34.2 C
Bogor
Saturday, May 11, 2024

Buy now

spot_img

RPH Bubulak Ditutup 14 Hari

Imbas Tujuh Ekor Sapi yang Terindikasi PMK

Bogor | Jurnal Bogor

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menutup Rumah Potong Hewan (RPH) Terpadu di Kelurahan Bubullak Kecamatan Bogor Barat selama 14 hari. Kebijakan itu diambil setelah adanya temuan terhadap tujuh ekor sapi yang terindikasi terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Penutupan tersebut untuk guna mengantisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap hewan potong lantaran sudah ada 7 ekor sapi dari Jawa Tengah yang terjangkit gejala PMK.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor Anas S. Rasmana mengatakan bahwa penutupan dilakukan sejak  3 Juni 2022, setelah mendapat laporan dari unit RPH bahwa ada tujuh ekor sapi yang terjangkit gejala klinis PMK.

Meski demikian, kata dia, berdasarkan update dari DKPP Jawa Barat Kota Bogor statusnya masih nol mengenai penyebaran PMK dari 26 kota dan kabupaten se-Jabar.

“Jadi tujuh ekor sapi ini gejala klinis PMK, tetapi belum ada hewan yang positif PMK secara resmi. Setelah penanganan, empat ekor sudah sembuh dan tiga lainnya masih pemulihan,” ucap Anas, Senin (6/6).

Menurut dia, walau RPH ditutup, tetapi pelayanan pemotongan hewan masih berjalan. Sebab, sambung dia, tujuh sapi yang bergejala PMK telah diisolasi dan dipisahkan dengan hewan lain.

“Selain penutupan RPH terpadu, konsentrasi kami tetap pada kesehatan kondisi sapi seperti pemberian vitamin hingga pengecekan suhu secara berkala,” bebernya.

Sementara itu, DKPP Kota Bogor juga terus memonitoring para pedagang hewan kurban yang berada di pinggir jalan menjelang perayaan Idul Adha tahun 2022.

Kabid Peternakan DKPP Kota Bogor Anizar mengatakan bahwa pihaknya telah membentuk tim monitoring di setiap kecamatan se-Kota Bogor untuk meninjau dan memeriksa hewan kurban.

“Sampai saat ini belum ditemukan hewan yang terpapar PMK,” katanya.

Kata dia, selama pemeriksaan terdapat beberapa hewan kurban yang sedang sakit tetapi tidak mengarah ke PMK. Penyebaran PMK sangat cepat jika salah satu hewan terpapar.

“Sapi yang terpapar PMK tingkat sakitanya bisa mencapai 100 persen, sedangkan tingkat kematiannya hanya 5 persen. Jadi tergantung gejala klinisnya, ringan, sedang atau berat,” jelasnya.

Ia meminta pedagang hewan kurban untuk tetap menjaga kondisi kesehatan hewan. Salah satunya bisa memberikan asupan vitamin atau menggunakan ramuan tradisional serta penjual bisa memilah hewan kurban yang memang membeli dari daerah lain.

** Fredy Kristianto

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles