31.1 C
Bogor
Monday, November 10, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 51

Akhir Pekan Ini, Bakal Sekda Kota Bogor Diwawancara

0

jurnalinspirasi.co.id -;Proses pemilihan bakal Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor kini telah memasuki tahap akhir.

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menyampaikan bahwa tahapan seleksi telah dilakukan secara objektif oleh dua tim kepanitiaan, masing-masing di tingkat Kota Bogor dan di Provinsi Jawa Barat.

“Untuk asesment sekda sudah dilakukan di dua tim kepanitiaan. Yang pertama di Kota Bogor, yang kedua di Jawa Barat, di provinsi. Kami akan menerima kira-kira nama-nama yang memang memenuhi persyaratan untuk diajukan, diusulkan menjadi sekda Kota Bogor,” ujar Dedie saat ditemui wartawan, Rabu (11/6).

Kendati demikian, Dedie mengaku belum mengetahui secara pasti siapa saja kandidat yang masuk ke dalam tiga besar calon sekda.

Namun, ia telah menjadwalkan proses wawancara akhir pada akhir pekan ini.

“Saya sampai dengan hari ini belum tahu, karena ada tim asesmen. Tetapi saya sudah menjadwalkan, kalau tidak salah, hari Jumat atau Sabtu nanti ada wawancara dari 7, nanti ada 3 besar. Dan saya belum tahu siapa-siapa saja, tinggal nanti besok atau lusa saya akan lihat, dan nanti saya akan laksanakan wawancara,” jelasnya.

Menurut Dedie, seluruh proses seleksi sejauh ini berlangsung secara transparan dan objektif, dengan mengacu pada berbagai indikator penilaian.

“Jadi semuanya saya pikir sudah cukup objektif, dan itu merujuk kepada berbagai pertimbangan-pertimbangan. Nanti akan saya coba analisis lebih dalam, kemudian tentu akan diputuskan siapa kira-kira yang terbaik,” katanya.

Lebih lanjut, Dedie mengaku bahwa belum menerima daftar resmi tiga besar dari panitia seleksi.

“Saya belum terima sekarang. Ya tentu berdasarkan pertimbangan-pertimbangan, saya melihat juga kan dari hasil penilaian, kan ada banyak poin-poin penilaian, tentu itu akan jadi pertimbangan buat saya,” tandasnya.

** Fredy Kristianto

Ranmor Lintas Wilayah Didor Polisi

0

jurnalinspirasi.co.id – Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polresta Bogor Kota mengungkap sindikat pencurian kendaraan bermotor (curanmor) lintas wilayah yang selama ini meresahkan warga.

Sebanyak tiga tersangka berhasil diamankan dalam operasi tersebut. Bahkan, satu di antaranya dihadiahi timah panas lantaran melawan saat hendak ditangkap.

Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, AKP Aji Riznaldi mengatakan, satu dari tiga pelaku yang diringkus, terpaksa harus menerima timah panas dari petugas lantaran mencoba melawan saat akan ditangkap.

Ketiga tersangka yang diamankan yakni berinisial AM di wilayah Sindangbarang, AA di Bogor Selatan, dan AS di Provinsi Banten.

“Para pelaku merupakan bagian dari sindikat curanmor yang telah beraksi di lebih dari 50 tempat kejadian perkara (TKP) yang tersebar di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor, bahkan hingga ke Jakarta,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (11/6/2025).

Ia menerangkan, kasus ini juga mengungkap pola kerja para pelaku. Mereka beraksi secara berkelompok dengan membagi peran sebagai pemantau dan eksekutor (pemetik).

Menurut dia, aksi para pelaku dilakukan secara sistematis pada dini hari antara pukul 02.00 hingga 05.00 WIB. Target utama adalah sepeda motor yang terparkir di halaman rumah atau area permukiman terbuka.

“Pelaku merusak kunci kontak kendaraan menggunakan kunci palsu atau kunci leter T yang telah dipersiapkan sebelumnya,” ungkapnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, motif kejahatan ini diketahui untuk mendukung gaya hidup (life style) para pelaku. Sasaran utama mereka adalah kendaraan bermotor yang diparkir tanpa pengamanan tambahan, terutama di kawasan permukiman padat penduduk.

Adapun barang bukti yang diamankan, di antaranya berbagai jenis kunci motor, kunci letter T, dan 53 kendaraan roda dua.

Kini, ketiganya ditahan di Polresta Bogor Kota dan dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan, dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara.

Dalam kesempatan itu, AKP Aji Riznaldi Nugroho menyerahkan satu unit kendaraan bermotor kepada salah seorang korban yang telah kehilangan motornya selama delapan bulan.

Motor tersebut sebelumnya dicuri di rumah korban yang beralamat di Jalan Jambu Diva, Cilebut, Bogor, Jawa Barat.

“Alhamdulillah motor ditemukan dan pelaku ditangkap oleh polisi. Awalnya saya dihubungi oleh pihak Polresta Bogor Kota, tapi saya enggak angkat karena nomornya tidak dikenal,” ujar Maya, korban pencurian.

Kata dia, motornya hilang pada September 2024 lalu saat terparkir di teras rumah.

Ia memperkirakan kejadian terjadi sekitar pukul 04.30 WIB. “Begitu saya keluar lihat ke teras, motor sudah nggak ada,” tandasnya.

** Fredy Kristianto

Relokasi Pedagang Pasar Bogor Dilakukan Bertahap

0

jurnal inspirasi.co.id – relokasi pedagang Pasar Bogor resmi dimulai secara bertahap. Para pedagang kini mulai dipindahkan ke dua lokasi berbeda sesuai dengan jenis dagangan.

Direktur Utama Perumda Pasar Pakuan Jaya (Perumda PPJ), Jenal Abidin, mengatakan bahwa proses ini merupakan bagian dari penataan wilayah di pusat kota.

“Intinya kita bertahap lah, kita bertahap memindahkan, merelokasi para pedagang Pasar Bogor ke dua pasar. Produk basahnya ke Jambu Dua, produk keringnya masuk ke Pasar Sukasari,” ujar Jenal Abidin kepada wartawan, baru-baru ini.

Menurut dia, sejauh ini antusiasme pedagang cukup tinggi. Seperti di Pasar Jambu Dua, tercatat sudah sekitar 180 pedagang dari Pasar Bogor yang melakukan pemesanan tempat, bahkan sebagian sudah memberikan uang muka (DP) untuk kios dan los yang tersedia.

“Sementara untuk di Sukasari, informasi terakhir per hari ini sudah ada 120 pedagang yang masuk. Jadi kita coba berjalan,” tambahnya.

Jenal menjelaskan, relokasi sempat tertunda karena pertimbangan koordinasi dan menjaga kondusivitas. Namun ia berharap dalam waktu sebulan ke depan proses pemindahan bisa berlangsung lancar.

“Mudah-mudahan sebulan ke depan ini sudah mulai. Kami dari Perumda Pasar pun membuka ruang bagi para pedagang untuk berkomunikasi dengan kami. Apa yang diusulkan pedagang akan jadi salah satu pertimbangan kami dan juga pimpinan, untuk menentukan fungsi baru dari Pasar Bogor nantinya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, kata Jenal, relokasi ini merupakan bagian dari upaya besar menata kawasan Pasar Bogor, Plaza Bogor, dan wilayah Suryakancana agar menjadi lebih tertib dan nyaman.

“Dalam rangka proses penataan wilayah di Kota Bogor, terutama di wilayah Pasar Bogor. Jadi nanti tidak ada lagi pasar kumuh. Sebagian lokasi Pasar Bogor akan kita jadikan pasar bersih, pusat oleh-oleh terbesar di Bogor, atau pasar tematik,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa sesuai hasil kajian HBU (Highest and Best Use), kawasan Pasar Bogor dinilai ideal untuk dikembangkan menjadi area multifungsi.

“Pasar Bogor cocok untuk menjadi empat tempat: parkir, convention hall, pasar tematik, dan hotel. Satu lagi, untuk pasar bersih. Jadi nanti ketika terminal dibangun, semuanya bisa terintegrasi. Nuansanya juga akan berbeda. Kita tidak menghilangkan fungsi, tapi justru menguatkan dan menata ulang,” katanya.

** Ferdy Kristianto

Dewan Ingatkan Wali Kota tak Sembarang Pilih Sekda

0

jurnalinspirasi.co.id – Rangkaian proses seleksi bakal Sekretaris Daerah (Sekda) sedang ditempuh oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.

Diketahui, terdapat tujuh nama yang mengikuti proses tersebut. Yakni, Kepala Dinas Kesehatan, Sri Nowo Retno, Aspemkesra, Eko Prabowo, Kepala BKAD, Deni Mulyadi, Kepala Dispora, Taufik Hidayat, Kepala Disperumkim, Juniarti Estiningsih, Asisten Administrasi Umum, Rakhmawati, dan Pj Sekda, Hanafi.

Anggota Fraksi Aswaja DPRD Kota Bogor, Jatirin menyebut bahwa sekda haruslah sosok yang mampu menerjemahkan visi misi kepala daerah, dan membuat terobosan baru untuk membangun daerah dan menciptakan good governance.

“Harus bisa memberikan support terhadap OPD agar dapat menghilangkan ego sektoral,” ujar Jatirin, Selasa (10/6/2025).

Selain itu, kata dia, kepala daerah harus bisa memilih sosok bakal sekda yang memiliki kapasitas dan kapabilitas.

“Jangan memilih orang berdasarkan kedekatan. Harus punya kapasitas dan kapabilitas, serta track record yang baik. Intinya jangan sembarang memilih sekda,” jelasnya.

Yang tak kalah penting, kata Jatirin, sekda nantinya harus bisa mendorong OPD yang berhubungan dengan PAD agar bisa memaksimalkan pendapatan.

“PAD bukan lagi target tapi lebih kepada potensi. Mesti inovatif jangan sampai pengulangan kegiatan setiap tahun. Misalnya membuat kajian RTLH berapa yang dibutuhkan Kota Bogor per tahun dan kemampuan anggaran. Sehingga kalau dirasa nggak mampu bisa mencari solusi anggaran,” tutur dia.

Atau dengan kata lain, sambungnya, sekda harus bisa meningkatkan kinerja OPD. Sehingga dengan demikian tidak ada lagi keluhan tidak ada anggaran.

“Sekda juga mesti mampu menjembatani kepentingan kepala daerah. Harus fleksibel,” tandasnya.

** Fredy Kristianto

Siapakah Sekda ‘Selera’ Dedie?

0

jurnalinspirasi.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sedang melakukan serangkaian proses bakal Sekretaris Daerah (Sekda) baru yang definitif.

Proses menuju pengangkatan Sekda ini merujuk pada Peraturan Menteri (Permen) Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Nomor 3 Tahun 2020 tentang Manajemen Talenta ASN.

Dalam regulasi tersebut merupakan perubahan atau revisi dari aturan yang lama, Peraturan Menteri PANRB Nomor 15 Tahun 2019 tentang Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi secara Terbuka dan Kompetitif di Lingkungan Pemerintah.

Kemudian, acuan regulasi pusat yang baru itu di-breakdown kembali dalam Surat Keputusan Wali Kota Bogor Nomor 800/Kep.525–BKPSDM/2023 tentang Penetapan Pemetaan Talenta dan Kelompok Rencana Suksesi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah Kota Bogor.

Serta Surat Keputusan Wali Kota Bogor Nomor800/Kep.160 – BKPSDM/2025 tentang Tahapan Penetapan Rencana Suksesi Untuk Jabatan Pimpinan Tinggi Sekretaris Daerah.

Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin (JM) mengatakan bahwa ada perbedaan pencalonan sekda di tahun ini. Dimana semua calon dipilih atas identifikasi dan manajemen talenta yang dilakukan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Bogor.

Dari hasil pemetaan, pembinaan, dan pengembangan pegawai tersebut ditunjuklah tujuh orang sebagai kandidat calon suksesor atau sekda.

JM menjelaskan, ketujuh calon yang menduduki Kotak 9 ASN dan telah memenuhi persyaratan itu dilakukan pemetaan dan penilaian rekam jejak dengan sejumlah komponen.

Seperti Nilai Talenta 30 persen, Pengelolaan Anggaran 30 persen, Masa Jabatan dalam JPT (eselon II) 15 persen, Nilai Reformasi Birokrasi (RB) Perangkat Daerah 15 persen, dan Riwayat Jabatan dalam JPT (eselon II) 10 persen.

“Tujuh orang ini memenuhi syarat usia dan telah memiliki sertifikat kelulusan PKN/Diklat PIM II. Serta memenuhi lima indikator atau komponen tersebut dengan nilai di atas 80,” ujar JM, Senin (9/6/2025).

Sebagai informasi, ketujuh nama tersebut ialah Kepala Dinas Kesehatan, Sri Nowo Retno, Aspemkesra, Eko Prabowo, Kepala BKAD, Deni Mulyadi, Kepala Dispora, Taufik Hidayat, Kepala Disperumkim, Juniarti Estiningsih, Asisten Administrasi Umum, Rakhmawati, dan Pj Sekda, Hanafi.

kata dia, ketujuh nama tersebut mengikuti uji kompetensi manajerial dan sosiokultural pada assessment center BKD Provinsi Jawa Barat pada pertengahan Mei lalu.

Usai itu, ada pula uji kompetensi teknis yang terdiri dari dua tahapan, yakni seleksi penulisan makalah serta pemaparan dan wawancara.

Penulisan makalah dilakukan secara lansung dan dihadiri seluruh anggota Tim Penilai Kelompok Suksesor atau panitia seleksi (pansel).

Hasil proses seleksi penulisan makalah serta pemaparan dan wawancara selesai serta assesment provinsi yang dilakukan, akan menghasilkan tiga nama suksesor terbaik.

“Tiga nama calon suksesor tersebut kemudian dilaporkan kepada pak wali dan nanti akan dilaporkan hasil pelaksanaan seleksi tersebut kepada Badan Kepegawaian Negara (BKN),” ungkapnya.

Untuk selanjutnya, Badan Kepegawaian Negara (BKN) akan memberikan rekomendasi terkait dengan penilaian seleksi Sekda dan Wali Kota Bogor akan memilih satu nama calon suksesor untuk diangkat menjadi Sekda Kota Bogor.

“Setelah itu, Pak Wali mengajukan rekomendasi untuk dilaksanakan pengangkatan dan pelantikan Sekda Kota Bogor kepada provinsi dan Kementerian Dalam Negeri,” ucap JM.

Ia menambahkan, dalam waktu dekat sudah ada tiga nama terbaik untuk dilaporkan kepada Wali Kota Bogor.

“Tim Penilai Kelompok Suksesor (pansel) semua objektif dan bekerja sesuai tugas dan fungsinya. Dan Insyaallah dalam minggu ini sudah ada tiga nama terbaik untuk kemudian dilaporkan kepada wali kota,” tandasnya.**

Fredy Kristianto

Bejat, Pria Paruh Baya Cabuli Dua Bocah di Lebak Kantin

0

jurnalinspirasi.co.id – Pria berusia 50 tahun berinisial S menjadi terduga pelaku pelecehan seksual terhadap dua bocah perempuan di Kampung Lebak Kantin, Kecamatan Bogor Tengah, Minggu (8/6/2025).

Videonya pun sempat viral di media sosial, ketika S dihakimi oleh puluhan warga.

Berdasarkan informasi, terduga pelaku dikeroyok massa sekitar pukul 14:00 WIB. Mulanya, ada dua bocah yang melaporkan ke orang tuanya terkait tindak pelecehan seksual yang dialaminya.

Kemudian, warga lain yang mengetahui hal tersebut mencoba membantu mencari bukti dengan membuka CCTV yang ada di masjid.

Hasilnya, terduga pelaku terlihat melakukan tindak pelecehan seksual tersebut kepada bocah berusia 4 dan 7 tahun tersebut.

Mengetahui hal itu, beberapa warga kemudian mencari keberadaan terduga pelaku hingga ke wilayah Sempur. Adapun, E ini diketahui merupakan pedagang minuman di area Lapangan Sempur.

“Pelaku ini lalu diajak ke lokasi warga. Kesal dan marah, warga banyak yang melampiaskan amarahnya dengan memukul pelaku,” ujar warga sekitar Nadia.

Tak berselang lama pihak kepolisian datang dan segera mengamankan terduga pelaku.

Adapun, terduga pelaku kabarnya sudah diamankan di Mako Polresta Bogor Kota.

” Pelaku sudah ditahan dan sedang dilakukan pemeriksaan dan ditangani unit PPA” ucap Humas Polresta Bogor Kota, Ipda Eko Agus, Senin (9/6/2025).

** Fredy Kristianto

Siap Genggam Peluang Global, UPT Pelatihan Kementan Lepas Petani Muda ke Taiwan

0

BOGOR – Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) resmi melepas peserta program magang pertanian ke Taiwan.

Pelepasan dilakukan Senin (9/6/2025), di Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP), bertepatan dengan penutupan kegiatan Pemantapan Magang Taiwan Batch VI.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa regenerasi petani menjadi agenda penting untuk menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan daya saing pertanian nasional.

“Anak-anak muda inilah harapan kita. Belajar teknologi pertanian modern di Taiwan, lalu pulang dan menjadi motor kemajuan pertanian di desanya. Jangan hanya jadi penonton di negeri sendiri,” kata Amran.

Sebanyak 35 petani muda terpilih akan diberangkatkan ke Taiwan pada hari yang sama. Sebelumnya, mereka telah mengikuti pembekalan intensif selama 14 hari di Komplek Bumi BBPMKP sejak 25 Mei 2025.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Idha Widi Arsanti menyampaikan harapannya agar para peserta tidak hanya sekadar magang, tetapi juga menyerap teknologi dan etos kerja pertanian modern yang bisa dibawa pulang ke tanah air.

“Mereka adalah duta pertanian Indonesia. Di pundak mereka, harapan modernisasi pertanian digantungkan. Harapannya mereka pulang dengan ilmu, jejaring, dan semangat baru untuk membangun pertanian Indonesia yang berdaya saing global,” ujar Santi.

Program magang luar negeri merupakan salah satu upaya strategis Kementan untuk mendorong regenerasi petani melalui jalur kompetensi dan pengalaman internasional. Melalui program ini, peserta akan mendapatkan pelatihan langsung mulai dari budidaya hingga pascapanen di Taiwan, termasuk hortikultura, tanaman pangan, dan peternakan.

Dalam laporan penyelenggaraan kegiatan, Ketua Kelompok Substansi Kelembagaan dan Kerjasama Pelatihan Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan), Rip Krishaditersanto menjelaskan bahwa kegiatan pemantapan mencakup pelatihan bahasa, budaya kerja Taiwan, teknis pertanian, serta pembekalan tentang kontrak dan kesiapan mental.

Kegiatan ini ditutup secara resmi oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Inneke Kusumawaty, yang juga memberikan arahan dan motivasi kepada peserta.

“Pemerintah terus mendorong kemajuan dan modernisasi pertanian dengan memberdayakan generasi muda melalui program magang luar negeri. Kalian membawa nama baik Indonesia, kesiapan, adaptasi, dan sikap profesional adalah kunci keberhasilan. Sepulangnya nanti, pastikan ilmu yang diperoleh dapat ditularkan dan diterapkan di daerah kalian masing-masing,” ujarnya.

Sebagai tuan rumah, Kepala BBPMKP, Sukim Supandi, menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi Puslatan dan seluruh pihak yang mendukung kegiataan.

“Kami bangga menjadi bagian dari perjalanan penting ini. Semoga pengalaman di BBPMKP menjadi bekal awal yang kuat bagi para peserta saat menginjakkan kaki di Taiwan nanti,” tuturnya.

Dengan semangat petani muda yang mendunia, diharapkan para petani muda ini tidak hanya siap “menggenggam peluang global”, tetapi juga pulang sebagai pelopor perubahan, membawa teknologi, jejaring, dan semangat baru untuk menguatkan pertanian tanah air.

(Restu/BBPMKP)

Ini Kebiasaan Pengguna Mobil yang Bisa Merusak AC

0

Bogor | Jurnal Bogor
Banyak pemilik kendaraan yang tidak menyadari bahwa kebiasaan sehari-hari mereka justeru dapat mempercepat kerusakan sistem pendingin atau AC di mobilnya.

AC mobil merupakan salah satu komponen penting yang menunjang kenyamanan Anda berkendaraan di wilayah beriklim panas seperti di Indonesia.

Kerusakan pada AC bisa berdampak besar pada biaya perbaikan dan kenyamanan pengguna mobil

Menurut Yuke, Operasional Bengkel Sentral AC Mobil, kebiasaan sepele seperti membiarkan kabin dalam kondisi kotor di dalam mobil dapat menjadi pemicu utama kerusakan AC.

Penggunaan AC tanpa perawatan rutin juga bisa mempercepat kerusakan pada komponen vital, seperti evaporator dan kompresor.

“Kasus AC mobil bermasalah bukan karena umur pakai, tetapi karena pemilik mobil jarang servis atau tidak sadar kalau kebiasaan mereka merusak AC secara perlahan. Misalnya, merokok di dalam mobil bisa menyebabkan kotoran menempel di evaporator dan membuat bau tak sedap yang sulit hilang,” ujar Yuke  kepada Jurnal Bogor.

Ya, membiarkan filter kabin kotor terlalu lama bisa membuat aliran udara terganggu dan memaksa kompresor bekerja lebih keras. Hal ini tidak hanya mengurangi performa pendinginan, tetapi juga bisa berdampak pada konsumsi bahan bakar kendaraan.

 “Bila sirkulasi udara terganggu, AC jadi tidak dingin maksimal, padahal freon masih penuh. Kompresor pun harus kerja ekstra dan lama-lama bisa jebol,” ujarnya.

Ia menyarankan agar pemilik mobil rutin melakukan servis AC setiap 6 bulan sekali atau setiap 10.000 kilometer, tergantung pada intensitas pemakaian kendaraan. Selain itu, menjaga kebersihan kabin dan tidak menyalakan AC saat mesin belum stabil juga dapat memperpanjang umur komponen AC.

Jangan sampai AC tidak bekerja maksimal saat dibutuhkan, maka hal yang mudah dilakukan adalah membawa mobil ke tempat service AC.

Di Sentral AC Jalan Sholeh Iskandar RT 01/RW 11 Kedung Badak, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor untuk diperiksa kondisinya di Sentral AC  untuk service ringan itu mulai Rp. 543.000 sudah dapat tambahan Freon. Kalau perawatan AC rutin dilakukan maka kondisi  komponen bisa dimonitor, untuk perbaikan tergantung komponen apa yang bermasalah di AC masing- masing dan biaya perbaikan juga berbeda tergantung masalahnya.

(Wawan Hermawanto)

Polisi Tangkap 51 Pelaku Narkotika

0

jurnalinspirasi.co.id – Satuan Reserse Narkoba Polresta Bogor Kota berhasil mengungkap 45 kasus peredaran narkotika dan menangkap 51 tersangka selama periode April hingga Mei 2025.

Selain itu, olisi juga membongkar gudang minuman keras (miras) ilegal jenis ciu dan mengamankan lima pelaku.

Wakapolresta Bogor Kota AKBP Indra Ranu Dikarta mengatakan bahwa kasus narkoba tersebut tersebar di enam kecamatan. Rinciannya, Bogor Utara 17 kasus, Bogor Selatan 10 kasus, Bogor Tengah 8 kasus, Bogor Timur 7 kasus, Bogor Barat 2 kasus, dan Tanah Sareal 1 kasus.

“Dari seluruh kasus, kami menyita barang bukti berupa 360,74 gram sabu, 556,18 gram tembakau sintetis, 127,10 gram ganja, 57.418 butir obat keras terbatas, 2.791 butir psikotropika, dan 327 butir ekstasi,” kata AKBP Indra dalam konferensi pers, Senin (9/6/2025), didampingi Kasat Narkoba Kompol Dede Hendrawan.

Selain kasus narkotika, Satres Narkoba bersama Polsek Bogor Timur juga menghentikan sebuah truk pengangkut ciu dari Jawa Tengah di kawasan Tajur, Bogor Timur. Truk tersebut membawa 120 dirigen kosong ukuran 30 liter dan 54 dus berisi 1.296 botol ciu.

Pengembangan dari penangkapan itu mengarah ke sebuah gudang di Kampung Kaum, Desa Cilebut Timur, Sukaraja, Kabupaten Bogor. Polisi kemudian menangkap tiga pelaku berinisial Jhon, Rocky, dan Syahrul. Di lokasi ditemukan 130 dirigen berisi ciu, 13 dus ciu, satu dirigen biang arak bali, 100 botol arak bali, 2.000 botol kosong, 10.000 tutup botol, tiga set alat ukur kadar alkohol, serta berbagai peralatan produksi.

“Kelima pelaku mengaku menerima upah Rp40.000 per dirigen dan merupakan bagian dari jaringan distribusi miras ilegal dari wilayah Jawa Tengah,” ujar AKBP Indra, Senin (9/6/2025).

Menurut dia, polisi juga tengah mendalami dua kasus besar yang terkait jaringan narkoba lintas wilayah.

Kasus pertama, Unit 1 Satres Narkoba menangkap tersangka K.A.W (43) setelah pengembangan dari tersangka D.S. Polisi menyita 73,87 gram sabu yang disembunyikan dalam karung di rumah tersangka di Bogor Timur. Jaringan ini dikendalikan dari dalam lembaga pemasyarakatan.

Kasus kedua, Unit 4 menggerebek kontrakan milik Z.A.P (29) di Bogor Utara. Barang bukti yang diamankan antara lain 55,94 gram sabu, 1,30 gram tembakau sintetis, 27 butir ekstasi, serta alat pengemasan narkoba. Z.A.P mengaku bahwa barang tersebut milik temannya berinisial A yang kini masuk daftar pencarian orang (DPO). Jaringan ini diduga berasal dari Jakarta dan dikendalikan oleh pelaku berinisial Arnold yang juga berstatus DPO.

Para tersangka dijerat dengan sejumlah undang-undang, di antaranya:

UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, Pasal 114, 111, dan 112.

UU Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, Pasal 435 dan 436 (untuk kasus obat keras terbatas).

UU Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika, Pasal 60 dan 62.

Pasal 204 KUHP, Pasal 55-56 KUHP, dan Pasal 137 UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (untuk kasus miras ilegal).

“Polresta Bogor Kota berkomitmen menjaga wilayah tetap bersih dari narkoba dan miras berbahaya. Kami akan terus melakukan penindakan tegas terhadap peredaran ilegal di Kota Bogor,” tandasnya.

** Fredy Kristianto

Jalankan Imbauan Gubernur, Prosesi Perpisahan di Parakanmuncang 01 Berlangsung Sederhana

0

Nanggung l Jurnal Bogor
Sebanyak 53 siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Parakanmuncang 01, Desa Parakanmuncang, Nanggung, Kabupaten Bogor resmi menyelesaikan pendidikan mereka pada tahun ajaran 2024/2025, Rabu (4/6/2025).

Momen  kelulusan tersebut ditandai dengan acara perpisahan yang digelar secara sederhana di lingkungan sekolah.

Kepala SDN Parakanmuncang 01, Ondeng Sofwanudin, mengatakan bahwa acara perpisahan kali ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada, serta mengikuti himbauan dari pemerintah daerah.

“Dalam rangka melihat perkembangan situasi dan kondisi, bahwa memang sudah ada himbauan dari Gubernur. Kita melaksanakan perpisahan ini dengan sederhana,” ujarnya.

Meski digelar tanpa kemeriahan berlebihan, acara tersebut tetap berlangsung khidmat dan penuh makna.

Ondeng berharap para lulusan dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya, baik di sekolah negeri maupun swasta.

“Kita berharap mereka bisa melanjutkan lagi ke jenjang berikutnya. Baik SMP negeri maupun swasta, mau dilanjutkan ke sekolah mana pun, saya sebagai kepala sekolah menyerahkan sepenuhnya kepada orang tua siswa. Itu adalah hak prerogatif mereka,” jelasnya.

Ondeng pun mengingatkan agar semangat belajar tetap dijaga, dan tidak berhenti hanya sampai di bangku sekolah dasar.

“Kelulusan ini menjadi momen penting bagi para siswa, sekaligus menjadi awal baru untuk menapaki jenjang pendidikan menengah pertama,” tukasnya.

(Arip Ekon)