32.4 C
Bogor
Sunday, July 13, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1433

Pelaku Curanmor di Rumpin Dihakimi Warga

Rumpin | Jurnal Inspirasi
Aksi pelarian seorang pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang mencoba membawa kabur motor milik seorang warga yang terparkir di bengkel, akhirnya kandas. Pelaku ditangkap warga dan tak ayal menjadi bulan – bulanan warga hingga babak belur.

Aksi curanmor pelaku yang belum diketahui identitasnya tersebut, terjadi Kamis (18/6) sekitar pukul 14.30 WIB di Kampung Panagan RT 01 RW 011 Desa Tamansari, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Menurut keterangan Ahmad Yani (29) pemilik motor, pelaku beraksi mengambil motor jenis Yamaha Mio nopol B 3477 NMU saat terparkir di depan bengkel.

“Kunci motor memang tergantung di motor. Pelaku lewat langsung hidupkan motor dan kabur. Saya dan warga lainnya langsung mengejar pelaku,” kata Ahmad Yani.

Sedangkan menurut Ajum (46) seorang saksi kejadian, pelaku ditangkap warga di sekitar jalan Leuwiranji, Desa Sukamulya, Kecamatan Rumpin. Warga yang kesal dan marah, langsung menghakimi pelaku hingga babak belur bersimbah darah. “Beruntung pelaku segera diamankan oleh Bhabinkamtibmas Desa Sukamulya Bripka Asep Rohmat ke Polsek Rumpin,” ujarnya.

Sementara Kapolsek Rumpin Kompol Asep Supriadi membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, terduga pelaku langsung dibawa ke Puskesmas untuk dilakukan pertolongan pertama oleh tim medis. Pihak Polsek Rumpin, kata dia, langsung melakukan tindakan dengan memeriksa TKP, meminta keterangan saksi dan melakukan penyelidikan lebih lanjut.

“Terduga pelaku mengalami luka sobek di bagian kepala dan memar di bagian wajah diduga akibat pukulan benda tumpul, pungkasnya.

** Cepi Kurniawan

Sering Dilanda Kekeringan, Warga Petani Minta Dibangun Irigasi

Nanggung l Jurnal Inspirasi
Warga petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Sejahtera di Kampung Pasirgintung Atas, Desa Batutulis, Kecamatan Nanggung  meminta pihak terkait untuk membangun saluran irigasi di wilayah persawahan mereka. Pasalnya, area persawahan warga yang terletak di Blok Sawah Landeuh itu sering dilanda kekeringan setiap tahunnya.

Ketua Kompok Tani Sejahtera, Rozak  mengaku masyarakat setempat meminta saluran irigasi untuk mengatasi kekeringan karena tiap tahun terkendala masalah air sehingga berdampak ke perekomomian warga. Dikatakannya, luas lahan pertanian warga mencapai 15 hektar lebih itu hanya mengandalkan saluran air dari Kali Cihoream yang mengerucut menjadi saluran drainase.

“Kurun waktu satu minggu saja pesawahan sudah mengalami kekeringan dan sering mengalami gagal panen,” kata Rozak kepada Jurnal Bogor, Kamis ( 18/6).

Dia meminta pihak tersebut harus serius memperhatikan nasib petani dan segera membangun irigasi tersier. Rozak yang akrab dipanggil Dola menyebutkan, dari satu periode tanam saja selama 6 bulan  warga petani tidak menanam padi  karena minimnya sumber air. “Saluran air memang ada cuma sering terputus karena belum adanya pembangunan irigasi,” ucapnya.

Menurut Dola, kelompok tani sering mengusulkan ke pihak terkait soal  pembangunan irigasi, namun sampai hari ini belum pernah ada realisasi. “Saluran air dari Cihoream menuju Cicaung dan pemanfaatan ke sawah kurang teraliri,” tukasnya. Lebih lanjut dikatakan Dola,  lokasi yang harus dibangun titik lokasinya tidak jauh dengan Masjid Jami, yakni di lingkungan RT 02 RW 02.

Sedangkan pihak UPT Pengairan wilayah Jasinga  melalui  juru pengairan Dani saat survei  di lokasi yang diinginkan warga petani untuk dibangunnya irigasi tersier itu mengatakan, lokasi yang diminta untuk dibangunnya irigasi tersebut  tidak ada di dalam inventaris Bupati Bogor sesuai keputusan  Bupati  Bogor tahun 2011.

“Memang lokasi irigasi tersier tersebut lokasi pemanfaatannya ada, tetapi  yang bisa dibangun oleh UPT Pengairan yang sesuai data, daerah aliran sungai sesuai inventaris Bupati Bogor. Tentu yang bisa dibangun di Batutulis oleh  UPT Pengairan salah satunya adalah wilayah Kali Cimanaracun, Cidelan, Cicaung dan Kali Cicaung,” jelasnya.

Sementara Kepala UPT Pertanian Wilayah 3 Leuwiliang Yatna menyatakan, warga petani diakuinya ingin ada saluran irigasi, namun mekanismenya harus diusulkan melaui  MusrenbangDesa dan kemudian nantinya bisa diarahkan ke pihak lain. “Setahu kami  sekarang ini  aturannya tidak seperti dulu bahwa irigasi tersier terebut bisa dibangun melalui dana desa. Kalau adapun bisa dibangun melalui UPT harus menggunakan APBN dan kami belum tahu kapan rencana untuk pengalokasian anggarannya,” pungkas dia.

** Arip Ekon

UPT Tegur Pemilik Bangunan yang Belum Urus IMB

Ciampea | Jurnal Inspirasi
Salah satu bangunan ruko yang di jalan raya Cibuntu di Desa Cibuntu, kecamatan Ciampea mendapat teguran UPT Penataan Bangunan Wilayah III, Kamis (18). Pihak UPT mengaku pemiliknya belum menggubris, namun sang pemilik membantah bahwa proses izin mendirikan bangunan (IMB) sudah ditempuh tetapi terhalang pandemi Covid-19.

Yudi pemilik ruko saat dikonfirmasi melalui WhatsApp mengatakan, perizinan sedang proses, namun saat situasi pandemi seperti ini perizinannya itu hingga kini belum diurus. Menurut Pengawas UPT Penataan Bangunan Wilayah III Deni, selaku pengawas wilayah Ciampea, pihaknya sudah melakukan penyidakan ke lokasi, namun sampai saat ini tidak ada tanggapan.

“Kita BAP toko tersebut serta sudah dilayangkan surat teguran terkait perizinannya, saat itu bangunannya sempat terhenti, tapi ternyata proses pembangunan terus berjalan sampai 5 toko terisi dan beroperasi, karena adanya musibah pandemi Covid-19 ini, jadi kami kurang memantau kembali, tapi Selasa (16/06) lalu kami lanjutkan kembali dengan surat teguran kedua,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala UPT Penataan Bangunan III Wilayah Leuwiliang, Walter Rumsory mengatakan, jika teguran satu berupa imbauan tidak digubris selama 7 hari, maka akan diberikan teguran atau peringatan kedua. “Apabila selama 7 hari dia masih belum melakukan langkah-langkah pengurusan izin, maka akan diberi peringatan kedua, kalau yang kedua itu bisa menghentikan kegiatan langsung,” tegasnya.

Walter mengatakan, apabila yang bersangkutan tidak kooperatif, maka akan dilakukan tipiring. “Setelah itu, berkas langsung dilimpahkan ke pusat untuk diteruskan ke Pol PP untuk penyegelan,” pungkasnya.

** Cepi Kurniawan.

Tak Lagi Zona Merah, Kemang Tetap Lakukan Sosialisasi Pencegahan Covid-19

Kemang | Jurnal Inspirasi
Meskipun wilayah Kecamatan Kemang tak lagi menjadi zona merah karena tidak ada lagi yang positif Covid-19 dan kini menjadi zona kuning karena adanya PDP dan ODP, Pemerintah Kecamatan Kemang terus berupaya mensosialisasikan pencegahan penyebaran Covid-19 disaat PSBB Proporsional masih ditetapkan di Kabupaten Bogor.

“Kita terus mensosialisasikan PSBB Proporsional jelang new normal di wilayah Kecamatan Kemang. Meksipun Kemang tidak ada lagi yang positif Covid-19. Muspika Kecamatan Kemang terus mensosialisasikan kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol Covid 19,” kata Plt Camat Kemang Ria Marlisa Aritonang kepada Jurnal Bogor, kemarin.

Ria menjelaskan, sosialisasi atau wawar yang dilakukan di tempat tempat umum dan warung-warung yang berada  di wilayah Kecamatan Kemang. “Seperti warung pinggir jalan raya yang ada di Desa Pondok Udik, dan warung makan di Danau Kahuripan,” kata Ria.

Ria mengatakan, wawar itu diantaranya mengimbau kepada pemilik warung untuk menyediakan tempat cuci tangan dan mengatur tempat duduk konsumen. “Dan juga kami imbau kepada masyarakat untuk tetap memakai masker dan selalu mencuci tangan dan tidak berkerumun,”pungkasnya.

** Cepi Kurniawan

KPI Sorot Kemendikbud Gandeng Netflix

Jakarta | Jurnal Inspirasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menggandeng Netflix untuk menyajikan film dokumenter selama pelaksanaan belajar dari rumah disorot Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat. Komisioner KPI Pusat, Yuliandre Darwis mendorong pemerintah mestinya membantu industri media dalam negeri.

“Saya pikir teman-teman pemerintah khususnya Kemendikbud atau kementerian lain, kita harus membantu industri media kita dalam negeri. Selagi ada industri media dalam negeri, gunakan lah industri itu untuk membantu sesama kita,” ujar Yuliandre Darwis, Kamis (18/6).

Karena, kata dia, industri dalam negeri akan kuat jika ditopang oleh kekuatan dalam negeri itu sendiri. “Jadi, opsinya adalah kami mendorong juga apakah itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau apapun, gunakan lah industri dalam negeri yang kualitas dan secara konsep mereka juga bisa melakukan hal yang sama,” tutur mantan Ketua KPI Pusat periode 2016-2019 ini.

Apalagi, lanjut dia, Kemendikbud sudah bagus sebelumnya menggunakan TVRI untuk kegiatan belajar mengajar anak-anak murid di rumah masing-masing. “Nah tinggal digiring berapa tv swasta atau over the top yang kira-kira bisa dikolaborasikan,” jelas mantan Presiden OIC Broadcasting Regulatory Authorities Forum (IBRAF) atau KPI se-dunia ini.

Dia menambahkan industri media Tanah Air akan tumbuh. Kemudian, rasa keindonesiaan juga akan terkontrol.  “Bukan saya anti Netflix, saya juga pengguna Netflix, tetapi dalam situasi seperti ini ada yang namanya rasional, ada yang namanya empati, ada rasa yang membangun semangat nasionalisme, keberpihakan itu harus kita dorong bersama-sama lah, minimal kita bantu industri dalam negerinya, apalagi medium channelnya juga banyak ya, medium channel kita TV-TV juga banyak, tv streaming, over the top,” pungkasnya.

ASS|*

Sempat Kisruh, Kades Jonggol Angkat Bicara Soal Pemasangan Auning

Jonggol | Jurnal Inspirasi
Kades Jonggol Yofi Mohammad Safry memberikan penjelasan perihal prosedur yang telah ditempuh Bumdes Desa Jonggol beserta Karang Taruna atas kekisruhan dan cap merah untuk Muspika terkait siapa yang berwenang untuk pemanfaatan Alun-alun Jonggol. Kades Yofi menjelaskan dan memperlihatkan semua berkas permohonan yang sudah diajukan kepada pihak-pihak terkait.

Yofi Mohammad Safry

“Dahulu PKL disini semraut, dan sampah pun tak terurus oleh karena itu dengan inisiatif Desa Jonggol akhirnya Bumdes Jonggol mengajukan permohonan pemasangan auning yang mengelilingi Alun-alun Jonggol,” jelas Yofi ditemui Jurnal Bogor di ruangannya, Kamis (18/6).

“Kita antarkan surat permohonan kepada Muspika yang ditandatangani langsung oleh Camat Jonggol, DPKPP Kabupaten Bogor, DPUPR, Dishub dan Korlantas Polres Bogor, serta Sekda Kabupaten Bogor sebagai pemberitahuan dan permohonan penggunaan aset daerah, mengingat Alun-alun Jonggol merupakan aset Pemda Kabupaten Bogor,” kata Yofi.

Ia melanjutkan, bahwa secara prosedur Bumdes Desa Jonggol sudah menempuh semua prosedur dari Muspika sampai ke Kabupaten Bogor. Bahkan semua itu merupakan arahan dari Camat Jonggol agar pemanfaatan Alun-alun Jonggol produktif, bermanfaat tapi tetap indah dan dapat dinikmati masyarakat.

“Saat mengajukan permohonan kepada DPKPP kami mendapatkan surat balasan dari DPKPP dimana tidak keberatan dalam pemanfaatan lahan Pemda tersebut, namun dengan syarat dan ketentuan yang berlaku, tertera dalam surat balasan tersebut bahwa PKL yang dikoordinir oleh BUMdes bisa melakukan kegiatan jual-beli tersebut dari pukul 16.00-23.00WIB setelah aktivitas perkantoran selesai, dan juga semua PKL tidak boleh meninggalkan barang-barangnya seperti gerobak atau etalase di dalam auning tersebut, hingga pemandangan ke dalam Alun-alun tidak terganggu,” jelasnya.

Menurutnya, BUMdes Jonggol telah bersusah payah merapikan Alun-alun Jonggol tersebut, agar para PKL juga tertata rapi, kebersihan serta keamanan tetap terjaga, dimana BUMdes dan Karang Taruna menjadi penanggung jawab untuk kebersihan serta keamanan bagi para pedagang dan para pengunjung.

“Sewa menyewa lapak itu belum dilakukan, mereka (PKL) yang sudah mendaftarkan untuk berjualan di dalam auning sekeliling Alun-alun Jonggol baru mendaftarkan dan kami kenakan biaya sebesar Rp400.000/pedagang yang hendak berjualan, dengan iuran bulanan sebesar Rp600.000/tempat usaha, jadi pedagang yang tidak membutuhkan tempat luas bisa join dengan pedangang lainnya karena iuran bulanan tersebut dihitung per luas lapak, yaitu 2 meter untuk masing-masing lapak, dan itu akan mulai diefektifkan awal Juli mendatang,” ungkap Yofi.

Dirinya berharap dengan diberikannya ruang untuk PKL dan ditatanya PKL tidak akan mengurangi keindahan Alun-alun Jonggol karena bagi pedagang yang jaraknya agak jauh. Pihaknya juga memfasilitasi tempat parkir gerobak dan per 1 Juli mendatang, PKL di alun-alun hanya akan ada dari pukul 16.00-23.00 WIB, setelah selesai aktivitas kantor.

“Semoga BUMdes Desa Jonggol bisa maju dan berkembang, seperti target saya untuk menaikan status desa dari maju menjadi mandiri, dan saya harap semua pihak turut mendukung program Desa Jonggol, jadi rencana pemasangan auning ini sudah ada prosedurnya dari bulan Februari lalu dan atas sepengetahuan Muspika Jonggol,” pungkas Yofi.

** Nay Nur’ain

Kasus Pengutip Gus Dur, Negara Intimidasi Warga

Jakarta | Jurnal Inspirasi
Tindakan yang dilakukan aparat dengan memanggil seorang warga bernama Ismail Ahmad terkait unggahan yang berhubungan dengan kutipan guyonan Presiden keempat RI Abddurahman Wahid (Gus Dur) tentang polisi sebagai bentuk intimidasi negara terhadap warganya. Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid, mengatakan, pemanggilan itu menambah catatan upaya menggunakan UU Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) sebagai instrumen untuk membungkam kebebasan berpikir dan berpendapat di Indonesia.

“Meski kasus tersebut tidak diproses hukum karena Ismail bersedia minta maaf, namun pemanggilan terhadap Ismail oleh Polres adalah bentuk intimidasi institusi negara terhadap warganya,” kata Alissa dalam keterangan tertulis pernyataan sikap Gusdurian, Kamis (18/6).

Alissa mengatakan, bagi Gus Dur, rasa humor dari masyarakat mencerminkan daya tahan yang tinggi di hadapan kepahitan dan kesengsaraan. Selain itu, kemampuan untuk menertawakan diri sendiri adalah petunjuk adanya keseimbangan antara tuntutan kebutuhan dan rasa hati di satu pihak dan kesadaran akan keterbatasan diri di lain pihak.


”Menjadikan humor sebagai bukti kasus pencemaran nama baik institusi adalah bentuk kegagalan memahami watak masyarakat Indonesia yang humoris,” kata perempuan yang juga putri sulung dari mendiang Gus Dur ini.

Oleh karena itu, ia mengatakan, Jaringan Gusdurian meminta aparat penegak hukum untuk tidak mengintimidasi warga negara yang mengekspresikan dan menyatakan pendapat melalui media apapun. Pasalnya, itu adalah hak konstitusional.”Gusdurian mengapresiasi tindakan Ismail Ahmad yang menggunakan hak konstitusionalnya sebagai warga negara dengan cara mengekspresikan dan menyatakan pendapatnya,” kata dia.

Lebih jauh, Gusdurian juga meminta lembaga legislatif untuk mengevaluasi, merevisi atau bahkan menghapus UU ITE yang sering disalahgunakan untuk membungkam kebebasan berekspresi. “Mengajak kepada seluruh Gusdurian dan masyarakat Indonesia untuk mendukung iklim demokrasi yang sehat salah satunya dengan terus membuka ruang kritik yang membangun tanpa merasa terancam,” ucap dia.

Dikutip dari CNN, Ismail menulis guyonan Gus Dur di akun media sosialnya. Ismail menulis ‘Hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia: Patung polisi, polisi tidur, dan Jenderal Hoegeng’. Atas dasar unggahan itu, Ismail kemudian dipanggil Polres Kabupaten Kepulauan Sula untuk dimintai klarifikasi. Setelah itu, Ismail menyampaikan permintaan maaf dalam sebuah konferensi pers di Mapolres Kabupaten Kepsul, Selasa (16/6).

Dalam pernyataan sikapnya, Gusdurian mendapatkan informasi bahwa polres setempat menyebut humor yang diunggah Ismail mencemarkan nama baik institusi Polri. “Sempat diancam akan dipidanakan menggunakan Pasal 45 ayat 3 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Tranksaksi Elektronik (ITE), Ismail kemudian dibebaskan karena bersedia meminta maaf melalui media massa,” demikian dalam pernyataan sikapnya.

Sebagai informasi, pernyataan yang dikutip Ismail memang pernah diucapkan Gus Dur. Hal itu diceritakan kembali di situs resmi Nahdlatul Ulama, NU Online, pada 30 Mei 2018 dengan judul artikel Awal Cerita Gus Dur Singgung 3 Polisi Terjujur di Indonesia.

Lewat akun Twitter-nya, Jaringan Gusdurian bahkan menggambarkan bahwa lelucon Gus Dur yang serupa itu juga pernah dikutip perwira nomor satu polisi se-Indonesia alias Kapolri yakni Tito Karnavian (kini Mendagri) pada 2017 silam. Ismail mengaku statusnya yang mengutip Gus Dur itu sudah dihapus dari media sosialnya. Itu pun, kata dia, karena diingatkan pejabat daerah setempat. “Jadi waktu saya posting itu, 2 jam kemudian saya di-WA pak Sekda untuk hapus. Ya, saya langsung hapus,” tuturnya via telepon.

Dia pun membenarkan soal pemanggilan polisi untuk dimintai klarifikasi atas unggahannya itu. Setelah proses itu ia lalu membacakan permintaan maaf dalam konferensi pers di markas polisi pada Selasa lalu. Kapolres Kabupaten Kepsul AKBP Muhammad Irvan mengatakan kepolisian mengetahui unggahan Ismail itu berdasarkan patroli siber yang mereka lakukan. Oleh karena itu, mereka pun memanggil Ismail ke kantor polisi untuk diperiksa keterangannya. “Kita panggil, datang, kita ambil keterangan, kita klarifikasi mens rea-nya apa,” ucap Irvan.

Dari hasil pemeriksaan, Ismail mengaku sekadar mengutip pernyataan yang pernah disampaikan Gus Dur. “Nah dia [Ismail] saya tanya niatnya apa gitu lho. Kalau dia bilang niatnya cuma main-main, cuma mengutip aja alasannya sih begitu, tapi kan kita enggak percaya. Tapi ya sudah, yang penting sebagai bahan pembelajaran aja dalam bermedsos harus bijak,” tegas Irvan menerangkan perihal pemeriksaan pengunggah guyonan Gus Dur tersebut.

ASS|*

PKS Tegaskan Tolak RUU HIP

Jakarta | Jurnal Inspirasi
Sikap terakhir Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP) yang tidak banyak diketahui publik, ditegaskan Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, partainya secara tegas menyatakan menolak RUU tersebut. Hal tersebut disampaikan oleh Sohibul Iman saat menerima beberapa Organisasi Massa Islam yang tergabung dalam Majelis Ormas Islam (MOI) di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Rabu (17/6).

“Dalam proses di Baleg, PKS melihat dari aspek filosofi atau pertimbangan-pertimbangan termasuk Tap MPR. Secara positioning PKS siap menyetujui usulan DPR kalau secara filosofis benar,” kata Sohibul dalam siaran pers PKS.

Naskah yang mudah diakses oleh publik itu belakangan ini, kata dia, naskah yang ada di Badan Legislatif (Baleg) Dewan Perwakilan Rakyat. “Itu yang beredar. Namun yang di paripurna itu yang tidak bisa diakses oleh publik. Jadi sikap PKS paling akhir (menolak RUU HIP) tidak beredar di publik. Alhamdulillah sekarang kami coba menyebarkan hal itu. Supaya publik tahu posisi PKS terkait RUU HIP bahwa PKS menolak,” kata ujar Sohibul.

Wakil Ketua Umum Persis Jeje Zainuddin mewakilkan suara Ormas dalam menyikapi Rancangan Undang Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP). “Pernyataan dari seluruh ormas, termasuk MOI, Persis, FPI, bahkan Muhammadiyah, NU juga. Arahnya ini bukan kepada perbaikan atau revisi naskah, tetapi penolakan total, pembatalan. Itu skenario yang diharapkan oleh seluruh ormas,” tegas Jeje.

Jeje juga menyampaikan bahwa momentum silaturahim bersama PKS ini dapat membentuk langkah strategis antara partai politik dengan Ormas, terutama yang terdekat mengenai sikap terhadap RUU HIP. “Alhamdulillah dengan silaturahim seperti ini, kita nanti bisa menemukan bahwa yang kita harapkan mungkin perjuangan 100 persennya betul-betul dibatalkan atau dihentikan total,” ujarnya.

Jeje mengatakan, terkait peran partai politik dan Ormas yang tentu berbeda, sehingga kerja sama yang terbangun dan terakomodir ini bisa menjadi potensi yang luar biasa. “Karena kalau partai saya kira perjuangan fokusnya itu adalah legislasi di parlemen, sedangkan yang terus hari ke hari, jam ke jam membina umat itu adalah ormas,” jelas Jeje.

Wakil Ketua Umum Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) Abdul Wahid Alwi mengungkapkan bersyukur masih ada fraksi partai yang berpihak kepada masyarakat. “Bagi kami di Dewan Dakwah secara khusus kami menitipkan kepada Pak Hidayat Nur Wahid. Satu-satunya partai fraksi yang menolak, di antara sembilan fraksi, ada yang menolak dan mewakili bangsa Indonesia sebanyak 250 juta adalah fraksi PKS. Saya bersyukur kepada Allah SWT. Satu ini (PKS-red) menjadi sebab dikasihani oleh Allah SWT,” ungkap dia.

ASS|**

Ampuhkah Berjemur Lawan Covid-19?

Bogor | Jurnal Inspirasi
Gejala orang yang positif virus Corona (Covid-19) memang hampir mirip dengan influenza, seperti pilek, demam, batuk, dan sakit tenggorokan. Tetapi yang membedakan adalah orang yang positif corona akan didiagnosis juga mengidap pneumonia. Dokter, peneliti, dan penganalisa DNA Forensik dari Lembaga Biologi Molekul Eijikman, Prof Herawati Sudoyo mengatakan, bagi mereka yang tidak ada gejala, belum bisa dipastikan apakah bisa sembuh total. Tanpa gejala, sembuh, dan tidak tahu kalau dirinya terinfeksi, tidak bisa dipastikan paru-parunya akan sembuh total.

“Kita belum tahu, karena ini cepat sekali dan masih dalam penelitian. Kalau tidak ada gejala, kemungkinan paparan virusnya sedikit dan imun orang-orang itu kuat sekali,” kata Prof Hera dikutip dari ROL.

Lalu kapan waktu yang pas untuk periksa ketika ada gejala? ”Misalnya anggap saja gejala itu bagian dari flu biasa, misal tidak ditambah gejala lain, itu cukup di rumah dan lihat perkembangannya. Yang penting jangan ada demam dan batuk kering yang kian parah,” ujarnya.

Jadi, kalau gejala tidak parah, bisa tunggu di rumah lihat perkembangannya. Kalau 14 hari di rumah tidak ada gejala, kita anggap diri kita tidak terinfeksi. Tapi jika ingin tetap ke dokter, maka tetap akan diberikan obat untuk menghilangkan gejala. “Tetapi jika timbul gejala akibat pernah berada dalam kerumunan orang banyak, Prof Hera menyarankan untuk langsung ke dokter saja. Karena mereka yang positif ada yang jatuh ke situasi buruk, ada juga yang sembuh,” papar Prof Hera.

Namun sekarang ini kasus virus corona terus meningkat, akan bijaksana jika setelah 14 hari bagi yang tidak terdeteksi miliki gejala untuk tidak merayakan ke tempat ramai. “Jadi tetap saja jauhi kerumunan, jaga jarak karena itu pernah berhasil sebelumnya,” kata dia lagi.

Saat ini banyak sekali anjuran-anjuran pencegahan virus corona dengan asupan makanan, bahkan dengan berjemur di bawah matahari pagi. Prof Hera menyebut, makanan menyehatkan yang memiliki antioksidan itu memang bagus, dan itu jelas dapat meningkatkan ketahanan tubuh. “Tetapi kalau berjemur di bawah matahari pagi apakah virus bisa hilang? Kita belum tahu. Apakah ultravioletnya bisa hilangkan virus? Itu belum tahu,” ucap Prof Hera.

ASS |*

Jamu KU Priiit Bikin Seger dan Sehat

Bogor | Jurnal Inspirasi
Sejak dahulu orang Indonesia telah mengenal beragam tanaman ataupun rimpang yang digunakan sebagai bahan obat tradisional atau biasa disebut jamu. Jika dahulu resep pembuatan jamu sering kali terbatas untuk kalangan kerajaan, kini penggunaan jamu lebih meluas. Bahkan saat ini kita dengan mudah mendapatkan jamu di pasar tradisional.

Jamu yang dijual biasanya merupakan minuman yang dapat dikonsumsi sehari-hari. Jamu umumnya terbuat dari berbagai jenis tanaman herbal dan rempah pilihan. Khasiat jamu nggak kalah khasiatnya dengan obat-obatan yang dijual di apotek. Bahkan lebih alami dan tanpa efek samping bagi tubuh. Misalnya, jamu yang dijual yakni kunyit asam sirih. Ketiga bahan tersebut dikenal memiliki banyak manfaat.

Seperti usaha jamu tradisional  Cah Angon, membuat  jamu dengan Brand Ku Priit di Kota Bogor,  menggunakan cara baru dalam berdagang. Ia menawarkan jasa pesan antar untuk para pembelinya. Dari sekian jenis jamu yang ia jual, beberapa di antaranya cukup laku di pasaran.

Hal itu karena jamu yang dijual menawarkan khasiat untuk kesehatan. Ada beberapa jamu yang menjadi favorit pembeli di Jamu Ku Priit diantaranya, kunyit sirih, kunyit asem dan manjakani. Kunyit asam biasanya dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan tubuh. Kunyit memiliki beragam kandungan seperti mineral, tannin, glukosa, fruktosa, minyak astiri dan senyawa-senyawa seperti curcumin, hidrocurcumin dan banyak lainnya.

Sedangkan asam memiliki vitamin B, C, zat antioksidan, beta karoten dan mineral. Serta tak kalah lagi daun sirih mengandung berbagai vitamin, seperti vitamin A, B1, B2, protein, sodium dan asam nikotinat. Perpaduan kunyit asam sirih ini juga merupakan salah satu minuman yang banyak digemari dari berbagai golongan baik dewasa maupun remaja.

Bahkan jika dikonsumsi secara bersamaan manfaat kunyit asam sirih ini begitu ampuh untuk kesehtan tubuh dan juga kecantikan. Minuman tradisional terbuat rempah-rempah pilihan. Kunyit sirih pinang manjakani, kunyit asem dan rosella. Minuman segar kaya manfaat. Minat langsung pesan via 081384803212.

WH|*