30.1 C
Bogor
Wednesday, July 9, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1447

Virus Gowes Kian Menjamur di Puncak

Cisarua | Jurnal Inspirasi  

Banyak cara yang bisa dilakukan menjaga imunitas tubuh, kesehatan maupun kebugaran dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya dengan berolahraga rutin, mulai dari jogging, fitnes, atau dengan cara bersepeda santai. Apalagi dimasa pandemi virus Covid-19 yang saat ini terus meningkat penyebarannya di tanah air Indonesia, masyarakat diminta untuk rajin berolahraga setiap harinya agar kondisi fisik tetap fit, dan bugar.

Ternyata, dampak dari penyebaran virus Covid-19, sangat berpengaruh besar bagi masyarakat. Karena selama adanya Covid-19, tidak sedikit masyarakat yang awalnya malas berolahraga kini menjadi rutin untuk olahraga. Bahkan sekarang ini muncul virus baru, yakni ‘Virus Gowes’ atau disebut bersepeda santai dengan teman-teman, seperti yang dilakukan Komunitas ‘Goweser Leuwimalang’ Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, yang kerap mengisi waktu santai dengan bersepeda.

Virus gowes atau bersepeda santai di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, terus menjamur dalam setahun ini. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kegiatan gowes yang dilaksanakan baik oleh pemerintah maupun swasta lainnya. Bahkan bukan hanya itu, komunitas-komunitas sepeda juga telah banyak berdiri. Tidak heran jika tiap sore, maupun pagk, dibeberapa tempat di Kecamatan Cisarua para pesepeda terlihat lalu lalang khususnya di Desa Leuwimalang.

Seperti yang dilakukan Komunitas Puncak Gowes, mereka bersepada bersama menuju air terjun Cibogo, pada akhir pekan kemarin, guna mengisi waktu liburan bersama dengan para pecinta gowes.

“Kegiatan gowes ini memang belum lama menjadi rutinitas kami khususnya para pemuda di Desa Leuwimalang. Bahkan peminatnya pun belum terlalu banyak, namun tiap hari terus bertambah. Dari berbagai kalangan dan profesi sudah mulai menggeluti dunia gowes ini,” kata Perwakilan Goweser Leuwimalang, Erlan Dicky, Senin (8/6).

Erlan mengungkapkan alasan dirinya menyukai dunia sepeda ini. Menurutnya, bersepeda merupakan salah satu kegiatan untuk tetap menjaga kebugaran dan stamina tubuh. Apalagi nyaman bersepeda, itu selain olahraga juga bisa menikmati alam di kawasan Puncak Cisarua.

Dia melanjutkan, dalam waktu dekat dirinya dan semua rekan-rekan pecinta sepeda akan membentuk sebuah wadah atau komunitas sepeda dalam rangka agar hobi bersepeda ini dapat terus terjaga. Terlebih bersepeda ini, tidak hanya dapat menyehatkan tubuh, tetapi juga bisa menyehatkan pikiran, karena berbaur dengan teman-teman serta alam yang indah.

“Saya mengajak kepada kita semua untuk menebar ‘virus’ bersepeda dalam kehidupan sehari-hari kita. Yah, itung-itung mengurangi polusi udara juga. Jadi bepergian dengan jarak dekat, bukan lagi pake motor atau mobil, tinggal gowes saja,” pungkasnya.  

** Asep Syahmid

KONI dan Dispora Kota Siapkan Standar Protokol Kesehatan

Bogor | Jurnal  Inspirasi

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bogor, sepakat untuk menyiapkan beberapa sarana sebagai standar kesehatan untuk bisa masuk ke gelanggang olahraga. Bahkan KONI dan Dispora juga telah menyiapkan banner himbauan jaga jarak, wastafel, bahkan pemasangan physical distancing dibangku penonton, ketersedian disinfektan dan lain-lain sebagainnya yang memang telah menjadi protokol kesehatan. Namun yang saat ini harus dipersiapkan KONI dan Dispora adalah tentang protokol kesehatan bagi si pelaku olahraga tersebut.

“Untuk yang standar masuk ke gelanggang olahraga sudah kita bahas. Tinggal yang kita bahas adalah protokol kesehatan bagi si pelaku olahraganya, dan mudah-mudahan dalam minggu-minggu ini itu sudah selesai kita bahas,” ujar Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bogor, Herry Karyadi, usai menggelar rapat bersama dengan KONI di ruang rapat KONI, Senin (8/6).

Ia menjelaskan, jika kaitan dengan protokol kesehatan pelaku olahraganya sudah selesai dibahas. Maka Dispora, dan KONI Kota Bogor, akan segera mengajukan hal ini kepada Gugus Tugas, supaya menjadi panduan bagi yang ingin olahraga di GOR ataupun tempat-tempat lain yang ada di Kota Bogor.

“Jadi ini adalah upaya kami di Dispora dan KONI Kota Bogor, untuk membuka secara bertahap fasilitas olahraga di Kota Bogor,” pungkasnya.

Sementara itu Ketua KONI Kota Bogor, Moch Benninu Argoebie menegaskan, kalau rapat yang digelar dengan Dispora tersebut kaitan dengan persiapan protokol kesehatan bagi insan olahraga untuk bisa berolahraga dikawasan GOR Pajajaran. 

“Dalam satu minggu kedepan akan kita putuskan. Tetapi secara garis besarnya nampaknya kita akan buatkan klaster, yaitu klaster olahraga yang tidak bersentuhan langsung dengan klaster olahraga yang full body contact, jadi mungkin nanti kita bukanya bertahap, dari yang tidak bersentuhan langsung sampai ke bersentuhan langsung, dengan melihat keadaan nasional untuk perkembangan Covid-19,” ucapnya.

Tapi memang, tambah pria yang akrab disapa Benn itu, KONI dan Dispora memang mencoba untuk bagaimana para atlet-atlet, terutama atlet Kota Bogor, atlet Pelatihan Daerah (Pelatda) agar sudah mulai bisa berlatih dikawasan KONI, dan GOR Pajajaran, supaya bisa tetap mempertahankan prestasi untuk di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIV Jawa Barat 2022 mendatang.  

** Asep Syahmid

PMKB Sepakati Peraturan, ini Kata Kadisparbud dan Kasatpol-PP Kota Bogor

Bogor | Jurnal Inspirasi

Para musisi dan pelaku seni Kota Bogor yang tergabung dalam Persatuan Musisi Kota Bogor (PMKB) mengadakan pertemuan bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Bogor guna membahas peraturan dalam setiap kegiatan yang dilakukan selama adanya kebijakan PSBB transisi di Kota Bogor saat ini.

Dikatakan, Atep Budiman Kepala Disparbud Kota Bogor mengajak kepada pelaku seni di Kota Bogor untuk membuat komitmen bersama dalam suatu kontrak kerjasama dengan para pemilik cafe, resto dan lokasi hiburan dengan tetap menjalankan peraturan protokol kesehatan yang berlaku dalam setiap mengadakan kegiatan live musik yang dapat mengundang kerumunan massa.

“Dalam pertemuan ini saya merumuskan, menganjurkan kepada para pekerja seni dan musisi, untuk tetap menjalankan kebijakan pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid 19 saat ini, ditambah dengan adanya kebijakan baru PSBB transisi yang ditetapkan oleh Pemkot Bogor untuk tetap waspada pada penyebaran virus corona saat melangsungkan kegiatan dimaksud,” ujarnya, Senin (8/6/2020).

Atep melanjutkan, pihaknya tetap mendukung apa yang diharapkan oleh para musisi untuk tetap dapat menjalankan perekonomian kehidupannya. Namun sekali lagi Atep menegaskan kegiatan yang dilakukan harus tetap berdasarkan ketentuan peraturan yang berlaku atau kesepakatan yang dilakukan bersama pemilik usaha hiburan tersebut.

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol-PP) Kota Bogor Agustiansyah menambahkan, “Kami tidak akan tendensius kepada para pelaku musisi dan anak band. Dalam Minggu ini kita akan segera merumuskan terkait peraturan dan akan segera membolehkan musik namun tetap melaksanakan kebijakan protokol kesehatan, dan saya menyarankan mencegah kerumunan dengan dilakukan kesepakatan dengan pemilik lokasi hiburan, cafe dan resto,” tukasnya.

Handy Mehonk

Desa Sukasirna Tetap Jalankan Program Pembangunan

Jonggol | Jurnal Inspirasi

Meski sedang mengalami Pandemi Covid-19, Pemerintah Desa Sukasirna, Kecamatan Jonggol, tetap melaksanakan program-program pembangunan melalui Dana Desa Tahap 1. Pandemi Covid-19 jangan sampai menghambat program pembangunan desa yang sudah direncanakan terutama insfrastuktur yang sudah lama diidam-idamkan warganya.

Iwan Setiawan

“Anggaran Dana Desa Tahap 1 ini kita alokasikan untuk pembangunan jalan lingkungan di 4 titik, dan sesuai instruksi Presiden, yang langsung diatur oleh Bupati dan Kementrian Desa agar 30% dari anggaran Dana Desa tersebut dialokasikan untuk memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada warga yang berdampak Covid-19, dengan kriteria yang sudah diatur oleh Kementrian Desa,” kata Kepala Desa Iwan Setiawan.

Dirinya berharap agar masyarakat sabar karena anggaran pembangunan  yang sudah diprogramkan harus dipangkas dan dialihkan untuk bantuan Covid-19, yang terpenting adalah pangan warga terpenuhi terlebih dahulu.

“Untuk insfrastruktur masih bisa kita anggarkan di anggaran tahun 2021, jadi saya berharap kepada masyarakat untuk bersabar dalam situasi seperti ini dan saya ucapkan terima kasih kepada para relawan Covid-19, seluruh staf Desa Sukasirna, Babinsa, Babinmas dan semua yang terlibat dalam penanganan dan penanggulangan Covid-19 ini, sehingga anggaran Dana Desa Tahap 1 bisa terealisasi sesuai prosedur dan harapan,” pungkasnya.

** Nay Nurain

Anak 1,5 Tahun di Sukajaya Tergilas Truk Tambang

Cigudeg | Jurnal Inspirasi

YM anak berusia 1,5 tahun tergilas ban belakang sebuah truk tambang di Jalan Papangungan, RT  01, RW 012, Desa Bunar, Kecamatan Sukajaya pada Senin (8/6) sekitar pukul 14. 30 WIB. Warga sekitar yang melihat kejadian tersebut langsung membantu korban. Beruntung korban selamat, hanya mengalami luka di bagian kaki dan langsung di larikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang.

Camat Cigudeg, Acep Sajidin mengatakan, awalnya sang anak tengah bermain dengan kakaknya di dalam rumah.  Tiba- tiba korban YM  ke luar rumah dan langsung berlari ke jalan raya. “Dengan cepat truk tambang yang tengah melintas menabrak YM ,” kata Camat Cigudeg Acep Sajidin saat dikonfirmasi, kemarin.

Terpisah, Kanit Lantas Polsek Cigudeg, Iptu Nurhidayat membenarkan ada anak yang tergilas truk. Awalnya mobil truk tronton dari arah Leuwiliang menuju Cigudeg. Tepat di Jalan Papangungan, tiba-tiba ada sang anak yang melintas ke jalan.  Dengan cepat  kaki sebelah kiri sang anak tergilas ban. “Korban  laki-laki berusia 1,5 tahun selamat dan langsung dibawa ke RSUD Leuwiliang, untuk kecelakaan tersebut kini ditangani unit Laka Polsek Dramaga,” kata Nur.

** Cepi Kurniawan

Bocah yang Mandi di Sungai Temukan Jasad Bayi

Dramaga | Jurnal Inspirasi

Empat bocah asal Kampung Cangkurawok, Rt 01, RW 04, Desa Babakan, Kecamatan Dramaga yang mandi di Sungai Ciapus, malah menemukan jasad bayi, Minggu (8/7) sekitar pukul 17.30 WIB. Penemuan jasad bayi  laki- laki dengan kondisi badan rusak akibat terbawa hanyut langsung dilaporkan ke ketua RT setempat.

Terhitung, dalam sebulan di Kecamatan Dramaga, sudah ada dua bayi yang dibuang oleh orang tua yang tak bertanggung jawab. Pertama di Desa Purwasari dan sekarang ini di Desa Babakan. Kepala Desa Babakan, Sehu Syam mengungkapkan awalnya bayi laki- laki dengan kondisi sudah mengambang di bebatuan tersebut mirip boneka.

Setelah dihampiri, ternyata jasad bayi dengan kondisi sudah membusuk. Adanya penemuan jasad bayi tersebut lantas dilaporkan ketua RT, lalu ke desa dan Polsek Dramaga. “Awalnya di kira boneka, ternyata jasad bayi.  Jasad  bayi yang diketemukan di Sungai Ciapus sudah dilaporkan ke Polsek Dramaga,” ujarnya, Senin (8/6).

Sedangkan sambung Kades, aliran sungai Ciapus melewati Desa Ciherang, Kelurahan Margajaya, Kelurahan Balubang Jaya, Kota Bogor, dan Desa Babakan. “Kemungkinan kondisi bayi yang sudah rusak tersebut akibat terseret derasnya aliran sungai Ciapus,” katanya.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Dramaga Ipda Ano Junaedi membenarkan adanya pemenemuan jasad bayi di dalam kantong plastik oleh warga di bantaran Sungai Ciapus. “Hingga kini belum diketahui siapa yang membuang jasad bayi tersebut. Bayi tersebut kondisinya sudah busuk akibat terbawa hanyut,” pungkasnya.

** Cepi Kurniawan

Pengunjung Kedai Kopi Daong Wajib Ikuti Protokol Kesehatan

Caringin | Jurnal Inspirasi

Setelah ditetapkannya PSBB Proporsional Parsial di Kabupaten Bogor pada 5 Juni, Kedai Kopi Daong yang berlokasi di Desa Pancawati, Kecamatan Caringin, sudah mulai ramai dikunjungi para pengunjung, baik dari Bogor maupun luar wilayah seperti Jakarta, Tangerang, Bekasi dan Depok.

Di lokasi pintu masuk Kedai Kopi Daong, para pengunjung terlebih dulu dilakukan pengecekan suhu tubuh oleh petugas yang merupakan security setempat. Usai di cek suhu badan, pengunjung pun masuk kedalam bilik pemeriksaan serta dilakukan penyemprotan.

Sementara, Direktur Kedai Kopi Daong, Eko M. Restoe Boemi mengatakan, selama pandemi Virus Corona, kedai yang dikelolanya itu tutup total. Hal itu untuk memutus mata rantai Covid-19 tersebut.  “Nah kami baru buka lagi setelah pemerintah menetapkan PSBB Proporsional Parsial yang memperbolehkan tempat usaha kembali beroperasi,” ujarnya kepada wartawan.

Meski Kedai Kopi Daong sudah kembali dibuka, lanjut Eko, sesuai arahan dari pemerintah agar tetap melaksanakan protokol kesehatan, pihaknya langsung menerapkan protokol itu. “Kami sediakan ruang pemeriksaan pengunjung sambil dilakukan penyemprotan. Tapi sebelum masuk kedai, oleh petugas terlebih dulu pengunjung di cek suhu badan,” paparnya.

Selain itu, pengelola Kedai Kopi Daong pun tidak hanya mementingkan keuntungan bisnisnya semata. Itu dibuktikan dengan diterapkannya physical distansing atau menjaga jarak para pengunjung.  “Setiap satu tabel atau meja, itu hanya boleh ditempati dua orang pengunjung. Para pengunjung juga diwajibkan memakai masker serta disiapkan handsanitezer,” jelas Eko.

Eko berharap, kondisi pandemi corona segera berakhir dan keadaannya seperti semula, sehingga segala jenis usaha yang mendongkrak perekonomian mulai buka dan beroperasi kembali. Eko mengaku pernah pihaknya menutup kedai secara spontanitas, itu terjadi karena jumlah meja yang disediakan sudah penuh tetapi masih banyak para pengunjung datang.

 “Karena takut menyalahi aturan, kami batasi para pengunjung. Kalau meja sudah penuh pengunjung, kami tahan dulu agar jangan masuk kedalam kedai dulu, menunggu giliran,” imbuhnya.

Sementara, Yulianti pengunjung Kedai Kopi Daong asal Jakarta mengapresiasi pengelola kedai. Sebab, di lokasi kedai sejumlah alat protokol kesehatan disiapkan. “Begitu kami mau masuk, oleh petugas langsung dilakukan pengecekan suhu badan dan dilanjutkan masuk kedalam bilik pemeriksaan. Setelah itu kami diminta mencuci tangan menggunakan handsanitezer dan diwajibkan setiap pengunjung memakai masker,” tukasnya.

** Dede Suhendar

Cegah Terputusnya Jalur Penghubung, Pemdes Kalongliud Bangun TPT

Nanggung l Jurnal Inspirasi

Paska longsor yang terjadi pada Januari lalu, Pemerintah Desa Kalongliud, Kecamatan Nanggung membangun Tembok Penahan Tebing (TPT) yang tergerus air akibat luapan Sungai Cikaniki  di jalur jembatan gantung yang jadi salah satu akses alternatif penghubung dengan Desa Batutulis.

Kepala Desa Kalongliud Jani Nurzaman mengatakan, dibangunnya TPT tersebut merupakan aspirasi masyarakat guna mencegah gerusan tebing semakin melebar.” Pengerjaan TPT tersebut bersumber anggaran dari sisa BLT Dana Desa Tahap 2 tahun 2020,” kata Jani, kemarin.

Ia mengatakan, anggaran Dana Desa di tahun 2020  sebesar 35% dialokasikan untuk kegiatan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa,  sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Desa Nomo 6 dan Surat Edaran Bupati Bogor. ” Tak hanya itu kami anggarkan juga untuk beberapa pembangunan yang berskala kecil terutama yang sifatnya urgent,” imbuhnya.

Menurut dia, pembangunan ini masuk kriteria darurat penanganan paska bencana banjir  dengan dibangunnya TPT diatas bentangan kali Cikaniki yang di atasnya berdiri satu bangunan jembatan gantung sepanjang 65 meter.” ini tanahnya habis terkikis kalau lama dibiarkan kami khawatir kondisinya bertambah parah,” kata dia.

Menurut Jani, apabila tahun ini TPT  tidak segera dilaksanakan, kemungkinan akses jalan penghubung  akan terputus padahal jalan ini salah satu akses vital bagi warga di dua desa. “Sewaktu waktu Jembatan  ini bisa roboh  karena tebing mengalami erosi sehingga kondisinya semakin parah akibat gerusan air,” pungkasnya.

** Arip Ekon

Wakil Menteri Berikan Motivasi Terhadap Kelompok Tani

Cijeruk | Jurnal Inspirasi

Kedatangan Wakil Menteri Desa/PDTT, Budi Ari Setiadi ke Desa Cijeruk, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor mendapat apresiasi dari sejumlah kalangan. Terlebih kehadirannya itu untuk memberi semangat dan motivasi, khususnya bagi para kelompok tani warga Cijeruk. “Kedatangan Pak Wakil Menteri Desa/PDTT ke Desa Cijeruk pada kegiatan panen perdana cengkeh ini sangat beralasan, yakni ingin memberikan semangat kepada para kolompok tani ditengah menuju new normal,” kata Camat Cijeruk, Hadijana, Senin (8/6).

Ia menerangkan, panen perdana cengkeh tersebut merupakan hasil bentuk kerja sama antara kelompok tani warga Cijeruk dengan koperasi KP-M90 FTUI dimana untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat wilayah terutama untuk petani. “Salah satunya adalah cengkeh ini, dan  kurang lebih yang sudah ditanami cengkeh itu berada diatas lahan sekitar 25 hektar dari rencana 50 hektar yang dipersiapkan. Bahkan, jika memungkinkan lahannya bisa diperluas lagi,” ucapnya.

Hadijana berharap, kedepan para kelompok tani bisa mengembangkan tidak hanya dari menjual cengkeh basah atau kering saja, namun juga nantinya bisa mengolah sendiri hasilnya. “Mudah-mudahan untuk pengolahannya dapat bantuan dari teman – teman alumni FTUI ini dengan dibuatkan mesin penggilingan. Supaya nanti nilai jualnya bisa lebih tinggi dan kesejahteraan petani kedepannya bisa lebih bagus lagi pula,” harapnya.

Senada dikatakan Kepala Desa Cijeruk, Asep Saepul Rohman. Dirinya menilai bahwa tujuan Wakil Menyeri Desa/PDTT ke Cijeruk untuk memantau panen raya perdana cengkeh dengan tetap mengikuti protokol Covid-19. “Alhamdulillah, Pak Budi sebagai Wakil Menteri Desa/PDTT bisa datang kesini menghadiri panen raya perdana cengkeh. Saya merasa bangga serta terbantu karena bisa menyampaikan keluh kesah warga secara langsung demi satu harapan yaitu  kemajuan desa kami sendiri,” akunya.

Wilayah Desa Cijeruk, kata Asep, memiliki potensi dari berbagai bidang, diantaranya  berasal dari sektor pertanian, perkebunan dan Desa Wisata yang dapat dikembangkan melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). “Itulah diantara potensi yang ada di desa kami, adapun untuk pengembangan Desa Wisata melalui Bumdes memang belum berjalan. Karena Bumdesnya belum ada akibat terkendala Covid-19, tapi untuk strukturalnya sudah ada dan berjalan,” terang Asep.

** Deny

Desa Sukagalih Bagikan Beras Bupati

Megamendung | Jurnal Inspirasi

Masih dalam upaya penanganan Covid-19 kepada masysyarakat, Pemkab Bogor terus mendistribusikan beras bulog kepada para penerima bantuan yang ada di masing masing desa. Jumlah penerima bantuan tersebut cukup bervariatif. Ada yang melebihi 500 penerima, namun ada juga yang  sedikit jumlah para penerimanya.

Yang terpantau, pada Senin (8/6), desa di wilayah Kecamatan Megamendung mendistribusikan beras bulog itu ke Desa Sukagalih sebanyak 185 penerima dan warga mesti mendatangi kantor desa setempat. Masing masing penerima mendapatkan dua karung beras yang satu karungnya berisikan 15 kilogram. Total jumlah yang diterima oleh warga sebanyak 30 kilogram.

“Sebanyak 185 warga Sukagalih menerima bantuan beras dari bupati. Dan mudah-mudahan bantuan itu bermanfaat bagi mereka. Bantuan ini merupakan bantuan penanganan kepada masyarakat ditengah pandemik Covid 19,” ungkap staf Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Fajar.

Sementara itu, pantauan di tempat lain, di Kecamatan Cisarua, warga yang sudah menerima beras bantuan lebih dulu, mereka mengaku untuk mengkonsumsinya harus dicampur dengan beras yang dibeli dari warung. Ini dilakukan, supaya beras pembagian itu rasa dan aromanya menjadi wangi. “Ada sedikit tidak sedap, untuk itu beras tersebut kami oplos dengan beras yang dibeli dari warung,” tutur Sopiah.

** Dadang S