30.5 C
Bogor
Tuesday, November 4, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 5

SMP Yapis Kota Bogor Raih Juara Pertama Turnamen Fun Futsal

0

Jurnal Bogor – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh siswa SMP Yapis Kota Bogor. Tim futsal sekolah tersebut berhasil meraih juara pertama dalam ajang Turnamen Fun Futsal yang digelar di Lapangan Futsal Udin Hero, Kota Bogor.

Turnamen yang diikuti oleh para pelajar tingkat SMP ini berlangsung meriah. Para peserta berasal dari berbagai sekolah, mulai dari kelas 7, 8, hingga kelas 9. Melalui permainan yang kompak dan semangat juang tinggi, tim futsal SMP Yapis berhasil menyingkirkan lawan-lawannya hingga akhirnya keluar sebagai juara utama.

Kepala Sekolah SMP Yapis Kita Bogor, Dian Hestiningsih, menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya terhadap capaian anak didiknya tersebut.

“Alhamdulillah, saya sangat senang dan mengapresiasi anak-anak yang telah berhasil menjuarai turnamen ini. Ini merupakan langkah awal yang baik, semoga bisa memotivasi mereka untuk terus berlatih dengan serius dan disiplin,” ujarnya, Senin (27/10/25).

Menurut Dian, kemenangan ini bukan hanya menjadi kebanggaan bagi sekolah, tetapi juga bukti bahwa kegiatan ekstrakurikuler olahraga dapat menjadi sarana pembentukan karakter, kerja sama tim, dan sportivitas bagi para siswa.

“Kami akan terus mendukung potensi siswa, baik di bidang akademik maupun non-akademik. Harapannya, prestasi ini bisa menjadi inspirasi bagi seluruh peserta didik SMP Yapis Kita Bogor,” tambahnya.

Turnamen Fun Futsal ini digelar dengan tujuan mempererat silaturahmi antar pelajar serta menumbuhkan semangat berolahraga di kalangan remaja sekolah. Yudi

TPQ An-Noer Wahid,Memperingati Hari Santri Nasional 2025

0

Tenjolaya |Jurnalbogor Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional tahun 2025 TPQ An-Noer Wahid menyelenggarakan serangkaian kegiatan yang bertujuan menumbuhkan semangat keislaman, kecintaan terhadap Al-Qur’an, serta membentuk karakter santri yang berakhlak mulia dan berprestasi. Kegiatan ini bertemakan “Membentuk Generasi Qur’ani, Berakhlak, dan Berprestasi”, yang selaras dengan semangat nasional para santri dalam menghidupkan nilai-nilai keagamaan di tengah masyarakat.

Rangkaian acara dimulai jauh sebelum puncak peringatan Hari Santri. Tepat pada tanggal 14 September sampai 07 Oktober 2025, TPQ An-Noer Wahid telah menggelar berbagai perlombaan edukatif dan religius seperti lomba mewarnai, kaligrafi, tahfidz, fashion show, adzan, cerdas cermat, MTQ, dan pidato. Kegiatan tersebut tidak hanya menjadi ajang untuk menunjukkan bakat dan kemampuan santri, tetapi juga sebagai sarana pembelajaran karakter, kepercayaan diri, dan kebersamaan.

Puncak acara diselenggarakan pada Minggu, 26 Oktober 2025, bertempat di Kampung Tegallangkap RT 003 RW 003, Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Suasana penuh semangat dan kebahagiaan terlihat jelas sejak awal kegiatan. Santri, wali santri, tokoh masyarakat, serta masyarakat sekitar turut berpartisipasi aktif, menciptakan nuansa kekeluargaan dan kebersamaan yang kental. Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, Menyanyikan lagu Indonesia raya dan mars hari santri. Setelah pembukaan dilanjutkan dengan sambutan dari ketua TPQ An-Noer Wahid Ustad Andi Setiawan, serta tokoh masyarakat, dan dilanjutkan lesengan, kreasi seni Santriawan/i serta pengumuman pemenang perlombaan ungkap Gugum selaku panitia Acara kepada Jurnalbogor Minggu ( 26/10/2025)

Kegiatan ini tidak hanya menjadi momentum perayaan semata, tetapi juga sebagai wadah pembentukan karakter santri yang berlandaskan nilai-nilai Qur’ani. Melalui kegiatan seperti ini, para santri belajar tentang makna perjuangan, disiplin, dan semangat berkompetisi secara sehat. Lebih dari itu, kegiatan Hari Santri Nasional di TPQ An-Noer Wahid juga mempererat hubungan antara lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat dalam membangun generasi muda yang berakhlak dan berprestasi.

Alhamdulillah, seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan lancar dan penuh keberkahan. Keberhasilan acara ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara guru, santri, wali santri dan masyarakat mampu menghadirkan suasana pendidikan yang menyenangkan, inspiratif, dan berlandaskan nilai-nilai Islam. Semoga semangat Hari Santri ini terus hidup dalam diri para santri TPQ An-Noer Wahid, menjadi bekal dalam membangun masa depan bangsa yang Qur’ani dan berakhlak mulia( Wawan Hermawanto)

FGD IPB Dorong Sinergi Ekologi dan Ekonomi Puncak

0

jurnalinspirasi.co.id – IPB University bersama para pakar lintas disiplin dan pelaku usaha menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Pengembangan Kawasan Puncak yang Berkelanjutan: Melestarikan Kawasan Puncak dan Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Regional”.

Forum ini membahas arah pengelolaan kawasan Puncak agar mampu menyeimbangkan kepentingan ekologi, ekonomi, dan sosial secara berkelanjutan.

Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, memiliki peran strategis ganda sebagai kawasan konservasi lingkungan sekaligus destinasi wisata nasional. Secara hukum, wilayah ini berstatus Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), yang berarti pengembangan wisata berbasis ekologi sah dilakukan selama tetap menjaga fungsi konservasi.

Namun, tumpang tindih kewenangan dan ketidakselarasan regulasi antara pemerintah pusat dan daerah telah menimbulkan ketidakpastian hukum bagi pelaku usaha dan investor, sehingga diperlukan langkah penyelarasan yang lebih terintegrasi.

Dekan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB University, Prof. Dr. Sofyan Sjaf, menyampaikan bahwa pembangunan di kawasan Puncak bukan sekadar soal investasi, tetapi tentang melindungi ekosistem strategis, menjaga identitas budaya, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kawasan ini harus menjadi contoh sinergi antara ekologi dan ekonomi. Kita perlu membuktikan bahwa pembangunan bisa berjalan tanpa merusak alam,” ujarnya.

Diketahui, salahsatu pembahasan utama dalam FGD adalah EIGER Adventure Land di kawasan Megamendung, hasil kemitraan antara PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan sektor swasta, yang menjadi contoh nyata penerapan ekowisata berkelanjutan yang mengusung prinsip 5P (People, Planet, Prosperity, Peace, Partnership) dan 7E (Ekologi, Etnologi, Ekonomi, Edukasi, Estetika, Etika, Entertainment).

Sementara dari aspek lingkungan, EIGER Adventure Land menerapkan pendekatan konservasi dan inovasi melalui program “One Ticket One Tree” yang menargetkan penanaman satu juta pohon, disertai pembangunan sumur resapan dan kolam retensi untuk menjaga daya serap air dan mencegah banjir. Sejak 2021, PTPN dan mitra telah menanam lebih dari 96.000 pohon di hulu DAS Ciliwung sebagai bagian dari rehabilitasi vegetasi berkelanjutan.

Selain itu, EIGER Adventure Land juga menunjukkan komitmen kolaboratif dengan pemerintah pusat dan daerah dalam memulihkan ekosistem Taman Nasional Gunung Gede Pangrango serta mengembalikan dan mengoptimalkan aset negara milik PTPN yang telah lama dikuasai masyarakat secara ilegal sejak 1998.

Upaya ini memperkuat konservasi sekaligus memulihkan fungsi ekologis lahan kritis di kawasan hulu. Dari sisi sosial-ekonomi, destinasi ekowisata ini berkontribusi melalui penciptaan lapangan kerja, yaitu lebih dari 400 tenaga kerja pada fase pembangunan dan sekitar 1.200 pada fase

“Operasional penuh, serta kemitraan dengan m UMKM dan pelestarian budaya Sunda melalui pusat kebudayaan dan jalur wisata edukatif. Dengan visi tersebut, EIGER Adventure Land dipandang sebagai contoh nasional ekowisata berkelanjutan, membuktikan bahwa investasi swasta dapat berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan pelestarian budaya lokal,” jelasnya.

Dalam sesi hukum dan tata kelola lingkungan, sejumlah ahli menilai bahwa pencabutan izin kepada beberapa pelaku usaha di kawasan Puncak, termasuk EIGER Adventure Land, perlu ditinjau ulang karena ditemukan indikasi ketidaksesuaian prosedur sebagaimana diatur dalam Pasal 48 Permen LHK 14/2024 dan UU 30/2014. Para pakar hukum dan lingkungan sepakat bahwa langkah yang lebih konstruktif adalah melalui rencana aksi perbaikan (Corrective Action Plan), bukan pencabutan izin, selama tidak ditemukan pelanggaran berat terhadap lingkungan.

Atas dasar itu, FGD ini merumuskan tiga rekomendasi utama untuk mewujudkan tata kelola Kawasan Puncak yang berkelanjutan.

Pertama, harmonisasi kebijan dan kepastian izin sinkronisSi mandat KSPN dengan perizinan lingkungan dan tata ruang diperlukan agar pelaku usaha memperoleh kepastian hukum. Untuk kasus yang telah berjalan, disarankan pendekatan rencana aksi perbaikan (Corrective Action Plan) dibanding pencabutan izin, selama tidak ada pelanggaran lingkungan berat.

Kedua, perizinan berbasis kinerja lingkungan, sebab regulasi perlu memberi ruang bagi pelaku usaha yang terbukti menjaga keseimbangan ekologi, sosial, dan ekonomi, tanpa harus menghentikan investasi yang berorientasi keberlanjutan.

Ketiga, kewajiban sosial ekonomi yang terukur karena tiap investasi perlu disertai komitmen nyata bagi masyarakat lokal melalui kemitraan dengan UMKM, penyerapan tenaga kerja daerah, serta kontribusi bagi kesejahteraan dan pemberdayaan komunitas.

Forum FGD ini menyampaikan pesan penting bahwa menjaga Kawasan Puncak bukanlah sekadar pilihan, melainkan merupakan kebutuhan dan panggilan bersama.

Di balik hijaunya lereng dan sejuknya udara, tersimpan tanggung jawab besar untuk merawat sumber kehidupan yang memberi manfaat bagi jutaan orang. Melalui kemitraan dan kolaborasi tulus antara pemerintah, swasta, masyarakat, akademisi, dan media, Puncak dapat terus lestari dan tumbuh sebagai ruang hidup yang bermakna, membawa harapan baru di mana aspek ekologi, sosial, budaya, dan ekonomi berjalan beriringan, membangun kawasan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

** Fredy Kristianto

Siswa SMK dan PKBM Bakti Nusa Gelar Kemah Sumpah Pemuda di Sukamantri

0

Tamansari |Jurnalbogor Ratusan murid gabungan SMK dan Program Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Bakti Nusa berkumpul di Bumi Perkemahan Sukamantri Tamansari Kabupaten Bogor.

Kegiatan berlangsung 25 s/d 26 Oktober 2025 itu pun menjadi rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda. Acara tersebut turut diikuti pesantren – pesantren rekanan diantaranya: Nuruttaqwa, Nurul Jannah, Skoba Madani, Ihsan Tauhid

“Di sini kita memberikan pengalaman outdoor yang menyenangkan sambil mengenang perjuangan para pahlawan dan menjadi ambasador cinta alam serta niat memelihara kebersihan hutan dan lingkungan” jelas Kepala Sekolah SMK Bakti Nusa Ucep Sucitra, Sabtu (25/10/2025)

Turut hadir memberikan penyuluhan tentang kesehatan dari puskesmas Sirnagalih, Dewi Kariyawati. Ikut memberikan pengarahan tentang penanganan penyakit menular dan menjaga kesehatan diri.

Fajar Ramadhan murid Paket C Kelas 11 PKBM Bakti Nusa yang juga penulis membacakan puisi perjuangan dan semangat pemuda untuk merdeka.
“Kegiatannya seru, belajar di alam seperti ini jauh lebih menarik, gotong royong bersihkan sampah, fun games pokoknya seru. “ujar Fajar

Terlihat dalam kegiatan tersebut perwakilan dari Kementerian Kehutanan RI, Dudi Mulyadi Kasi Wilayah 2 TNGHS membawa pesan tentang pelestarian alam.

Bintara Pembina Masyarakat- Babinmas Polsek Tamansari Aipda Mulyadi turut serta memberikan materi tentang bahaya kenakalan remaja.

Nanda Maulidan, murid SMK Kehutanan kelas 12 menambahkan, “Kita ikut lomba masak masak, saling bantu antar teman2 dalam menyelesaikan project juga dapat hadiah piala, semoga ada lagi kegiatan seperti ini dalam waktu dekat.”

Rentetan acara dikemas selama dua hari kegiatan diantaranya upacara bendera dihiasi oleh tim drumband ekskul Sekolah Bakti Nusa, dilanjutkan dengan pembacaan sumpah pemuda oleh seluruh peserta.

Bazar produk buatan peserta didik yang dipasarkan ke orang tua dan pengunjung serta staf bumi perkemahan sebagai bentuk pelatihan kewirausahaan siswa.

Dilanjutkan dengan pertunjukan tari, Broadway show drama perjuangan pahlawan merebut kemerdekaan, pembacaan puisi, nyanyian lagu nasional, renungan malam dan pembacaan ayat suci Al Quran di sesi api unggun.

Kegiatan pagi diawali sholat subuh berjamaah, senam pagi, fashion show, lomba memasak di alam bebas dan diakhiri operasi semut – bersih bersih kaki gunung Salak sebelum pulang.( Wawan Hermawanto)

Sekolah Vokasi IPB University Beri Pelatihan Bahasa Inggris Warga di Destinasi Wisata

0

  • Kolaborasi Perguruaan Tinggi dengan Kelurahan Mulyaharja

jurnalinspirasi.co.id – Kemampuan berbahasa asing di destinasi wisata tentu menjadi bagian yang penting apalagi destinasi wisata di Kota Bogor juga menjadi destinasi yang dikunjungi wisatawan mancanegara. Upaya untuk meningkatkan kemampuan berbahasa asing di destinasi wisata di Kota Bogor terutama di sekitar objek wisata Saung Eling dan Agro Wisata Organik (AEWO) Mulyaharja dengan pemberian pelatihan Tenses Bahasa Inggris di kegiatan pengabdian Terpusat dan Terpadu Sekolah Vokasi IPB University. Sekitar  20 orang dilatih kemampuan berbahasa inggris  terutama materi Basic English Tenses dilaksanakan pada tanggal 29 September hingga 3 Oktober 2025.

Peserta pelatihan mengikuti rangkaian kegiatan mulai dari pelaksanaan pre-test, pembelajaran dan post-test. Kegiatan Pre-test dan post-test merupakan bentuk pengukuran keberhasilan kegiatan pelatihan pada program pengabdian ini. Tes yang dilakukan setelah pelatihan (post-test) untuk mengetahui peningkatan penguasaan peserta terhadap tenses dasar bahasa inggris.

Pre-test dilaksanakan pada hari pertama, yakni tanggal 29 September 2025, dihadiri oleh 17 peserta, dan post-test diikuti oleh 19 peserta pada tanggal 3 Oktober 2025. Peserta yang berhalangan hadir pada tanggal tersebut diberi keleluasaan untuk melaksanakan tes susulan di hari berikutnya.

 Total peserta yang mengikuti pelatihan Basic English Tenses ini berjumlah 20 orang sebanyak 7 orang dari Saung Eling, 2 orang dari Kelompok Wanita Tani (KWT) dan 11 orang dari AEWO. Sebagian besar peserta pelatihan Bahasa Inggris menyampaikan sudah bekerja selama 4 hingga 5 tahun dengan penghasilan Rp1.000.000 hingga Rp1.500.000 per bulannya.

Sepuluh peserta berstatus belum menikah karena 7% peserta masih berusia di bawah 20 tahun dan sepuluh lainnya sudah menikah dengan rentang usia 21 hingga 60 tahun. Ira Resmayasari Penaggungjawab kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Terpusat dan Terpadu dari Prodi Ekowisata Sekolah Vokasi IPB University menyampaikan soal yang disiapkan dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 20 nomor soal.

 “Soal ini meliputi tiga kompetensi dasar tenses, yakni simple present, simple past dan simple future tense, serta Present Continuous Tense sebagai keterampilan tambahan,” ujar Ira. 

Ira juga menyampaikan Kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris dilakukan setelah pelaksanaan pre-test, yaitu tanggal 30 September hingga 2 Oktober 2025. Sesi ini difasilitasi oleh Dosen Bahasa Inggris Sekolah Vokasi IPB yaitu Irma Rasita Gloria Barus dan Harries Marithasari . Hasil dari kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui latar belakang pekerjaan, pendidikan, usia dan kemampuan bahasa Inggris yang disebutkan oleh peserta. 

Metode pembelajaran dalam kegiatan pelatihan dilakukan dengan ceramah yang sederhana, santai dan fleksibel selain itu juga dilakukan diskusi, tanya jawab dan permainan ringan untuk menambah pemahaman peserta terhadap materi.

Hasil observasi tim pengabdian masyarakat menunjukkan ternyata latar belakang pendidikan peserta beragam mulai dari SD hingga SMU namun yang mendominasi adalah lulusan SMU/sederajat. Sebanyak 44% peserta menilai bahwa kemampuan Bahasa Inggris mereka berada pada kategori rendah.

“Salah satu yang menyebabkan hal ini karena peserta jarang menggunakan Bahasa Inggris. Sebanyak 78% peserta terkadang menggunakan simple present tense meski ketepatannya diragukan. Mudah-mudahan setelah pelatihan ini warga bisa melatih diri untuk berani mempraktikan secara langsung kepada wisatawan mancanegara yang berwisata ke destinasi ini,”pungkas Ira.

(Wawan Hermawanto/*)

Kolaborasi dengan Program Studi Ekowisata, Warga Kelurahan Mulyaharja Dilatih Buat Paket Wisata

0

jurnalinspirasi.co.id – Kegiatan wisata yang menarik dan unik menjadi alasan wisatawan untuk berwisata ke Bogor. Ya, langkah untuk  menarik wisatawan serta meningkatkan kunjungan wisatawan, masyarakat di Kelurahan Mulyaharja, Bogor Selatan, Kota Bogor, khususnya warga yang berada di sekitar destinasi Saung Eling dan Agro Edu Wisata Organik (AEWO) dilatih untuk menyusun paket wisata mulai dari tahap perencanaan, implementasi dan evaluasi.

Tahap implementasi materi dibagi tiga bahasan yaitu survei lapangan, menyusun itinerary dan penetapan harga. Sekitar 22 orang peserta mengikuti pelatihan yang dipusatkan di Destinasi AEWO Mulyaharja yang terdiri dari 2 orang dari Kelompok Wanita Tani (KWT), 8 orang dari destinasi wisata Saung Eling dan 12 orang dari destinasi wisata AEWO Mulyaharja. Pelatihan dilakukan selama lima hari mulai 7 Oktober sampai 13 Oktober 2025.

Peserta tidak hanya menerima teori tapi juga mengerjakan lembar tugas setiap selesai materi serta didiskusikan selama pelatihan berlangsung. Dalam menyusun paket wisata, peserta di awal mendapatkan materi tahap perencanaan: Segmentasi, targeting dan positioning.

Materi pertama yang dilaksanakan 7 Oktober 2025, disampaikan oleh Kania Sofiantina Rahayu, S.I.Kom, M.Par, MTHM dosen Program Studi Ekowisata Sekolah Vokasi IPB University. Kania menyampaikan paket wisata dapat menjadi media yang membantu memperkenalkan objek dan daya tarik wisata Kelurahan Mulyaharja.

”Paket wisata merupakan suatu rencana kegiatan wisata yang telah disusun secara tetap dengan harga tertentu yang mencakup transportasi, hotel atau akomodasi, obyek dan daya tarik wisata serta fasilitas penunjang lainnya yang tertera dalam perjanjian paket wisata tersebut,” ujar wanita yang menjabat sebagai Ketua Program Studi Ekowisata Sekolah Vokasi IPB University tersebut.

Kania menjelaskan dalam tahap perencanaan, penyusun paket perlu menentukan terlebih dahulu segmentasi dan target pasar serta pemosisian (positioning). Kania menambahkan dalam segmentasi  proses mengidentifikasi dan membagi pasar menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil berdasarkan karakteristik, kebutuhan, dan preferensi yang serupa.

Sedangkan targeting merupakan proses memilih segmen pasar yang akan menjadi fokus untuk melakukan kegiatan wisata di objek wisata di Kelurahan Mulyaharja baik  target dari jumlah wisatawan, profit dan aksesibilitas terhadap paket wisata serta lokasi.

“Positioning ini sebagai proses menentukan posisi yang diinginkan perusahaan di dalam pikiran pelanggan dalam hubungannya dengan pesaing. Sehingga perlu diidentifikasi apa yang menjadi pembeda dengan paket wisata lainnya baik jumlah objek wisata, fasilitas yang akan diperoleh serta harga,”kata wanita yang mengajar mata kuliah rekreasi itu.

Materi hari kedua tanggal 8 Oktobber 2025 disiampaikan oleh Dr Rini Untari,S.Hut,M.Si mengenai lanjutan dari tahapan perencanaan penyusunan paket wisata yaitu survei lapangan.

“Tahap ini merujuk pada penyusunan paket wisata yang dilengkapi dengan itinerary dan harga. Namun sebelum membuat itinerary, kegiatan survei lapangan perlu dilakukan mengawali pembuatan paket dengan memperhatikan komponen perjalanan wisata, yakni akomodasi, restoran, transportasi, atraksi, souvenir, dan biro perjalanan,”papar wanita kelahiran Kota Bogor itu.

Menurut Rini, survei lapangan penting untuk dilakukan secara langsung untuk memastikan bahwa paket yang dirancang benar-benar realistis, relevan, dan berdampak positif bagi wisatawan maupun masyarakat lokal.

Survei lapangan dilakukan dengan mengidentifikasi komponen akomodasi, restoran, transportasi, atraksi, souvenir, dan biro perjalanan yang akan dikemas dalam paket wisata. Atraksi atau daya tarik menjadi modal untuk menarik wisatawan untuk berkunjung ke Kelurahan Mulyaharja. Oleh karena itu,  kata Rini bagi penyusun paket wisata perlu selektif dalam menentukan objek mana yang akan dimasukkan dalam paket.

Paket wisata yang dibuat pada kegiatan pelatihan ini terfokus pada wisata edu-agro, sehingga objek wisata dan aktivitas wisata yang dipilih oleh peserta pelatihan sebaiknya melibatkan unsur pertanian dan pengetahuan namun tidak menghilangkan unsur hiburan atau bersenang-senang.

“Wisata edu-agro merupakan gabungan dari dua konsep yaitu agrowisata dan edukasi. Agrowisata merupakan istilah dari wisata perkebunan dengan serangkaian aktivitas dalam memanfaatkan lokasi atau sektor perkebunan. Edukasi merupakan aktivitas dalam pengembangan pengetahuan, pemahaman dan pengalaman,”jelas Rini yang jugga mengajar di Program Studi Ekowisata Sekolah Vokasi IPB University itu.

Hari ketiga tanggal 9 Oktober 2025, peserta pelatihan mendapatkan materi dari Dr Occy Bonanza,SP, MT tentang itinerary. Beberapa orang menyebutnya dengan rundown yang merupakan dokumen jadwal atau rangkaian acara untuk mengilustrasikan penyelenggaraan wisata sejak keberangkatan, di tempat tujuan hingga wisatawan kembali ke tempat asal.

Dalam Itinerary terdapat data-data mengenai hari-hari, jam, objek-objek wisata, hotel tempat menginap, tempat pemberangkatan, tempat tiba, dan acara- acara yang disuguhkan.

“Itinerary memberikan gambaran kepada wisatawan tentang ke mana akan pergi, apa yang dapat dilakukan, apa yang dapat dilihat, berapa lama waktu yang digunakan, apa yang harus disiapkan,”jelas Occy.

Occy menyebutkan dalam menyusun itinerary perlu memiliki beberapa pengetahuan yang harus dikuasai seperti geografi pariwisata dan penerbangan, objek-objek wisata berserta aksesibilitasnya, dan atraksi wisata beserta event-event yang ada. Selain itu juga pengetahuan mengenai transportasi, harga yang berlaku dan pengetahuan tentang menu makanan meliputi harga dan jenis makanan. “Dalam menyusun itinerary juga harus memperhatikan rute perjalanan,variasi objek, tata urutan kunjungan dan tingkat kebosanan serta daya fisik wisatawan. Occy menambahkan ada tiga bentuk itinerary, yaitu bentuk uraian, tabel dan grafik. “ Meskipun disajikan atau direpresentasikan dalam bentuk yang berbeda, secara keseluruhan itinerary memberikan informasi atau gambaran kepada wisatawan mengenai runutan perjalanan wisata dari awal hingga akhir,”pungkas wanita yang juga mengajar di Program Studi Ekowisata Sekolah Vokasi itu.

Tahap implementasi akhir dari penyusunan paket wisata adalah penetapan harga yang disampaikan Dyah Prabandari, SP, M.Si pada tanggal 10 Oktober 2025. Dyah tidak hanya memberikan teori mengenai perhitungan harga paket wisata tapi juga mengajak peserta menghitung langsung paket wisata yang telah disusun dari tugas pelatihan hari sebelumnya.

“Dalam menyusun paket wisata, harga wisata menggambarkan jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam pengelolaan wisata atau paket wisata yang ditambah dengan keuntungan yang diharapkan,” jelas Dyah.

Peserta diminta untuk menghitung paket wisata dengan menentukan harga dari jumlah penanggung biaya baik biaya tetap dan biaya tidak tetap. Dyah juga menyebutkan tahapan penghitungan untuk menetapkan harga paket wisata mulai dari melakukan rekapitulasi terhadap seluruh biaya yang timbul dalam penyelenggaraan paket wisata, merinci dan menjumlah biaya tetap dan biaya tidak tetap, menghitung jumlah biaya per peserta. Jumlah biaya per peserta ini merupakan harga dasar atau harga bersih dari paket wisata.

“Tahapan berikutnya Menentukan persentase keuntungan atau surcharge, melakukan modifikasi harga apabila ada ketentuan paket yang dikehendaki oleh wisatawan, menghitung harga jual paket wisata dan mentransformasikan harga paket wisata ke dalam satuan mata uang yang dikehendaki,”papar dosen program studi ekowisata Sekolah Vokasi tersebut.

Materi bagian akhir dari penyusunan paket wisata yaitu tahap evaluasi disampaikan tanggal 13 Oktober 20025 oleh Ira Resmayasari, S.S, M.Par, MTHM. Ira menjelaskan setelah tahap perencanaan dan implementasi selesai, tahap evaluasi menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa paket yang dirancang benar-benar sesuai dengan kebutuhan wisatawan, potensi lokal, dan kapasitas masyarakat.

“Evaluasi juga menjadi sarana refleksi dan pembelajaran bersama agar pengembangan wisata desa dapat berjalan secara berkelanjutan dan profesional yang dapat membawa dampak positif bagi masyarakat lokal,” ujar wanita yang menjadi Penangungjawab kegiatan pengabdian masyarakat Terpusat dan Terpadu Program Studi Ekowisata Sekolah Vokasi IPB University.

Ira menyebutkan beberapa aspek yang perlu dievaluasi mulai dari konten dan alur kegiatan wisata, nilai edukatif dan agro, fasilitas dan aksesibilitas, harga, kesiapan sumberdaya manusia serta dampak sosial dan lingkungan. Ira juga menjelaskan metode evaluasi yang dapat dilakukan dapat melalui pendekatan partisipatif dan praktis agar hasilnya relevan dengan kebutuhan lapangan.

“Evaluasi dapat dilakukan melalui simulasi atau uji coba lapangan, memberikan kuesioner dan wawancara, Diskusi kelompok (FGD) dengan masyarakat Selain itu, observasi langsung terhadap alur dan fasilitas dapat dilakukan untuk menilai aspek teknis  dilapang.

“Tindak lanjut evaluasi juga penting dilakukan untuk menyempurnakan paket wisata sebelum diluncurkan secara luas. Salah satu bentuk tindak lanjut yang umum dilakukan adalah revisi terhadap konten, durasi, atau alur kegiatan wisata agar lebih sesuai dengan minat wisatawan dan kondisi lapangan,” ucapnya.

Ira memaparkan evaluausi juga dapat mengungkap perlunya penyesuaian harga atau peningkatan fasilitas agar nilai yang ditawarkan sebanding dengan biaya yang dikeluarkan oleh wisatawan. Diakhir materinya Ira menjelaskan, strategi promosi yang lebih tepat sasaran perlu dirancang berdasarkan profil wisatawan potensial, termasuk pemanfaatan media sosial, kemitraan dengan sekolah atau komunitas, serta pembuatan materi promosi yang menarik dan informatif.

“Dengan tindak lanjut yang tepat, paket wisata edu-agro dapat berkembang menjadi produk unggulan yang berdaya saing dan berkelanjutan,”pungkasnya.

Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan Program Studi Ekowisata di tahun 2025 merupakan kelanjutan dari pengabdian tahun sebelumnya. Dalam kegiatan ini terlibat juga dosen dosen di Program Studi Ekowisata Sekolah Vokasi IPB University yaitu Kania Sofiantina Rahayu,S.I.Kom, Dr Occy Bonanza,SP,MT, Dr Rini Untari, S.Hut,M.Si, Dr Helianthi Dewi,S.Hut, M.Si, Teguh Jati Purnama S.Hut.,M.Si, Dyah Prabandari, SP,M.Si, Dr Melewanto Patabang, S.Hut,M.Si, Bedi Mulyana, S.Hut,M.Par, MMCAP dan Natasha Indah Rahmani, ST,MT.

(Wawan Hermawanto/*)

AMBS, KLH dan Pemerintah Daerah Akan Tanam 10.000 Pohon di Puncak

0

jurnalinspirasi.co.id – Pergerakan Aliansi Masyarakat Bogor Selatan (AMBS) pada 28 Oktober 2025 ini tidak hanya memikirkan nasib para pekerja pariwisata. Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda mereka akan melakukan penanam pohon di dua kecamatan, yakni Cisarua dan Megamendung.

Menurut keterangan Ketua AMBS Muhsin, kegiatan tersebut murni untuk menyelamatkan kawasan Puncak khususnya di laha- lahan yang dinilai kritis.

“Tidak hanya nasib para pekerjaan saja yang kita sikapi. Melainkan sekarang ini saatnya fokus kepada penyelamatan lingkungannya. Kita selalu masyarakat dan Bupati akan melakukan penanaman pohon di desa-desa yang berada di lereng Gunung Pangrango, ” ujar Muhsin.

Sebelumnya  para Kepala Desa juga AMBS telah melakukan pertemuan untuk kegiatan tersebut. Hal ini merupakan merespon dari intruksi Bupati Rudy Susmanto supaya penghijauan sebagai bentuk penyelamatan kawasan Puncak harus terus dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari masyarakat, pemerintah, pengusaha juga pihak pihak terkait seperti KLH, PTPN Regional 1 dan 2, juga pengusaha memiliki peran penting untuk melakukan penanganan kawasan Puncak yang selama ini dinilai tengah mengalami kerusakan.

“Iya KLH juga PTPN dan para pengusaha berada di dalamnya untuk kegiatan ini. Karena, mereka itu keberadaannya sangat berkaitan terhadap kondisi lingkungan di wilayah Puncak. Dan kegiatan nanti bukanlah seremonial belaka, tetapi merupakan wujud nyata kebersamaan antara masyarakat, pemerintah juga pengusaha terhadap keberlangsungan dalam menjaga wilayah tersebut, ” imbuh Muhsin.

Akan adanya kegiatan tersebut, dikatakan seorang tokoh masyarakat Megamendung, Iwan Darmawan SH, yang cukup merespons adanya kebersamaan KLH, masyarakat dan pemerintah untuk melakukan gerakan penanaman pohon.

“Kolaborasi KLH, masyarakat, juga pemerintah untuk menyelamatkan Puncak dengan penanaman pohon itu cukup positif. Jangan mencari kesalahan orang lain, tetapi mari maju kedepan untuk kegiatan positif, ” pungkasnya.

(Dadang Supriatna)

Layani 3.600 Siswa, Dapur MBG Parakanmuncang Libatkan 15 Pekerja dan Relawan

0

jurnalinspirasi.co.id – Dapur pelayanan yang menjadi pusat penyediaan pada program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang bertempat di Desa Parakanmuncang, Nanggung, Kabupaten Bogor diresmikan pada Jumat (24/10/2025).

Pada peresmian itu hadir unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) serta sejumlah pihak terkait dalam peresmian dapur untuk pelayanan pemenuhan gizi bagi penerima manfaat. Pada kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tahap pertama dengan 15 sekolah yang menjadi penerima manfaat.

Kepala Dapur SPPG Parakanmuncang, Anang Marup, menyatakan kesiapan operasional dapur tersebut. “Dapur akan mulai berjalan hari Senin. Kami juga mengundang 15 sekolah untuk penandatanganan MoU tahap pertama sebagai penerima manfaat,” ujar Anang.

Program ini akan menjangkau 3.600 siswa dari 15 sekolah mitra tersebut. Untuk mendukung kelancaran operasional, sebanyak 50 tenaga kerja dan relawan, termasuk staf dan tim pendukung, telah disiapkan sesuai dengan petunjuk teknis program.

Anang memastikan bahwa seluruh fasilitas dan perlengkapan dapur telah memenuhi standar yang ditetapkan Badan Gizi Nasional. Kelengkapan tersebut meliputi fasilitas ruangan, peralatan masak, hingga perlengkapan distribusi.

“Kami sudah melaksanakan tahapan-tahapan yang dipersyaratkan, termasuk syarat Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS),” jelasnya.

Komitmen terhadap standar kesehatan dan keamanan pangan juga dibuktikan dengan telah dilakukannya uji laboratorium terhadap air, makanan, alat masak, dan penjamah makanan. Tak ketinggalan, pelatihan bagi penjamah makanan siap saji juga telah dilaksanakan.

Dukungan dari Dinas Kesehatan setempat pun telah diperoleh dengan diterbitkannya rilis uji kesehatan lingkungan sebagai bentuk kelayakan operasional.

Anang menutup dengan harapan agar dapur SPPG Parakanmuncang dapat berjalan lancar tanpa kendala. Ia menegaskan komitmennya dalam mendukung program prioritas pemerintah.

Melalui perasional dapur ini, diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam meningkatkan asupan gizi bagi kesehatan anak-anak sekolah di wilayah Parakanmuncang.

“Program ini merupakan salah satu prioritas Presiden, dan kami siap mendukung serta melaksanakannya dengan sebaik mungkin,” pungkasnya.

(Arip Ekon)

Ribuan Peserta Meriahkan AHY RUN 5K 2025 di Bandung, DPC Partai Demokrat Kabupaten Bogor Turut Ambil Bagian

0

Bandung, 26 Oktober 2025 — Ribuan pelari dari berbagai wilayah di Jawa Barat tumpah ruah di kawasan GOR Saparua Kota Bandung untuk mengikuti AHY RUN 5K 2025, sebuah ajang olahraga yang digelar dalam rangka mempererat solidaritas dan semangat kebersamaan kader Partai Demokrat se-Jawa Barat.

Tercatat lebih dari 6.000 peserta dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat turut ambil bagian dalam kegiatan tersebut. Salah satunya adalah DPC Partai Demokrat Kabupaten Bogor, yang mengirimkan 60 pelari (runners) untuk ikut serta dan memeriahkan jalannya acara.

Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bogor, H. Dede Chandra Sasmita, S.Ag., M.Pd., M.H., menyampaikan apresiasinya atas semangat para kader dan simpatisan Demokrat yang hadir dalam kegiatan ini.

“Partisipasi kami dalam AHY RUN 5K 2025 bukan sekadar olahraga, tetapi juga bentuk semangat solidaritas dan kebersamaan kader Partai Demokrat. Melalui kegiatan seperti ini, kita menunjukkan bahwa politik bisa hadir dengan cara yang sehat, positif, dan membangun semangat kebersamaan,” ujar H. Dede Chandra.

Beliau juga menambahkan bahwa kegiatan seperti AHY RUN menjadi momentum penting untuk mempererat hubungan antarkader dan memperkuat semangat juang Partai Demokrat di seluruh Jawa Barat.

“Kami datang bukan hanya untuk berlari, tetapi juga untuk membawa semangat ‘Biru Demokrat’ dari Kabupaten Bogor ke tingkat provinsi. Ini adalah simbol bahwa kami siap berlari bersama rakyat menuju perubahan dan perbaikan,” tambahnya.

Selain ajang olahraga, AHY RUN 5K 2025 juga menjadi sarana kampanye gaya hidup sehat, mempererat silaturahmi, serta memperkuat citra positif Partai Demokrat di tengah masyarakat.

Kegiatan ini juga mencerminkan semangat kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang senantiasa mendorong kader untuk aktif, sehat, dan dekat dengan rakyat. Melalui AHY RUN 5K 2025, Partai Demokrat mengajak seluruh elemen bangsa untuk terus bergerak bersama menuju perubahan dan perbaikan, sesuai dengan semangat “Berlari Bersama Rakyat Menuju Indonesia Lebih Baik.”

Dengan penuh semangat dan sportivitas, para peserta dari Kabupaten Bogor tampak antusias mengikuti jalannya lomba hingga garis finis, sembari mengibarkan bendera biru Demokrat sebagai tanda semangat perjuangan dan kebersamaan.

Pemkab Bogor Lakukan Uji Coba Car Free Day Tegar Beriman, Wujud Transformasi Cibinong Menuju Kota yang Sehat dan Nyaman

0

jurnalinspirasi.co.id – Pemerintah Kabupaten Bogor melakukan uji coba pelaksanaan Car Free Day (CFD) Tegar Beriman di kawasan Cibinong, pada Minggu (26/10). Kegiatan ini menjadi langkah awal transformasi kawasan Cibinong sebagai pusat kota yang lebih sehat, ramah lingkungan, dan nyaman bagi masyarakat.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, menyampaikan bahwa pelaksanaan CFD merupakan arahan langsung dari Bupati Bogor, Rudy Susmanto, sebagai bagian dari upaya membangun karakter kota yang berorientasi pada keberlanjutan dan kualitas hidup warganya.

“Car Free Day ini adalah arahan Bapak Bupati Bogor. Beliau ingin membangun karakter kota yang sehat dan manusiawi. Cibinong sedang bertransformasi menjadi kota yang bisa dinikmati oleh penduduknya, bukan sekadar area administratif,” ujar Ajat.

Ajat menambahkan, pelaksanaan CFD juga menjadi bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Dengan meniadakan kendaraan bermotor pada waktu tertentu, pohon-pohon dan ruang terbuka hijau di kawasan tersebut dapat beristirahat dari paparan polusi, sehingga udara menjadi lebih segar dan nyaman.

“Kita belajar dari pengalaman pandemi COVID-19 bahwa alam juga perlu waktu untuk ‘bernapas’. Dengan adanya CFD, pohon-pohon yang setiap hari terpapar karbon dioksida bisa berproses menghasilkan oksigen lebih banyak. Udara pun terasa lebih segar,” jelasnya.

Menurut Ajat, uji coba pelaksanaan CFD Tegar Beriman akan dilakukan secara bertahap dengan beberapa skema penutupan jalan yang akan dievaluasi secara berkala. Pemerintah akan menyesuaikan pola terbaik sesuai kebutuhan masyarakat dan efektivitas rekayasa lalu lintas.

“Ada beberapa alternatif yang sedang kita uji. Bisa hanya menutup jalur cepat, atau seluruh ruas jalan. Semua akan kita lihat dari respon masyarakat dan hasil evaluasi petugas di lapangan,” tuturnya.

Antusiasme masyarakat terlihat tinggi sejak pagi. Banyak warga datang untuk berolahraga, bersantai, hingga memanfaatkan layanan publik yang turut disediakan dalam kegiatan ini. (*)