28.4 C
Bogor
Sunday, July 13, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 282

Lebih 1 Bulan Proyek Pasar Gunung Putri tak Dikerjakan CV Bella Persada, Alat Berat Cuma Jadi Pajangan

Gunung Putri | Jurnal Bogor
Pembangunan Pasar Gunung Putri yang berada di Perumahan Griya Bukit Jaya, Desa Tlajung Udik, Gunung Putri, Kabupaten Bogor yang seharusnya sudah mulai dikerjakan oleh CV Bela Persada justeru hanya tampak alat berat yang mangkrak.

Anggaran Rp7,3 miliar yang sudah dilelang, seolah tidak bermanfaat. Hal itu terlihat dengan tidak adanya kegiatan di lokasi pembanguna Pasar Gunung Putri. Bahkan sampai saat ini pun, sebagian besar warga GBJ masih belum setuju dengan pembangunan pasar di lokasi tersebut.

“ Sampai saat ini, warga belum menyetujui akan dibangun pasar di lokasi tersebut, karena kami menilai tidak ada dampak baiknya untuk kami sebagai warga perumahan. Justeru kami menganggap akan memperkumuh wilayah tempat tinggal kami,” ungkat AZ salah satu warga GBJ.

AZ berharap pembangunan pasar tersebut tidak diteruskan, karena terlalu banyak fakor yang merugikan warga dan hanya akan menguntungkan segelintir orang. “ Yang kami khawatirkan bukan cuma sampah dan banjir, tapi juga keamanan. Nanti yang ada lokasi tempat tinggal kami malah jadi kumuh,  tidak ada yang menjamin pasar yang akan dibangun itu akan menjadi pasar bersih,” tandasnya.

Sementara, Herry HK, pemerhati lingkungan dan infrastruktur mengatakan, Pemkab Bogor kurang peka saat memasukan lelang lokasi yang ingin dibangun pasar. Minimnya sosialisasi kepada masyarakat juga menjadi salah satu penyebab pekerjaan tersebut tidak bisa dikerjakan.

“ Waktunya memang belum habis, tapi apakah memang bisa keburu jika baru dikerjakan dalam waktu yang kurang dari 2 bulan ini,” kata Herry kepada Jurnal Bogor, Selasa (7/11/23).

Bukan hanya itu saja, Herry juga prihatin dengan pemborong yang sudah mendapatkan tender tapi ternyata ada kendala di lapangan. Sudah pasti dirinya merugi karena sudah bukan rahasia umum dimanapun adanya cawe-cawe dalam mendapatkan sebuah proyek pekerjaan.

“ Saya yakin, kajian pun sepertinya tidak dilakukan. Jika ada kajian, akan ada tim lapangan yang turun dan mempertanyakan kepada masyarakat terkait lokasi pembangunan pasar tersebut. Jika memang ada masalah, seharusnya lelang itu tidak diteruskan, dan anggaran bisa dialokasikasikan untuk hal lain yang lebih urgent seperti jalan,” tuturnya.

(nay nur’ain)

Rekonstruksi Jalan Tunggilis – Bondol Memprihatinkan, Ada Anak Dibawah Umur yang Dipekerjakan

Cileungsi | Jurnal Bogor
Bukan hanya retak dan patah saja yang terlihat secara kasat mata. Pemasangan besi dowel untuk sambungan pada Jalan Tunggilis – Bondol pun sudah berserakan karena pemborong tidak menggunakan bekisting saat pemasangan besi dowel. Terlihat, batas untuk sambungan yang seharusnya ditahan oleh bekisting dan dipasng besi dowel, justeru hanya dibiarkan begitu saja, bahkan kondisi besi malah lepas dari betonnya.

Salah satu pekerja, Udin (bukan nama sebenarnya) mengaku tidak mengerti cara pemasangan besi untuk sambungan harus pakai bekisting. Karena memang tidak ada pemberitahuan, juga tidak ada larangan, baik dari mandor maupun dari pihak lain.

Sementara salah satu warga sekitar Wawan menyayangkan dengan hasil pekerjaan yang dilakukan oleh pemborong. Wawan yang juga pernah terjun ke dunia konstruksi menyebut kualitas pekerjaan betonisasi jalan Tunggilis – Bondol perlu perhatian khusus dari dinas terkait.

“ Saya terkejut ya, saat melihat cor sambungan dipasng besi dowel tanpa bekisting. Jelas itu akan membuat sambungan tidak sempurna bahkan akan berdampak patah pada beton,” kata Wawan kepada Jurnal Bogor, Selasa (7/11/23).

Bisa dilihat sendiri, sambung Wawan, banyak sekali beton yang patah dan retak sampai kedasar itu bukan tanpa sebab, dan untuk perbaikannya pun tidak bisa memakai sealant. Karena keretakan beton tersebut hampir 1 Cm.

“ Retaknya sudah sangat lebar bahkan sampai kebawah, mungkin  harus pakai sikandur untuk menutup area yang retak sampai kebawah itu. Jika hanya pakai sealant untuk aspal, gak nyampe 3 bulan saat dilintasi kendaraan beton itu akan melebar retaknya, karena tidak ada perekat antara satu sama lain,” jelasnya.

Mirisnya lagi, tambah Wawan, saat dirinya berbincang-bincangn dengan pekerja ternyata ada anak dibawah umur yang dipekerjakan, ini sudah sangat keterlaluan sekali sebetulnya. Jadi, jangankan ahli di bidangnya, dia bekerja saja mungkin harus mendapatkan arahan.

“ Saya berharap ada dinas terkait yang lebih tinggi atau perwakilan dewan untuk mengkroscek langsung lokasi pekerjaan Tunggilis – Bondol. Karena dengan kondisi sekarang, sudah pasti peran konsultan pengawas dan pengamat dari UPT Jalan dan Jembatan bisa dibilang tidak bekerja,” tukasnya.

Saat dikonfirmasi via WhatsApp terkait kondisi pekerjaan dan adanya pekerja dibawah umur, baik Atam sebagai pengamat UPT Jalan dan Jembatan Cileungsi dan Damanik sebagai pelaksana tidak memberikan tanggapan apapun.

Untuk diketahui, Rekontruksi Jalan Tunggilis – Bondol Kecamatan Cileungsi dikerjakan oleh CV Cipta Widya Dharma dan PT Angelia Oerip Mandiri sebagai Konsultan Pengawas dengan memakan anggaran sebesar Rp 1,4 miliar dengan waktu pelaksanaan 120 hari kerja.

(nay nurain)

Antisipasi Kebanjiran, SMPN 3 Gunung Putri Akan Dipindahkan Pengembang

SMPN 3 Gunung Putri

Gunung Putri | Jurnal Bogor
Rawan banjir, SMPN 3 Gunung Putri yang berada di Desa Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, akan dipindahkan. Hal tersebut dibenarkan Kepala Sekolah SMPN 3 Gunung Putri Rusdi. Dia mengatakan, sebagai pelaksana dia hanya melanjutkan permohonan dari pimpinan sebelumnya.

“Histori dari pimpinan sebelumnya, bahwa tahun 2018 silam itu pernah terjadi banjir selutut. Dan atas dasar itu mungkin, diajukanlah relokasi ke tempat lain yang lebih tinggi,” ungkap Rusdi kepada Jurnal Bogor melalui telepon selularnya, Selasa (7/11/23).

Selain banjir, sambung Rusdi, keluhan yang kedua ialah ada rencana pembangunan oleh pengembang untuk rumah hunian. Dengan posisi gedung sekolah yang berada di bawah, aliran air saat hujan deras itu sangat luar biasa sekali. Ditambah lagi, jika nanti sudah mulai dibangun rumah hunian, resapan air akan berkurang, dan lokasi sekolah yang berada dibawah akan terancam jika tidak sesegera mungkin untuk diruislagh.

“ Untuk ruislaghnya sendiri sudah masuk pembahasan Pansus di DPRD. Bahkan surat dari Sekda dan DPRD pun sudah keluar, dan saya sendiri sudah melihat lokasi sebanyak 3 kali,” tutur Rusdi.

Lebih lanjut Rusdi menjelaskan, saat ini dirinya sebagai pelaksana hanya tinggal menunggu perintah dari atasan. Untuk saat ini kondisi sekolah jika hujan lebat memang tidak banjir separah tahun lalu, namun jika hujan lebat air masuk kedalam ruang kelas walaupun tidak terlalu tinggi.

“ Jarak lokasi yang akan diruislagh tidak terlalu jauh, kurang lebih 500 meter dari lokasi sekolah yang saat ini. Untuk saya pribadi mau dipindahkan atau tidak itu tidak ada masalah, semua sesuai dengan kajian dan permohonan dari pengembang. Karena sudah pasti ada plus minusnya jika sekolah tidak diruislagh,” tandasnya.

“ Jika nanti dipindahkan pun kami merasa senang, karena sudah pasti akan mendapatkan bangunan baru. Mengingat, bangunan sekolah saat ini memang sudah seharusnya mendapatkan renovasi. Kalo jadi pindah kan akan baru semua gedungnya. Namun saya berpesan, agar memikirkan dan merencanakan untuk akses jalan, itu yang paling utama,” tambah Rusdi.

Sementara Kepala Bidang Aset BPKAD Eko Mujiarto membenarkan hal tersebut. Dimana ada pengembang perumahan yang mengajukan ruislagh atas lokasi lahan SMPN 3 Gunung Putri.

“ Betul ada pengembang yang mengajukan ruislagh, dan saat ini sedang dalam pembahasan dengan pansus,” kata Eko.

Eko menyebut, ruislagh yang diajukan oleh pengembang karena adanya informasi dari kepala desa jika SMPN 3 Gunung Putri sering banjir. “ Pengembang mengatakan, mereka mendapatkan aspirasi dari kades bahwa SMPN 3 Gunung Putri sering banjir. Karena itulah pengembang mengajukan ruislagh dengan lokasi yang tidak banjir,” paparnya.

Untuk lokasi eksisting SMPN 3 Gunung Putri sendiri, sambung Eko, memang rawan banjir karena lokasi berada di cekungan, letak sekolah berada dibawah jalan. Kemudaian juga dekat dengan setu dan bekas rawa sehingga jika sudah hujan lebat sekolah pasti banjir.

“ Saat ini proses ruislagh SMPN 3 Gunung Putri sedang dalam pembahasan di Pansus Ruishlagh DPRD Kabupaten Bogor. Pansus sendiri sudah survei lokasi, tinggal menunggu putusannya saja,” pungkas Eko.

(nay nur’ain)

Menuju Indonesia Emas, HA IPB Bakal Launching Buku Putih di Reuni Akbar

jurnalinspirasi.co.id – Himpunan Alumni (HA) IPB University akan menyelenggarakan reuni akbar untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) IPB ke -60 di Sentul International Convention Center (SICC) pada 25 hingga 26 November 2023.

Ketua Umum HA IPB, Walneg S Jas mengatakan bahwa sudah menjadi tradisi bila setiap 10 tahun selalu diadakan reuni akbar dengan mengumpulkan alumni-alumni top.

“Total alumni kita ada 200 ribu orang sampai sekarang. Nah untuk reuni akbar nanti diharapkan akan ada 15 sampai 20 ribu orang yang hadir di SICC,” ujar Walneg kepada wartawan, Selasa (7/11).

Menurut dia, dalam reuni akbar nanti HA IPB akan melaunching Buku Putih yang berisikan tentang kedaulatan agromaritim untuk Indonesia Emas 2045.

“Buku itu adalah sumbangsih gagasan untuk mencapai Indonesia emas dengan memperkuat agromaritim sebagai landasan utama menuju Indonesia emas. Di dalamnya ada pemikiran profesor-profesor yang dapat digunakan oleh pemerintah,” ucap Walneg.

Dimana, sambung dia, di dalamnya terdapat rangkuman untuk memajukan pertanian, lingkungan hidup, kehutanan, perikanan, dan perdagangan.

“Kalau bertekad agar Indonesia maju dengan memanfaatkan bonus demografi, agromaritim adalah landasan,” kata Walneg lagi.

Selain itu, kata dia, pada reuni akbar juga akan diperlihatkan karya dan legacy dari IPB dan alumni, yang jumlahnya kurang lebih ada 100 stand pameran dari bidang pertanian maupun non pertanian. Kemudian, ditambah bazaar kuliner yang total standnya mencapai 150.

“Bazaar kuliner akan diisi oleh alumni IPB yang sukses di bidang makanan dan minuman. Selain itu ada juga kegiatan yang digawangi civitas akademika seperti seminar, demo produk, sosialisasi teknologi, dan lainnya,” tegasnya.

Lebih lanjut, kata Walneg, reuni juga akan diisi dengan aksi donor darah. “Targetnya akan ada 2 ribu kantung darah yang disumbangkan ke Bank Darah. Untuk saat ini sudah ada 1.000 orang yang mendaftar,” ucap dia.

Dalam kesempatan itu juga, sambung Walneg, HA IPB juga akan melaunching Senior Green Living, yakni sebuah kompleks perumahan yang berada di ketinggian 800 meter di atas permukaan laut.

“Lokasinya ada di Cigombong, nah perumahan itu akan ditawarkan ke alumni. Jadi itu kavling agromaritim, ada perumahan dan lahan hijaunya,” tandasnya.* Fredy Kristianto

APIP Masih Investigasi Kerugian Uang Negara di Desa Cidokom dan Banyuresmi

Cigudeg | Jurnal Bogor
Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) Inspektorat Kabupaten Bogor masih melakukan investigasi terhadap dua desa yakni Desa Cidokom, Gunungsindur dan Desa Banyuresmi, Cigudeg yang diduga telah merugikan uang negera.

“Desa Banyuresmi dan Cidokom saat ini masih dalam proses,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bogor, Renaldi Yushab kepada wartawan, Selasa (07/11/2023).

Renaldi menyampaikan bahwa pihak Inspektorat sedang melakukan proses penyelidikan.

“Teman di Inspektorat sedang bekerja untuk menghitung kerugian yang memang terjadi di kedua desa tersebut,” katanya.

Menurut dia, ada ketentuan, prosedur dan proses masyarakat yang pihaknya representasikan dengan BPD, nanti setiap usulan kades termasuk kinerja bisa melalui tahapan oleh BPD.

“Karena didalam regulasi pengangkatan dan pemberhentian kepala desa saat ini harus usulan BPD, tinggal mereka komunikasi dengan camat dan pemantauan agar semua bisa terpenuhi,” katanya.

Jadi kata dia, terkait polemik di Desa Banyuresmi soal mosi tidak percaya yang dilayangkan masyarakat itu bisa menjadi acuan pemberhentian kepala desa.

“Tata cara penggantian kades bisa meninggal dunia, mengundurkan diri atau juga semua usulan dari BPD,” katanya.

Intinya kata dia, proses investigasi yang dilakukan oleh APIP terhadap persoalan yang muncul di Desa Banyuresmi masih berlanjut.

“Pemeriksaan masih berjalan untuk Banyuresmi,” pungkasnya.

(andres)

Bupati Iwan Minta Pj Gubernur Teruskan Proyek Jalan Tambang

Bupati Bogor Iwan Setiawan saat Boling di Ciseeng.

Ciseeng | Jurnal Bogor
Bupati Bogor Iwan Setiawan meminta PJ Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin dapat meneruskan proyek jalur tambang di wilayah Bogor Utara.

Di ujung masa jabatan sebagai Bupati, Pemkab Bogor saat ini tengah berupaya membangun jalur tambang. Namun, hal tersebut kata Iwan, tidak akan lepas jika tidak didukung Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengingat semua pendataan dilakukan oleh Pemprov Jabar.

“Jalur tambang itu progres Gubernur RK (Ridwan Kamil) mudah-mudahan ditindaklanjuti oleh PJ Gubernur. Karena PR besar di Bogor ini dalam penyelesaian jalan tambang,” kata Bupati Iwan Setiawan di sela-sela kegiatan Boling di Ciseeng, Selasa (7/11/2023).

Ia mengatakan, saat ini pihaknya akan menyampaikan aspirasi masyarakat Bogor Utara kepada Pj Gubernur Jawa Barat.

“Hari ini akan ketemu bakal sampaikan lagi, jangan sampai beda pemimpin beda program, harus linear, jalan tambang positif bukan negatif,” ujarnya.

Lebih lanjut, dirinya menjelaskan, terkait progres perencanaan pembangunan jalur tambang masih seputar tahapan administrasi dan pembebasan lahan.

“Ini harus berkesinambungan, mungkin nanti akan kami sampaikan kembali, progresnya belum tahu domainnya ada di provinsi, kami hanya pembebasan lahan saja dengan pihak Jayabaya,” pungkasnya.

(andres)

Anggota DPR RI H.Mulyadi Akan Percantik Alun-alun Jonggol

H.Mulyadi

Jonggol | Jurnal Bogor
Ingin tempat main bolanya berkesan, Anggota DPR RI H.Mulyadi M.MA berjanji akan membuat Alun-alun Jonggol lebih baik dari sekarang. Hal tersebut disampaikan politisi Partai Gerindra itu pada pembukaan Jonggol Berkah Festival (JBF).

H. Mulyadi yang saat ini masuk dalam badan anggaran DPR RI menyebut, ingin memberikan peninggalan untuk masyarakat Jonggol karena memang dirinya punya jatah anggaran DAK dan akan dialokasikan untuk pembangunan Alun-alun Jonggol.

“ Alun-alun Jonggol ini merupakan tempat saya bermain bola sejak kecil, dan saat ini saya duduk di kursi DPR RI bukan karna saya lebih pintar dari adik-adik pemuda semua, tapi karena saya beruntung dan diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk mengabdi kepada masyarakat Jonggol,” ungkap H.Mulyadi dalam sambutannya.

Dia menjelaskan, jika dahulu sudah diupayakan untuk membangun Alun-alun Jonggol dengan nilai hampir Rp15 miliar. Namun, jika dilihat saat ini yang dialokasikan hanya berapa dan itu ternyata tidak sesuai dengan gambar yang sudah pernah didesain sebelumnya.

“ Saya berjanji, anggaran alokasi khusus saya, akan saya alokasikan untuk pembangunan Alun-alun Jonggol. Dan saya berpesan kepada para pemuda, untuk melanjutkan kegiatan JBF ini menjadi agenda tahunan,“ pesannya.

“ Untuk berapa jumlah anggaran yang akan digelontorkan, rahasia dong. Yang pasti akan maksimal dan membuat Alun-alun Jonggol menjadi indah dan jadi ikon untuk Jonggol,” cetusnya.

Sementara tokoh pemuda Jonggol, Acep Supriadi mengapresiasi apa yang diucapkan oleh H.Mulyadi yang merupakan wakil dari masyarakat Jonggol. Acep menyebut, sudah banyak program positif dan bermanfaat yang digelontorkan oleh H.Mulyadi selama dirinya menjadi Anggota DPR RI.

“ Kedudukannya sebagai anggota DPR RI sudah banyak dirasakan oleh masyarakat, bantuan-bantuannya seperti rumah tidak layak huni, sanitasi air bersih, penyediaan MCK. Bahkan sampai proyek strategis nasional jalan di Sukamakmur sampai pembangunan Bendungan Cibeet dan Cijuray pun ditangani oleh beliau,” papar Acep kepada Jurnal Bogor, Selasa (7/11/23).

Acep yang juga sebagai Ketua Koordinator Presidium Bogor Timur berharap besar kepada H.Mulyadi untuk juga bisa membantu mendorong moratorium agar segera dicabut, sehingga Kabupaten Bogor Timur itu bisa betul-betul tewujud.

“ Bogor Timur itu penghasil PAD terbesar di Kabupaten Bogor. Tapi pembangunan jalan di wilayah Bogor Timur seolah dianaktirikan, pendapatan yang dihasilkan tidak sebanding dengan pembangunan yang diberikan,” tandasnya.

Terlihat, sambung Acep, masih banyak sekali jalan kabupaten yang tidak layak dan butuh pembangunan, begitu pun sekolah. Dan yang lebih kami sayangkan lagi, saat mendapatkan pembangunan jalan malah dikerjakan oleh pemborong asal jadi.

“ Seperti pekerjaan jalan Jonggol – Sukamakmur saat ini, sangat lambat dan berpotensi menggangu aktivitas warga yang bekerja, isunya pemborong kehabisan modal untuk membangun jalan tersebut. Hal seperti ini yang kami sesalkan, kok bisa Pemkab memberikan tender pada pemborong yang tidak memiliki modal,” tuturnya.

“ Sebagai warga Jonggol saya punya keyakinan, jika Bogor Timur sudah menjadi kabupaten sendiri pembangunan akan merata dan pendidikan pun akan setara. Warga Bogor Timur harus mendapatkan manfaat dari banyaknya kawasaan industri, jangan hanya mendapatkan polusinya saja,” pungkasnya mengakhiri.

(nay nur’ain)

Dishub Kabupaten Bogor Berinovasi, Pembayaran Retribusi Parkir Secara Non Tunai Bisa Melalui QRIS

Sosialisasi QRIS dilakukan di aula Terminal Leuwiliang.

Leuwiliang | Jurnal Bogor
Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor meluncurkan inovasi baru untuk pelayanan retribusi parkir secara non tunai (cashless) melalui Quick Response Indonesian Standard (QRIS).

Sosialisasi QRIS

Kegiatan sosialisasi pertama kali dilakukan di aula terminal Leuwiliang yang turut dihadiri Sekretaris Dinas Perhubungan (Sekdishub), Selasa, (7/11/2023).

Metode pembayaran retribusi melalui QRIS merupakan pilihan bagi masyarakat, disamping pembayaran secara konvensional atau manual menggunakan uang tunai dan karcis parkir.

Sedangkan pembayaran retribusi parkir secara secara digital seiring perkembangan zaman dengan memanfaatkan QRIS untuk semua yang dapat diakses melalui berbagai macam dompet digital (E-wallet) dan M-banking. Dengan tujuan memberikan kemudahan kepada masyarakat pengguna layanan parkir untuk membayar retribusi tanpa harus menyiapkan uang recehan.

Sementara Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor khususnya pada UPT Pengelolaan Prasarana dan Perlengkapan Perhubungan (PPPP) wilayah IV Leuwiliang berupaya untuk dapat mendorong peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Bogor melalui retribusi parkir.

Sasaran dari gagasan inovasi ini adalah masyarakat milenial dan gen z yang lebih sering menggunakan metode cashless karena dianggap lebih praktis dan efisien.

Kasubag TU UPT PPPP wilayah IV leuwiliang Deddy Safriandi selaku project inisiator menjelaskan, pembayaran retribusi parkir secara non tunai melalui QRIS merupakan salah satu upaya untuk meminimalisasi terjadinya kebocoran retribusi parkir yang dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab.

“Karena data penerimaan retribusi parkir akan tersaji secara real time dan transparan serta penyetoran retribusi langsung terhubung dengan kas daerah,” katanya.

Jadi kata dia, selama masa percobaan, pembayaran retribusi secara non tunai melalui QRIS tersebut akan diberlakukan di beberapa titik di wilayah kerja UPT PPPP wilayah IV leuwiliang.

“Namun pada jangka panjang nantinya akan diberlakukan secara menyeluruh di wilayah kerja Dinas Perhubungan kabupaten Bogor,” pungkasnya.

(andres)

Faeza Muhammad Haz tak Ikuti Jejak Sang Ayah

Faeza Muhammad Haz

Cibinong | Jurnal Bogor
Event Kejurkab Badminton 2023 yang dilakukan PBSI Kabupaten Bogor akan menjadi ajang untuk memantau talenta para pebulutangkis dari KU Pra Usia Dini, Usia Dini, Anak Anak, Pemula, Remaja dan Taruna.

Faeza Muhammad Haz adalah salah satu peserta Kejurkab yang masih berusia 10 tahun dan tercatat sebagai siswa kelas 4 MI Sirojul Falah, Cicadas, Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

Faeza panggilan akrab dari pebulutangkis yang.ambil bagian pada kelas Pemula Kejurkab kali ini merupakan anak ketiga dari pasangan suami istri, Futriyanah dan Sairan yang dikenal sebagai legenda Persikabo yang saat ini sebagai Kepala UPT Sarpras Dispora Kabupaten Bogor.

Faeza saat ini tercatat sebagai salah satu atlet binaan Club Alfatanza, Tlajung, Gunung Putri yang juga anggota PBSI Kabupaten Bogor.

Faeza sendiri tak mengikuti jejak sang ayah yang dikenal sebagai bintang Persikabo pada tahun 2000 an.

” Sebelum menekuni Badminton atau saat usia 7 sampai 9 tahun saya sudah kenalkan Faeza ke olahraga tenis lapangan, sepakbola dan Badminton, ” ujar Sairan, Selasa, 7 November 2023.

Namun, kata Sairan, ketika sudah berusia 10 tahun Faeza mulai fokus di cabor badminton.

“Sekarang anak saya sudah memilih Badminton dan akan fokus pada olahraga ini. Saya hanya mendukung atau mensuport saja sambil mengarahkan tentang dunia atlet dan olahraga, ” tegas Sairan.

Intinya, kata Sairan, dalam memilih cabor bagi anaknya, ia tak memaksakan kehendaknya.

” Saya persilahkan anak saya mau menggeluti cabor apa saja. Namun setelah usia 10 tahun harus ada cabor yang jadi pilihannya untuk diseriusi,” pungkasnya.

Dalam melakoni proses latihannya, Faeza kerap dianter oleh Futriyanah sang bunda yang juga sangat mendukung anaknya dalam meniti karir di bidang olahraga badminton.

(asep syahmid)

Progres Museum Pajajaran Capai 65 Persen

jurnalinspirasi.co.id- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor terus menggeber pembangunan museum Pajajaran Kota Bogor di kawasan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan. 

Terbaru progres sudah memasuki 65 persen, tidak ada kendala yang berarti dan semua sudah sesuai spesifikasi di kontrak kerja pembangunan.

Kepala Disparbud Kota Bogor, Iceu Pujiati menuturkan, sekarang sudah mencapai 65 persen pada minggu ke-19, progres masih berjalan lancar. Untuk prediksi hambatan hanya masalah Kota Bogor memasuki musim penghujan.

“Meski hujan tetapi kami optimis selesai tanggal 21 Desember 2023. Semua sudah on the track atau sesuai dengan perencanaan pembangunan,” tutur Iceu kepada wartawan, Selasa (7/11).

Iceu memaparkan, progres ini sangat positif, terlebih sebelum pembangunan pihaknya mengakomodir aspirasi Masyarakat Peduli Bumi Ageung Pakuan Pajajaran, dengan adanya empat tuntutan nota kesepahaman. Pertama diminta sebelum pembangunan ada Sasadu Buhun, itu sudah dilakukan.

“Kedua bangunan aset SD Batutulis permintaan masyarakat peduli Bumi Ageung Pakuan Pajajaran diberikan kepada masyarakat tidak mampu, tapi kami tidak menyetujui karena bongkaran aset negara itu hasilnya disetorkan ke kas negara dan sudah dilakukan oleh kami ke kas negara,” papar Iceu didampingi Kabid Kebudayaan pada Disparbud, Dian Herdiawan.

Iceu menjelaskan, kemudian poin ketiga itu bangunan harus sesuai marwah kesundaan, aspirasi Masyarakat Peduli Bumi Ageung Pakuan Pajajaran sudah diakomodir. Hal keempat mereka menginginkan menjadi tim pengawas dan sudah diperbolehkan mengawasi tetapi secara aturan tidak bisa masuk sebagai tim pengawas hukum kontak.

“Sangat boleh sekali menjadi pengawasan eksternal, mangga diperbolehkan. Karena konsultan pengawas sudah ada dan mempunyai sertifikasi, ahli arsitektur, pengalaman dan syarat lainnya. Jadi tidak bisa masuk ke tim konsultan pengawas. Perihal baru-baru ini aspirasi mereka yang ingin bangunan menggunakan bata merah, tidak bisa diakomodir. Karena sesuai RAB dan kontrak kerja itu menggunakan hebel. Bahkan memakai bata tidak ada dalam kesepakatan empat poin tadi,” jelasnya

Iceu menambahkan, untuk material tidak bisa diganti, karena ada hukum kontrak. Kecuali ada justifikasi hukum dan teknis yang menyatakan harus bata merah.

“Mohon maaf aspirasi boleh, tapi tolong perhatikan justifikasi teknis dan hukum kontrak sebagai pegangan pembangunan. Insya Allah kegiatan on the track sesuai aturan yang berlaku,” ujarnya.

“Ini ikhtiar pemerintah untuk membangun museum Pajajaran dan gedung bisa dimanfaatkan masyarakat Kota Bogor. Kami mohon support kelancaran museum Pajajaran, pembangunan ini juga didampingi Kejari Kota Bogor dan inspektorat Kota Bogor. Kami memohon ada pendampingan bidang Datun juga. Itu dilakukan karena kami ingin tetap berjalan sesuai aturan yang ditetapkan,” tambah Iceu.* Fredy Kristianto