pembangunan desa, Dadan langsung melakukan counter action diantaranya, melakukan complaint ke vendor aspal agar segera melakukan perbaikan kembali jalan yang mengelupas.

Selain itu, Dadan pun meminta pihak vendor menerbitkan garansi letter untuk kualitas dan kuantitas dari aspal yang digunakan. Untuk mengetahui kondisi aspal yang mengelupas, Dadan mencoba  menganalisa penyebab kerusakan aspal tersebut. Dari analisa, ada beberapa faktor yang menyebabkan aspal jaling mengelupas.

 “Salah satunya aspal yang baru dibangun dan belum kering sudah terkena air hujan dari genteng rumah warga. Saya juga sedang mempelajari apakah pengiriman aspal sudah sesuai dengan requirement atau sesuai standard yang telah ditentukan,” paparnya.

Dadan menegaskan, TPK tidak akan menandatangani penyelesaian pekerjaan jika permasalahan ini belum selesai. Setelah pekerjaan pengaspalan selesai, baik TPK, LPM, pendamping desa dan pemerintah desa akan memverifikasi ulang pembangunan pengaspalan tersebut bersama-sama. “Nanti juga saya akan minta di dampingi oleh media,” tukasnya.

** Dede Suhendar

Hadits Hari Ini


19 Mei 2020
26 Ramadhan 1441 H

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

حَدَّثَنَا وَاصِلُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى الْكُوفِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ زِرٍّ قَالَ قُلْتُ لِأُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ أَنَّى عَلِمْتَ أَبَا الْمُنْذِرِ أَنَّهَا لَيْلَةُ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ قَالَ بَلَى أَخْبَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهَا لَيْلَةٌ صَبِيحَتُهَا تَطْلُعُ الشَّمْسُ لَيْسَ لَهَا شُعَاعٌ فَعَدَدْنَا وَحَفِظْنَا وَاللَّهِ لَقَدْ عَلِمَ ابْنُ مَسْعُودٍ أَنَّهَا فِي رَمَضَانَ وَأَنَّهَا لَيْلَةُ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ وَلَكِنْ كَرِهَ أَنْ يُخْبِرَكُمْ فَتَتَّكِلُوا

Washil bin Abdul A’la Al Kufi menceritakan kepada kami dari Ashim bin Zirr, ia berkata: Aku berkata kepada Ubay bin Ka’ab:
“Wahai Abu Mundzir, aku tahu bahwa Lailatul Qadar ada pada malam dua puluh tujuh”. Ia berkata: “Benar”. Kemudian Ia berkata:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberitahu kami bahwa Lailatul Qadar adalah suatu malam yang pada keesokan harinya matahari terbit tanpa ada sinarnya. Kemudian kami menyebut-nyebut dan menghafalnya. Demi Allah, Ibnu Mas’ud tahu bahwa Lailatul Qadar ada di bulan Ramadhan pada malam dua puluh tujuh. Namun ia enggan memberitahu kamu sekalian, karena khawatir kamu akan tergantung pada malam itu saja.

HR Tirmidzi No. 793 dan Abu Daud No. 1247.

وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Lapak Liar Ditutup Paksa

Bogor | Jurnal Inspirasi

Puluhan lapak liar di kawasan Pasar Kebon Kembang ditutup paksa oleh petugas gabungan yang terdiri dari Satpol PP, TNI, Polri, Dishub dan Perumda Pasar Pakuan Jaya pada Senin (18/5). Penutupan tersebut merupakan buntut dari ditemukannya empat orang yang reaktif Covid-19 saat rapid test digelar di lokasi itu.

Walikota Bogor Bima Arya memimpin jalannya penertiban pasar dalam rangka penerapan PSBB di Pasar Kebon Kembang. Tampak dalam penertiban tersebut Danrem 061/Suryakancana Brigjen TNI Agus Subiyanto, Dandim 0606/Kota Bogor Kolonel Arm Teguh Cahyadi, Kapolresta Bogor Kota Kombes Hendri Fiuser, Dandenpom III/1 Bogor Letkol Cpm Sugiarto, Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim, Danyonif 315/Garuda Mayor Inf Aryo Priyoutomo Sudono dan Sekda Kota Bogor Ade Sarip Hidayat.

“Titik yang paling rawan di masa PSBB ini adalah pasar, ditambah lagi menjelang Lebaran. Kita amati ada arus warga yang datang berbondong-bondong belanja bukan kebutuhan pokok. Karena itu saya koordinasikan dengan Forkopimda, Alhamdulillah didukung penuh Pak Danrem, Pak Dandim, Pak Kapolres, Pak Dandenpom, bahkan Komandan Batalyon 315,” ujar Bima.

Ia menambahkan, pihaknya akan mendirikan posko gabungan di kawasan Pasar Kebon Kembang untuk memantau jalannya penerapan PSBB dan memastikan lapak liar di luar yang dikecualikan atau non-pangan untuk tidak menggelar dagangannya.  

“Kita akan membuat posko bersama di sini, sampai pasca Lebaran nanti untuk memastikan kios-kios liar terutama non pangan ini tetap tutup supaya kerumanannya kita bisa cairkan. Bagi pelanggar akan berlaku sanksi dari PSBB baik Perwali maupun pidananya apabila melawan petugas,” jelasnya.

Dalam kegiatan sebelumnya, Bima Arya mengecek secara acak warga yang berbelanja di pasar. “Yang KTP Kota Bogor kita cek ke dalam sistem Salur. Jadi, dengan memasukan NIK akan terlihat apakah warga ini penerima bantuan atau tidak. Cukup banyak mereka yang belanja ini rupanya bukan belanja bahan pokok tapi baju lebaran dan ternyata mereka penerima bantuan,” ungkap Bima.

Menurut Bima, ada berapa kemungkinan hal tersebut bisa terjadi. “Pertama, mungkin ini masuk kategori bantuan yang salah sasaran karena pendataan yang tidak akurat sehingga sampai kepada orang yang bukan membutuhkan. Kedua, kriterianya sudah tepat tapi digunakan tidak dengan semestinya, digunakan untuk konsumtif, bukan kebutuhan pokok,” katanya.

Untuk itu, Bima Arya akan mengevaluasi lagi data-data yang ada dengan melakukan verifikasi faktual. “Kita sisir lagi agar tahap berikutnya lebih tepat lagi. Cukup memprihatinkan. Kita imbau agar semua prihatin memasuki Lebaran ini kan banyak warga juga yang tidak bisa makan, masa masih tega berbelanja dan berjalan-jalan,” pungkasnya.

n Fredy Kristianto

Arus Kendaraan ke Pasar Kembang dan Suryakencana Dialihkan

Bogor | Jurnal Inspirasi

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Perhubungan (Dishub) melakukan pengalihan arus kendaraan yang akan masuk ke kawasan Pasar Kebon Kembang dan Jalan Suryakencana. Hal itu bertujuan untuk menekan kerumunan massa yang berbelanja kebutuhan Lebaran di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Kepala Dishub, Eko Prabowo mengatakan bahwa sebanyak lima titik yang disekat untuk kendaraan, dan hanya pejalan kaki yang diperbolehkan melintas. “Ada lima petugas di tiap titik. Dan diberlakukan dari sejak pukul 13.00 WIB hingga 16.00 WIB. Kebijakan itu akan dilakukan hingga malam takbiran,” jelasnya kepada wartawan, Senin (18/5).

Eko menyatakan bahwa untuk mengurangi kerumunan massa di pasar, Perumda PPJ harus menerapkan pembatasan operasional. “Kalau tidak ya semrawut seperti ini. Sebenarnya yang membuat ramai ini karena mereka berbelanja pakaian muter-muter. Kalau belanja bahan pokok saya rasa tidak akan seperti ini,” tuturnya.

Sementara itu, Walikota Bogor Bima Arya mengatakan bahwa pihaknya akan menutup kios-kios non pangan yang berada di dalam pasar. “Kami akan awasi sampai PSBB selesia tanggal 26 Mei.Kita akan fokus di dua titik pasar anyar dan pasar Bogor, nantinya akan ada sanksi juga jika melawan petugas PSBB,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Walikota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan, pihaknya melalui Kabag Hukum dan HAM tengah mempelajari surat keputusan bersama Forkopkmda, MUI dan FKUB soal kegiatan Shalat Idul Fitri. “Tunggu dalam beberapa hari ada rekomendasi jadi apakah boleh melaksanakan Shalat Idul Fitri atau tidak. Satu dua hari kedepan akan keluar hasilnya,” ungkapnya.

Dedie menyatakan, apabila berbicara PSBB, aturan terkait peribadatan tetap dilakukan di rumah. “Ya, tapi sekali lagi akan dikaji dulu. Sebelum Lebaran sudah ada putusannya,” tandasnya.

Dedie menambahkan bahwa pihaknya juga menutup sepenuhnya perlintasan rel kereta yang menghubungkan antara Jalan MA. Salmun dengan Dewi Sartika hingga Lebaran selesai.

n Fredy Kristianto

5000 Masker FORMI untuk Masyarakat

Cibinong | Jurnal Inspirasi

AKSI Peduli FORMI Kabupaten Bogor kepada masyarakat terdampak Covid 19 dan PSBB ternyata tidak hanya pada pembagian 1000 paket sembako saja. Karena  FORMI Kabupaten Bogor  juga melakukan pembagian  5000 masker kepada masyarakat di Kabupaten Bogor.

“Intinya FORMI  juga ingin mendukug program Bupati  Bogor agar semua masyarakat Kabupaten Bogor bisa menggunakan masker selama Pandemi Covid 19 ini,” tegas Ketua Umum FORMI Kabupaten Bogor, Usep Supratman.

Pembagian masker  yang dilakukan FORMI Kabupaten Bogor ini secara Door To Door kepada masyarakat di beberapa wilayah yang ada di Kabupaten Bogor.

“Menggunakan masker di saat  Pandemi  Covid 19 ini adalah hal yang sangat penting. Minimal ini sudah memenuhi ketentuan aturan kesehatan yang ditetapkan selama Pandemi Covid 19,” beber  Usep lagi.

Usep berharap, semua masyarakat di Kabupaten Bogor bisa memahami arti penting penggunaan masker di tengah situasi wabah atau Pandemi Covid 19  .     

Sementara itu, Kadispora Kabupaten Bogor, Bambang Setyawan secara tegas mengatakan,  pembagian masker yang dilakukan FORMI Kabupaten Bogor  ini sangat sejalan dengan program Bupati Bogor yang memang sudah menghimbau kepada masyarakat di Kabupaten Bogor untuk menggunakan masker jika keluar rumah.  

“Saya berharap semua lembaga keolahragaan  ataupun insan olahraga yang ada di Kabupaten Bogor bisa mengtikuti apa yang dilakukan FORMI dan KONI Kabupaten Bogor yang sangat mendukung Program Pemkab Bogor terkait memutus mata rantai Covid 19 dan juga PSBB yang tengah berlangsung saat ini,” pungkas Bambang Setyawan.  

** Asep Syahmid

Semua Atlet Tarung Derajat Berlatih Mandiri

Cibinng | Jurnal  Inspirasi  

Pelatih tim Seni Garak, Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Jawa Barat, untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, Mia Ersa menegaskan, jika semua atlet masih terus berlatih secara mandiri dirumah masing-masing atlet selama masa pandemi virus Covid-19.

Manurutnya jika latihan yang sekarang ini dijalani atlet, lebih kepada latihan mandiri. Karena masih dalam tanggap darurat dari penyebaran wabah virus Covid-19, sehingga untuk menjaga performa atlet, pelatih terus memberikan program latihan secara kontinyu. Bahkan, pemantauan juga dilakukan melalui sambungan vidio konfren pada saat atlet sedang berlatih.

“Untuk saat ini kita tidak bisa latihan bersama seperti biasa, karena masih darurat Covid-19. Tapi kita dari tim pelatih selalu intens memberikan program latihan, yang tujuannya untuk lebih memantapkan persiapan para atlet nomor seni gerak putra, maupun putri,” ujarnya.

Ia menjelaskan, bahwa untuk program latihan nomor seni gerak terus dipantau perkembangannya. Bahkan pada saat latihan atlet tersebut juga diwajibkan untuk merekam, dan mengirimkan vidio mereka ke grup WhatsApp. Jadi, sambung Mia, perkembangan atlet bisa terpantau setiap harinya.

“Persiapan atlet nomor seni gerak terus dimantapkan. Walau ada perubahan jadwal pelaksanaan PON 2020 ke tahun 2021. Tapi program latihan juga harus dipertahankan hingga pelaksanaan digelar,” tegasnya.

Mia menambahkan, kalau program latihan yang berjalan saat ini, tetap lebih kepada fisik, maupun gerakan dari masing-masing atlet yang tergabung dalam tim seni gerak Pelatda Jawa Barat.  

** Asep Syahmid

KONI Kota Bogor Pantau 50 Atlet PON

Bogor | Jurnal  Inspirasi  

Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bogor, Moch Benninu Argoebie, memastikan jika lebih dari 50 atlet asal ‘Kota Hujan’ yang masuk dalam skuat Jawa Barat untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, tetap dipantau perkembangannya oleh KONI Kota Bogor. Karena sebagai induk olahraga pembinaan dan prestasi di ‘Kota Hujan’, para atlet selalu diawasi, dan dimintai perkembangan hasil latihan mereka. Terutama bagi para atlet yang masuk ke dalam Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Jawa Barat, maupun Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas).

“Kami selalu memonitor perkembangan dari latihan para atlet. Meski hanya bisa mengawasi dari rumah, tapi tidak jadi kendala bagi kami karena ada media sosial, untuk bisa memantau langsung program latihan dari masing-masing atlet,” Moch Benninu Argoebie, kemarin.

Pria yang akrab disapa Benn ini menuturkan, saat ini seluruh aktivitas di gedung KONI Kota Bogor, maupun Jawa Barat dihentikan sejak pertengahan Maret lalu. Bahkan diperpanjang kembali selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diterapkan oleh pemerintah. Jadi semua tempat-tempat pemusatan latihan atlet juga ikut ditutup, sehingga mereka harus menjalani program latihan secara mandiri dirumah masing-masing atlet. Baik itu atlet Pelatda Jawa Barat, Pelatnas, ataupun atlet binaan cabor Kota Bogor.

“Kendati demikian, bukan berarti tidak ada pemantauan yang dilakukan KONI Kota Bogor. Justru sebaliknya kita intens memantau perkembangan atlet melalui media sosial,” tegasnya.

Lebih lanjut pria yang akrab disapa Benn itu menambahkan, bahwa sampai saat ini jumlah secara keseluruhan atlet Kota Bogor yang masuk tim Jawa Barat, untuk PON Papua, yang harusnya digelar tahun 2020 kemungkinan besar diatas 50 atlet. Karena dari hasil monitoring yang dilakukan KONI Kota Bogor, kebeberapa tempat Pelatda cabang olahraga yang ada di Bandung untuk memastikan kondisi atlet dari cabor judo, taekwondo, menembak, dan cabor-cabor lainnya sebelum penyebaran virus Covid-19 ada, kondisi atlet tetap sehat hingga saat ini.

“Alhamdulillah para atlet Kota Bogor yang tergabung dalam tim Pelatda PON Jawa Barat, dalam keadaan sehat, dan baik semua, dan saya berharap dimasa-masa pandemi ini mereka juga harus bisa menjaga kesehatan, dan performa mereka selama berlatih mandiri,” pungkasnya.

** Asep Syahmid

Diguyur Hujan 2 Jam, Kampung Leuwinutug Terendam Banjir

Citereup |Jurnal Inspirasi

Hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor dan sekitarnya selama 3 jam berdampak pada meluapnya Kali Cigede di Desa Leuwinutug yang mengakibatkan 40 rumah harus terendam banjir menjelang berbuka puasa, Senin (18/05).

Kades Leuwinutug Deden Saeful Hamdi saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp membenarkan meluapnya kali Cigede yang mengakibatkan 40 rumah warganya harus terendam banjir, dan saat ini sedang dievakuasi ke tempat yang lebih aman. “Ya, kita sedang diuji musibah di tengah pandemi Covid-19 yang belum kelar, sekarang banjir. Ada sekitar 40 rumah yang berdampak dan kami sedang mengecek untuk melakukan evakuasi,” kata Kang Denz biasa disapa kepada Jurnal Bogor.

“Airnya datang cepet banget dan langsung menggenangi rumah-rumah warga yang dekat dengan kali Cigede, dan Jembatan Buntung. Air naik sekitar pukul 18.00 menjelang waktu berbuka puasa. Leuwinutug sepanjang pinggiran kali ini memang langganan banjir tiap kali hujan deras dan turunnya lama, pasti banjir,” kata salah seorang warga sekitar.

Hingga berita ini diturunkan belum diketahui perihal jumlah kerugian secara material. Sementara di tempat evakuasi warga sudah ada aparatur desa dan Tim Destana.

** Nay Nur’ain

Bogor Aksi Peduli Donasikan Sembako ke Warga yang Terdampak Covid-19

Bogor | Jurnal Inspirasi

Mahasiswa perantauan yang berdomisili di Kota Bogor melakukan solidaritas Bogor Aksi Peduli terhadap warga yang terdampak pandemi virus Corona (Covid-19) dengan membagikan barang kebutuhan pokok seperti beras, mie, sarden dan minyak goreng. Aksi ini dilakukan oleh enam organisasi mahasiswa daerah yang terdiri dari Bogor Brawijaya Community, Forum Silaturahim Mahasiswa Bogor UPI, Plat F UNS, Obor Unsika, Pamor Raya, Forcy Telkom University sebagai sikap empati dan wujud keprihatinan terhadap kesusahan masyarakat yang kurang mampu.

Sejumlah mahasiswa ketika membagikan paket sembako.

“Aksi ini berwujud penanganan pandemi Covid-19 dengan membuka donasi. Donasi yang sudah kami kumpulkan digunakan untuk membeli. Selain kami memberikan donasi berupa barang, kami juga memberikan donasi ke masjid terdekat. Untuk target pemberian sembako ini yaitu sopir angkot, pengemis, pemulung, dan ojek online,” ujar Arya Akmal Firdaus, perwakilan dari mahasiswa Malang  dengan komunitasnya Brawijaya Bogor Community kepada Jurnal Bogor, Senin (18/5).

Sementara kegiatan ini dimulai pada 12 April 2020, dengan mengumpulkan perwakilan dari tiap organisasi mahasiswa daerah dan dari tiap organisasi daerah dipilih penanggung jawab untuk kegiatan untuk memudahkan komunikasi antar tiap organisasi daerah. “Lalu kami juga menyusun kepanitiaan agar acaranya bisa lebih terkonsep dengan baik,” jelas Arya.

Setelah melalui perencanaan, Bogor Aksi Peduli mulai membuka donasi pada 29 April sampai  14 Mei 2020 dan donasi yang telah terkumpul sebesar Rp 4.619.153. “Dari donasi yang telah terkumpul kami membuat 150 paket sembako. Alhamdulillah kami juga mendapat bantuan dari donatur sehingga total paket sembako menjadi 227 paket, juga ada bantuan donasi berupa masker,” tandasnya.

Sedangkan untuk pendistribusian sembako ini dilaksanakan pada 16 Mei 2020, dimulai pada pukul 20.00 hingga 23.30 WIB dengan jalur pembagiannya dari daerah Mawar, Surya Kencana, Pancasan, dan Laladon.

** Budi Satrio

Tebingan Kali Neglasari Longsor, Satu Rumah Rusak

Leuwiliang | Jurnal Bogor

Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Leuwiliang menyebabkan longsornya tebingan kali Neglasari. Akibatnya, satu rumah warga di Kampung Neglasari Rt 02, RW 04, Desa Leuwimekar, Kecamatan Leuwiliang ikut tergerus. Tak ada korban jiwa akibat peristiwa ini, tapi satu rumah mengalami kerusakan.

Kepala Desa Leuwimekar, Sumarno membenarkan ada bencana alam tanah longsor yang menyebabkan rumah warga rusak. “Diduga tanah longsor itu dipicu curah hujan tinggi dan menyebabkan aliran kali Neglasari meluap,” ujar pria yang biasa disapa Jaro Emay, Senin (18/5).

Pihak Desa tengah mendatangi lokasi bencana, dan melaporkan kejadian tersebut ke Kecamatan Leuwiliang dan Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor. “Bencana tanah longsor itu terjadi karena intensitas curah hujan tinggi dengan kondisi tanah yang labil. Alhamdulilah, tidak ada korban jiwa atas musibah ini,” tukasnya.

** Cepi Kurniawan