31.3 C
Bogor
Monday, September 1, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 21

Gencarkan Program Swasembada Pangan, UPT Pelatihan Kementan Gandeng Pemkab Kaur

KAUR – Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat implementasi program swasembada pangan nasional melalui penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.

Salah satu bentuk konkret dari upaya ini diwujudkan melalui audiensi yang dilakukan oleh tim pelaksana kegiatan swasembada pangan bersama Pemerintah Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, Selasa (27/5/2025).

Audiensi yang berlangsung di ruang Wakil Bupati Kaur ini menjadi forum strategis untuk memperkuat koordinasi dan mempercepat capaian program Kementan. Dalam pertemuan tersebut, dibahas berbagai kegiatan utama Kementan yang sedang dilaksanakan di Kabupaten Kaur, seperti Luas Tambah Tanam (LTT) Padi Reguler, LTT Optimalisasi Lahan (Oplah), penanaman padi gogo, penguatan Brigade Pangan, serta dukungan alat dan mesin pertanian.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan pentingnya percepatan tanam dan kerja kolaboratif dalam menjawab tantangan ketahanan pangan nasional. Menurutnya, penguatan kerja sama lintas lembaga dan keberpihakan nyata kepada petani adalah kunci keberhasilan program strategis.

“Program swasembada pangan adalah gerakan bersama. Pemerintah pusat dan daerah harus kompak mendukung petani dengan pendampingan nyata di lapangan, agar produksi pangan terus meningkat dan kebutuhan pangan nasional dapat dipenuhi secara mandiri,” ujar Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyampaikan bahwa keberhasilan program pangan di daerah sangat bergantung pada sinergi dan penguatan kapasitas SDM pertanian. BBPMKP sebagai unit pelaksana teknis BPPSDMP memiliki peran kunci dalam mendampingi dan memperkuat kelembagaan petani.

“Program ini tidak hanya bicara tanam dan panen, tetapi bagaimana kita membangun sistem pertanian yang berkelanjutan. SDM dan kelembagaan petani harus terus diperkuat agar program swasembada pangan memberikan hasil yang nyata dan bertahan jangka panjang,” ungkap Santi.

Penanggung Jawab Kegiatan Swasembada Pangan Provinsi Bengkulu yang yakni Kepala BBPMKP, Sukim Supandi, memimpin langsung audiensi bersama Wakil Bupati Kaur. Dalam paparannya, ia menegaskan bahwa BBPMKP siap memastikan pendampingan program berjalan optimal dari hulu hingga hilir.

“Program strategis seperti ini membutuhkan sinergi menyeluruh, dari pusat hingga ke lapangan. Petani tidak boleh jalan sendiri. Pendampingan harus nyata, dan semua unsur harus bergerak dalam satu arah,” ujar Sukim.

Sementara itu, Wakil Bupati Kaur, Abdul Hamid, menyampaikan apresiasi atas perhatian dan kehadiran langsung dari Kementan melalui BBPMKP. Ia menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Kaur dalam mendukung penuh program swasembada pangan.

“Kami siap bersinergi dan mendukung penuh program strategis ini. Pertanian adalah kekuatan utama pembangunan di Kabupaten Kaur. Dengan sinergi dan dukungan dari pusat, kami optimistis bisa menjadi kabupaten yang maju, sejahtera, dan bahagia,” tegasnya.

Audiensi ini turut dihadiri oleh Staf Ahli Bupati Bidang SDM, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kaur, Kepala Bidang Tanaman Pangan, LO BPMP Provinsi Bengkulu wilayah Kabupaten Kaur, serta tim pelaksana kegiatan swasembada pangan.

Kementan berkomitmen untuk terus hadir dan aktif dalam penguatan manajemen pelaksanaan kegiatan di daerah. Dengan pengawalan yang menyeluruh, peningkatan kapasitas petani, serta penguatan kelembagaan, program swasembada pangan diharapkan dapat berjalan efektif dan memberikan dampak nyata bagi petani serta ketahanan pangan nasional.

#Restu /BBPMKP

Gelar Tanam Serempak Padi Gogo di Kabupaten Kaur, Kementan Perkuat Barisan Swasembada Pangan

KAUR – Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat ketahanan pangan nasional melalui percepatan tanam dan perluasan areal tanam padi gogo. Salah satu upaya tersebut diwujudkan melalui Gerakan Tanam (Gertam) Padi Gogo yang dilaksanakan di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, Selasa (27/5/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi Kementan dalam menjaga ketersediaan pangan nasional dengan mengoptimalkan pemanfaatan lahan tadah hujan.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan seluruh pelaku pertanian dalam mendukung program percepatan tanam guna meningkatkan produksi pangan.

“Percepatan tanam padi gogo di lahan tadah hujan merupakan langkah strategis untuk menjaga ketersediaan pangan nasional. Kementan mendorong kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mendukung program ini,” ujar Amran.

Senada dengan Menteri, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa keberhasilan program Kementan di daerah sangat bergantung pada keterlibatan aktif pemerintah dan petani di lapangan.

“Kegiatan tanam ini harus menjadi gerakan bersama. Pendampingan, kolaborasi, dan percepatan tanam adalah kunci menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan produktivitas petani,” kata Santi.

Gertam Padi Gogo di Kabupaten Kaur dipusatkan di Desa Padang Leban, Kecamatan Tanjung Kemuning, dan turut dihadiri oleh Wakil Bupati Kaur Abdul Hamid, Kepala BBPMKP Sukim Supandi, Staf Ahli Bupati, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kaur, Kepala BPMP Provinsi Bengkulu, camat, kepala desa, Babinsa, penyuluh, serta para petani.

Total luas tanam mencapai 31 hektare, tersebar di empat kecamatan: Tanjung Kemuning, Muara Sahung, Kelam Tengah, dan Semidang Gumai. Kegiatan ini menggunakan varietas padi gogo Silentik Kuku Balam, varietas lokal unggulan yang adaptif terhadap kondisi lahan tadah hujan.

Kepala BBPMKP, Sukim Supandi, selaku Penanggung Jawab Swasembada Pangan Provinsi Bengkulu, menekankan pentingnya sinergi menyeluruh antar pihak untuk memastikan program pertanian berjalan efektif dan berkelanjutan.

“Program strategis seperti swasembada pangan tidak bisa dijalankan sendiri. Diperlukan keterlibatan aktif dari semua lini, mulai dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, hingga desa. Petani, penyuluh, Babinsa, tokoh masyarakat, dan seluruh unsur pendukung di lapangan harus terlibat dalam satu arah yang sama agar kegiatan tanam ini tepat sasaran dan memberikan hasil optimal bagi petani,” ungkapnya.

Sukim menambahkan, keberhasilan percepatan tanam tidak hanya diukur dari luas areal yang dicapai, tetapi juga dari bagaimana seluruh unsur bergerak bersama, saling memperkuat, dan hadir secara nyata mendampingi petani dari awal hingga panen.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Kaur, Abdul Hamid, menyatakan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap inisiatif swasembada pangan Kementan.

“Kami siap mendukung penuh dan berkolaborasi dengan Kementan serta semua pihak terkait. Pertanian harus menjadi kekuatan utama dalam pembangunan daerah,” tegas Abdul Hamid.

Kementan berharap melalui gerakan tanam serentak ini, pertanian di Bengkulu dapat tumbuh secara produktif dan berkelanjutan. Dengan penguatan kelembagaan petani, pemanfaatan varietas unggul, serta pendampingan intensif, target swasembada pangan nasional akan semakin dekat untuk diwujudkan.

#Restu/BBPMKP

Ratusan Warga Huntap Terima Sertifikat, Bupati: Kita Benahi Juga Prasarana dan Sarana Umum

Sukajaya l Jurnal Bogor
Bupati Bogor Rudy Susmanto bersama Wakil Bupati Jaro Ade menyambangi Kampung Adat Urug, di Desa Urug, Sukajaya, Kabupaten Bogor, Rabu (28/5/2025).

Kunjungan Forkopimda yang disambut antusias masyarakat hingga pelajar guna membagikan sebanyak 409 sertifikat hunian tetap (huntap) bagi warga yang terdampak bencana alam beberapa tahun lalu.

“Ini merupakan tahap awal dari upaya kami menuntaskan dampak bencana tahun 2020. Bahkan, sebagian penerima sertifikat juga terdampak bencana tahun 2024,” ujarnya usai melakukan penyerahan sertifikat.

Rudy mengapresiasi kinerja Badan Pertanahan Nasional (BPN) Wilayah 1 Kabupaten Bogor. yang dinilai cepat dan berkomitmen menyelesaikan sertifikasi lahan bagi warga terdampak.

“Belum sebulan menjabat, BPN sudah menunjukkan komitmen yang luar biasa. Kami optimistis, karena secara administratif data sudah lengkap. Tinggal menunggu proses di kantor pertanahan,” katanya.

Selain menyerahkan sertifikat, Pemkab Bogor juga berkomitmen membenahi prasarana dan sarana umum (PSU) seperti jalan dan sekolah di wilayah terdampak bencana.

Dalam kunjungan itu, rombongan juga menyempatkan diri mengunjungi rumah adat milik Abah Ukat.

Rudy menyampaikan bahwa ia sangat bersyukur karena disambut oleh masyarakat yang menjunjung tinggi kearifan lokal.

Ia menilai etika budaya di Kampung Urug masih sangat dijaga, sehingga sebagai kampung adat, wilayah tersebut harus dilindungi, baik dari sisi benda warisan leluhur maupun nilai-nilai budaya yang dimiliki masyarakatnya.

“Kami sangat bersyukur disambut masyarakat yang menjunjung tinggi kearifan lokal. Etika budayanya sangat dijaga. Kampung Urug sebagai kampung adat harus kita lindungi, baik benda warisan leluhur maupun nilai-nilai budaya masyarakatnya,” katanya.

Dia member kan batik yang dikenakannya memiliki motif khas Desa Urug, sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya lokal.

“Bahkan batik yang kita pakai pun adalah batik motif desa urug, jadi bukan hanya sampai disitu. Kita ingin betul-betul ini harus terpelihara, lestari, harus terjaga dan tentunya kita harus kembangkan agar dunia luar melihat bahwa kita punya sebuah budaya besar yang ada di kabupaten Bogor,” tukasnya.

(Arip Ekon)

Waspadai Praktik ‘Tembak’ KK

jurnalinspirasi.co.id – Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) atau Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Bogor akan dimulai pada 2 Juni 2025 mendatang.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berjanji akan memperketat pengawasan terhadap berbagai potensi kecurangan dalam proses penerimaan siswa, khususnya terkait praktik penitipan Kartu Keluarga (KK).

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, mengatalan bahwa pihaknya menggandeng Dinas Pendidikan serta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) guna memastikan keabsahan data domisili calon peserta didik.

Hal ini, sambung dia, dilakukan untuk menjamin penerimaan siswa berlangsung adil dan sesuai aturan.

“Kita coba telaah lagi supaya ketahuan mana yang murni domisili orang tua, mana yang hanya dititipkan. Nanti kelihatan dari pola pendaftarannya,” ujar Dedie.

Dedie menegaskan, tidak boleh ada lagi kasus siswa dititipkan di KK keluarga lain semata-mata demi bisa diterima di sekolah favorit yang lokasinya lebih dekat dari alamat penitipan tersebut.

Terpisah, Kepala Disdik Kota Bogor, Irwan Riyanto, mengatakan, terdapat beberapa persyaratan utama dalam pendaftaran SPMB tahun ini.

Yakni, calon siswa harus berusia maksimal 15 tahun pada 1 Juli 2025, dibuktikan dengan akta kelahiran atau Kartu Identitas Anak (KIA).

Kemudian, kata dia, peserta telah lulus jenjang Sekolah Dasar (SD) dengan bukti ijazah, surat keterangan lulus (SKL), atau kartu peserta ujian. Ketiga, wajib menyertakan KK.

Sementara yang terakhir, sambungnya, bagi lulusan sebelum tahun 2025 harus melampirkan surat keterangan tidak sedang bersekolah yang ditandatangani wali dan diketahui oleh Lurah setempat.

** Fredy Kristianto

DPRD Usulkan Perumda Kelola Perparkiran Kota Bogor

jurnalinspirasi.co.id – Wacana Dinas Perhubungan (Dishub) menggandeng pihak ketiga dalam pengelolaan sektor perparkiran di Kota Bogor, mendapat sorotan Wakil Ketua II DPRD Kota Bogor, H Zenal Abidin. Menurutnya, mengerjasamakan parkir dengan pihak ketiga baik dilakukan.

Hal itu lantaran pihak ketiga akan bisa memaksimalkan sumber daya manusia untuk menarik retribusi. Namun, disisi lain langkah tersebut kemungkinan besar bisa menimbulkan konflik kepentingan.

Atas dasar itu, sambung dia, lebih baik pengelolaan parkir dilakukan oleh perusahaan umum daerah (perumda). Sehingga pendapatan retribusi akan sepenuhnya masuk ke kas daerah lantaran dikelola badan pemerintah.

“Kota Bogor sudah punya Perumda. Yang namanya Perumda itu boleh menjalankan core business apapun, asalkan ada kajiannya,” ujar H Zenal kepada wartawan, Selasa (27/5/2025).

Misalnya, sambung dia, Dishub dapat bekerjasama dengan Perumda Transportasi Pakuan (PTP).

“Lebih baik menggandeng Perumda. Itu lebih jelas, bisa menambah pemasukan Perumda agar lebih sehat,” tandasnya.

Politisi Gerindra itu menyebut akan mengagendakan rapat bersama lintas sektor untuk membahas secara khusus mengenai pengelolaan sektor perparkiran di Kota Bogor.

“Kami akan coba agendakan untuk rapat bersama lintas sektor membahas hal ini. Sebab, dewan menginginkan agar pendapatan retribusi dari sektor parkir dapat meningkat,” ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Dishub Kota Bogor, Marse Hendra Saputra mengakui bahwa diperlukan adanya inovasi dan skema kerjasama yang diatur.

“Sejauh ini memang parkir belum semua titik ditetapkan sebagai titik parkir,” katanya.

Hal itu, sambung dia, seiring dengan arahan dari DPRD yang mendukung untuk adanya kolaborasi pengelolaan parkir.

“Rencananya akan menggandeng pihak ketiga. Tapi memang perlu dibahas bersama dulu dengan pihak terkait, terutama BKAD, Bapenda dan Bag Kerjasama,” tandasnya.

** Fredy Kristianto

Perkuat Ketahanan Pangan Nasional, Kementan Gelar Panen Raya di Kabupaten Bengkulu Utara

BENGKULU UTARA – Kementerian Pertanian terus memperkuat ketahanan pangan nasional melalui peningkatan produksi, perluasan areal tanam, dan modernisasi pertanian.

Salah satu buktinya tampak dalam panen raya padi seluas 80 hektare di Desa Karyajaya, Kecamatan Marga Sakti Seblat, Kabupaten Bengkulu Utara, yang dilaksanakan dengan dukungan penuh Kementan.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan pentingnya kolaborasi pusat dan daerah dalam menjaga stabilitas pangan.

“Panen raya adalah bukti bahwa kita mampu menjaga produksi pangan nasional bahkan di tengah tantangan. Kementan terus mendorong luas tambah tanam, perbaikan irigasi, dan penggunaan alat mesin pertanian modern agar petani lebih sejahtera dan produktivitas meningkat,” tegas Mentan Amran.

Panen kali ini memanfaatkan empat unit combine harvester yang mampu mempercepat panen dan mengurangi kehilangan hasil. Gabah petani juga langsung diserap oleh Bulog dengan harga Rp6.500/kg, menunjukkan jaminan pasar bagi hasil panen.

Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, menyampaikan bahwa penguatan SDM dan dukungan sarana adalah kunci keberhasilan pertanian.

“Melalui pendampingan, dan fasilitasi alsintan, Kementan hadir memastikan petani tidak hanya bertanam, tetapi juga mengelola usaha tani secara efisien dan berkelanjutan.” ujar Santi.

Kepala Dinas Pertanian Bengkulu Utara menyampaikan bahwa program 100 hari kerja bidang pertanian telah berjalan, panen raya seluas 80 hektar di Desa Karyajaya merupakan hasil dari sinergi yang baik antara pemerintah daerah dan pusat, khususnya Kementerian Pertanian.

Dukungan sarana dan prasarana seperti alat mesin pertanian, benih unggul, serta pendampingan teknis telah mendorong peningkatan luas tambah tanam di wilayah tersebut.

Upaya perbaikan irigasi juga terus dilakukan agar petani tidak kehilangan musim tanam. Pemerintah mendorong penggunaan pupuk organik yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan pendekatan terpadu dan pemanfaatan teknologi seperti combine harvester dan drone, pertanian di Bengkulu Utara diarahkan untuk tumbuh lebih produktif dan adaptif.

Selain panen, digelar pula bazar pupuk organik untuk mendorong peralihan dari pupuk kimia yang menyebabkan penurunan kesuburan tanah. Hasil panen dengan pupuk organik bahkan bisa mencapai 7–9 ton per hektare, lebih tinggi dibanding pemakaian pupuk kimia yang hanya menghasilkan sekitar 4,5 ton.

Bupati Bengkulu Utara yang hadir dalam panen raya menyatakan dukungannya terhadap kesuksesan pertanian di Bengkulu Utara.

“Ini bentuk komitmen bersama agar ketahanan pangan tetap terjaga. Kami akan menjadikan pertanian sebagai sektor prioritas dengan perbaikan irigasi, penguatan kelompok tani, hingga pemanfaatan teknologi pertanian,” ujarnya.

Kepala BBPMKP Sukim Supandi, menyampaikan bahwa pihaknya hadir untuk memberikan dukungan penuh melalui penguatan kapasitas SDM pertanian termasuk di Bengkulu Utara. Kegiatan panen raya ini mencerminkan semangat bersama dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

Dengan pendekatan kolaboratif, dukungan teknologi, dan pemberdayaan petani, Kementan optimistis swasembada pangan dapat terwujud secara merata.

(Restu/BBPMKP)

Panen Raya di Bengkulu, Kementan Pastikan Dukungan Nyata untuk Petani

BENGKULU – Kementerian Pertanian (Kementan) kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga ketahanan pangan nasional melalui kegiatan Panen Raya Padi Sawah yang digelar di Kota Bengkulu, Jumat (23/5/2025).

Bertempat di areal seluas 200 hektare, panen ini menjadi bukti nyata bahwa dukungan pemerintah berdampak langsung bagi petani.

Panen raya ini dihadiri oleh Walikota Bengkulu, anggota DPRD Kota Bengkulu, Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu, Babinsa, penyuluh pertanian, serta petani setempat. Kementan melalui dua unit pelaksananya yaitu BBPMKP dan BPMP Provinsi Bengkulu, turut hadir memberikan pendampingan teknis dan memastikan kelancaran kegiatan.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa keberhasilan pertanian tidak lepas dari dukungan nyata kepada petani. Negara hadir untuk memastikan petani dapat bertani dengan tenang, panen tepat waktu, dan hasil pertanian tetap berkelanjutan.

“Panen ini membuktikan bahwa ketika petani mendapat dukungan yang tepat, pertanian akan terus bergerak dan berkontribusi menjaga ketersediaan pangan,” ujar Mentan Amran.

Sebagai bentuk dukungan konkret, Kementan telah menyalurkan 12,5 ton benih padi untuk mendukung pertanaman seluas 500 hektare di Kota Bengkulu.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa keberhasilan panen ini tak lepas dari kerja keras semua pihak di lapangan, terutama penyuluh dan pendamping petani.

“Ini hasil dari kerja keras bersama dan kehadiran langsung para pendamping di lapangan. Program pemerintah bisa berjalan kalau kita turun langsung dan terus mendampingi petani,” ujar Santi.

Kepala BBPMKP, Sukim Supandi, menambahkan bahwa kehadiran BBPMKP di Bengkulu ini merupakan bagian dari upaya pendampingan agar program pertanian berjalan lancar di daerah.

“Kami hadir di Bengkulu untuk memastikan petani mendapat dukungan teknis dan motivasi. Pendampingan ini bertujuan memastikan program berjalan tepat sasaran dan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh petani di lapangan.” ujar Sukim.

Panen ini tidak hanya menunjukkan hasil produksi yang baik, tapi juga semangat baru bagi petani dalam mengelola lahan secara berkelanjutan. Kolaborasi yang terbangun diharapkan terus memperkuat ketahanan pangan Indonesia.

(Restu/BBPMKP)

Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Sukacita Menuju Tanah Suci

SeluruhCalon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Sukacita Menuju Tanah Suci Calon Jemaah Haji (CJH) asal Kota Bogor akhirnya sudah diberangkatkan ke Tanah Suci. Total ada 960 orang jemaah yang menunaikan ibadah haji tahun ini.

Agus S (63) terharu bisa berangkat ke tanah suci tahun ini. Warga Taman Yasmin, Curug Mekar, Kecamatan Bogor Barat ini meneteskan air matanya saat melihat sanak saudaranya yang mengantarkan ke Masjid Raya Bogor. Meski begitu dirinya bahagia bisa menunaikan rukan Islam ke-5. ‘

“Saya tak menyangka bisa berangkat tahun ini,’’ kata Agus S.

Dirinya mengaku ibadah haji tahun ini yang kedua kalinya. Makanya ia tak merencanakan sebelumnya, karena sudah menganggap sudah menunaikan ibadah haji pada tahun 2003.

Hal senada juga dialami Teguh W. Dirinya pertama kali menjalankan ibadah haji. Makanya ia mengaku senang dan siap menjalankan ibadah haji, baik secara fisik maupun mental.

‘’Saya sudah lolos tes kesehatan, dan kebugaran tubuh saya siap menjalankan ibadah haji,’’ kata Teguh yang juga merupakan pensiunan guru.

Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bogor, Indra Karmawan mengatakan pada tahun ini jemaah haji Kota Bogor terbagi dalam 3 kloter yakni kloter 29, 48, dan 52.

“Sebelum terbang ke Arab Saudi mereka akan berkumpul terlebih dahulu di Asrama Haji. Baru setelaj itu diberangkatkan ke Madinah,” beber Indra.

Pihaknya akan lebih berfokus pada CJH lanjut usia (lansia). Mereka bahkan mengusung tagline Haji Ramah Lansia dan Disabilitas. Total terdapat 18 orang CJH asal Kota Bogor yang masuk kategori lansia dengan usia tertua mencapai 90 tahun
.
“Mereka (CJH Lansia) akan mendapatkan pelayanan murud dan tanazul. Jadi nanti tidak menetap di tenda Mina tapi di hotel,” jelasnya.

Dia pun berpesan, kepada para CJH untuk menjaga kesehatan fisik. Sebab, di Arab Saudi saat ini tengah memasuki cuaca kemarau. Para jemaah diwanti-wanti untuk senantiasa menjaga asupan minumnya.

Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Bogor, Eko Prabowo meminta kepada para jemaah untuk saling tolong menolong dan tidak egois selama di tanah suci. Dia juga mendorong para jemaah selalu berkoordinasi dengan petugas haji.

“Kami imbau untuk memperhatikan hal-hal yang boleh dan dilarang selama pelaksanaan haji. Ikuti arahan petugas,” kata dia.

Eko berdoa agar para jemaah senantiasa dalam kondisi sehat dan selamat. Dia berharap para CJH bisa kembali ke Kota Bogor dalam keadaan sehat.

Sementara itu, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menyiapkan 55 dapur katering di Mekah. Tiap dapur mampu memproduksi 3.500 hingga 5.000 porsi makanan setiap hari. Salah satunya adalah Dapur Ragheeb di kawasan Shauqiah yang kemarin dikunjungi tim Media Center Haji (MCH).

”Setiap 11 dapur kita tempatkan satu konsultan tenaga ahli konsumsi. Jadi, total ada lima orang untuk wilayah Makkah dan dua di Madinah,” jelas Agung Ilham, konsultan tenaga ahli konsumsi PPIH Arab Saudi.

Dapur Ragheeb menangani kebutuhan makan sekitar 3.500 jemaah dari berbagai kloter. Proses produksi makanan dilakukan dengan tahapan ketat dan sistematis.

Untuk makan malam, misalnya, proses memasak dimulai sejak pukul 12.00 WAS. Setelah matang dan dikemas dalam wadah aluminium, makanan dimasukkan ke hotbox atau kontainer khusus yang menjaga suhu tetap stabil di atas 60 derajat Celsius.

”Distribusi dari dapur ke hotel dilakukan setelah dikemas dalam hotbox. Biasanya mulai pukul 16.00. Pukul 18.00 makanan sudah sampai di hotel,” kata Agung.

Meski begitu, jemaah diminta memperhatikan masa konsumsi.

“Batas konsumsi makan malam adalah pukul 21.00. Setelah itu harus dibuang jika belum dimakan. Ini menyangkut standar keamanan pangan,” tegasnya.

Sekelumit Pengalaman Bergaul dengan Kang Asikin Efendi, Tokoh Dunia Usaha Kabupaten Bogor

Bismillahir Rahmanir Rahiem
Terima kasih sahabat saya Akang H.Tb Nasrul Ibnu HR, mantan Ketua Gapensi, mantan Ketua Kadinda Kab.Bogor, kini beliau menjabat Ketua DPD Gapensi Jawa Barat, atas atensi tentang respon gambar saya AA berpose akrab, sewaktu bersilaturahmi ke rumah Akang Ahmad Asikin Efendi, Sabtu (24/5-2025).

Alhamdulillah beliau kang Asikin berada dalam keadaan sehat walafiat, kini usianya memasuki 82 thn. Kemarin kami mengobrol ‘ngaro-ngidul” selama lk 4 jam dari pkl 13.30 sd 17.30 wib. Subhanallah banyak hal yg kami bicarakan, diskusikan dan barang tentu pula banyak hal baru atau ide-ide baru, yang saya dapatkan dari berbagai pengalaman hidup kang Ahmad Asikin Efendi, saya akhir tahu mengenai background keluarganya, beliau berasal dari zuriath yang baik, ayahnya seorang pejuang, aktif di kemiliteran era Kemerdekaan RI thn 1945-1950, pensiunan TNI.

Saya amati keluarganya kang Asikin, kakak-adik, anak-kemenakannya ada banyak diantaranya menjadi orang sukses dan terpandang, diantaranya adik kandungnya Kol.H Agus Utara Efendi sebagai Bupati Bogor, kemenakan kandungnya Dede Yusuf menjadi Wagub Jabar, adik kandungnya mbak Uce dan suaminya kang Aang Hamid Suganda menjadi Bupati Kuningan-Jawa Barat.

Bahkan saat ini ada kemenakannya menjabat Wabub Kuningan/mantan Ketua DPD KNPI Kota.Bogor, ada kemenakannya kang Asikin, namanya Erick Suganda pernah menjadi Ketua Kadinda Kota Bogor, etc.

Sungguh menarik bergaul dengan akrab bersama keluarga kang Asikin. Saya bisa belajar akan dinamika kehidupannya dan banyak manfaat sosial yang kita dapatkan. Salah satu pengalaman yang tak akan terlupakan adalah saya pernah dilibatkan sebagai anggota “Timses” Agus Utara Efendi menjadi Bupati Bogor.

Saya dipertemukan dengan adiknya pak Kol.Agus di rumahnya di perumahan mewah BNR Kota Bogor, sebelum pendaftaran pencalonan Bupati Bogor di awal Reformasi thn 1998. Setelah bpk.Agus Utara Efendi terpilih dan menjabat Bupati Bogor, beliau pak Agus baik kepada saya, tahu balas budi, beliau pernah membantu biaya kuliah saya untuk studi S3/program Doktor di IPB University thn 2003-2026.

Kang Ahmad Asikin Efendi adalah sosok dan figur pengusaha jasa kontruksi, yang menjadi panutan saya. Beliaulah yang membawa masuk pertama kali ke dunia usaha, memperkenalkan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Daerah Bogor, dan menjadi salah seorang Wakil Ketua (Waka) Kadinda Kabupaten Bogor periode thn 1993-1998, dibawa kepemimpinan, Ketuanya alm Bpk H.Arief Makmun pada Musda Kadinda Kab.Bogor yang diselenggarakan di Hotel Jaya Raya Cisarua Puncak Bogor.

Saya peserta Musda Kadinda dari unsur pelaku ekonomi Badan Usaha Koperasi, saya menjabat Wakil Ketua Dekopinda Kab.Bogor dengan Ketua Dekopindanya waktu itu adalah anggota DPRD Kab.Bogor alm Kang Drs.H.Tb.Fauzi Syamsudin (kakak kandungnya Drs.Tb Lutfi Syamsudin, Aktivis FKPPI, mantan Sekretaris DPD KNPI Kab.Bogor 1989-1991).

Saya mendapat tugas dari Ketua Dekopinda Kab.Bogor memimpin delegasi di forum Musda Kadinda tsb, karena kang Fauzi berhalangan hadir, bersamaan waktunya bertugas, rapat di DPRD Kab.Bogor.

Kang Asikin, ketika itu menjabat Ketua DPC Gapensi Kab.Bogor, adalah seorang tokoh dunia usaha yang cukup berwibawa, dan mewarnai jalannya atau proses pengambilan keputusan Musda Kadinda Kab.Bogor di masa itu, dan beliau terpilih menjadi salah seorang Formatur Musda Kadinda Kab.Bogor thn 1993 tsb, dan kemudian beliau masuk di jajaran Pengurus Harian sebagai salah seorang Wakil Ketua 1 bidang OKK, mendampingi Ketuanya kang Arif Makmun.(alm.).

Terus terang saya AA di sidang pleno Musda Kadinda terakhir, malam itu di Hotel Jaya Raya, pada saat dibacakan nama-nama personil Personil Pengurus Harian, muncul nama saya Ir Apendi Arsyad sebagai Wakil Ketua 3 bidang SDM dan Diklat.

Mendengar nama saya disebut, saya kaget, karena saya tak ada ambisi untuk duduk di kepengurusan, sebab saya menyadari status sosial dan profesi saya sebagai Dosen Tetap Yayasan PSPI dpk Prodi Agribisnis Faperta Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor, yang merangkap menjadi Ketua Koperasi Karyawan UNIDA (KOPUNIDA), yang saya dirikan bersama-sama kawan-kawan dosen di Kampus UNIDA Ciawi Bogor.

Setahu saya yang sangat berambisi untuk berusaha duduk di jajaran Pengurus Harian Kadinda mewakili unsur Koperasi waktu itu, bernama Ir Syahril, yang bermukim di Depok. Memang, kami juga bersepakat dari Dekopinda, lembaga yang mewadahi Badan Usaha Koperasi se Kab Bogor, merekomendasikan uda Ir.Syahril untuk duduk mewakili unsur Koperasi. Akan tetapi itulah kenyataan dan faktanya, saya AA yang dipilih oleh Tim Formatur Musda Kadinda.

Saya amat penasaran, keluarnya nama saya sebagai Waka 3 bidang SDM dan Diklat Kadinda tsb. Beberapa saat kemudian di ruang sidang Musda, saya merapat dan menemui salah seorang anggota Formatur Musda, bernama kang Ahmad Asikin Efendi (adik ibu Rahayu Efendi dan kakak kandung Bupati Bogor, Kol.H.Agus Utara Efendi, alm). Kang Asikin dengan segala kewibawaanya sebagai Tokoh Masyarakat Dunia Usaha Kab.Bogor dekat dengan elite politik (the ruling party) menjelaskan alasannya kepada saya, mengapa saya dipilih.

Salah satu alasannya bahwa saya sudah mereka kenal, sejak saya pernah menduduki jabatan Wasek 1 DPD KNPI Kab.Bogor thn 1989-1992 dan anggota Formatur Musda DPD KNPI Kab.Bogor thn 1998 dari unsur HMI-kampus di Hotel Purnama Cisarua, serta saya AA dikenal juga oleh kang Asikin, salah seorang Calon kuat MUSDA DPD KNPI Kab.Bogor thn 1992 di Gd Diklat Kemendagri, Semplak Bogor bersaing memperebutkan posisi Ketua bersama Iyus Djuher, PNS karier di Pemkab Bogor, beliau sdh almarhum ketika menjadi politisi dan menjabat Ketua DPRD Kab.Bogor, mitra kerjanya Bupati Bogor bung Drs Rachmat Yasin (RY), dan RY juga pernah menjabat salah seorang Waka DPD KNPI Kab.Bogor 1989-1992, di era kepemimpinan Gingin Nugraha, PNS Pemkab.Bogor, Ketua DPC PPM Kab Bogor. Saya AA adalah salah seorang Waseknya Gingin, alm.

Jadi, kang Asikin dkk sebagai Tim formatur Musda sudah mengenal baik saya, dan bahkan saya masih ingat..pesannya kepada saya…”bung Apendi duduk di jajaran Kepengurusan Kadinda Kab.Bogor, kami berkeyakinan bisa bekerjasama dengan baik, membuat “nyaman” dan sambil “merendah” kang Asikin berkata kami pun membutuhkan pemikiran Anda”. Mendengar kata-kata tsb, saya sempat tertegun sejenak dan memikirkan status sosial saya berprofesi dosen yang dipaksa sistem berpola hidup sederhana.

Selanjutnya, saya pun berucap lagi kepada kang Asikin..dengan bertanya begini…”bagaimana kang Asikin..kondisi sosial saya begini adanya ?”. Berikutnya beliau menjawab dengan bahasa yang santun, bijak dan meyakinkan..”bung Apendi..soal itu..tenang saja bung ..nanti kita pikirkan!”.

Dengan ungkapan bahasa Kilancik (orang saya hormati) Asikin kepada saya, sejak itu thn 1993 saya melangkah dengan pasti dan penuh keyakinan serta percaya diri saya berkiprah di Kadinda Kab.Bogor sebagai salah seorang pengurus teras hingga kini (thn 2025 saat ini), sebelumnya pernah 3 kali-periode 5 thn sebagai Wakil Ketua (Ketua Kadindanya: Tb Arief Makmun, Luther Kondorura dan Anthoni Hilman SH), 1 periode Ketua Wantim dengan Ketua Kadindanya kang H.Tb Nasrul Ibnu HR, 1 periode Anggota Penasehat semasa Ketuanya bung Rudi Ferdian alm, dan sekarang menjadi Wakil Ketua Wantim Kadinda Kab.Bogor mendampingi bang Drs.Jasfarizal Ketua Wantimnya di era kepemimpinan Shinta Dec Shecawaty, SH.MH.

Jadi alhamdulillah, berkat dukungan teman-teman para sahabat, saya sudah mengabdi di Kadinda Kab.Bogor selama lk 32 thn tak pernah henti, berkat jasa dan kebaikan kang Ahmad Asikin Efendi. Oleh karena itu, sangatlah wajar dan patut saya menghormati beliau sebagai sesepuh dan Tokoh Masyarakat Dunia Usaha-Kadinda Kab Bogor yang kini memasuki usia 82 thn.

Kemaren siang sd sore, lk 4 jam, hari Sabtu tgl 24 Mei 2025 saya bersilaturrahmi ke rumahnya, beliau ditemani isterinya Teteh Agustin (72 thn), menerima kehadiran saya dengan senang hati dan terpancar di wajah mereka, ada kerinduan untuk saling bertemu dan mereka senang dan insyaAllah berbahagia.

Padahal saya hanya hadir apa adanya, hanya membawa sesisir pisang Kepok Besar dari hasil kebunku sendiri, tumbuh di belakang rumahku. Kami saling bercerita tentang kondisi tempo doeloe (bernostalgia), tentang keluarga-anak2 zuriath kami masing-masing, dan juga kondisi muttakhir masa kini zaman Now, terutama situasi politik di era Presiden RI bpk Prabowo Subianto (PS) dan era Presiden RI sebelumnya mas Mulyono yang penuh misteri.

Akang Asikin walaupun sdh lansia, daya pikir dan memorinya masih sangat bagus menganalisa dan menarasikan berbagai gejala sosial politik negeri, saya juga tertarik atas pandangan-pandangan, yang saya pandang logis, walaupun sifatnya hipotetik dan prediktif. Kang.Asikin sukanya membaca buku-buku sejak muda, sehingga kemampuan literasi cukup baik, mengikuti perkembangan, sikon terkini, zaman Now, alhamdulillah.

Alhamdulillah, jujur saya berkata, ada beberapa artikel saya AA bertemakan sosial-politik, terutama soal kepemimpinan Presiden PS, saya merujuk pada pemikiran atau pandangan senior-sepuh saya ini, bernama Ahmad Asikin Efendi (82 thn), sosok dan Tokoh Masyarakat Dunia Usaha yang sangat berpengaruh di zamannya di Kab.Bogor.

Hatur nuhun Akang Asikin dan Teteh Agustin, sewaktu pulang dari rumahnya saya dibekali Oleh-oleh Makanan “Empek-empek Palembang” buatan Teteh sendiri, yang enak dan lezat, sehingga membuat saya “batambuah” 2 kali saking nikmatnya. Maklumlah, suasana enak-nyaman, pertemuan menyambung tali silaturahmi antara yunior kepada senior, sangat berarti dan penuh makna.

Nabi dan Rasulullulah Muhammad SAW disebutkan dalam Hadistnya..bahwa “Silaturrahmi membawa banyak manfaat (fadhillah) diantaranya panjang umur dan murah rezeki”. Hadist itu benar adanya, begitu banyak pengalaman kita dengan mengamalkan, bersilaturrahmi sungguh menyenangkan dan membahagiakan kita bersama, seperti yang saya rasakan “fresh” melegakan dan menikmati ketika bertamu di rumah kang Asikin Efendi yang asri di Perumahan Panaragan Kidul Kota Bogor, kemaren. Saya selalu mendoakan, semoga Kilancek Asikin sekeluarga selalu sehat walafiat, berbahagia dan dalam lindungan dan pertolongan Allah SWT, barakallah, Aamiin-3 YRA***

Sekian dan terima kasih atas atensinya, insyaAllah bermanfaat bagi para pembaca artikel saya ini. Akhirulkalam, saya memohon’ maaf apabila ada hal-hal yang kurang berkenan di hati, dan saya hanya bermaksud sharing pengalaman atas kebaikan para Sahabat yang pernah menentukan jalan, arah dan dinamika kehidupan saya. Saya berdoa, semoga mereka-mereka yang telah? memberikan ruang peran kepada saya dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, menjadi amal sholeh mereka yang telah berbuat baik, dengan pahala yang banyak untuk bekal di kehidupan akhirats, kelak, Aamiin YRA.###

Gallery and Ecofunworkshop, Kp Wangun Atas Rt 06 Rw 01 Kel.Sindangsari, Botim City, West Java, Ahad 25 Mei 2025

Wassalam
=====✅✅✅
Dr.Ir.H.Apendi Arsyad.MSi (Wakil Ketua Wantim Kadinda Kab.Bogor, Ketua Majelis Pakar Dekopinda Kab.Bogor, Pendiri dan Dosen-Assoc Prof Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor thn 1986-2024, Pendiri dan Ketua Wanhat MPW ICMI Orwil Khusus Bogor merangkap Wasek Wankar MPP ICMI, Konsultan, Pegiat dan Pengamat serta Kritikus Sosial melalui Tulisannya di Media Sosial)

Drainase Jalan Kabupaten di Puncak Buruk

Cisarua | Jurnal Bogor
Kondisi jalan milik Kabupaten Bogor yang ada di wilayah Ciawi, Cisarua dan Megamendung kondisinya kini cukup memprihatinkan. Drainase jalan yang berfungsi sebagai saluran air disaat turun hujan banyak yang tidak berfungsi. Hal ini menyebabkan terjadinya kerusakan terhadap badan jalan khususnya terhadap badan jalan yang diaspal.

Tidak heran, pantauan di beberapa lokasi kondisi badan jalan yang disaat musim penghujan ini banyak yang mengalami kerusakan akibat luapan air ke badan jalan  dari drainase yang tidak terawat dengan baik. Salah satu contohnya adalah di wilayah pasar Sukamanah, Kecamatan Megamendung, di Cidokom Desa Kopo, Kecamatan Cisarua dan di beberapa lokasi lainnya di wilayah Ciawi.

Adanya hal tersebut, masyarakat berharap Pemkab Bogor melakukan evaluasi terhadap kinerja UPT JJ wilayah Ciawi yang dinilainya mengalami pengabaian terhadap kondisi jalan jalan di wilayah kerjanya.

“Iya kita amati kerusakan badan jalan milik Kabupaten Bogor ini belum ditangani secara serius terhadap lokasi kerusakan yang selalu menjadi langganan. Contohnya di wilayah Desa Kopo arah ke Lembah Nyiur. Disana dranaisenya cukup buruk hingga badan jalannya m ngalami kerusakan. Begitu juga di wilayah dekat pasar Sukamanah. Jika turun hujan jalanan dan parkiran tergenang oleh arus air hujan yang tidak mengalir di tempatnya. Hingga warga disana jika turun hujan direpotkan oleh aliran air. Karena kondisi badan jalan jika turun hujan bagaikan sungai yang mengalir deras,” ujar Dodi dari Warga Puncak Peduli.

Sementara itu, untuk meminimalisir terhadap kerusakan dranaise, beberapa desa kerap melakukan aksi pembersihan di titik titik yang selalu menjadi permasalahan. Seperti di Desa Sukamaju, warga disana di setiap turun hujan deras selalu siaga dipinggiran jalan untuk melancarkan arus air yang ada di saluran kiri dan kanan badan jalan.

(Dadang Supriatna)