31.1 C
Bogor
Monday, November 10, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1565

DKPP Pecat Komisioner KPU

0

Jakarta | Jurnal Inspirasi

Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) memutuskan pemberhentian tetap terhadap Evi Novida Ginting Manik dari jabatan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) karena dinilai melakukan intervensi dalam penetapan suara Pemilu 2019 di Kalimantan Barat.

DKPP memutus Evi bersalah dalam kasus yang digelar berdasarkan aduan Hendri Makaluasc, caleg DPRD Provinsi Kalimantan Barat dari Partai Gerindra.

“Menjatuhkan sanksi Pemberhentian Tetap kepada Teradu VII Evi Novida Ginting Manik selaku Anggota Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia sejak putusan ini dibacakan,” tulis dokumen putusan yang telah dikonfirmasi Plt Ketua DKPP Muhammad, Rabu (18/3).

Evi dkk dinilai melakukan intervensi dalam keputusan KPU Kalbar dalam Pemilu 2019. KPU RI disebut bertanggung jawab atas perubahan perolehan suara Dapil Kalimantan Barat 6 untuk Partai Gerindra atas nama Hendri Makaluasc dan penggelembungan suara untuk Cok Hendri Ramapon.

Selain Evi, DKPP juga memberi sanksi bagi lima Komisioner KPU RI lainnya. DKPP memberi peringatan keras terakhir kepada Arief Budiman, Pramono Ubaid Tanthowi, Hasyim Asyari, Ilham Saputra, dan Viryan Azis.

DKPP juga memberi sanksi peringatan kepada Anggota KPU Provinsi Kalbar Ramdan, Erwin Irawan, Mujito, dan Zainab. DKPP lalu memerintahkan KPU menjalankan putusan ini tujuh hari setelah dibacakan.

Bawaslu diperintahkan mengawasi KPU dalam menjalankan putusan ini. DKPP juga menyebut jabatan Presiden RI dalam putusan itu. “Presiden Republik Indonesia untuk melaksanakan Putusan ini sepanjang terhadap Teradu VII [Evi Novida Ginting Manik] paling lambat 7 (tujuh) hari sejak Putusan ini dibacakan,” tulis putusan.

Evi sebelumnya juga pernah menghadapi sanksi etik dalam penyelenggaraan pemilu. Pada Rabu (10/7), DKPP memutus Evi bersalah dalam seleksi Komisioner KPU Kolaka Timur pada 2018.

Saat itu, KPU diminta mencopot Evi dari jabatan Ketua Divisi SDM, Organisasi, Diklat, dan Litbang KPU RI. Akhirnya jabatan Evi ditukar dengan Komisioner Ilham saputra.

Evi juga sempat terseret kasus dugaan suap caleg DPR RI dari Partai PDIP Harun Masiku. Dalam sidang etik di DKPP, Wahyu Setiawan bilang ia sempat konsultasi ke Evi dan Ketua KPU Arief Budiman terkait desakan Harun.

Asep Saepudin Sayyev |*

Stok Pangan Warga Bogor Cukup

0

Bogor | Jurnal Inspirasi

Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) memastikan bahwa stok pangan untuk warga Kota Hujan masih mencukupi. Kepala Disperindag, Ganjar Gunawan mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan monitoring bahan pokok dan ketersediaan alat kesehatan berupa masker, hand sanitizer, hand soap, tissue  basah serta alat pendeteksi suhu pada 20 swalayan.

“Hasilnya untuk stok pangan masih aman, serta belum ada harga pangan yg melonjak tinggi. Hanya saja masker dan hand sanitizer serta alat pendeteksi suhu, kosong di seluruh toko swalayan dan sejumlah apotik yang dipantau,” ungkapnya.

Menurut dia, sejauh ini tidak ada kebijakan pemerintah pusat untuk menutup toko sembako, pusat perbelanjaan dan toko swalayan serta apotik. Selain itu, Disperindag kembali akan melakukan pemantauan langsung ke sejumlah toko swalayan dan pasar rakyat, sesuai arahan Walikota Bima Arya.

“Kami akan terus melakukan pemantauan soal itu, dan melaporkan ke walikota,” tegas Ganjar.

Saat disinggung apakah pelaku UMKM Kota Bogor mulai menjerit akibat merebaknya wabah Covid-19. Ganjar menegaskan bahwa hingga kini belum ada informasi dari pelaku industri yang melaporkan kekurangan bahan baku dari luar.  “Kecuali dari industri UMKM makanan minuman, yang mulai mengeluhkan kelangkaan komoditi gula pasir,” katanya.

Namun, kondisi tersebut sdh dikoordinasikan ke Indag Provinsi Jawa Barat. “Berdasarkan info sementara dari provinsi bahwa Kementrian Perdagangan akan segera melakukan impor gula pasir dalam waktu dekat ini,” paparnya.

Fredy Kristianto

ODP Virus Corona di Kota Hujan 41 Orang

0

Bogor | Jurnal Inspirasi

Juru Bicara Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk Siaga Corona, dr. Sri Nowo Retno menyatakan bahwa jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) virus Corona di Kota Hujan mencapai 62 orang. Namun, 21 di antaranya telah selesai. “Sementara untuk 41 orang lagi masih dalam tahap pemantauan,” ujar Sri Nowo kepada wartawan, Rabu (18/3).

Sedangkan untuk Pasien Dalam Pemantauan (PDP), kata Sri, berjumlah enam orang, dan baru satu yang dinyatakan selesai. “Sisanya masih dalam pengawasan,” ucapnya.

Sri menegaskan bahwa hingga kini belum ada warga Kota Bogor yang berstatus positif Corona. Ia juga menyatakan, informasi salah satu warga Kota Bogor mahasiswa IPB yang terjangkit oleh ayahnya di Jakarta, belum bisa dipastikan positif karena masih menunggu hasil Litbangkes RI. “Jadi belum KLB. Kalau misalkan ada aja satu, maka status kota Bogor KLB,” ucap Retno.

Sementara itu, Wakil Walikota Dedie A Rachim menyatakan bahwa pemerintah akan terus mengupdate perkembangan Corona di Kota Bogor kepada masyarakat, dan warga dapat langsung memantaunya di situs http://www.covid19.kotabogor.go.id/

Menurutnya, data dalam situs resmi tersebut akan terus diperbaharui setiap hari. “Ini untuk membuat kita semua waspada. Mari kita jaga -jaga dan jaga jarak. Hindari keluar rumah apabila tidak ada kebutuhan mendesak,” katanya.

Fredy Kristianto

Ketua DPRD Datangi RSUD Cibinong

0

Cibinong | Jurnal Inspirasi

Penyebaran virus Corona atau Covid -19 sudah menjadi musibah global dan membuat semua orang khawatir. Langkah antisipasi dengan cara memeriksa kesehatan banyak dilakukan, salah satunya oleh Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto. Politisi Partai Gerindra itu, Rabu (18/03) mendatangi RSUD Cibinong, untuk mengecek kondisi kesehatannya, sekaligus untuk memastikan dirinya tidak terpapar virus yang pertama kali mewabah di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China itu.

“Ini bagian dari antisipasi saja, sekalian untuk memastikan jika kondisi badan saya ini dalam keadaan sehat. Maklumlah, hampir setiap hari saya ini banyak beraudensi dengan masyarakat,” kata Rudi, kepada wartawan, kemarin.

Rudi memastikan, pemeriksaan kesehatan ini rencananya kepada semua anggota DPRD dan para pegawai secretariat. Pemeriksaan akan dilaksanakan Kamis (hari ini-red) di gedung DPRD.

“Kita agendakan besok (hari ini-red) para anggota dan pegawai di DPRD untuk mengetes kesehatan ini. Kita akan undang tenaga dari RSUD Cibinong untuk datang langsung ke DPRD,” ujarnya.

Langkah antisipasi lainnya yang akan dilakukan DPRD, kata Rudi dengan menyemprotkan cairan disinfektan. “Kita sudah minta ke Dinas Kesehatan, agar semua ruangan di gedung DPRD disemprot. Ini penting dilakukan, karena yang namanya gedung rakyat siapa pun boleh berkunjung,” katanya.

Usai melakukan pemeriksaan kesehatan, Rudi pun langsung meninjau ruangan isolasi di RSUD Cibinong yang akan dipakai untuk merawat penderita atau pasien yang positif terserang virus Corona.

“Ada beberapa peralatan yang harus dilengkapi RSUD Cibinong dalam menangani pasien virus Corona, seperti Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas medis. APD itu sifatnya sekali pakai,” jelasnya.

Direktur Utama (Dirut) RSUD Cibinong, Wahyu Eko Widiharso menjelaskan, sejak merebaknya wabah Corona, RSUD Cibinong telag melakukan penanganan Pasien Dalam Pemantauan (PDP) dan Orang Dalam Pengawasan (ODP). “Ketika dinyatakan positif Corona setelah melewati masa inkubasi selama 14 hari, pasien akan dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso, Jakarta,” katanya.

Wahyu mengatakan, dirinya sudah menugaskan dua dokter spesialis paru dan organ dalam, perawat serta sopir ambulan, jika ada pasien yang dirujuk ke RSPI Sulianti.“Intinya, kami sudah siap melakukan langkah antisipasi,” tutupnya. n Mochamad Yusuf

Walikota Sudah Koordinasi dengan IPB

0

Bogor | Jurnal Inspirasi

Walikota Bogor Bima Arya mengatakan bahwa Dinas Kesehatan (Dinkes) telah berkoordinasi dengan IPB University dan sudah mengantungi data mengenai orang yang memiliki riwayat kontak langsung dengan salah satu mahasiswi yang positif Covid-19.

“Kini mereka yang punya riwayat kontak langsung sudah dinyatakan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP),” ujar Bima Arya kepada wartawan, Rabu (18/3).

Menurut dia, pembersihan dilakukan secara mandiri di tempat mahasisiwi positif Corona itu, sambil menunggu untuk disemprot disinfektan oleh dinas terkait. Selain itu, sambung Bima, pemerintah juga tengah melakukan koordinasi dengan DPRD untuk menggeser anggaran, guna kepentingan ‘perang’ melawan Corona.

“Ya, anggaran seperri kunjungan dinas. Sementara untuk anggaran BTT jumlahnya masih dibicarakan dengan dewan,” katanya.

Bima menyatakan, pemkot sangat membutuhkan anggaran untuk pengadaan hand sanitizer, masker, disinfektan dan alat pengaman diri (APD). “Ini penting untuk memastikan kita semua siap,” katanya.

Selain itu, iapun telah menginstruksikan Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk memantau ketersediaan stok makanan serta lonjakan harga. “Apabila ada komoditi yang langka, langsung lakukan operasi pasar,” tegasnya.

Lebih lanjut, Bima juga meminta agar warga tak keluar rumah, dan membatalkan semua kegiatan besar. Iapun meminta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk menunda pelayanan secara langsung. “Ditunda dulu, biar semuanya dilakukan lewat online,” katanya.

Disinggung mengenai kapan penyemprotan disinfektan secara umum akan dilakukan. Bima menegaskan bahwa hal itu takkan bisa dilakukan dalam waktu dekat lantaran terbentur anggaran. “Karena itu rumah-rumah harus mandiri menyemprot disinfektan. Sementara Pemkot bakal menyemprot perkantoran dan tempat umum,” paparnya.

Ia menambahkan bahwa pemkot akan mencoba meminta bantuan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Kesehatan untuk mengalokasikan anggaran guna membeli alat pendeteksi Corona.

Fredy Kristianto

Sistem Kerja WFH, Pasokan Air PDAM Aman

0

Bogor | Jurnal Bogor

Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Pakuan mengupayakan pasokan air bersih ke pelanggan tetap berjalan normal setelah pemerintah menganjurkan sistem kerja dari rumah (work from home/WFH) sebagai antisipasi penyebaran Covid 19 di Kota Bogor.

Perusahaan air bersih milik Pemkot Bogor ini tetap menjaga kualitas, kuantitas dan kontinyuitas layanan tetap prima, meski terdapat perubahan jam operasional dari sisi administrasi.

Direktur Teknik Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Syaban Maulana menegaskan, petugas pada Departemen Produksi, Perawatan serta NRW & Tranmisi Distribusi tetap bekerja seperti biasa, kendati ada sebagian unit kerja memberlakukan sistem WFH.

“Kami menerapkan sistem kerja di rumah untuk sebagian departemen pada 18-31 Maret 2020. Ini sesuai dengan arahan Bapak Walikota tentang protokol penyebaran virus Corona. Tapi kami di Direktorat Teknik akan tetap bekerja seperti biasa untuk memastikan sistem produksi dan distribusi tidak sampai terhenti,” ujar Syaban.

Dia menerangkan, Tirta Pakuan setiap hari memproduksi air baku hingga 2.560 liter perdetik, yang disuplai ke 162.985 Sambungan Rumah di tujuh zona layanan.

Komposisinya antara lain Instalasi Pengolahan Air (IPA) Dekeng kapasitas 1700 liter perdetik, IPA Cipaku 300 l/det, IPA Katulampa 200 l/det, IPA Cikereteg 20 l/det, IPA Palasari 30 l/det, Sumber Mata Air (SMA) Kota Batu 65 l/det, SMA Bantar Kambing 140 l/det, serta SMA Tangkil 110 l/det.

Begitu pula pada sistem Transmisi dan Distribusi. Petugas tetap siaga penuh dan merespons cepat ketika ada laporan gangguan pengaliran.

“Petugas piket penanggulangan kebocoran harus langsung bergerak ketika ada order perbaikan pipa bocor. Saya juga perintahkan petugas pengaliran cermat mengatur sistem pengaliran. Mereka sudah paham tugas-tugasnya,” ujar Dirtek.

Syaban menyakini jajarannya akan maksimal menjalankan tugas masing-masing. Terlebih Walikota Bogor dan para stakeholder mensuport penuh program-program perusahaan untuk kepentingan masyarakat Kota Bogor.

“Kami berupaya menjamin pelanggan dan masyarakat Kota Bogor akan tetap mendapatkan layanan air bersih saat menjalankan sistem work from home-nya,” kata Syaban.

Syaban mengimbau pelanggan segera menghubungi Call Center Tirta Pakuan di nomor 0251-8324111 dan WA 08111182123 ketika terjadi gangguan pelayanan.

Pengaturan Sistem Layanan

Tirta Pakuan juga telah mengatur tata cara pembayaran rekening air merunut protokol pencegahan perluasan Covid 19 di area publik. Manager Humas dan Pelayanan Pelanggan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Sonny Hendarwan mengatakan, pihaknya telah menjalankan sistem pengaturan antrian pada loket pembayaran dan penanganan keluhan di kantor pusat Jalan Siliwangi 121.

“Kami mohon maaf kepada seluruh pelanggan, mulai Rabu (18/3) ada sistem antrean baru untuk mencegah penularan virus corona,” ujar Sonny mengawali.

Jelasnya, Tirta Pakuan akan membatasi jumlah pelanggan di loket pembayaran, penanganan gangguan, pemasangan baru dan layanan administratif lainnya di area dalam gedung Area Hubungan Langganan. Namun telah disediakan tenda dan kursi nyaman di area parkir bagi pelanggan untuk menunggu antrian masuk.

“Untuk menghindari penumpukan orang di area dalam, kami batasi hanya beberapa saja yang bisa masuk. Kami seleksi, yang membayar tunggakan 1-2 bulan, kami arahkan membayar di minimarket depan kantor, sementara tiga bulan ke atas, kami persilakan masuk, tapi harus dicek suhu tubuhnya dan cuci tangan pakai hand sanitizer,” papar Sonny.

Di dalam Area Pelayanan Pelanggan, petugas akan mengatur antrian agar tidak saling berdekatan. “Sesuai arahannya harus ada jarak minimal satu meter antar pelanggan. Sekali lagi mohon maaf, ini untuk kebaikan bersama,” kata mantan Kepala Satuan Pengawas Intern Tirta Pakuan ini.

Sonny mengimbau kepada para pelanggan untuk membayar tagihan bulanan melalui pembayaran Payment Poin Online Bank (PPOB) pada ATM, M-Banking, agen-agen/counter bank di wilayah tempat tinggal pelanggan. Bisa juga melalui Kantor Pos, serta aplikasi e-commerce seperti Bukalapak, Tokopedia, dll. “Bagi pelanggan yang merasa kesulitan membayar tagihan secara online, silakan hubungi petugas Call Center kami. Mereka sudah siap membantu,” tutup Sonny.

Fredy Kristianto

UKM Kabupaten Bogor Lesu

0

Cibinong | Jurnal Inspirasi

Akibat adanya wabah virus Corona (Covid-19), Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Kabupaten Bogor memprediksi akan berpengaruh terhadap pelaku usaha kerajinan di wilayah Bumi Tegar Beriman. Ketua Dekranasda Kabupaten Bogor, Halimatu Sadiah mengatakan, wabah Covid-19 akan mempengaruhi gairah para pelaku pengrajin di Kabupaten Bogor.

“Tentu dengan adanya Covid-19 tersebut akan berpengaruh terhadap industri UKM di Kabupaten Bogor karena memang Dekranasda itu memasarkan produk itu di tempat pariwisata,” ujar Halimatu kepada Jurnal Bogor, Rabu (18/3).

Istri dari Wakil Bupati (Wabup) Bogor Iwan Setiawan ini menambahkan, kondisi yang ditimbulkan oleh virus Corona itu manjadikan penurunan kunjungan wisatawan di wilayah Bumi Tegar Beriman. “Virus ini berpengaruh kepada kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara. Tentunya itu sangat berpengaruh terhadap UKM di Kabupaten Bogor,” katanya.

Ia mengungkapkan, pihaknya mengintruksikan pada Industri Kecil Menengah (IKM) mengurangi volume produksinya. “Saya sangat mengimbau tetap berproduksi namun jumlahnya yang dikurangi dari hari-hari sebelumnya. Ini pendemi, artinya wabah penyakit ini tidak akan selamanya. Jadi kita hanya perlu waktu agar wabah ini berlalu, dan para pengrajin kembali bangkit,” tegasnya.

Terpisah, Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) pada Setda Kabupaten Bogor, Joko Pitoyo memaparkan, UKM di Kabupaten Bogor memungkinkan terdampak Covid-19. “Kalau UKM tersebut pasarnya di luar negeri pasti berpengaruh karena pasarnya akan berkurang. Virus ini pandemi, jadi pasti efeknya ada terhadap pelaku usaha di Kabupaten Bogor,” kata Joko.

Noverando H

Disdukcapil Cuekin Covid-19

0

Cibinong | Jurnal Inspirasi

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) belum menggunakan alat pendeteksi suhu tubuh terhadap masyarakat yang datang untuk pengurusan administrasi kependudukan, Cibinong, Rabu (18/3). Meski pencegahan terhadap penyebaran Virus Corona atau Covid-19 tengah gencar dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, namun hal itu seakan tak berlaku bagi Disdukcapil Kabupaten Bogor. 

Kepala Disdukcapil Kabupaten Bogor, Oetje Subagdja tak menampik, jika pengecekan suhu badan bagi masyarakat yang datang untuk mengurus segala administrasi kependudukan di kantor Disdukcapil Bogor masih belum dilakukan.
“Memang belum ada alatnya, saya sudah menyuruh kepada staf untuk mencari ke Bogor tapi habis semua alat tersebut,” ujar Oetje kepada Wartawan, Rabu (18/3).

Ia menambahkan, susahnya mencari alat pengecek suhu badan itu, berdampak akibat wabah virus Corona yang melanda negeri ini. “Alat itu jadi langka, mungkin besok lagi staf saya akan mencari kembali alat itu karena juga demi kebaikan bagi seluruh staf saya yang sampai saat ini masih melayani masyarakat Kabupaten Bogor meski wabah Covid-19 kian hari semakin memprihatinkan,” katanya.

Kendati demikian, guna menekan penyebaran virus corona di lokasi kantor pelayanan masyarakat itu, pihaknya sementara waktu menggunakan hand Sanitizer yang dibagikan ke setiap loket pelayanan maupun ruang perekeman e-KTP.
“Sementara waktu pakai Hand Sanitizer dulu pak kita bagikan ke setiap loket pelayanan, agar safety dan demi menjaga penyebaran virus Corona terhadap staf kami disini,” terangnya.

Sementara itu, salah satu yang enggan disebutkan namanya, wabah virus corona tidak membuat warga takut datang ke Kantor Disdukcapil untuk mengurus data kependudukan. “Malahan mereka sampai bawa anak-anaknya yang sedang libur sekolah,” katanya.

Menurutnya, sepatutnya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil menyediakan alat pengecek suhu badan demi mencegah warga penyebaran virus covid-19. “Biar safety kan seharusnya dilakukan pengecekan suhu badan, karena kalu tidak seperti sekarang ini membuat kami menjadi takut serta khawatir akan adanya penyebaran virus yang sedang menghebohkan dunia tersebut. Apalagi kami langsung face to face langsung dengan masyarakat,” keluhnya.

Noverando H

Pokwan DPRD Kota Bogor Ajak Wartawan Periksa Kesehatan

0

Bogor | Jurnal Inspirasi

Mengantisipasi penyebaran virus corona di kalangan jurnalis, Kelompok Wartawan DPRD Kota Bogor mengajak seluruh wartawan yang bertugas di wilayah Bogor untuk memeriksakan kesehatannya. Rencananya, Pokwan akan menggelar tes kesehatan, Kamis (19/3) pada pukul 12:30 di aula DPRD Kota Bogor.

Tugas jurnalis yang dituntut selalu berinteraksi dengan siapapun pada saat di lapangan, membuat dirinya rentan terpapar penyakit khususnya virus Covid-19 yang kini tengah diantisipasi penyebarannya. Ketua Pokwan DPRD Kota Bogor, Aldo Herman Indrabudi, mengajak para wartawan khususnya di Bogor untuk memeriksakan kesehatannya.

“Mari kita periksa diri kita masing-masing sebagai langkah antisipasi dan pengecekan kondisi kesehatan kita,” ajak Aldo yang juga Koordinator bidang OKK PWI Kota Bogor.

Sementara wartawan Pakuan Raya Roy Andi Tachta, mengingatkan kepada para jurnalis khususnya yang bertugas di lapangan agar tetap waspada dan berhati-hati saat melakukan kegiatan peliputan. Sebab, kata dia, kasus pandemi Covid-19 ini serius untuk diantisipasi.

Anak sekolah, lanjut Roy, telah diliburkan selama 14 hari kedepan. Kepala BNPB Doni Monardo juga memperpanjang masa tanggap darurat selama 92 hari hingga bulan Mei 2020 mendatang. Sementara jurnalis harus tetap bertugas untuk memberikan informasi kepada khalayak.

“Tetap menjaga kesehatan, ada istilah tidak ada berita seharga nyawa. Tapi ada anekdot kiamat pun wartawan tetap liputan,” kelakar Roy yang juga anggota PWI Kota Bogor.

Handy Mehonk

Camat Dramaga Imbau Warganya Konsumi Daun Kelor

0

Dramaga | Jurnal Inspirasi

Camat Dramaga Ivan Pramudia mengimbau warganya untuk mencegah terinfeksi virus Corona atau Covid-19 dengan memakai masker, pola hidup sehat, mengkonsumsi rempah-rempah dan makan daun kelor atau buah jambu biji. “Virus Corona sekarang ini belum ada obatnya dan pencegahannya saja yang bisa kita lakukan salah satunya makan daun kelor dan jambu biji,” ujar Ivan saat mensosialisasikan Covid-19 bersama Pemerintah Kecamatan Dramaga bekerjasama dengan Rumah Sakit Karya Bhakti Pratiwi, para Kepala Puskesmas dan Muspika di Aula Kantor Kecamatan Dramaga yang dihadiri para kepala Desa se- Kecamatan Dramaga, kader, TKSK dan IPSM.

Hal ini dilakukan menyusul adanya salah satu mahasiswa IPB yang terpapar virus Corona. Bahkan untuk mengontrol bila mana ada warga yang mengalami gejala Covid-19, Ivan mengatakan telah membuat WA Grup bernama Sisca (Sistem Pencegahan Corona). “Hal itu dilakukan agar kami bisa selalu berkomunikasi untuk memantau pencegahan Covid-19,” tutupnya.

Sedangkan sosialisasi dilakukan agar para peserta bisa menyampaikan lagi kepada masyarakat bahwa virus Corona itu tidak harus dihindari tapi dilawan. Ivan menuturkan, bahwa virus ini tidak akan menyebar secara serta merta ke masyarakat kalau memang  pola hidup masyarakat  sehat, sehingga penyebarannya juga tidak terlalu banyak. “Tadi juga disampaikan, bagaimana inkubasi virus tersebut misalnya kalau di logam kemudian di kertas, berapa lama penyebarannya, sehingga tidak harus takut juga kalau memang kita berpola hidup sehat dengan baik,” ujarnya.

Untuk pencegahan, setelah turun instruksi Bupati, Kecamatan Dramaga menyiapkan handsanitizer didepan kantor Kecamatan. Hand Sanitizer tersebut bisa digunakan masyarakat yang akan mengurus administrasi pelayanan ke Kecamatan.

“Kami juga menyampaikan kepada Desa untuk sementara waktu, kegiatan-kegiatan yang bersifat mengumpulkan masyarakat, untuk sementara ditunda dulu, sampai tanggal 28 Maret 2020, dan kami masih menunggu instruksi lanjutan, apakah waktu ini diperpanjang atau tidak, karena di tingkat pusat sendiri ternyata itu ditetapkan sampai dengan tanggal 29 Mei,” tambah Ivan.

Cepi Kurniawan