31.6 C
Bogor
Tuesday, July 8, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1455

Benninue Pantau Talenta Atlet Kota Bogor

Bogor | Jurnal Inspirasi
KETUA Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bogor, Moch Benninu Argoebie, memastikan jika lebih dari 50 atlet asal ‘Kota Hujan’ yang masuk dalam skuat Jawa Barat untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, tetap dipantau perkembangannya oleh KONI Kota Bogor. Karena sebagai induk olahraga pembinaan dan prestasi di ‘Kota Hujan’, para atlet selalu diawasi, dan dimintai perkembangan hasil latihan mereka. Terutama bagi para atlet yang masuk ke dalam Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Jawa Barat, maupun Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas).

“Kami selalu memonitor perkembangan dari latihan para atlet. Meski hanya bisa mengawasi dari rumah, tapi tidak jadi kendala bagi kami karena ada media sosial, untuk bisa memantau langsung program latihan dari masing-masing atlet,” Moch Benninu Argoebie, kemarin.

Pria yang akrab disapa Benn ini menuturkan, saat ini seluruh aktivitas di gedung KONI Kota Bogor, maupun Jawa Barat dihentikan sejak pertengahan Maret lalu. Bahkan diperpanjang kembali selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diterapkan oleh pemerintah. Jadi semua tempat-tempat pemusatan latihan atlet juga ikut ditutup, sehingga mereka harus menjalani program latihan secara mandiri dirumah masing-masing atlet. Baik itu atlet Pelatda Jawa Barat, Pelatnas, ataupun atlet binaan cabor Kota Bogor.

“Kendati demikian, bukan berarti tidak ada pemantauan yang dilakukan KONI Kota Bogor. Justru sebaliknya kita intens memantau perkembangan atlet melalui media sosial,” tegasnya.

Lebih lanjut pria yang akrab disapa Benn itu menambahkan, bahwa sampai saat ini jumlah secara keseluruhan atlet Kota Bogor yang masuk tim Jawa Barat, untuk PON Papua, yang harusnya digelar tahun 2020 kemungkinan besar diatas 50 atlet. Karena dari hasil monitoring yang dilakukan KONI Kota Bogor, kebeberapa tempat Pelatda cabang olahraga yang ada di Bandung untuk memastikan kondisi atlet dari cabor judo, taekwondo, menembak, dan cabor-cabor lainnya sebelum penyebaran virus Covid-19 ada, kondisi atlet tetap sehat hingga saat ini.

“Alhamdulillah para atlet Kota Bogor yang tergabung dalam tim Pelatda PON Jawa Barat, dalam keadaan sehat, dan baik semua, dan saya berharap dimasa-masa pandemi ini mereka juga harus bisa menjaga kesehatan, dan performa mereka selama berlatih mandiri,” pungkasnya.

** Asep Syahmid

Setelah Libur Lebaran, KONI Mulai Aktif Lagi

Cibinong | Jurnal  Inspirasi
KETUA umum KONI Kabupaten Bogor,  Junaidi Samsudin secara tegas mengatakan,  KONI Kabupaten Bogor mulai  kembali beraktifitas  pada 4 Juni 2020  atau  Kamis mendatang.

“KONI Kabupaten Bogor dan masuk kembali pada tanggal 4 Juni 2020,” tegas  Junsam yang juga tercatat sebagai politisi dari PPP Kabupaten Bogor ini, kemarin  petang via ponselnya.

Junsam menambahkan, hal yang wajar jika  belum lama ini KONI Kabupaten Bogor meliburkan  kepada para pengurusnya karena  mereka  merayakan  lebaran  Idul Fitri 1441 Hijriah  beberapa waktu lalu.   

Lebih jauh, kata Junsam,  pengurus KONI Kabupaten Bogor selama ini tetap memantau aktifitas latihan semua cabor di masa puasa atau saat  libur lebaran kemarin.  

“ Masing-masing pengurus sudah ada job nya untuk memantau dan monitoring latihan  para atlet dari semua cabang olahraga. Karena ini sebagai bentuk kesiapan KONI Kabupaten Bogor dalam menghadapi Porda Jabar 2022 mendatang di tasuba ,” paparnya.    

Dalam kesempatan yang sama, sambung Jusam, saat ini  KONI Kabupaten Bogor juga tengah mengkaji beberapa cabor baru yang akan dibentuk KONI Kabupaten Bogor  yang akan dipertandingkan di Porda Jabar 2022

“ Kami masih mantau di Jabar soal potensi dan peluang  sejauh mana cabor baru akan di gelar di Porda yang akan datang . Disamping itu, kami juga akan melihat apakah ada kans bagi Kabupaten Bogor meraih medali emas atau tidak jika membentuk cabor baru ,” sergahnya.

** Asep Syahmid

Ciseeng Kembali Menjadi Zona Merah

Ciseeng | Jurnal Inspirasi
Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor menyatakan adanya seorang pasien terkonfirmasi positif Covid-19 hingga wilayah Kecamatan Ciseeng kembali menjadi wilayah Zona Merah penyebaran virus Corona.

Dalam konfirmasi harian pasien positif baru dari Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor pada Minggu (31/5) pukul 19.00 diungkapkan ada penambahan 5 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang salah satunya adalah seorang laki – laki berusia 21 tahun, warga Kecamatan Ciseeng. Sedangkan 4 penambahan pasien terkonfirmasi baru lainnya yaitu satu orang laki – laki dewasa warga Kecamatan Klapanunggal dan 2 perempuan dewasa serta 1 anak perempuan berusia 1,5 tahun warga Kecamatan Cileungsi.

Dikonfirmasi awak media ini, Kepala UPT Puskesmas Cibeuteung Udik, dokter Wiswandris mengatakan, pasca mendapatkan informasi resmi dari Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor serta melakukan penelusuran terkait keberadaan pasien positif Covid-19 tersebut.

“Saat ini pasien dan keluarganya serta alamatnya sudah kami temukan dan sudah diarahkan untuk melakukan langkah – langkah awal sebelum kami datangi kembali,” ungkap dr.Wiswandris saat dikonfirmasi.

Ia  menuturkan, langkah pertama yang dilakukan adalah kembali melakukan rapid test dan SWAB test kepada pasien serta keluarga dan warga yang diduga telah melakukan kontak langsung dengan pasien tersebut. “Semua proses tracking tersebut baru bisa dilakukan Selasa (2/6/2020). Karena hari ini libur dan peralatan lengkap test ada di tempat lain,” ujarnya.

Wiswandris menuturkan, pasien dan keluarganya sudah diarahkan untuk isolasi di rumah dengan dilakukan pengawasan yang melibatkan semua pihak – pihak terkait dalam Gugus Tugas Penanganan Covid-19. “Kami mengimbau masyarakat tetap tenang dan jangan panik. Tetap gunakan protokol kesehatan seperti memakai masker, jaga jarak fisik, sering cuci tangan dan lainnya,” pungkasnya.

** Cepi Kurniawan

Pengendara yang Masuk ke Wisata GSE Diputar Balik

Pamijahan | Jurnal Inspirasi
Pemerintah Desa Gunung Bunder II, Kecamatan Pamijahan, menghentikan kendaraan yang hendak ke tempat wisata Gunung Salak Endah (GSE). Langka tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran wabah Covid-19 di tempat wisata. Akibatnya puluhan kendaraan wisatawan dari Bogor dan Jakarta terpaksa memilih putar balik.

“Kalau GSE ditutup akses masuknya, kita cari tempat wisata lain. Karena sudah dua bulan suntuk di rumah terus,” ujar Ahmad Dulloh, wisatawan asal Tangerang, baru-baru ini.

Ahmad mengaku, dirinya tidak mengetahui bahwa akses menuju GSE dilakukan penerapan PSBB oleh pemerintah setempat. Padahal, dirinya bersama keluarga ingin sekali menikmati wisata alam. “Saya berharap wabah Covid-19 bisa cepat diatasi oleh pemerintah karena masyarakat juga butuh hiburan biar ngga stres,” pintanya.

Sementara itu, Kepala Desa Gunung Bunder II Andri Ibrohim mengaku, meskipun saat masuk ke tempat wisata,  pihak pengelola wisata menerapkan  protokol kesehatan. Tetapi, di Kabupaten Bogor masih di terapkan PSBB hingga 4 Juni 2020, sehingga tidak diperbolehkan ada kerumunan massa. “Guna mengantisipasi penyebaran wabah Covid-19, kita terapkan PSBB. Kendaraan hendak masuk ke akses wisata diarahkan untuk putar balik,” tukasnya. 

** Cepi Kurniawan

Gas Melon Langka, Disperindagin Wajib Sidak

Pamijahan | Jurnal Inspirasi
Kelangkaan dan melambungnya harga gas melon setiap hari raya Idul Fitri di Kecamatan Pamijahan mengundang reaksi dari aktivis Pamijahan. “Disperindagin Kabupaten Bogor harus  melakukan inspeksi mendadak (sidak). Jangan sampai ada kecurangan di Pangkalan dan agen akan kelangkaan Gas melon,” ujar aktivis Pamijahan, Farid Ma’ruf kepada wartawan, kemarin.

Farid mengungkapkan, belum lama ini masyarakat miskin resah dengan langkanya dan mahalnya gas melon tiga kilogram. Padahal, gas bersubsidi yang peruntukannya diatur dalam Peraturan Presiden No. 104/2007 dan peraturan menteri ESDM No. 21/2007 tentang penyediaan, pendistribusian dan penetapan harga agar masyarakat mendapat harga yang sesuai, jangan sampai ada oknum pangkalan yang menjual ke pengecer melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Nyatanya gas melon langka dan harganya melonjak dan melebih HET. Dampaknya, warga miskin banyak yang mengunakan kayu bakar untuk memasak,” ujar Odoy sapaan akrabnya.

Menurut Odoy, pihak Disperindagin Kabupaten Bogor jangan tutup mata akan persoalan yang tengah dihadapi masyarakat. Apalagi hal tersebut kerap terjadi ketika Idul Fitri. “Kami mendesak kepada Disperindagin Kabupaten Bogor dan Polres Bogor untuk sidak kebeberapa agen/pangkalan yang tersebar di wilayah Kecamatan Pamijahan karena diduga banyak pangkalan siluman alias bodong,” tegas Odoy.

Menurutnya, dengan banyak keluhkan oleh kunsumen karena tidak stabil harga tentunya  harus ditelusuri mulai dari agen, pangkalan dan pengecer. “Masyarakat sudah sangat kesusahan dengan pandemi Covid-19 dan jangan dibuat makin susah oleh pengusaha-pengusaha yang nakal dan tidak memiliki hati nurani dan naluri kemanusian,” tukasnya.

** Cepi Kurniawan

Kualitas Beras Bansos Buruk, Achmad Fathoni Langsung Tinjau Lapangan

Cileungsi | Jurnal Inspirasi
Banyaknya keluhan dari masyarakat perihal buruknya kualitas beras bantuan sosial dari Pemda Kabupaten Bogor membuat anggota DPRD asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) langsung turun gunung. Achmad Fathoni Fraksi PKS Komisi III yang mendapatkan keluhan langsung dari masyarakat hingga memenuhi laman Facebooknya langsung menanggapi perihal keluhan tersebut.

“Banyak laporan perihal buruknya kualitas beras bansos, kami dari dewan PKS langsung menanggapi keluhan tersebut dan kroscek ke lapangan perihal kebenarannya, saya sudah melaporkan dan berkordinasi langsung dengan Koordinator Logistik Tim Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor Nuradi baik melalui pesan singkat WhatsApp dan bertemu langsung saat pengiriman Bansos ke Kantor Desa Cileungsi Kidul,” katanya.

Ia melanjutkan, untuk beras yang terlanjur dibagikan jika tidak memungkinkan ditukar harus ada mekanisme penggantian selisih harga karena kualitas yang tidak sesuai, karena dengan pemda membayar 10.300 tentu kualitasnya harus bagus,dan untuk beras yang belum dibagikan meminta tim Covid-19 terutama bagian pengawasan untuk mengecek terlebih dahulu semua beras dari Bulog sebelum dipacking dan dikirim sehingga bisa dipastikan beras dengan kualitas bagus yang dikirim.

“Hasil dari kunjungan saya bersama dewan lainnya, Irvan Tabrani ke Kepala Dinas Disperindag dan sekaligus Koordinator tim Covid-19, Kamis lalu kami menyerahkan sampel beras yang jelek yang sudah dibagikan ke desa-desa dan sudah diterima masyarakat. Adapun dia hal yang kami usulkan kepada Kadisperindag yaitu beras yang sudah terlanjur diterima dan jelek masih bisa ditukar”.

“Dengan melakukan koordinasi di tingkat desa kemudian ke Disperindag, dan untuk yang belum dikirim silakan pihak kecamatan dan desa kirim utusan untuk mengecek langsung ke Gudang Bulog Dramaga sebelum jam 07.00 dihari jadwal pengiriman,” lanjut Achmad Fathoni.

“Oleh karena itu kami harapkan agar desa dan masyarakat agar mengetahui informasi ini dengan di sebar luaskannya melalui media sehingga tidak ada lagi beras jelek di masyarakat,” pungkasnya.

** Nay Nur’ain

Rumpin Rawan Maling, Pulang Liputan Motor Wartawan Hilang

Rumpin | Jurnal Inspirasi
Kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor), kembali terjadi. Kali ini, pelaku pencuri menggasak roda dua milik jurnalis Metropolitan, Minggu (31/05) sore, sekitar pukul 18:00 WIB, di Kampung Panoongan RT02, RW 04, Desa Kampung Sawah, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor.

Kendaraan jenis Honda Scoopy berpelat F 6144 FDL warna hitam, lenyap. Kejadian itu bermula, saat pulang liputan, pemilik langsung parkir kendaraan didepan rumahnya. Dengan hitungan menit, motor tersebut hilang. “Pas saya habis pulang liputan, sekitar setengah enam magrib, saya tidur. Karena kontaknya masih ngegantung, karena saya sering lupa,”kata Mulya Diva saat dikonfirmasi, kemarin.

Ia menuturkan, namun selesai mandi, hendak ke rumah orang tuanya, kendaran tersebut sudah tidak ada. Didalam jok motor, terdapat satu buah unit STNK, KTP, ATM serta Id card Metropolitan. “STNK nya atas nama Haerudin, saya sudah cari-cari kemana tapi tidak ketemu,”beber Ozos, sapaan akrabnya.

Ciri-ciri kendaraan, sambung Ozos, samping kanan dari mulai bodi hingga bawa lecet atau tergores. Bukan hanya terjadi kali ini saja, kejadian tersebut pernah terjadi sebelum magrib, sebelum Ramadhan. “Malam itu juga, sudah laporan ke petugas piket. Namun pihak Polsek menyarankan, untuk meminta surat kepemilikan dari pihak bank,” ujarnya.

** Cepi Kurniawan

Babinsa dan Bhabinkamtibmas Dampingi Pembagian BLT-DD Desa Sukaluyu

Nanggung l Jurnal Inspirasi

Guna memberikan rasa aman saat menyalurankan Bantuan Langsung Tunai  (BLT-DD) bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Pemerintah Desa Sukaluyu, Kecamatan Nanggung melibatkan Muspika Nanggung, Minggu (1/6)

Babinsa (Bintara Pembina Desa) Desa Sukaluyu dari Koramil 2125 Nanggung,  Pelda Paujan mengatakan, pembagian BLT-DD dihadiri Kepala Desa Sukaluyu, Satgas Covid-19, Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)dan Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Desa)
untuk memastikan penyaluran bantuan tersebut berjalan aman dan lancar.

BLT-DD yang disalurkan berupa uang tunai sebesar Rp 600.000. Per Kepala Keluarga (KK). Bantuan ini hanya diperuntukkan bagi warga masyarakat yang berhak menerima.

“Pendampingan penyaluran BLT DD yang disalurkan oleh pemerintah melalui pemerintah desa ini dilakukan untuk memastikan semua berjalan aman dan tepat sasaran,” katanya.

Babinsa berharap  bantuan ini dapat meringankan beban warga akibat dampak pandemi Covid-19.

Kepala Desa Sukaluyu Aos , menjelaskan, kegiatan penyaluran BLT-DD ini disalurkan kepada 240 KK dari Dana Desa tahap 2 tahun 2020.

“Untuk Penyaluran BLT DD tahap berikutnya kami tetap bekerja sama dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas, dengan harapan kegiatan penyaluran bantuan ini dapat berjalan aman dan lancar,” pungkas dia.

** Arip Ekon

Tergerus Aliran Sungai, UPT Jonggol Lakukan Penanganan Jembatan Belly Cisuren

Jonggol | Jurnal Inspirasi

Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Bogor melalui UPT PUPR Jonggol tengah melakukan langkah pengamanan aset dan mempersiapkan rencana penanganan Jembatan Belly Cisuren di Kecamatan Sukamakmur yang longsor tergerus aliran sungai. Perbaikan yang dilakukan UPT diharapkan akan meningkatkan aktivitas masyarakat yang tinggal di Kecamatan Tanjungsari-Sukamakmur.

Irwan, Kasubag TU UPT PUPR Jonggol saat ditemui Minggu (31/5 ) mengatakan, tim UPT PUPR Jonggol telah meninjau langsung di lapangan untuk mempersiapkan penanganan Jembatan Belly Cisuren sebagai langkah pengamanan aset agar kondisi jembatan tidak semakin rusak.

“Kami juga sudah membuat rencana penanganan baik terhadap daerah aliran air sungai, bangunan pengaman maupun rekonstruksi jembatan Cisuren,” kata Irwan.

Dia menambahkan, upaya penanganan dilakukan dengan segera agar jembatan dapat berfungsi sebagai penguhubung Desa Tanjungsari-Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur. Adapun pelaksanaan penanganan jembatan dilaksanakan setelah menerima laporan dari warga sekitar

“Selama masa dalam penanganan jembatan jembatan Cisuren, jalan akses ke luar masuk Desa Tanjungsari – Sukawangi melalui jembatan tersebut untuk sementara hanya dapat dilalui orang dan kendaraan roda dua. Kepada pengguna kendaraan roda empat dihimbau saat melintas harus berhati – hati,” ujar Irwan.

Diketahui, keberadaan jembatan Belly Cisuren sangat penting untuk menggerakan sektor rill dan dapat mempertahankan daya beli masyarakat serta mengurangi pengangguran di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global akibat pandemi COVID-19 yang terjadi sekarang.

Konstruksi Jembatan Cisure merupakan jembatan Belly dengan Sta 17 ÷ 300. Pada 31 Mei 2020, pondasi jembatan tergerus aliran sungai, sehingga konstruksi jembatan yang kini longsior dikhawatirkan kekuatannya.

Keberadaan Jembatan Cisure untuk mendukung kegiatan sehari-hari masyarakat. Selain menjadi akses penghubung antar desa, Jembatan Belly tersebut juga berpotensi menggerakkan ekonomi lokal seperti pertanian dan UMKM.

** Nay Nur’ain

Hari Ini Sebagian Daerah di Jabar ‘New Normal’

Bandung | Jurnal Inspirasi
Sebanyak 15 daerah di Jawa Barat menerapkan ‘New Normal’ atau adaptasi kebiasaan baru. Puluhan ribu personel gabungan dikerahkan untuk mengawal pelaksanaan new normal yang terdiri dari Polri hingga TNI. “Total kekuatan personel ada 29 ribu,” ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga Waskitoroso via pesan singkat, kemarin.

Erlangga mengatakan personel yang dikerahkan tersebut terdiri dari personel gabungan. Untuk Polri sendiri, ada 17 ribu personel. Sedangkan TNI ada 4 ribu personel. “Sementara instansi terkait seperti Satpol PP dan kesehatan ada delapan ribu,” katanya.

Pengawalan sendiri disesuaikan dengan aturan yang dikeluarkan Gubernur Jawa Barat. New normal tahap pertama sendiri, dilakukan untuk tempat ibadah. “(Untuk lokasi pengawalan) kita sesuaikan apa yang jadi kebijakan daerah,” tutur Erlangga.

Sebelumnya, pemberlakuan new normal atau adaptasi kebiasaan baru (AKB) di Jawa Barat akan tetap dilakukan pada Senin 1 Juni 2020. Namun, penerapan new normal hanya akan dilakukan di 60 persen zona biru atau 15 daerah di Jabar. Sementara 12 daerah di zona kuning melanjutkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Adapun daftar daerah yang masuk zona biru dan kuning sebagai berikut

Zona Biru (diizinkan new normal atau adaptasi kebiasaan baru) :

1. Kabupaten Bandung Barat
2. Kabupaten Ciamis
3. Kabupaten Cianjur
4. Kabupaten Cirebon,
5. Kabupaten Garut
6. Kabupaten Kuningan
7. Kabupaten Majalengka
8. Kabupaten Pangandaran
9. Kabupaten Purwakarta
10. Kabupaten Sumedang
11. Kabupaten Tasikmalaya
12. Kota Banjar
13. Kota Cirebon
14. Kota Sukabumi
15. Kota Tasikmalaya

**|ASSayyev