29.1 C
Bogor
Monday, May 26, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 323

Kaum Pribumi Dalam Cengkraman Oligarky Aseng

Apendi Arsyad

Jurnalinspirasi.co.id – Bagus sekali artikel ini, menarasikan tentang sejarah dinamika ummat Islam Indonesia yang tertindas di negerinya sendiri dari masa ke masa.  

Hegemoni etnis China-Tionghoa (aseng) memang terus  berlanjut mewarnai kehidupan bangsa dan negara Indonesia, baik era pra dan maupun post Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945,  terus berlanjut.

Peristiwa pelanggaran HAM penggusuran etnis Melayu Islam Rempang, Kepulauan Riau dari habitat dan ekosistem aslinya, 16 Kampung Tua masyarakat adat Melayu, adalah salah satu fakta yang menjelaskan fenomena cengkraman oligarky.

Satu dasa warsa terakhir, poros Jakarta-Peking semakin menunjukan eksistensinya, dimana para oligarky China Tiongkok begitu kuat hegemoninya dalam mengarahkan, menentukan dan bahkan mendikte rezim yang berkuasa saat ini membuat kebijakan publik dan regulasi di bidang perekonomian, investasi dan bisnis mengikuti kemauan para Oligarky. Dalam praktik pelaksanaan regulasinya bertentangan dengan tujuan bernegara sebagaimana isi Pembukaan UUD 1945, dan sila-sila Pancasila sebagai sumber norma dan kaidah hukum NKRI.

Saya kira kita harus pelajari sejarah mengapa peminggiran (marginalisasi) ummat Islam Indonesia terus terjadi, seperti yang dialami etnis Melayu Islam pulau Rempang, Kepulauan Riau, baru-baru ini.

Faktor-faktor atau variabel apa yang sebenarnya yang membuat nasib ummat terabaikan begini ? Terzholimi digusur dari habitat asli (endegonus people) dengan cara paksa, militeristik dan biadab. Apa yang dilakukan rezim berkuasa saat ini dalam pengembangan investasi dan bisnis adalah cara-cara primitif dan kuno, yang tak sesuai dengan norma dan kaidah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) yang telah dirumuskan, disepakati atau diputuskan menjadi komitmen dilaksanakan bersama dari masing-masing negara anggota PBB, termasuk Indonesia di dalamnya.

Kaum intelektual muslim Indonesia seperti ICMI, Muhammadyah, NU, Kahminas, Persis, Matul5 Anwar, Perti, Al Irsyad, PUI, dan banyak lagi ormas Islam yang lain, kita harus memahami gejala sosial politik dan ekonomi (investasi dan bisnis perdagangan dan industri serta perbankan) akhir-akhir ini, terutama satu dasa terakhir di era Jokowi, yang menempatkan umat Islam Indonesia pada lapisan bawah (low class), termarginalkan atau bahkan paling bawah (lowest class) dalam strata sosial berbasis ekonomi.

Hal ini terus berlangsung gejala sosial hingga kini, lihat dan pelajari dari data penguasaan atau kepemilikan aset produktif seperti lahan perkebunan Sawit (baca salah satu diantaranya kasus kriminal Surya Darmadi, CEO Duta Palma), property dll, dan sangatlah tidak pantas ketimpangan sosial ekonomi ini terjadi sebagaimana ditunjukan angka gini ratio sangat tinggi berkisar 0.38-0.42, sinyal lampu merah. Ketimpangan sosial yang sangat tinggi. Ini namanya ketidakadilan sosial, dengan istilah agama Islam namanya “penzholiman”.

Gejala pergeseran aset publik (negara dan komimunal/hak ulayat) bergeser ke pemilik pribadi si aseng seperti yang terjadi dalam pengelolaan lahan perkebunan sawit dan konsesi lahan tambang yang pro private coorporacy. Dampaknya tidaklah heran, konsentrasi ekonomi dan aset nasional berada dan milik pada segelintir orang dari kaum oligarky aseng. Hal ini sangat bertentangan dengan Sila ke-5 Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Gejala sosial negatif ini aneh bin ajaib, dimana ulama, kiyai, ustadz dan santri (kaum pribumi) telah berjuang habis-habisan berkorban darah dan nyawa untuk merebut dan mempertahankan Kemerdekaan RI. Kok sekarang bisa menjadi tamu dan merasa asing di negerinya sendiri. Nauzubillahi minzalik.

Kita harus ingat peristiwa puncak perlawanan rakyat pada tgl 10 November 1945 di Surabaya, dan peristiwa bersejarah dan simbol perlawanan pribumi Indonesia  (yang zaman VOC disebut kaum Inlander, warga kelas 3 dimasa itu), kok kini Indonesia sudah merdeka, masih dikuasai etnis China-Tionghoa lagi.

Anak-cucu kita wajib diingatkan bahwa setiap tgl 10 November kita peringati Hari Pahlawan Nasional, yang didahului Hari Santri Nasional sebagai apresiasi  terhadap adanya fatwa jihad KH Hasyim Asya’ri, tokoh ulama dan pendiri Nahdhatul Ulama (NU), Pahlawan Nasional kita.

Almukarrom syech (KH) Hasyim Asya’ri telah memberikan energi perlawanan-berperang yang dahsyat ketika itu, Bung Tomo memekikan kalimatullah  “Allahu Akbar” berkali-kali di RRI Surabaya untuk menggelorakan semangat berperang menumpas penjajahan tentera sekutu/KNIL yang ingin “comeback” menguasai Tanah Air Indonesia.

Alhamdulillah, berkat Rahmat Allah SWT Indonesia pun Merdeka.

Bahkan yang sering merusak tatanan sosial masyarakat bangsa ini adalah kaum China-pengusa besar yang disebut kaum oligarky, yang hidup mewah yang menimbun dan bergelimang harta hasil dari perbuatan haram dan melanggar hukum seperti suap- menyuap dan sogok-menyogok elite politik (korupsi, kolusi), permafiaan dalam perdagangan ekspor impor-juga politik-hukum, mafia bandar perjudian elektronik, penyalahgunaan narkoba, etc.

Sistem penegakan hukum nasional kita menjadi lumpuh, upaya penegakan hukum (law enforment) tajam kebawah dan tumpul ke atas, hukum tidak lagi menegakan kebenaran, akan tetapi bergeser kepada siapa yang mau dan mampu membayar, yang umumnya terlibat kaum oligarky yg memiliki uang yang banyak tak berseri, seperti yang banyak diberitakan di media massa dan media sosial.

Maaf, kebanyakan para aktornya adalah para oknum  dari kaum Chinese-Tionghoa karena memang mereka hidup tidak beragama, tidak bertuhan (ateis, komunis). Bagi mereka, yang machiafelis dan pragmatis, sah-sah saja mereka berperilaku menyimpang dari norma agama (haram), sosial dan budaya Indonesia tersebut yang tidak bermoral dan beretika tersebut, sehingga mereka berhasil menjadi konglomerat, pengeksploitasi SDAL secara besar-besaran (overexploitation) yang merusak ekosistem alam dan lingkungan, dan penimbun harta yang kaya raya, sehingga membuat hidup rakyat pribumi melarat dan marginal.

Kaum pribumi secara pelan dan pasti kehilangan aset produktifnya untuk bisa hidup yang layak seperti tanah (hutan dan perkebunan), air dan udara.

Status sosialnya dalam masyarakat Indonesia dulu hingga sekarang tetap sebagai warga masyarakat “kelas tiga” (inlander), yakni bekerja menjadi buruh, jongos, kacung, kuli dan pesuruh serta budak majikannya, terutama dalam pemenuhan kehidupan ekonomi, usaha bisnis dan investasi di negeri.  Hidup mereka dalam cengkraman kaum oligarky yang menguasai dan menguras sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan (SDAL) Indonesia, karena mereka menciptakan para pemimpin Indonesia sejak doeloe hingga zaman Now sebagai mitra “boneka China”, bukan boneka India sebagai mana syair lagu Melayu tempo doeloe yang merdu itu.

Ingat pesan Bung Karno “Jasmerah” jangan melupakan sejarah. Terutama sejarah perjuangan bangsa untuk melepaskan dari belenggu penjajahan Belanda dan Jepang,  terutama penjajahan dewasa ini di bidang ekonomi kapitalis, berupa penguasaan, cengkraman oligarky-etnis China (aseng) yang telah menguasai hampir semua lini bidang ekonomi di negeri ini.

Kaum elite politik (the ruling party) baik di birokrasi Pemerintahan, apalagi para wakil rakyat di Parlemen baik di pusat dan maupun di daerah wajib memahami dan menghayati hal ini,  sebuah kesadaran sejarah nasib sial dan malang dari kaum pribumi (inlander) di Indonesia terulang kembali.

Kita harus bekerja keras untuk mensosialisasikan yang bertujuan untuk memberikan pemahaman yang benar dan kesadaran publik terhadap ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita sebagai WNI yang baik, janganlah lengah, abai dan tetap selalu waspada akan ATHG tersebut, terutama intervensi dan aneksasi oleh kekuatan “Aseng dan Asing” kini dihadapan mata.

Produk perundangan-undangan spt UU Minerba, UU Cipta Kerja (omnibuslaw), UU IKN dll, sebenarnya tak  akan bisa keluar menjadi landasan legislasi dan kebijakan publik (public policy) nasional dewasa ini yang pro oligarky, jika para elite politik memiliki kesadaran sejarah perjuangan kebangsaan kaum pribumi tersebut. Kaum elite politik seharusnya senantiasa mengingat pesan dan amanat Sang Proklamator RI Ir.Soekarno… “Jasmerah”, jangan melupakan sejarah, kalau ingin menjadi bangsa yang besar dan bermartabat, serta berdaulat.

Berikutnya, saya merekomendasikan artikel sejarah “nasib-sial kaum pribumi Indonesia”, yang notabenenya “kaum sarungan”, ulama, ustadz, intelektuil, dan santri janganlah terus dipinggirkan, menjadi kaum tertindas (mustaafin) sepanjang masa. Kita kaum pribumi harus hidup  merdeka yang sesungguhnya dalam segala aspek kehidupan “ipoleksosbudhankam” di negeri ini.

Kita sangat berharap di masa depan, akan lahir para pemimpin negeri yang berkuasa dan berwenang (the ruling party) baik di eksekutif (presiden), legislatif (DPR dan DPRD) dan maupun yudikatif (penegak hukum) di pusat dan daerah, yang berkomitmen tinggi terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai dengan dasar dan falsafah negara Pancasila dan landasan konstitusi UUD 1945. Mereka membuang jauh-jauh perbuatan kriminal KKN, dan tidak menjadi jongos dan antek para oligarky lagi, hidup bersih dan berdedikasi dalam memajukan kehidupan bangsa yang  bermartabat.

Harapan kita Kepala Negara dan Pemerintahan NKRI seperti Presiden dan Wapres RI-nya, dan juga Kepala Daerah seperti Gubernur, Bupati dan Wali Kota, kita berharap jangan lagi menjadi antek, jongos, kacung, boneka  dari para Oligarky dengan pola kerja KKN-nya yang merusak tatanan sosial kebangsaan, sehingga kaum pribumi, terutama umat Islam Indonesia menjadi warga yang tidak terhormat dan tidak bermartabat di Negeri-NKRI miliknya sendiri. Kini negeri ini seolah-olah milik kaum “asing based on aseng” sebagai mana gejala sosial yang kian tampak jelas, dan terus berlangsung hingga saat ini.

Harapannya kita harus mau dan mampu melepaskan belenggu cengkraman para oligarky dalam berbagai wajah dan bentuknya, agar Indonesia Emas tahun 2045 yang akan datang dapat terwujud sebagai negara maju dan moderen, rakyatnya terbebas dari kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan.

Semoga Allah SWT memberkahi kehidupan berbangsa dan bernegara yg adill dan berkemakmuran, terutama kaum pribuminya Indonesia sebagai soko gurunya dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdaulat, rakyatnya makmur yang berkeadilan dan sejahtera, Aamiin.
Save Rakyat, bangsa dan NKRI.
Wassalam

====✓✓✓

Penulis:
Dr Ir.H.Apendi Arsyad, M.Si
(Pendiri-Dosen Universitas Djuanda Bogor, Pendiri-Ketua Wanhat ICMI Orwilsus Bogor, Pegiat dan Pengamat Sosial)

Lihat Ceruk Pasar, Petani Milenial Ini Tangkap Peluang Dari Ayam Arab

Gresik | Jurnal Bogor
Menutup rangkaian kunjungan kerja di Kabupaten Gresik, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), mengunjungi Rizal Mahardika, salah satu petani milenial yang ada di Kabupaten Gresik pada Senin (25/09).

Rizal Mahardika seorang petani milenial, alumni Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang, pemilik Mahardika Farm dengan usaha yang bergerak dibidang peternakan ayam arab.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan pertanian saat ini sudah menjadi bisnis bersifat global, dan kolaborasi menjadi kata kunci bisnis pertanian masa kini.

“Kolaborasi menjadi kata kunci model bisnis pertanian. Kita sudah tidak bicara wilayah, seperti Jawa, Sulawesi atau Kalimantan, tapi global. Jadi sangat penting konektivitas antar kalian (petani muda) untuk membangun ekosistem,” kata Syahrul.

Syahrul menambahkan, kunci sukses selain memperluas jejaring, manfaatkan teknologi dan fokus pada satu komoditas.

“Dan fokus kalian harus pada suatu komoditas, tekuni sampai berhasil.” tegas Syahrul.

Sementara itu, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi menyampaikan, potensi budidaya telur ayam arab sangat luar biasa dan terbuka lebar.

“Ayam arab yang dibudidayakan Rizal berjumlah 2 ribu ekor, punya potensi luar biasa, dengan peluang produksi dan produktivitasnya sangat tinggi” kata Dedi.

Saat ini Rizal fokus dari hasil ayam arab berupa telur, meski hasilnya masih belum dapat memenuhi pasar.

“Tadi Rizal juga sampaikan kuota pemasarannya masih kurang. Artinya, ini peluang untuk menggenjot produktivitas dan produksinya masih terbuka lebar, dan peluang ini adalah keuntungan dan celah pasar yang dapat dimasuki oleh petani milenial lainnya,” ujar Dedi.

Dedi pun berpesan kepada Rizal jika ingin meningkatkan produktivitas berarti harus punya penetasan sendiri dan indukan sendiri. Selain itu, tenaga kerja dan kapasitas kandang pun juga harus ditingkatkan.

“Kita berbudidaya itu harus melihat pasar. Pasar telur ayam arab ini masih terbuka lebar, kalau kita tingkatkan produktivitas, Saya yakin pasar pasti menyerap, artinya duit pasti ditangan” kata Dedi

Di akhir Rizal, yang juga Ketua Forum Komunikasi Pusat Pelatihan Pertanian di Perdesaan Swadaya (FK P4S) Kabupaten Gresik, wilayah binaan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, mengucapkan terima kasih atas kunjungan dari Kepala BPPSDMP ke Mahardika Farm.

“Pesan dari beliau (Kepala BPPSDMP) bahwa pemuda harus bisa mandiri maka dari itu disini saya berusaha untuk mengembangkan ilmu yang telah saya dapat selama kuliah” pungkas Rizal.

** bbpmkp

Beton Baru Digelar Sudah tak Mulus

Konsultan Pengawas Pekerjaan Singajaya – Cibodas Dipertanyakan


Jonggol | Jurnal Bogor
Kondisi beton jalan Singajaya – Cibodas yang dikerjakan oleh CV Hanura Jaya dengan anggaran 4,3 miliar, yang baru digelar dalam hitungan hari sudah memprihatinkan.

Kondisi beton tidak mulus

Hal tersebut terlihat, dengan patahan pada beton dan retak rambut yang menjalar pada tengah badan beton.

Warga sekitar Rusdi (36) menyayangkan satu pekan lalu beton itu digelar, namun paginya sudah didapati retak rambut pada bagian tengah beton.

” Saya memang tidak paham beton, tapi masa iya baru digelar semalam paginya sudah retak rambut,” tandas Rusdi kepada Jurnal Bogor, Senin (25/9/23).

Rusdi menyebut, dirinya yang juga tinggal di daerah tersebut sering melihat petugas PU yang datang, tapi jarang ada kontraktornya. Hal senada dikatakan salah satu pekerja, HS menyebut, untuk beton yang retak memang tidak digrouting dan hanya disuruh nambal pakai SIKKA saja.

“Gak digrouting cuma suruh nambal, jarang datang pelaksana mah, paling mandor,” ujarnya.

Sementara, Camat Jonggol Andri Rahman saat dimintai tanggapan mengenai hasil pekerjaan yang dilaksanakan oleh CV Hanura Jaya mengatakan, sampai saat ini tidak ada komunikasi kepada Pemcam Jonggol. Andri menyebut, untuk hal pengawasan itu lebih ke pihak PU dan konsultan pengawas.

” Semua sudah ada selternya, hanya saja jika benar betonisasi jalan yang belum diinjak itu sudah retak, saya sangat kecewa terhadap pelaksana pekerjaan. Karena untuk mendapatkan betonisasi jalan itu harus melewati beberap tahap, dan saat mendapatkan hasilnya mengecewakan, warga juga pasti sangat kecewa,” cetusnya.

” Jika begitu, dalam hal ini yang lebih berkompeten ialah tugas seorang konsultan pengawas, karena dialah yang punya hak untuk menghentikan perkejaan jika tidak sesuai atau ada hal yang salah,” tambahnya.

** Nay Nur’ain/SW

Tutup Pelatihan Kerja, Fathoni Pesan Jangan Berhenti Sampai Disini

Jonggol | Jurnal Bogor
Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bogor bersama Anggota DPRD Kabupaten Bogor Achmad Fathoni menutup kegiatan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk bidang sablon dan pengelasan. Penutupan dilaksanakan di Aula Kantor Kecamatan Jonggol, Senin (25/9).

Achmad Fathoni

Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Achmad Fathoni mengatakan, BLK yang diinisiasi dari anggaran aspirasinya sebesar 1 miliar yang dikerjasamakan dengan Disnaker diikuti 100 orang peserta yang berasal dari Kecamatan Cariu, Jonggol dan Sukamakmur yang ikut bergabung pada gelombang ini.

“Keluhannya itu sama, dari mereka itu ingin punya keahlian, baik untuk kebutuhan melamar pekerjaan maupun untuk membuka usaha sendiri. Minimal mereka punya dasar dalam bidang usaha yang ingin mereka geluti,” ungkapnya kepada Jurnal Bogor.

Politisi PKS yang akrab disapa Fathoni menyebut, dirinya akan terus meluncurkan anggaran aspirasinya untuk membangun pemuda yang kreatif dan inovatif. Tujuannya adalah agar berani bersaing dengan dunia luar, apalagi Desa Weninggalih, Kecamatan Jonggol ini sudah dinobatkan menjadi kawasan industri.

” Sudah pasti, akan banyak investor yang ada disana untuk mendirikan perusahaan, jangan sampai warga sekitar kita hanya menjadi buruh kasarnya saja, apalagi jika hanya menjadi penonton,” cetusnya.

” Oleh karena itu, saya akan persiapan pemuda untuk menjadi pemuda yang produktif dan kreatif,” tambahnya.

Lebih lanjut, Anggota DPRD yang duduk di Komisi 3 tersebut menambahkan, karena masih banyak peminatnya. Dia akan mengajukan tambahan di anggaran perubahan jika masih memungkinkan.

” Saya akan coba mengajukan, karena belum ketok palu, semoga bisa terealisasi. Pesan saya kepada para peserta yang saat ini mengikuti kegiatan BLK. Jangan berhenti sampai disini, karena kita akan melihat mana yang benar-benar ingin maju,” pungkasnya.

Sementara, Camat Jonggol Andri Rahman mengucapkan terimakasih kepada Disnaker dan Achmad Fathoni yang sudah mengadakan kegiatan BLK untuk warganya, mengingat keahlian memang sangat diperlukan untuk melamar pekerjaan atau membuka usaha.

” Saya berharap, untuk adik-adik yang ikut BLK saat ini betul-betul serius, syukur-syukur bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri. Ubah mainset jangan selalu ingin jadi pekerja, tapi jadilah pencipta lapangan kerja,” tandasnya mengakhiri.

** Nay Nur’ain

PT Solusi Bangun Indonesia Salurkan Bantuan ke Maroko

Klapanunggal | Jurnal Bogor 
PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) Pabrik Narogong, salah satu anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk – SIG, menyalurkan bantuan sebanyak 1000 paket selimut dan matras bagi para korban gempa bumi yang terjadi di Maroko.

Bantuan ini diberikan melalui layanan Dompet Dhuafa secara langsung pada 22 September 2023 dan akan segera disalurkan melalui mitra jaringan lokal Dompet Dhuafa di Maroko kepada mereka yang membutuhkan.

Gempa dengan magnitude 6,8 yang terjadi di Maroko pada 8 September 2023 yang lalu telah menyebabkan tingkat kehancuran yang sangat parah.

“Kami sangat prihatin dengan para korban bencana yang kehilangan rumah, keluarga, dan harapan. Kami berharap bantuan ini dapat mengembalikan kepercayaan diri dan semangat mereka yang terkena dampak gempa bumi”, tutur Nur Lailiyah, General Affairs & Community Relations Manager SBI Pabrik Narogong, Senin (25/9).

Mengutip situs Disaster Management Center Dompet Dhuafa, sambung Nur Lailiyah sulitnya akses jalan menuju wilayah yang terdampak bencana gempa karena berpusat di daerah pegunungan, menjadi tantangan bagi para relawan untuk menyalurkan bantuan. Laily berharap semakin banyak pihak dan negara yang tergerak untuk memberikan bantuan agar kondisi ini dapat segera membaik.

“Ini merupakan duka mendalam bagi kita semua. Oleh sebab itu, ini adalah saat yang penting bagi kita untuk bersatu dan menunjukkan rasa solidaritas kepada mereka yang kehilangan segalanya akibat gempa bumi,” tandas Laily kepada Jurnal Bogor.

Lebih lanjut Nur Lailiyah mengatakan hingga saat ini gempa bumi di Maroko telah mengakibatkan ribuan korban jiwa, ribuan orang luka-luka, kerusakan berat pada infrastruktur dan bangunan yang ada disana, serta kehilangan tempat tinggal.

Untuk diketahui, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk adalah sebuah perseroan terbuka yang mayoritas sahamnya (83,52%) dimiliki dan dikelola oleh PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB) – bagian dari grup PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG. Perseroan menjalankan usaha yang terintegrasi dari semen, beton siap pakai, agregat dan layanan pengelolaan limbah yang mengoperasikan empat pabrik semen di Narogong (Jawa Barat), Cilacap (Jawa Tengah), Tuban (Jawa Timur), dan Lhoknga (Aceh), dengan total kapasitas 14,8 juta ton semen per tahun, dan mempekerjakan lebih dari 2.000 orang.

** Nay Nur’ain

Usulan Masyarakat Banyak Belum Tercover

Apdesi Kecamatan Dramaga Dukung Penambahan Dana Desa 5 Miliar

Dramaga l Jurnal Bogor
Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar mengusulkan anggaran dana desa meningkat lima kali lipat hingga Rp 5 miliar per desa di tahun 2024. Usulan ini disambut baik Ketua Paguyuban Kepala Desa se Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

“Kalau dana desa ditambah lima kali lipat, tentunya Pemdes lebih leluasa lagi untuk memoles desanya. Kita sangat setuju, dan merespons baik usulan tersebut,”ujar Ketua Apdesi Kecamatan Dramaga Yayat Supriatna, Senin (25/9).

Menurut Yayat, saat ini desa masih berkutat dalam persoalan minimnya anggaran. Banyak usulan masyarakat lewat murembang Desa yang belum tercover. Malahan, tidak sedikit juga usulan yang harus dicoret karena keterbatasan anggaran. Untuk itu, adanya penambahan dana desa dinilai sangat membantu desa dalam hal peningkatan infrastruktur desa.

“Dana desa yang diterima desa sebesar Rp 1 miliar belum maksimal . Alangkah bagus jika ditambah sehingga desa bisa leluasa mengalokasikan anggaran tersebut untuk kepentingan masyarakat,” ungkapnya.

Ketika ada desa yang tersandung kasus anggaran dana desa menurut Yayat yang merupakan Kepala Desa Dramaga mengaku itu biasanya  persoalan administrasi saja. Programnya dikerjakan oleh desa, namun ketika pelaporan terjadi kesalahan.

“Ketika usulan penambahan dana desa direalisasikan oleh pemerintah, tinggal diperkuat saja dari sisi pengawasan saja. Saya percaya desa bisa amanah dengan adanya penambahan dana desa menjadi Rp 5 miliar,” tukasnya.

** Arip Ekon

Gali Potensi Pemain Melalui Liga Kocok, Bhabinkamtibmas Beri Pesan Begini

Nanggung l Jurnal Bogor
Pertandingan sepak bola usia remaja bertajuk Liga Kocok digelar di Lapangan Lamping Jaya Kampung Pasirgintung, RW 04 Desa Batutulis, Nanggung Kabupaten Bogor, Senin (25/9).

Pertandingan yang digagas pegiat olahraga dari warga sekitar mendapat apresiasi dari Bhabinkamtibmas Desa Batutulis dari Mapolsek Nanggung Bripka Agus Darmawan. Dia  menilai sepakbola bisa menjadi ajang persatuan di Batutulis.

“Usia remaja harus semangat, karena masih produktif untuk dikembangkan. Ajang ini kita jadikan guna saling mendukung dan meningkatkan semangat persatuan. Bila mana terjadinya gesekan, kami pesan jangan suatu masalah dibawa keluar. Namun selesaikan di lapangan,” pesan Bripka  Agus.

Dia yang baru dua bulan menjabat Bhabinkamtibmas di Desa Batutulis tentu saja merespons berjalannya Liga Kocok tersebut.

“Pak Kades Batutulis berhalangan hadir ada kegiatan lain yang tidak bisa ditinggalkan. Kami, begitu juga pak Kades tentu mendukung kegiatan positif ini,” jelasnya.

** Arip Ekon

Dugaan Jual Beli Jabatan Mencuat di Dispora

Isak Baruatwarin

Promosi Jabatan Diberikan ke ASN yang Bolos Kerja

Cibinong | Jurnal Bogor
Pemerintah Kabupaten Bogor mendapat sorotan khususnya yang terjadi di lingkup Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), dimana ada ASN yang hampir 2 tahun tak masuk kerja malah mendapat promosi jabatan sebagai Kasubag Umum dan Kepegawaian Dispora. Promosi jabatan ini diduga karena adanya jual beli jabatan. Hal ini diungkap Isak Baruwatwarin, eks  Kasubag UPT PPOPM Dispora yang sekarang menjabat Kasubag UPT Rumah Susun DPKPP (Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan) Kabupaten Bogor.

“Ini demi Kabupaten Bogor, perihal kinerja itu bukan masalah sepele. Masa iya lama tidak masuk kerja tiba-tiba dapat promosi jabatan, ada apa ini kan?,” ungkap Isak dalam keterangannya, Senin (25/9).

ASN yang dimaksud Isak adalah Alwin Rumate, Kepala UPT Pusat Pendidikan Olahraga Pelajar dan Mahasiswa (PPOPM) Kabupaten Bogor yang kini menjabat Kasubag Umum dan Kepegawaian Dispora.

“Pertama persoalan Kepala UPT PPOPM Alwin Rumate sudah 2 tahun kurang 1 bulan ya dari Oktober 2021, ternyata 22 September kemarin pelantikan, berarti kurang 1 bulan, dia sebagai Kepala UPT tidak pernah injakan kaki di UPT PPOPM,” kata Isak.

Kemudian persoalan kedua, menurut Isak, perihal jabatan sebagai Kepala UPT PPOPM mestinya punya tanggung jawab penuh terhadap kinerja di PPOPM, namun yang terjadi kinerja seperti itu malah dipromosikan jabatan.

“Pak Kadis dan Sekdis, pernah minta tolong ke saya supaya jalankan kepala UPT karena Alwin tidak ada terus, saya bilang gak bisa saya bukan kepala UPT kasihkan ke orang lain saja. Tapi tolong lah bung kata mereka, tapi saya bilang kalau mau saya kasih surat saya jalankan, pak mohon maaf surat bupati bukan kepala UPT tapi saya Kasubag TU. Itu saksi hidup pak Trian, Nah kita sebagai mantan atlet harus dewasa untuk pengembangan olahraga Kabupaten Bogor,” jelasnya.

Isak pun menjelaskan, setelah perkembangan ini dia melaporankan secara lisan ke Inspektorat dan Kepegawaian. Namun dalam perjalanannya tidak direspons dan tiba-tiba Alwin malah promosi jabatan.

“Laporan sepertinya tidak ditanggapi. Yang bikin kecewa, aturan main seorang Kepala UPT PPOPM dipromosikan, seperti ada gerombolan jual beli jabatan. Saya sebenarnya saya dibuang juga tak masalah. Namun yang jadi masalah naik satu tingkat dalam hal kinerja padahal tak pernah masuk kerja. Ini jujur saja bukan masalah sepele, saya bila perlu akan bikin surat resmi ke Mendagri dan Menpan RB,” jelasnya.

“Nah kalau disebut absen bisa saja terjadi karena kan 300 meter saja (absen) bisa masuk. Namun ini kan

tidak pernah masuk kantor. Laporan kerjanya gimana?,” tandas Isak.

Sementara Kepala Dispora Kabupaten Bogor Asnan AP tak merespons ketika dikonfirmasi perihal dugaan jual beli jabatan dan ASN tersebut.

** aseps.sayyev

Begini Kata HMI MPO Soal Rencana Inagurasi Pemkot Bogor

jurnalinspirasi.co.id – Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) Cabang Bogor mengkritisi rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyelenggarakan Inagurasi dan Munaslub APEKSI sebelum periode Wali Kota Bima Arya dan Dedie A Rachim rampung pada Desember 2023.

“HMI MPO Cabang Bogor menolak segala rangkaian kegiatan tersebut jika kegiatan seremonial tersebut menggunakan APBD,” ujar Ketua HMI MPO Cabang Bogor, Irfan Yoga melalui keterangan tertulisnya, Senin (25/9).

Penyelenggaraan kegiatan seremonial itu, kata Irfan, tidak elok lantaran Pemkot Bogor sempat mengalami defisit Rp147 miliar pada APBD Tahun Anggaran 2023 karena salah asumsi Silpa.

“Kegiatan-kegiatan seremonial seperti ini jangan sampai di fasilitasi oleh APBD. Masih banyak kegiatan yang dapat diprioritaskan dalam penggunaan APBD dengan alasan apapun,” tegas Irfan.

Kata dia, HMI MPO menilai bahwa dengan alasan apapun tidak dibenarkan kegiatan seremonial tersebut menggunakan APBD, walaupun melalui mekanisme yang benar.

“Dalam 10 tahun pengabdian yang dilakukan walikota silahkan dilakukan sewajarnya saja toh. Apalagi ditambah dengan kondisi Kota Bogor yang tengah carut marut di segala sektor,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kota Bogor, Denny Mulyadi membantah bila keuangan ‘Kota Hujan’ masih mengalami defisit anggaran dalam Rancangan APBD Perubahan 2023.

“Nggak (defisit). Sekarang Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) sedang harmonisasi mengenai anggaran belanja. Dalam waktu dekat ini segera diparipurnakan di DPRD,” tandas dia.* Fredy Kristianto

Anniversary Kedua, MS Glow Apresiasi Pasien Loyal

jurnalinspirasi.co.id – MS Glow Aesthetic Clinic Bogor merayakan anniversary kedua tahun. Di usia dua tahun ini, MS Glow menggelar syukuran juga bagi-bagi hadiah untuk pelanggan setianya.
Acara berlangsung di MS Glow Aesthetic Clinic Bogor yang berada di Jalan Achmad Sobana No.05, Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Senin (25/9).

Area Manager MS Glow, Fajarulloh mengatakan, pada anniversary kedua tahun ini, pihaknya juga memberikan apresiasi kepada pasien loyal MS Glow Aesthetic Clinic.

“Saya mewakili management, owner Ibu Mahalani Kumala dan Aji Dewa. Ini salah satu bentuk apresiasi MS Glow Aesthetic Clinic second anniversary yang kedua untuk pasien loyal,” jelasnya.

Dengan mengangkat tema “Appreciation To Loyal Customer”, ada beberapa treatment atau pelayanan yang didapat oleh pasien loyal di MS Glow Aesthetic Clinic. Utamanya adalah free treatment satu tahun.

“Bulan lalu kami sudah melakukan treatment dan menangkan hadiah sebagai apresiasi kita. Jadi kita memberi hadiah untuk para pasien loyal dengan treatment gratis selama satu tahun untuk hadiah utama,” ungkapnya.

Selain itu, ada juga voucher treatment senilai Rp10 juta, free treatment skin buser dengan total nominal Rp20 juta, dan beberapa hadiah lainnya.

Fajarulloh mengatakan, di usia menginjak dua tahun hingga ke depannya, MS Glow Aesthetic Clinic berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik.

Disamping pelayanan terbaik menjadi hal yang utama, sambung dia, MS Glow Aesthetic Clinic juga telah ditunjang dengan peralatan yang didatangkan dari luar negeri dan tentunya berbeda dengan klinik kecantikan lainnya.

“Jadi kita mempertahankan servis kita dan juga memberikan pelayanan treatment yang memang tidak ada di klinik lain. Alat-alat yang kita miliki sendiri dari Europe semua, tetapi harga upgrodouble, cukup lumayan murah,” katanya.

Ia menambahkan, di tahun ini juga pihaknya menggandeng kerja sama dengan beberapa merchant, seperti Matahari department store, Pegadaian, Bigland Hotel dan lainnya.

“Kerja sama kita dengan merchant seperti barter voucher, seperti member diskon. Dan promo spesial anniversary selama lima hari ini ada diskon top up 50 persen hanya 100 ribu rupiah,” tandasnya.* Fredy Kristianto