32.6 C
Bogor
Thursday, April 25, 2024

Buy now

spot_img

RSUD Rancamaya Belum Masuk RPJMD

Dewan Minta Pejabat Publik Hati-Hati Berwacana

Bogor | Jurnal Inspirasi

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor memastikan bahwa wacana pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tipe A baru di Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan, belum dibahas dalam rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), yang saat ini akan direvisi.

“Di rancangan awal RPJMD belum ada. Belum sempat dibahas, yang dibahas baru pembangunan Blok 1 dan 4 RSUD Kota Bogor,” ujar Sekretaris Bappeda, Rudi Mashudi kepada wartawan di gedung DPRD, Senin (5/4).

Menurut Rudi, untuk pembangunan Blok 1 dan 4 setinggi empat lantai membutuhkan anggaran sebesar Rp255 miliar, yang rencananya berasal dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Kementerian Keuangan.

“Pembangunan itu bertujuan meningkatkan pendapatan RSUD. Nantinya kedua blok itu akan dilengkapi ICU, poliklinik, ruangan VIP, IGD dan layanan penunjang medis lainnya,” ucapnya.

Selain mendorong pendapatan RSUD, pembangunan itu juga untuk meningkatkan layanan kesehatan bagi warga dan menyerap tenaga kerja baru.

Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD, Akhmad Saeful Bakhri (ASB) juga mengatakan bahwa beedasarkan keterangan yang diperoleh dari Dinas Kesehatan (Dinkes), pembangunan RSUD di Rancamaya sama sekali belum pernah dibahas.

“Bagaimana mau tertuang dalam RPJMD, sedangkan wacana itu saja belum pernah dibahas oleh dinas teknis,” ucapnya.

Ia pun mempertanyakan sinergitas dan komunikasi antara Dinkes, RSUD dan stakeholder lainnya. “Ini kan tak sinkron. RSUD ngomong dibangun di Rancamaya, tetapi dinas teknis nggak tahu. Kemudian dibahas pun belum,” katanya.

Seharusnya, kata ASB, wacana pembangunan RSUD baru merupakan kewenangan Dinkes selaku leading sector. Tentunya, mesti menempuh kajian-kajian yang komprehensif. Sehingga tak menjadi bola liar yang menimbulkan polemik.

ASB menambahkan, apabila alasan pembangunan RSUD untuk meningkatkan layanan kesehatan, mestinya RSUD baru dibangun di kawasan Tanah Sareal. Hal itu untuk menekan laju pasien yang berasal dari Kemang, Salabenda dan sekitarnya, sehingga tak semua warga sebelah Utara Kabupaten Bogor datang ke RSUD di Jalan Dr. Semeru.

“Kalau di Rancamaya, Bogor Selatan sudah banyak rumah sakit. Kemudian letaknya juga dekat dengan RSUD Ciawi,” tandasnya.

Ia pun meminta agar pejabat publik lebih berhati-hati dalam melempar wacana lantaran harus berdasarkan kajian dan aturan. “Sah-sah saja berwacana untuk mewujudkan cita-cita. Tapi hal itu mesti sesuai dengan tugas dan kewenangan,” katanya.

ASB menilai bahwa RSUD eksisting masih perlu oenguatan dari sisi SDM, infrastruktur, sarana lrasarana serta teknis penunjang lainnya.

“Beban SDM di RSUD dominan non pns, sehingga manajemen BLUD-nya harus benar-benar matang mengkaji dan memperhitungkan. Jadi lebih baik direktur RSUD fokus saja pada kewenangannya dan peningkatan pelayanan,” tandasnya.

** Fredy Kristianto

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles