28.8 C
Bogor
Monday, November 10, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1563

Pasien Corona Bertambah

0

Peneliti Barat Sebut Indonesia Miliki Kematian Tertinggi

Jakarta | Jurnal Inspirasi

Pasien yang positif terinfeksi virus Corona atau Covid-19 hingga Jumat (20/3) bertambah menjadi 369 orang yang positif. Angka ini meningkat sebanyak 60 orang dalam sehari sebelumnya pasien positif Corona tercatat sebanyak 309 orang. “Total 369 orang positif,” ucap Juru bicara pemerintah untuk virus Corona, Achmad Yurianto pada konfrensi pers dalam akun youtube Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Dari total jumlah pasien positif tersebut, dia merinci jumlah yang sembuh dan yang meninggal dunia. Tercatat sebanyak 17 orang dinyatakan sembuh. Kemudian ada 32 orang yang meninggal dunia. 

“Ada satu kasus sembuh total jadi 17 orang, sementara ada penambahan kasus yang meninggal sebanyak tujuh orang jadi total meninggal 32 orang,” ujar dia.

Sementara peneliti Barat menyebut Indonesia punya prosentase angka kematian tertinggi akibat virus Corona. “Saya pikir ini tersebar luas di seluruh kepulauan, meskipun sangat lazim di pusat-pusat kota seperti Jakarta dan Bali, tampaknya tidak muncul begitu banyak di antara orang-orang muda di bawah usia 30,” kata seorang diplomat senior Barat, melansir Asia Times.

Indonesia mencatat, angka kematian meningkat dari 12 menjadi 25 dalam dua hari terakhir. Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins menempatkan angka kematian Indonesia lebih dari 8 persen, yang tertinggi di dunia bahkan di atas Italia, Iran, Cina, Jepang, dan Spanyol.

Para pakar kesehatan menduga  jumlah korban mungkin lebih tinggi dari data yang dirilis. Hal ini jika dilihat dari morbiditas yang tinggi di antara orang tua yang menderita berbagai penyakit lain yang tidak diuji, atau, seperti yang biasa terjadi di Indonesia, tidak pernah menjalani otopsi post-mortem.

Pemerintah telah melakukan upaya pembatasan penerbangan ke Singapura untuk mencegah gelombang penularan susulan. Kebijakan itu dilakukan karena meningkatnya kasus positif di antara orang Indonesia yang datang dari kawasan industri Batam yang berdekatan dengan Singapura.

“Kami prihatin dengan negara-negara di mana ada beberapa kasus virus yang dilaporkan, di mana kami menemukan kasus yang berasal dari negara-negara ini,” isi pernyataan Menteri Pembangunan Nasional Singapura Lawrence Wong, pekan ini.

Sejumlah WNI keturunan Tionghoa telah mengungsi ke Singapura. Mereka khawatir pandemik ini berujung memburuknya ekonomi dan mereka kembali menjadi sasaran kerusuhan seperti pada 1997-1998. Beberapa konsultan bisnis memperingatkan klien mereka tentang meningkatnya ketegangan sosial-ekonomi dan politik yang mulai menyalahkan pemerintah dalam penanganan covid-19.

Presiden Joko Widodo sendiri menolak desakan untuk memecat Menkes Terawan Putranto, seorang dokter militer yang sekarang banyak dicerca karena gagal menangani pandemi secara serius.

Sumber dalam pemerintah mengatakan, Kepala Gugus Tugas Covid-19 yang baru dibentuk, Doni Monardo, mengeluh tentang sikap Terawan dalam menghadapi meningkatnya kekhawatiran publik tentang seberapa buruk kemungkinan krisis yang akan terjadi akibat pandemik ini.

Asep Saepudin Sayyev |*

Ditengah Kekhawatiran Corona, Petani Tetap Bekerja

0

Ciawi | Jurnal Inspirasi

Adanya status Kejadian Luar Biasa (KLB) virus Corona atau yang disebut Covid-19 di berbagai daerah membuat sebagian besar masyarakat membatasi aktivitasnya terutama yang dilakukan diluar rumah dan menghindari keramaian.

Pemerintah pusat dan daerah ramai – ramai mengeluarkan Surat Edaran yang mengatur dan menghimbau agar meniadakan kegiatan yang mengumpulkan banyak orang. serta tidak bepergian keluar rumah atau kota bila tidak mendesak.

Hal itu membuat kondisi di lokasi – lokasi yang biasa ramai dikunjungi  terlihat sepi aktivitas dan pekerja lebih memanfaatkan kesempatan diterapkannya Work From Home alias Bekerja Dari Rumah oleh sebagian instansi pemerintah dan swasta.  Hal ini berbanding terbalik dengan Petani di pedesaan. Berdasarkan informasi dari petani yang berhasil dihimpun Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) saat melaksanakan teleconference dalam rangka Klasifikasi Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S), Jum’at (20/3).

Sebut saja Abdul Syukur,  petani pengelola P4S Saka Tani di Desa Panarukan Kecamatan Adiwarna Kabupaten Tegal menuturkan di desanya petani  tetap melakukan aktivitas seperti biasa tetapi tetap waspada. Ia tetap  merasa aman apalagi dirinya peracik agens hayati yang sudah biasa bersentuhan dengan virus, jamur  dan bakteri. “Yang paling penting menjaga diri, hidup sehat, budidaya ramah lingkungan dan makanan yang dilarang oleh agama jangan dimakan, “ pesannya.

Ia mengungkapkan dalam waktu kurang dari sebulan Ia dan petani didesanya akan segera panen, padi dan siap memasok pangan ke pasar. Ahmad Subhan Petani pengelola P4S Al Ikhtisar Kecamatan Bumi Jawa Kabupaten Tegal mengaku, masih terus melanjutkan aktivitas disawah, meski pemberitaan mengenai virus Corona santer terdengar.

“Kalau kami tetap saja bekerja, masalah Virus Corona tidak begitu mempengaruhi karena sebentar lagi padi mau panen,” ucapnya. Meskipun demikian, ia tetap mengikuti anjuran untuk tidak terlalu banyak bepergian, menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan setiap selesai bekerja dan ketika akan makan.

Sementara itu Mahmuri Ketua P4S GSG 7 yang berlokasi di Kampung Salo  Kelurahan  Kembangan Utara Kecamatan Kembangan Jakarta Barat DKI Jakarta, mengantisipasi  agar terjaga dari Virus yang menewaskan banyak orang di seluruh dunia ini dengan cara mengikuti langkah – langkah kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah, selalu berhati – hati  tetapi tidak meninggalkan aktivitas bertani.

“Kita pasrah saja, yang penting jangan sampai meninggalkan aktivitas bertani, selalu berhati – hati, selebihnya Allah yang mengatur,” ujar pelaku Urban Farming ini.

RG/PPMKP

Abdul Syukur, Pengelola P4S Saka Tani Peracik Agens Hayati

0

Ciawi | Jurnal Inspirasi

Kekhawatiran terhadap kesehatan dan keberlangsungan generasi mendatang serta kelestarian alam memotivasi  Abdul Syukur pengelola Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Saka Tani Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal,  untuk bertani ramah lingkungan dan minim residu pestisida (organik). Berbekal pengetahuan hasil mengikuti Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) Skala luas,  SLPHT padi dan Horti Ia belajar mengembangkan agensi hayati dengan langkah awal   eksplorasi alam yang ada disekitar.

“Saat SLPHT, saya dilatih dan belajar bagaimana mengeksplorasi alam yang ada dilingkungan sekitar P4S untuk dimanfaatkan, “ demikian dituturkan Abdul Syukur, dalam teleconference saat Klasifikasi P4S Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP), Kamis (19/3).

Didampingi penyuluh setempat Ratuni Ratanaji THL TBPP teladan Tk. Provinsi Jawa tengah   tahun 2018 kerja kerasnya membuahkan hasil.  Keberhasilan mengembangkan agensi hayati , dan membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) budidaya padi organik diganjar dengan sertifikat organik bagi padinya. yang kemudian mampu menggerakkan petani sekitar untuk beralih dari cara tanam konvensional ke organik.

“ Awalnya susah sekali mengajak Petani beralih tanam ke organik, tetapi setelah usaha tani padi dan horti  saya mendapatkan sertifikat organik dari LSO di Bogor, baru mereka ramai – ramai mengikuti, “ tutur pria kelahiran 30 Juli 1973 ini.

Keberhasilannya menggerakkan masyarakat petani sekitar melakukan budidaya ramah lingkungan mengantarkannya meraih peringkat dua Penyuluh Pertanian Swadaya (PPS) Teladan se Jawa Tengah tahun 2019.

Tidak hanya itu, dituturkan Umi Syakuroh Kepala Seksi Kelembagaan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tegal, pendidikan Abdul Syukur  yang hanya tamatan SD tetapi mampu bersaing dengan yang berpendidikan lebih tinggi menjadi nilai tambah baginya dan membuat Tim Penilai menjatuhkan pilihan kepada Abdul Syukur.

“Tim penilai menyampaikan yang menjadi titik menarik sehingga tim menjatuhkan pilihan ke Abdul Syukur adalah justru pendidikan formalnya yang dibawah  kompetitor lain, tetapi Ia bisa melakukan lebih baik, “ ungkap Umi.

Selain digunakan dilahan seluas hampir 10 ha miliknya dan milik P4S, kini agensi hayati hasil racikannya sudah banyak dimanfaatkan oleh banyak petani di desa Penarukan kecamatan Adiwerna dan sudah dipasarkan secara lokal diwilayah Kabupaten Tegal. Sebagai Pendamping Organik di kabupaten Tegal Abdul Syukur terus berupaya meningkatkatkan kualitas agensi hayati racikannya yang diakuinya  memiliki keunggulan ramah lingkungan, karena diracik dengan cara mengambil bahan dari lingkungan sekitar atau specifik lokasi sehingga daya bunuh jamur atau bakteri untuk hama sangat paten. Iapun meracik Perangsang bunga dan buah yang Ia jadikan produk unggulan di P4Snya dengan nama PRABU.

RG/PPMKP

SBY Nilai Rakyat Tak Akan Panik Soal Corona, Jika Pemerintah Kredibel

0

Jakarta, Jurnal Inspirasi
Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono mendorong pemerintah untuk terus melakukan upaya penanganan virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19.
SBY yakin masyarakat tidak akan panik jika merasa pemerintah memang kredibel dalam mengatasi persoalan ini.
“Rakyat akan merasa tenang dan tak akan panik, seperti yang selalu diinginkan oleh pemerintah, apabila rakyat yakin pemerintahnya melakukan langkah-langkah yang benar, tepat dan kredibel,” tulis SBY di akun Facebook-nya, Rabu (18/3/2020).
SBY menambahkan, rakyat juga akan tenang jika mereka terus diberikan informasi yang diperlukan dalam menghadapi pandemi ini.
Misalnya, apa yang boleh dan harus dilakukan, dan apa yang tak boleh sesuai dengan protokol penanganan virus corona yang berlaku secara internasional.
“Inilah yang disebut guidance dan direction. Masyarakat juga mengharapkan guidance yang diterima dari pemerintah klop satu sama lain. Tidak ada perbedaan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah,” kata SBY.
Untuk itu, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini mendorong pemerintah untuk melakukan koreksi dan perbaikan atas langkah-langkah awal yang dilakukan.
“Mungkin awalnya terlalu percaya diri (overconfident), menganggap ringan (underestimate), sementara pernyataan sejumlah pejabat saya nilai tidak tepat (misleading). Tapi itu sudah lewat. Yang positif, tindakan pemerintah kini makin nyata,” kata dia.
SBY juga menyinggung soal negara-negara lain yang sudah melakukan lockdown untuk mencegah meluasnya virus corona. SBY menyebutkan, kebijakan tersebut memang bisa membuat sebagian masyarakat tidak nyaman dan menimbulkan kerugian dari sisi ekonomi.
“Tetapi kebijakan dan tindakan itu harus diambil. Keselamatan dan kelangsungan hidup manusia di atas segalanya,” kata SBY.

Gita Purnama

Bima Arya Positif Corona

0


Bogor | Jurnal Inspirasi
Berdasarkan hasil pemeriksaan Covid-19 yang dijalani oleh Bima Arya di Senior Hospital Kota Bogor, dua hari yang lalu.
Saat ini, Walikota Bogor dua periode tersebut dinyatakan positif corona. Hal ini diumumkan langsung oleh plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno.
“Pak wali akan menjalankan masa karantina di RSUD Kota Bogor selama 14 hari kedepan,” ujarnya seperti yang tertulis didalam press rilis, Jumat (20/3).
Selain Bima Arya, terdapat satu orang lagi yang dinyatakan positif. Namun, Pemkot Bogor enggan membeberkan siapa orang tersebut.
Selama 14 hari kedepan, tampuk kekuasaan akan dipegang penuh oleh Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachim.
Dalam kesempatan yang sama, Dedie menyampaikan kalau salah satu orang yang juga dinyatakan positif merupakan warga Kota Bogor dengan inisial G.
“Ini warga tidak ada kaitannya dengan perjalanan dinas Walikota kemarin,” katanya kepada jurnal bogor melalui pesan singkatnya.
Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga kondisi kesehatan dan tetap melakukan social distance.
Bima Arya menjadi orang pertama yang dinyatakan positif corona di Kota Bogor dan menjalani masa karantina di RSUD Kota Bogor.

Aga Alamanda |*

Siapkah Indonesia?

0

Jakarta | Jurnal Inspirasi

Kepala Pusat Pemodelan Matematika dan Simulasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Nuning Nuraini memprediksi jumlah kasus virus Corona (Covid-19) di Indonesia akan melampaui angka 8.000 hingga pertengahan April 2019, sementara fasilitas kesehatan dan jumlah tenaga medis diperkirakan tidak cukup, walaupun pemerintah mengaku sudah menyiapkan segala yang diperlukan.

Angka prediksi tersebut didapat jika Indonesia menerapkan sistem pencegahan yang baik seperti Korea Selatan, yang melakukan deteksi dini dan menerapkan pembatasan sosial. “Bisa lebih buruk dari prediksi 8.000 kasus jika pencegahan tidak bisa ditekan. Ini belum sampai satu minggu dari hasil riset dikeluarkan (15 Maret 2020), angka kasus sudah dua kali lipat. “Ini memengaruhi kenaikan yang lain,” kata Nuning, kemarin.

Nuning bersama timnya dalam makalah bertajuk “Data dan Simulasi COVID-19 dipandang dari Pendekatan Model Matematika” memprediksi puncak kasus di Indonesia akan terjadi pada pertengahan April 2020. Prediksi ini didapat menggunakan permodelan Kurva Richard yang terbukti cukup baik menentukan awal, puncak, dan akhir endemik SARS di Hong Kong pada 2003.

Dalam makalah tersebut disebutkan, model ini mampu menggambarkan dinamika penderita nCOVID-19 pada setiap negara yang dianalisis. Dalam permodelan, para pakar menggunakan beragam indikator seperti laju awal pertumbuhan (orang/hari), asumsi batas atas penderita atau dikenal sebagai carrying capacity, dan akumulasi kasus yang terkonfirmasi bisa dengan atau tanpa gejala.

Korea Selatan menjadi rujukan permodelan karena batas kesalahan atau margin of error paling kecil dibandingkan negara lainnya. Meski demikian, perlu dicatat Korea Selatan melakukan 10.000 tes setiap harinya dan menerapkan pembatasan sosial. Nuning menjelaskan, jika kondisi Indonesia menerapkan hal serupa, maka kasus dapat ditekan ke angka 8.000. “Kalau pencegahan tidak bagus, kasusnya bisa lebih buruk, geseran puncak makin ke kanan (dari grafik), jadi pada April kasus belum habis tapi semakin lama,” katanya.

Per 19 Maret 2020, kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 309 kasus di mana 25 pasien meninggal dan 15 orang sembuh. Jumlah kasus melonjak 36,1% dibandingkan hari sebelumnya. Menanggapi penelitian yang memprediksi jumlah kasus akan mencapai lebih dari 8.000, Achmad Yurianto, juru bicara pemerintah Indonesia untuk penanganan virus corona, mengatakan pemerintah akan tetap fokus pada langkah-langkah yang tengah dijalani dalam upaya mengatasi penyebaran Covid-19. “Kan sudah beberapa kali disampaikan oleh Presiden, social distancing, pemeriksaan massal, ya itu langkahnya,” kata Yurianto, Kamis (19/3).

Namun dokter spesialis paru di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Agus Dwi Sutanto, menyebutkan peralatan kesehatan di rumah sakit rujukan penanganan virus ini tidak cukup. Agus menjelaskan ketersediaan peralatan seperti alat bantu nafas, ventilator, dan alat bantu diagnostik virus yang makin menipis. Saat artikel ini ditulis, rumah sakit menangani 24 pasien yang diisolasi.

Sementara BBC Visual Journalism menganalisis enam indikator infrastruktur dan sumber daya manusia pada sistem kesehatan di Indonesia, Korea Selatan, Malaysia, China, dan Singapura. Keenam indikator meliputi jumlah kasur, jumlah kasur darurat (ICU), jumlah dokter, jumlah perawat, deteksi dini, dan pengeluaran kesehatan per kapita. Dari enam indikator, Indonesia menunjukkan ketidaksiapan dalam penanganan Covid-19.

Dibandingkan dengan negara lainnya, Korea Selatan menjadi yang paling unggul dengan ketersediaan jumlah kasur di rumah sakit mencapai 11,5 per 1.000 penduduk. Sementara di Indonesia menjadi yang terburuk karena mampu menyediakan satu kasur per 1.000 penduduk.

Di Malaysia, setidaknya ada dua kasur per 1.000 penduduk yang siap di seluruh negeri. Ketersediaan dokter di Indonesia juga minim, per 1.000 penduduk hanya ada 0,4. Atau dengan kata lain, hanya empat dokter yang menangani 10.000 orang.

Sementara di Korea Selatan, paling tidak dua dokter yang menangani 1.000 orang. Dibandingkan negara lainnya, Indonesia masih lemah di bidang ketersediaan perawat dan bidan, hanya ada dua per 1.000 penduduk. Di Malaysia, ada empat perawat dan bidan untuk jumlah orang yang sama.

Selain infrastruktur yang minim, deteksi dini virus Covid-19 di Indonesia juga lemah. Hingga 17 Maret 2020, jumlah spesimen di Indonesia 1.255 orang atau hanya 0,5 per 100.000 penduduk. Dibandingkan dengan Malaysia, mereka mampu menguji 31 orang per 1.000 penduduk.

Sementara di Korea, yang menyebabkan deteksi kasus dan lonjakan tinggi adalah deteksi dini yang mencapai 295.647 orang per 17 Maret 2020. Artinya, per 100.000 penduduk, mereka berhasil menguji 577 orang. Pengujian di Korea justru semakin mudah. Orang dapat melakukannya dengan sistem lantatur (layanan tanpa turun). BBC News Laura Bicker dalam laporannya menyebutkan, warga Korea Selatan, Rachel Kim, melakukan uji Covid-19 di sebuah tempat pengambilan sampel di Seoul.

Kim hanya cukup mencondongkan wajahnya keluar dari mobil, untuk pengambilan sampel cairan dan dahak dari dalam mulut dan tenggorokannya. Hasil lab tersebut diterima Kim sehari setelahnya melalui pesan ke ponsel: Kim negatif Covid-19. Di Indonesia, pengujian dilakukan di rumah sakit rujukan dan belum ada mekanisme lantatur.

Merujuk protokol kesehatan, pengujian dilakukan terhadap suspect atau orang yang menunjukkan gejala demam mencapai 38 derajat, batuk, pilek, dan susah bernafas. Suspect akan dirujuk ke rumah sakit yang siap menangani Covid-19 menggunakan ambulans didampingi oleh tenaga kesehatan yang menggunakan alat pelindung diri (APD).

Kemudian, sampel pemeriksaan laboratorium akan diambil sementara orang tersebut diisolasi. Spesimen akan dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) di Jakarta dan hasil pemeriksaan pertama akan keluar dalam 24 jam setelah spesimen diterima.

Untuk mereka yang tidak menunjukkan gejala maka akan dirawat inap sebagai pasien biasa. Dengan prediksi yang mencapai ribuan serta alat kesehatan yang minim dan pendeteksian dini yang lemah, Nuning menyampaikan perlunya kesadaran diri dari setiap orang terhadap pencegahan. “Untuk mencegah dan menekan angka, sebaiknya melakukan social distancing. Itu pesan utamanya, menjaga jarak dan mengurangi bepergian,” kata Nuning.

Adapun Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan tes cepat secara luas dalam upaya mendeteksi penyebaran virus corona. Alat-alat tes juga diharapkan dapat diperbanyak dengan segera dan tersedia secara luas di sejumlah fasilitas kesehatan.

“Saya minta alat-alat rapid test terus diperbanyak. Juga memperbanyak tempat-tempat untuk melakukan tes dan melibatkan rumah sakit baik milik pemerintah, BUMN, Pemda, TNI dan Polri, swasta, serta lembaga-lembaga riset dan pendidikan tinggi yang mendapat rekomendasi dari Kementerian Kesehatan,” kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas terkait wabah Covid-19 Kamis (19/3).

Ia juga memerintahkan otoritas terkait untuk menyederhanakan protokol kesehatan agar lebih dipahami masyarakat. “Penyiapan protokol kesehatan yang alurnya jelas, sederhana, dan mudah dipahami. Ini penting sekali terkait dengan hasil rapid test, apakah dengan karantina mandiri ataupun memerlukan layanan rumah sakit,” ujarnya.

Untuk mendukung hal itu, Jokowi juga meminta kesiapan layanan rumah sakit rujukan yang telah ditunjuk pemerintah serta melakukan persiapan bagi rumah sakit lainnya apabila diperlukan. Ia menyebut fasilitas wisma atlet di Kemayoran maupun hotel-hotel milik BUMN yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pelayanan kesehatan dan karantina.

“Rencana kontingensi ini juga harus kita siapkan sampai ke daerah termasuk percepatan pembangunan rumah sakit di Pulau Galang di Kepulauan Riau,” katanya.

sep Saepudin Sayyev |*

Wow, Rupiah Tembus Rp16.000

0

Jakarta | Jurnal Bogor

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kini sudah menembus angka Rp16.000. Situasi tersebut tidak luput dari perhatian ekonom senior sekaligus mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli. Melalui akun Twitternya, Rizal menyebut tim ekonomi Presiden Jokowi payah. Hal itu karena sudah diingatkan beberapa tahun yang lalu tapi tidak mendengarkan.

“Rp akhirnya jebol juga Rp16.000/$. Tim ekonomi @jokowi memang payah. Sudah diingetkan potensi krisis sejak 1,5 tahun yll & alternatif2 solusi, keminter & jumawa padahal tidak punya tranck record ‘turn around’ makro ataupun korporasi. Yg ada pembisik2 angin sorga,” tulis Rizal melalui akun Twitternya, @RamliRizal, Kamis (19/3).

Rizal melanjutkan walaupun BI sudah intervensi, rupiah tetap jebol Rp16.000. Dia mengatakan intervensi akan sangat mahal dan nyaris sia-sia bagaikan buang garam kelaut, kecuali ada dukungan kebijakan fiskal dan terobosan sektor riil.

Dia menambahkan rupiah jebol Rp16.000 per dolar AS akan spiral. Karena komponen impor besar untuk kebutuhan dalam negeri, harga-harga kebutuhan rakyat akan naik ditambah panic buying.

“Presiden @jokowi where are you?? Are you there?” tulisnya.

Sementara keterpurukan nilai tukar rupiah dan index IHSG adalah sinyal bahwa investor asing mulai tidak percaya kapada pemerintahan Presiden Joko Widodo, terutama terkait penanganan wabah virus corona (Covid-19). Demikian disampaikan Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani (Prima), Sya’roni menanggapi nilai tukar rupiah yang semakin anjlok dan tertekan. “Pemerintah dianggap tidak jujur menyampaikan data Corona ke publik,” ujar Sya’roni, Kamis (19/3).

Contoh konkret, sebut Sya’roni, Arab Saudi lebih awal melarang jemaah umrah dari Indonesia, padahal waktu itu belum ditemukan atau belum diumumkan ada kasus positif corona di Indonesia. Global semakin khawatir atas perluasan dampak virus corona terhadap perekonomian. Pelaku pasar takut untuk mendekat pada aset-aset berisiko, termasuk mata uang.

Di Indonesia, seandainya pun tidak ada Corona, perekonomian nasional diprediksi akan semakin payah. Alasannya, karena pengelolaan yang tidak baik.

Asep Saepudin Sayyev |*

DKI Tiadakan Shalat Jumat, Bogor Masih

0

Jakarta | Jurnal Inspirasi

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghentikan kegiatan sementara waktu di tempat ibadah, baik masjid, gereja, pura dan wihara. Pasalnya, dari kasus positif virus Corona sebanyak 309 di Indonesia, 210 warga Jakarta. “Kami menyepakati bahwa kegiatan-kegiatan peribadatan yang diselenggarakan secara bersama-sama di rumah-rumah ibadah, kami menyepakati untuk ditunda hingga kondisi memungkinkan,” ujar Anies dalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta yang disiarkan melalui streaming akun Facebook Pemprov DKI, Kamis (19/3).

Dalam konferensi pers tersebut, Anies menyebutkan keputusan ini sesuai dengan arahan MUI tentang ibadah dalam situasi wabah CoronaTidak hanya shalat Jumat, untuk misa hari Minggu dan kebaktian bagi umat Kristiani serta kegiatan ibadah Nyepi bagi umat Hindu yang telah diputuskan tidak dilakukan dengan keramaian. Hal ini disebut merupakan tindak lanjut dari meningkatnya penularan Corona di DKI, lebih banyak dari pada daerah lain. Dengan demikian, shalat Jumat hari ini diganti dengan shalat Dzuhur di rumah masing-masing.

Ketua MUI Provinsi DKI Jakarta KH Munahar Muchtar menyampaikan beberapa waktu lalu MUI telah mengeluarkan Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ibadah dalam Situasi Terjadi Wabah Covid-19. Fatwa itu sebagai dasar penundaan kegiatan keagamaan yang berpotensi terjadi penularan Covid-19 seperti shalat Jumat.

Terkait hal itu, MUI Provinsi DKI Jakarta juga mengimbau umat Islam, para tokoh, ulama, dan semua warga agar menunda setiap kegiatan yang sifatnya berjamaah, baik di masjid maupun majelis taklim, termasuk di tempat-tempat yang lainnya. Imbauan itu dalam rangka menjaga warga Jakarta agar diselamatkan oleh Allah SWT “Kepada Allah memang dari segala musibah yang ada. Namun, ikhtiar adalah merupakan kewajiban kita. Maka, pemerintah kota DKI Jakarta berharap kepada kita agar supaya kita aman dan selamat dari keadaan yang saat ini sangat mengkhawatirkan,” kata KH Munahar.

Sementara di Bogor berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan Dewan Pimpinan MUI Kota Bogor yang ditandatangani Ketua Umum K.H. Muhammad Musthofa Abdullah bin Nuh, LC, shalat Jumat masih dilakukan seperti biasa. Surat edaran ini tertera di grup WhatsApps warga Bogor.

“Tidak meninggalkan kewajiban agama termasuk kewajiban sholat Jum’at sebagaimana mestinya. Tetap melaksanakan sholat berjamaah di masjid atau di musholla sebagaimana biasa sebagai bentuk taqorrub dan tawakkal kepada Allah. Diusahakan untuk melaksanakan qunut Nazilah agar umat terhindar dari bahaya virus ini,” demikian salah satu pernyataannya.

Asep Saepudin Sayyev |*

ASN Kabupaten Kerja di Rumah

0

Cibinong | Jurnal Inspirasi

Pemerintah Kabupaten Bogor, akhirnya memberlakukan Work From Home kepada semua Aparatur Sipil Negara (ASN). Keputusan bekerja di rumah itu yang dituangkan dalam Surat Edaran (SE) Nomor : 443/671-TUK tentang penyesuaian sistem kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam upaya penyebaran Corona Virus Disease-19 (COVID-19) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor.

“SE dikeluarkan untuk menindaklanjuti SE Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Repormasi Birokrasi (Menpan RB) Nomor  19 Tahun 2020 tentang penyesuaian sistem kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam upaya pencegahan Covid-19 di lingkungan instansi pemerintah daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri serta Surat Edaran Gubernur Jawa Barat,” kata Bupati Ade Yasin, kepada wartawan, Kamis (19/03).

Ade mengatakan ASN dan pegawai non ASN di lingkungan Pemkab Bogor dapat menjalankan tugas kedinasan dengan bekerja di rumah atau Work From Home/WFH) mulai tanggal 19 Maret sampai dengan 31 Maret 2020. Keputusan itu akan dievuluasi sesuai kebutuhan

Namun, keputusan itu kata Ade, tak berlaku bagi ASN yang bertugas di Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup, RSUD serta UPT Puskesmas.

“ASN baik non ASN yang bekerja di Sembilan satuan kerja itu tetap menjalankan tugasnya seperti biasa. Bagi yang bekerja di rumah, tetap diwajibkan melaporkan semua tugas atau hasil pekerjaannya kepada masing-masing pimpinan. Format laporan bisa online  termasuk ketika ada penugasan baru dari pimpinan,”katanya.

Ade menegaskan, meski bekerja di rumah, namun hak-hak ASN, seperti tambahan penghasil pegawai (TPP) tetap normal dengan syarat mereka tetap mengerjakan tugas seperti ketika bekerja di kantor.  “TPP akan kita berikan full seperti biasanya,”tutup Ade.

Mochamad Yusuf

Bima: Pencegahan Corona, Anggaran Digeser

0

Bogor | Jurnal Inspirasi

Walikota Bogor Bima Arya menyatakan, pencegahan penyebaran Virus Covid- 19 di Kota Bogor membutuhkan anggaran dan logistik yang cukup untuk pengadaan Alat Pelindung Diri (APD), masker, hand sanitizer dan lain sebagainya. “Antisipasi pembangunan tempat isolasi bagi pasien dalam perawatan yang mungkin saja angkanya bisa meningkat jika melihat perkembangan beberapa hari terakhir,” ungkap Bima Arya di kediamannya, Kamis (19/3).

Bima mengatakan, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Bogor untuk menggeser semua anggaran yang bisa ditunda atau dibatalkan. Instruksi ini tertuang pada Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang membolehkan pergeseran anggaran untuk kebutuhan mendesak.

“Saya perintahkan seluruh OPD untuk menggeser semua anggaran yang bisa ditunda atau dibatalkan untuk dialokasikan bagi penanggulangan Virus Corona. Anggaran untuk rapat, kunjungan kerja, makan dan minum agar segera digeser untuk penanggulangan Corona.

Pemkot bersama DPRD akan anggarkan juga dari alokasi Biaya Tak Terduga (BTT). Saat ini Dinas Kesehatan dan RSUD tengah lakukan simulasi untuk menghitung perkiraan kebutuhan biaya,” jelasnya. Selain dari APBD, kata Bima, biaya penanggulangan Corona juga akan berasal dari Corporate Social Responsibility (CSR). “Sejumlah pengusaha sudah nyatakan kesiapannya,” tandasnya.

Rumdin Jadi Crisis Center Bima Arya juga telah menginstruksikan agar Rumah Dinas Walikota Bogor dii Jalan Raya Pajajaran, Bogor Tengah, dijadikan sebagai Crisis Center atau pusat koordinasi dan informasi penanggulangan Covid-19. “Bagi warga yang ingin mengetahui informasi resmi terkait Virus Corona di Kota Bogor bisa diakses di covid19.kotabogor.go.id yang menyuguhkan peta digital jumlah ODP, PDP atau yang positif. Ini sebagai wujud transparansi agar kita semua waspada, jaga-jaga dan jaga jarak untuk sementara waktu agar memutus wabah ini. Hindari keluar rumah apabila tidak ada kebutuhan mendesak,” ujar Bima.

Hingga Kamis, 19 Maret 2020, update data hingga jam 14.00 WIB sebagai berikut: Orang Dalam Pemantauan (ODP) 74 orang dengan 21 orang diantaranya sudah selesai masa inkubasi. Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 6 orang dengan 1 orang diantaranya sudah dinyatakan selesai pemeriksaan dan sehat. Untuk pasien terkonfirmasi positif di Kota Bogor masih nihil.

“ODP ini karena orang-orang yang baru pulang dari luar negeri. Makanya nambah jadi 74 orang. Jadi, sebaiknya memang terus menjaga-jaga dan jaga jarak. Itu pesan saya. Betul-betul di perhatikan instruksi-instruksi yang sudah disebarkan, tidak keluar rumah kecuali sangat-sangat mendesak,” pungkasnya.

Fredy Kristianto