28.2 C
Bogor
Friday, September 5, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 6

Kaum Muda Diminta Ketua DPRD Sastra Perlu Bangkit Membangun Daerah

Sastra Winara

Jurnal Inspirasi – Ketua DPRD Kabupaten Bogor Jawa Barat, Sastra Winara mengajak generasi muda untuk turut serta membangun daerah demi masa depan yang lebih baik.

“Mari anak-anak muda, berani dan bersama-sama membangun Kabupaten Bogor ke depan lebih baik,” kata Sastra usai melakukan kirab bendera merah putih di Cibinong, Kamis (14/8/2025).

Selain itu, ia juga menyerukan peran aktif generasi muda, Sastra juga mendorong seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Bogor untuk mempercepat upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Dan seluruh instansi Pemda, ayo sama-sama kita bangkit untuk mensejahterakan masyarakat Kabupaten Bogor,” tambahnya.

Ia menekankan pentingnya menanamkan jiwa nasionalisme di tengah masyarakat serta menjaga nilai-nilai luhur kemerdekaan yang telah diwariskan oleh para pendiri bangsa.

“Tentu ini adalah perjalanan panjang. Hari ini kita menikmati kemerdekaan, dan kita harus betul-betul membuat masyarakat Kabupaten Bogor tersenyum,” kata Sastra.

Sastra bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) turut hadir dalam peringatan Harkitnas tingkat kabupaten di Lapangan Tegar Beriman.

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun ini menjadi momentum reflektif bagi seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat semangat persatuan dan gotong royong dalam menghadapi tantangan pembangunan daerah.

(yev/rls*)

Kirab Bendera Merah Putih Sepanjang 600 Meter Diapresiasi Ketua DPRD Sastra Winara

Sastra Winara

Jurnal Inspirasi – Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Sastra Winara mendukung penuh kirab bendera merah putih yang akan menjadi agenda tahunan di Bumi Tegar Beriman.

Sastra mengatakan, dengan adanya kirab bendera merah putih sepanjang 600 meter itu bisa membangun kekompakan dan kerukunan gotong royong dalam masyarakat.

“Tentu acara ini harus menguatkan semangat kita merayakan kemerdekaan yang ke-80, semangat ini harus kita kibarkan terus,” ujar Sastra Winara usai melakukan kirab bendera merah putih di Cibinong, Kamis (14/8/25).

Oleh karena itu, Sastra ingin kegiatan tersebut menjadi salah satu event tahunan dalam menyambut HUT RI.

“Iya saya harap jadi kegiatan tahunan untuk mengingat perjuangan para pahlawan kita, tentu kita harus serta menyemarakkan kemerdekaan Indonesia dari tahun ke tahun,” tuturnya.

Sebelum 17 Agustus tiba, Sastra berharap seluruh masyarakat Kabupaten Bogor bisa memerah putihkan seluruh wilayah di Bumi Tegar Beriman dengan mengibarkan bendera merah putih.

“Untuk masyarakat Kabupaten Bogor, mari kibarkan bendera merah putih di seluruh pelosok Kabupaten Bogor untuk membangun Indonesia dari Kabupaten Bogor,” ungkapnya. Sekadar informasi, ada 8.500 orang yang melakukan kirab bendera merah putih sepanjang 600 meter dari Stadion Pakansari hingga berakhir di Lapangan Tegar Beriman sejak pukul 08.00 WIB.

(yev/rls*)

Publikasi Kinerja Semester 1 Dispora Kabupaten Bogor

Tanamkan Budaya Menabung, KKN UIKA Gelar Literasi Keuangan untuk Anak PAUD

Puspanegara |Jurnalbogor Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor kelompok 30 menggelar kegiatan literasi bertema Gerakan Gemar Menabung di PAUD Flamboyan 1, Kelurahan Puspanegara,kecamatan Citereup Kabupaten Bogor

Kegiatan ini bertujuan menanamkan kebiasaan menabung sejak usia dini, agar anak-anak mampu menyisihkan sebagian uang mereka untuk kebutuhan atau keinginan yang ingin dicapai.
“Kalau mereka punya sesuatu yang diinginkan, mereka bisa menabung dan mendapatkannya dari hasil usaha sendiri,” ujar Wardah salah satu mahasiswa KKN

Agar pesan tersampaikan dengan efektif, mahasiswa KKN menggunakan pendekatan bermain sambil belajar. Anak-anak diajak menonton film edukasi tentang menabung, sehingga mereka bisa memahami konsepnya dengan cara yang menyenangkan.

“Karena masih anak-anak, pendekatan terbaik adalah mengajak bermain. Itulah kenapa kami menambahkan sesi nonton bareng, supaya mereka lebih mudah paham,” jelasnya.kepada Jurnalinspirasi,.Rabu (13/8/2025).

Deliana, penanggung jawab kegiatan, berharap kegiatan ini mampu membentuk karakter anak yang disiplin, memiliki tujuan, serta menghargai proses mendapatkan uang.
“Semoga anak-anak bisa belajar mengatur keuangan, disiplin, punya impian, dan menghargai setiap prosesnya,” ungkapnya.

Menurut Deliana, “Gerakan Gemar Menabung” menjadi langkah penting untuk melatih kesabaran anak terhadap keinginan, membentuk disiplin, dan mengajarkan tanggung jawab sejak dini.Fira UIKA/Wan

Sanitary Landfill di Galuga Didukung Ketua DPRD Segera Lakukan Percepatan

Sastra Winara

Jurnal Inspirasi  – Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sastra Winara, mendesak pemerintah daerah segera merealisasikan sistem sanitary landfill di Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Galuga, menyusul terjadinya longsor gunung sampah yang menelan korban jiwa.

Sastra menilai, penerapan metode sanitary landfill mendesak dilakukan untuk mencegah terulangnya insiden serupa. Metode ini dilakukan dengan menimbun sampah secara berlapis, memadatkannya, dan menutupnya dengan tanah setiap hari sehingga meningkatkan stabilitas timbunan serta melindungi sampah dari air hujan yang berpotensi memicu pergerakan tanah.

“Karena menimbun sampah secara berlapis-lapis, dipadatkan, dan ditutup dengan tanah setiap hari, diharapkan dapat meningkatkan stabilitas timbunan. Juga sampah tidak terpapar air hujan yang bisa memicu pergerakan tanah,” kata Sastra Winara di Bogor, Rabu (13/8/2025).

Ia menegaskan, metode pembuangan terbuka (open dumping) yang saat ini diterapkan di TPPAS Galuga tidak direkomendasikan karena mencemari lingkungan. Kabupaten Bogor bahkan pernah menerima sanksi administrasi dari Kementerian Lingkungan Hidup akibat penggunaan metode tersebut.

“Maka itu harus dipercepat untuk penerapan sanitary landfill di TPA Galuga. Saat ini sedang dibahas bersama Pemkot Bogor langkah yang akan diambil. Saya harap pembahasan dipercepat supaya bisa segera berjalan di lapangan,” ujarnya menambahkan.

Sanitary landfill merupakan metode pengelolaan sampah yang dirancang untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan melalui penanganan yang terkontrol dan sistematis, sehingga lebih ramah lingkungan dibandingkan metode open dumping.

Sebelumnya, Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor, Agus Haris Mulyana (49), meninggal dunia akibat tertimbun longsoran sampah di TPPAS Galuga, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (11/8).

Korban tertimbun saat mengoperasikan alat berat untuk mengeruk tumpukan sampah TPPAS Galuga sekitar pukul 08.30 WIB.

(yev/rls*)

Kejari Kota Bogor Gelar Bazaar Sembako Murah

jurnalinspirasi.co.id – Dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-80 sekaligus Hari Lahir Kejaksaan RI ke-80, Kejari Kota Bogor menggelar serangkaian kegiatan sosial yang terbuka untuk umum, mulai dari pemeriksaan kesehatan gratis, pasar murah, hingga bazar UMKM.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Bogor, Meilinda, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian Kejari terhadap masyarakat.

“Hari ini kami menggelar pemeriksaan kesehatan gratis untuk semua masyarakat, juga menghadirkan pasar murah dan bazar UMKM. Harapannya, kehadiran Kejari Kota Bogor bisa benar-benar dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Terlebih, kami menyediakan kebutuhan pokok dengan harga di bawah harga pasar, sehingga lebih terjangkau,” ujarnya, Selasa (12/8).

Menurut Meilinda, ini merupakan kali pertama Kejari Kota Bogor mengadakan kegiatan sosial dengan skala sebesar ini. Selain menjadi bagian dari perayaan dua momentum bersejarah, kegiatan ini juga diharapkan membantu masyarakat di tengah tantangan ekonomi.

“Kegiatan ini bisa terlaksana berkat kolaborasi dengan Bulog, Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (KUKMDagin) Kota Bogor, serta Dinas Kesehatan Kota Bogor. Kami ingin memastikan manfaatnya langsung dirasakan masyarakat,” jelasnya.

Tak hanya berfokus pada penegakan hukum, Meilinda menegaskan bahwa Kejaksaan juga memiliki peran penting dalam pembangunan daerah.

“Selain menangani masalah hukum, Kejaksaan harus bisa terlibat langsung dalam pembangunan Kota Bogor melalui kegiatan positif yang menyentuh masyarakat maupun bekerja sama dengan pemerintah daerah,” tegasnya.

Kegiatan ini pun mendapat sambutan hangat dari para pelaku UMKM. Salah satunya Vemmy, pemilik brand ByNine yang menghadirkan aneka minuman kekinian. Ia mengaku senang bisa berpartisipasi.

“Kegiatan ini luar biasa, memberi ruang bagi UMKM untuk memperkenalkan produk sekaligus membantu masyarakat mendapatkan harga terjangkau,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Melly, pemilik usaha Raina Recipe, yang turut membuka stan di bazar tersebut.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif Kejari Kota Bogor. Tidak hanya membantu ekonomi masyarakat, tapi juga memberi peluang bagi pelaku UMKM untuk berkembang,” katanya.

** Fredy Kristianto

Pengusaha Angkot Tolak Biskita Koridor 6

jurnalinspirasi.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan mengaktivasi trayek Koridor 6 Biskita dengan rute jalur Parung Banteng-Air Mancur hingga ke Stasiun Bogor, mendapat penolakan dari para sopir angkot dan pengusaha angkutan umum.

Para sopir angkot dan pengusaha angkutan umum mengaku bakal mengalami kerugian apabila Biskuat melewati rute sampai Stasiun Bogor melewati Jalan Pengadilan dan Jalan Dewi Sartika. Sedangkan pada saat usulan pembukaan koridor biskita di Kota Bogor, rute yang ditentukan tidak sampai ke Stasiun Bogor, tetapi memutar di Air Mancur dan kembali ke Parung Banteng.

Ketua KKSU 07 Ciparigi-Merdeka, Warno menegaskan, apabila Biskita koridor K6 melewati Stasiun Bogor, maka akan berdampak kepada para sopir angkot yang melintasi Stasiun Bogor. Selain itu, rute koridor 6K yang melintasi Jalan Pengadilan hingga Jalan Dewi Sartika, telah melanggar aturan, sebab dari Jalan Pengadilan ke Jalan Dewi Sartika sampai Stasiun Bogor merupakanJalur feeder, bukan jalur utama.

“Kami menolak rencana rute koridor 6K koridor biskita yang ditembuskan sampai Stasiun Bogor apabila melalui Jalan Pengadilan dan Jalan Dewi Sartika. Para sopir angkot otomatis akan merugi karena kehilangan penumpang di jalur feeder tersebut. Seharusnya rute 6K sesuai dengan penentuan dan perjanjian awal yaitu dari Parung Banteng sampai Air Mancur dan memutar kembali ke Parung Banteng,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (12/8).

Dengan ditembuskannya rute Biskita hingga Stasiun Bogor, maka akan berbenturan langsung dengan sopir angkot yang ada. Saat ini ada 6 trayek angkot menuju Stasiun Bogor yaitu, trayek 07 BTM, trayel 07 merdeka, trayek 16, trayek 08 Citereup, trayek 12AK Pondok Rumput. Untuk trayek 07 sendiri saat ini ada 120 angkot yang beroperasional menggunakan sistem shif.

“Kenapa kami para sopir angkot menolak, karena jalurnya dari Ciparigi sampai stasiun itu sudah ada dan itu jalur feeder. Sekarang kalau di tambah lagi koridor 06 biskita ke stasiun Bogor, maka berbenturan langsung. Itu akan merugikan pengusaha angkot dan penghasilan pengemudi. Kami menginginkan koridor 06K biskita tetap sampai Air Mancur dan memutar kembali ke Parung Banteng,” jelasnya.

Terkait penolakan rute koridor 06K biskita, para sopir angkot maupun pengusaha angkutan umum akan menyampaikan aspirasi ke Dishub dan Walikota Bogor.

“Kami menolak. Apabila Pemkot Bogor tidak menerima usulan aspirasi dan permintaan kami, maka kami akan melakukan aksi demo ke kantor dishub dan Balaikota Bogor,” ancamnya.

Sementara itu, Kepala Dishub Kota Bogor Sujatmiko mengatakan bahwa untuk rute K6 BisKita akan menggunakan rute Parung Banteng-Warung Jambu-Air Mancur-Jalan RE Martadinata ke Stasiun Bogor.

“Rutenya menggunakan jalur utama dari Air Mancur tekuk kanan ke jalan RE Martadinata, lalu ke stasiun Bogor. Tidak menggunakan jalur feeder,” katanya.

Sujatmiko mengatakan bahwa hal itu sesuai dengan kesepakatan dan beberapa kali rapat dengan pihak Organda serta KKSU trayek angkot.

“Sudah sesuai dengan kesepakatan, jalur yang digunakan seperti itu. Nantinya di stasiun Bogor, K6 akan bertemu dengan K5. Kita memenuhi keinginan masyarakat bahwa mereka ingin rute biskita K6 dari Parung Banteng sampai Stasiun Bogor, bukan berhenti sampai Air Mancur,” pungkasnya.

** Fredy Kristianto

Soal Putusan PTUN, Pemkot Belum Bersikap

jurnalinspirasi.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Bagian Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Kota mengaku masih belum memutuskan apakah akan mengajukan banding atau tidak mengenai hasil putusan majelis hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) yang membatalkan hasil seleksi Dewan Pengawas (Dewas) Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ).

Kepala Bagian Hukum dan HAM, Alma Wiranto mengatakan bahwa putusan banding atau tidaknya terhadap putusan PTUN akan diputuskan pada Kamis (14/8) mendatang.

“Kami masih mempelajarinya. Berdasarkan putusan hakim lima calon dewas harus diwawancarai diulang atau seleksi diulang dari awal. Itu kalau Pemkot tidak banding,” katanya.

Namun apabila banding dilayangkan, sambung Alma, tentunya semua proses bakal diulang setelah berkekuatan hukum tetap.

Meski demikian, kata dia, kemungkinan besar Pemkot Bogor takkan mengajukan banding terhadap putusan PTUN. Sebab, dalam putusannya kedua dewas tak diaktifkan atau tak bekerja dan tidak digaji.

“Kalau banding, prosesnya bisa enam bulan, dan itu tak produktif sebab ada kekosongan jabatan,” jelas Alma.

Sebelumnya, PTUN Bandung tertanggal 7 Agustus
2025 mengabulkan seluruh gugatan yang diajukan oleh RD Ian Mulyana Jaya Sumpena terhadap Wali Kota Bogor dalam perkara Nomor 41/G/2025/PTUN.BDG di Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung.

Diketahui, perkara ini berkaitan dengan Surat Keputusan (SK) Wali Kota Bogor Nomor 900.1.13.2/Kep.359-Bag.Ekon/2024 tanggal 29 Oktober 2024 mengenai Pengangkatan Anggota Dewan Pengawas Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor Periode 2024–2028.

Dalam amar putusannya Majelis Hakim menyatakan SK tersebut batal atau tidak sah karena terbukti cacat prosedur dan bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

“Mengabulkan seluruh permohonan penundaan dari penggugat. Memerintahkan tergugat menunda pelaksanaan keputusan objek sengketa sampai terdapat putusan berkekuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde). Dalam Pokok Perkara, mengabulkan seluruh gugatan penggugat. Menyatakan batal atau tidak sah SK Wali Kota Bogor Nomor 900.1.13.2/Kep.359-Bag.Ekon/2024. Mewajibkan tergugat mencabut keputusan tersebut. Kemudian menghukum tergugat untuk membayar biaya perkara,” demikian isi amar putusan tersebut.

Kepada wartawan, Ian menyebut bahwa gugatan tersebut merupakan langkah hukum dan komitmen untuk menegakkan tata kelola BUMD. Kata dia, sebagai salah satu peserta seleksi, ia sudah memenuhi semua syarat administrasi dan substansi sejak awal.

“Saya telah menempuh upaya administratif dan keberatan hukum yang sah kepada PJ Wali Kota dan Ketua Pansel ketika itu. Namun, karena tidak ada tanggapan, maka langkah gugatan TUN di PTUN Bandung diajukan sebagai bentuk perlindungan hukum,” ujar Ian, Kamis (7/8/2025).

Ian menyebut bahwa putusan ini menjadi preseden penting bagi upaya penegakan prinsip, transparansi, akuntabilitas, dan Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan dalam proses rekruitmen pejabat publik di BUMD.

“Putusan ini menjadi kemenangan hukum rakyat terhadap arogansi kekuasaan dengan cara menyalahgunakan mekanisme seleksi jabatan publik. Ini adalah peringatan keras bahwa proses seleksi Dewan Pengawas BUMD, khususnya di Kota Bogor harus dilaksanakan secara transparan, akuntabel, dan tunduk pada hokum,” jelasnya.

Lebih lanjut, kata dia, perjuangan ini adalah bukan semata demi posisi dan jabatan semata, tetapi untuk menjaga integritas proses seleksi jabatan publik dan menolak segala bentuk titipan dan nepotisme di tubuh Perumda di Kota Bogor sebagai bentuk kontrol hukum terhadap tata kelola pemerintahan yang bersih, adil, dan meritokratis.

**Fredy Kristianto

Inovasi Hijau KKN UIKA: Ubah Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi Ramah Lingkungan

Citeureup | Tim Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 30 Universitas Ibn Khaldun (UIKA) 2025 mengajak Ibu-ibu PKK kelirahan Puspanegara memanfaatkan kembali limbah minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi. Kegiatan berlangsung di majlis Nurusshobah pada Selasa, 12 Agustus 2025.

Kegiatan workshop dan pelatihan menjadi upaya untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya mengelola kembali limbah minyak jelantah. Serta memanfaatkan limbah minyak jelantah menjadi produk yang bernilai. Kegiatan ini melibatkan Ibu-ibu RW 04.

Limbah minyak jelantah saat ini sering menjadi permasalahan di kalangan rumah tangga. Kebiasaan masyarakat yang langsung membuang limbah minyak jelantah atau disimpan begitu saja tanpa diolah terlebih dahulu, dapat mencemari lingkungan seperti air, tanah, dan merusak ekosistem.

Alfi Amaliyah, perwakilan mahasiswa KKN kelompok 30 menyampaikan bahwa lilin aromaterapi ini selain untuk menjaga lingkungan juga memiliki nilai ekonomi.

“Jika sudah diolah, minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi maka bisa menjadi produk bernilai jual tinggi.” Ujarnya. Hal itu juga menjadi latar belakang diadakannya kegiatan workshop dan pelatihan.

Mahasiswa KKN UIKA Kelompok 30 tepatnya team OVOP (One Village One Program) melakukan praktik secara langsung mengenai implementasi pemanfaatan limbah minyak jelantah, yakni pembuatan lilin aroma terapi. Melalui berbagai rangkaian, diharapkan Ibu-ibu tidak hanya paham mengenai daur ulang limbah minyak tetapi juga memiliki bekal keterampilan untuk mengelola limbah rumah tangga.

-fira/wan

Pemkab Diminta Ketua DPRD Sastra Winara Segera Normalisasi Sungai

Sastra Winara

Jurnal Inspirasi – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor, Sastra Winara, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor segera melakukan normalisasi aliran sungai sebagai langkah mengatasi banjir yang kerap melanda sejumlah wilayah.

Sastra menyampaikan hal itu usai meninjau lokasi banjir bandang di Kemang,

“Kami melihat langsung lokasi bencana sekaligus meninjau dampak banjir kemarin. Salah satu langkah yang mendesak adalah normalisasi aliran sungai guna mencegah terjadinya banjir susulan,” ujarnya.

Menurutnya, normalisasi menjadi kebutuhan mendesak untuk mencegah kerugian lebih besar bagi masyarakat di masa mendatang.

Sementara itu, Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menegaskan penanganan bencana dan solusinya harus segera diselesaikan tanpa terhambat urusan kewenangan.

“Pemkab Bogor selalu berkoordinasi dan berkolaborasi dengan Pemprov Jawa Barat dan pemerintah pusat untuk membantu masyarakat serta menangani dampak pascabencana,” kata Rudy.

Ia juga menegaskan akan melakukan intervensi terhadap bangunan yang berdiri di bantaran sungai. “Kami mengimbau agar masyarakat melakukan pembongkaran secara mandiri. Jangan karena langkah satu atau dua orang menyebabkan dampak bagi puluhan bahkan ribuan masyarakat yang lain,” ujarnya.

(yev/rls*)