32.9 C
Bogor
Thursday, September 4, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 22

DPRD Usulkan Perumda Kelola Perparkiran Kota Bogor

jurnalinspirasi.co.id – Wacana Dinas Perhubungan (Dishub) menggandeng pihak ketiga dalam pengelolaan sektor perparkiran di Kota Bogor, mendapat sorotan Wakil Ketua II DPRD Kota Bogor, H Zenal Abidin. Menurutnya, mengerjasamakan parkir dengan pihak ketiga baik dilakukan.

Hal itu lantaran pihak ketiga akan bisa memaksimalkan sumber daya manusia untuk menarik retribusi. Namun, disisi lain langkah tersebut kemungkinan besar bisa menimbulkan konflik kepentingan.

Atas dasar itu, sambung dia, lebih baik pengelolaan parkir dilakukan oleh perusahaan umum daerah (perumda). Sehingga pendapatan retribusi akan sepenuhnya masuk ke kas daerah lantaran dikelola badan pemerintah.

“Kota Bogor sudah punya Perumda. Yang namanya Perumda itu boleh menjalankan core business apapun, asalkan ada kajiannya,” ujar H Zenal kepada wartawan, Selasa (27/5/2025).

Misalnya, sambung dia, Dishub dapat bekerjasama dengan Perumda Transportasi Pakuan (PTP).

“Lebih baik menggandeng Perumda. Itu lebih jelas, bisa menambah pemasukan Perumda agar lebih sehat,” tandasnya.

Politisi Gerindra itu menyebut akan mengagendakan rapat bersama lintas sektor untuk membahas secara khusus mengenai pengelolaan sektor perparkiran di Kota Bogor.

“Kami akan coba agendakan untuk rapat bersama lintas sektor membahas hal ini. Sebab, dewan menginginkan agar pendapatan retribusi dari sektor parkir dapat meningkat,” ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Dishub Kota Bogor, Marse Hendra Saputra mengakui bahwa diperlukan adanya inovasi dan skema kerjasama yang diatur.

“Sejauh ini memang parkir belum semua titik ditetapkan sebagai titik parkir,” katanya.

Hal itu, sambung dia, seiring dengan arahan dari DPRD yang mendukung untuk adanya kolaborasi pengelolaan parkir.

“Rencananya akan menggandeng pihak ketiga. Tapi memang perlu dibahas bersama dulu dengan pihak terkait, terutama BKAD, Bapenda dan Bag Kerjasama,” tandasnya.

** Fredy Kristianto

Perkuat Ketahanan Pangan Nasional, Kementan Gelar Panen Raya di Kabupaten Bengkulu Utara

BENGKULU UTARA – Kementerian Pertanian terus memperkuat ketahanan pangan nasional melalui peningkatan produksi, perluasan areal tanam, dan modernisasi pertanian.

Salah satu buktinya tampak dalam panen raya padi seluas 80 hektare di Desa Karyajaya, Kecamatan Marga Sakti Seblat, Kabupaten Bengkulu Utara, yang dilaksanakan dengan dukungan penuh Kementan.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan pentingnya kolaborasi pusat dan daerah dalam menjaga stabilitas pangan.

“Panen raya adalah bukti bahwa kita mampu menjaga produksi pangan nasional bahkan di tengah tantangan. Kementan terus mendorong luas tambah tanam, perbaikan irigasi, dan penggunaan alat mesin pertanian modern agar petani lebih sejahtera dan produktivitas meningkat,” tegas Mentan Amran.

Panen kali ini memanfaatkan empat unit combine harvester yang mampu mempercepat panen dan mengurangi kehilangan hasil. Gabah petani juga langsung diserap oleh Bulog dengan harga Rp6.500/kg, menunjukkan jaminan pasar bagi hasil panen.

Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, menyampaikan bahwa penguatan SDM dan dukungan sarana adalah kunci keberhasilan pertanian.

“Melalui pendampingan, dan fasilitasi alsintan, Kementan hadir memastikan petani tidak hanya bertanam, tetapi juga mengelola usaha tani secara efisien dan berkelanjutan.” ujar Santi.

Kepala Dinas Pertanian Bengkulu Utara menyampaikan bahwa program 100 hari kerja bidang pertanian telah berjalan, panen raya seluas 80 hektar di Desa Karyajaya merupakan hasil dari sinergi yang baik antara pemerintah daerah dan pusat, khususnya Kementerian Pertanian.

Dukungan sarana dan prasarana seperti alat mesin pertanian, benih unggul, serta pendampingan teknis telah mendorong peningkatan luas tambah tanam di wilayah tersebut.

Upaya perbaikan irigasi juga terus dilakukan agar petani tidak kehilangan musim tanam. Pemerintah mendorong penggunaan pupuk organik yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan pendekatan terpadu dan pemanfaatan teknologi seperti combine harvester dan drone, pertanian di Bengkulu Utara diarahkan untuk tumbuh lebih produktif dan adaptif.

Selain panen, digelar pula bazar pupuk organik untuk mendorong peralihan dari pupuk kimia yang menyebabkan penurunan kesuburan tanah. Hasil panen dengan pupuk organik bahkan bisa mencapai 7–9 ton per hektare, lebih tinggi dibanding pemakaian pupuk kimia yang hanya menghasilkan sekitar 4,5 ton.

Bupati Bengkulu Utara yang hadir dalam panen raya menyatakan dukungannya terhadap kesuksesan pertanian di Bengkulu Utara.

“Ini bentuk komitmen bersama agar ketahanan pangan tetap terjaga. Kami akan menjadikan pertanian sebagai sektor prioritas dengan perbaikan irigasi, penguatan kelompok tani, hingga pemanfaatan teknologi pertanian,” ujarnya.

Kepala BBPMKP Sukim Supandi, menyampaikan bahwa pihaknya hadir untuk memberikan dukungan penuh melalui penguatan kapasitas SDM pertanian termasuk di Bengkulu Utara. Kegiatan panen raya ini mencerminkan semangat bersama dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

Dengan pendekatan kolaboratif, dukungan teknologi, dan pemberdayaan petani, Kementan optimistis swasembada pangan dapat terwujud secara merata.

(Restu/BBPMKP)

Panen Raya di Bengkulu, Kementan Pastikan Dukungan Nyata untuk Petani

BENGKULU – Kementerian Pertanian (Kementan) kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga ketahanan pangan nasional melalui kegiatan Panen Raya Padi Sawah yang digelar di Kota Bengkulu, Jumat (23/5/2025).

Bertempat di areal seluas 200 hektare, panen ini menjadi bukti nyata bahwa dukungan pemerintah berdampak langsung bagi petani.

Panen raya ini dihadiri oleh Walikota Bengkulu, anggota DPRD Kota Bengkulu, Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu, Babinsa, penyuluh pertanian, serta petani setempat. Kementan melalui dua unit pelaksananya yaitu BBPMKP dan BPMP Provinsi Bengkulu, turut hadir memberikan pendampingan teknis dan memastikan kelancaran kegiatan.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa keberhasilan pertanian tidak lepas dari dukungan nyata kepada petani. Negara hadir untuk memastikan petani dapat bertani dengan tenang, panen tepat waktu, dan hasil pertanian tetap berkelanjutan.

“Panen ini membuktikan bahwa ketika petani mendapat dukungan yang tepat, pertanian akan terus bergerak dan berkontribusi menjaga ketersediaan pangan,” ujar Mentan Amran.

Sebagai bentuk dukungan konkret, Kementan telah menyalurkan 12,5 ton benih padi untuk mendukung pertanaman seluas 500 hektare di Kota Bengkulu.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa keberhasilan panen ini tak lepas dari kerja keras semua pihak di lapangan, terutama penyuluh dan pendamping petani.

“Ini hasil dari kerja keras bersama dan kehadiran langsung para pendamping di lapangan. Program pemerintah bisa berjalan kalau kita turun langsung dan terus mendampingi petani,” ujar Santi.

Kepala BBPMKP, Sukim Supandi, menambahkan bahwa kehadiran BBPMKP di Bengkulu ini merupakan bagian dari upaya pendampingan agar program pertanian berjalan lancar di daerah.

“Kami hadir di Bengkulu untuk memastikan petani mendapat dukungan teknis dan motivasi. Pendampingan ini bertujuan memastikan program berjalan tepat sasaran dan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh petani di lapangan.” ujar Sukim.

Panen ini tidak hanya menunjukkan hasil produksi yang baik, tapi juga semangat baru bagi petani dalam mengelola lahan secara berkelanjutan. Kolaborasi yang terbangun diharapkan terus memperkuat ketahanan pangan Indonesia.

(Restu/BBPMKP)

Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Sukacita Menuju Tanah Suci

SeluruhCalon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Sukacita Menuju Tanah Suci Calon Jemaah Haji (CJH) asal Kota Bogor akhirnya sudah diberangkatkan ke Tanah Suci. Total ada 960 orang jemaah yang menunaikan ibadah haji tahun ini.

Agus S (63) terharu bisa berangkat ke tanah suci tahun ini. Warga Taman Yasmin, Curug Mekar, Kecamatan Bogor Barat ini meneteskan air matanya saat melihat sanak saudaranya yang mengantarkan ke Masjid Raya Bogor. Meski begitu dirinya bahagia bisa menunaikan rukan Islam ke-5. ‘

“Saya tak menyangka bisa berangkat tahun ini,’’ kata Agus S.

Dirinya mengaku ibadah haji tahun ini yang kedua kalinya. Makanya ia tak merencanakan sebelumnya, karena sudah menganggap sudah menunaikan ibadah haji pada tahun 2003.

Hal senada juga dialami Teguh W. Dirinya pertama kali menjalankan ibadah haji. Makanya ia mengaku senang dan siap menjalankan ibadah haji, baik secara fisik maupun mental.

‘’Saya sudah lolos tes kesehatan, dan kebugaran tubuh saya siap menjalankan ibadah haji,’’ kata Teguh yang juga merupakan pensiunan guru.

Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bogor, Indra Karmawan mengatakan pada tahun ini jemaah haji Kota Bogor terbagi dalam 3 kloter yakni kloter 29, 48, dan 52.

“Sebelum terbang ke Arab Saudi mereka akan berkumpul terlebih dahulu di Asrama Haji. Baru setelaj itu diberangkatkan ke Madinah,” beber Indra.

Pihaknya akan lebih berfokus pada CJH lanjut usia (lansia). Mereka bahkan mengusung tagline Haji Ramah Lansia dan Disabilitas. Total terdapat 18 orang CJH asal Kota Bogor yang masuk kategori lansia dengan usia tertua mencapai 90 tahun
.
“Mereka (CJH Lansia) akan mendapatkan pelayanan murud dan tanazul. Jadi nanti tidak menetap di tenda Mina tapi di hotel,” jelasnya.

Dia pun berpesan, kepada para CJH untuk menjaga kesehatan fisik. Sebab, di Arab Saudi saat ini tengah memasuki cuaca kemarau. Para jemaah diwanti-wanti untuk senantiasa menjaga asupan minumnya.

Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Bogor, Eko Prabowo meminta kepada para jemaah untuk saling tolong menolong dan tidak egois selama di tanah suci. Dia juga mendorong para jemaah selalu berkoordinasi dengan petugas haji.

“Kami imbau untuk memperhatikan hal-hal yang boleh dan dilarang selama pelaksanaan haji. Ikuti arahan petugas,” kata dia.

Eko berdoa agar para jemaah senantiasa dalam kondisi sehat dan selamat. Dia berharap para CJH bisa kembali ke Kota Bogor dalam keadaan sehat.

Sementara itu, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menyiapkan 55 dapur katering di Mekah. Tiap dapur mampu memproduksi 3.500 hingga 5.000 porsi makanan setiap hari. Salah satunya adalah Dapur Ragheeb di kawasan Shauqiah yang kemarin dikunjungi tim Media Center Haji (MCH).

”Setiap 11 dapur kita tempatkan satu konsultan tenaga ahli konsumsi. Jadi, total ada lima orang untuk wilayah Makkah dan dua di Madinah,” jelas Agung Ilham, konsultan tenaga ahli konsumsi PPIH Arab Saudi.

Dapur Ragheeb menangani kebutuhan makan sekitar 3.500 jemaah dari berbagai kloter. Proses produksi makanan dilakukan dengan tahapan ketat dan sistematis.

Untuk makan malam, misalnya, proses memasak dimulai sejak pukul 12.00 WAS. Setelah matang dan dikemas dalam wadah aluminium, makanan dimasukkan ke hotbox atau kontainer khusus yang menjaga suhu tetap stabil di atas 60 derajat Celsius.

”Distribusi dari dapur ke hotel dilakukan setelah dikemas dalam hotbox. Biasanya mulai pukul 16.00. Pukul 18.00 makanan sudah sampai di hotel,” kata Agung.

Meski begitu, jemaah diminta memperhatikan masa konsumsi.

“Batas konsumsi makan malam adalah pukul 21.00. Setelah itu harus dibuang jika belum dimakan. Ini menyangkut standar keamanan pangan,” tegasnya.

Sekelumit Pengalaman Bergaul dengan Kang Asikin Efendi, Tokoh Dunia Usaha Kabupaten Bogor

Bismillahir Rahmanir Rahiem
Terima kasih sahabat saya Akang H.Tb Nasrul Ibnu HR, mantan Ketua Gapensi, mantan Ketua Kadinda Kab.Bogor, kini beliau menjabat Ketua DPD Gapensi Jawa Barat, atas atensi tentang respon gambar saya AA berpose akrab, sewaktu bersilaturahmi ke rumah Akang Ahmad Asikin Efendi, Sabtu (24/5-2025).

Alhamdulillah beliau kang Asikin berada dalam keadaan sehat walafiat, kini usianya memasuki 82 thn. Kemarin kami mengobrol ‘ngaro-ngidul” selama lk 4 jam dari pkl 13.30 sd 17.30 wib. Subhanallah banyak hal yg kami bicarakan, diskusikan dan barang tentu pula banyak hal baru atau ide-ide baru, yang saya dapatkan dari berbagai pengalaman hidup kang Ahmad Asikin Efendi, saya akhir tahu mengenai background keluarganya, beliau berasal dari zuriath yang baik, ayahnya seorang pejuang, aktif di kemiliteran era Kemerdekaan RI thn 1945-1950, pensiunan TNI.

Saya amati keluarganya kang Asikin, kakak-adik, anak-kemenakannya ada banyak diantaranya menjadi orang sukses dan terpandang, diantaranya adik kandungnya Kol.H Agus Utara Efendi sebagai Bupati Bogor, kemenakan kandungnya Dede Yusuf menjadi Wagub Jabar, adik kandungnya mbak Uce dan suaminya kang Aang Hamid Suganda menjadi Bupati Kuningan-Jawa Barat.

Bahkan saat ini ada kemenakannya menjabat Wabub Kuningan/mantan Ketua DPD KNPI Kota.Bogor, ada kemenakannya kang Asikin, namanya Erick Suganda pernah menjadi Ketua Kadinda Kota Bogor, etc.

Sungguh menarik bergaul dengan akrab bersama keluarga kang Asikin. Saya bisa belajar akan dinamika kehidupannya dan banyak manfaat sosial yang kita dapatkan. Salah satu pengalaman yang tak akan terlupakan adalah saya pernah dilibatkan sebagai anggota “Timses” Agus Utara Efendi menjadi Bupati Bogor.

Saya dipertemukan dengan adiknya pak Kol.Agus di rumahnya di perumahan mewah BNR Kota Bogor, sebelum pendaftaran pencalonan Bupati Bogor di awal Reformasi thn 1998. Setelah bpk.Agus Utara Efendi terpilih dan menjabat Bupati Bogor, beliau pak Agus baik kepada saya, tahu balas budi, beliau pernah membantu biaya kuliah saya untuk studi S3/program Doktor di IPB University thn 2003-2026.

Kang Ahmad Asikin Efendi adalah sosok dan figur pengusaha jasa kontruksi, yang menjadi panutan saya. Beliaulah yang membawa masuk pertama kali ke dunia usaha, memperkenalkan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Daerah Bogor, dan menjadi salah seorang Wakil Ketua (Waka) Kadinda Kabupaten Bogor periode thn 1993-1998, dibawa kepemimpinan, Ketuanya alm Bpk H.Arief Makmun pada Musda Kadinda Kab.Bogor yang diselenggarakan di Hotel Jaya Raya Cisarua Puncak Bogor.

Saya peserta Musda Kadinda dari unsur pelaku ekonomi Badan Usaha Koperasi, saya menjabat Wakil Ketua Dekopinda Kab.Bogor dengan Ketua Dekopindanya waktu itu adalah anggota DPRD Kab.Bogor alm Kang Drs.H.Tb.Fauzi Syamsudin (kakak kandungnya Drs.Tb Lutfi Syamsudin, Aktivis FKPPI, mantan Sekretaris DPD KNPI Kab.Bogor 1989-1991).

Saya mendapat tugas dari Ketua Dekopinda Kab.Bogor memimpin delegasi di forum Musda Kadinda tsb, karena kang Fauzi berhalangan hadir, bersamaan waktunya bertugas, rapat di DPRD Kab.Bogor.

Kang Asikin, ketika itu menjabat Ketua DPC Gapensi Kab.Bogor, adalah seorang tokoh dunia usaha yang cukup berwibawa, dan mewarnai jalannya atau proses pengambilan keputusan Musda Kadinda Kab.Bogor di masa itu, dan beliau terpilih menjadi salah seorang Formatur Musda Kadinda Kab.Bogor thn 1993 tsb, dan kemudian beliau masuk di jajaran Pengurus Harian sebagai salah seorang Wakil Ketua 1 bidang OKK, mendampingi Ketuanya kang Arif Makmun.(alm.).

Terus terang saya AA di sidang pleno Musda Kadinda terakhir, malam itu di Hotel Jaya Raya, pada saat dibacakan nama-nama personil Personil Pengurus Harian, muncul nama saya Ir Apendi Arsyad sebagai Wakil Ketua 3 bidang SDM dan Diklat.

Mendengar nama saya disebut, saya kaget, karena saya tak ada ambisi untuk duduk di kepengurusan, sebab saya menyadari status sosial dan profesi saya sebagai Dosen Tetap Yayasan PSPI dpk Prodi Agribisnis Faperta Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor, yang merangkap menjadi Ketua Koperasi Karyawan UNIDA (KOPUNIDA), yang saya dirikan bersama-sama kawan-kawan dosen di Kampus UNIDA Ciawi Bogor.

Setahu saya yang sangat berambisi untuk berusaha duduk di jajaran Pengurus Harian Kadinda mewakili unsur Koperasi waktu itu, bernama Ir Syahril, yang bermukim di Depok. Memang, kami juga bersepakat dari Dekopinda, lembaga yang mewadahi Badan Usaha Koperasi se Kab Bogor, merekomendasikan uda Ir.Syahril untuk duduk mewakili unsur Koperasi. Akan tetapi itulah kenyataan dan faktanya, saya AA yang dipilih oleh Tim Formatur Musda Kadinda.

Saya amat penasaran, keluarnya nama saya sebagai Waka 3 bidang SDM dan Diklat Kadinda tsb. Beberapa saat kemudian di ruang sidang Musda, saya merapat dan menemui salah seorang anggota Formatur Musda, bernama kang Ahmad Asikin Efendi (adik ibu Rahayu Efendi dan kakak kandung Bupati Bogor, Kol.H.Agus Utara Efendi, alm). Kang Asikin dengan segala kewibawaanya sebagai Tokoh Masyarakat Dunia Usaha Kab.Bogor dekat dengan elite politik (the ruling party) menjelaskan alasannya kepada saya, mengapa saya dipilih.

Salah satu alasannya bahwa saya sudah mereka kenal, sejak saya pernah menduduki jabatan Wasek 1 DPD KNPI Kab.Bogor thn 1989-1992 dan anggota Formatur Musda DPD KNPI Kab.Bogor thn 1998 dari unsur HMI-kampus di Hotel Purnama Cisarua, serta saya AA dikenal juga oleh kang Asikin, salah seorang Calon kuat MUSDA DPD KNPI Kab.Bogor thn 1992 di Gd Diklat Kemendagri, Semplak Bogor bersaing memperebutkan posisi Ketua bersama Iyus Djuher, PNS karier di Pemkab Bogor, beliau sdh almarhum ketika menjadi politisi dan menjabat Ketua DPRD Kab.Bogor, mitra kerjanya Bupati Bogor bung Drs Rachmat Yasin (RY), dan RY juga pernah menjabat salah seorang Waka DPD KNPI Kab.Bogor 1989-1992, di era kepemimpinan Gingin Nugraha, PNS Pemkab.Bogor, Ketua DPC PPM Kab Bogor. Saya AA adalah salah seorang Waseknya Gingin, alm.

Jadi, kang Asikin dkk sebagai Tim formatur Musda sudah mengenal baik saya, dan bahkan saya masih ingat..pesannya kepada saya…”bung Apendi duduk di jajaran Kepengurusan Kadinda Kab.Bogor, kami berkeyakinan bisa bekerjasama dengan baik, membuat “nyaman” dan sambil “merendah” kang Asikin berkata kami pun membutuhkan pemikiran Anda”. Mendengar kata-kata tsb, saya sempat tertegun sejenak dan memikirkan status sosial saya berprofesi dosen yang dipaksa sistem berpola hidup sederhana.

Selanjutnya, saya pun berucap lagi kepada kang Asikin..dengan bertanya begini…”bagaimana kang Asikin..kondisi sosial saya begini adanya ?”. Berikutnya beliau menjawab dengan bahasa yang santun, bijak dan meyakinkan..”bung Apendi..soal itu..tenang saja bung ..nanti kita pikirkan!”.

Dengan ungkapan bahasa Kilancik (orang saya hormati) Asikin kepada saya, sejak itu thn 1993 saya melangkah dengan pasti dan penuh keyakinan serta percaya diri saya berkiprah di Kadinda Kab.Bogor sebagai salah seorang pengurus teras hingga kini (thn 2025 saat ini), sebelumnya pernah 3 kali-periode 5 thn sebagai Wakil Ketua (Ketua Kadindanya: Tb Arief Makmun, Luther Kondorura dan Anthoni Hilman SH), 1 periode Ketua Wantim dengan Ketua Kadindanya kang H.Tb Nasrul Ibnu HR, 1 periode Anggota Penasehat semasa Ketuanya bung Rudi Ferdian alm, dan sekarang menjadi Wakil Ketua Wantim Kadinda Kab.Bogor mendampingi bang Drs.Jasfarizal Ketua Wantimnya di era kepemimpinan Shinta Dec Shecawaty, SH.MH.

Jadi alhamdulillah, berkat dukungan teman-teman para sahabat, saya sudah mengabdi di Kadinda Kab.Bogor selama lk 32 thn tak pernah henti, berkat jasa dan kebaikan kang Ahmad Asikin Efendi. Oleh karena itu, sangatlah wajar dan patut saya menghormati beliau sebagai sesepuh dan Tokoh Masyarakat Dunia Usaha-Kadinda Kab Bogor yang kini memasuki usia 82 thn.

Kemaren siang sd sore, lk 4 jam, hari Sabtu tgl 24 Mei 2025 saya bersilaturrahmi ke rumahnya, beliau ditemani isterinya Teteh Agustin (72 thn), menerima kehadiran saya dengan senang hati dan terpancar di wajah mereka, ada kerinduan untuk saling bertemu dan mereka senang dan insyaAllah berbahagia.

Padahal saya hanya hadir apa adanya, hanya membawa sesisir pisang Kepok Besar dari hasil kebunku sendiri, tumbuh di belakang rumahku. Kami saling bercerita tentang kondisi tempo doeloe (bernostalgia), tentang keluarga-anak2 zuriath kami masing-masing, dan juga kondisi muttakhir masa kini zaman Now, terutama situasi politik di era Presiden RI bpk Prabowo Subianto (PS) dan era Presiden RI sebelumnya mas Mulyono yang penuh misteri.

Akang Asikin walaupun sdh lansia, daya pikir dan memorinya masih sangat bagus menganalisa dan menarasikan berbagai gejala sosial politik negeri, saya juga tertarik atas pandangan-pandangan, yang saya pandang logis, walaupun sifatnya hipotetik dan prediktif. Kang.Asikin sukanya membaca buku-buku sejak muda, sehingga kemampuan literasi cukup baik, mengikuti perkembangan, sikon terkini, zaman Now, alhamdulillah.

Alhamdulillah, jujur saya berkata, ada beberapa artikel saya AA bertemakan sosial-politik, terutama soal kepemimpinan Presiden PS, saya merujuk pada pemikiran atau pandangan senior-sepuh saya ini, bernama Ahmad Asikin Efendi (82 thn), sosok dan Tokoh Masyarakat Dunia Usaha yang sangat berpengaruh di zamannya di Kab.Bogor.

Hatur nuhun Akang Asikin dan Teteh Agustin, sewaktu pulang dari rumahnya saya dibekali Oleh-oleh Makanan “Empek-empek Palembang” buatan Teteh sendiri, yang enak dan lezat, sehingga membuat saya “batambuah” 2 kali saking nikmatnya. Maklumlah, suasana enak-nyaman, pertemuan menyambung tali silaturahmi antara yunior kepada senior, sangat berarti dan penuh makna.

Nabi dan Rasulullulah Muhammad SAW disebutkan dalam Hadistnya..bahwa “Silaturrahmi membawa banyak manfaat (fadhillah) diantaranya panjang umur dan murah rezeki”. Hadist itu benar adanya, begitu banyak pengalaman kita dengan mengamalkan, bersilaturrahmi sungguh menyenangkan dan membahagiakan kita bersama, seperti yang saya rasakan “fresh” melegakan dan menikmati ketika bertamu di rumah kang Asikin Efendi yang asri di Perumahan Panaragan Kidul Kota Bogor, kemaren. Saya selalu mendoakan, semoga Kilancek Asikin sekeluarga selalu sehat walafiat, berbahagia dan dalam lindungan dan pertolongan Allah SWT, barakallah, Aamiin-3 YRA***

Sekian dan terima kasih atas atensinya, insyaAllah bermanfaat bagi para pembaca artikel saya ini. Akhirulkalam, saya memohon’ maaf apabila ada hal-hal yang kurang berkenan di hati, dan saya hanya bermaksud sharing pengalaman atas kebaikan para Sahabat yang pernah menentukan jalan, arah dan dinamika kehidupan saya. Saya berdoa, semoga mereka-mereka yang telah? memberikan ruang peran kepada saya dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, menjadi amal sholeh mereka yang telah berbuat baik, dengan pahala yang banyak untuk bekal di kehidupan akhirats, kelak, Aamiin YRA.###

Gallery and Ecofunworkshop, Kp Wangun Atas Rt 06 Rw 01 Kel.Sindangsari, Botim City, West Java, Ahad 25 Mei 2025

Wassalam
=====✅✅✅
Dr.Ir.H.Apendi Arsyad.MSi (Wakil Ketua Wantim Kadinda Kab.Bogor, Ketua Majelis Pakar Dekopinda Kab.Bogor, Pendiri dan Dosen-Assoc Prof Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor thn 1986-2024, Pendiri dan Ketua Wanhat MPW ICMI Orwil Khusus Bogor merangkap Wasek Wankar MPP ICMI, Konsultan, Pegiat dan Pengamat serta Kritikus Sosial melalui Tulisannya di Media Sosial)

Drainase Jalan Kabupaten di Puncak Buruk

Cisarua | Jurnal Bogor
Kondisi jalan milik Kabupaten Bogor yang ada di wilayah Ciawi, Cisarua dan Megamendung kondisinya kini cukup memprihatinkan. Drainase jalan yang berfungsi sebagai saluran air disaat turun hujan banyak yang tidak berfungsi. Hal ini menyebabkan terjadinya kerusakan terhadap badan jalan khususnya terhadap badan jalan yang diaspal.

Tidak heran, pantauan di beberapa lokasi kondisi badan jalan yang disaat musim penghujan ini banyak yang mengalami kerusakan akibat luapan air ke badan jalan  dari drainase yang tidak terawat dengan baik. Salah satu contohnya adalah di wilayah pasar Sukamanah, Kecamatan Megamendung, di Cidokom Desa Kopo, Kecamatan Cisarua dan di beberapa lokasi lainnya di wilayah Ciawi.

Adanya hal tersebut, masyarakat berharap Pemkab Bogor melakukan evaluasi terhadap kinerja UPT JJ wilayah Ciawi yang dinilainya mengalami pengabaian terhadap kondisi jalan jalan di wilayah kerjanya.

“Iya kita amati kerusakan badan jalan milik Kabupaten Bogor ini belum ditangani secara serius terhadap lokasi kerusakan yang selalu menjadi langganan. Contohnya di wilayah Desa Kopo arah ke Lembah Nyiur. Disana dranaisenya cukup buruk hingga badan jalannya m ngalami kerusakan. Begitu juga di wilayah dekat pasar Sukamanah. Jika turun hujan jalanan dan parkiran tergenang oleh arus air hujan yang tidak mengalir di tempatnya. Hingga warga disana jika turun hujan direpotkan oleh aliran air. Karena kondisi badan jalan jika turun hujan bagaikan sungai yang mengalir deras,” ujar Dodi dari Warga Puncak Peduli.

Sementara itu, untuk meminimalisir terhadap kerusakan dranaise, beberapa desa kerap melakukan aksi pembersihan di titik titik yang selalu menjadi permasalahan. Seperti di Desa Sukamaju, warga disana di setiap turun hujan deras selalu siaga dipinggiran jalan untuk melancarkan arus air yang ada di saluran kiri dan kanan badan jalan.

(Dadang Supriatna)

Dukung Pelebaran Jalan Cikopo, Warga Siap Hibahkan Tanahnya

Megamendung | Jurnal Bogor
Program Camat Megamendung Ridwan yang bertekad untuk melebarkan jalan Cikopo Selatan, kini terus mendapat dukungan dari masyarakat setempat dan warga Jabodetabek. Mengingat, ruas jalan Cikopo merupakan satu satunya akses masuk dan keluar Puncak yang hingga kini dinilai oleh para pengendara sebagai jalur yang cukup tepat memasuki kawasan Puncak. 

Pelebaran jalan ini kini terus mendapat dukungan dari masyarakat, dibuktikan oleh warga dengan siap menghibahkan tanah miliknya untuk pelebaran jalan tersebut. Menurut warga, dengan dilebarkannya jalan tersebut selain akan memecahkan masalah kemacetan juga akan berdampak positif terhadap roda perekonomian masyarakat sekitar. 

” Adanya program Camat Megamendung ini, kita selaku pemilik rumah yang berada di tepi jalan ini, siap menghibahkan tanah halaman rumah untuk pelebaran jalan itu. Dan kini dukungan dari para pemilik rumah yang lainnya terus mengalir, tinggal langkah selanjutnya kita nantikan. Mudah mudahan program tersebut segera terlaksanakan. Dengan kondisi badan jalan yang lebar, pengendara akan merasa nyaman disaat melintas disini. Dan itu akan tercipta pertumbuhan ekonomi masyarakat ke arah yang lebih baik,” ujar H. Munji.

Sementara itu, dikatakan Camat Megamendung, Ridwan, untuk Kecamatan Megamendung di tahun 2025  terdapat beberapa program yang benar-benar harus terwujud. Yakni, pelebaran jalan alternatif Cikopo Selatan, penanganan sampah dan dunia pendidikan.

“Pelebaran jalan Cikopo Selatan itu merupakan program yang wajib terlaksanakan. Karena  hasilnya bukan hanya untuk  menangani  kemacetan saja. Melainkan untuk lebih meningkatkan tingkat perekonomian warga sekitar juga,” ujar camat.

Sementara terkait penanganan sampah lanjut dia, Kecamatan Megamendung merupakan etalase pintu masuknya para wisatawan datang ke Puncak yang harus memberikan pemandangan yang bersih dan tertib.

“Kita ini daerah wisata yang disetiap hari libur atau tanggal merah selalu didatangi wisatawan. Dan Kecamatan Megamendung merupakan pintu masuknya ke wilayah Puncak. Dengan demikian untuk memberikan rasa nyaman wilayah kita harus bersih terbebas dari sampah. Untuk ini kita dan para Kepala Desa sekuat tenaga melakukan penanganan sampah. Karena, daerah wisata itu harus bersih dan aman. Dan program bagi dunia pendidikan, di Kecamatan Megamendung  harus ada  gedung SMPN yang baru.  Karena kini di Megamendung dengan 3 sekolah SMPN yang ada sudah tidak memadai untuk menampung anak anak yang akan duduk di bangku SMP,” pungkasnya.

(Dadang Supriatna)

Warga Sukamanah Terbebas dari Stunting dan Penderita TBC Ditangani Serius

Megamendung – Kolaborasi antara pemerintahan desa dengan pihak Puskesmas setempat untuk menangani stunting berjalan sesuai program. Kini hasil laporan dari para kader Posyandu yang ada di Desa Sukamanah para penderita stunting di desa itu telah berhasil ditangani.

Dikatakan Kepala Desa Sukamanah Hj. Irmayani, sejak munculnya stunting beberapa tahun silam, pihak desa beserta para kader Posyandunya melakukan penanganan secara serius dengan penanganan tenaga medis dari puskesmas setempat.

Hasilnya, kini puluhan penderita stunting di desa itu sudah tertangani dan terbebas dari label stunting. “Alhamdulillah penderita stunting sudah tertangani semuanya. Tetapi, kita bersama para Kader Posyandu tidak boleh lengah, pengawasan harus terus dilakukan,” ujar Irmayani.

Meskipun penderita stunting sudah tertangani, dan supaya stunting tidak muncul kembali, pihak desa kini mengarah kepada pencegahan dan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat

“Langkah selanjutnya adalah pencegahan. Sasarannya adalah para ibu-ibu hamil, dan pengantin baru. Dua kategori ini merupakan hal yang cukup rawan. Begitu juga, untuk mengingatkan kepada warga sosialisasi selalu dilakukan,” imbuhnya.

Sedangkan untuk penyakit TBC, dimana desa tersebut memiliki sejumlah warganya yang menderita TBC, program untuk penyembuhan yang dilakukan pemerintahan desa hingga kini masih berjalan.

“Bagi penderita TBC untuk penyembuhannya  memerlukan waktu yang teratur dan ditentukan oleh tim medis Puskesmas setempat. Hingga saat ini kita masih melakukan penanganan kepada para penderita TBC ini. Mudah-mudahan penyakit mereka tertangani dengan baik hingga mereka sehat kembali,” pungkasnya.

(Dadang Supriatna)

Rizal Terpilih Aklamasi jadi Ketua Karang Taruna Cilember

Cisarua – Semangat kebersamaan dan demokrasi mewarnai pelaksanaan Musyawarah Warga Karang Taruna (MWKT) Desa Cilember tahun 2025 yang digelar secara resmi pada Senin pagi (26/5) di Hotel Bayak, Desa Cilember, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Acara ini dibuka langsung oleh Kepala Desa Cilember, Suhendi Houvenier, yang menandai dimulainya proses strategis untuk menentukan kepemimpinan dan arah gerak Karang Taruna desa selama lima tahun ke depan.

Kegiatan MWKT ini menjadi forum penting bagi para pemuda desa, tokoh masyarakat, serta perwakilan unsur pemerintahan desa untuk bersama-sama menyusun visi, misi, dan program kerja Karang Taruna ke depan. Dalam forum tersebut, Muhamad Rijal terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Karang Taruna Desa Cilember masa bakti 2025–2030. Terpilihnya Rijal menandai awal dari babak baru peran pemuda dalam pembangunan sosial di tingkat desa.

Kegiatan MWKT dihadiri oleh puluhan peserta yang merupakan perwakilan pemuda dari seluruh RT dan dusun di Desa Cilember. Selain itu, hadir pula tokoh masyarakat, perangkat Desa Cilember, serta berbagai unsur kelembagaan desa. Acara juga mendapat dukungan dari Ketua APDESI Kecamatan Cisarua, Sekretaris Camat Cisarua, Ketua Karang Taruna Kecamatan Cisarua, dan Sekretaris Desa Cilember.

Kehadiran berbagai unsur tersebut menunjukkan komitmen bersama dalam memperkuat peran Karang Taruna sebagai organisasi sosial kepemudaan yang berdaya dan berdampak langsung pada masyarakat.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Cilember Suhendi Houvenier menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan MWKT yang berjalan dengan tertib, terbuka, dan demokratis. Ia menyatakan bahwa forum ini menjadi wadah ideal untuk menampung aspirasi dan partisipasi aktif pemuda desa dalam pembangunan sosial.

“Proses musyawarah berlangsung terbuka dan demokratis. Dimulai dengan laporan pertanggungjawaban pengurus lama, kemudian dilanjutkan dengan pemilihan pengurus baru, hingga penyusunan agenda strategis organisasi,” ungkap Suhendi.

Ia juga berharap agar kepemimpinan baru Karang Taruna mampu menjadi mitra strategis pemerintah desa dalam menciptakan berbagai inovasi dan solusi atas permasalahan sosial yang ada di masyarakat.

Ketua Karang Taruna Kecamatan Cisarua, Ghaffer, turut hadir dan memberikan keterangan usai kegiatan berlangsung. Ia menyambut baik proses musyawarah yang berjalan lancar serta terpilihnya ketua baru secara aklamasi.

“MWKT ini menunjukkan bahwa para pemuda Desa Cilember siap melanjutkan tongkat estafet organisasi dengan semangat kolaborasi dan pengabdian. Kami di tingkat kecamatan akan mendukung sepenuhnya program-program kerja Karang Taruna desa yang progresif dan partisipatif,” jelas Ghaffer.

Ketua Karang Taruna terpilih, Muhamad Rijal, dalam pernyataan perdananya menegaskan komitmen untuk menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya. Ia menyampaikan bahwa hasil musyawarah ini telah melahirkan sejumlah program prioritas yang bertujuan memberdayakan pemuda dan memberi kontribusi positif bagi lingkungan sekitar.

“Hasil musyawarah ini menetapkan ketua Karang Taruna baru periode 2025–2030 sekaligus melahirkan program-program kerja prioritas seperti pelatihan keterampilan, kewirausahaan pemuda, serta gerakan sosial berbasis lingkungan,” ungkap Rijal.

Ia juga menambahkan bahwa Karang Taruna Desa Cilember akan membuka ruang seluas-luasnya bagi partisipasi pemuda dari berbagai latar belakang. “Kami ingin menjadikan Karang Taruna sebagai kekuatan sosial pemuda yang aktif, inklusif, dan berdampak,” tambahnya.

Dengan terpilihnya Muhamad Rijal sebagai ketua baru secara aklamasi, Karang Taruna Desa Cilember siap memasuki era baru dengan semangat pembaruan, solidaritas, dan pengabdian. MWKT 2025 menjadi tonggak penting dalam konsolidasi organisasi kepemudaan di tingkat desa, sekaligus momentum bagi seluruh pemuda Cilember untuk bergerak bersama membangun masa depan yang lebih baik.

(Dadang Supriatna)

Ancaman Kesehatan Mental di Era Digital, Screen Time Maksimal 3 Jam

Komunikasi adalah bagian penting dalam kehidupan manusia, baik itu dilakukan sendiri maupun dengan kelompok. Kehidupan sosial mendorong antar individu untuk saling interaksi dengan individu lainnya karena setiap manusia memerlukan bantuan satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan mereka masing-masing.

Terlebih, pada era digital membuat masyarakat lebih banyak menghabiskan waktunya berselancar di dunia maya. Mulai dari bekerja, bermedia sosial, menikmati hiburan, dan bermain game online.

Meski banyak memberikan manfaat, kebiasaan ini juga tidak dipungkiri membawa berbagai ancaman risiko kesehatan mental.

Psikiater Pusat Kesehatan Jiwa Nasional Rumah Sakit Marzuki Mahdi (PKJN RSMM), dr Lahargo Kembaren membeberkan risiko kesehatan mental yang dapat ditimbulkan, antara lain adiksi (kecanduan) internet, kesepian (loneliness), ansietas, dan depresi.

“Risiko lain yakni penurunan fungsi kognitif (brain root) untuk fokus, konsentrasi, memori dan pengambilan keputusan karena sering menonton video pendek. Selain itu risiko gangguan bicara (speech delay) pada anak,” ungkap dia.

Untuk terhindar dari bahaya tersebut, Lahargo menyarankan masyarakat agar mulai mengatur screen time selama maksimal tiga jam sehari. Hanya untuk hiburan, medsos, dan bermain game.

Ia juga mendorong masyarakat menyeimbangkan aktivitas digital dengan aktivitas non digital seperti olahraga, bermusik, mengikuti komunitas, kegiatan keagamaan dan hobi-hobi lainnya.

“Canangkan gerakan rindulah mata yang menatap dan bukan jari yang mengetik. Kemudian kenali tanda-tanda kecanduan atau adiksi digital seperti muncul masalah mental emosional, performa dalam keseharian menurun, hubungan dengan orang lain terganggu,” jelas dia.

Lahargo menyarankan masyarakat melakukan digital detoksifikasi, yakni pengurangan atau penghentian penggunaan media digital untuk kurun waktu tertentu. Tujuannya memberi kesempatan bagi otak dan badan istirahat.

Selanjutnya menghindari berkunjung ke situs-situs yang tidak bermanfaat dan berguna, bahkan memberikan efek negatif, seperti berita berita hoaks, kekerasan, dan pornografi.

“Konsultasi ke profesional kesehatan jiwa bila sudah mulai sulit untuk melepaskan diri dari adiksi digital,” seru Lahargo.

Upaya bersama untuk memahami dan mengelola dampak psikologis dari interaksi daring, serta penggunaan teknologi yang bijak, menjadi landasan untuk menciptakan lingkungan digital yang mendukung kesejahteraan mental. Dengan demikian dapat membangun fondasi yang kuat bagi kesejahteraan psikologis di dunia digital saat ini.