26.6 C
Bogor
Saturday, December 20, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 6

Akhir Tahun, Kecamatan Lakukan Monev ke Tiap Desa

0

jurnalinspirasi.co.id – Menjelang akhir tahun 2025 dimana berbagai program pembangunan di setiap desa selesai dikerjakan, pemerintahan kecamatan kini tengah fokus melakukan monitoring dan mengevaluasi (monev) hasil dari pekerjaan yang dilakukan di setiap desa.

Termasuk di pemerintahan Kecamatan Megamendung, beberapa desa di wilayah itu hasil pembangunannya mulai dari fisik dan administrasinya kini sedang diperiksa tim yang diterjunkan dari kecamatan setempat.

Hasil penelusuran  di beberapa desa,  warga Pakancilan, Desa Kuta kini merasa lega. Hal ini karena di wilayah untuk aktivitasnya mereka sudah terlindungi dengan dibangunnya tembok penahan tebing sepanjang kurang lebih seratus meteran. Sebelumnya warga merasa was-was jika melintas disana karena tebing setinggi 3 meter cukup membahayakan.

“Iya sekarang ini setelah dibangun tembok penahan tebing kita berkendara tidak takut terperosok lagi. Terlebih dulunya cuma lebar satu meter kini diperlebar menjadi 2 meteran hingga warga disaat melintas merasa nyaman, ” ujar Abah.

Ditempat terpisah, di Desa Sukamahi memasuki bulan Desember ini, kegiatan pembangunan infrastruktur yang menggunakan dana bantuan dari pemerintah mulai dari Bankeu, DD, Banprov dan BPHRD, dikatakan Kepala Desanya Budi Mamat sudah terlaksanakan seratus persen. Jalan jalan lingkungan berupa betonisasi, pengaspalan dan bebeberapa jenis kegiatan lainnya tuntas direalisasikan.

Tim Monev pun melakukan pemeriksaan fisik  secara detail, mulai dari kedalaman dan lebar beton, hingga kualitasnya diperiksa dengan serius.

“Adanya kegiatan pembangunan  yang bersumber dari bantuan pemerintah seperti Bankeu itu sangat dirasakan manfaatnya. Warga merasa menikmati dan bersyukur terhadap sarana umum yang kini sudah tuntas dikerjakan. Beberapa waktu lalu, pihak kecamatan  dan DPMD sudah terjun ke lokasi untuk memeriksa hasil pekerjaan,” ujar Kades Sukamahi Budi Mamat.

Ia menambahkan, untuk tahun 2026 nanti program penataan lingkungan dan penanganan sampah juga pemberdayaan akan menjadi targetnya.

“Untuk pembangunan infrastruktur yang sudah terlaksanakan di tahun  tinggal pemeliharaan yang perlu diperhatikan. Sedangkan langkah kita nantinya akan menata lingkungan, pemberdayaan, dan penanganan sampah, dengan bentuk tempat sampah secara terpadu, ” pungkasnya.

(Dadang Supriatna)

Aceh Diterjang Banjir Bandang dan Longsor, Gelombang Solidaritas Terus Mengalir

0

Jurnal Bogor – Banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh sejak akhir November 2025 terus menyisakan duka mendalam. Ratusan warga dilaporkan meninggal dunia, sementara ribuan lainnya mengalami luka-luka, hilang, atau terpaksa mengungsi akibat rusaknya rumah dan infrastruktur vital.

Hingga 4 Desember, total korban dari berbagai kabupaten, termasuk Pidie dan Pidie Jaya, terus bertambah seiring proses evakuasi dan pendataan yang dilakukan tim gabungan.

Di tengah suasana darurat tersebut, gelombang solidaritas dari berbagai elemen masyarakat semakin kuat. Organisasi kemanusiaan, komunitas lokal, hingga relawan independen bergerak cepat menyalurkan bantuan ke wilayah-wilayah terdampak, termasuk bantuan khusus bagi bayi dan anak-anak.

Salah satu yang aktif di lapangan adalah Relawan Ruang Peduli. Pada Kamis (4/12), tim relawan menyalurkan paket bantuan ke Pidie dan sekitarnya. Bantuan yang didistribusikan mencakup air mineral, makanan ringan, popok/pampers bayi, serta kebutuhan dasar lain untuk menunjang kelayakan hidup para pengungsi. Aksi ini mendapat dukungan sejumlah donatur seperti Koperasi KSBB, Mitra BGN, Double EL, Yayasan Tangan Peduli, serta Bank Mandiri Cicurug Sukabumi.

“Kami berterima kasih sebesar-besarnya kepada para donatur. Tapi bantuan tidak boleh berhenti di sini. Situasi di lapangan masih darurat, banyak keluarga yang rumahnya rusak dan banyak anak kecil yang sangat membutuhkan popok, makanan, dan kebersihan dasar,” ujar koordinator Relawan Ruang Peduli, Selasa (9/12/25).

Selain relawan, pemerintah daerah juga turun tangan. Pemerintah Kota Banda Aceh bersama Dinas Sosial menyalurkan paket sembako, pakaian, serta perlengkapan bayi seperti susu dan popok untuk korban di Pidie dan Pidie Jaya.

Secara keseluruhan, respons kemanusiaan telah menjangkau ribuan korban. Distribusi bantuan dilakukan melalui berbagai saluran logistik, termasuk pelabuhan di Aceh Utara untuk menjangkau daerah-daerah yang sempat terisolasi. Namun, tantangan di lapangan masih besar: kerusakan jalan dan jembatan, terbatasnya bahan bakar, serta cuaca ekstrem membuat akses ke beberapa wilayah terdalam terhambat.

Meski begitu, semangat gotong royong tidak surut. Relawan terus mengajak masyarakat luas untuk membantu, baik melalui donasi maupun penyebaran informasi agar bantuan dapat menjangkau kelompok rentan, terutama bayi dan balita.

Ke depan, diperlukan koordinasi lebih kuat antara relawan, pemerintah daerah, dan lembaga kemanusiaan agar distribusi bantuan lebih merata dan tepat sasaran. Penanganan khusus wajib diberikan pada wilayah terpencil dan warga dengan kondisi rentan agar setiap korban mendapatkan bantuan yang layak.

Kejari Kota Bogor Setor Rp6 M Lebih ke Kas Negara

0

jurnalinspirasi.co.id – Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Bogor, Agung Afirianto melalui Kepala Seksi Barang Bukti Bertha Camelia mengatakan bahwa pihaknya berhasil menambah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada tahun 2025 ke kas negara sebesar Rp5.998.394.783.

Menurut Bertha, PNBP tersebut berasal dari perkara tindak pidana umum seperti narkotika, paikotropika, kesehatan, tindak pidana umum pencucian uang (TPPU), dan lain- lain.

Sementara PNBP dari tindak pidana khusus, sambung Bertha, sebesar Rp146.424.000 yang berasal dari kasus yang ditangani Korp Adhyaksa selama tahun 2025.

“Sehingga total PNBP yang disetorkan Kejari Kota Bogor sebesar Rp6.176.553.783,” ujar Bertha kepada wartawan, belum lama ini.

Selain itu, kata dia, tahun depan kejaksaan melalui KPKNL juga akan melelang barang bukti berupa motor Harley dan mobil hasil sitaan.

Kata dia, berdasarkan amanat Kajari Kota Bogor kejaksaan akan terus berkomitmen untuk memberantas setiap bentuk kejahatan secara tegas, profesional, dan berintegritas, serta memastikan setiap putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dapat dieksekusi secara efektif.

“Hal itu sebagai wujud kepastian dan penegakan hukum yang berkeadilan,” tandasnya.

** Fredy Kristianto

Harga Cabai dan Bawang Merah Melonjak, Mendag ungkap biang keroknya

0

jurnalinspirasi.co.id – Harga rata-rata komoditas bawang merah dan cabai di sejumlah wilayah berada di atas harga acuan pembelian (HAP) pada pekan pertama Desember 2025.

Menteri Perdagangan Budi Santoso menjelaskan kenaikan harga cabai dan bawang merah tersebut disebabkan faktor distribusi dan cuaca.

Badan Pusat Statistik melaporkan terjadi kenaikan harga komoditas bawang merah di 76,67 persen wilayah di Indonesia pada pekan pertama Desember 2025.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan secara nasional rata-rata harga bawang merah telah berada di atas harga acuan pembelian.

Pudji menyatakan minggu pertama Desember kenaikan harga bawang merah cukup tinggi, yaitu sekitar 11,12 persen dibanding November 2025.

Harga rata-rata nasional bawang merah pada pekan pertama bulan ini adalah Rp 45.163 per kilogram. Adapun harga rata-rata bawang merah ini melonjak dibanding bulan sebelumnya yang tercatat Rp 40.642 per kilogram.

Adapun batas HAP konsumen adalah Rp 41.500 per kilogram.

Sementara harga komoditas cabai merah di pekan pertama Desember 2025 secara umum melonjak 11,17 persen dibanding November. 

BPS melaporkan rata-rata harga cabai merah nasional di awal Desember adalah Rp 59.898 per kilogram di atas HAP yakni Rp 55.000 per kilogram. ded

Bupati Bogor Sempurnakan Tugu Pancakarsa dengan Ornamen Kujang Raksasa Setinggi 14 Meter

0

jurnalinspirasi.co.id – Bupati Bogor Rudy Susmanto terus mendorong upaya penataan kota dan mempercantik ruang publik di berbagai titik strategis Kabupaten Bogor.

Senin (8/12/2025), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dibawah kepemimpinan Bupati Rudy Susmanto resmi melakukan pemasangan ornamen kujang setinggi 14 meter pada Tugu Pancakarsa yang berada di Simpang Sirkuit Sentul, Kecamatan Babakan Madang.

Berdasarkan pantauan di lokasi, kujang berbahan kuningan berwarna emas tersebut mulai diangkat dan dipasang menggunakan alat berat oleh para pekerja. Proses pemasangan berlangsung sejak siang dan diselesaikan pada malam hari. Kini, kujang telah berdiri megah menghiasi puncak Tugu Pancakarsa yang menjadi salah satu ikon kebanggaan Kabupaten Bogor.

Melansir dari laman resmi Pemkab Bogor, selasa (9/12), Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor, Eko Mujiarto, menjelaskan bahwa pemasangan ornamen kujang ini merupakan penyempurnaan pembangunan Tugu Pancakarsa yang sebelumnya belum rampung.

“Hari ini kita melengkapi pembangunan Tugu Pancakarsa dengan menambahkan ornamen kujang di bagian puncak. Targetnya memang selesai dalam satu hari,” ujar Eko.

Eko menerangkan bahwa total tinggi kujang mencapai 14 meter, terdiri dari 4 meter tatakan/pegangan dan 10 meter badan kujang hingga ke pisau.

Ia menambahkan, arah kujang tersebut diposisikan menghadap Stadion Pakansari dan Tol Jagorawi, sehingga menjadi penanda visual yang strategis serta mudah dikenali masyarakat maupun pengunjung yang melintasi kawasan Sentul.

Terkait dipilihnya ornamen kujang, Eko menegaskan bahwa simbol tersebut merupakan representasi kuat identitas budaya Sunda.

“Kujang adalah senjata Prabu Siliwangi dan menjadi simbol budaya Sunda. Karena itu, sangat tepat ditempatkan pada Tugu Pancakarsa sebagai ikon Kabupaten Bogor,” jelasnya.

Pemkab Bogor berharap kehadiran ornamen kujang di Tugu Pancakarsa dapat semakin mempercantik kawasan Sentul, memperkuat identitas daerah, serta memberikan kebanggaan bagi masyarakat Kabupaten Bogor. 

Selain itu, ornamen ini juga menjadi penanda kuat dan menegaskan bahwa sentul merupakan pintu gerbang utama menuju pusat kota dan kawasan pemerintahan Kabupaten Bogor. (*)

Menteri UMKM Soroti Longgarnya Pengawasan Ekspedisi hingga RI Kebanjiran Produk Impor

0

jurnalinspirasi.co.id – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menilai masuknya produk impor dalam jumlah besar ke Indonesia disebabkan lemahnya pengawasan terhadap perusahaan ekspedisi dan kargo.

Ia menyebut praktik impor melalui jalur tersebut dilakukan secara terbuka dan tanpa kontrol yang memadai.

 “Selama ini ter-framing di kepala kita bahwa ini ulah mafia impor, tetapi ternyata salah satu penyebabnya adalah tidak ada pengawasan yang ketat dan baik terhadap perusahaan ekspedisi dan kargo. Semua produk masuk melalui perusahaan-perusahaan itu,” ujar Maman, saat ditemui di Raffles Hotel, Jakarta, Senin (8/12).

Menurut Maman, importir dapat bekerja sama dengan perusahaan ekspedisi untuk memasukkan berbagai barang dari China dalam jumlah besar. Ia menyebut prosesnya berlangsung sangat mudah tanpa hambatan berarti.

“Kalau kalian mau beli baju, celana, semua produk itu, tinggal kerja sama dengan perusahaan importir, kargo barang, ekspedisi, sudah selesai. Begitu mudahnya,” katanya.

Maman menegaskan pemerintah akan memperketat pengawasan. Kementeriannya akan berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Perdagangan untuk menindak praktik impor yang tidak sesuai aturan.

Ia menilai jumlah produk impor yang masuk ke Indonesia saat ini sudah terlalu banyak.

“Kita tidak anti terhadap barang impor. Maksud saya, kalau barang-barang yang sudah bisa kita produksi dalam negeri, ya itu dibatasi,” ujar Maman. (ded/*)

RSUD R. Moh. Noh Nur Leuwiliang Sambut Kedatangan Para Dokter Muda

0

jurnalinspirasi.co.id – RSUD R. Moh. Noh Nur Leuwiliang dengan bangga menyambut kedatangan para dokter muda yang akan menjalani Program Internsip Dokter Indonesia (PIDI).

Program ini menjadi langkah penting dalam menyiapkan dokter yang profesional, berkompeten, dan siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.


“Kami berharap para peserta PIDI dapat menambah wawasan dan pengalaman klinis, mengembangkan keterampilan dalam pelayanan kesehatan, menumbuhkan nilai empati, integritas, dan profesionalisme dan berkolaborasi dengan seluruh tenaga kesehatan RSUD,” ucap Direktur RSUD Raden Mohamad Noh Nur Leuwiliang dr. Vitrie Winastri, S.H., M.A.R.S dikutip dari Instagram @rsudrmohnohnur_leuwiliang saat menyambut kedatangan mereka.

dr. Vitrie Winastri berharap perjalanan internsip ini menjadi awal karier yang penuh makna dan keberkahan. “Selamat belajar, mengabdi, dan berkarya di RSUD R. Moh. Noh Nur Leuwiliang!,” ungkapnya.

(yev*)

Tanah Belasan Petani Pancawati Raib, Berubah Jadi Tempat Komersil

0

jurnalinspirasi.co.id – Belasan petani di Desa Pancawati, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor tengah mencari keadilan. Tanah hak milik mereka dari program redistribusi dari pemerintah raib. Sedangkan di atasnya, kini berdiri bangunan-bangunan komersil seperti vila, resort, dan cafe.

Beragam upaya telah mereka lakukan untuk mendapatkan haknya. Hingga akhirnya kini mereka meminta bantuan ke Kantor Hukum/Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Hade Suseno, S.H dan Partners.

“Sudah ada 13 warga petani yang menandatangani surat kuasa dan mengadukan nasib mereka kepada kami. Kami pun sudah melakukan investigasi sejak Desember 2024 mengenai permasalahan yang menimpa mereka,” ujar Kuasa Hukum Petani Pancawati, H Dede Supardi, S.H., dalam konferensi pers, Senin (8/12/2025).

H Dede Supardi mengungkapkan kronologis kepemilikan tanah petani Pancawati diperoleh dari hasil Program Redistribusi oleh Kementerian ATR/BPN semasa dipimpin menteri Ferry Mursyidan Baldan pada tahun 2016. Program Redistribusi tanah eks SHGB PT RSB yang berakhir tahun 2.000 ini sebagian dibagikan kepada masyarakat Desa Cimande, Desa Pancawati, dan Cibedug

“BPN telah mengeluarkan surat keterangan resmi yang berisi daftar penerima Program Redistribusi. Ada 21 orang yang sampai saat ini belum menerima SHM Redistribusi. Salah satunya adalah Jana Raharja. Tapi sekarang faktanya di atas tanah Jana Raharja dan belasan petani lainnya kini secara fisik tanah telah sudah dikuasai pihak lain dan telah beralih fungsi, dan berdiri bangunan-bangunan komersil serta vila, resort, dan cafe,” terangnya.

Padahal, lanjut H Dede, sesuai aturan tanah sertifikat hak milik (SHM) hasil redistribusi dilarang diperjualbelikan, dialihtangankan, atau dibalik nama selama 10 tahun. Pun, tak boleh dimiliki oleh orang yang bukan berdomisili di desa setempat.

“Jadi, banyak warga yang punya tanah sejak lama namun tak menerima SHM Redistribusi. Mereka malah diusir, tanamannya dirusak dan dibakar oleh oknum-oknum mafia tanah. Tanah milik warga kemudian dijual ke investor,” tegasnya.

H Dede pun kemudian mempertanyakan terbitnya izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) terhadap bangunan-bangunan di atas tanah redistribusi tersebut.

“Kalau ada (PBG) apa alas haknya? Bagaimana bisa juga tanah yang berstatus kawasan pertanian produktif (LSD/LP2B/KP2B) bisa terbit PBG,” tandasnya.

Di tempat yang sama, aktivis sosial dan kemasyarakatan, Oman Pribadi, menegaskan komitmennya untuk terus mengawal dan mendampingi para petani korban mafia tanah di Desa Pancawati.

“Petani dizolimi oleh para pengusaha. Jangan malah mereka yang ditindas dan dilaporkan. Bersama LBH Hade Suseno kami siap terus mendampingi para petani. Dalam waktu dekat kami juga akan beraudiensi dengan Bupati Bogor,” katanya.

Oman menyatakan, pihaknya tidak mundur membela para petani hingga mendapat keadilan. “Kami tidak peduli siapa pun di belakang mereka para mafia tanah. Hukum harus tegak setegak-tegaknya. Tak ada yang kebal hukum di negeri ini. Kami berkomitmen akan selalu didepan membela masyarakat yang tertindas, siapa pun di belakangnya,” imbuhnya.

(Dadang Supriatna)

Ayam Petelur Jadi Andalan Ketapang Citeko

0

jurnalinspirasi.co.id – Program ketahanan pangan (ketapang) yang kini tengah digalakkan di setiap desa, perkembangannya mulai terlihat. Di Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor misalnya, budidaya ayam petelur kini menjadi sektor andalan.

Untuk pengelolaannya, pemerintahan desa setempat memberdayakan karang taruna. Ini dilakukannya supaya generasi muda di desa tersebut menjadi penggerak untuk di berbagai bidang seiring dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto yang menjadikan program ketahanan pangan jadi salah satu dari sejumlah program yang kini tengah berjalan.

Ditemui di lokasi Ketapang Desa Citeko, Ketua Karang Taruna Indrawandi yang juga sebagai pengelola ketapang ayam petelur menyebutkan, secara bertahap budidaya ayam petelur bisa menjadikan penghasilan. Dengan telaten dan disiplin terhadap pengawasan ayam ayamnya, secara perlahan terus mengalami perkembangan.

Kini sudah hampir tiga bulan melakukan pengelolaan ayam petelur ketapang di desanya, setiap harinya kini mulai menghasilkan 3 peti telur atau sekitar 36 kilogram.

“Ketelatenan sangat diperlukan. Pemberian vaksin yang rutin dengan pola makan yang sudah ditentukan, itu merupakan kunci utama untuk kondisi ayam tetap sehat dan menghasilkan  telur yang baik dan berkualitas, ” ujar Indrawandi.

Tidak hanya perawatan di kandang saja yang perlu diperhatikan. Tetapi hubungan dengan berbagai pihak khususnya mereka yang paham atau berpengalaman di bidang ternak ayam petelur itu juga sangat penting.

“Bertukar pendapat atau pengalaman dengan para pengelola ayam peterlur lainnya itu juga sangat penting. Jika ada ayam yang sakit di kandang kita, secepatnya kita lakukan penanganan dan minta masukan kepada pengelola ayam yang dinilai senior. Al hasil, berbagai kendala di kandang itu bisa ditangani. Mudah mudahan kedepannya produktivitas telur ayamnya semakin membaik, ” imbuhnya

Pantauan di lokasi, kandang berukuran 30 meter x 15 meter ini benar-benar difungsikan maksimal. Dibawah kandang dijadikannya sebagai kolam yang diisi ikan lele sehingga kotoran-kotoran ayam menjadi pakan untuk lele tersebut.

(Dadang Supriatna)

Sambut Anggota Baru, Racana Ibnu Khaldun dan Fatimatuzzahra Selenggarakan PTR 2025

0

jurnalinspirasi.co.id — Racana Ibnu Khaldun dan Racana Fatimatuzzahra sukses menyelenggarakan kegiatan Penerimaan Tamu Racana (PTR) pada 6–7 Desember 2025 di Taman Wisata Candali Kemang, Kabupaten Bogor. Kegiatan tahunan ini menjadi momentum penting bagi anggota baru untuk mengenal lebih dalam dunia Pramuka Pandega di lingkungan Racana.

PTR tahun ini diikuti oleh peserta tamu racana, panitia, pembina racana, dewan kehormatan, serta perwakilan dari Kwarran Kecamatan Tanah Sareal. Kehadiran berbagai unsur tersebut menambah khidmat sekaligus memperkuat nilai kebersamaan dalam kegiatan.

Ketua Panitia  Arfan menjelaskan bahwa PTR bertujuan untuk mengenalkan dasar organisasi, budaya Racana, membangun kedekatan, menumbuhkan sikap kepemimpinan, serta menilai kesiapan peserta sebelum resmi menjadi anggota aktif. Sepanjang kegiatan, peserta mengikuti berbagai aktivitas yang dirancang untuk melatih kerja sama, disiplin, dan tanggung jawab.

Selama dua hari pelaksanaan, para peserta menjalani rangkaian kegiatan mulai dari pengenalan struktur organisasi, dinamika kelompok, permainan edukatif, hingga kegiatan malam keakraban. Melalui agenda tersebut, peserta tidak hanya mendapatkan pengalaman lapangan, tetapi juga memperkuat karakter sebagai calon anggota Racana.

Setelah mengikuti penerimaan tamu Racana, para peserta resmi dinyatakan sah menjadi anggota Racana. Mereka juga memperoleh pemahaman dasar mengenai struktur, budaya, serta tata cara yang berlaku di Racana. Selain itu, peserta mendapatkan pengalaman berharga dalam kerja sama tim, serta mampu mengasah kepemimpinan dasar dan membangun relasi baru dengan senior maupun sesama anggota.

Dengan terselenggaranya PTR ini, Racana Ibnu Khaldun dan Fatimatuzzahra berharap hadirnya anggota-anggota baru yang lebih siap, aktif, dan berkontribusi dalam berbagai kegiatan serta program kerja Racana ke depannya.

(teti/mg)