27.2 C
Bogor
Monday, April 29, 2024

Buy now

spot_img

Tawuran Pelajar Pecah di Jalan Pahlawan

Citeureup | Jurnal Bogor 

Tawuran pelajar antara sekolah SMK Tridarma 1 dengan beberapa siswa dari SMK Surya Kencana Yapis, YKTB, Mekanik dan Yatek pecah di Jalan Pahlawan, tepatnya di depan PT.Kintaka Desa Sanja RT.05 RW.01 Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor. Jumat (09/09/22).

Kapolsek Citeureup Kompol Eka Chandra Mulyana,S.H, S.IK, M.H pun memerintahkan kepada AKP Budi Santoso,S.H Selaku Pawas (Perwira Pengawas) yang dibantu warga Desa Sanja yang dipimpin langsung oleh Kades Sanja Edi Yusup untuk melakukan tugas pengamanan tawuran pelajar antarbeberapa sekolah.

“Kronologis kejadian sekitar jam 17. 00 wib dimana para pelajar dari SMK Tridarma berkumpul di lapangan Bina Marga kemudian menuju ke Jalan Pahlawan dan bertemu dengan beberapa murid sekolah dari  SMK Surya Kencana Yapis, YKTB, Mekanik dan YATEK lalu terjadi tawuran pelajar,” jelas Kompol Eka pada Jurnal Bogor.

Menurutnya, para siswa tersebut ada yang menggunakan senjata tajam seperti clurit, parang ata golok dan lain-lain, karena salah satu sekolah dari SMK Tridarma 1 dan 3 kalah, lalu pelajar dari SMK Tridarma lari ke jalan menuju pabrik keripik, dan pada saat itu 11 murid dari SMK Tridarma 1 dan 3 berikut 1 buat celurit di aman oleh warga sekitar.

“Para siswa kita amankan di Polsek Citeureup untuk mendapatkan pemahaman dan renungan,” ujarnya.

Terpisah disampaikan warga sekitar Eneng (25). Menurutnya kejadian terjadi sore hari, saat gerombolan anak sekolah dari dua arah saling serang. “Pada minggir ngeliat ada yang ngasong-ngasongin golok ma cerulit, saya lagi belanja ke warung langsung teriak histeris soalnya adek saya lagi nungguin saya dan duduk diatas motor,” bebernya kepada Jurnal Bogor, Sabtu (10/09/22).

Khawatir sang adik terkena sasaran pelajar, kata dia, langsung berteriak histeris meminta tolong kepada warga dan meminta adiknya untuk masuk kedalam warung dan meninggalkan motornya. “Saya panggilan adek saya soalnya dia gak ngeuh karena sambil main hp, kayanya ada yang kena sabetan soalnya ada 2 atau 3 orang yang baju sekolahnya ada lumuran darah,” terangnya.

Menurutnya, untuk di Desa Sanja sendiri baru kali ini terjadi tawuran. “Setau saya baru kali ini di titik ini, cuma kalo ke arah Leuwinutug sering terjadi, ngeri lah kalo bisa mah ditangkepin aja, atau pihak sekolah mengeluarkan siswa yang tawuran jadi ada efek jera, kalo cuma ditangkep dipulangin lagi entar juga gitu lagi,” ujarnya.

** Nay Nur’ain

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles