29.4 C
Bogor
Friday, July 11, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1443

Alat Kelamin tak berfungsi, Istri Nyaris Dihabisi

Citeureup | Jurnal Inspirasi
Kesal alat kelaminnya tak mendukung birahi yang sedang memuncak saat hendak berhubungan intim, seorang suami tega menganiaya istrinya dengan cara menyayat kulit sang istri di beberapa bagian tubuh  dengan sebilah pisau dapur, Rabu (10/06) malam.

“Iya betul, saat saat ini korban berada di rumahnya dan saya belum sempat ngecek keadaannya lagi karena ada urusan keluarga, besok saya beri tahu kondisi korban seperti apa,” kata Sekretaris Desa Hambalang, Kecamatan Citeureup Diana Dewi saat dikonfirmasi via pesan singkat WhatApp Kamis, (11/06).

Saat itu pelaku penganiaya istrinya, tengah merasa sangat bergairah untuk melakukan hubungan intim. Sayangnya  alat kelaminnya tak kunjung berfungsi (berdiri), hingga dirinya merasa kesal karena  tak mendukung niatnya untuk berhubungan badan (seks) dengan sang istri yang sedari awal telah siap menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri.

“Dia lalu kesal sendiri kemudian marah kepada istrinya. Diambil pisau lalu diacungkan kepada korban lalu menyayat di beberapa bagian tubuh,  merasa ketakutan lantaran sang suami seketika berubah menjadi marah dan merasa semakin terancam, korban meninggalkan kamar kemudian berlari ke luar rumah,” jelasnya.

Warga yang mendengar langsung mengamankan korban dan melapor ke aparatur setempat,  setelah melakukan diskusi internal dengan kedua pihak, maka tindakan kekerasan yang tercantum pada Pasal 1 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) diselesaikan secara kekeluargaan.

“Kami bantu mediasi dengan aparatur wilayah setempat. Sehingga kedua pihak keluarga pasangan suami-istri ini sepakat untuk diselesaikan secara kekeluargaan,” tukasnya.

Diketahui sebelumnya beredar kabar terjadi pembunuhan akibat KDRT di wilayah Desa Hambalang. Seorang istri mengalami luka ringan hingga berat di bagian kedua tangannya. Sementara, pemerintah desa setempat enggan menyebutkan identitas kedua pasangan suami-istri yang gagal bercinta ini.

Kapolsek Citeureup Kompol Rizki Wowor saat dikonfirmasi via WhatApp mengatakan bahwa keluarga sudah mencabut laporan tersebut. ” Delik aduan beda seperti pidana murni, hasil musyawarah hingga akhirnya keluarga sendiri yang mencabut laporan dan akan menyelesaikan masalah suami-istri tersebut secara kekeluargaan,” jelas Kaposek Citeureup Rizki Wowor.

** Nay Nur’ain

Tenaga Medis Puskesmas Ciampea Udik Dirumahkan

Ciampea | Jurnal Inspirasi
Akibat satu orang petugas PKM (Puskesmas) Ciampea Udik, Kabupaten  Bogor dinyatakan positif Covid-19, seluruh tenaga medis Puskemas dirumahkan.  Kini pelayanan puskesmas dibatasi hanya warga yang menderita penyakit berat dibantu tenaga medis dari Puskesmas tetangga.

“Iya benar. Jadi ada petugas Puskesmas ada yang positif.  1 staf PKM yang positif. Hasil itu diketahui setelah Swab massal 3 minggu yang lalu. Jadi untuk sementara seluruh staf yang lain dirumahkan sambil menunggu hasil Swab lagi,” kata Gugus Tugas Kecamatan Ciampeas, Kepala Puskemas Ciampea Udik Kecamatan Ciampea, dokter Franky Setiawan dikonfirmasi, Kamis (11/6).

Franky menjelaskan, meskipun seluruh staf dirumahkan, namun pelayanan tetap beroperasi dibantu tenaga medis di wilayah tetangga. Selain itu, warga yang berobat pun dibatasi. “Pelayanan di PKM tetap berjalan setelah didesinfeksi tentunya hari Sabtu dan Minggu kemaren. Pelayanan bersifat darurat dan terbatas dilaksanakan oleh rekan-rekan Puskesmas wilayah se-Leuwiliang. Jadi ada pembatasan pasien, hanya untuk penyakit yang agak berat perlu penanganan,” katanya.

** Cepi Kurniawan

Juragan Beras di Ciampea Ditemukan Tewas Penuh Luka

Ciampea | Jurnal Inspirasi
Seorang pengendara motor yang juga bos beras ditemukan sudah tidak bernyawa di Jalan Raya Cibuntu, Desa Cibuntu, Kecamatan Ciampea. Belum diketahui penyebab meninggalnya korban, namun terdapat luka di sekujur tubuh dan kepala.

Dalam sebuah video rekaman warga sekitar, korban ketika ditemukan menggunakan jaket dan kaos hitam sudah tergeletak di semak-semak pada Kamis malam (10/6) pukul 21.00 WIB.

Menurut keterangan rekan korban, Syarif, sebelum meninggal sempat menawarkan beras, namun tidak lama kemudian mendengar korban ditemukan sudah meninggal dunia dengan luka di sekujur tubuhnya.

“Pas ditemukan rekan saya sudah meninggal dan banyak luka. Makanya kaget mendengar informasi tersebut, karena sebelum meninggal sempat menawarkan beras yang memang korban sebagai bos beras,” katanya kepada Jurnal Bogor, kemarin.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Ciampea AKP Budi Utama membenarkan penemuan korban yang diduga menjadi korban kecelakaan dan bukan pembunuhan. “Kemungkinan laka dan bukan pembunuhan, karena kami masih menunggu hasil autopsi dari RSUD Leuwiliang dan motor korban kita amankan dulu sebagai bukti,” tutupnya.

** Cepi Kurniawan

Pemdes Cibalung Adakan Gerakan Nasi Bungkus

Cijeruk | Jurnal Inspirasi
Gerakan Nasi Bungkus (Gasibu) terus dilakukan oleh Pemerintah Desa Cibalung, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.  Bahkan hari ini, Pemdes Cibalung bersama  unsur Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) setempat melaksanakan Gasibu di wilayahnya.

Pjs Kepala Desa Cibalung, TB. Budi Darmawan menerangkan kegiatan yang dilakukan merupakan kali kedua. Dimana, sebelumnya pihak Pemdes Cibalung sudah melaksanakannya. “Ini kedua kalinya, adapun sasaran pembagiannya akan disebar di 6 RW, termasuk ke pondok pesantren, kaum jompo maupun warga lainnya,” ungkap Budi, Kamis (10/6).

Diterangkannya, Gasibu PKK Desa Cibalung sebagai salah satu langkah dalam upaya untuk menjaga kebutuhan nutrisi kepada para warga. Mengingat, hal ini merupakan acuan semangat bagi pemerintahan desa dan masyarakat untuk terus bersatu padu dalam memutus mata rantai Covid-19.

“Seluruh jajaran di pemerintahan desa, tim PKK dan masyarakat masih semangat dalam melakukan penanganan pendemi Covid-19. Apalagi sekarang kan mau ke new normal, jadi harus tetap semangat. Tentunya tetap dengan menjalankan protokol kesehatan,” ucapnya.

Sementara, Ketua Tim PKK Deaa Cibalung, Lilis Tarwiyah menjelaskan nasi bungkus yang diisediakan pihaknya untuk dibagikan kepada masyarakat ada sekitar 600 paket. “Paket nasi yang kami sediakan atas kolaborasi dari mulai pihak, dimana semuanya bisa bekerja sama dengan baik dan berharap apa yang kami lakukan ini bisa bermanfaat untuk masyarakat, khususnya yang ada di Cibalung,” imbuhnya.

Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Ketua Tim PKK Kecamatan Cijeruk, Babinsa dan Babinmas Desa Cibalung, para kader PKK serta aparatur desa setempat yang ikut membagikan nasi bungkus secara langsung kepada warga khusus jompo.

** Deny

Infrastruktur Kabupaten Bogor Bakal Hancur

Cisarua | Jurnal Inspirasi
Dampak pandemik Covid-19 sangat besar merugikan masyarakat. Selain nyawa menjadi korban, ekonomi yang jadi terpuruk, sektor pembangunan pun tidak luput dari korbannya. Seperti anggaran untuk pembangunan jalan dan saluran irigasi, di tahun 2020 ini akan stagnan dengan kondisi fisik yang ada. Bahkan, kalaupun dianggarkan untuk pembangunan tersebut hanyalah 25 persen yang akan ditangani.

Salah satu contoh, untuk penanganan saluran irigasi yang diawasi oleh UPT. Pengairan wilayah Ciawi, dari jumlah penanganan yang sudah ditentukan di tahun 2020 ini akan mengalami penundaan untuk pelaksanaannya. “Ada sejumlah kegiatan penanganan yang tertunda akibat wabah korona. Dan itu akan berdampak kepada kondisi fisik saluran irigasi di lapangan,” ujar Dedi Junaedi, petugas UPT. Pengairan Ciawi beberapa waktu lalu.

Sementara itu, kondisi saluran irigasi di wilayah Cisarua memang terpantau kini tidak terawat. Akibatnya, warga melakukan kepedulian dengan memperbaiki dan membersihkan saluran irigasi yang melintas di wilayah Cidokom, Desa Kopo, Kecamatan Cisarua.

“Kita selaku warga memaklumi dengan kondisi seperti ini. Pemerintah Kabupaten Bogor tengah berjuang melawan virus Corona. Dan sudah pasti ini akan berdampak kepada sektor pembangunan. Dengan demikian, kita dan teman teman melakukan pembersihan saluran irigasi di Cidokom itu. Karena, saluran tersebut airnya sangat diperlukan oleh masyarakat,” tutur Kohar.

Bukan hanya saluran irigasi saja yang kian merana. Kerusakan jalan alternatif Cikopo Selatan pun semakin parah. Dititik Kampung Doyong, Desa Kuta, Kecamatan Megamendung, kondisi badan jalannya mengalami kerusakan yang cukup berat. Untuk mengurangi kerusakannya, warga sekitar secara sukarela menambal dengan semen dan puing-puing bangunan.

** Dadang. S

Pemcam Kemang Pangkas Pohon Tua di Sepanjang Jalan Nasional

Kemang | Jurnal Inspirasi
Pasca robohnya pohon dan menelan korban jiwa, Pemerintah Kecamatan Kemang beserta jajarannya melakukan pemangkasan pohon tua di sekitar jalan Raya Kemang. Musababnya, tidak adanya pemeliharaan dari dinas terkait membuat pengendara harus lebih berhati-hati ketika melintas.

Plt Camat Kemang Ria Marlisa Aritonang menjelaskan, pihaknya beserta tim dari pemerintah daerah melaksanakan pemangkasan pohon tua di sekitar Jalan Raya Kemang. “Ini dilakukan untu mengantisipasi petaka pohon tumbang agar tidak membahayakan pengguna jalan apalagi hingga menelan korban jiwa lagi,” ucapnya ketika dikonfirmasi wartawan, Kamis (11/9).

Ria mengatakan, untuk jumlah pohon yang dipangkas belum dihitung dan masih dilakukan verifikasi kembali mana saja yang perlu dipangkas dan ditebang. “Masih lanjut sampai nanti dan jumlahnya belum dipastikan, yang jelas kita pangkas dulu sebagian agar lebih aman,” tutupnya

Sebelumnya, kasi ekbang Kecamatan Kemang menjadi korban tertimpa pohon tua di sekitar Jalan Raya Kemang tepatnya di depan gedung Sahala Martua, Desa Parakan Jaya, bahkan sempat dirawat namun selang tiga hari korban meninggal dunia akibat luka dalam yang dideritanya.

** Cepi Kurniawan

Banjir Terjang Ponpes Arriyadul Mutafakirin

>> Pemdes Parakanmuncang Bakal Lakukan Pengerukan Kali Cimuleuit

Nanggung l Jurnal Inspirasi
Hujan deras dari pukul 21 hingga pukul 02 WIB dini hari, mengakibatkan bangunan pondok pesantren Arriyadul Mutafaqirin yang berlokasi di Kampung Lukut, Desa Parakanmuncang, Kecamatan Nanggung terendam banjir setinggi lutut orang dewasa.

Pengasuh pondok pesantren Ariiyadul Mutafaqirin  H. Jajang mengaku kaget ketika banjir melanda disaat ia dan sejumlah santri sedang tertidur pulas. “Banjir terjadi disebabkan hujan yang begitu deras selama 5 jam,” kata Jajang kepada Jurnal Bogor, Kamis (11/6).

Menurut Jajang, kejadian tersebut dari pukul  10 malam dan Sungai Cimuleuit meluap menggenangi areal pondok pesantren.” Musibah banjir disebabkan aliran kali dari Cimuleuit dan hampir seluruh bagian wilayah pondok pesantren tergenang sedalaman 30 centimeter,” ujarnya.

Ia menerangkan,  luapan kali Cimuleuit seringkali terjadi namun tidak  separah  seperti sekarang ini. Biasanya air hanya melintas dan cepat surut. Namun kali ini, air menggenang cukup lama hingga masuk ke rumah warga dan asrama di pondok pesantren,” terangnya.

Paling parah, kata dia, genangan air terjadi di rumah  guru yang ada di bagian pesantren. Di lokasi kali sangat berdekatan dengan bangunan pondok pesantren dan pemukiman warga.” Tolonglah diperhatikan baik Itu dari pemerintah desa maupun pihak lainnya karena kejadian ini bukan satu atau duakali, setiap hujan pesantren ini pasti tergenang air,” paparnya

Sementara, Kepala Desa Parakanmuncang Mauludin, menyebutkan bahwa banjir tersebut yang menggenangi pondok pesantren dan rumah warga dari kali Cihoream dan kali kecil Cimuleuit dari hulu hingga hilir kali Cihoream dengan Cimuleuit  menyatu akhirnya meluap sehingga terjadi banjir,” jelasnya.

Menurut Mauludin, kalau dibiarkan musibah banjir kemungkinan bisa kembali terjadi dan mengganggu kenyamanan warga. “Kalau kali itu dilebarkan yang terkena dampak bangunan rumah-rumah didekat bantaran kali itu,” kata Kades.

Memang bangunan sodetan waktu itu pernah ada tetapi populasi bangunan rumah bertambah sehingga berdampak penyempitan sehingga ketika hujan meluap dan mengakibatkan banjir.” Solusinya adalah 500 meter kali tersebut harus dilakukan pengerukan yang nantinya bakal masuk di program padat karya,” pungkas dia.

** Arip Ekon

IODI Kabupaten Bogor Ikuti Kejurnas Dance Sport Virtual

Cibinong | Jurnal  Inspirasi
IKATAN Olahraga Dansa  Indonesia (IODI ) Kabupaten  Bogor  mengaku sangat siap untuk mengikuti event Kejurnas Dance Sport Virtual 2020 yang  akan digelar  pada bulan Juli 2020. Rencananya  IODI Kabupaten Bogor akan mengikuti tiga kategori   dari 11 nomor  yang dipertandingkan dalam Kejurnas Dance Sport  Virtual 2020 yang baru digelar di era New Normal saat ini.

“ Setidaknya ada  3 nomor yang akan kami ikuti dalam Kejurnas Dance Sport Virtual 2020,” ujar  Ketua IODI Kabupaten Bogor, Doris Sundari di sela sela latihan para atet Dance Sport Kabupaten Bogor , Kamis  ( 11/6). Tiga nomor yang akan diikuti Tim Dance Sport Kabupaten Bogor dalam kejurnas  kali ini diantaranya Line Dance  Sport, Latin dan Standar.

“Target kami tentunya ingin tampil sebaik mungkin dalam Kejurnas Dance Sport Virtual 2020 ini. Mudah mudahan kami bisa memberikan nama harum Kabupaten Bogor di kancah Dance Sport di tanah air ,” ucap Doris Sundari

Ketua Umum KONI Kabupaten Bogor, Junaidi Samsudin mengaku bangga dengan keseriusan  para atlet dane sport Kabuaten Bogor yang berlatih all out guna menghadapi event Kejurnas Dance Sport Virtual 2020. “ Saya minta semua atlet Dance Sport Kabupaten Bogor bisa  fokus saat bertanding dan bisa memberikan yang terbaik bagi dunia olahraga Kabupaten Bogor,” papar Junaidi Samsudin.

** Asep Syahmid

PPOPM Dapatkan Paket Cegah Covid-19

Cibinong | Jurnal  Inspirasi
PPOPM Kabupaten Bogor sebagai salah satu  pusat  Pendidikan dan Pelatihan Olahraga Pelajar Mahasiswa  yang menginduk kepada semua  kalender Kemenpora  mendapatkan bantuan paket mencegah Covid-19  dari Menpora  RI, Zainudin Amali,  Rabu ( 10/6) lalu  di  Jakarta.

Kadispora Kabupaten Bogor,  Bambang Setiawan yang mewakili PPOPM Kabupaten Bogor merasa bangga dan mengapresiasi  upaya  Kemenpora yang sangat all out untuk memutus mata rantai penyebaran Covid 19 kepada kalangan atlet pelajar  dan mahasiswa yang ada di tanah air  temrasuk PPOPM Kabupaten Bogor.      

Bambang menambahkan, bantuan yang diberikan Kemenpora kepada PPOPM, PPLPD, PPLP , SKO dan perwakilan atlet dari beberapa cabang olahraga yang ada tanah air berupa masker, hand sanitizer,  suplemen dan sabun cuci tangan. “Paket cegah Covid-19 yang diberikan Kemenpora itu nantinya akan kami berikan kepada semua atlet atau pelatih yang ada di PPOPM Kabupaten Bogor,” tegas Bambang  Setiawan.

Menyinggung soal kelanjutan pelatihan dan pembinaan kepada para atlet  PPOPM  , hingga saat ini  Kemenpora masih belum memberikan rekomendasi untuk  latihan secara terbuka seperti sebelumnya.  “Kemenpora masih belum mengeluarkan surat terbaru soal aktifitas  semua kalender kegiatan PPLPD, PPOPM ataupun SKO di era Pandemi Covid-19, “ tuntasnya.

Sementara itu, Kepala UPT PPOPM Dispora Kabupaten Bogor, Bedsy Alwin Rumate mengaku bangga dengan adanya paket bantuan cegah Covid 19  dari Kemenpora yang diterima langsung oleh Kadispora Kabupaten Bogor. “ Paket Cegah Covid 19 ini sangat berarti bagi kami di pengelola PPOPM Kabuaten Bogor. Minimalnya kami  bisa menyiapkan alat alat kaitan cegah Covid 19 ini sebagai  bentuk memutus mata rantai wabah Covid 19 di lingkungan PPOPM Kabupaten Bogor,” kilah Bedsy Allwin Rumate. 

** Asep  Syahmid

Parkir Liar di Depan RSUD Ciawi Dipungut Oknum Dishub

Ciawi | Jurnal Inspirasi
Parkir liar di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi, Kabupaten Bogor, dikeluhkan warga. Sebab, keberadaan kendaraan yang didominasi roda empat itu, menjadi salah satu penyumbang kemacetan di Jalur Ciawi-Gadog tersebut.

Andriansyah, salah seorang warga Ciawi mengaku kesal dengan seringnya macet yang diakibatkan marak kendaraan roda empat parkir di depan RSUD Ciawi. “Semenjak ada parkir liar, hampir setiap hari depan RSUD Ciawi macet,” ungkapnya kepada wartawan.

Harusnya, kata Andriansyah, di lokasi itu tidak boleh ada parkir kendaraan, baik roda dua maupun empat. Karena, tidak hanya menjadi sumber kemacetan, keberadaan parkir liar itu pun membahayakan para pengguna jalan. “Bagaimana tidak bahaya, kendaraan roda empat yang parkir di depan rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor itu, berada di jalan raya,” jelasnya.

Padahal, lanjutnya, selama ini untuk kenyamanan pemilik kendaraan, didalam rumah sakit sudah disiapkan lahan parkir luas. Selain itu juga, pihak rumah sakit sudah bekerjasama dengan pihak ketiga untuk persoalan parkir. “Sudah tahu didalam juga ada lahan parkir, malah disuruh parkir di jalan. Saya harap ada tindakan tegas dari Pemkab Bogor terkait parkir liar tersebut, karena sangat mengganggu sekali,” tegas Andriansyah.

Sementara, Ceme, panggilan kepada salah seorang juru parkir liar di depan RSUD Ciawi mengungkapkan, dirinya bekerja di lokasi parkiran depan rumah sakit, tidak gratis.

Ia menyatakan, setiap hari untuk parkir di bahu jalan harus setor ke Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor sebesar Rp25.000. “Ini kan parkir di jalan, jadi kewenangan Dishub. Makanya saya setor setiap hari ke petugas Dishub,” akunya. Setiap hari, Ceme bisa mendapatkan uang parkir liar mulai dari 75 ribu sampai 100 ribu, tergantung kondisi kendaraan yang parkir di bahu jalan tersebut.

** Dede Suhendar