27.3 C
Bogor
Friday, July 11, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1461

Shalat Ied di Masjid atau Lapangan Resmi Dilarang

Jakarta | Jurnal Inspirasi

Pemerintah resmi mengeluarkan larangan pelaksanaan shalat Idul Fitri 1441 H digelar di lapangan atau masjid. Alasannya, pengumpulan orang dalam jumlah besar, dikhawatirkan menimbulkan penyebaran virus Covid-19 yang lebih banyak lagi. Dengan demikian, shalat diimbau untuk digelar di rumah bersama keluarga masing-masing. Keputusan itu diambil usai rapat kabinet terbatas mengenai persiapan Idul Fitri.

“Maka tadi kesimpulannya secara singkat begini bahwa kegiatan keagamaan yang sifatnya masif seperti salat berjamaah di masjid atau salat Ied di lapangan itu termasuk kegiatan yang dilarang oleh Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 tahun 2020 yaitu tentang pembatasan sosial berskala besar, juga dilarang oleh berbagai peraturan undang-undang yang lain,” jelas Menkopolhukam Mahfud MD, dalam keterangan pers, Selasa (19/5).

Peraturan yang dimaksud adalah UU Nomor 6 tahun 2018 tentang Karantina Kewilayahan. Shalat di masjid atau di lapangan, lazimnya menghadirkan ratusan hingga ribuan orang. Sementara dalam kondisi pandemi, itu dilarang oleh peraturan perundangan undangan tersebut. “Oleh sebab itu maka pemerintah meminta dengan sangat agar ketentuan tersebut tidak dilanggar,” katanya.

Mantan Ketua MK ini juga meminta tolong peran tokoh agam dan ormas, tokoh adat dan masyarakat untuk bisa memberi pemahaman kepada masyarakat. Bahwa kerumunan orang bisa berbahaya lantaran penyebaran virus mematikan ini. “Bukan karena shalatnya itu sendiri tetapi karena itu merupakan bagian dari upaya menghindari bencana. Covid-19 termasuk bencana non-alam nasional yang berlaku berdasar keputusan pemerintah itu soal shalat Ied,” katanya. 

Asep Saepudin Sayyev |*

12 Cabor Masuki Fase Akhir Periode

Cibinong | Jurnal Inspirasi  

SEBANYAK 12  cabang olahraga yang ada di KONI Kabupaten Bogor tengah memasuki fase akhir kepengurusan atau  periode masa baktinya. Hal itu tentunya,  12 cabor tersebut harus  segera menggelar  Muscab untuk menentukan kepengurusan  yang baru.

“ Kami sudah inventarisir  ada sekitar 12  cabor di tahun 2020 ini akan habis masa baktinya. Bahkan, dua cabor yakni PODSI dan POSSI kabupaten Bogor   sudah lewat  masa baktinya,” ujar Ketua I KONI Kabupaten Bogor, Joy Pendhita. 

Joy menambahkan, untuk dua cabor seperti POSSI dan PODSI diminta harus segera menggelar Muscab kepengurusannya ketika Pandemi Covid 19 berangsur hilang. “Siapapun calon ketua umum yang akan diusung masing masing cabang olahraga, KONI Kabupaten Bogor  tidak akan melakukan intervensi. Asalkan semua calon ketuan umum cabor minimal paham, mengerti dan siap mengembangkan prestasi  cabornya masing masing.

Selain itu, kandidat Ketua Umum cabor juga harus mau menunjukan dedikasi dan loyalitas  tinggi untuk kemajuan dunia olahraga di Kabupaten Bogor.Ketua Umum KONI Kabupaten Bogor, Junaidi Samsudin secara tegas meminta  kepada semua cabor yang akan habis masa baktinya dari saat ini harus segera menyiapkan mekanisme Muscabnya .     

“Tidak gampang jadi Ketua Umum Cabor saat ini. Karena kami akan menekankan agar semua pengurus cabor bisa memahami dan sanggup all out terkait target pencapaian medali emas  yang akan diusung oleh KONI Kabupaten Bogor di ajang Porda Jabar 2022 mendatang,” pungkasnya.

** Asep Syahmid

Zahwa Raisya Fokus Jalani Latihan Mandiri

Cibinong | Jurnal Inspirasi

Atlet panjat tebing binaan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Bogor, Zahwa Raisya fokus menjalani program latihan secara mandiri di rumah selama masa tanggap darurat penyebaran wabah virus Covid-19 berakhir. Hal itu dilakukan, tentunya untuk menjaga performa, fisik, dan lain sebagainnya dalam kondisi terbaik.

Kendati beberapa bulan kedepan belum ada event resmi yang harus diikuti, dikarenakan adanya penghentian kegiatan event olahraga, serta kegiatan lainnya akibat Coronavirus Disease (Covid 19). Maka latihan dirumah jadi prioritas Zahwa Raisya.

Seperti dikatakan Zahwa Raisya yang didampingi orang tuanya, mengatakan jika latihan rutin terus dilakukan. Bahkan, latihan secara mandiri tersebut, tidak hanya diberlakukan selama adanya virus covid-19. Tapi, sebelum ada virus cavid-19 ini.

“Sebelum Kabupaten Bogor dinyatakan darurat wabah penyakit menular covid-19, Zahwa selalu rutin menjalani latihan dirumah. Jadi, kalau pun sekarang anak-anak tidak latihan bersama di Zahwa fokus berlatih fisik, dan lain-lainnya, selain mengerjakan tugas sekolah selama libur,” ujarnya.

Ia menjelaskan, latihan yang dijalani Zahwa, lebih kepada fisik, dan tentunya untuk menjaga kondisi fisik tetap stabali selama tidak berlatih bersama. Jadi kalaupun nanti mereka kembali berlatih bersama, kondisi fisiknya stabil, sehingga tidak akan menghambat prestasinya, ataupun lain sebagainnya.

“Latihan dirumah itu, tentunya bagian dari persiapan Zahwa sebelum kembali menjalani latihan bersama, dalam menatap event-event resmi daerah. Jadi, tambah orang tua Zahwa, selama adanya virus covid-19 ini, tidak akan jadi hambatan untuk Zahwa dalam menjalankan program latihan. Apalagi, latihannya dirumah, jadi bisa lebih terpantau, dan terlihat perkembangan untuk segi fisiknya.  

** Asep Syahmid

KONI Liburkan Aktivitas Selama Lebaran

Cibinong | Jurnal Inspirasi

KETUA umum KONI Kabupaten Bogor,  Junaidi Samsudin secara tegas mengatakan,  KONI Kabupaten Bogor mulai, Rabu (20/5)  pagi ini akan liburkan aktivitasnya mengadapi libur lebaran. “Kami sudah melakukan rapat dengan para pengurus mulai pagi ini,  KONI Kabupaten Bogor  diliburkan dulu dan masuk kembali pada tanggal 4 Juni 2020,” tegas  Junsam yang juga tercatat sebagai politisi dari PPP Kabupaten Bogor ini.

Junsam menambahkan, hal yang wajar jika saat ini KONI Kabupaten Bogor memberikan kesempatan libur kepada para pengurusnya karena  mereka semua akan menghadapi lebaran  Idul Fitri 1441 Hijriah   

Lebih jauh, kata Junsam,  pengurus KONI Kabupaten Bogor tetap akan memantau aktifitas latihan semua cabor di masa libur lebaran. “Masing-masing pengurus sudah ada job nya untuk memantau dan monitoring latihan  para atlet dari semua cabang olahraga. Karena ini sebagai bentuk kesiapan KONI Kabupaten Bogor dalam menghadapi Porda Jabar 2022 mendatang di tasuba ,” paparnya.    

Dalam kesempatan yang sama, sambung Jusam, saat ini  KONI Kabupaten Bogor juga tengah mengkaji beberapa cabor baru yang akan dibentuk KONI Kabupaten Bogor  yang akan dipertandingkan di Porda Jabar 2022.

“Kami masih mantau di Jabar soal potensi dan peluang  sejauh mana cabor baru akan di gelar di Porda yang akan datang . Disamping itu, kami juga akan melihat apakah ada kans bagi Kabupaten Bogor meraih medali emas atau tidak jika membentuk cabor baru,” sergahnya. 

** Asep Syahmid

Habib Bahar Ditangkap Lagi, Fadli Zon: Diskriminatif

Bogor | Jurnal Inspirasi

Habib Bahar bin Smith ditangkap lagi lantaran diduga melanggar aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Padahal, Habib Bahar baru bebas empat hari lalu karena terseret kasus penganiayaan. Ditangkapnya Habib Bahar membuat Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Fadli Zon ikut bersuara. Ia mempertanyakan alasan pendakwah berambut gondrong itu diperlakukan diskriminatif. “Pak Kapolri. Kenapa Habib Bahar Smith diperlakukan diskriminatif?,” tulis Fadli di akun Twitternya, @fadlizon yang dikutip Selasa (19/5).

Pihak keluarga tak bisa menjenguk Habib Bahar.

Fadli menilai hukum saat ini sudah menjadi alat kekuasaan. Hal ini merujuk Habib Bahar diangkap saat bulan Ramadhan dan sedang di pondok pesantren. “Hukum benar2 sdh jadi alat kekuasaan? Apalagi ditangkap di tengah malam di bulan suci Ramadhan di Pesantrennya pula. Apa negeri ini masih bisa disebut demokrasi?.@DivHumas_Polri,” kata Fadli.

Habib Bahar kembali diamankan aparat setelah baru empat hari menghirup udara bebas karena program asimilasi. Kali ini, ia ditangkap karena dugaan isi ceramah dan mengundang massa saat berceramah sehingga tak mematuhi aturan PSBB.

Ceramah Bahar mengundang massa pada Sabtu, 16 Mei 2020 sehingga tak memperhatikan physical distancing atau menjaga jarak fisik. “Dinihari pukul 02.00 WIB dengan didampingi oleh kuasa hukumnya, Habib Bahar dijemput oleh pihak Kemenkumham didampingi ratusan personel polisi bersenjata lengkap dari Polda Jabar,” kata Aziz Yanuar.

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menjelaskan mencabut izin asimilasi terhadap Habib Bahar. Dengan pencabutan tersebut, maka Habib Bahar kembali dijebloskan ke penjara. Padahal, ia baru menghirup udara bebas pada Sabtu (16/5). 

“Pada Selasa tanggal 19 Mei 2020, izin asimilasi di rumah dicabut, berdasarkan penilaian dari Petugas Kemasyarakatan Bapas Bogor (PK Bapas Bogor) yang melakukan pengawasan dan pembimbingan,” kata Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Reynhard Silitonga, melalui siaran persnya.

Reynhard menjelaskan, pencabutan asimilasi tersebut karena beberapa faktor. Pertama, Habib Bahar tidak mengindahkan dan mengikuti bimbingan yang dilakukan oleh PK Bapas Bogor. Kedua, Habib Bahar dinilai melakukan pelanggaran khusus yaitu menimbulkan keresahan di masyarakat seperti mengundang massa saat PSBB dan isi ceramahnya viral.

Sebelumnya Habib Bahar Bin Smith pada Selasa dini hari (19/5) didatangi puluhan polisi bersejata Laras panjang di Pondok Pesantrennya Tajul Alawin, Kampung Poktua, Desa Pabuaran, Kecamatan Kemang.

Hal itu pun dibenarkan Kadivpas Kemenkumham Jabar Abdul Haris bahwa Habib Bahar pada Selasa dini hari telah dibawa dari Pondok Pesantrennya untuk ditahan di Lapas Kelas II A Gunung Sindur. “Habib Bahar dibawa ke Lapas Gunung Sindur karena hak asimilasinya dicabut setelah dilanggarnya,”kata Abdul Haris, kemarin.

Sementara Kalapas Kelas II A Gunung Sindur Mulyadi saat dikonfirmasi pihaknya hanya menerima titipan Habib Bahar. “Habib Bahar Tiba dilapas ini saat menjelang sahur pukul 03.30 Wib dan saat ini tidak bisa dijenguk selama 6 hari oleh siapapun,”kata Mulyadi.

Sementara pengacara Habib Bahar Ichwan Tuankotta sangat menyangkan penjemputan Habib Bahar yang berlebih-lebihan. Padahal habib Bahar bukan pelaku tindak terorisme. “Habib Bahar taaat hukum, saya kira tindakan semalam itu saat menjemput Habib Bahar sangat berlebihan,”kata Ichwan.

Bahkan sampai setibanya Habib di Lapas pihak keluarga dan pengacara tidak bisa menemuinya. “Padahal pihak keluarga hanya ingin memastikan kondisi Habib Bahar baik baik saja karena beliau itu sedang sakit lambung,”pungkasnya.

Asep Saepudin Sayyev *| Cepi Kurniawan

Tenjolaya Jaga Perbatasan, Pelanggar Harus Istigfar

Tenjolaya | Jurnal Inspirasi

Pemerintah Kecamatan Tenjolaya terus meningkatkan penjagaan di wilayah perbatasan untuk mencegah penyebaran pandemi covid-19. Bahkan, sanksi yang diberikan pun cukup unik yakni dengan membaca istigfar sebanyak tiga kali bagi pengendara yang tidak menggunakan masker atau lainnya sebagai bentuk efek jera warga agar tak mengulang kembali.

Menanggapi hal ini, Camat Tenjolaya Farid Maruf menjelaskan, tidak hanya pemeriksaan suhu pihaknya pun memberikan sanksi tegas kepada pengendara yang tidak menggunakan masker ketika keluar rumah.

“Pelanggar psbb akan dikenai sanksi dengan membaca istigfar sebanyak tiga kali, memang tidak terlalu berat hanya mereka supaya lebih sadar akan kesalahannya ditengah pandemi covid-19 harus mematuhi semua aturan pemerintah,” jelasnya kepada wartawan, kemarin.

Farid juga menambahkan, tak hanya membaca istigfar pelanggar psbb pun dapat dikenai sanksi lain yakni membaca pancsila sebagai warga Indonesia tentu tidak mungkin tak hapal.

“Sanksi ini sudah saya sebarkan ke semua titik penyekatan di lima titik yang kita jalankan, minimal warga yang melanggar bisa sadar akan bahayanya covid-19 karena bagaimanapun harus mematuhi semua aturan kalau mau sehat,” tambahnya

Lebih lanjut ia mengungkapkan, sampai saat ini petugas yang berjaga selalu bergantian dari semua unsur diturunkan sebagai bentuk perhatian dan intruksi pemkab Bogor.

“Kalau mau sehat dan wilayah terjaga kunci utama harus kompak tidak hanya dari petugasnya tapi masyarakatnya pun bisa patuh, sedikit-sedikit mereka bisa mengerti kondisi seperti sekarang,” pungkasnya.

** Cepi Kurniawan

Tak Mampu Beli Beras, Satu Keluarga di Desa Cipicung Makan Terigu Goreng

Cijeruk|Jurnal Inspirasi

Nasib nahas menimpa Leni (30) warga Kampung Totopong, RT05 /01, Desa Cipicung, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Ibu yang diketahui memiliki suami seorang perantau di Jakarta ini, terpaksa harus mengganjal perut dirinya dan juga ketiga orang anaknya dengan memakan terigu goreng yang dicampur sedikit gula agar tak kelaparan.

Bukan tanpa alasan, Leni mengatakan tak punya pilihan lain karena tidak memiliki uang untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Bahkan, dirinya tak jarang mengandalkan pemberian singkong dari tetangga untuk dijadikan santapan sehari-hari.

Ditemui di kediamannya, Leni mengaku tidak memiliki uang untuk mencukupi keseharian dirinya dan ketiga anaknya. Sang suami yang bekerja sebagai kuli bangunan di Jakarta sudah lama tak mengirimkan uang.  “Suami sudah lama gak pulang, dan gak kirim uang juga. Saya terpaksa bikin tembleg terigu (terigu goreng, red) untuk mengganjal perut anak saya yang lapar,” katanya saat ditemui wartawan.

Disinggung mengenai bantuan pemerintah, Leni mengungkapkan, hingga saat ini, bantuan yang dijanjikan pemerintah tidak kunjung tiba.  “Belum ada bantuan, sampai saat ini belum datang juga. Padahal kami sangat membutuhkannya,” paparnya.

Sementara, saat dikonfirmasi hal tersebut ke Pemerintah Desa (Pemdes) Cipicung, Kades Cipicung Eli Suherli sedang tak berada di kantornya. Bahkan, Kantor Desa Cipicung nampak sangat sepi dan terkunci, padahal masih jam kerja.

Mirisnya lagi, pantauan dalam kantor desa terdapat banyak tumpukan beras. Ketika dikonfirmasi melalu pesan singkat WhatsApp (WA) dan Short Message Service (SMS), kades tidak  memberikan keterangan.

** Dede Suhendar

Pembelian Mobil Siaga Dikeluhkan

Cigombong|Jurnal Inspirasi

Kebijakan Pemerintah Desa (Pemdes) Tugu Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor yang melakukan pembelian empat unit kendaraan bekas untuk dijadikan mobil siaga dengan menggunakan anggaran dari Dana Desa (DD) tahap pertama, dikeluhkan perangkat rukun tetangga (RT) setempat. Sebab, ditengah kondisi warga yang saat ini sedang mengalami kesulitan secara ekonomi akibat pandemi virus corona, pembelian kendaraan tersebut dinilai tidak bijak.

Salah seorang RT di Desa Tugu Jaya  yang namanya enggan disebutkan mengaku kecewa terhadap pemdes yang membeli banyak kendaraan untuk mobil siaga. Menurutnya, hal itu kurang tepat lantaran masih ada yang lebih penting, seperti pemberdayaan masyarakat desa yang sudah tidak bekerja di tengah pandemi Covid-19.

 “Keberadaan mobil siaga desa ada satu saja jarang difungsikan, ini malah nambah empat unit lagi. Buat apa banyak mobil siaga kalau kondisi masyarakat saat ini sangat memprihatikan,” ungkapnya kepada wartawan.

Selain itu, masih banyak warga yang tengah kesulitan perekonomiannya, sementara bantuan dari pemerintah belum menjamin seluruh warga. Hal itu diperparah dengan jelang hari raya lebaran, di mana warga yang biasanya memiliki pendapatan kini hanya bisa gigit jari menunggu bantuan. “Seharusnya nasib masyarakat yang lebih penting, kalau mobil siaga kan bisa ditunda dulu,” jelas RT dengan nada kesal.

Sementara, Kepala Desa Tugu Jaya, M Rifqi Abdillah mengatakan, pengadaan mobil tersebut sudah direncanakan sejak jauh hari dan sebelum Surat edaran bupati mengenai Bantuan Langsung Tunai(BLT) keluar. “Untuk anggaran kendaraan itu setara satu unit mobil baru. Tapi saya beli bekas, jadi bisa kebeli 4 unit,” jelasnya.

Kades pun berdalih, pengadaan mobil itu sesuai kebutuhan warga Desa Tugu Jaya, mengingat wilayah desa yang sangat luas serta jumlah penduduk banyak.  “Kalau hanya satu, banyak warga yang tidak bisa pakai mobil siaga. Terkadang yang sakit perhari itu lebih dari dua orang,” akunya.

Namun, M Rifqi Abdillah mengungkapkan, pengadaan mobil siaga desa di tiap RW, merupakan bagian dari janji kampanye saat mencalonkan diri sebagai kepala desa.  “Program kerja saya saat kampanye kalau nanti terpilih, disesuaikan  dengan kebutuhan masyarakat,” tukasnya.

** Dede Suhendar

Akibat Virus Corona, Banyak Proyek Fisik Pengairan Dicoret

Ciawi|Jurnal Inspirasi

Gegara pandemi Virus Corona, sejumlah proyek fisik di wilayah kerja UPT Infrastruktur Pengairan dan Irigasi Kelas A wilayah III Ciawi, terancam tak bisa direalisasikan tahun ini. Kepala UPT Infrastruktur Pengairan dan Irigasi Kelas A Wilayah III Ciawi, Eka Sukarna menjelaskan, banyak paket proyek fisik di wilayah kerjanya harus dicoret. Dari jumlah 40 paket, hanya sebagian saja dikerjakan.

 “Tapi kita masih nunggu dari dinas secara pastinya,” ujar Eka kepada wartawan.

Selain dipangkas, lanjut Eka, beberapa paket proyek yang seharusnya sudah ada pengerjaan, kini terpaksa harus ditunda.  “Penundaanya sendiri belum bisa dipastikan sampai kapan. Kalau lagi itu setelah pandemi, tapi kalau pandemi nya belum juga beres, mau gimana lagi,” jelasnya.

Sebenarnya, kata Eka, beberapa proyek pekerjaan yang dirasa sangat urgent, seharusnya sudah bisa dikerjakan.

Ia khawatir jika tidak cepat dikerjakan akan berakibat buruk. Apalagi, saat ini cuaca ekstrim sering terjadi di wilayah Kabupaten Bogor. “Ada beberapa saluran irigasi yang memang harus cepat ditangani, tadinya kena hujan deras malah jadi bencana,” papar Eka.

Sementara, pengawas pengairan wilayah Kecamatan Ciawi, Dedi Djuanedi mengaku, akibat pandemi banyak kegiatan yang ditangguhkan dan bahkan di coret dari list. Meski demikian, ia berharap, untuk yang urgent bisa dikerjakan lebih cepat. “Kalau yang tidak mendesak sih bisa ditunda atau di coret, tapi kalau yang urgent harus cepat dikerjakan, karena khawatir berdampak terhadap lingkungan,” tukasnya.

** Dede Suhendar

Servis di Daihatsu Bogor Pajajaran, Mantap!

Bogor | Jurnal Inspirasi

Di masa kebijakan pemerintah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini yang mengharuskan kita #dirumahaja dan melakukan #physicaldistancing,  layanan Daihatsu Mobile Service (DMS) atau service kunjungan sangat membantu dan bermafaat bagi konsumennya.

“Saat seperti ini mengharuskan kita berdiam di rumah, seperti saya yang ga bisa datang ke bengkel dan ketika menemui problem pada mesin kendaraan saya,” ujar Yanuar warga Bogor Raya sekaligus pelanggan setia Daihatsu Bogor Pajajaran.

Belum lama ini mobil milik Yanuar mengalami kerusakan dan mengakibatkan mobilnya mogok. Penyebabnya pada bagian persneling atau girboks sistem roda gigi tidak dapat berfungsi karena diketahui bagian kabel koplingnya yang putus.

“Mobil saya mogok, persneling ga bisa masuk gigi, karena kabel koplingnya putus. Saya langsung kontek mekanik daihatsu pajajaran bogor karena memang saya sudah langganan sama beliau. Setelah di handle mobilnya bisa jalan lagi, hanya diganti kabel koplingnya saja,” jelasnya.

Dikatakan Yanuar, untuk pelayanan servis  Daihatsu Mobile Service (DMS) sangat memuaskan dan ontime. After servicenya juga bagus dan selalu di follow up oleh salahsatu karyawannya yaitu Zainal. Sehingga menurutnya, merasa tidak ada gap lagi antara petugas Daihatsu dan ini membuatnya nyaman seolah dirinya berkonsultasi dengan keluarga sendiri.

“Sebelumnya saya memang berlangganan servis di Daihatsu Pajajaran Bogor, layanan booking servisnya sangat membantu bisa melalui aplikasi jadi gausah telfon lagi untuk booking, salah satu keuntungannya adalah untuk menghindari antrian jadi pas dateng ga perlu nunggu lama dan langsung dilayani, Hubungi Astra Daihatsu Home Service ya sahabat, agar bisa tetap servis walau sedang di rumah, pokonya Daihatsu mantap,” tutupnya.

Handy Mehonk