24.6 C
Bogor
Friday, April 26, 2024

Buy now

spot_img

Kota Bogor Lampu Kuning Covid-19

Bima Sebut BOR Sudah Capai 65 Persen

Bogor | Jurnal Inspirasi

Munculnya tiga klaster besar Covid-19 di Kota Bogor berimbas pada meningkatnya lonjakan kasus positif. Pasalnya, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) pada Minggu (13/6) terjadi penambahan 57 kasus baru, sehingga jumlah pasien yang masih sakit mencapai 686 orang.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengaku bahwa telah terjadi lonjakan Covid-19. Hal itu dilihat dari naiknya Bed Occupancy Ratio (BOR) yang kini menjadi 65 persen dari sebelumnya yang berada dibawah 20 persen.

“Datanya menunjukan bahwa sebagian besar kasus itu karena dari luar kota, terutama efek mudik, efek yang mulai kembali tatap muka, liburan dan sebagainya. Ini sesuai dengan prediksi bersama,” ujar Bima kepada wartawan, Minggu (13/6).

Menurut Bima, Pemkot Bogor akan mengambil langkah untuk memastikan ruang isolasi dan kamar perawatan telah siap semua.

“Tracing kontak erat kita gencarkan termasuk testing. Besok kita lakukan koordinasi lagi, kami ingin menahan laju itu, mudah-mudahan tidak naik lagi sampai 70 persen,” ucap Bima.

Bima mengatakan, tren kenaikkan corona terjadi dimana-mana. Bahkan, Gubernur Ridwan Kamil berpesan bahwa situasi di Kota Bandung jangan sampai terjadi di Kota Bogor.

Atas dasar itu, sambung Bima, pemerintah meminta agar warga mengurangi mobilitas, sebab bila tidak penularan akan cepat terjadi.

“Kami akan duduk bareng membahas update Covid-19. Mungkin akan ada Perwali lagi atau aturan lagi yang akan disosialisasikan untuk menahan laju itu,” ucapnya.

Kata Bima, untuk klaster Griya Melati saat ini sudah selesai, semua pasiennya telah sembuh 100 persen. “Belum ada klaster lagi, terakhir kan pondok pesantren,” katanya.

Lebih lanjut, Bima menegaskan bahwa saat ini Kota Bogor sudah lampu kuning. Sebab, keterisian tempat tidur sudah 65 persen diatas batas ambang yang ditentukan WHO.

Saat disinggung apakah Pemkot Bogor akan menyiapkan tempat isolasi baru. Bima menyatakan, bila hal itu butuh kajian mendalam. “Nantilah dikaji dulu,” tukasnya.

** Fredy Kristianto

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles