27.7 C
Bogor
Thursday, July 10, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1446

Bahas Cabor Habis Masa Bhakti, Joy Pendhita dkk Sounding Ke KONI Jabar

Bandung |  Jurnal  Inspirasi    

SEBANYAK 12  cabang olahraga yang ada di KONI Kabupaten Bogor tengah memasuki fase akhir kepengurusan bahkn sudah ada yang lewat periode masa baktinya. Hal itu tentunya,  12 cabor tersebut harus  segera menggelar  Muscab untuk menentukan kepengurusan  yang baru.

“Kami sudah inventarisir  ada sekitar 12  cabor di tahun 2020 ini akan habis masa baktinya.  Hal ini lah yang membuat kami harus Koordinasi dengan jajaran pegurus KONI Jabar bidang organisasi,” tegas Ketua I KONI Kabupaten Bogor, Joy Pendhita  yang melakukan koordinasi ke KONI Jabar , selasa (9/6) kemarin pagi  

Joy  yang didampingi Otray Sugiarto ( Bidang Humas ) dan Deni ( Bidang Hukum ) saat sounding ke KONI Jabar  kemarin    menambahkan, semua cabor yang sudah lewat masa bhaktinya  diminta segera menggelar Muscab kepengurusannya  saat ini juga.

“Siapapun calon ketua umum yang akan diusung masing masing cabang olahraga, KONI Kabupaten Bogor  tidak akan melakukan intervensi. Asalkan semua calon ketuan umum cabor minimal paham, mengerti dan siap mengembangkan prestasi  cabornya masing masing.

Selain itu, kandidat Ketua Umum cabor juga harus mau menunjukan dedikasi dan loyalitas  tinggi untuk kemajuan dunia olahraga di Kabupaten Bogor.

Ketua Umum KONI Kabupaten Bogor, Junaidi Samsudin secara tegas meminta  kepada semua cabor yang akan habis masa baktinya dari saat ini harus segera menyiapkan mekanisme Muscabnya .     

“Tidak gampang jadi Ketua Umum Cabor saat ini. Karena kami akan menekankan agar semua pengurus cabor bisa memahami dan sanggup all out terkait target pencapaian medali emas  yang akan diusung oleh KONI Kabupaten Bogor di ajang Porda Jabar 2022 mendatang,” pungkasnya. 

** Asep Syahmid

Ratusan Warga Ciadeg Serbu Kantor Desa

Cigombong | Jurnal Inspirasi

Ratusan warga Desa Ciadeg, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, menyerbu kantor desa setempat. Sebab, Pemerintah Desa (Pemdes) Ciadeg sedang melaksanakan kegiatan pembuatan akta lahir secara massal. Kepala Desa Ciadeg Wahyu Rahayu mengatakan, pembuatan akta ini terlaksana berkat kerjasama antara Pemdes Ciadeg serta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bogor.

 “Ini adalah kegitan positif, makanya kami sangat mendukungnya. Apalagi kan untuk kepentingan warga kami juga,” ujarnya.

Wahyu menjelaskan, kegiatan ini sebagai upaya jemput bola guna memudahkan masyarakat dalam pelayanan administrasi. Sehingga, masyarakat bisa langsung mendapatkan pelayanan akta di tingkat desa.

 “Saat ini, dari kuota 500 yang diberikan pihak Disdukcapil baru terselesaikan sekitar 200 lebih akta dan mudah-mudahan saja bisa selesai semuanya hari ini. Soal biaya administrasi mengacu pada aturan yang ada, kalaupun ada yang lainnya, kami serahkan kepada masyarakat. Misalnya, untuk pembelian materai atau lainnya. Memgenai syaratnya sendiri yakni hanya KTP, KK dan Buku Nikah serta Ijazah,” ungkapnya

Selama pelaksanaan kegiatan, lanjut Wahyu, mengalami sedikit kendala. Dimana, terdapat adanya perbedaan nama antara di Buku Nikah dengan KTP.  “Kendala cuma itu saja sih, karena buku nikah mereka itu kan kebanyakan yang lama, tapi semua bisa diatasi dengan menyesuaikan pada ijazah,” ujarnya.

Ia berharap, adanya kegiatan ini, warga Ciadeg bisa tertib administrasi dalam memiliki akta kelahiran. Mengingat, akta ini merupakan dokumen penting bagi anak-anak mereka untuk dipergunakan sesuai kebutuhannya sendiri suatu saat nanti.  “Kalau sudah dimilikinya akta kelahiran, kami berharap bisa jadi dasar kebutuhan sendiri bagi pemiliknya. Seperti untuk melamar kerja, mau masuk sekolah atau lainnya,” terang Wahyu.

Salah seorang warga Ciadeg yang mengikuti program kegiatan pembuatan akta masal, Sopiah mengaku senang. Mengingat, yang sebelumnya tidak memiliki akta kelahiran, sekarang anaknya bisa memiliki.

“Senang sekali pak dapat mengikuti kegiatan ini, dan saya memberi apresiasi setinggi-tingginya untuk Pemerintahan Desa Ciadeg. Semoga dengan telah dimilikinya akta bisa bermanfaat khususnya untuk kebutuhan anak saya nanti, umumnya bagi warga lain,” tukasnya.

** Dede Suhendar

Cegah Korupsi, Pemcam Cigombong Adakan Kegiatan MPAK

Cigombong | Jurnal Inspirasi

Pemerintah Kecamatan (Pemcam) Cigombong, Kabupaten Bogor melaksanakan kegiatan Zoom Meeting Sosialisasi Masyarakat Pembelajar Anti Korupsi (MPAK) pada Satuan Gugus Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor tahun 2020. Kegiatan yang dilaksanakan di ruang Camat Cigombong ini dihadiri oleh seluruh kepala desa (Kades) se-Kecamatan Cigombong.

Plt Camat Cigombong, Asep Achdiat Sudrajat mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan guna mengajak seluruh Kades yang terlibat langsung dalam penanggulangan wabah Covid-19, untuk duduk berdiskusi bertukar pikiran dalam Sosialisasi MPAK yang dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting.

 “Sosialisasi ini sebagai  langkah awal untuk mencapai tujuan yakni membentuk komunitas masyarakat anti korupsi. Lebih  intensif lagi nanti ada pembahasan melalui sarana yang akan dibentuk dalam grup diskusi,” ungkapnya kepada wartawan, Selasa (9/6).

Selain penting dilakukan, lanjut Asep, kegiatan sosialisasi ini juga bertujuan untuk meminimalkan resiko terjadinya korupsi di pemerintah desa. Terutama berkenan dengan penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat Covid-19.

 “Kerawanan penyimpangan dana itu kan  bisa terjadi, entah diduga melalui kegiatan pengadaan barang dan jasa, penyaluran berbagai bentuk bantuan dalam rangka penanggulangan dampak Covid-19, sampai kegiatan-kegiatan lainnya yang relevan,” tegasnya.

Ia menjelaskan, definisi korupsi sendiri merupakan tindakan yang dilakukan setiap orang secara melawan hukum, melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan negara atau perekonomian negara.

Karena itu, Asep minta setelah mengikuti kegiatan ini, para kades memahami resiko kebencanaan terkait penanganan bencana wabah Covid-19. Termasuk didalamnya yaitu soal penggunaan dana desa (DD) dalam penanganan Covid-19 serta bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak covid 19 di desa masing-masing.

“Saya berharap, para kades mengikuti aturan yang telah ditetapkan, baik oleh aturan Kementerian terkait,  hingga Peraturan Bupati (Perbup) Bogor agar nantinya tidak mendapat masalah dalam pertanggungjawaban laporan keuangan,” tukasnya.

** Dede Suhendar

Warga Cicadas Temukan Ranjau Darat

Ciampea | Jurnal Inspirasi
Warga Desa Cicadas, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, digegerkan dengan penemuan ranjau darat di sekitar sawah. Ranjau itu ditemukan Selasa (9/6) pagi. Ketua RT setempat, Juhendi yang menemukan ranjau itu sempat mengira benda tersebut merupakan barbel. Bahkan dia sempat mencuci ranjau tersebut.

“Saya kira bekas kaleng atau barbel. Ternyata habis saya cuci itu ada tulisan TNT 17 dan orang-orang bilang ranjau,” kata Juhendi (45) kepada wartawan.

Juhendi menjelaskan, ketika pertama kali ditemukan, ranjau itu berada dalam galian tanah. Lokasi galian itu dulunya merupakan sawah dan perkebunan namun kini sudah diratakan. “Sekarang diratakan, di lokasi ada galian tanah. Untungnya tidak kena traktor yang sedang menggali,” jelas dia.

Setelah memastikan benda tersebut merupakan ranjau, Juhendi langsung melapor ke perangkat desa dan polisi. Ia mengaku penemuan ranjau ini merupakan kali pertama di Desa Cicadas. “Waktu ditemukan saya lapor langsung ke Babinsa,” ucapnya.

Setelah mendapat laporan, anggota polisi dan Gegana langsung menuju ke lokasi penemuan ranjau itu. Berdasarkan hasil pemeriksaan, diduga ranjau itu bekas peninggalan zaman pendudukan Jepang. Benda yang diduga ranjau  bertuliskan TNT 17 itu Tim Gegana Polda Jawa Barat sudah membawa ranjau darat setelah dilakukan penjinakan selama 10 menit .

Kedatangan tim Gegana Polda Jawa Barat ke lokasi penemuan ranjau darat pada pukul 08.30 WIB dengan gabungan dari Polsek Ciampea dan Koramil Ciampea beserta Pemdes Cicadas. Kapolsek Ciampea Kompol Anak Agung Raka menjelaskan, bahwa penemuan ranjau darat tersebut memang masih aktif. Namun sudah dilakukan penjinakan oleh tim Gegana.

“Penjinakan sudah oleh tim Gegana Polda Jawa Barat selama 10 menit, karena menurut penuturan Babinsa memang ranjau tersebut awalnya masih aktif,” ucapnya kepada wartawan koran ini kemarin.

Lebih lanjut ia menuturkan, selanjutnya ranjau tersebut dibawa oleh tim Gegana Polda Jawa Barat dan melaporkan langsung ke Kapolres Bogor perihal penemuan benda tersebut. “Sudah dibawa, yang jelas lokasi penemuan pun sudah disterilkan dari aktivitas warga, karena lokasinya pun berada dibawah tepatnya di belakang rumah warga,” tegasnya.

** Cepi Kurniawan

Ngeri, Pemancing Saksikan Aksi Bunuh Diri Lompat ke Sungai Ciliwung

Bogor | Jurnal Inspirasi
Sore menjelang petang sekira pukul 16.00 WIB di Jalan Pajajaran tepatnya di Jembatan Bale Binarum ramai riuh warga yang penasaran melihat peristiwa ditemukannya seorang pria tanpa identitas tewas di Sungai Ciliwung, Selasa (9/6/2020).

Pantauan dilapangan, Mr.X tewas, diduga lantaran bunuh diri usai melompat dari atas Jembatan Bale Binarum, Jalan Pajajaran, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.

Salah seorang saksi mata, Rohim (34) mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi sekira pukul 16.00 WIB. Aksi bunuh diri tersebut disaksikan langsung oleh warga yang sedang mancing di sungai tersebut.

“Ciri-ciri fisiknya rambut pendek terlihat plontos, mengenakan baju abu celana pendek boxer warna biru langit,” ujarnya kepada wartawan.

Rohim mengatakan bahwa pria yang belum diketahui identitasnya itu kurang lebih berusia 30 tahun dan berkulit sawo matang.

Diketahui, jenazah sendiri baru berhasil dievakuasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dibantu relawan PMI dan polisi pada pukul 18.15. Kini jenazah lelaki naas itu dievakuasi ke RSUD Kota Bogor untuk diotopsi.

Fredy Kristianto

Gunung Munarah Rumpin Darurat Sampah

Rumpin | Jurnal Inspirasi
Situs Gunung Munarah, salah satu situs di Kabupaten Bogor memiliki keunikan tersendiri, di Tanah Sarumpun Sapamimpin. Dengan sejuta, sepenggal kisah cerita ini, namun ada yang sangat mengkhawatirkan dengan banyaknya sampah di sepanjang jalur pendakian.

Sampah bermacam jenis banyak ditemukan di area situs Gunung Munarah. Keprihatinan tersebut, membuat sekolompok masyarakat pun ikut prihatian. Mulya Diva, selaku penggiat lingkungan mengaku, sangat prihatin dengan banyaknya sampah berserakan. Terlebih, Gunung Munarah, salah satu ikon Kecamatan Rumpin.

“Lima tahun lalu kita pernah lakukan opsih (operasi bersih) sampah, sedikitnya 4 ton kita turunkan. Namun hingga lima tahun terakhir sampah itu numpuk lagi,”kata Ketua Panitia Acara, Ozos sapaan akrabnya saat dikonfirmasi, baru -baru ini.

Ozos menambahkan, acara yang bertepatan Hari Jadi Bogor (HJB) Ke-538 serta Hari Lingkungan Hidup seDunia. Berhasil diturunkan bermacam sampah di situs Gunung Munarah tersebut. Kegiatan tersebut dilakukan beberapa komunitas seperti Silaturahmi Warga Rumpin dan komunitas lainnya. “Acara dengan tema Munarah Darurat Sampah, melibatkan beberapa penggiat lingkungan di Kecamatan Rumpin,” ucap Ozos.

Sampah non organik, maupun organik berhasil diturunkan. Di lokasi, peserta mulai bergerak dari loket pembayaran, hingga menyisir celah bebatuan. Banyak, sampah plastik dan botol bekas, yang ditinggal para pengungjung di situs Gunung Munarah.

Acara yang dilakukan pada 6 Juni 2020, melibatkan sekitar dua ratus peserta itu terus bergerak memungut sampah yang berserakan di celah bebatuan. Pembersihan sampah, terus dilakukan di area puncak satu, sekitaran batu bintang, dan sekitaran goa petilasan Presiden Sukarno. “Selanjutnya, peserta melakukan pembersihan di area batu adzan, dan celah semak belukar di kawasan Situs Gunung Munarah,” ucapnya.

Sampah kemudian dibungkus plastik trasbek mulai dipikul dari puncak Munarah. Komunitas mulai melakukan penyisiran hingga terus menorobos celah semak dan akar yang melilit pada bebatuan. “Jam sepuluh pagi, peserta langsung turun ke loket, memikul sampah dengan hasil buruannya. Semoga dalam kegiatan ini bisa memotisivasi bersama untuk terus melakukan kegiatan yang positif,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Kampung Sawah, Edi Riyadi merespon cepat dengan adanya gerakan ofsih sampah. Karena, Situs Gunung Munarah, salah satu tempat wisata alam yang terpavorit bagi warga Jabodetabek. “Saya ucapkan banyak terima kasih, dengan adanya kegiatan ini. Para peserta tetap mengikuti protokoler kesehatan,” kata  Ugan sapaan akrabnya.

** Cepi Kurniawan

Bima Geram Penumpang KRL Menumpuk

Bogor | Jurnal Inspirasi
Penumpukan penumpang sepanjang kurang lebih 500 meter commuter line jurusan Bogor-Jakarta terjadi di Stasiun Bogor pada Senin (8/6) pagi. Hal itupun membuat Walikota Bogor Bima Arya geram, dan melakukan peninjauan ke lokasi.

“Penumpukan ini adalah efek mulai dibukanya beberapa kantor di Jakarta perhari ini. Jadi ada penambahan 10 persen penumpang. Tadi dilaporkan petugas stasiun pengaturan sudah maksimal, walaupun kalau dari foto kelihatan lebih padat. Saya besok pagi akan cek lagi,” ujarnya kepada wartawan.

Bima mengatakan, saat ini dibutuhkan kebijakan dispensasi dari Jakarta, terutama dari perkantoran. “Kan mereka pasti punya data pekerja dari Bogor. Sebaiknya ada kebijakan dispensasi atau shift, agar tidak terjadi penumpukan,” katanya. Kata dia, saat ini sudah ada penambahan sekitar ada 11 bus dari BPTJ untuk operasional Bogor-Jakarta dan sebaliknya.

Terpisah, Humas PT KCI, Anne Purba menyebut penumpukan tersebut terjadi karena adanya peningkatan jumlah penumpang sebanyak 10-13 persen. “Saya sudah sampaikan pasti akan ada antrian karena teman teman mau melihat kita berupaya untuk jaga jarak. Kalau misalkan, biasanya kita melayani tanpa jarak, pasti space yang dibutuhkan untuk jaga jarak itu pasti lebih banyak spacenya,” paparnya.

Menurutnya, saat ini ada 11 ribu penumpang yang mengunakan jasa transportasi massal tersebut. “Perlu diketahui, ada sebagian komponen jasa komputer line yang hari ini baru naik lagi setelah 2 bulan. Jadi baru beradaptasi lagi dengan protokol kesehatan yang ada di stasiun dan di KRL,” ucap Anne.

Kata dia, kendati terlihat padat, namun sejauh ini tak ada komplain penumpang dari dalam KRL. “Kita memang sudah membatasi jumlah penumpang. Sebenarnya akan sangat efektif ketika kita bisa melayani pekerja yang polanya shifting. Kami akan berupaya semaksimal mungkin utnuk memenuhi protokol kesehatan,” paparnya.

n Fredy Kristianto

Imbas Covid-19, Ribuan Pekerja Dirumahkan

>> Pansus III Pertanyakan Anggaran Pemulihan Ekonomi
Bogor | Jurnal Bogor

Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak empat bulan terakhir, berimbas fatal terhadap keberlangsungan perekonomian. Berdasarkan data yang dirilis Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Bogor, terdapat 296 perusahaan yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawan.

Kepala Disnakertrans Kota Bogor, Elia Buntang mengatakan, akibat sebanyak 296 perusahaan melakukan PHK, terdapat 636 orang yang kehilangan pekerjaan. “Jadi di sektor formal ada 636 pekerja atau buruh yang di PHK pada Mei lalu,” ujar Elia kepada wartawan, baru-baru ini.

Sementara itu, sambung dia, terdapat 3.050 pekerja yang terpaksa dirumahkan lantaran adanya pandemi Covid-19. “Jadi total perusahaan yang merumahkan pekerjanya ada 1.195,” kata Elia.

Menanggapi hal itu, Anggota Pansus III DPRD Kota Bogor, Rizal Utami mengatakan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan dinas terkait untuk meminta penjelasan terkait nasib pekerja yang dirumahkan. “Apakah mereka digaji selama dirumahkan atau tidak. Yang pasti, apabila dirumahkan bukan di-PHK jadi perusahaan mesti bertanggung jawab,” katanya.

Rizal menyatakan, apabila ada perusahaan yang merumahkan pekerja, namun tak menggaji hal itu jelas tidak adil. Lantaran para pekerja membutuhkan dana untuk menyambung hidup keluarganya. “Makanya selain mengundang dinas terkait, kami pun akan mengundang perusahaan yang mem-PHK dan merumahkan karyawan guna mengetahui, apakah perusahaan telah memenuhi kewajibannya kepada pekerja,” jelasnya.

Selain itu, kata Rizal, pihaknya juga akan meminta penjelasan Pemkot Bogor terkait anggaran pemulihan ekonomi sebesar Rp51 miliar. “Apakah anggaran itu bisa dijadikan stimulus bagi perusahaan-perusahaan yang merumahkan pekerjanya atau tidak. Atau pemkot punya anggaran lain untuk itu,” tandasnya.

n Fredy Kristianto

Pemkot Salurkan BLT ke 16 Ribu KK

Bogor | Jurnal Inspirasi
Bantuan Langsung Tunai (BLT) senilai Rp500 ribu per Kepala Keluarga (KK) tahap pertama bagi warga miskin baru terdampak Covid-19 telah disalurkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kepada 16 ribu KK pada bulan lalu.

Kendati demikian, DPRD menilai masih perlu adanya perbaikan data terhadap warga penerima bantuan. Lantaran sebelum bantuan itu dinilai belum mengakomodir warga lain yang membutuhkan. “Walau pada tahap pertama ada 16 ribu KK yang diakomodir. Tapi fakta di lapangan harusnya lebih dari itu. Dan ini mesti segera disikapi sebelum BLT tahap dua disalurkan,” ujar Ketua DPRD, Atang Trisnanto, belum lama ini.

Iapun mengaku telah menginstruksikan pansus untuk mendalami terkait pendataan dan pendistribusian bantuan tersebut. “Saya sudah instruksikan pansus untuk mendalami hal itu,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Rahmat Hidayat mengatakan, saat BLT tahap pertama yang berasal dari APBD akan disalurkan, Pemkot Bogor belum memiliki aplikasi Salur. Sehingga terjadi tumpang tindih antara data bantuan Kemensos, gubernur dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

“Dan itu tak bisa terdeteksi, karena adanya tumpang tindih. Sehingga ada pengurangan jumlah penerima BLT dari 19.004 menjadi 16 ribu KK setelah diverifikasi Dinsos,” kata Rahmat.

Dengan demikian, sambung Rahmat, Pemkot Bogor masih memiliki 7 ribu kuota KK penerima BLT dari total slot yang disediakan yakni 23 ribu. “Sudah terisi 16 ribu, artinya sisa 7 ribu. Nah, sisanya ini akan diambil dari pemohon di aplikasi Salur,” katanya.

Saat ini, kata Rahmat, pemohon BLT yang mendaftar pada aplikasi Salur jumlah sudah mencapai 11 ribu. “Nanti akan disaring oleh Dinsos sampai 7 ribu. Nah sementara sisanya akan dibantu melalui program keluarga asuh,” ucapnya.

Untuk program keluarga asuh, kata Rahmat, pemkot juga menyediakan aplikasi khusus untuk mendaftar bernama Jaga Asa. “Untuk yang mendaftar Jaga Asa sudah 1.000 orang. Nah sudah terima bantuan ada 538,” ungkapnya.

Sebelumnya, Wakil Walikota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan bahwa berdasarkan data terakhir yang dikantungi Pemkot Bogor, ada 10 ribu KK yang bakal dimasukan ke dalam daftar penerima bantuan untuk melengkapi kuota 23 ribu. “Artinya revisi data yang dilakukan belakangan, bisa dimasukan tahap kedua. Saat ini kita butuh pengesahan SK-nya, masalah keuangan didistribusikan PT. Pos. Jadi saya pikir ini adalah kerjasama yang baik,” paparnya.

n Fredy Kristianto